HIPOTESIS
2.1.1. Manajemen
Dari beberapa definisi di atas dapat dilihat bahwa Sheldon dan George
suatu intelek atau kepandaian, dan Allen melihatnya sebagai suatu pengetahun
9
10
diantaranya :
memilih orang untuk mengisi posisi puncak, dia bikin perencanaan, menetapkan
policynya mewakili organisasi keluar, dan juga mencari dana. Middle managers,
dia bertanggungjawab pada satu divisi, dia melaksanakan rencana yang telah
ditetapkan oleh top manager dia mengkoordinasi first line managers. Contohnya
11
ialah manager pabrik, branch managers. Pada organisasi yang inovatif middle
managers ini seringkali berfungsi sebagai team leaders, supervise pada kelompok
kecil, dalam berbagai bidang pekerjaan. Ketiga first – line managers. Dia
1. Planning
didalamnya ialah :
jangka pendek
dalam bisnis
12
3. Coordinating
besar organisasi, makin penting fungsi ini. Koordinasi harus ada pada
kebutuhan konsumen.
4. Controlling
ini tidak sama artinya dengan memberi perintah atau komando, yang
ada penyimpangan.
dikemukakan dapat dilihat bahwa manajemen sumber daya manusia adalah ilmu
dan seni yang mengatur pengelolaan unsur manusia dalam suatu organisasi guna
Secara lebih rinci ruang lingkup, bidang Garapan atau berbagai kegiatan
1. Analisa Jabatan
Analisa jabatan ialah suatu uraian tentang informasi suatu jabatan. Dengan
akan dicari. Jadi dalam pengertian Analisa jabatan terkandung dua unsur
specification”
tersebut seperti ijazh yang harus dimiliki, Kesehatan, syarat fisik, tinggi,
berat badan, sudah berkeluarga atau belum, usia dan sebagainya. Tujuan
Analisa jabatan ini ialah untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan
yang dibutuhkan.
b. Outsourcing
karyawan yang berkualitas, lebih baik dengan biaya murah dan lebih
menganggur.
3. Melaksanakan Seleksi
dan sebaginya sesuai dengan jobsnya. Pelaksanaan tes ini dapat dilakukan
dengan tujuan untuk mengetahui latar belakang calon, juga dapat diketahui
Titik berat mana yang akan diobservasi sangat tergantung pada lowongan
ekerjaan yang akan diisi. Seleksi ini harus dilakukan seobyektif mungkin,
4. Mengadakan Latihan
bulan dan bahkan satu tahun. Biasanya makin lama waktu Latihan, makin
sebenarnya bukan. Oleh sebab itu pihak manajer harus menjelaskan secara
memegang jabatan tertentu atau agar para karyawa ahli dalam segala
bidang pekerjaan.
volume pekerjaan, wewenang dan hak atau imbalan yang lebih tinggi.
karena informasi seketika, atau karena like and dislike, dan sebagainya
6. Memberikan kompensasi
uang. Kompensasi atau imbalan ini termasuk di dalam upah, gaji, insentif,
7. Motivasi
bekerja dan bosan. Apabila gejala ini terjadi pada diri karyawan, dapat
pemogokan.
9. Pendelegasian
diberikan. Namun dalam hal ini hatus dibatasi jumlah orang yang diberi
terlalu luas atau terlalu banyak, agar pendelegasiannya lebih efisien dan
efektif.
jam kerja yang diperpendek, atau waktu istirahat, cuti selama mungkin.
pemutusan hubungan bisa dating dari karyawan karena tidak merasa puas
Pensiun dialami oleh setiap karyawan yang sudah tua, tidak sanggup
lagi bekerja atau karena sudah melewati batas usia kerja pada perusahaan.
hatus ada peraturan yang jelas yang dibuat oleh perusahaan dan tidak
dalam urusan personalia. Dalam hal ini ada kegiatan Planning, Organizing,
b. Analisa jabatan
c. Penarikan pegawai
d. Penempatan pegawai
b. Pengembangan (karier)
c. Penilaian kerja
i. Gaji/upah
21
ii. Insentif
i. Keuntungan (benefit)
4. Integrasi mencakup :
a. Kebutuhan karyawan
b. Motivasi kerja
c. Kepuasan kerja
d. Disiplin kerja
e. Partisipasi kerja
a. Komunikasi kerja
d. Konseling kerja
aspek-aspek seperti upah atau gaji yang diterima, penempatan kerja, jenis
22
adalah suatu perasaan yang menyongkong atau tidak menyokong diri pegawai
aspek-aspek seperti :
d. Penempatan kerja
e. Jenis pekerjaan
g. mutu pengawasan
aspek seperti :
a. Umur
23
b. Kondisi Kesehatan
c. Kemampuan
d. Pendidikan
berikut ini :
1. Turnover
3. Umur
Ada kecenderungan pegawai yang tua lebih merasa puas dari pada
puas.
4. Tingkat Pekerjaan
pegawai.
Hal senada Lee (2008) Dalam kartono (2017:43) menjelaskan bahwa turnover
berhenti dari pekerjaannya saat ini dengan tujuan untuk mencari kesempatan yang
lain.
Dampak selanjutnya turnover intention yang tinggi tentu akan menciptakan biaya
bagi organisasi. Terutama bagi sebuah organisasi yang telah membuat investasi
26
(2017:43)
dan ekstenal. Faktor internal yang dapat menjadi penyebab intensi turnover adalah
ketidakpuasan kerja, kondisi lingkungan yang kurang kondusif, jam kerja yang
karyawan adalah ekonomi negara, upah lebih baik di tempat lain, peningkatan
27
pembayaran diindustri lain, kekuatan ekonomi local dan regional dan tingkat
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Judul Persamaan Perbedaan Hasil
1 Pengaruh Kepuasan Independen : Tahun : Variasi yang terjadi pada variabel turnover
Kerja Terhadap Kepuasan 2014, intention, sebesar 29,8 % ditentukan oleh
Turnover Intention Kerja 2021 kepuasan kejra. Sedangkan sebesar 70,2 %
Operator Tetap PT Turnover intention dapat dijelaskan oleh variabel
Hino Motors Dependen : Lokasi : lain.
Manufacturing Turnover Purwakarta,
Indonesia Intention Bandung Hasil penelitian ini adalah kepuasan kerja
berpengaruh signifikan dan negatef terhadap
(Arin Fadhila, Eva Objek : turnover intention operator.
Andyani 2014) PT Hino Motors
Manufacturing
Indonesia,
PT Tirta Gemah
Ripah
2 Pengaruh Kepuasan Independen : Tahun : Melalui uji t. Kepuasan kerja yang tinggai, yaitu
Kerja Karyawan Kepuasan 2017, sebesar 64,1 %. Turnover Intenrion rendah yaitu
Terhadap Turnover Kerja 2021 59%. Berdasarkan hasil Analisa pengaruh
Intention. kepuasan kerja karyawn terhadap turnover
Dependen : Lokasi : intention melalui uji t dapat diketahui bahwa
(Valentina Ade Putri Turnover Yogyakarta, kepuasan kerja perpengaruh negative terhadap
Wulandari, 2017) Intention Bandung Turnover Intention
Objek :
Universitas
Sanata Dharma,
PT Tirta Gemah
Ripah
3 Pengaruh Kepuasan Independen : Independen : Kepuasan Kerja (X1) yang secara langsung
Kerja dan Komitmen Kepuasan Komitmen menentukan perubahan-perubahan Keinginan
Organisasi Terhadap Kerja (X1) Organisasi (X2), Pindah (Y) adalah sebesar 20,25% kemudian
Keinginan Berpindah - yang melalui hubungannya Komitmen
28
Karyawan PT. Delami Dependen : Organisasi (X2) sebesar 2,04% secara total
Garmen Kota Bandung Turnover Tahun : Kepuasan Kerja (X1) menentukan perubahan-
Intention 2018, perubahan Keinginan Pindah (Y) sebesar
(Wandy Zulkarnaen, 2021 22,29%..
Yayan Sofyan 2018) Lokasi :
Bandung Objek :
PT. Delami
Garmen Kota
Bandung,
PT Tirta Gemah
Ripah
4 Pengaruh Kepuasan Independen : Tahun : kepuasan kerja memiliki pengaruh terhadap
Kerja Terhadap Kepuasan 2018, turnover intention sebesar 4,3% sehingga
turnover intention Kerja 2021 terdapat 95,7% varians variabel terikat yang
karyawan pada PT. Tri dijelaskan oleh faktor lain
Manunggal Karya Dependen : Lokasi :
Turnover Bogor, Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan
(Dwima Nur Shabrina, Intention Bandung bahwa kepuasan kerja berpengaruh signifikan
Arif Partono Prasetio negatif terhadap turnover intention karyawan
2018) Objek : pada PT. Tri Manunggal Karya. Hasil penelitian
PT. Tri ini mendukung hipotesis H1 yang telah
Manunggal ditentukan sebelumnya oleh peneliti yang
Karya, menyatakan adanya pengaruh secara signifikan
PT Tirta Gemah negatif antara kepuasan kerja dengan turnover
Ripah intention. Berdasarkan hasil wawancara kepada
karyawan PT. Tri Manunggal Karya
memaparkan bahwa selama ini perusahaan telah
mampu memenuhi keinginan atas kebutuhan
sebagian besar karyawannya
5 Pengaruh Kepuasan Independen : Tahun : Berdasarkan hasil uji deskriptif, dimensi pay
Kerja terhadap Kepuasan 2019, pada variabel kepuasan kerja memiliki nilai
Turnover Intention Kerja 2021 mean terendah. Hal tersebut menujukkan
rendahnya kepuasan kerja karyawan terhadap
(Dwi Susanti, Ii gaji yang diterimanya. Sementara intent to quit
Halilah 2019) Dependen : pada variabel turnover intention memiliki nilai
Turnover Objek : tertinggi. Hal tersebut menujukkan tingginya niat
Intention CV Rabbani karyawan untuk keluar/resign. Persamaan regresi
Asysa, yang diperoleh yaitu Y = 31,998–0,155X.
PT Tirta Gemah Berdasarkan koefisien determinasi diperoleh
Ripah 0,398 sehingga kepuasan kerja mempengaruhi
turnover intention sebesar 39,8%.
Menurut Dwi Susanti dan Li Halilah dalam Open Jurlan System Vol. 10
No. 1 (2019), bahwa terdapat hubungan yang kuat antara kepuasan kerja dengan
karena jika terjadi dalam skala besar, organisasi pula yang dirugikan.
Kepuasan Kerja :
Turnover Intention :
1. Perasaan yang
berhubungan dengan 1. Intention to quit
pekerjaan (keinginan Keluar
2. perasaan yang 2. Job Search (Pencari
H1
berhubungan dengan Pekerjaan)
dirinya 3. Thinking of quit
(Memikirkan untuk
(Anwar Prabu keluar)
Mangkunegara (2015: (Kuncoro (2012) dalam
117)) Kartono (2017:44))
2.3. Hipotesis
baru didasarkan pada teori yang relecan, belum didasarkan pada fakta-fakta
empiris yang dieproleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat