Anda di halaman 1dari 15

56

BAB VII

UNSUR-UNSUR ADMINISTRASI

Unsur adalah bahagian dari pada sesuatu, sedangkan


keseluruhan unsur yang merupakan satu kasatuan yang bulat
menjadikan adanya sesuatu itu. Demikian pula Administrasi ada,
karena adanya unsur-unsur atau bahagian-bahagian yang
menjadikannya.
Pada uraian di muka telah dikemukakan bahwa unsur-unsur
mutlak administrasi adalah:
1. Sekelompok Orang.
2. Kerja sama.
3. Tujuan tertentu.
Apabila salah satu dari ketiga unsur tersebut tidak ada maka
kegiatan tersebut tidak dapat dikatakan kegiatan administrasi. Oleh
karena itu, unsur-unsur tersebut dikatakan sebagai unsur-unsur
mutlak.
Sehubungan dengan unsur-unsur administrasi ini dan untuk
menjadi studi perbandingan bagi kita, maka di bawah ini
dikemukakan pendapat dari dua orang ahli yang telah memberikan
pembagian unsur-unsur administrasi:
S.P Siagian memberikan pembagian unsur-unsur Administrasi
atas 4 unsur, yaitu:
1. Dua orang manusia atau lebih.
2. Tujuan .
3. Tugas yang hendak dilaksanakan.
4. Peralatan dan perlengkapan.
Keempat unsur dari administrasi diatas dikatakan beliau sebagai
bagian yang mutlak dari Administrasi.
The Liang Gie membagi Administrasi atas 8 unsur yaitu:
1. Organisasi.
57

2. Manajemen.
3. Komunikasi.
4. Kepegawaian.
5. Keuangan.
6. Perbekalan.
7. Ketatausahaan.
8. Hubungan Masyarakat.
Setelah diperoleh gambaran umum tentang unsur-unsur
Administrasi, maka selanjutnya akan diuraikan unsur-unsur
Administrasi sesuai pendapat yang dikemukakan oleh The Liang
Gie, karena pembagian ini lebih terperinci dan penting diketahui
untuk dapat menerapkan administrasi dengan baik pada setiap usaha
kerja sama.

Untuk itu akan dibahas satu persatu sebagai berikut:


1. Organisasi
Organisasi adalah unsur pertama dari administrasi dan
merupakan wadah di mana kegiatan-kegiatan administrasi
dijalankan.
Dengan organisasi maka semua orang-orang yang tergolong
dalam usaha kerja sama dapat dihimpun sebagai suatu kesatuan
kerja untuk tujuan bersama.
Dengan organisasi pula, maka usaha kerja sama orang-orang
untuk mencapai suatu tujuan tertentu, dapat dicapai secara efektif
dan efisien, karena di dalam organisasi di atur pembagian tugas,
tanggung jawab, wewenang, serta penetapan hubungan kerja
diantara orang-orang yang tergabung di dalam kerjasama tersebut,
sehingga setiap personil atau anggota organisasi dapat
mengetahui dengan jelas kedudukannya, tugas-tugas, wewenang
dan tanggung jawab serta hubungan yang harus dilakukannya.
Dengan demikian, tidak akan terjadi adanya kesimpang siuran,
kesalah pahaman dan duplikasi tugas-tugas serta pemborosan
waktu, biaya, tenaga, dalam melaksanakan tugas-tugas mereka.
Sebenarnya istilah organisasi berasal dari perkataan Yunani
yaitu Organon yang maksudnya alat/perkakas. Mengenai
perumusan pengertiannya terdapat berbagai pendapat, yang antara
58

lain dapat dikemukakan di sini adalah: James D Mooney dalam


bukunya “The Principles of organization” mengemukakan
sebagai berikut: “Organization is the form of every human
associations for the attainment of a common purpose” jadi
organisasi adalah setiap bentuk persekutuan manusia untuk
mencapai maksud bersama.
SP Siagian, mendefinisikan organisasi sebagai setiap bentuk
persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerjasama serta
secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan
yang telah ditentukan dalam ikatan mana terdapat
seseorang/beberapa orang yang disebut atasan dan
seseorang/sekelompok orang yang disebut bawahan.
Yang penting di dalam organisasi ialah mempersatukan
orang-orang yang ikut serta didalam kerjasama antara mereka
sebagai hubungan kerjasama dan kesatuan usaha bersama dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.
2. Management
Management sebagai unsur kedua dari administrasi merupakan
proses penggerakan orang-orang dan pengerahan segenap fasilitas
di dalam usaha kerjasama manusia untuk mencapai tujuan yang
telah ditentukan.
Apabila disimak beberapa rumusan manajemen dan begitu
pula bila dilihat hakekat pengertiannya, maka ada beberapa hal
dasar yang terkandung dalam pengertian manajemen yaitu:
 Bahwa manajemen mempunyai suatu tujuan tertentu yang akan
dicapai.
 Bahwa di dalam manajemen, untuk mencapai tujuan ada satu
pihak yang menggerakkan pihak yang lain untuk melakukan
pekerjaan tertentu dan menggerakkan segenap fasilitas dalam
suatu usaha kerja sama menuju tercapainya tujuan yang telah
dilakukan.
Dengan demikian, dapat di pahami bahwa manajemen tidak
melaksanakan sendiri kegiatan-kegiatan yang sifatnya
operasional, melainkan hanya mengatur tindakan-tindakan
pelaksanaan para bawahan.
59

Pihak pengatur, penggerak, lazimnya di istilahkan sebagai


pemimpin, atasan, kepala, atau manajer, sedangkan pihak yang
digerakkan lazimnya di sebut bawahan, tenaga operasional, atau
pelaksana.
Manajemen merupakan inti dari pada administrasi karena
management merupakan alat pelaksanaan utama dari pada
administrasi. Manajemen inilah merupakan pengendali dan
menggerakkan segala macam kegiatan usaha kerja sama yang
bersangkutan sehingga dapat mencapai tujuannya. Penggerak atau
pemimpin, atasan, kepala, atau manejer sebagai mana disebutkan
diatas adalah orang yang melaksanakan fungsi manajer ini.
Dalam setiap usaha kerja sama manusia atau dalam setiap
organisasii terdapat tiga tingkatan kelompok pemimpin yang
sesuai dengan tingkat manajemen, yaitu:
a. Top management atau administrative management.
b. Kelompok pimpinan menegah (middle management).
c. Kelompok pimpinan tingkat bawahan yang dikenal pula
dengan istilah “lower management”, “Supervisory
management”, “Gang Leader”, “mandur” atau “operasional
management”.
perlu diketahui bahwa sukses tidaknya suatu organisasi mencapai
tujuan yang telah ditentukan tergantung atas kepemimpinan yang
dipraktekkan oleh orang-orang dari kelompok pemimpin itu.
Kepemimpinan dapat diartikan sebagai kemampuan untuk
mempengaruhi, menggerakkan dan mengarahkan tingkah laku
orang-orang lain kesuatu tujuan yang telah ditentukan.
Kepemimpinan ini merupakan inti dari pada manajemen
karena kepemimpinan merupakan motor penggerak bagi sumber-
sumber dan alat-alat, manusia, dan alat lainnya dalam suatu
usaha kerja sama. Tanpa adanya kepemimpian yang baik, maka
manajemen pun tidak dapat dilaksanakan dengan baik.
Pemimpin mempunyai tugas-tugas yang pada pokoknya
sudah umum dikenal sebagai fungsi-fungsi manajemen. Namun,
para ahli masih terdapat perbedaan pendapat mengenai jenis-jenis
serta banyaknya fungsi-fungsi manajemen. Untuk sekedar
menjadi bahan perbandingan, akan dikemukakan beberapa
60

pendapat mengenai fungsi-fungsi manajemen yang dikemukakan


oleh Manulang (1996) dengan perubahan susunan seperlunya,
sebagai berikut:
1. Henry Fayol, membagi fungsi-fungsi manajemen sebagai
berikut:
 Planning (perencanaan).
 Organizing (Pengorganisasian).
 Commanding (Pemberian komando).
 Coordinating (Pengkordinasian).
 Controlling (Pengawasan).
2. Harold Koontz dan Cyril O’ Donnel, mengemukakan pula
fungs-fungsi manajemen, yaitu:
 Planning (perencanaan).
 Organizing (Pengorganisasian).
 Staffing (Pengadaan Tenaga Kerja).
 Directing (Pemberian Bimbingan).
 Controlling (Pengawasan).
3. Menurut Louis A. Allen, fungsi-fungsi manajemen, yaitu:
 Planning (perencanaan).
 Organizing (Pengorganisasian)
 Leading (Pembimbingan).
 Controlling (Pengawasan).
4. John F. Mee, seorang guru besar dalam Ilmu Manajemen di
Universitas Indiana mengatakan bahwa fungsi-fungsi
manajemen ialah:
 Planning (Perencanaan).
 Organizing (Pengorganisasian).
 Motivating (Pemberi motivasi).
 Controlling (Pengawasan).
5. George R. Terry menggolongkan fungsi-fungsi manajemen
atas empat juga, yaitu:
 Planning (Perencanaan).
 Organizing (Pengorganisasian).
 Actuating (Penggerakan).
 Controlling (Pengawasan).
61

6. DR. SP. Siagian, MPA, mengatakan pula bahwa fungsi-fungsi


organic manajemen adalah:
 Perencanaan.
 Pengorganisasian.
 Pemberi motivasi.
 Pengawasan.
 Penilaian.
7. Drs. The Liang Gie, berpendapat bahwa fungsi-fungsi
manajemen dapat dibedakan dalam 6 fungsi yaitu:
 Perencanaan.
 Pembuatan keputusan.
 Pembinaan.
 Pengkordinasian.
 Pengendalian.
 Penyempurnaan.
8. Luther Gullich menggolongkan fungsi-fungsi manajemen atas
7 fungsi sebagai berikut:
 Planning.
 Organizing.
 Staffing.
 Dirrecting.
 Coodinating.
 Reporting.
 Budgeting.
9. Lyndak F. Urwick membagi fungsi manajemen sebagai
berikut:
 Forecasting
 Organizing
 Commanding
 Coordinating
 Controlling
Perlu dikemukakan bahwa pada umumnya ahli diatas
memasukkan organizing sebagai salah satu fungsi manajemen
kecuali The Liang Gie.
Adapun alasan mengapa The Liang Gie tidak memasukkan
organizing sebagai fungsi manajemen ialah bahwa dalam setiap
62

usaha kerjasama pasti terdapat struktur yang merupakan wadah


usaha itu di samping proses yang menggerakkan penyelenggaraan
kerja sama tadi. Wadah yang dimaksud disini ialah organisasi
sedangkan proses penggerak adalah manajemen. Penjelasan tiap-
tiap fungsi manajemen akan dibahas pada bab tersendiri dari buku
ini.
3. Komunikasi
Komunikasi biasanya disebut “tata hubungan” adalah
merupakan proses penyampaian warta dari seseorang kepihak lain
dalam usaha kerja sama manusia. Komunikasi merupakan urat
nadi yang memberikan kemungkinan orang-orang dalam suatu
usaha kerja sama saling mengetahui pikiran, kehendak dan
perasaan masing-masing.
Berita-berita yang disampaikan misalnya, buah pikiran,
uraian suatu hal atas kesan-kesan. Wujud berita itu dapat
merupakan suatu perintah, permohonan, pertanyaan atau cara-
cara perbuatan lainnya. Sistem-sistem penglihatan misalnya surat,
gambar, dapat pula dengan sistem komunikasi (audio visual)
misalnya penggunaan video dan televisi. Istilah “communication”
kadang-kadang diartikan sebagai berita yang disampaikan atau
alat-alat komunikasi yang menghubungkan tempat-tempat,
misalnya jalan-jalan kereta api, telegrap.
Komunikasi yang dilakukan dalam setiap usaha kerjasama
dapat dibedakan atas 2 macam yaitu:
a. komunikasi keluar yaitu komunikasi yang dijalankan suatu
organisasi terhadap pihak lain.
b. Komunikasi kedalam yaitu komunikasi yang terjadi didalam
lingkungan organisasi itu sendiri.
63

Yang penting diperhatikan didalam melaksanakan


komunikasi ialah bagaimana agar warta itu dapat sampai ke pada
penerima pada waktu yang tepat dan pengertian yang tepat atau
dengan kata lain bagaimana menciptakan komunikasi yang
efektif. Komunikasi yang tidak mencapai hasil yang memuaskan
atau yang diharapkan merupakan penghamburan tenaga, pikiran,
waktu, dan uang. Hal yang demikian ini merugikan organisasi.
Komunikasi yang demikian ini dinamakan dengan istilah
“communication break down” atau kegagalan komunikasi.
Untuk menghindari terjadinya hal yang demikian, maka
pemberian berita perlu memiliki syarat-syarat sebagai berikut:
a. Kemampuan untuk menggunakan pikirannya dengan baik.
b. Semangat kerja yang baik.
c. Bahasa yang digunakan harus jelas, sehingga dapat
mempengaruhi perasaan penerima berita.
4. Kepegawaian.
Kepegawaian adalah suatu proses yang berhubungan dengan
masalah penggunaan tenaga kerja di dalam suatu usaha
kerjasama. Tanpa tenaga kerja atau pegawai, administrasi tidak
berjalan.
Segenap proses yang berkenaan dengan tenaga kerja
manusia, mulai dari penerimaannya, penempatannya,
pendayagunaanya sampai pada pemberhentiannya merupakan
fungsi kepegawaian.
Ada beberapa masalah pokok kepegawaian yang perlu
mendapat perhatian agar usaha kerja sama lancar, yaitu masalah
bagaimana memperoleh dan menggunakan tenaga kerja manusia
secara tepat dan bagaimana mengembangkan dan membina
kemampuan, kegairahan, kepuasan, dan menggantikan tenaga
kerja itu.
Sehubungan dengan masalah pokok kepegawaian tersebut,
kiranya perlu dijelaskan tentang hal-hal sebagai berikut:
a. Penerimaan dan penempatan pegawai.
Untuk memperoleh tenaga kerja harus sesuai dengan
kebutuhan. Oeh karena itu, terlebih dahulu perlu diketahui
formasi yang lowong, serta kemampuan organisasi membiayai
64

pegawai yang kelak akan diterima. Penerimaan pegawai dapat


dilakukan apabila didasarkan pada syarat sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan organisasi.

b. Pendayagunaan pegawai.
Pendayagunaan pegawai menyangkut masalah bagaimana agar
supaya orang yang telah ditempatkan pada jabatan tertentu
dapat bekerja dengan baik, penuh rasa pengabdian yang
mendalam terhadap organisasinya. Usaha seperti ini
merupakan tugas utama bagi pemimpin. Untuk memenuhi
maksud ini dapat dilaksanakan dengan berbagai usaha seperti,
pendidikan dan latihan pegawai, mempromosikan pegawai,
memindahkan pegawai, memberikan motivasi dan sebagainya.
c. Pemberhentian pegawai.
Pemberhentian pegawai berarti pemutusan hubungan kerja
dengan pegawai. Hal ini dapat terjadi karena kemauan
pegawai, karena kemauan pemimpin, karena pegawai
meninggal dunia, karena menepati penetapan perjanjian kerja
antara perusahaan dengan buruh. Masalah pemberhentian ini
perlu ditangani secara seksama dan bijaksana, mengingat
masalah pemberhentian menyangkut masalah hidup seseorang.
5. Keuangan
keuangan merupakan unsur administrasi yang menyangkut
paut tentang masalah pembiayaan dalam suatu usaha kerjasama,
yaitu yang berkenaan dengan penataan pengelolaan segi-segi
pembiayaan, yang meliputi penentuan sumber-sumber biaya, cara
memperoleh serta mempertanggungjawabkannya. Kesemuanya
itu merupakan fungsi keuangan.
Masalah keuangan adalah masalah yang sangat penting
bagii setiap usaha kerja sama, setiap usaha kerja sama atau
organisasii selalu memerlukan pembiayaan.
Faktor pembiayaan ini dapat menentukan hidup matinya
suatu organisasi. Kemampuan suatu organisasi untuk hidup dan
berkembang tergantung dari keuangan yang dimilliki untuk
membiayai segenap kebutuhan yang berhubungan dengan
kegiatan organisasi yang bersangkutan. Oleh karena itu, masalah
65

keuangan harus mendapat perhatian yang besar agar penggunaan


keuangan yang ada betul-betul bermanfaat pada organisasi.
Adapun masalah yang dihadapi oleh setiap organisasi dalam
hubungannya dengan unsur keuangan ialah bagaimana
melakukan kegiatan-kegiatan penyediaan penggunaan uang
secara sah dan efisien.
 Secara sah berarti kegiatan itu dilakukan berdasarkan
peraturan yang berlaku.
 Secara efisien berarti kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan
dengan peraturan yang teliti sehingga apa yang di korbankan
dan apa yang di peroleh itu merupakan imbangan yang wajar,
pantas dan terbaik.
6. Perbekalan
Perbekalan adalah salah satu unsur administrasi ysng
merupakan aktifitas yang menyangkut paut tentang peralatan
yang dibutuhkan dalam suatu usaha karja sama atau organisasi,
yang meliputi proses pengadaan, penyimpanan, sampai kepada
penyingkiran barang-barang yang sudah tidak dipergunakan lagi.
Dengan tersedianya fasilitas yang terbentuk barang-barang
peralatan yang diperlukan dalam proses kerja, maka dapat
memperlancar pencapaiaan tujuan, tetapi sebaliknya apabila
peralatan yang diperlukan dalam proses kerja, maka dapat
memperlancar pencapaian tujuan, tetapi sebaliknya apabila
peralatan dan perlengkapan tidak sesuai dengan kebutuhan kerja,
maka menghambat kelancaran kerja bahkan dapat memacetkan
proses kerja. Begitu juga walaupun peralatan cukup tersedia
tetapii kurang pemeliharaan, akan mengakibatkan peralatan cepat
rusak dan kalau demikian berarti memerlukan lagi pembiayaan
perbaikan atau pembiayaan penggantian. Hal ini merupakan
penghamburan yang sebenarnya tidak perlu terjadi. Adapun
aktivitas yang dilakukan sehubungan dengan perbekalan yaitu:
a. Perencanaan barang-barang peralatan.
Dengan dasar perencanaan barang-barang peralatan maka
disusunlah anggaran peralatan. Anggaran peralatan hendaknya
meliputi biaya pembelian, atau pemeliharaan, perbaikannya,
66

penyimpanannya dan penyalurannya serta lain-lainnya yang


berhubungan dengan peralatan.
b. Pengadaan
Pengadaan dapat dilakukan dengan pembelian, penyewaan,
peminjaman, pemikiran, pembuatan dan perbaikan. Yang
penting dalam hal pengadaan ialah bahwa barang-barang yang
diadakan harus betul-betul berguna dan diperlukan dalam
usaha kerjasama yang bersangkutan.
c. Inventarisasi.
Yaitu pencatatan dari semua barang-barang peralatan milik
usaha kerjasama.
d. Penyimpanan dan Pempeliharaan.
Adalah persoalan perbekalan yang tidak kalah pentingnya
namun sering diabaikan. Penyimpanan barang sering
dilakukan berkali-kali, misalnya pada waktu kedatangan, pada
waktu barang-barang itu dibutuhkan dan pada waktu tidak
dipakai lagi. Kesemuanya itu harus dijaga sebaik-baiknya agar
aman dan tidak mengalami kerusakan.
Pemeliharaan barang-barang dapat dilakukan dengan jalan
pencegahan terhadap kerusakan, misalnya perawatan,
peralatan secara berkala, perbaikan barang-barang peralatan
atau reparasi dan sebagainya.
e. Penyingkiran/penghapusan barang-barang peralatan
Penyingkiran atau penghapusan dapat dilakukan dengan
penjualan atau di transfer ke instansi lain atau dengan jalan
pemusnahan barang-barang yang sama sekali tidak dapat
dipakai lagi. Penyingkiran atau penghapusan paling sedikit
akan mengurangi tanggung jawab pengawasan terhadap
peralatan, penambahan pemakaian ruangan, kebersihan,
bahkan penghematan biaya untuk penyimpanannya.
7. Ketatausahaan
Tata usaha sebaga salah satu unsur dari administrasi
merupakan kegiatan pelayanan terhadap penyelenggaraan usaha
kerjasama, yang meliputi kegiatan pencatatan, pengiriman dan
penyimpanan bahan keterangan.
67

Wujud dari pada keterangan-keterangan yang merupakan


sasaran pokok dari kegiatan tata usaha dapat berupa surat-surat,
formulir, kartu-kartu, daftar-daftar, gambar foto-foto dan benda
lainnya yang dapat memberi keterangan.
Keterangan-keterangan ini sangat berguna bagi setiap usaha
kerjasama apapun, sebagai bahan peringatan, bahan perhitungan,
dasar untuk berbuat atau melakukan tindakan untuk mengadakan
kegiatan operasional suatu organisasi dalam rangka
pengembangan dan pencapaian tujuan.
Pada umumnya kegiatan tata usaha itu dilaksanakan di
dalam kantor, sehingga sering pula tata usaha itu diistilahkan
sebagai “office work”.
Pelaksanaan kegiatan tata usaha pada suatu kantor dapat
berupa bermacam-macam pekerjaan misalnya mengetik,
menghitung, memeriksa, menyimpan warkat, menelpon,
menstensil, mengirim surat dan sebagainya.
Kegiatan-kegiatan tata usaha yang pokok mempunyai
sebutan-sebutan tersendiri yang sudah umum dikenal yaitu:
a. Pekerjaan korespondensi, yaitu kegiatan yang mulai dari
pembuatan konsep surat, pengetikannya sampai selesai
ditandatangani dan siap untuk dikirim.
b. Kearsipan, yaitu kegiatan penyimpanan warkat-warkat pada
tempat yang aman menurut sistem tertentu sehingga mudah
diambilkembali bila diperlukan.
c. Peyetensilan, yaitu kegiatan menggandakan warkat dengan
menggunakan sheet dan mesin stensil.
d. Ekspedisi yaitu kegiatan megirim surat.
Bagi setiap usaha kerja sama yang ingin maju dan
berkembang, maka pekerjaan tata usaha merupakan keharusan
baginya dan pengelolaannya harus pula dilakukan dengan tertib
dan teratur pada setiap kantor yang telah dimilikinya.
68

8. Hubungan Masyarakat
Hubungan masyarakat yang diistilahkan pula dengan “Public
Relation” merupakan kegiatan usaha kerja sama untuk
menciptakan hubungan baik dengan masyarakat atau pihak lain di
sekitarnya agar mendapatkan dukungan secara sadar dan suka
rela.
Tentu saja hubungan yang demikian harus bertumpuh pada
keuntungan dari kedua belah pihak, yakni usaha kerja sama yang
menghendaki dukungan dan bantuan dari pihak lain atau
masyarakat, harus pula dapat memenuhi apa yang diharapkan
oleh pihak luar dari padanya.
Kegiatan-kegiatan hubungan masyarakat atau “Public
Relation” dalam suatu organisasi dapat digolongkan kepada 2
golongan besar yaitu:
a. Kegiatan-kegiatan Public relation yang bersifat formal.
Public relation yang formal, yaitu kegiatan-kegiatan yang
dijalankan oleh pimpinan suatu organisasi yang biasanya
pelaksanaannya di tugaskan kepada biro/bagian/seksi yang di
sebut biro/seksi public relation.
b. Kegiatan-kegiatan public relation yangbersifat informal.
Kegiatan public relation yang informal, ini memegang peranan
yang sangat penting. Bentuk utamanya seperti tindak tanduk,
sikap dan tingkah laku anggota-anggota organisasi di luar
lingkungan organisasi yang bersifat menjunjung tinggi nama
baik organisasi.

Menurut Sutarto, bahwa kedelapan unsur-unsur administrasi


tersebut di atas, ada empat unsur yang merupakan proses kegiatan
penataan yang terluas, yaitu organisasi, manajemen, komunikasi dan
tata keterangan (tata usaha). Keempat-empatnya memasuki setiap
segi dan kegiatan dari suatu kerja sama.
Sedangkan keempat unsur lainnya yaitu, kepegawaian,
keuangan, perbekalan dan hubungan masyarakat sebagai suatu
proses, sifatnya kurang luas jika dibandingkan dengan keempat
unsur yang telah dikemukakan diatas. Atau dengan kata lain, bahwa
masing-masing dari keempat unsur administrasi yang disebut
69

belakangan ini hanya berhubungan dari sebagian saja dari kegiatan-


kegiatan dalam kerja sama. Inilah bedanya dengan keempat unsur
organisasi, manajemen, komunikasi dan tata usaha yang merupakan
rangkaian kegiatan penataan yang luas, yang terdapat pada semua
kegiatan dalam kerja sama.
Kedelapan unsur administrasi tersebut di muka tentu terdapat
pada setiap kerja sama sekelompok orang, terlepas dari tujuan, sifat,
waktu, dan tempat kerja sama itu berlangsung. Kedelapan unsur
administrasi itu merupakan kebulatan rangkaian kegiatan penataan
yang terbentang diantara titik di tentukannya tujuan hingga
tercapainya tujuan. Pada urutan kedelapan unsur atau susunannya
dalam gambar lingkaran tidaklah terkandung arti mengenai urutan-
urutan pelaksanaan, ataupun pentingnya suatu unsur.
Administrasi adalah rangkaian kegiatan penataan yang
dinamis, karena itu semua unsur-unsur sering berlangsung secara
bersamaan, juga urutan-urutan pelaksanaan dan pentingnya suatu
unsur dapat berubah-ubah. Bergantung pula pada orang-orang dan
corak kerja sama, peranan yang dititik beratkan pada sesuatu unsur
dapat berbeda-beda dalam suatu kerja sama tertentu. Secara
sederhana dapat digambarkan bagan unsur-unsur administrasi
sebagai berikut.
Dari gambar tersebut ternyata bahwa kedelapan unsur
administrasi saling bertautan secara erat. Apabila lingkaran itu
berputar artinya rangkaian kegiatan penataan itu sedang
berlangsung, maka kedelapan unsur itu merupakan kesatuan yang
tidak mungkin dipisahkan dan sukar dibeda-bedakan dengan tegas.
Memang dalam prakteknya sering terjadi tumpangsuh antar
unsur-unsur tersebut.
70

Sesuatu kegiatan sering dapat dianggap tergo-

Gambar 7.1 Unsur-Unsur Administrasi

long lebih dari satu unsur, bahkan dapat juga mengandung


kedelapan unsur.
Dalam pengembangan lebih lanjut penelaahan terhadap unsur-
unsur administrasi di atas melahirkan cabang-cabang ilmu
pengetahuan administrasi yang dapat dipelajari secara sendiri-
sendiri yaitu Ilmu Organisasi, Ilmu Manajemen, Ilmu Komunikasi,
Administrasi Kepegawaian, Administrasi Keuangan, Administrasi
Perkantoran dan Ilmu Hubungan Masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai