Anda di halaman 1dari 26

INDUSTRI MINYAK NABATI

( Kelapa sawit )
KELOMPOK 2 / KELAS D1

1. NURUL AULIA /
2. TIFANY AULYA /
3. ANDI FAKHRIN GAZALI /
4. MUH.FARHAN YAHYA /
5. EGI ARIFRIANTO /
6. MUDZAKKIR /
7. A.RAHMAH WIDHAYANTI / 09220200056
8. MARDIANA MANDONG / 09220200118
9. ASTRI AZIZUN NISA /

Dosen Pengampu

Ir. Darnengsih., S.T., M.T., IPP. PROSES INDUSTRI KIMIA III


PENDAHULUAN
Minyak nabati adalah sejenis minyak yang

terbuat dari tetumbuhan yang berbeda.

Digunakan dalam makanan dan untuk

memasak. Beberapa jenis minyak nabati yang

biasa digunakan ialah minyak kelapa sawit,

jagung, zaitun, minyak lobak, kedelai, dan

bunga matahari.

Margarin adalah mentega buatan yang terbuat

dari minyak nabati.


BAHAN BAKU

Minyak nabati diperoleh dari biji-bijian atau buah-buahan dari berbagai

tanaman. Terdapat beratus-ratus varietas tanaman yang menghasilkan

biji/ buah berminyak, tapi pada kenyataanya hanya beberapa saja

diantaranya:

-Kelapa - Jagung

- Kelapa sawit - Kedelai

- Olive - Kacang tanah

- Sesam - Biji Kapas

- Jarak - Biji Kapuk

- Tung - Linseed
Bahan Penolong
Proses Degumming Asam Sulfat, Steam, Absorbent, Asam
Asetat Glacial

Proses Netralisasi Alkali karbonat, solvent NaOH

Karbon Aktif
Proses Bleaching

Natrium Ethoxida atau natrium Methoxida


Proses
Interesterifikasi
Produksi Minyak Nabati Di Indonesia
Bahan baku : kelapa atau kelapa
sawit Kelapa :
Perbedaan kandungan beberapa  Banyak terdapat di Indonesia
bahan baku minyak nabati  Kandungan :
* sabut 35%
Nilai Ekonomis
* batok 12 %
Kelapa Sawit :
* daging 28 %
* banyak di Indonesia * air 25 %
* kandungan :  Kandungan minyak :
* sabut 35 -60 %
* daging segar 35 – 50 % lemak
* biji sawit 6 – 13 %
* kopra 63 – 65 % lemak
* kandungan minyak :
sabut 50 – 55 %
KEGUNAAN
1. Bahan makanan:

minyak goreng, bahan baku margarin, kue dsb.

kandungan terbesar adalah lemak, yang berfungsi sbg:

1) sumber energi

2) pembawa vitamin A,D,E,K

3) mengandung asam lemak esensial terutama asam lemak tak jenuh

2. Bahan baku industri lain :

- sabun - cat - vernish

- kosmetik (sampo. Lipstik dll)

- pelumas
* Kelapa Sawit
Buah sawit mempunyai
warna bervariasi dari hitam,
ungu, hingga merah
tergantung bibit yang
digunakan.Buah bergerombol
dalam tandan yang muncul
dari tiap pelapah.
Minyak dihasilkan oleh buah.
Kandungan minyak bertambah
sesuai kematangan buah. Setelah
melewati fase matang,
kandungan asam lemak bebas
(FFA, free fatty acid) akan
meningkat dan buah akan rontok
dengan sendirinya.
l a pa s a w i t
ak k e
Miny
Tahukah kawan bahwa
kelapa sawit adalah
penyumbang minyak nabati
terbesar didunia , yaitu
sekitar 2000-3000
kg/ha,manakala kelapa
hanya mencapai angka 700-
1000 kg/ha
Kelebihan menggunakan Kelapa
Sawit
- Produktivitas minyak per ha lebih
tinggi.

- Sosok tanaman cukup tangguh


terutama jika terjadi perubahan
musim.

- Keragaman dalam kegunaan baik


dibindang pangan ataupun
nonpangan. Diantara minyak nabati
sifat interchangeablenya cukup
menonjol.

- Mengandung asam lemak tak jenuh


yang dapat menurunkan kadar
kolesterol dalam darah.

- Mengandung karoten (sumber


provitamin A) yang berfungsi sebagai
bahan obat anti kanker.
Kelebihan menggunakan Kelapa
Sawit

- Mengandung tokoferol sebagai sumber


vitamin E yang dapat melindungi kulit dari
oksidasi.

- Mengandung karoten daterofenol untuk


bahan pengawet yang meningkatkan
kemantapan minyak terhadap oksidasi
(mencegah bau tengik).

- Mengandung Oleokemikal seperti asam


lemak, metill ester, lemak alcohol, asam
amino, dan gliserol. Dapat digunakan sebagai
bahan baku minyak makan (margarine, minyak
goreng, butter, dan minyak untuk pembuatan
kue-kue).
Manfaat dari Minyak Kelapa Sawit

• Sebagai bahan bakar alternatif Biodisel


• Sebagai nutrisi pakanan ternak (cangkang hasil
pengolahan)
• Sebagai bahan pupuk kompos (cangkang hasil
pengolahan)
• Sebagai bahan dasar industri lainnya (industri sabun,
industri kosmetik, industri makanan)
• Sebagai obat karena kandungan minyak nabati
berprospek tinggi
• Sebagai bahan pembuat particle board (batang dang
pelepah).
PROSES PRODUKSI MINYAK NABATI

A. Memperoleh Minyak
kasar (minyak mentah
= crude oil)

B. Perbaikan kualitas
Minyak
• Rafinasi
• Fraksinasi
• Interesterifikasi
* A. PROSES MEMPEROLEH MINYAK KASAR

1. Proses Hidrolik
Proses ini dilakukan secara konvensional (tidak kontinu), sisa minyak 5 – 7 %

2. Screw Press
Screw press ini serupa dengan press dalam alat penggilingan daging. Bisa bekerja

terus menerus. Tekanan bisa mencapai 10-20 ton/SI (inci2), sisa minyak 4–6%.

3. Cara Ekstraksi
Cara ekstraksi dengan menggunakan bahan pelarut minyak seperti : hexan, trichloro-

ethylene, dichloro-ethylene, benzene. Dengan cara ekstraksi dapat dikeluarkan

hampir seluruh minyak dari bahan : tinggal 1%


B. PROSES PERBAIKAN KUALITAS MINYAK

1.RAFINASI (REFINING)
Tujuan :

Untuk menghilangkan kotoran-kotoran, menghilangkan warna, bau dan rasa


yang tidak enak, yang ditimbulkan oleh kotoran-kotoran seperti komponen
non gliserida, asam-asam bebas, partikel-partikel protein, rostatide.

Adapun prosesnya meliputi :

a. Degumming

b. Netralisasi

c. Bleaching

d. Deodorasi.
Degumming

Tujuan :

Untuk menghilangkan zat-zat terlarut yang bersifat koloidal seperti


resinum, protein dan fosfatida dalam minyak mentah.

Prinsip :

Terjadinya proses pembentukan flok-flok dari zat-zat terlarut serta


terkoagolasinya zat-zat yang bersifat koloidal dalam minyak mentah.

Cara :

Dengan penambahan asam (H3PO4, H2SO4 dsb) untuk membentuk flok-


flok zat terlarut dan koagulasi koloid
Netralisasi

Tujuan :
Untuk menghilangkan asam lemak bebas yang terdapat dalam minyak yang dapat
menimbulkan bau tengik.

Cara :
1. Dengan menambah soda kaustik (proses penyabunan).

Prinsip : reaksi penyabunan antara asam lemak bebas dengan larutan alkali soda kostik.
Reaksinya sbb:

R – COOH + NaOH R – COONa + H2O (1atm, 60-800C)

Sabun yang terbentuk dipisahkan dengan cara pengendapan dan sentrifugasi

2.Dengan destilasi uap dapat mereduksi asam lemak bebas sampai tersisa hanya 0,01 – 0,03 %

Prinsip : asam lemak bebas yang lebih volatil dari gliserida akan menguap.

Proses ini dilakukan pada suhu tinggi dan tekanan rendah (vakum)
Bleaching
Tujuan :

Untuk mengurangi atau menghilangkan zat-zat warna pada minyak

baik yang terlarut ataupun yang terdispersi.

Warna berasal bawaan bahan baku

a. Caratinoid (merah dan kuning)

b. Klorofil dan peptin (hijau)

Cara :

a. Absorbsi dengan norit atau tanah pemucat

b. Secara kimia dengan prinsip reaksi oksidasi

c. Hidrogenasi & pemanasan


Deodorasi
Tujuan :

Untuk mengurangi atau menghilangkan rasa dan bau yang tidak


dikehendaki, yang berasal dari karbohidrat tak jenuh, FFA dengan MR
rendah, atau senyawa- senyawa aldehid dan keton

Cara : dengan destilasi uap (10-20mmHg, 140-200o C)

Prinsip :

perbedaan volatilitas, dimana senyawa-senyawa yang dapat


menimbulkan rasa dan bau tersebut lebih mudah menguap daripada
gliserida.
2. Fraksionasi

Tujuan :

untuk memisahkan fraksi cair (minyak) dan fraksi padat (lemak)

* Fraksi cair mengandung olein


* padat mengandung stearin

Cara :

a. Tanpa pelarut (fraksionasi kering)

b. Dengan pelarut (fraksionasi basah)

c. Dengan larutan deterjen (sodium lauryl sulfat)


Cara-cara Fraksionasi
1. Fraksionasi tanpa pelarut/ kering

Cara : Minyak dipanaskan sampai 70 oC kemudian

didinginkan dan suhu dipertahankan pada 50 oC selama 24 jam

2. Fraksionasi dengan pelarut

Cara : dengan ditambahkan pelarut ke dalam minyak, kemudian diaduk perlahan-

lahan sampai diperoleh fasa cair dan fasa padat

* Bag atas : Fasa cair (campuran antara olein & pelarut), dipisahkan dengan

destilasi

* Bag bawah : fasa padat (stearin)

3. Fraksionasi dengan larutan deterjen

Prinsip = sama seperti fraksionasi kering, hanya ditambahkan deterjen untuk aksi

pembasahan (wetting action), waktu pendinginan lebih cepat dan hasil pemisahan
3.Interesterifikasi

Tujuan : Untuk mengubah titik cair lemak, sehingga asam


lemak jenuhnya dapat diubah menjadi asam lemak tak jenuh

Prinsip :

Jika lemak dipanaskan dengan adanya suatu katalisator


(biasanya Natrium Ethoxida atau Natrium Methoxida) sampai
temperatur 110 – 1600C, maka gugusan asam lemak dapat
berubah posisi
* Diagram Alir Proses Pengolahan Minyak Kelapa Sawit
Kesimpulan
• Industri minyak kelapa sawit merupakan salah satu
industri strategis, karena berhubungan dengan sektor
pertanian (agro‐based industry) yang banyak
berkembang di negara‐negara tropis seperti
Indonesia, Malaysia dan Thailand.
• Kelebihan minyak nabati dari sawit adalah harga
yang murah, rendah kolesterol, dan memiliki
kandungan karoten tinggi.
• Hasil industri minyak kelapa sawit bukan hanya
minyak goreng saja, tetapi juga bisa digunakan
sebagai bahan dasar industri lainnya seperti industri
makanan, kosmetika dan industri sabun.
SEKIAN
&
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai