Anda di halaman 1dari 12

TUGAS PAPER

PENGETAHUAN BAHAN AGROINDUSTRI


MATERI
MINYAK ATSIRI

DISUSUN OLEH:
NAMA : CLAODIA YOSTI PUTRI
NIM : 161710301036
KELAS : TIP-B
DOSEN : ANDREW SETIAWAN R, STP, MSi

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2017
MINYAK ATSIRI (ESSENTIAL OIL)

Senyawa Yang Terkandung Dalam Minyak Atsiri


Minyak atsiri umumnya dibagi menjadi dua golongan yaitu golongan
hidrokarbon dan golongan hidrokarbon teroksigenasi. Golongan hidrokarbon
merupakan persenyawaan yang terbentuk dari unsur karbon (C), dan hidrogen
(H). Jenis hidrokarbon yang terdapat dalam minyak atsiri terdiri dari monoterpen,
sesquiterpen, diterpen, politerpen, paraffin, dan hidrokarbon aromatik.
Monoterpena (2 unit siopren) merupakan komponen yang paling sering terdapat
dalam minyak atsiri seperti geraniol (asiklik monoterpena), limonena (monosiklik
monoterpena), dan -pinena (bisiklik monoterpena). Selain monoterpena terdapat
pula seskuiterpena (3 unit isopren) yang juga berperan penting sebagai penyusun
minyak atsiri seperti kadinena (bisiklik seskuiterpena), -kariofilena (bisiklik
seskuiterpena), dan asam abietat (trisiklik seskuiterpena). Terpen mengandung
ikatan tunggal dan ikatan rangkap dua. Senyawa terpen memiliki aroma kurang
wangi, sukar larut dalam alkohol encer dan jika disimpan dalam waktu lama akan
membentuk resin.
Hidrogen teroksigenasi terdiri dari persenyawaan unsur karbon (C),
hidrogen (H), dan oksigen (O). Senyawa-senyawa yang termasuk golongan
hidrogen teroksigenasi adalah alkohol (linalool, borneol, sineol, eugenol dll),
aldehida (benzaldehid, anisaldehid, sitral dll), keton (kamfor, mentol, piperiton
dll), eter, fenol dan ester. Ikatan karbon yang terdapat dalam molekulnya dapat
terdiri dari ikatan tunggal, ikatan rangkap dua, dan ikatan rangkap tiga. Golongan
hidrogen teroksigenasi merupakan senyawa yang penting dalam minyak atsiri
karena umumnya lebih wangi.
Kandungan utama dalam beberapa komoditas penghasil minyak atsiri:
a. Kenanga
Minyak kenanga merupakan salah satu jenis minyak atsiri yang
diekstrak dari bagian bunga kenanga. Nama IUPAC dari minyak
kenanga adalah (1R,4E,9S)-4,11,11-Trimethyl-8-
methylidenebicyclo[7.2.0]undec-4-ene. Komponen utama dari minyak
kenanga adalah -caryophyllene yang tergolong dalam bisiklik
seskuiterpena. Bisiklik seskuiterpen terdiri dari senyawa dengan dua
lingkar yang memiliki jumlah atom C berjumlah 10. Seskuiterpen yang
terdapat pada minyak atsiri berperan penting dalam memberi aroma
pada buah dan bunga.

b. Kayu putih
Minyak kayu putih merupakan salah satu minyak atsiri yang sangat
dikenal oleh masyarakat. Minyak kayu putih diambil dari bagian daun
tanaman kayu putih. Kandungan utama dalam minyak kayu putih
adalah eucalyptol. Eucalyptol yang terdapat pada minyak kayu putih
mencapai 90%. Eucalyptol dikenal pula dengan nama 1,8-cineol; 1,8-
epoxy-p-mentahne; cajeputol; dan nama IUPAC 1,3,3-trimetil-2-
oksabisiklo[2,2,2]oktana termasuk dalam monoterpena. Monoterpena
terdiri dari senyawa dengan jumlah atom C berjumlah 10.

c. Nilam
Minyak nilam merupakan minyak atsiri yang diperoleh dari tanaman
nilam (Pogostemon cablin Benth). Minyak nilam terdapat pada bagian
batang, akar, dan daun tanaman nilam. Kandungan utama minyak
nilam adalah patchouli alkohol. Patchouli alkohol memiliki nama
IUPAC 3,4,4,5,6,7,8,8-Octahydro-4,8,9,9-tetramethyl-1,6-
methanonaphthalen-1(2H)-ol. Kadar patchouli alkohol minyak nilam
minimal 31%, dan mencapai 50-60% dari total minyak nilam.
Patchouli alkohol (C15H26O) merupakan senyawa yang termasuk
golongan seskuiterpen.

d. Kayu Manis
Minyak kayu manis (Cinamon oil) adalah minyak atsiri yang diekstrak
dari kayu manis. Kandungan utama dalam minyak kayu manis adalah
sinamaldehida. Nama IUPAC dari sinemaldehida adalah (2E)-3-
Phenylprop-2-enal. Komponen sinamaldehida pada minyak kayu
manis mencapai 90%. Sedangkan kandungan utama pada minyak atsiri
daun dan kulit akar kayu manis masing-masing adalah eugenol dan
kamfor. Kelompok senyawa dalam berbagai jenis minyak atsiri ini
dapat dibagi menjadi 3 jenis senyawa yaitu fenil propanoid,
monoterpen, dan seskuiterpen. Perbedaan komponen ini menyebabkan
ketiga jenis minyak kayu manis tersebut memiliki aroma yang berbeda.

e. Mawar
Minyak mawar diekstrak dari bahan mahkota bunga mawar. Terdapat
kurang dari 300 komponen kimia yang ditemukan dalam minyak atsiri
mawar. Namun komponen utama dari minyak mawar adalah citranellol
dan geraniol. Nama IUPAC dari citronellol 3,7-Dimethyloct-6-en-1-ol
dan nama IUPAC dari geraniol adalah (Z)-3,7-Dimethyl-2,6-octadien-
1-ol dan. Kandungan minyak mawar berturut-turut mencapai 27,23%
dan 16,18%. Geraniol adalah monoterpenoid dan alkohol. Geraniol
merupakan senyawa alifatik alkohol, mengandung dua ikatan etilen.
Geraniol juga berisomer dengan Nerol.

f. Daun Jeruk Purut


Komponen utama minyak atsiri pada daun jeruk purut (kaffir lime oil)
adalah Sitronelal yaitu sebesar 81,49%. Sitronellal merupakan
senyawa monoterpena yang mempunyai gugus aldehida, ikatan
rangkap dan rantai karbon yang memungkinkan untuk mengalami
reaksi siklisasi aromatisasi. Proses ekstraksi daun jeruk purut dapat
menggunakan pelarut etanol dan n-heksana. Proses pengambilan
minyak atsiri daun jeruk purut dengan pelarut n-heksana memberikan
kadar sitronellal yang lebih besar daripada dengan pelarut etanol

CH3 CH CH2 CH2 CH2 CH CH2 C H

CH3 CH3 aldehid


g. Minyak adas
Komponen kimia penyusun utama minyak adas adalah senyawa kimia
anetol. Anetol adalah senyawa organik, struktur kimia senyawa ini
merupakan turunan dari kelompok senyawa fenilpropena. Dikenal
dengan nama IUPAC 1-Methoxy-4-[(1E)-prop-1-en-1-yl)benzene.
Gugus fungsi anetol (C10H12O).

h. Cengkeh
Komponen utama pada minyak cengkeh adalah senyawa aromatik
yang disebut eugenol (82-90%). Eugenol (C10H12O2), merupakan
turunan guaiakol yang mendapat tambahan rantai alil, dikenal dengan
nama IUPAC 2-metoksi-4-(2-propenil)fenol.

Eugenol dapat dikelompokkan dalam keluarga alilbenzena dari


senyawa-senyawa fenol. Warnanya bening hingga kuning pucat,
kental seperti minyak. Eugenol berupa zat cair berbentuk minyak tidak
berwarna atau sedikit kekuningan, menjadi coklat dalam udara. Dapat
larut dalam alkohol, eter, kloroform serta sedikit dalam air. Euganol
berperan untuk memperkaya kandungan oksigen dalam bahan bakar.

i. Daun Sirih
Minyak atsiri yang terdapat dalam daun sirih mengandung 30% fenol.
Senyawa fenol ini memiliki aktivitas antibakteri, antijamur dan
antioksida. Senyawa fenol disini berupa senyawa kavikol yang
merupakan komponen paling banyak dalam minyak atsiri yang
memberi bau khas pada sirih. Strukturnya senyawa tersebut tidak larut
dalam pelarut polar, sehingga pada proses ekstraksinya menggunakan
pelarut non polar atau semi polar.

Penggunaan Minyak Atsiri Sebagai Antiseptik


Beberapa minyak atsiri dapat digunakan sebagai antiseptik dikarenakan
senyawa-senyawa turunan hidrokarbon teroksigenasi (fenol dan alkohol) yang
memiliki daya antibakteri yang kuat. Fenol merupakan obat yang dipakai untuk
standarisasi daya antiseptic obat lain. Daya antiseptic dinyatakan dengan koefisien
fenol. Fenol dengan kadar 0,2% bersifat bakteriostatik (menahan pertumbuhan
bakteri tetapi tidak bersifat membunuh) sedangkan fenol 1% bersifat baklerisit
(mematikan bakteri). Fenol menggumpalkan protein kuman sehingga kuman
tersebut mati. Dalam kedokteran, fenol juga digunakan untuk menyuci alat alat
kedokteran sebagai desinfektan. Adapun keunggulan dari golongan fenol adalah
sifatnya yang stabil, persisten, dan ramah terhadap beberapa jenis material,
sedangkan kerugiannya antara lain susah terbiodegradasi, bersifat racun, dan
korosif.
Terdapat dua jenis fenol yang tergolong antiseptik kuat, 5 kali lebih kuat
dibandingkan dengan fenol biasa. Fenol tersebut dikenal dengan nama chavicol
dan chavibetol. Kedua jenis fenol ini memberikan pengaruh yang kuat terhadap
karakteristik bau pada daun dan minyak atsiri. Kedua fenol tersebut terdapat pada
minyak atsiri daun sirih.
Chavicol memiliki nama IUPAC 4-(Prop-2-en-1-yl)phenol. Chavibetol
memiliki nama IUPAC 2-Methoxy-5-(prop-2-en-1-yl)phenol. Keduanya
merupakan jenis fenol. Fenol merupakan beberapa zat yang memiliki cincin
aromatik yang berikatan dengan gugus hidroksil (-OH). Fenol dikenal sebagai
karbol atau lisol yang berfungsi sebagai desinfektan atau dapat membunuh
mikroorganisme patogen pada benda mati. Hal tersebut karena fenol atau asam
karbol dapat merusak membran sel sehingga mikroorganisme tersebut mati.
Turunan fenol dapat mengubah permeabilitas membran sel bakteri, sehingga
menimbulkan kebocoran konstituen sel yang esensial dan mengakibatkan bakteri
mengalami kematian.
Selain fenol, pada minyak atsiri juga terdapat kandungan alkohol. Alkohol
juga merupakan antiseptik yang kuat. Alkohol membunuh kuman dengan cara
menggumpalkan protein dalam selnya. Kuman dari jenis bakteri, jamur, protozoa
dan virus dapat terbunuh oleh alkohol. oleh karena itu minyak atsiri dapat
digunakan sebagai antiseptik karena terdapat kandungan fenol dan alkohol yang
dapat menghambat ataupun membunuh mikroorganisme.

Kepolaran Dalam Minyak Atsiri


Sifat minyak atsiri umumnya nonpolar karena rata-rata kandungan dalam
minyak atsiri bersifat nonpolar. Salah satu komponen utama kandungan minyak
atsiri yaitu benzene dan turunannya yang berikatan dengan gugus-gugus seperti
gugus alehid, keton, dan ester yang sifat polarnya dipengaruhi oleh panjang atau
tidaknya rantai pada sebuah gugus.

Senyawa Aromatis Pada Minyak Atsiri


Pada minyak atsiri yang bagian utamanya terpenoid, biasanya terpenoid itu
terdapat pada fraksi minyak atsiri yang tersuling uap. Zat inilah penyebab wangi,
harum atau bau yang khas pada banyak tumbuhan. Secara ekonomi senyawa
tersebut penting sebagai dasar wewangian alam dan juga untuk rempah-rempah
serta sebagai senyawa citarasa dalam industri makanan.
Jika kandungan utama dari minyak atsiri tersebut golongan benzena juga
menyebabkan minyak atsiri bersifat aromatis. Disebut senyawa aromatis sebab
benzena dan senyawa keturunannya merupakan senyawa yang beraroma (berbau).
Benzena memiliki rumus molekul C6H6 merupakan senyawa dengan rantai karbon
tertutup (siklis).. Struktur melekulnya memiliki tiga ikatan rangkap terkonjugasi,
sehingga memiliki tiga pasang elektron Elektron dalam rantai siklis benzena
dapat bergeak terus sehingga struktur benzena digambarkan dengan cincin sbb :
Karena elektron terkonjugasi maka bersifat terdelokal, yang bentuk
orbitalnya adalah :

Benzena bersifat aromatis, senyawa bersifat aromais harus memenuhi


persyaratan sebagai berikut:
1 memiliki ikatan rangkap terkonjugasi
2 ikatan terdelokalisasi
3 merupakan senyawa siklis
4 memiliki jumlah elektron menurut aturan Huckel, jumlah elektron = 4n +
2, dengan n = 1,2,3,4 . dan seterusnya.

Penggunaan Minyak Atsiri Dalam Industri


Minyak atsiri banyak digunakan sebagai salah satu campuran dalam bahan
baku pada industri kosmetik, sabun dan deterjen, farmasi, produk makanan dan
minuman dan masih banyak produk lainnya. Minyak atsiri banyak digunakan
dalam industri sebagai bahan pewangi atau penyedap dikarenakan senyawa
aromatik yang terkandung didalamnya. Berikut adalah beberapa contoh
penggunaan minyak atsiri dalam industri pada beberapa komoditas penghasil
minyak atsiri:
Minyak adas
Kegunaan minyak adas dalam industri farmasi adalah untuk obat batuk,
antiseptik, laksatif dan lain-lain. Dalam industri lainnya, minyak adas
dipakai sebagai pewangi pada sabun, deodorant, pewangi parfum, dan
sebagai flavor pada minuman beralkohol dan permen. Dosis pemakaian
maksimum minyaka adas dalam minuman beralkohol adalah 234 ppm.
Minyak kayu manis (Cassia dan Cinnamon oil)
Minyak cassia dan minyak cinnamon bersifat antibakteri, biasa digunakan
dalam pasta gigi, obat pencuci mulut dan dalam pembuatan obat tonic.
Selain itu banyak digunakan dalam flavor makanan dan minuman
termasuk minuman beralkohol dan minuman ringan. Dapat juga digunakan
sebagai campuran makanan seperti permen, es krim, roti dan es campur.
Dalam jumlah kecil digunakan dalam parfum dan kosmetik. Batas
maksimum pemakaian dalam makanan dan minuman adalah 0,057% untuk
minyak cinnamon dan 0,047% untuk minyak cassia.

Minyak kapolaga
Minyak kapolaga banyak digunakan sebagai komponen pewangi dalam
sabun, detergen, lotion, cream, dan parfum, terutama tipe oriental dan
merupakan flavor penting dalam pengolahan makanan. Minyak kapolaga
dapat digunakan sebagai penyedap kue, permen, dan obat-obatan. Ada
juga yang dipakai sebagai penyedap minuman botol dan makanan kaleng.
Tingkat penggunaan maksimum dalam parfum adalah 0,4% dan 0,01%
dalam minuman beralkohol.

Minyak jahe
Minyak jahe digunakan sebagai komponen pewangi dalam produk-produk
kosmetik, termasuk sabun, deterjen, cream, lotion dan parfum terutama
parfum tipe oriental dan parfum tipe laki-laki. Batas maksimum
penggunaan minyak jahe dalam parfum 0,4%. Minyak jahe, oleoresin, dan
ekstrak jahe banyak digunakan dalam pembuatan minuman ringan (seperti
gingerale, cola) dalam minuman beralkohol (seperti liquer dan bitter),
makanan beku, dan permen. Level maksimum penggunaannnya 0,004%.
Disamping itu minyak jahe digunakan juga sebagai obat rematik, sakit
gigi, obat malaria, obat flu, obat batuk, obat untuk infeksi dan lain-lain.

Minyak mint
Minyak mint menurut jenis tanamannya dapat dibagi menjadi 3, yaitu
minyak peppermint (peppermint oil), minyak cornmint dan minyak
spearmint. Ketiga jenis tersebut memiliki kegunaan yang hampir sama
dalam industri. Minyak mint banyak digunakan dalam obat-obatan,
parfum, kosmetika, dan industri makanan minuman seperti obat batuk,
pasta gigi, sabun, deterjen, parfum, kembang gula, permen karet, dan
minuman. Secara khusus minyak peppermint digunakan dalam flavor
tembakau, minyak cornmint digunakan sebagai teh herbal, sirop dan
sebagai sumber isolasi mentol, sedangkan minyak spearmint biasa
digunakan dalam campuran parfum cologne. Tingkat penggunaan
maksimum di dalam parfum untuk minyak cornmint adalah 0,8% dan
spearmint 0,4%. Penggunaan dalam makanan adalah 0,104% minyak
peppermint dalam permen dan 0,132% minyak spearmint dalam makanan
panggang.

Minyak nilam
Minyak nilam banyak digunakan oleh industri parfum, sabun, dan
kosmetika atau obat-obatan bahkan juga pestisida. Komposisi minyak
nilam yang digunakan dalam suatu parfum dapat mencapai 50%. Hal
tersebut dikarenakan minyak nilam berfungsi sebagai zat pengikat yng
bertujuan untuk mengikat bau wangi denga mencegah laju penguapan zat
pewangi yang terlalu cepat, sehingga bau wangi tidak cepat hilang. Dalam
industri parfum, minyak nilam tidak dapat digantikan oleh zat sintetis
lainnya karena sangat berperan dalam menentukan kekuatan, sifat, dan
ketahanan wangi. Dalam industri sabun dan kosmetik juga masih
menggunakan minyak nilam sebagai zat pengikat. Selain itu juga dapat
bermanfaat sebagai antiseptik untuk mengobati gatal-gatal pada kulit.
Minyak nilam juga dapat digunakan sebagai pestisida karena mengandung
zat pinen dan pinen yang tidak disukai serangga. Selain itu minyak
nilam juga dapat digunakan untuk deodorant, obat batuk, asma, sakit
kepala, sakit perut, bisul, dan herpes.

Minyak cengkeh
Pemakaian utama minyak cengkeh adalah untuk diambil eugenol, iso-
eugenol, dan zat vanili buatan yang dipakai pada industri kimia sebagai zat
dasar untuk menyusun bermacam-macam jenis persenyawaan. Eugenol,
iso-eugenol, dan zat vanili dalam minyak cengkeh dipakai pada industri
kimia sebagai zat dasar untuk menyusun bermacam-macam jenis
persenyawaan. Turunan eugenol dapat digunakan sebagai parfum, perasa
(flavouring), formulasi obat oles anti nyamuk, penyerap UV, analgetik,
bioside, antiseptik, stabilisator dan antioksidan pembuatan plastik dan
karet.

Minyak kayu putih


Minyak atsiri kayu putih digunakan untuk parfum, penolak serangga, obat-
obatan, desinfektan dan lain-lain. Minyak atsiri ini dapat digunakan
sebagai inhalansia untuk meringankan pilek dan gejala flu, selain sebagai
antiseptik dan antibakteri. Selain itu minyak kayu putih memiliki aroma
yang menyegarkan sehingga banyak digunakan dalam terapi spa.

Minyak akar wangi


Minyak akar wangi diekstrak dari bagian akar. Minyak atsiri ini banyak
digunakan sebagai bahan baku kosmetik, parfum, dan bahan pewangi
sabun. Minyak akar wangi mempunyai bau yang menyenangkan, keras,
tahan lama, dan juga berfungsi sebagai zat pengikat. Karena sifatnya yang
susah menguap maka digunakan sebagai pengikat minyak wangi lain
dalam satuan parfum agar wanginya lebih tahan lama.
Dibawah ini pengelompokkan dari penggunaan beberapa jenis minyak atsiri :
Sektor Indusri Jenis Produk Komoditas Penghasil
Minyak Atsiri
Kosmetik Sabun dan Deterjen Lemon
Perawatan Gigi Peppermint
Jeruk
Nilam
Rosewood
Daun mint
Rempah-rempah
Eucalyptus dan
derivatif
Makanan Soft Drink Citrus
Konveksi oleoresin
Tembakau rempah
Permen Vanila
Makanan Kaleng Flavor dan
minyak bunga
Oleoresin
Farmasi Homoeopati Jeruk
Produk Kesehatan
Nilam
Aromaterapi
Lavender
Geranium

Anda mungkin juga menyukai