Anda di halaman 1dari 21

KONSEP DASAR DAN DASAR

HUKUM KEHALALAN
PRODUK
Oleh :
Hadiyanto A. Rachim
2

DEFINISI

?
3

DEFINISI
HALAL
‫ حالل‬ḥalāl; diperbolehkan.
Menurut definisi adalah segala objek atau kegiatan yang diizinkan untuk digunakan
atau dilaksanakan dalam agama Islam.

HARAM
‫ حرام‬ḥarām; sesuatu yang tidak boleh dilanggar.
Menurut definisi adalah apa yang dituntut untuk ditinggalkan dengan tuntutan yang
tegas, di mana pelakunya akan dikecam, dikenai sanksi ketika di dunia dan adzab
ketika di akhirat.

SYUBHAT
Sesuatu yang belum diketahui (belum jelas) status halal/haramnya.
4

DEFINISI

Perbuatan/Aktivitas
Hukum asal perbuatan adalah terikat dengan hukum syara.
(Wajib, Sunnah, Mubah, Makruh, Haram)

Benda (Makanan, Minuman, Obat, & Barang Gunaan


Hukum asal benda adalah mubah (boleh) selama tidak ada dalil
yang mengharamkan. (Halal - Haram)

“Menjadi dasar dalam proses Sertifikasi Halal”


5

PRINSIP HUKUM
Benda (Makanan, Minuman, Obat, & Barang Gunaan
6

PRINSIP HUKUM
Sikap Seorang Muslim pada Sesuatu yang Syubhat

"(Sesuatu) yang halal telah jelas dan yang haram juga telah jelas, dan di antara keduanya ada
perkara Syubhat (samar-samar). Barangsiapa menjaga diri dari perkara yang syubhat itu berarti ia
telah menjaga agama dan kehormatannya. Barangsiapa terjatuh kepada yang syubhat berarti ia
telah terjatuh dalam yang haram.
... Ketahuilah, di dalam tubuh terdapat segumpal darah, jika ia baik maka akan baiklah seluruh
tubuh. Namun jika ia rusak maka akan rusak pulalah seluruh tubuh, ketahuilah bahwa segumpal
darah tersebut adalah hati.” (HR. Bukhari dan Muslim)
7

NAJIS

▸ Najis adalah suatu kotoran yang dapat menyebabkan tidak sahnya ibadah
▸ Mutanajis adalah benda yang terkena najis
▸ Setiap benda yang najis/mutanajis HARAM dimakan
8

SERTIFIKASI HALAL

Sertifikasi Halal
adalah proses pemberian pengakuan kehalalan
suatu produk yang dikeluarkan oleh badan yang
berwenang berdasarkan fatwa halal tertulis yang
dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia.

Saat ini, badan yg berwenang untuk memberikan


sertifikat halal di Indonesia adalah:
1. LPPOM MUI
2. BPJPH (Efektif Oktober 2019)
9

SERTIFIKASI HALAL

Proses Sertifikasi Halal Sertifikat Halal

Sertifkat halal merupakan


fatwa tertulis Majelis Ulama
Indonesia yang menyatakan
kehalalan suatu produk sesuai
dengan syari’at Islam
merupakan syarat untuk
mendapatkan ijin
pencantuman label halal pada
kemasan produk dari instansi
pemerintah yang berwenang
10

LATAR BELAKANG SERTIFIKASI HALAL


11

URGENSI SERTIFIKASI HALAL

Kompleksitas
bahan
membuat
produk olahan
menjadi
syubhat
perlu kehati-
hatian
12

URGENSI SERTIFIKASI HALAL


13

URGENSI SERTIFIKASI HALAL


Contoh
Jus Buah dalam Kemasan
14
ASPEK SYARIAT MENGENAI BAHAN DAN PRODUK
HALAL
AL-QUR’AN “Wahai sekalian manusia makanlah
HADITS yang halal lagi baik dari apa yang
HUKUM terdapat di bumi, dan janganlah
DASAR IJMA kamu mengikuti syaitan!
HALAL QIYAS Sesungguhnya syaitan itu musuh yang
FATWA nyata bagi kamu”
(QS. Al Baqarah 168)

Surah lainnya : QS. Al-Baqarah 171, 219; QS. Al-Maidah 3, 4, 94;


QS. Al-An’am 121, 145; QS. An-Nahl 67; QS. An-Nisa 43

Permasalahan Baru yang belum dijelaskan di Alquran dan Hadist


PERLU FATWA
15
ASPEK PERUNDANG-UNDANGAN MENGENAI PRODUK
HALAL
16
ASPEK PERUNDANG-UNDANGAN MENGENAI PRODUK
HALAL
17
ASPEK PERUNDANG-UNDANGAN MENGENAI PRODUK
HALAL
Undang-Undang No. 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal
18

PROSEDUR SERTIFIKASI HALAL


19
PROSES SERTIFIKASI HALAL MUI HARUS MENGIKUTI
KEBIJAKAN DAN PROSEDUR SESUAI HAS 23000:2

KEBIJAKAN
Prinsip-prinsip dasar yang dirumuskan dan ditegakkan oleh LPPOM MUI, untuk
mengarahkan perusahaan dalam mengelola produk halal untuk memperoleh Sertifikat
Halal

PROSEDUR
Rangkaian tahapan yang harus diikuti oleh perusahaan untuk mendapatkan
Sertifikat Halal
20

KEBIJAKAN SERTIFIKASI

▸ Sertifikasi halal diajukan ke Majelis Ulama Indonesia (MUI).


▸ Prosedur dan Keputusan sertifikasi ditangani oleh LPPOM MUI dan Komisi
Fatwa MUI.
▸ LPPOM MUI: lembaga di bawah MUI yang menangani pemeriksaan kecukupan
dokumen, penjadwalan audit, pelaksanaan audit, pembahasan hasil audit, penerbitan
audit memorandum, penyiapan berita acara hasil audit, penyampaian berita acara hasil
audit dalam rapat komisi fatwa dan pencetakan sertifikat.
▸ Komisi Fatwa MUI: Komisi di bawah MUI yang mempunyai otoritas untuk memutuskan
status kehalalan produk yang didaftarkan untuk disertifikasi.
▸ Proses sertifikasi halal harus mengikuti kebijakan dan prosedur sertifikasi.
21

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai