PENDAHULUAN
kebutuhan ini tidak dapat diartikan sebagai pemenuhan rasa lapar atau sekedar
memenuhi rasa kenyang. Karenanya makan harus memiliki nilai prioritas sebagai
upaya investasi kesehatan. Apa yang dimakan saat ini akan memberi manfaat
kesehatan pada beberapa tahun kemudian. Dengan kata lain makanan yang
Lebih jauh agama dan suku tertentu memiliki perintah maupun larangan
terhadap makanan yang disebut dengan aturan Kosher, sedangkan agama Hindu
dan Budha merupakan kelompok vegetarian. Demikian pula dengan agama Islam
yang sudah memiliki aturan makanan halal dan menghindari yang haram.
Permasalahan kehalalan selalu menjadi isu penting sebuah produk yang beredar di
Indonesia. Produk yang dilempar ke pasar dapat berkembang pesat atau justru
Dilihat dari perspektif Islam, konsep halal merupakan hal yang vital bagi
seorang muslim. Halal berarti diperbolehkan atau diijinkan dalam agama Islam
(Alquran Surat Albaqarah 168-169). Oleh sebab itu, muslim akan mencari produk
untuk dikonsumsi sesuai dengan ajaran agama yang telah diterima. Hal ini
1
Prima Aswirna & Silvina. 2018. Peningkatann Pemahaman Masyarakat Tentang Pentingnya
Mengkonsumsi Produk Halal Bagi Pemuka Agama Islam Kota Padang. Universitas Islam Negeri
Imam Bonjol Padang.
1
SMP Labschool Jakarta
2
sertifikat Halal di dunia. Sehingga secara global kesadaran akan pentingnya halal
menimbulkan persepsi baru tentang halal. Tidak lagi sebatas ajaran agama,
millennials menganggap halal adalah gaya hidup sehat dan cool yang kian
memilah milih barang atau produk yang akan mereka beli. Namun sebenarnya
masyarakat tidak mengetahui bagaimana proses yang ada dan cara pengolahan
yang dilakukan. Kenyataanya untuk memproduksi suatu produk halal tidak hanya
berdasarkan bahan baku saja tapi mulai dari tata cara produksi, pengolahan,
tambahan bahan lain ataupun dari segi lainnya yang mencakup produksi produk
tersebut juga harus bersifat halal dari segi apapun. Padahal islam mengajarkan
memakan produk tertentu karena unsur yang dikandungnya atau proses yang
mengikutinya.
Sertifikat halal pada sebuah produk dewasa ini sudah menjadi suatu
produk yang tidak memiliki sertifikat halal. Banyak produk Usaha Mikro Kecil
izin label halal ini adalah berdasarkan sertifikat halal yang dikeluarkan oleh MUI.
Pengetahuan masyarakat akan makanan, obat atau produk yang lainnya yang
berkaitan dengan halal cukup tinggi namun kesadaran untuk memverifikasi barang
dinyatakan bahwa “sertifikasi halal harus ada pada setiap produk”, hal ini sedikit
banyaknya bertentangan pada setiap produk yang belum memiliki label halal
khsusunya pada produk yang terdapat di usaha mikro kecil menengah. Bagi
konsumen muslim adanya label halal pada kemasan produk dapat memastikan
produk mana saja yang boleh mereka konsumsi, yaitu produk yang memiliki dan
label halal merupakan hak dari konsumen itu sendiri (UU Nomor 33 tahun 2014).
Produk Halal (UUJPH) yang mengatur banyaknya peraturan sertifikasi halal yang
Undang-undang Jaminan Produk Halal dapat disebut sebagai pusat hukum (centre
act) bagi regulasi produk halal. Jaminan Produk Halal (JPH) dalam undang-
undang ini terdapat berbagai aspek tidak hanya obat, makanan dan kosmetik akan
tetapi lebih luas lagi terdapat produk kimiawi, produk biologi, produk rekayasa
genetik, serta barang gunaan yang dipakai, digunakan, atau dimanfaatkan oleh
suatu produk dari sabang hingga merauke. Proses Produk Halal diartikan sebagai
2
https://repository.uhn.ac.id/bitstream/handle/123456789/4963/Destri%20Operiani%20Zega. pdf?
sequence=1&isAllowed=y diakses tanggal 16 Januari 2022
pusat jajanan serba ada yang sesuai standar dan layak memenuhi syarat dengan
Suatu pusat jajanan serba ada yang baik harus dapat memfasilitasi kebutuhan-
produk turunan dari suatu bahan. Maka disinilah letak ketidakjelasan status dari
suatu produk makanan cepat saji karena produk tersebut sudah merupakan
campuran dari berbagai bahan dengan sumber yang berbeda dan proses yang
berbeda pula.
mengonsumsi daging babi, bangkai, darah, minuman keras (khamer), dan organ
mengetahui bahwa banyak produk yang beredar terutama makanan yang berada di
pusat jajan serba ada merupakan turunan atau mengandung bahan yang
khamer, atau organ tubuh manusia. Disinilah pentingnya fatwa Majelis Ulama
Indonesia (MUI) atas kehalalan produk makanan di pusat jajan serba ada.
Halal atas produk yang beredar luas di pasaran, termasuk produk makanan cepat
saji. Hal ini dilakukan untuk melindungi umat Islam yang ada di Indonesia dari
makanan yang haram. Produk–produk yang beredar di pasaran saat ini, terutama
yang kemasan dari pabrik ataupun makanan cepat saji, masih banyak dijumpai
belum menyertakan Sertifikat Halal MUI. Oleh karena itu, perlu adanya penelitian
terhadap standarisasi halal haram di pusat jajan serba ada. Sebagai seorang
yang belum bersertifikat halal MUI. Hal-hal tersebut itulah yang menjadi latar
Berdasarkan paparan di atas, maka penulis tertarik untuk membahas karya tulis
ilmiah dengan judul Standar Halal Haram di Pusat Jajan Serba Ada. Penulis
berharap agar pembaca dapat mengetahui standar halal haram di pusat jajan serba
ada.
Pembatasan masalah dalam penelitian ini dibatasi pada aspek standar halal
haram di pusat jajan serba ada, sehingga dengan adanya pembatasan masalah
halal terhadap makanan yang tersedia di pusat jajan serba ada. Dengan adanya
sertifikasi halal tersebut, maka dapat diketahui standar halal dan haram dari
perspesktif Islam
perspesktif Islam
khususnya fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai landasan teori dalam
pusat jajan serba ada. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu studi
dan makalah yang ada di internet sesuai dengan topik bahasan yang dipilih oleh
penulis.