PENDAHULUAN
Perkembangan dunia pasar pada saat ini telah membawa pengaruh yang
sangat besar terhadap strategi yang harus ditetapkan oleh perusahaan dalam
saat ini menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru untuk mendapatkan
untuk mengambil hati konsumen dan menawarkan produk dengan berbagai cara.
untuk kepuasan yang optimal. Dalam membeli suatu produk, seseorang akan
melalui atau melewati beberapa tahapan dan seseorang tersebut akan memiliki
1
Khoiriyah Indra Cahyani, Endang sutrasmawati, “Pengaruh Brand Awareness dan
Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian”, Manajemen Analysis Journal, Volume 5 Nomor
4, 2016, hal. 282
1
2
membeli suatu produk dan sesudah membeli suatu produk. Selanjutnya, setelah
konsumen akan membuat keputusan untuk membeli produk tersebut atau tidak. 2
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor emosional yang meliputi seperti
yaitu mencakupi seperti harga, kualitas produk dan manfaat dari produk tersebut.
Dan yang terakhir yaitu faktor konvensial yang merupakan motivasi konsumen
untuk membeli suatu produk dari dalam dirinya sendiri atau dipengaruhi orang
Produk dalam kemasan adalah salah satu produk yang diminati oleh
masyarakat karena mudah untuk di dapatkan dan tidak repot saat penyajiannya.
Mie instan saat ini adalah salah satu makanan yang sering di nikmati dan praktis
sebagai pengganti nasi karena kemudahan dan rasa yang di tawarkan tidak kalah
2
Risma Nurhayati Dkk. “Pengaruh Labelisasi Halal,Kualitas Produk, dan Harga
Terhadap Keputusan Pembelian Produk Mie Lemonilo”, Dalam Jurnal Ekonomi Industry Halal,
Vol. 2, No. 2 (2022), hal.16
3
dengan makanan pokok. Mie instan sudah tidak berperan hanya sebagai snack
saja, tetapi sudah dijadikan sebagai lauk pendamping. Semakin beragamnya rasa
mengamati komposisi produk dan melihat adanya label halal yang tertera pada
kemasan produk. Salah satu produk kemasan yang banyak diminati konsumen
ialah mie instan. Mengutip data World Instant Noodles Association dalam lima
miliar porsi. Angka itu sempat turun pada 2018 menjadi sebanyak 12,54 miliar
porsi.3 Mie instan merupakan produk makanan yang praktis, mudah ditemukan,
memiliki cita rasa yang enak serta harga yang relatif murah. Salah satu produk
mie instan yang dijual di pasaran adalah merk mie Lemonilo. lebih baik
pengawat. Selain itu, mie ini juga telah memiliki sertifikasi halal yang
dikalangan mahasiswa. Produk mie instan adalah makanan yang banyak diburu
3
Cnn Indonesia: “Komsumsi mie instan indonesia terbanyak ke-2 didunia”
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20220810164450-92-832971/konsumsi-mi-instan-
indonesia-terbanyak-ke-2-di-dunia. (diakses tanggal 22 Desember 2011)
4
Risma Nurhayati, dkk, “Pengaruh Labelisasi Halal, Kualitas Produk, Dan Harga
Terhadap Keputusan Pembelian Produk Mie Lemonilo”, Jurnal Ekonomi Industri Halal, Vol. 2,
No.2 (2022), hal. 18
4
dan digemari oleh kalangan mahasiswa. Mie instan sendiri di Indonesia banyak
macamnya, salah satunya adalah mie instan Lemonilo. Mie Lemonilo hadir di
Indonesia memiliki ciri khas yang berbeda, dibuat dengan bahan yang alami
serta meliputi keputusan mengenai apa yang di beli, apakah membeli atau tidak,
dikalangan mahasiswa. 5
karena itu, tolak ukur konsumen muslim dalam membeli dan mengkonsumsi
suatu produk ialah dengan adanya labelisasi halal pada kemasan produk.
jaminan produk halal Pasal 4 yang mengatur bahwa produk yang masuk, beredar,
5
Rokhmatullaeli , Maslicha, Junaidi, “Pengaruh Labelisasi Halal, Green Product, Dan
Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Produk Mie Instan Lemonilo (Studi Kasus
Mahasiswa UNISMA, UIN, dan UMM)”, Jurnal EL-Aswaq, Vol 3, No 1(2022), hal. 1
6
Monzer Kaft, Ekonomi Islam:Telaah Analitik Terhadap Fungsi Sistem Ekonomi Islam
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1995), hal.26
5
Sertifikasi halal adalah sebuah sertifikat yang dikeluarkan oleh lembaga yang
Halal (BPJPH) berdasarkan fatwa tertulis yang dikeluarkan oleh MUI. Oleh
karena itu hanya perusahaan yang telah memiliki sertifasi halal yang dikeluarkan
ُّمبِ ْي ٌن
Artinya: Wahai manusia. Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik
Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu. (QS. Al-Baqarah: 168)
muslim, akibat dari pemahaman agama yang baik dan edukasi yang dilakukan
oleh produsen mengenai sertifikasi halal pada produknya. Hal ini sendiri akan
berdampak pada semakin tingginya konsumen yang peduli akan sertifikasi halal
pada produk makanan yang akan dibelinya, karena saat ini konsumen semakin
7
https://www.kemenag.go.id/read/sertifikasi-halal (diakses pada Agustus 2022, pukul
19.49 wib)
6
membelinya.
aman dan baik untuk lingkungan sedangkan makanan dengan label halal adalah
makanan yang telah teruji bahwa ingredient nya yang sudah pasti aman dan halal
Konsumen yang cerdas sudah pasti akan teliti dalam melakukan pembelian
produk. Konsumen hendaknya dapat berpikir dengan baik tentang dampak yang
ditimbulkan dari produk yang hendak mereka konsumsi. Kesadaran akan peduli
membeli green product sebagai produk yang akan dikonsumsinya. Rather et al.
8
http ://www.menhk.go.id/ (diakses pada agustus 2022)
7
berbagai macam produk dan jasa, serta pengetahuan lainnya yang terkait dengan
produk dan jasa tersebut, dan informasi yang berhubungan dengan fungsinya
Saat ini, banyak beredar isu terkait produk-produk yang beredar, seperti
terakhir konsumen dalam memilih untuk membeli satu produk dari berbagai
alternatif yang telah ada. Adanya label halal telah menjamin produk tersebut
tidak mengandung bahan-bahan yang berbahaya bagi tubu manusia dan bahan-
bahan haram yang dilarang dalam islam sehingga aman untuk dikonsumsi
konsumen itu sendiri. Green product menjadi suatu alternatif juga untuk
mengetahui kualitas produk yang baik untuk tubuh manusia. Dengan demikian
konsumen.9
green product dan label halal produk mie Lemonilo terhadap keputusan
Lemonilo (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN
Imam Bonjol)”.
9
Risma Nurhayati, dkk, “Pengaruh Labelisasi Halal, Kualitas Produk, Dan Harga
Terhadap Keputusan Pembelian Produk Mie Lemonilo”, Jurnal Ekonomi Industri Halal, Vol. 2,
No.2 (2022), hal. 17
8
B. Rumusan Masalah
C. Batasan Masalah
tahun 2019-2022 yaitu green product dan label halal pada mahasiswa Fakultas
D. Tujuan Penelitin
2. Untuk menguji pengaruh green product dan label halal terhadap keputusan
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Akademisi
bagi para mahasiswa, khusus bagi mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
2. Bagi Perusahaan
3. Bagi Peneliti
Sebagai implementasi atas teori yang telah didapat pada perkuliahan dan
F. Sistematika Penulisan
Agar lebih terarahnya skripsi ini dan tersusun secara sistematis maka
diurutkan berdasarkan bab-bab dan beberapa sub bab yaitu sebagai berikut:
2. BAB II : Landasan Teori, Dalam bab ini penulis membahas teori-teori yang
3. BAB III : Metode Penelitian, Dalam bab ini membahas tentang metode yang
digunakan dalam penulisan skripsi. Berisi tentang jenis fan sumber data,
4. BAB IV :Hasil Penelitian, Bab ini membahsa tentang hasil dari penelitian
dan juga berisi saran-saran yang bersifat membangun untuk lembaga yang
diteliti.
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Perilaku Konsumen
oleh konsumen baik itu individu, kelompok, maupun organisasi saat melakukan
terhadap berbagai alternatif pilihan yang ada serta memilih salah satu atau lebih
10
Hasan, Ali, “Marketing”. (Yogyakarta:Media Pressindo,2009). hal. 28
11
John Budiman Bancin, “Citra Merek Dan Word Of Mouth (Peranannya Dalam
Keputusan Pembelian Mobil Nissan Grand Liviana)”, (Surabaya: CV. Jakad Media Publishing,
2021), hal. 21
11
12
proses yang dilalui oleh calon konsumen dalam menentukan untuk membeli suatu
produk. Teknik analisis dalam keputusan konsumen merupakan hal yang sangat
penting untuk diketahui. Adapun beberapa hal penting yang harus diketahui
keputusan.13
Memutuskan berarti memilih salah satu dari dua atau lebih alternatif.
proses faktor lingkungan, koknitif, afektif, dan tindakan perilaku. Proses kunci
12
Zulki Zulkifli Noor, “Buku Referensi Strategi Pemasaran”, (Yogyakarta:
DEEPUBLISH, 2021) hal. 76
13
Irwansyah Rudy dkk, “Perilaku Konsumen)” (bandung : WIDINA Bakhti
Persada,2021),hal.3
13
barang atau jasa dalam memenuhi keinginan dan kebutuhannya yang terdiri dari
keputusan pembelian adalah tindakan dari konsumen untuk mau membeli atau
tidak terhadap produk. Dari berbagai faktor yang mempengaruhi konsumen dalam
masyarakat.
harga dan kualitas suatu produk, maka konsumen akan membandingkan antara
produk yang satu dengan produk lainnya, dan barulah konsumen perlu
pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternati dan memilih
satu diantaranya.
14
Mengenali
Pencarian Informasi
Kebutuhan
Keputusan
Evaluasi Alternatif
Pembelian
Perilaku Pasca
Pembelian
a. Pengenalan Masalah
b. Pencarian Informasi
dapat mencari informasi lebih lanjut jika dorongan kebutuhan itu kuat, jika
tidak kuat maka kebutuhan konsumen itu hanya akan menjadi ingatan
14
Philip Kotler, “Manajemen Pemasaran Jilid II Ed Milenium”, (Jakarta: Prenhalindo,
2004), Terjemahan Teguh dan Rusli Molan, hal. 204
15
Ibid.,hal. 205
15
c. Penilaian Alternatif
d. Keputusan Pembelian
waktu pembelian, dan cara pembelian. Pada tahap ini konsumen benar-
pemasar tidak akan berakhir pada saat suatu produk dibeli, tetapi akan
16
Philip Kotler, Gary Armstrong, “Prinsip-prinsip Pemasaran”, (Jakarta:
Erlangga,2008), hal.179-181
16
Keputusan Pembelian.
1. Faktor Internal
b. Persepsi
diantaranya umur, tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekoomi, gaya hidup
d. Sikap
2. Faktor Eksternal
a. Kelompok referensi
seseorang.
b. Keluarga
keputusan.
c. Kebudayaan
d. Kelas sosial
bertahan lama alam sebuah masyarakat yang tersusun secara hierarki dan
a. Usia dan tahap siklus hidup, konsumsi juga dibentuk oleh siklus hidup
c. Gaya hidup orang-orang yang berasal dari sub budaya, kelas social, dan
positif.
19
Berdasarkan dari variasi itu, Engel menjelaskan kedalam tipe yang lebih
Pada proses ini konsumen terbuka pada berbagai informasi dari berbagai
bertahan lama.
perlu lagi untuk melakukan evaluasi lagi karena konsumen sudah merasa
mengurangi jumlah dari variasi yang ada dari sumber informasi yang telah
ada dan kriteria yang digunakan untuk evaluasi produk. Pilihan biasanya
sebagai berikut:
18
Dr.M.Anang Firmansyah,”PerilakuKonsumen”, (Sleman:CV Budi Utama:2018), hal.
43-45
21
informasi yang positif kepada orang lain, agar tertarik untuk melakukan
pembelian.
kepemilikan dalam perdagangan disebut jual beli yang terdapat dalam surah An-
harta sesamamu dengan cara yang batil (tidak benar), kecuali berupa
perniagaan atas dasar suka sama suka di antara kamu. Janganlah kamu
Dedhy Pradana, Syarifah Hudayah dan Rahmawati, “Pengaruh Harga, Kualitas Produk
19
Dan Citra Merek Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Motor” E-Jurnal Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman, Vol. 14 (1) 2017, hal. 16-23
20
Terjemah Kemenag 2019
21
M. Nadratuzzaman Hosen, Maulana Hasanuddin dan AM Hasan Ali, “Dasar-
dasarEkonomiIslam”, (Jakarta: PKES, 2008), hal. 167
22
kepada Allah. Kedua, konsumsi tidak dibatasi hanya pada kebutuhan efisiensi
yang halal diluar kebutuhan primer dengan batasan tidak berlebihan dan
barang mewah yang dihalalkan. Pada ciri yang keempat, Islam membolehkan
mengkonsumsi barang yang halal diluar kebutuhan primer dengan batasan tidak
Pada prinsipnya, hukum halal dan haram sudah jelas.Satu jalan yang
diridhai dan diberkahi Allah SWT, sebaliknya jalan satunya adalah jalan yang
tidak diridhai dan dilarang oleh Allah SWT untuk dilalui manusia. Manusia juga
telah diberikan akal untuk melakukan pemikiran dan memetapkan pilihan yang
telah disediakan Allah SWT. Selain halal, konsumen muslim juga dituntut untuk
memperhatikan perkara-perkara yang belum jelas atau syubhat. Oleh karena Itu,
keputusan ini.
2. Pemborosan
dengan sikap boros sedangkan sikap boros tidak harus disertai kemewahan.
23
3. Kemewahan
individual. 22
D. Green Product
Product (produk) menurut Kotler & Amstrong adalah segala semua yang
(green product) adalah produk yang berwawaskan lingkungan. Suatu produk yang
sengaja dirancang dan diproses dengan suatu cara untuk mengurangi masalah
(green product) adalah produk yang tidak berbahaya bagi manusia dan ingkungan,
tidak boros sumber daya, tidak menghasilkan sampah berlebihan, dan tidak
22
M. Nadratuzzaman Hosen, Maulana Hasanuddin dan AM Hasan Ali, Dasar-dasar
Ekonomi Islam, hal.175
23
Philip Kotler, “Manajemen Pemasaran Edisi Ketiga Belas Jilid 2”, (Jakarta: erlangga,
2008), hal.4
24
Alit Devi Laksmi, I Made Wardan, “Peran Sikap Dalam Memediasi Pengaruh
Kesadaran Lingkungan Terhadap Minat Beli Produk Ramah Lingkungan” E-Jurnal Manajemen
Unud, Vol. 4, N0.7, (2015), ISSN: 2302-8912, hal. 1903
24
diminimalkan, bahan yang beracun dihindari dan dalam penggunaan sumber daya
yang dapat diperbarui sesuai denagn tingkat yang diperlukan, hal ini menjelaskan
bahwa pada kenyataannya tidak ada produk yang benar-benar disebut green,
karena semua produk masih menggunakan energi, sumber daya, dan emisi dalam
lingkungan pada desain produk dan proses yang ada.25 Green product adalah
suatu produk yang dirancang dan diproses dengan suatu cara untuk
yang mengkonsumsinya.
Produk memiliki arti penting bagi perusahaan karena tanpa adanya produk,
perusahaan tidak akan dapat melakukan aktivitas dari usahanya. Konsumen akan
membeli produk bila merasa cocok, karena itu produk harus disesuaikan dengan
kesehatan, pemanasan global, polusi, dan limbah. Oleh karena itu, konsumen
25
Ida hendrasi, “Analisis Konsep Green Product Sebagai Pelaksana Etika Bisnis Pada
Perusahaan”, widya cipta, vol IX No. 1,(maret 2017), hal. 77
25
bahwa green product adalah produk yang memiliki manfaat bagi konsumen dan
juga memiliki manfaat sosial yang dirasakan oleh konsumen itu sendiri, seperti
(tiga), yaitu :
c. Bahan baku green product terbuat dari bahan – bahan yang tidak
bahwa produk tersebut terbuat dari bahan baku yang aman bagi mereka.
betul diperlukan.
selain itu aman untuk dikonsumsi serta memenuhi syarat ramah lingkungan.
Dalam penelitian ini tidak semua karakteristik diatas yang akan digunakan tetapi
penelitian ini.
26
Hanim Nur Hanifah, Nurul Hidayati, Rita Mutiarni, “Pengaruh Produk Ramah
Lingkungan/ Green Product Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Produk Tupperware”
Jurnal Riset Manajemen Dan Bisnis Dewantara, Vol 2 No. 1, (Juni 2019), hal.40
27
E. Labelisasi Halal
1. Pengertian Label
agama Islam.
Kata Halal berasal dari kata yang berarti lepas atau tidak terikat.Sesuatu
yang halal artinya sesuatu yang terlepas dari ikatan bahaya duniawi dan ukhrawi.
Dalam bahasa hukum, kata halal juga berarti boleh. Kata thayyib dari segi bahasa
arab berarti lezat, bai, sehat, menentramkan dan yang paling utama. Dalam
konsep makanan, thayyib berarti makanan yang tidak kotor dari segi dzatnya atau
Philip Kotler dan Kevin Keller menyatakan bahwa label adalah etika
sederhana yang ditempelkan pada produk tersebut atau gratik yang dirancang
dengan rumit yang merupakan bagian dari kemasan tersebut. Label melakukan
27
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, “Manajemen Pemasaran Edisi12”, diterjemahkan
oleh, dari judul asli marketing management,(Jakarta: PT Indeks, 2007), hal. 32-33
28
Angipora, Marinus, “Dasar-Dasar Pemasaran”, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta,
2002, hal. 192
28
produk dan penjual. Sebuah label biasa merupakanbagian dari kemasan, atau bisa
Menurut Yuswohadi dalam jurnal Eka Dewi Setia Tarigan, label halal
yaitu jaminan yang diberikan oleh suatu lembaga yang berwenang seprti
Indonesia (LPPOM MUI) untuk memastikan bahwa produk tersebut sudah lolos
pengujian kehalalan sesuai syariat Islam. Pencantuman label halal bertujuan agar
produk tersebut.29
Definisi label halal secara umum pada dasarnya adalah suatu label yang
memberi keterangan lebih banyak mengenai ciri khas produk dari pada produk
yang tidak berlabel. Label pangan yang dapat melindungi konsumen sekaligus
membuat nama produk secara spesifik apa saja bahan yang ada di produk
tersebut.
jaminan produk halal Pasal 4 yang mengatur bahwa produk yang masuk, beredar,
Sertifikasi halal adalah sebuah sertifikat yang dikeluarkan oleh lembaga yang
29
Eka Dewi Setia Tarigan, “Pengaruh Gaya Hidup, Label Halal dan Harga Terhadap
keputusan Pembelian Kosmetik Wardah Pada Mahasiswa Program Studi manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Medan Area medan”,Jurnal Konsep Bisnis dan manajemen No. 1/
November 2016, hal. 49
29
sesuai dengan syaria’at Islam dan memenuhi beberapa kriteria yaitu: pertama,
tidak mengandung babi; kedua, tidak mengandung bahan yang terlarang seperti
bahan-bahan yang dibuat dari darah, organ tubuh manusia, kotoran-kotoran yang
menjijikkan dan sebagainya; ketiga, hewan yang disembelih harus sesuai dengan
pengangkutan barang jangan dipergunakan untuk babi atau najis lainnya kecuali
produk.
b. Label merek (brand label) adalah nama merek yang diletakkan pada
pengemasan produk.
c. Label tingkat (grade label) mengidentifikasi mutu produk, label ini bisa
terdiri dari huruf, angka atau metode lainya untuk menunjukkan tingkat
konsumen.
label halal adalah segala informasi atas kehalalan suatu produk yang tertera dalam
kemasan produk yang secara langsung diterbitkan atau diberikan oleh lembaga
Majelis Ulama Indonesia dimana label tersebut adalah bukti kebolehan untuk
Majelis Ulama Indonesia sebagai logo halal standar produk bersertifikat halal
Secara umum ada tiga kategori makanan yang dikonsumsi manusia, yakni;
nabati, hewani, dan produk olahan. Makanan yang berbahan nabati secara
keseluruhan adalah halal, dan karena itu boleh dikosumsi kecuali yang
dari hewan laut secara keseluruhan boleh dikonsumsi dan hewan darat yang hanya
sebagian kecil saja yang tidak boleh dikonsumsi. Sementara itu kehalalan dan
keharaman makanan olahan sangat tergantung dari bahan (baku, tambahan, dan
produk yang memenuhi syarat kehalalan sesuai dengan syari’at islam. Adapun
yang berasal dari organ manusia, darah, kotoran dan lain sebagainya.
c. Semua bahan yang berasal dari hewan halal yang disembelih menurut tata
pernah digunakan untuk babi atau barang yang tidak halal lainnya terlebih
dahulu harus dibersihkan dengan tata cara yang diatur menurut syari’at
Islam.
halal pada setiap kemasan produk untuk mendapatkan jaminan halal pada
rezeki yang halal lagi baik, dan bertakwalah kepada Allah yang hanya kepada-
Ayat tersebut menjelaskan agar kita hanya memakan makanan yang halal
dan baik, dari segi syariat serta dari kesehatan gizi, estetika dan lainnya. Oleh
karena itu, masyarakat muslim baik orang tua maupun mahasiswa harus
2. Sertifikasi Halal
Sertifikat Halal MUI adalah fatwa yang tertulis Majelis Ulama Indonesia
yang menyatakan kehalalan suatu produk sesuai dengan syariat Islam. Sertifikasi
Halal MUI ini merupakan syarat untuk mendapatkan izin pencantuman label halal
produk untuk mendapatkan sertifikasi halal yang merupakan sebuah bukti tertulis
yang diberikan kepada perusahan oleh LPPOM MUI yang menyatakan bahwa
dikomsumsi.
34
3. Fungsi Label
utama yaitu:
produk.
b. Grade (nilai atau kelas), label dapat menunjukan nilai atau kelas dari
produk.
4. Kriteria Halal
apa yang mereka makan dan minum, menyangkut apa yang diperbolehkan dan
minuman yang berasal dari tumbuhan, perbedaan yang terjadi diantara mereka
yang telah berubah menjadi khamr, baik berasal dari anggur, kurma, gandum, atau
bahan-bahan lain.
Ada dua kriteria yang menjadikan makanan itu haram, yakni makanan yang
diharamkan secara lidzaatihi, yaitu jenis makanan yang dih aramkan karena
35
zatnya yang diharamkan, dan makanan yang diharamkan Lighairihi, yaitu jenis
Sertifikasi halal dan label halal memiliki arti penting bagi produsen dan
konsumen. Adapun urgensi dari sertifikasi halal dan labelisasi halal adalah
sebagai berikut:31
a. Bagi konsumen
halal
b. Bagi produsen
sertifikasi halal dan label halal sangatlah penting bagi konsumen maupun
produsen. Suatu produk makanan yang telah memiliki label halal yang sah dari
31
Burhanuddin, “Pemikiran Hukum Perlindungan Konsumen dan Sertifikat Halal”,
Jakarta, 2011, hal. 56.
36
untuk membeli produk makanan tersebut. Munculnya suatu perasaan aman dan
nyaman secara lahir dan batin seorang konsumen dalam mengkonsumsi suatu
a. Gambar, merupakan hasil dari tiruan berupa bentuk atau pola (hewan,
b. Tulisan, merupakan hasil dari menulis yang diharapkan bisa untuk dibaca
produk).32
labelisasi halal kurang menjadi perhatian konsumen karena kurang paham atau
32
Khairul Fazrin, “Pengaruh Label Halal dan Bonus dalam Kemasan terhadap Keputusan
Pembelian pada Produk Kinder Joy pada Masyarakat Kota Langsa”, Jurnal Manajemen dan
Keuangan , Vol.6,No.2, Nov 2017, hal 4-5
37
halal. Untuk itu pihak pemerintah masih perlu memberikan informasi mengenai
hubungan label halal terhadap keputusan pembelian sangat kecil. Untuk itu pihak
konsumsi. 34
Menurut Hawa menyatakan bahwa label halal yang ada pada kemasan
produk yang beredar di Indonesia adalah sebuah logo yang tersusun dari huruf-
huruf Arab yang membentuk kata halal dalam sebuah lingkaran. Label halal
F. Kerangka Berfikir
sebagai masalah yang penting. 36 Ditinjau dari jenis hubungan variabel, maka
disini termasuk hubungan sebab akibat yaitu suatu variabel yang mempengaruhi
variabel lainnya, sehingga variabel bebas adalah Green Product (X1) dan Label
Halal (X2) sedangkan untuk variabel terikat adalah Keputusan Pembelian (Y).
33
Freddy Rangkuti, Strategi Promosi dan Kreatif, (Jakarta: Gramedia Pustaka, 2010), hal.
10
34
Tatik Suryani, Perilaku Konsumen Implikasi pada Strategi Pemasaran, (Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2008), hal. 77
35
Hawa, Label Halal, (Jakarta: Islahi, 2007), hal. 14
36
Sugiyono, “Metode Penelitian Kombinasi ”, (Yogyakarta: alfabeta, 2012), hal. 93
38
Dalam penelitian ini, dengan adanya green product dan label halal
memberikan rasa ketenangan baik lahir maupun batin dan dengan menggunakan
sebagai berikut :
Green Product
(X1)
Keputusan
Pembelian (Y)
Label Halal
(X2)
Keterangan:
G. Hipotesis Penelitian
sementara. Dugaan tersebut dibuat oleh penulis atau peneliti dengan mengacu
pada data awal yang diperoleh. Kemudian dugaan benar atau salah ditentukan
berikut:
1. Green product
produk makanan
2. Label halal
produk makanan
produk makanan
37
Beni Ahmad Saebani, “MetodePenelitian”, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2008),
hal.103
40
H. Penelitian Terdahulu
metode assosiatif dan teknik pengambilan sampel accidental sampling. Hasil dari
SPSS versi 20. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa green productdan
pembelian. 38
Peneliti terdahulu membahas variabel green product dan brand image sedangkan
penulis membahas green product dan label halal. Hasil dari penelitian terdahulu
Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Nia Resti Dianti , Eristia Lidia
hasil analisis penelitian maka dapat dinyatakan dua kesimpulan utama. Hasil
bersifat positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian dari konsumen muda.
pemoderasi bersifat positif namun tidak signifikan terhadap pola hubungan antara
38
Desriani . Makatumpias dkk,“Pengaruh Green product dan Brand Image Terhadap
Keputusan Pembelian Produk Oriflame di Manado”, Jurnal Riset Ekonomi,Manajemen,Bisnis dan
Akuntansi,Vol.6 No.4 September 2018, hal. 4063 – 4072
39
Nia Resti Dianti , Eristia Lidia Paramita, “Green Product dan Keputusan Pembelian
Konsumen Muda Green Product and Young Consumers’ Purchasing Decisions”, Jurnal Samudra
Ekonomi dan Bisnis Volume 12, Nomor 1, Januari 2021
42
Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Nia
Resti Dianti , Eristia Lidia Paramita adalah Peneliti terdahulu membahas variabel
green product pada konsumen muda sedangkan penulis membahas green product
dan label halal. Hasil dari penelitian terdahulu didapatkan dengan menggunakan
telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa produk ramah lingkungan green
produk Tupperware. Selain itu, dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa harga
Tupperware.40
Hanim Nur Hanifah, Nurul Hidayati, Rita Mutiarni adalah menggunakan metode
sedangkan penulis membahas green product dan label halal. Hasil dari penelitian
40
Hanim Nur Hanifah, Nurul Hidayati, Rita Mutiarni, “Pengaruh Produk Ramah
Lingkungan/ Green Product Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Produk Tupperware”
Jurnal Riset Manajemen Dan Bisnis Dewantara, Vol 2 No. 1, (Juni 2019)
43
Smartpls.
pembelian terhadap produk organik natural coffee secara positif dan signifikan
dipengaruhi oleh faktor green product dan gaya hidup. Pengaruh ini dibuktikan
baik secara parsial maupun secara simultan. Kalangan pecinta natural coffee
beranggapan bahwa produk yang mereka konsumsi memang telah sesuai dengan
harapan mereka sebagai produk yang disukai dan diminati baik dari kalangan
remaja, dewasa dan tua. Secara mayoritas keputusan pembelian pada produk
natural coffee dilakukan oleh mereka yang masuk dalam kategori kalangan
menengah ke atas.41
Bryan Givan, Slamet Heri Winarno adalah menggunakan metode survei dengan
Peneliti terdahulu membahas variabel green product dan gaya hidup sedangkan
Bryan Givan , Slamet Heri Winarno, “Green Product Dan Gaya Hidup Pengaruhnya
41
Pada Keputusan Pembelian (Studi Kasus Natural Coffee)”, Jurnal Ecodemica, Vol. 3 No. 1 April
2019
44
penulis membahas green product dan label halal. Hasil dari penelitian terdahulu
dilakukan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan jenis derkriptif
produk, dan harga memiliki arah koefisien regresi poitif dengan nilai t hitung
lebih besar dari t tabel dan nilai signifikasi lebih kecil dari 0.05 yang berarti
halal, kualitas produk, dan harga sedangkan penulis membahas green product dan
label halal. Hasil dari penelitian terdahulu didapatkan dengan menggunakan Spss
42
Risma Nurhayati, dkk., “Pengaruh Labelisasi Halal, Kualitas Produk, Dan Harga
Terhadap Keputusan Pembelian Mie Lemonilo” Jurnal Ekonomi Industri Halal, Vol 2,No.2
45
hasil penelitian untuk variabel label halal dan keputusan pembelian dalam tabulasi
product dan label halal. Hasil dari penelitian terdahulu didapatkan dengan
43
Tengku Putri Lindung Bulan, “Pengaruh Labelisasi Halal Terhadap Keputusan
Pembelian Sosis Di Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang”, Jurnal Manajemen Dan
Keuangan, Vol.5, No.1, Mei 2016
46
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
permasalahan dengan didasari oleh data-data yang ada untuk analisis lebih lanjut
yaitu survei yaitu penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil,
tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi
psikologis.45
untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel
Pengaruh Green Product dan Label Halal Terhadap Keputusan Pembelian Produk
44
Sukandar Rumidi, “Metodologi Penelitian” (Yogyakarta: Gaja Mada University Press,
2004), hal.104
45
Sugiono, “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed
Methods)”(Bandung: Alfabeta, 2011), hal.12
46
Ibid, hal. 29
47
Mie Instan Lemonilo (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang yang berlokasi di Kampus sungai
1. Populasi
Bisnis Islam Universitas Islam UIN Imam Bonjol Padang. Peneliti menfokuskan
dengan beberapa prodi yang diambil yaitu mahasiswa prodi Manajemen Bisnis
47
Sugiyono, “Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D.”(Bandung: Alfabeta, 2013) hal. 119
48
Tabel 3.1
Jumlah Mahasiswa Aktif
No Mahasiswa aktif 2019 2020 2021 2022 Jumlah
2177
2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁 (𝑒 )2
48
Sugiyono, “MetodePenelitianKombinasi (Mixed Methods)”, (Bandung: Alfabeta,
2017), hal. 122.
49
Dimana:
N : Ukuran populasi
2177
𝑛=
1 + 2177(0,1)2
2177
= = 95,6082
22,77
responden.
Non Probability Sampling. Teknik Non Probability Sampling adalah teknik yang
setiap anggota sampel tidak dapat ditentukan sehingga tidak dapat dilakukan
sampel pada penelitian ini lebih tepatnya menggunakan teknik Stratified Random
atau berlapis-lapis. 50
E. Instrumen Penelitian
fenomena sosial maupun alam. Instrumen penelitian merupakan alat bantu bagi
menggunakan skala likert. Skala likert adalah suatu skala yang digunakan
hanya memilih alternatif jawaban yang sesuai dengan pendapat dan pilihannya.
Alat ukur ini digunakan dengan lima alternatif jawaban dan setiap jawaban diberi
50
Syahrum dan Salim, “Metode Penelitian Kuantitatif”,(Bandung: Citapustaka Media,
2012) hal.116
51
Tabel 3.2
Sifat Pernyataan
NO Alternatif Jawaban
Positif Negatif
2 Setuju (S) 4 2
3 Netral (N) 3 3
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.Data primer
adalah data yang diperoleh langsung dari objek yang diteliti yang merupakan
sumber utama atau dimana tempat penelitian dilakukan. 51 Sebagai sumber primer
dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN
Imam Bonjol Padang khususnya yang pernah membeli produk mie instan
lemonilo yang ditemui saat melakukan penelitian. Sumber data dalam penelitian
51
Syofyan Siregar, Metode Kuantitatif, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2013).hal. 16
52
untuk dijawab.52 Kuesioner dapat berupa pertanyaan tertutup atau terbuka, dapat
diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui gfrorm yang
yang efisien karena variabel dapat diukur. Kuesioner sendiri dapat berupa
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Imam Bonjol secara langsung dan tidak langsung.
2. Dokumentasi
Dokumen yang digunakan dapat berupa laporan, buku harian,catatan kasus dalam
kepada responden.
H. Variabel Penelitian
variabel dapat diartikan sebagai karaktteristik, sifat, watak, dan keadaan yang
52
Sugiono, “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D”, (Bandung: Alfabeta,
cetakan ke-16, 2013), hal. 142
53
Putu Agung dan Anik Yuesti, “Metode Penelitian Bisnis Kuantitatif Dan Kualitatif”,
(Denpasar: CV Noah Aletheia, 2019), hal. 67
53
penelitian ini yang bertindak sebagai variabel independen adalah green product
variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas.
Dalam penelitian ini yang bertindak sebagai variabel dependen adalah keputusan
pembelian.
I. Operasional Variabel
yang digunakan dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut
54
Sugiyono, “Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods)”, (Bandung: Alfabeta,
2017), hal. 64-66
54
Tabel 3.3
Operasional variabel
No Variabel Penelitian Indikator Skala
1. Analisis Deskripsi
𝑓
𝑃= 𝑋 100%
𝑛
Keterangan :
F = Frekuensi
55
N = Jumlah responden
∑ 𝑓𝑖. 𝑤
𝑃=
𝑛
Keterangan :
W = Bobot
N = Total Responden
𝑅𝑠
𝑇𝐶𝑅 = × 100%
𝑛
Keterangan :
berikut :55
Tabel 3.2
2 61%-80% Baik
3 41%-60% Cukup
Pengolaan data pada penelitian ini dilakukan dengan metode Partial Least
Square (PLS) menggunakan software SmartPLS versi 3. PLS adalah salah satu
metode penyelesaian Struktural Equation Modeling (SEM) yang dalam hal ini
fleksibilitas yang lebih tinggi pada penelitian yang menghubungkan antara teori
dan data, serta mampu melakukan analisis jalur (path) dengan variabel laten
sehingga sering digunakan oleh peneliti yang berfokus pada ilmu sosial.
55
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: PT Rinea Cipta, 2010).hal.213.
57
Partial Least Square (PLS) merupakan metode analisis yang cukup kuat
karena tidak didasarkan pada banyak asumsi. Data juga tidak harus berdistribusi
ratio dapat digunakan pada model yang sama), sampel tidak harus besar.56 Partial
Least Square (PLS) selain dapat mengkonfirmasi teori, namun juga untuk
menjelaskan ada atau tidaknya hubungan antar variabel laten. Selain itu PLS juga
Partial Least Square (PLS) juga dapat digunakan untuk menjelaskan ada
tidaknya hubungan antar variabel laten. Partial Least Square (PLS) dapat
sekaligus menganalisis konstruk (konsep yang dapat diukur dean diamati) yang
dibentuk dengan indikator refleksif dan formatif. Hal ini tidak dapat dilakukan
oleh SEM yang berbasis kovarian karena akan menjadi unidentified model. Model
penggandaan secara acak yang mana asumsi normalitas tidak akan menjadi
masalah bagi (Partial Least Square) PLS. Selain itu (Partial Least Square) PLS
56
Imam Ghozali, “Structural Equation Modeling Metode Alternatif dengan Partial Least
Square (PLS)”, (Semarang: Undip, 2008), hal. 17
58
(Partial Least Square) PLS. Partial Least Square digolongkan jenis non-
parametrik oleh karena itu dalam permodelan PLS tidak diperlukan data dengan
distribusi normal. 57 Tujuan dari penggunaan (Partial Least Square) PLS yaitu
Dalam metode PLS (Partial Least Square) teknik analisa yang dilakukan
Dalam analisa model ini menspesifikasi hubungan antar variabel laten dengan
indikator:
> 0.5 dengan konstruk yang ingin diukur, sedangkan menurut Chin yang
57
Ananda Sabil Husein, Penelitian Bisnis dan Manajemen Menggunakan Partial Least
Squares (PLS) dengan smartPLS 3.0, (Universitas Brawijaya: Modul Ajar, 2015), hal. 4
58
Ananda Sabil Husein, Penelitian Bisnis dan Manajemen Menggunakan Partial Least
Squares (PLS) dengan smartPLS 3.0, (Universitas Brawijaya: Modul Ajar, 2015), hal. 18
59
Ibid, hal. 18
59
dikutip oleh Imam Ghozali, nilai outer loading antara 0,5 – 0,6 sudah
dianggap cukup.
ukuran konstruk lainnya, maka menunjukan ukuran blok mereka lebih baik
nilai yang dicapai adalah > 0,70 maka dapat dikatakan bahwa konstruk
apabila memiliki nilai cronbach’s alpha > 0,7.25 Uji yang dilakukan
1) R-Square
untuk setiap variabel laten dependen. Perubahan pada nilai R-square dapat
model.
endogen.
2) Q² Predictive Relevance
merepresentasi sintetis dari cross validation dan fungsi fitting dengan prediksi
dari observed variabel dan estimasi dari parameter konstruk. Nilai Q² > 0
mengukur seberapa baik nilai observasi dihasilkan oleh model dan juga
estimasi parameternya.
c. Uji Hipotesis
(X) secara parsial terhadap variabel endogen (Y). Nilai koefisien inner
weight dikatakan signifikan bila nilai t hitung > t tabel .pada penelitian ini
BAB IV
Product & Technology). Didirikan pada tahun 2016, Lemonilo muncul pertama
kali sebagai sebuah loka pasar yang menjual produk-produk sehat dan natural
pada tahun 2015. Pada tanggal 1 Oktober 2016, Lemonilo resmi berdiri dengan
memberikan harga terbaik bagi konsumen. Hal ini berangkat dari observasi dari
para pendiri sebelumnya mengenai makanan sehat yang beredar dipasaran dengan
harga tinggi.
Istan kemudian juga dijual secara luring, bik di supermarket maupun minimarket.
63
produk sehat. Sampai dengan 2020, Lemonilo telah menjual lebih dari 40 produk
baik anak-anak, remaja, mahasiswa dan orang tua untuk melakukan pola hidup
sehat.Untuk itu Lemonilo hadir dengan produk yang mudah didapat, enak, dan
1. Analisis Deskriptif
Ekonomi dan Bisnis Islam khususnya yang pernah membeli produk kemasan mie
instan Lemonilo. Responden yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 100
orang. Berdasarkan data dari 100 responden yang diambil terdapat karakteristik
Tabel 4.1
responden (18%), umur 22 tahun sebanyak 18 orang (18%), dan umur 24 tahun
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa penelitian ini yang menjadi
subjek atau responden terdiri dari laki-laki sebanyak 49 orang dengan persentase
49% dan perempuan sebanyak 51 orang dengan persentase 55%. Sehingga dapat
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Prodi
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa penelitian ini yang menjadi
subjek atau responden terdiri dari mahasiswa Manajemen Bisnis Syariah sebanyak
Gambar 4.4
Outer Model 1
Gambar 4.5
Outer Model 2
67
Gambar 4.6
Outer Model 3
pengukuran tersebut suatu data dikatakan valid jika batas nilai yang
60
Imam Ghozali, “Structural Equation Modeling – Metode Alternatif dengan Partial
Least Squares (PLS)” (Semarang: Universitas Diponegoro, 2014), hal. 39.
68
antar item reflektif dengan variabel latennya. Uji ini dilakukan untuk
Tabel 4.7
Outer Loading 1
Indikator Green Keputusan Label Halal
Product Pembelian
X1.1 0,539
X1.2 0,723
X1.3 0,585
X1.4 0,579
X1.5 0,707
X1.6 0,485
X2.1 0,825
X2.2 0,746
X2.3 0,472
X2.4 0,669
Y1 0,700
Y2 0,675
Y3 0,578
Y4 0,632
Y5 0,722
Y6 0,601
Sumber: Data diolah menggunakan SmartPLS v.3.29.3, 2022
bahwa penelitian terhadap awal dari pengembangan skala pengukuran pada nilai
loading factor 0,5 - 0,6 dianggap sudah reliabel. Dari data diatas menunjukkan
bebarapa nilai outer loading < 0,5 maka data tersebut tidak memenuhi kriteria
69
dengan ini data dapat dilakukan pengujian kembali dengan menghilangkan data
nilai outer loading < 0,5. Data yang dihilangkan yaitu X6.
Tabel 4.8
Outer Loading 2
Dari data diatas menunjukkan bebarapa nilai outer loading < 0,5 maka
akan data tersebut tidak memenuhi kriteria dengan ini data dapat dilakukan
pengujian kembali dengan menghilangkan data nilai outer loading < 0,5. Data
Tabel 4.9
Outer Loading 3
loading > 0,5 maka data tersebut telah memenuhi kriteria. Dengan ini pengujian
2) Discriminant Validity
indikator refleksif yaitu dengan melihat nilai cross loading. Pengujian cross
loading dilakukan dengan baik apabila nilai loading dari setiap variabel memiliki
nilai cross loading paling besar daripada nilai loading dari variabel laten lainnya.
variabel lainnya.61 Hasil perhitungan uji validitas diskriminan pada penelitian ini
Tabel 4.10
Cross Loading
Indikator Green Keputusan Label Halal
Product Pembelian
X1.1 0,539 0,259 0,275
X1.2 0,717 0,439 0,408
X1.3 0,607 0,297 0,249
X1.4 0,588 0,211 0,351
X1.5 0,701 0,311 0,399
X2.1 0,474 0,527 0,853
X2.2 0,468 0,401 0,765
X2.4 0,279 0,386 0,680
Y1 0,338 0,706 0,341
Y2 0,278 0,678 0,473
Y3 0,424 0,568 0,436
Y4 0,284 0,640 0,289
Y5 0,322 0,720 0,384
Y6 0,279 0,599 0,261
Sumber: Data diolah menggunakan SmartPLS v.3.29.3, 2022
Berdasarkan sajian data pada tabel 4.10, terlihat bahwa nilai cross loading
untuk setiap indikator (kolom yang di bold) lebih tinggi jika dibandingkan dengan
korelasi indikator dengan variabel laten yang lainnya, sehingga dapat disimpulkan
memenuhi syarat atau memiliki discriminant validity yang baik dalam menyusun
variabelnya masing-masing.
diketahui melalui metode lainnya yaitu dengan melihat nilai average variant
61
Ghozali, “Structural Equation Modeling”, hal. 39-40.
72
Tabel 4.11
Average Variant Extracted (AVE)
Variabel Rata-rata Varians
Diekstrak (AVE)
X1 0,402
Green Product
X2 Label Halal 0,592
Y Keputusan 0,528
Pembelian
Sumber: Data diolah menggunakan SmartPLS v.3.29.3, 2022
Berdasarkan sajian data dalam tabel 4.11 di atas, diketahui bahwa nilai
AVE variabel green product memiliki nilai AVE 0,402 berarti model kurang baik,
keputusan pembelian memiliki nilai AVE 0,528 berarti model baik dan label
3) Composite Reliability
reliability > 0,6.62 Berikut ini adalah nilai composite reliability dari masing-
62
Ghozali, “Structural Equation Modeling”, hal. 43.
73
Tabel 4.13
Variabel Reliabilitas
Komposit
Green Product 0,769
Label Halal 0,812
Keputusan Pembelian 0,817
Sumber: Data diolah menggunakan SmartPLS v.3.29.3, 2022
Berdasarkan sajian data pada tabel 4.13 di atas, dapat diketahui bahwa
nilai composite reliability semua variabel penelitian > 0,6. Hasil ini menunjukkan
tinggi.
4) Cronbach Alpha
menggunakan nilai cronbach alpha. Suatu variabel dapat dinyatakan reliabel atau
memenuhi cronbach alpha apabila memiliki nilai cronbach alpha > 0,.63 Berikut
Tabel 4.14
Nilai cronbach’s alpha
Variabel Cronbach's Alpha
Green Product 0,636
Label Halal 0,654
Keputusan Pembelian 0,734
Berdasarkan sajian data di atas pada tabel 4.14, dapat diketahui bahwa
nilai cronbach alpha dari masing-masing variabel penelitian > 0,6. Dengan
National Investigation”, Journal of International Marketing, Vol. 18 No. 2 (Juni, 2010), hal. 27
74
Gambar 4.15
Hasil Poses Bootstrapping
structural.
hasil R2 sebesar 0,67 keatas untuk variabel laten endogen dalam model structural
jika hasilnya sebesar 0,33-0.67 maka termasuk dalam kategori sedang, dan jika
dijelaskan bahwa nilai Path Coefficient ditunjukkan dengan pengaruh paling kecil
Green Product terhadap Keputusan Pembelian sebesar 2,213 dan pengaruh yang
sebesar 4,749.
variabel dalam model ini memiliki path coefficience dengan angka yang positif.
Hal ini menunjukkan bahwa jika semakin besar nilai path coefficience pada satu
2) R-Square
64
Ghozali, “Structural Equation Modelling”, 42.
76
konstruk yang dijelaskan oleh model sehingga semakin tinggi R-Square maka
Tabel 4.16
R-Square
R Square Adjusted R Square
Keputusan Pembelian 0,384 0,372
Sumber: Data diolah menggunakan SmartPLS v.3.29.3, 2022
Berdasarkan sajian data di atas pada tabel 4.17, karena dalam penelitian
ini variabel dependennya cuma satu maka R-square nya pun juga menghasilkan
hanya satu R-square yaitu pada variabel dependen (Y) keputusan pembelian
dengan nilai 0,384 yang berarti sekitar 38,4% mampu menjelaskan variabel Y
validation dan fungsi fitting dengan prediksi dari observed dan estimasi dari
Q2 = 1 - (1- R2)
Q2 = 1 - (1- 0,384)
Q2 = 1 - (0,616)
Q2 = 1- 0,384
77
Q2 = 0,616
Dari hasil diatas menunjukkan nilai Q2 sebesar 0,616 berarti data memiliki
model predictive relevance dengan nilai sebesar 61,9% dan 38,1% dipengaruhi
oleh faktor lain. Dengan demikian, dari hasil tersebut maka model penelitian ini
c. Uji Hipotesis
secara parsial terhadap variabel dependen. Uji hipotesis ini menggunakan uji t
yang mana nilai koefisien iner weight dapat dikatakan siqnifikan jika nilai t hitung
besar dari t tabel dengan nilai alfa yang digunakan yaitu 0,1.
Tabel 4.17
Uji Hipotesis
T-Statistik (O/STDEV) P Values Hasil
Green Product -> Keputusan Pembelian 2,123 0,034 Diterima
Label Halal_ -> Keputusan Pembelian 4,749 0,000 Diterima
Sumber: Data diolah menggunakan SmartPLS v.3.29.3, 2022
Berdasarkan data diatas diketahui bahwa dari dua hipotesis yang diajukan
a. Pengujian hipotesis 1
P-value< 0,05. Yang mana green product (X1) memiliki P-value sebesar
78
0,034 dan T- statistik dengan nilai 2,123 yang artinya green product (X1)
instan Lemonilo.
b. Pengujian hipotesis 2
value<0,05. Yang mana label halal (X2) memiliki P-value sebesar 0,000
dan T- statistik dengan nilai 4,749 yang artinya label halal (X2) memiliki
Lemonilo.
C. Pembahasan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Imam Bonjol. Hal ini dapat
kebenarannya.
adalah produk yang tidak berbahaya bagi manusia dan ingkungan, tidak
Konsumen akan membeli produk bila merasa cocok, karena itu produk
lingkungan.
65
Alit Devi Laksmi, I Made Wardan, “Peran Sikap Dalam Memediasi Pengaruh
Kesadaran Lingkungan Terhadap Minat Beli Produk Ramah Lingkungan” E-jurnal Manajemen
Unud, Vol. 4. NO. 7, (2015), ISSN: 2302-8912, hal. 1903
80
Mereka lebih sensitif atau selektif dalam pembelian sebuah produk untuk
konsumen.
pembelian yakni penelitian yang dilakukan Hanim Nur Hanifah dkk, yang
66
Hanim Nur Hanifah, Nurul Hidayati, Rita Mutiarni, “Pengaruh Produk Ramah
Lingkungan/ Green Product Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Produk Tupperware”
Jurnal Riset Manajemen Dan Bisnis Dewantara, Vol 2 No. 1, (Juni 2019)
81
limbah yang ditimbul dari produk, dan material bahan baku sehingga hal
Mie Lemonilo
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Imam Bonjol. Hal ini dapat
halal yaitu jaminan yang diberikan oleh suatu lembaga yang berwenang
tersebut.67
Hal ini berarti variabel label halal dapat dijadikan salah satu faktor
suatu produk.
67
Eka Dewi Tarigan, “Pengaruh Gaya Hidup, Label Halal Dan Harga Terhadap
Keputusan Pembelian Kosmetik Wardah Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Medan Area Medan”, Jurnal Konsep Bisnis dan Manajemen No.
1/November 2016, hal. 49
83
makanan yang telah memiliki label halal yang sah dari LPPOP MUI akan
Aspek label halal yang diberikan dalam penelitian ini yaitu dengan
68
Risma Nurhayati, dkk., “Pengaruh Labelisasi Halal, Kualitas Produk, Dan Harga
Terhadap Keputusan Pembelian Mie Lemonilo” Jurnal Ekonomi Industri Halal, Vol 2,No.2
84
dan gambar label halal dan label halal yang menempel pada kemasan
konsumen.
85
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
berikut:
dengan nilai 4,749 yang artinya label halal (X2) memiliki pengaruh
B. Saran
halal dan penyampaian informasi mengenai label halal yang tertera pada
mengenai logo yang tertera pada kemasan mie Lemonilo karena masih