Anda di halaman 1dari 7

Vol.4 No.

2 April 2022
Jurnal Pengabdian eISSN: 2655-1446
Fakultas Teknik

Masyarakat Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta


Jl. Cempaka Putih Tengah 27
Jakarta Pusat 10510
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/JPMT

DISTILASI DAN PENGUJIAN KARAKTERISTIK MINYAK ATSIRI


HASIL PENYULINGAN SERAI WANGI DI DESA SIABU, SALO,
KAMPAR
Azriyenni1, Aras Mulyadi2, Yeni Kusumawaty3*, Yelmida A.4, Ikhma Zurani5
1
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Riau, Jl H.R Subrantas Pekanbaru Riau
2
Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan & Kelautan, Universitas Riau, Jl H.R Subrantas Pekanbaru Riau
3
Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Riau, Jl H.R Subrantas Pekanbaru Riau
4
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Riau, Jl H.R Subrantas Pekanbaru Riau
5
Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Riau, Jl H.R Subrantas Pekanbaru Riau

*yeni.kusumawaty@lecturer.unri.ac.id

ABSTRAK
Salah satu tanaman penghasil minyak atsiri dan telah dibudidayakan di Desa Siabu, Kecamatan Salo,
Kabupaten Kampar, Provinsi Riau adalah tanaman serai wangi. Petani serai wangi melakukan
penyulingan langsung untuk dapat menghasilkan minyak atsiri yang telah dijalankan sekitar dua tahun.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk menerapkan hasil inovasi dalam bentuk teknologi
tepat guna (TTG) alat penyulingan minyak serai wangi. Tujuan kegiatan pengabdian adalah sebagai
berikut: 1. Memantau sistem kerja alat penyulingan sehingga dihasilkan produksi minyak serai wangi
yang baik; 2. Menangani manajemen hasil produksi minyak serai wangi dari alat penyulingan dan 3.
Mengevaluasi kualitas minyak serai wangi yang dihasilkan sehingga dapat menembus pasar.
Pelaksanaan kegiatan pengabdian dilakukan dengan melakukan sosialisasi teknik penyulingan, distilasi
minyak atsiri dari serai wangi, dan pengujian karakteristik minyak atsiri dari serai wangi. Berdasarkan
hasil uji dan pengamatan, minyak atsiri yang dihasilkan memiliki karakteristik fisik dan kimia yang
telah sesuai dengan yang dipersyaratkan. Karakteristik minyak atsiri serai wangi menghasilkan minyak
atsiri dengan berat jenis 0,86 mg/L, viscositas pada suhu 45oC sebesar 2,41x10-6 N.S/ m2, angka asam
lemak bebas (ALB) 1,1% dan kadar air 3,1%.

Kata kunci: serai wangi, minyak atsiri, distilasi uap, teknologi tepat guna

ABSTRACT

One of the essential oil-producing plants and has been cultivated in Siabu Village, Salo District,
Kampar Regency, Riau Province is the citronella plant (lemongrass). Lemongrass farmers carry out
distillation to produce essential oils which have been in operation for about two years. This
community service activity aimed to apply the innovation in the form of appropriate technology (TTG)
for citronella oil distillation equipment. The objectives of the community service activities were as
follow: 1. Monitor the working system of the distillery so that quality citronella oil is produced; 2.
Handling the management of citronella oil produced from distillation equipment and 3. Evaluating the
quality of citronella oil produced so that it can penetrate the market. The implementation of
community service activities was carried out by socializing distillation techniques, distillation of
essential oils from citronella plants, and testing the characteristics of essential citronella oil. Based on
the results of tests and observations, the essential oils produced have physical and chemical
characteristics that are in accordance with the requirements. The characteristics of citronella
essential oil produce essential oil with specific gravity of 0.86 mg/L, viscosity at 45oC of 2.41x10-6
NS/m2, free fatty acid number (ALB) of 1.1% and water content of 3.1%.

Keywords: citronella, essential oil, steam distillation, appropriate technology

DOI: 10.24853/jpmt.4.2.82-88
Azriyenni, Aras Mulyadi, Yeni Kusumawaty, Yelmida A, Ikhma Zurani: DISTILASI DAN PENGUJIAN KARAKTERISTIK
MINYAK ATSIRI HASIL PENYULINGAN SERAI WANGI DI DESA SIABU, SALO, KAMPAR

JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT TEKNIK 4 (2) pp 82-88 © 2022

1. PENDAHULUAN “Citronella Oil of Java”. Volume ekspor


Sebagai negara produsen rempah- minyak serai wangi beberapa tahun terakhir
rempah, Indonesia memperoleh julukan mengalami penurunan, karena adanya
sebagai “Spice Island Country”. Lebih dari 40 persaingan dari minyak serai wangi produksi
jenis tanaman rempah yang ada di dunia Cina dan Srilangka yang kualitasnya lebih
ditemukan tersebar hampir di seluruh wilayah tinggi dan harga yang lebih rendah (Damanik,
Indonesia. Tanaman rempah merupakan 2007).
penghasil minyak atsiri atau essential oil yaitu Usaha minyak serai wangi di Indonesia
komponen utama dari bahan rempah, yang sebagian besar dikelola masyarakat awam
memiliki beberapa karakteristik seperti secara sederhana, sehingga mutu minyak yang
berbentuk cairan pada suhu ruangan, mudah dihasilkan tidak memenuhi persyaratan mutu
menguap, dan beraroma khas (Sulaswatty, yang ditetapkan pasaran internasional.
dkk., 2019). Senyawa penyusun minyak serai wangi
Minyak atsiri yang sering digunakan mencapai 30 sampai 40 jenis senyawa kimia,
sebagai pewangi, namun disamping itu minyak seperti golongan alcohol, hidrokarbon, ester,
ini memiliki beberapa khasiat diantaranya aldehid, keton, oksida lactone dan terpen,
sebagai anti bakteri, anti jamur dan mencegah dengan kandungan utamanya sitronelal,
atheromatosis. Salah satu produksi atsiri yaitu sitronelol dan geraniol. Kualitas minyak serai
dapat dilakukan dengan metode destilasi. Hasil ditentukan oleh karakteristik alami dari minyak
rendemen minyak serai wangi tertinggi tersebut dan bahan-bahan asing yang
dihasilkan dengan sistem destilasi uap sebesar tercampur di dalamnya. Minyak serai wangi
1%. Kebanyakan tanaman serai wangi hasil penyulingan mengandung sitronelal 32-
digunakan sebagai bumbu masakan, 42%, sitronelol 11-15%, geraniol 10-12%,
pembangkit cita rasa pada minuman dan obat- geranil asetat 3-8%, sitronelal asetat 2-4% dan
obatan herbal. Selain itu tanaman serai wangi sedikit senyawa lainnya (Agustian dkk, 2007).
banyak digunakan sebagai bahan utama Standar mutu minyak serai wangi di
pewangi pada detergen, sabun, dan lotion. pasar internasional mensyaratkan kandungan
Minyak atsiri memiliki karakteristik fisik sitronelal dan geraniolnya harus tinggi.
berupa cairan kental yang dapat disimpan pada Struktur tiga komponen utama minyak atsiri
suhu ruang yaitu sekitar 20 – 25 derajat celcius serai wangi dapat dilihat pada Gambar 1.
(Jayanudin & Rudi, 2011).
Salah satu tanaman rempah penghasil
minyak atsiri dan telah berhasil dibudidayakan
di Desa Siabu, Kecamatan Salo, Kabupaten
Kampar, Provinsi Riau adalah tanaman serai
wangi. Tanaman ini sangat mudah tumbuh dan
cocok ditanam pada berbagai kondisi tanah,
sering digunakan sebagai campuran makanan
dan obat-obatan (Azriyenni dkk, 2020). Gambar 1. Struktur komponen utama
Sebaran tanaman serai dan produksi minyak minyak atsiri
serai wangi di Indonesia berpusat di pulau
Jawa, khususnya Jawa Barat dan Jawa Tengah. Untuk meningkatkan rendemen dan
Daerah yang mengembangkan serai wangi kualitas minyak serai wangi hasil usaha
hanya di Riau, Jabar, Jateng, Kalbar dan masyarakat agar menjadi lebih baik, Azriyenni
Sulteng (Sulaswatty, dkk., 2019). Tanaman dkk pada tahun 2020 telah melakukan
serai wangi dibudidayakan untuk mengambil pengabdian di Desa Siabu Kecamatan Salo,
minyak atsirinya karena memiliki nilai Kabupaten Kampar dan berhasil memasang
ekonomis cukup tinggi (Waluyo et al, 2012 alat penyulingan serai wangi dengan kapasitas
dalam Sopacua, 2016). 130kg per kolom penyulingan. Dari 130 kg
Dari hasil penyulingan daunnya bahan serai dapat dihasilkan minyak serai
diperoleh minyak serai wangi yang dalam sekitar 1,3kg. Sistem penyulingan ini terdiri
dunia perdagangan dikenal dengan nama dari boiler untuk menghasilkan uap, yang
Citronella Oil. Minyak serai wangi Indonesia terhubung ke kolom penyulingan. Uap atau
di pasaran dunia terkenal dengan nama steam yang dihasilkan boiler, dialirkan melalui

83
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT TEKNIK (JPMT)
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/jpmt E-ISSN: 2655-1446

pipa diameter dua inchi, menuju kolom tim pengabdian dari LPPM Universitas Riau
distilasi untuk menguapkan atau memisahkan berupaya memberikan solusi untuk
minyak atsiri dari tumbuhan serai. Uap akan meningkatkan produksi minyak atsiri bagi
membawa komponen minyak atsiri melalui petani baik secara kualitas maupun
atas kolom, menuju kondensor yang dilengkapi kuantitasnya. Dengan bantuan penambahan
dengan pipa yang tersusun berbentuk spiral. ketel pengukusan daun serai wangi, maka
Sebagai media pendingin pada kondensor, dapat menghasilkan daun serai wangi yang
digunakan air kolam yang bersih dan jernih, dipanen tidak terbuang percuma dan langsung
yang juga digunakan sebagai air umpan boiler. disuling dengan menggunakan unit ketel
Untuk bahan bakar boiler digunakan kayu penyulingan baru.
bakar atau limbah padat serai dalam jarak Kegiatan pengabdian masyarakat ini
tertentu (Azriyenni dkk, 2020). bertujuan untuk menerapkan hasil inovasi alat
Di Desa Siabu ada sekelompok petani penyulingan minyak atsiri dalam bentuk
serai wangi yang memiliki kebun seluas teknologi tepat guna (TTG) alat penyulingan
mencapai 8 Ha, lokasi desa tersebut bertepatan minyak serai wangi dengan no paten
di Kecamatan Salo, Kabupaten Kampar, P00202005116 pada petani serai wangi di
Provinsi Riau. Selain memiliki kebun yang Desa Siabu, Kecamatan Salo, Kabupaten
luas, petani serai wangi juga melakukan Kampar, Provinsi Riau.
penyulingan langsung untuk dapat Tujuan kegiatan pengabdian adalah
menghasilkan minyak atsiri. Kegiatan sebagai berikut:
penyulingan minyak atsiri tersebut telah 1. Memantau sistem kerja alat penyulingan
dijalankan selama lebih kurang dua tahun, sehingga dihasilkan produksi minyak serai
yang menjadikan usaha keluarga milik pak wangi dengan baik dan maksimal.
Marsono sekaligus ketua kelompok tani 2. Menangani manajemen hasil produksi
disana. minyak serai wangi dari alat penyulingan yang
Untuk membantu meningkatkan dipasang pada kebun kelompok tani serai
produksi minyak atsiri di desa Siabu, desa ini wangi di Desa Siabu, Salo, Kampar.
akan menjadi Program Kemitraan Masyarakat 3. Mengevaluasi kualitas minyak serai wangi
(PKM) Universitas Riau (UNRI), dalam yang dihasilkan sehingga dapat menembus
mewujudkan salah satu tri darma perguruan pasar.
tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat.
Penggunaan peralatan distilasi yang 2. METODE PELAKSANAAN
tepat, telah meningkatkan rendemen minyak 2.1. Waktu Pelaksanaan
atsiri dari serai wangi yang dilakukan Kegiatan pengabdian dilaksanakan mulai
kelompok petani di Desa Siabu Kecamatan tanggal 29 Mei 2021 sampai 25 September
Salo. Akan tetapi, mutu dan kualitas minyak 2021 yang berlokasi di kantor desa dan tempat
atsiri yang dihasilkan belum pernah dianalisis. penyulingan serai wangi. Rincian kegiatan
Oleh karena itu, pada pengabdian di tahun disajikan pada Tabel 1.
2021 ini, minyak atsiri yang dihasilkan melalui
proses penyulingan menggunakan peralatan
penyulingan yang telah dirancang pada tahun
2020 akan diuji beberapa sifat fisika kimia
minyak serai wangi.
Masalah yang dihadapi di petani serai
wangi di Desa Siabu, Salo, Kabupaten Kampar
saat ini adalah dengan luas kebun serai wangi
delapan hektar, dimana dari hasil daun serai
wangi yang diperoleh masih belum memadai
untuk proses penyulingan minyak atsiri. Oleh
sebab itu, perlu adanya penambahan jumlah
ketel pengukusan dengan teknologi
pengukusan yang tidak memakan waktu cukup
lama seperti yang dijelaskan pada analisis
situasi. Dari masalah lapangan tersebut, maka

84
Azriyenni, Aras Mulyadi, Yeni Kusumawaty, Yelmida A, Ikhma Zurani: DISTILASI DAN PENGUJIAN KARAKTERISTIK
MINYAK ATSIRI HASIL PENYULINGAN SERAI WANGI DI DESA SIABU, SALO, KAMPAR

JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT TEKNIK 4 (2) pp 82-88 © 2022

Tabel 1. Rincian kegiatan pengabdian kemasyarakatan di di petani serai wangi di


No Waktu Jenis Kegiatan Desa Siabu, Kecamatan Salo, Kabupaten
Kunjungan ke Lokasi Kampar, Provinsi Riau. Kelompok tani ini
Penyulingan Minyak Atsiri telah disurvei dan dijalankan pada tahun kedua
Sabtu, 29 (2021) oleh Tim Pengabdian Kepada
1 Serai Wangi bersama dosen tim
Mei 2021 Masyarakat dan merupakan lokasi Kuliah
PKM UNRI dan mahasiswa
kukerta terintegrasi Kerja Nyata Universitas Riau yang telah
Mahasiswa kukerta dan DPL ditetapkan oleh LPPM Universitas Riau.
melakukan kunjungan dengan
pihak kantor desa, dalam 2.3. Pelaksanaan kegiatan
Selasa, 13 rangka pemberian surat tugas 2.3.1. Sosialisasi teknik penyulingan serai
2
Juli 2021 dan izin melaksanakan kukerta wangi
di Desa Siabu Kegiatan tim pengabdian dan mahasiswa
KUKERTA Terinterigasi Abdimas Universitas
Kegiatan penyulingan minyak Riau 2021 telah melakukan sosialisasi teknik
atsiri diawali dengan sosialisasi penyulingan tumbuhan serai wangi menjadi
teknik penyulingan, pemanenan minyak atsiri kepada petani di Desa Siabu,
serai wangi dari kebun serai Kampar (Gambar 2).
wangi di desa Siabu, yang
nantinya akan digunakan
sebagai bahan baku dalam
kegiatan penyulingan minyak
atsiri.
Kemudian memasukkan serai
Senin, 26 wangi yang telah dipanen ke
3
Juli 2021 dalam alat destilasi dan
ditunggu selama beberapa jam.
Sementara itu, juga dilakukan
pembakaran kayu sebagai
bahan bakar saat proses
penyulingan. Gambar 2. Kegiatan sosialisasi di Desa Siabu
Setelah itu, Mahasiswa kukerta
mengambil minyak atsiri yang Sosialisasi ini merupakan memberi informasi,
diperoleh dari kegiatan dan penjelasan mengenai teknik penyulingan
penyulingan yang sudah minyak atsiri kepada petani. Pada kegiatan ini
dilakukan tim Kukerta menjelaskan teknik penyulingan
Mahasiswa kukerta minyak atsiri dengan sistem uap.
melaksanakan acara lokakarya Keberhasilan sosialisasi diantaranya dapat
Kamis, 23 dan menunjukkan produk hasil dilihat dari aspek peningkatan pengetahuan
4 September kegiatan, sekaligus penyerahan dan kesesuaian dengan kebutuhan (Widyasanti
2021 plakat kepada desa Siabu dkk, 2016). Setelah kegiatan ini, masyarakat
Desa Siabu meningkat pengetahuannya terkait
Mahasiswa kukerta melakukan teknik penyulingan dan materi yang diberikan
perjalanan ke desa Siabu dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang
sudah melaksanakan aktivitas penyulingan
Sabtu, 25 menemui perangkat desa untuk
minyak atsiri dengan metode manual.
5 September kelengkapan surat, serta
2021 bertemu pula dengan ketua
usaha tani desa Siabu 2.3.2. Proses distilasi minyak atsiri dari
serai wangi
Skema peralatan distilasi yang digunakan di
Desa Siabu Kecamatan Salo, yang dirancang
2.2. Sasaran kegiatan kelompok pengabdian tahun 2020 (Azriyeni
Sasaran kegiatan pengabdian kepada dkk, 2020) ditampilkan pada Gambar 3. Sistem
masyarakat ini adalah pada bidang sosial dan

85
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT TEKNIK (JPMT)
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/jpmt E-ISSN: 2655-1446

penyulingan minyak atsiri menggunakan


peralatan penyulingan dengan kapasitas 130kg
per kolom penyulingan, menghasilkan minyak .....................(2)
atsiri bewarna kuning bening. Dimana :
: viskositas cairan sampel
: viskositas cairan pembanding
: massa jenis cairan sampel
: massa jenis cairan pembanding
: waktu aliran cairan sampel
: waktu aliran cairan pembanding

2.3.3.3. Uji bilangan asam pada minyak serai


wangi

Bilangan asam menunjukan kadar asam bebas


Gambar 3. Skema peralatan distilasi
(Azriyenni dkk, 2020) dalam minyak atsiri. Bilangan asam yang
semakin besar dapat mempengaruhi kualitas,
2.3.3. Uji karakteristik minyak atsiri dari diantaranya mengubah bau khas minyak atsiri.
serai wangi Standar Nasional Indonesia 06-3959-1995
2.3.3.1. Analisis berat jenis minyak atsiri serai untuk kadar asam bebas dalam minyak atsiri
wangi yaitu maksimal 3.
Analisis berat jenis dilakukan berdasarkan SNI
2.3.3.4. Uji Kadar Air minyak atsiri Serai
06-3953-1995. Berat jenis minyak atsiri serai Wangi
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai Analisa kadar air minyak atsiri serai wangi
berikut. dilakukan dengan memanaskan cawan
Densitas = ……....................(1) porselen yang bersih berisi minyak atsiri dalam
oven dengan suhu 105°C sampai beratnya
Keterangan: konstan.

m = Massa piknometer kosong (gram) % Kadar Air = .............(3)


m1 = Massa piknometer+air (gram)
m2 = Massa piknometer+minyak atsri serai Keterangan :
wangi (gram) m1 = massa sampel + massa cawan mula-mula
(gram)
Standar Nasional Indonesia 06-3959-1995 m2 = massa sampel + massa cawan setelah
yaitu dengan nilai berat jenis berada pada dikeringkan (gram)
rentang 0,880 gr/mL – 0,922 gr/mL m0 = massa sampel

2.3.3.2. Analisis viscositas 3. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1. Monitoring Alat Penyulingan Serai
Pengujian ini dilakukan menggunakan alat Wangi
viskosmeter ostwald pada suhu 400C. Sebelum melakukan pemasangan alat
Berdasarkan BSN mengenai standar minyak penyulingan serai wangi, perlu dilakukan
atsiri serai wangi tidak dicantumkan standar informasi data yang terkait dengan dengan
mengenai viskositas minyak. Persamaanyang system penyulingan yang akan dirancang.
Tabel 2 memaparkan data lapangan yang
digunakan untuk menguji viscositas pada suhu
terkait dengan komponen-komponen yang
40 0C terkait dengan bahan baku dan lainnya.

86
Azriyenni, Aras Mulyadi, Yeni Kusumawaty, Yelmida A, Ikhma Zurani: DISTILASI DAN PENGUJIAN KARAKTERISTIK
MINYAK ATSIRI HASIL PENYULINGAN SERAI WANGI DI DESA SIABU, SALO, KAMPAR

JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT TEKNIK 4 (2) pp 82-88 © 2022

Semakin lama proses sistem penyulingan,


maka makin ada proses panas atau difusi
terhadap bahan baku menjadi meningkat.
Dengan kata lain, proses penyulingan akan
makin cepat, dan rendemen minyak yang
dihasilkan menjadi lebih baik.

Tabel 2. Data lapangan kebun serai wangi


No Kebutuhan Kondisi Jumlah
Gambar 4. Minyak atsiri hasil distilasi uap di
Penyulingan
Desa Siabu
1 Daun serai Segar, 300 kg
wangi layu 3.2. Pengujian minyak serai wangi
Permintaan akan minyak serai wangi
2 Air Bersih 150 liter semakin meningkat, maka harus diperhatikan
(mengkukus) kualitas minyak serai wangi sebagai produk
akhir untuk memenuhi persyaratan pasar
3 Kayu bakar Kering, 1 – 1.5 (Juliarti dkk, 2020).
mudah m3 Pengujian minyak serai wangi dilakukan
terbakar di Laboratorium Universitas Riau. Ada tiga
4 Air (pendingin) Bersih 10 – 100 pengujian yang dilakukan, yaitu; uji viskositas,
m3 densitas dan uji asam lemak bebas. Selain itu
5 Alat Baik, 1 pasang juga dilakukan pengamatan warna, kadar air
penyulingan dapat dan pH minyak serai.
digunakan Berdasarkan hasil uji dan pengamatan,
6 Waktu - 6-7 jam minyak atsiri yang dihasilkan dari penyulingan
penyulingan menggunakan peralatan penyulingan yang
telah dirancang Azriyenni dkk (2020) memiliki
Alat penyulingan ini menggunakan cara karakteristik fisik dan kimia yang telah sesuai
sistem uap langsung. Cara penyulingan uap dengan yang dipersyaratkan (Tabel 3)
merupakan cara yang lebih cepat untuk Tabel 3. Hasil analisis minyak serai wangi
menghasilkan minyak atsiri untuk tumbuhan Persyarata
serai wangi. Saat pemasangan alat penyulingan Jenis Hasil
N Satua n SNI 06-
pondasi yang telah ada, boiler dipasang lebih Pengujia Pengujia
o n 3953-
rendah dari ketel penyulingan, manakala n n
1995
bagian atas boiler posisi rata dengan bagian
Kuning
dasar ketel penyulingan. Bagian atas boiler
dengan bagian bawah ketel penyulingan, pucat
dihubungkan dengan pipa. Air sebagai sumber sampai
1 Warna - -
uap panas terdapat pada boiler yang terpisah kuning
dari ketel penyulingan. Pada boiler dengan kecokelat-
tempat kayu bakar atau bahan bakar cokelatan
penyulingan berjarak dengan ukuran tertentu, Bobot
0,880 –
jarak ideal yang diperoleh dari pengalaman 2 jenis, 0,86 g/mL
0,922
para pelaku penyulingan. 450C
Minyak atsiri yang diperoleh dari bahan Viscosita 2,41x10- N.S/
3 -
baku serai wangi menggunakan metode s, 450C 6
m2
distilasi uap bewarna kuning bening dengan mg
Bilangan
aroma serai yang kuat (Gambar 4). 4 1,1% KOH/ Maks. 3
asam
g
5 Kadar air 3,1 %
6 pH 5 -

87
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT TEKNIK (JPMT)
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/jpmt E-ISSN: 2655-1446

4. KESIMPULAN Menyuling Serai Wangi Menjadi Minyak


Kegiatan sosialisasi teknik penyulingan serai Atsiri. Penerbit Taman Karya.
wangi sangat bermanfaat bagi kelompok tani Azriyenni, N. (2020). Alat Destilasi Minyak
serai wangi di Desa Siabu, Salo, Kampar. Atsiri Dengan Pemurnian Tiga Separator
Mereka sangat terbantu dan dapat menambah Menggunakan Sistem Uap (Patent No.
pengetahuan serta pemahaman tentang teknik P00202005116).
penyulingan yang baik dengan sistem uap. Damanik, S. 2007. Analisis ekonomi usahatani
Berdasarkan hasil pemantauan alat serai wangi (Studi Kasus Kecamatan
penyulingan di Desa Siabu, Salo, Kampar, Gunung Halu, Kabupaten Bandung
pemasangan alat yang berlangsung selama dua Selatan). Bul. Littro, XVIII(2), 203 - 221
hari berjalan dengan baik. Kendala selama Jayanudin, & Rudi, H. (2011). Proses
proses pemasangan alat penyulingan ini yakni Penyulingan Minyak Atsiri Dengan
pondasi alat yang kurang kering dikarenakan Metode Uap Berbahan Baku Daun Nilam.
turunnya hujan dan akses jalan yang kurang Jurnal Sains dan Teknologi, 7(1), 67–75.
baik dapat diatasi berkat kerja sama tim yang Juliarti, A., Wijayanto, N., Mansur, I. dan
baik. Trikoesoemaningtyas. 2020. Analisis
Minyak atsiri yang dihasilkan dari tanaman Rendemen Minyak Serehwangi
(Cymbopogon nardus L.) yang Ditanam
serai wangi masyarakat Desa Siabu
dengan Pola Agroforestri dan Monokultur
menggunakan metoda distilasi uap memiliki pada Lahan Revegetasi Pasca Tambang
karakteristik yang sesuai dengan SNI 06-3953- Batubara. Jurnal Sylva Lestari Vol. 8
1995. Minyak atsiri dari serai wangi ini (2):181-188
mempunyai berat jenis 0,86 mg/L, viscositas Setyaningsih, D., Hambali, E., & Nasution, M.
pada suhu 45oC sebesar 2,41x10-6 N.S/m2, (2016). Aplikasi Minyak Sereh Wangi
angka asam lemak bebas (ALB) 1,1%, pH 5 (Citronella Oil) dan Geraniol dalam
dan kadar air 3,1%. Pembuatan Skin Lotion Penolak Nyamuk.
Jurnal Teknologi Industri Pertanian,
17(3), 97-103.

UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih Sopacua, B.N.H. 2016. Pengaruh pemupukan
kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian dan jarak tanam terhadap pertumbuhan
Masyarakat (LPPM) Universitas Riau yang tanaman serai wangi (Cymbopogon
telah mendanai program pengabdian kepada citratus). Jurnal Triton, 7(1), 51-59.
masyarakat menggunakan Dana Hibah DIPA- Sulaswatty, A., Rusli, M. S., Abimanyu, H., &
UNRI 2021 (Program Hibah Kemitraan Tursiloadi, S. 2019. Menelusuri Jejak
Universitas Riau Tahun Anggaran 2021) Minyak Serai Wangi dari Hulu sampai
dengan surat kontrak nomor Hilir. Di dalam: Quo Vadis Minyak Serai
614/UN.19.5.1.3/PT.01.03/2021. Wangi dan Produk Turunannya Lembaga
Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Press,
DAFTAR PUSTAKA Jakarta, 1–12.
Agustian, E., Sulaswatty, A., Tasrif, Widyasanti, A., Putri, S.H.,& Dwiratna, S.N.P.
Laksmono, J.A., & Adilina, I.B. (2007). (2016). Upaya Pemberdayaan Masyarakat
Pemisahan Sitronelal dari Minyak Sereh Melalui Pelatihan Pembuatan Produk
Wangi Menggunakan Unit Fraksionasi Sabun Berbasis Komoditas Lokal di
Skala Bench. Jurnal Teknologi Industri Kecamatan Sukamantri Ciamis.
Pertanian, 17(2), 49-53. Dharmakarya. Jurnal Aplikasi Ipteks
Azriyenni, Mulyadi, A., Rokhmawati, A., untuk Masyarakat, 5(1), 29 - 33
Susilo, E., & Zurani, I. (2020). Cara

88

Anda mungkin juga menyukai