DISUSUN OLEH:
NAMA : CLAODIA YOSTI PUTRI
NIM : 161710301036
KELAS : TIP-B
DOSEN : ANDREW SETIAWAN R, STP, MSi
b. Kayu putih
Minyak kayu putih merupakan salah satu minyak atsiri yang sangat
dikenal oleh masyarakat. Minyak kayu putih diambil dari bagian daun
tanaman kayu putih. Kandungan utama dalam minyak kayu putih
adalah eucalyptol. Eucalyptol yang terdapat pada minyak kayu putih
mencapai 90%. Eucalyptol dikenal pula dengan nama 1,8-cineol; 1,8-
epoxy-p-mentahne; cajeputol; dan nama IUPAC 1,3,3-trimetil-2-
oksabisiklo[2,2,2]oktana termasuk dalam monoterpena. Monoterpena
terdiri dari senyawa dengan jumlah atom C berjumlah 10.
c. Nilam
Minyak nilam merupakan minyak atsiri yang diperoleh dari tanaman
nilam (Pogostemon cablin Benth). Minyak nilam terdapat pada bagian
batang, akar, dan daun tanaman nilam. Kandungan utama minyak
nilam adalah patchouli alkohol. Patchouli alkohol memiliki nama
IUPAC 3,4,4,5,6,7,8,8-Octahydro-4,8,9,9-tetramethyl-1,6-
methanonaphthalen-1(2H)-ol. Kadar patchouli alkohol minyak nilam
minimal 31%, dan mencapai 50-60% dari total minyak nilam.
Patchouli alkohol (C15H26O) merupakan senyawa yang termasuk
golongan seskuiterpen.
d. Kayu Manis
Minyak kayu manis (Cinamon oil) adalah minyak atsiri yang diekstrak
dari kayu manis. Kandungan utama dalam minyak kayu manis adalah
sinamaldehida. Nama IUPAC dari sinemaldehida adalah (2E)-3-
Phenylprop-2-enal. Komponen sinamaldehida pada minyak kayu
manis mencapai 90%. Sedangkan kandungan utama pada minyak atsiri
daun dan kulit akar kayu manis masing-masing adalah eugenol dan
kamfor. Kelompok senyawa dalam berbagai jenis minyak atsiri ini
dapat dibagi menjadi 3 jenis senyawa yaitu fenil propanoid,
monoterpen, dan seskuiterpen. Perbedaan komponen ini menyebabkan
ketiga jenis minyak kayu manis tersebut memiliki aroma yang berbeda.
e. Mawar
Minyak mawar diekstrak dari bahan mahkota bunga mawar. Terdapat
kurang dari 300 komponen kimia yang ditemukan dalam minyak atsiri
mawar. Namun komponen utama dari minyak mawar adalah citranellol
dan geraniol. Nama IUPAC dari citronellol 3,7-Dimethyloct-6-en-1-ol
dan nama IUPAC dari geraniol adalah (Z)-3,7-Dimethyl-2,6-octadien-
1-ol dan. Kandungan minyak mawar berturut-turut mencapai 27,23%
dan 16,18%. Geraniol adalah monoterpenoid dan alkohol. Geraniol
merupakan senyawa alifatik alkohol, mengandung dua ikatan etilen.
Geraniol juga berisomer dengan Nerol.
h. Cengkeh
Komponen utama pada minyak cengkeh adalah senyawa aromatik
yang disebut eugenol (82-90%). Eugenol (C10H12O2), merupakan
turunan guaiakol yang mendapat tambahan rantai alil, dikenal dengan
nama IUPAC 2-metoksi-4-(2-propenil)fenol.
i. Daun Sirih
Minyak atsiri yang terdapat dalam daun sirih mengandung 30% fenol.
Senyawa fenol ini memiliki aktivitas antibakteri, antijamur dan
antioksida. Senyawa fenol disini berupa senyawa kavikol yang
merupakan komponen paling banyak dalam minyak atsiri yang
memberi bau khas pada sirih. Strukturnya senyawa tersebut tidak larut
dalam pelarut polar, sehingga pada proses ekstraksinya menggunakan
pelarut non polar atau semi polar.
Minyak kapolaga
Minyak kapolaga banyak digunakan sebagai komponen pewangi dalam
sabun, detergen, lotion, cream, dan parfum, terutama tipe oriental dan
merupakan flavor penting dalam pengolahan makanan. Minyak kapolaga
dapat digunakan sebagai penyedap kue, permen, dan obat-obatan. Ada
juga yang dipakai sebagai penyedap minuman botol dan makanan kaleng.
Tingkat penggunaan maksimum dalam parfum adalah 0,4% dan 0,01%
dalam minuman beralkohol.
Minyak jahe
Minyak jahe digunakan sebagai komponen pewangi dalam produk-produk
kosmetik, termasuk sabun, deterjen, cream, lotion dan parfum terutama
parfum tipe oriental dan parfum tipe laki-laki. Batas maksimum
penggunaan minyak jahe dalam parfum 0,4%. Minyak jahe, oleoresin, dan
ekstrak jahe banyak digunakan dalam pembuatan minuman ringan (seperti
gingerale, cola) dalam minuman beralkohol (seperti liquer dan bitter),
makanan beku, dan permen. Level maksimum penggunaannnya 0,004%.
Disamping itu minyak jahe digunakan juga sebagai obat rematik, sakit
gigi, obat malaria, obat flu, obat batuk, obat untuk infeksi dan lain-lain.
Minyak mint
Minyak mint menurut jenis tanamannya dapat dibagi menjadi 3, yaitu
minyak peppermint (peppermint oil), minyak cornmint dan minyak
spearmint. Ketiga jenis tersebut memiliki kegunaan yang hampir sama
dalam industri. Minyak mint banyak digunakan dalam obat-obatan,
parfum, kosmetika, dan industri makanan minuman seperti obat batuk,
pasta gigi, sabun, deterjen, parfum, kembang gula, permen karet, dan
minuman. Secara khusus minyak peppermint digunakan dalam flavor
tembakau, minyak cornmint digunakan sebagai teh herbal, sirop dan
sebagai sumber isolasi mentol, sedangkan minyak spearmint biasa
digunakan dalam campuran parfum cologne. Tingkat penggunaan
maksimum di dalam parfum untuk minyak cornmint adalah 0,8% dan
spearmint 0,4%. Penggunaan dalam makanan adalah 0,104% minyak
peppermint dalam permen dan 0,132% minyak spearmint dalam makanan
panggang.
Minyak nilam
Minyak nilam banyak digunakan oleh industri parfum, sabun, dan
kosmetika atau obat-obatan bahkan juga pestisida. Komposisi minyak
nilam yang digunakan dalam suatu parfum dapat mencapai 50%. Hal
tersebut dikarenakan minyak nilam berfungsi sebagai zat pengikat yng
bertujuan untuk mengikat bau wangi denga mencegah laju penguapan zat
pewangi yang terlalu cepat, sehingga bau wangi tidak cepat hilang. Dalam
industri parfum, minyak nilam tidak dapat digantikan oleh zat sintetis
lainnya karena sangat berperan dalam menentukan kekuatan, sifat, dan
ketahanan wangi. Dalam industri sabun dan kosmetik juga masih
menggunakan minyak nilam sebagai zat pengikat. Selain itu juga dapat
bermanfaat sebagai antiseptik untuk mengobati gatal-gatal pada kulit.
Minyak nilam juga dapat digunakan sebagai pestisida karena mengandung
zat pinen dan pinen yang tidak disukai serangga. Selain itu minyak
nilam juga dapat digunakan untuk deodorant, obat batuk, asma, sakit
kepala, sakit perut, bisul, dan herpes.
Minyak cengkeh
Pemakaian utama minyak cengkeh adalah untuk diambil eugenol, iso-
eugenol, dan zat vanili buatan yang dipakai pada industri kimia sebagai zat
dasar untuk menyusun bermacam-macam jenis persenyawaan. Eugenol,
iso-eugenol, dan zat vanili dalam minyak cengkeh dipakai pada industri
kimia sebagai zat dasar untuk menyusun bermacam-macam jenis
persenyawaan. Turunan eugenol dapat digunakan sebagai parfum, perasa
(flavouring), formulasi obat oles anti nyamuk, penyerap UV, analgetik,
bioside, antiseptik, stabilisator dan antioksidan pembuatan plastik dan
karet.