PEMBAHASAN
Jajanan Serba Ada. Pada Pujasera terdapat ruangan tempat menjual makanan dan
minuman dan terdiri atas gerai-gerai makanan yang menyediakan pilihan beragam
Pujasera, yaitu konsep makanan cepat saji dan konsep pesan di meja makan.
Konsep "makanan cepat saji" adalah suatu konsep yang mengarahkan para
siap saji (maksimal 10 - 15 menit untuk produksi dan penyajian). Biasanya lebih
banyak di pusat perbelanjaan yang ramai dan di area perkantoran yang para
Konsep "pesan di meja makan" adalah suatu konsep yang memanjakan para
disediakan siap melayani pesanan pengunjung dengan cepat dan ramah. Produk-
produk yang disajikan juga terkadang membutuhkan waktu yang lama dalam
proses produksi hingga penyajian. Biasanya Pujasera dengan konsep ini berada di
Bagi masyarakat Indonesia kata halal menjadi sesuatu yang tidak asing.
kandungan yang ada di dalam produk tersebut. Aman atau tidak untuk dikonsumsi
oleh konsumen yang beragama Islam. Oleh karena itu, sertifikasi halal dari MUI
saat ini menjadi syarat wajib yang harus dipenuhi oleh beberapa jenis produk yang
ada di Indonesia.
suatu produk halal baik dari kandungan bahan ataupun proses produksi.
Selain itu sertifikat halal MUI juga memiliki manfaat sebagai berikut:
3
https://kledo.com/blog/cara-mendapatkan-sertifikal-halal-mui/#Cara_Mendapatkan_
Sertifikat_Halal_MUI diakses tanggal 16 Januari 2022
produk yang lolos sertifikat halal adalah produk yang terjamin
kualitasnya.
Unique Selling Point atau USP. Dengan begitu produk memiliki nilai
membelinya.
muslim dunia.
ditetapkan oleh LPPOM MUI, berikut syarat yang harus dipenuhi untuk
d. Bahan
tidak boleh berasal dari bahan yang haram ataupun najis. Untuk
e. Produk
Karakteristik produk tidak boleh memiliki bau atau rasa yang
haram oleh fatwa MUI. Selain itu, merk atau nama produk yang
Kata halal diambil dari bahasa arab yang memiliki arti “di perbolehkan”.
Menurut Ali Bin Muhammad dalam Kitab Al Ta’rifat menjelaskan bahwa halal
Abdul Azis ah Dahlan menyebutkan bahwa dalam hukum syar’i kata halal
nash.5
Disisi lain menurut Yusuf Qardhawi, kata halal (halāl, halaal) adalah istilah
bahasa Arab dalam agama Islam yang berarti "diizinkan" atau "boleh". Secara
etimologi, halal berarti hal-hal yang boleh dan dapat dilakukan karena bebas atau
Dahlan, halal dalam bahasa Arab berasal dari kata Halla, yahillu, hillan, yang
4
Al-Jurjani, ‘Ali bin Muhammad, Kitab al-Ta’rifat, Cet. III, Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah, Beirut,
1988, hlm. 92, dalam Sucipto, 2008, Halal dan Haram menurut Al Ghazali Dalam Kitab
Mau’idhotul Mukminin, IAIN Lampung. Hlm 2
5
Abdul Azis Dahlan, et.al. (ed.), Ensiklopedi Hukum Islam, Cet. I, Ikhtiar Baru van Hoeve,
Jakarta, 1996, Jld. II : 506, dalam Sucipto, 2008, Halal dan Haram menurut Al Ghazali Dalam
Kitab Mau’idhotul Mukminin, IAIN Lampung. Hlm 2
berarti membebaskan, melepaskan, memecahkan, membubarkan, dan
membolehkan. Menurut Asrina, secara etimologi halal yang berarti hal-hal yang
boleh dan dapat dilakukan karena bebas atau tidak terikat dengan ketentuan-
Dari definisi diatas, penulis menyimpulkan bahwa halal adalah sesuatu yang
diperbolehkan menurut ajaran agama yang telah diatur baik secara hukum syar‘i
mengerjakannya. Menurut ulama ushul fikih, terdapat dua definisi haram, yaitu
dari segi batasan dan esensinya serta dari segi bentuk dan sifatnya. Dari segi
yang dituntut Syar‘i untuk ditinggalkan melalui tuntutan secara pasti dan
mengikat”. Dari segi bentuk dan sifatnya, Imam al-Baidawi merumuskan haram
arti. 1. terlarang (oleh agama Islam), tidak halal. 2. suci, terpelihara, terlindung,
sama sekali tidak; sungguh-sungguh tidak. Defenisi ini berkaitan dengan gaya
sesuatu yang dilarang menurut ajaran agama yang telah diatur baik secara hukum
makanan dan minuman yang diizinkan untuk dikonsumsi menurut agama Islam.
Berdasarkan Keputusan Menteri Agama R.I Nomor 518 Tahun 2001 Tentang
Pedoman dan Tata Cara Pemeriksaan dan Penetapan Pangan Halal, menyebutkan
bahwa Pangan Halal adalah pangan yang tidak mengandung unsur atau bahan
haram atau dilarang untuk dikonsumsi umat Islam, dan pengolahannya tidak
bertentangan dengan syariat Islam, bagi umat Islam persoalan makanan bukan
halal adalah makanan yang diperbolehkan oleh agama, namun tidak semua
makanan yang baik adalah makanan yang diperbolehkan dimakan oleh ilmu
kesehatan. Makanan yang halal lagi baik inilah yang diperintahkan oleh Agama
untuk memakannya.
haram adalah makanan yang tidak boleh dikonsumsi umat Islam sesuai aturan
bagi muslim di dunia dan akhirat. Dikutip dari buku Fiqih dari Udin Wahyudin,
dkk, mengonsumsi makanan haram juga akan mendatangkan sikap dan perilaku
ayat Al Quran.7
halal yang apabila dikonsumsi kita akan mendapatkan pahala. Status haram yang
makanan dan minuman yang tidak baik untuk kesehatan jika dikonsumsi. Untuk
diberlakukanlah halal dan haram pada makanan. Namun meski makanan haram
tidak boleh dikonsumsi, apabila dalam keadaan darurat makanan haram tersebut
bisa dikonsumsi.
2.1.4. Kriteria Makanan dan Minuman Halal dan Haram dalam Perspektif
Islam
Makan dan minum merupakan hal yang pokok dalam kehidupan. Tanpanya
manusia tidak dapat melanjutkan hidup. Maka dari itulah makanan menjadi faktor
yang sangat penting. Dalam ada kriteria makanan yang di bagi menjadi 2 yaitu
makanan halal dan haram. Dalam kriteria tersebut dijelaskan dengan detail
Banyak orang yang meremehkan makanan yang halal dan haram. Padahal
Sebelum membahas kriteria dan jenis makanan halal terlalu jauh. Berikut
Berdasarkan wahyu Allah dalam surah Al-Baqarah [2] ayat 29 dan Al-
An'am [6] ayat 119: "Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi
untukmu". (QS.2: 29) "Sesungguhnya Allah telah menjelaskan kepada kamu apa
yang diharamkan-Nya atasmu, kecuali apa yang terpaksa kamu memakannya".
(QS. 6: 119)
Ayat pertama [2:29] mengartikan jika segala sesuatu baik yang berupa
makanan, minuman, pakaian yang ada di bumi adalah halal dan suci, kecuali yang
diharamkan dalam Al-Qur'an dan Al-hadits. (Lihat: Aisarut Tafasir, hlm. 39-40,
Taisirul Karimir Rahman, hlm. 48). Semakna dengan itu ayat kedua [6:119]
semua makanan yang tidak ada pengharamannya dalam syari'at berarti adalah
halal.
makanan halal. Berikut ini beberapa kriteria suatu makanan dan minuman menjadi
haram. Makanan dan minuman menjadi haram karena salah satu dari 5 hal
berikut;
pada kemasan makanan atau bahan dasar makanan tersebut haram atau halal.
Allah memerintahkan kita agar memperhatikan segala sesuatu yang kita
yang digunakannya (Q.S ‘Abasa 24). Oleh karena itulah dalam menjalankan
yang dikonsumsinya, supaya tidak salah dalam memilih produk yang dikonsumsi.
minuman dan obat terbagi menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal yaitu faktor yang berkaitan dengan zat bendanya. Adapun faktor
eksternal adalah faktor yang berkaitan dengan aspek lain di luar zat benda
tersebut. Pembagian lebih jelas mengenai hal ini diperlihatkan pada Gambar 2.1.
Sumber : https://wr4.uai.ac.id/sertifikasi-halal-atau-sertifikasi-haram/
disahkan tanggal 29 April 2019. Peraturan mengatur secara lebih detail mengenai
tata cara penyelenggaraan jaminan produk halal yang meliputi proses sertifikasi
Ruang lingkup jaminan produk halal disajikan pada Gambar 2.2. Beberapa hal
dengan prioritas utama pada produk berupa makanan dan minuman serta
dinyatakan tetap berlaku sampai batas waktu yang ditentukan (Pasal 67,
72 dan 82).
berdasarkan fatwa tertulis dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Perusahaan yang
sesuai aturan yang berlaku. Pelaku usaha di Indonesia sangat banyak. Untuk
dapat berkembang dengan baik, pelaku usaha harus mengutamakan mutu produk.
Hal tersebut ditandai dengan adanya pengakuan dari lembaga resmi yang
berwenang. Ini merupakan salah satu tahap yang harus dilewati pelaku usaha agar
dapat melakukan perluasan pasar untuk produknya. Salah satu pengakuan tersebut
berupa jaminan kehalalan suatu produk. Sebuah produk disebut halal apabila telah
halal, produk yang diedarkan di pasar akan mendapatkan peluang lebih besar
untuk dipilih oleh konsumen. Secara tidak langsung, hal ini membantu
Hal yang perlu dipahami terlebih dahulu adalah produsen atau pelaku usaha
akan berhubungan langsung dengan BPJPH dalam proses ini. Selanjutnya, BPJPH
menjadi lembaga resmi yang akan berkoordinasi dengan MUI dan Lembaga
Pemeriksa Halal (LPH) dalam menentukan halal tidaknya produk tersebut. LPH
dalam LPH ada sejumlah auditor halal yang telah mendapatkan sertifikasi dari
barang dan/atau jasa yang tidak mengikuti ketentuan berproduksi secara halal,
Produk Halal (UU Produk Halal) yang beberapa ketentuannya telah diubah,
Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (UU Cipta Kerja). Yang termasuk produk dalam
UU Produk Halal adalah barang dan/atau jasa yang terkait dengan makanan,
genetik, serta barang gunaan yang dipakai, digunakan, atau dimanfaatkan oleh
masyarakat. Sedangkan yang dimaksud dengan produk halal adalah produk yang
Indonesia wajib bersertifikat halal. Jadi, jika produk yang dijual tersebut adalah
halal, maka wajib bersertifikat halal. Namun ada pengecualian bagi pelaku usaha
mikro dan kecil (UMK). Bagi pelaku UMK, kewajiban bersertifikat halal
didasarkan atas pernyataan pelaku UMK yang dilakukan berdasarkan standar halal
Patut dicatat, ada beberapa kewajiban bagi pelaku usaha yang mengajukan
sertifikat halal;
berakhir; dan
sertifikat halal, dikenai sanksi administratif. Lebih lanjut mengenai kriteria, jenis,
besaran denda, dan tata cara pengenaan sanksi administratif diatur dalam
Peraturan Pemerintah. Namun, dilansir dari Portal Resmi UU Cipta Kerja yang
untuk mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal. Makanan dan minuman
yang halal adalah pangan yang tidak mengandung unsur atau bahan haram atau
dengan syariat Islam. Makanan dan minuman yang halal menurut zatnya adalah
makanan yang memang memiliki status halal untuk dikonsumsi. Makanan dan
didalam Agama.
berubah menjadi haram jika proses pengelolaannya tidak dijalankan sesuai syariat
Islam. Sebagai contoh adalah daging sapi yang tidak melalui proses
penyembelihan yang sesuai syariat Islam. Sapi tersebut disembelih dengan tidak
selain terhadap Allah SWT. Jika sapi tidak disembelih sesuai syariat Islam, maka
dagingnya haram untuk dikonsumsi oleh umat muslim. Selain sapi yang tidak
disembelih dengan benar, ada juga contoh lainnya seperti anggur. Pada dasarnya
anggur merupakan jenis buah-buahan yang halal untuk dimakan atau diminum
sarinya. Namun jika anggur diproses untuk dijadikan minuman keras yang
beralkohol, maka anggur tersebut haram untuk diminum oleh kita. Minuman yang
harus dapat mengetahui kehalalan suatu makanan dan minuman yang akan
dikonsumsi. Dalam hal ini makanan dan minuman yang khususnya disajikan oleh
Indonesia tidak ada peraturan yang mengharuskan setiap restoran/ Pujasera harus
Oleh karena itu penting bagi kita sebagai konsumen dan khususnya umat
muslim untuk mengetahui standar makanan dan minuman halal dan haram di
Pujasera sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam ajaran Islam baik sebagai
contoh daging sapi, ayam, kambing, buah-buahan seperti apel, kurma, anggur, dan
lain sebagainya. Kemudian tidak memilih makanan dan minuman yang haram
seperti daging babi, bangkai, dan darah serta berbagai minuman yang memabukan
yaitu arak dan sebagainya. Atau dengan kata lain lebih mudahnya adalah dengan
melihat label halal di setiap toko makanan dan minuman yang terdapat di
Pujasera.
sertifikat halal.
sertifikat halal;
3. Menjaga kehalalan produk yang telah memperoleh sertifikat halal.