Anda di halaman 1dari 7

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 28 September 2021 Sampai

dengan selesai. Kegiatan penelitian terdiri dari praktikum, penyusunan tiap

bagian laporan, asistensi dan PJM. Penjelasan rinci mengenai waktu

pengerjaan penelitian dapat dilihat pada tabel Gantt Chart di bawah ini.

No Deskripsi September 2021- Oktober 2021


Kegiatan
Tanggal 28 29 30 1 2 3 4 5
1 Praktikum
2 BAB 1
3 BAB II
4 BAB III
5 BAB IV
6 BAB V
7 Asistensi
8 PJM

Tabel 3.1 Gantt Chart Penelitian

2. Tempat Penelitian

Tempat pelaksanaan penelitian ini di laksanakan di CV. Train

Source of Company yang berada di alamat Jl. Nangka II No.05 Kampung

Melayu Jakarta Timur.


B. Metode Pengumpulan Data

1. Data primer

Data Primer adalah data penelitian yang diperoleh secara langsung dari

sumber aslinya atau observasi dari suatu obyek, kejadian atau hasil

pengujian. Pada proses kali ini data yang dipakai adalah menggunakan

metode EOQ (Economic Order Quantity) sedangkan untuk produk yang

permintaannya bersifat dependen, menggunakan metode MRP (Material

Requirement Planning) dan ditentukan pada setiap masing-masing

kelompok.

2. Data sekunder

Data Sekunder diperoleh dari penelitian yang sudah pernah dilakukan

sebelumnya oleh sumber lain yaitu mengunakan jurnal dan buku referensi

sebagai acuan untuk mempermudah dalam melakukan penelitian ini.

Jurnal yang digunakan merupakan 2 jurnal ISSN serta 2 buah buku

referensi berupa E-Book sebagai acuan yang digunakan selama penelitian.

C. Teknik Analisis Data

Beberapa metode yang digunakan dalam pengendalian persediaan. Untuk

produk yang permintaannya bersifat independen, menggunakan metode EOQ

(Economic Order Quantity) sedangkan untuk produk yang permintaannya

bersifat dependen, menggunakan metode MRP (Material Requirement

Planning). MRP adalah metode yang digunakan untuk melakukan

pengendalian persediaan pada produk dengan permintaan dependen. MRP


adalah sebuah sistem yang dirancang secara khusus untuk situasi permintaan

bergelombang yang secara tipikal permintaan tersebut dependen, yang

bertujuan untuk menjamin tersedianya material, item atau komponen pada saat

di butuhkan untuk memenuhi jadwal produksi, dan menjamin tersedianya

produk jadi bagi konsumen dan menjaga persediaan pada kondisi minimum

serta merencanakan aktivitas pengiriman, penjadwalan dan aktivitas

pembelian.

Pada modul ini kami akan akan menghitung MRP dengan mengumpulkan

dan mengelola data menggunakan aplikasi POM QM. Selanjutnya, kami

melakukan perhitungan material yang dibutuhkan oleh pekerja konstruksi

mainan kereta api. Dari masing-masing kegiatan tersebut, kami melakukan

penghitungan MRP lalu melakukan analisis setelah memperoleh MRPnya.

1. Pengendalian Persediaan

Manajemen persediaan membutuhkan dibentuknya suatu system

pengendalian persediaan (Inventory control system). Pengendalian

persediaan menurut Kumar dan Suresh (2008) adalah pendekatan

terencana untuk menentukan apa yang dipesan, kapan harus memesan,

berapa banyak yang dipesan dan berapa banyak persediaan sehingga biaya

yang terkait dengan pembelian dan penyimpanan optimal tanpa

mengganggu produksi dan penjualan. Pengendalian persediaan pada

dasarnya berkaitan dengan dua masalah:

a. Kapan sebaiknya pesanan ditempatkan (Order level) dan

b. Berapa banyak harus dipesan (Order quantity)


2. Model Persediaan

Menurut Kamarul (2009) ada dua jenis model utama dalam manajemen

persediaan, yaitu model untuk persediaan independent dan model

persediaan dependent.

a. Model Persediaan

Independent Model persediaan independent adalah model

penentuan jumlah pembelian bahan/barang yang bersifat bebas,

biasanya diaplikasikan untuk pembelian persediaan dimana

permintaannya bersifat kontinyu dari waktu ke waktu dan bersifat

konstan. Pemesanan pembelian dapat dilakukan tanpa

mempertimbangkan penggunaan produk akhirnya. Sampai saat ini ada

empat model persediaan yang popular, yaitu:

1) Economic Order Quantity (EOQ),

2) Economic Production Quantity (EPQ),

3) Back Order Inventory Model,

4) Quantity Discount Model.

3. Material Requirement Planning (MRP)

Material Requirement Planning (MRP) merupakan metode

perencanaan, pengendalian pesanan dan inventori untuk item-item

dependent demand. Item-item yang termasuk dalam dependent demand

antara lain: bahan baku (raw materials), parts dan lain-lain. Dalam struktur

hierarki perencanaan prioritas (priority planning) MRP termasuk dalam

tingkat perencanaan operasional yang berada langsung di bawah Master


Production Scehedule (MPS). MRP pertama kali ditemukan oleh Joseph

Orlicky dari J.I Case Company pada sekitar tahun 1960. Metode MRP

bersifat Computer Oriented Approach yang terdiri dari sekumpulan

prosedur, aturan-aturan keputusan dan seperangkat mekanisme pencatatan

yang dirancang untuk menjabarkan suatu Master Production Schedule

(MPS).

4. Input, Proses, Output MRP

a. Input MRP

Ada 3 Input yang dibutuhkan dalam konsep MRP yaitu :

1. Jadwal Induk Produksi (Master Production Schedule), merupakan

ringkasan skedul produksi produk jadi untuk periode mendatang yang

dirancang berdasarkan pesanan pelanggan atau peramalan permintaan.

JIP berisi perencanaan secara mendetail mengenai jumlah produksi

yang dibutuhkan untuk setiap produk akhir beserta periode waktunya

untuk suatu jangka perencanaan dengan memperhatikan kapasitas yang

tersedia. Sistem MRP mengasumsikan bahwa pesanan yang dicatat

dalam JIP adalah pasti, kendatipun hanya merupakan peramalan.

2. Status Persediaan (Inventory Master File atau Inventory Status

Record), merupakan catatan keadaan persediaan yang menggambarkan

status semua item yang ada dalam persediaan yang berkaitan dengan:

a. Jumlah persediaan yang dimiliki pada setiap periode (on hand

inventory).

b. Jumlah barang yang sedang dipesan dan kapan pesanan tersebut

akan datang (on order inventory).

c. Lead time dari setiap bahan.


d. Struktur Produk (Bill Of Material), merupakan kaitan antara

produk dengan komponen penyusunnya yang memberikan

informasi mengenai daftar komponen, campuran bahan dan bahan

baku yang diperlukan untuk membuat produk. BOM juga

memberikan deskripsi, penjelasan dan kuantitas dari setiap bahan

baku yang diperlukan untuk membuat satu unit produk.

b. Proses MRP

Langkah–langkah dasar dalam penyusunan MRP, yaitu antara lain:

1. Netting yaitu proses perhitungan jumlah kebutuhan bersih untuk

setiap periode selama horison perencanaan yang besarnya merupakan

selisih antara kebutuhan kotor dengan jadwal penerimaan persediaan

dan persediaan awal yang tersedia.

2. Lotting yaitu penentuan besarnya ukuran jumlah pesanan (lot size)

yang optimal untuk sebuah item berdasarkan kebutuhan bersih yang

dihasilkan.

3. Offsetting yaitu proses yang bertujuan untuk menentukan saat yang

tepat melaksanakan rencana pemesanan dalam pemenuhan kebutuhan

bersih. Penentuan rencana saat pemesanan ini diperoleh dengan cara

mengurangkan kebutuhan bersih yang harus tersedia dengan waktu

ancang-ancang (lead time).

4. Exploding merupakan proses perhitungan dari ketiga langkah

sebelumnya yaitu netting, lotting dan offsetting yang dilakukan untuk

komponen atau item yang berada pada level dibawahnya berdasarkan

atas rencana pemesanan


D. Flowchart Penelitian

Mulai

Menentukan topic Kajian pustaka

2 buku 2 jurnal
MRP (Material Requirement Planning)

Permasalahan

1. Belum diketahuinya perhitungan untuk menentukan pesanan material.

2. Belum diketahui penerapan metode MRP untuk merencanakan kebutuhan bahan baku industri mainan kereta api.

3. Belum diketahui hasil analis metode MRP dapat menghemat biaya persediaan atau sebaliknya

Mencari Data
Mengumpulkan dan mengelola data menggunakan aplikasi POM QM. Selanjutnya, melakukan
perhitungan material yang dibutuhkan oleh pekerja konstruksi mainan kereta api.

Mengolah Data
 Metode Linier Peramalan yang dilakukan dengan metode linier y’= a + bt
 Metode Siklis Metode siklis 𝑦 ′ = 𝑎 + 𝑏𝑐𝑜𝑠 2𝜋𝑡 𝑛 + 𝑐𝑠𝑖𝑛 2𝜋𝑡 𝑛
 Perhitungan Verifikasi peramalan Metode peramalan

Analisis Data
Analisis metode MRP dapat menghemat biaya persediaan atau
sebaliknya

Kesimpulan

Selesai

Gambar 3.1 Flowchart Sumber Penelitian

Anda mungkin juga menyukai