ILMU PRODUKSI
TERNAK POTONG
OLEH:
HENNY LEONDRO, S.Pt,MP
PENDAHULUAN
1. MAHASISWA DIBERI
TOLERANSI KETERLAMBATAN
15 MENIT, LEBIH DARI 15
MENIT DIPERKENANKAN IKUT
PERKULIAHAN TIDAK BOLEH
MENGISI DAFTAR HADIR
2. KULIAH MEMAKAI PAKAIAN
YANG RAPI, TIDAK MEMAKAI
KAOS OBLONG DAN
BERSANDAL
3. DOSEN TERLAMBAT DATANG
30 MENIT TANPA PEMBERITA-
HUAN MAKA KULIAH
DIKOSONGKAN, MHSW BOLEH
MENGISI DAFTAR HADIR
4. MHSW YG KENA PRESENSI
KURANG DARI 75% TDK
DIPERKENANKAN IKUT UAS
5. WAJIB MENGIKUTI QUIZ, UTS
DAN UAS
6. APABILA MAHASISWA
BERHALANGAN HADIR KULIAH
WAJIB MEMBERI SURAT / SMS
KEPADA DOSEN PENGASUH
MATA KULIAH AGAR DAFTAR
HADIR TIDAK ALPA
Deskripsi Mata Kuliah
4 IV LANJUTAN
5 V PERTUMBUHAN
6 VI FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
PERTUMBUHAN
NO PERTEMUAN MATERI KULIAH
KE-
7 VII PRODUKTIVITAS
TERNAK
8 VIII UJIAN TENGAH
SEMESTER
9 IX UKURAN STATISTIK
TUBUH
10 X KARKAS
11 XI FAKTOR-FAKTOR YG
MEMPENGARUHI
12 XII KARKAS
• Breeding
feeding manajemen
Produktivitas Genetik
Ternak 30%
Lingkungan
70%
manajemen iklim
• Produktivitas ternak
dipengaruhi oleh Breeding,
Feeding dan Manajemen
(Piramida segitiga)
• Produktivitas dapat
ditingkatkan apabila ke -3
faktor dapat berjalan secara
simultan
• Produktivitas ternak potong di
negara kita masih rendah
artinya kebutuhan masyarakat
akan daging belum dapat
terpenuhi
Faktor yang menyebabkan
rendahnya produksi daging :
1. Populasi rendah
- sapi dipelihara peternak
rakyat (90% peternak kita
adalah peternak rakyat yg
sistem pemeliharaan msh
tradisional dgn skala
pemilikan rendah)
- usaha peternakan hanya
sebagai usaha sambilan
2. Tujuan pemeliharaan dan
penggunaan bibit blm
memadai
Sapi Potong :
- dipelihara sebagai ternak
kerja, setelah tua baru dijual
sebagai ternak potong
• Penggunaan bibit : seleksi dan
culling tidak dilakukan
3.Ketersediaan pakan yang
terbatas
Pakan hijauan : sifatnya
musiman dan kontinuitas tidak
terjamin.
Peternak tradisional, pakan
hijauan diperoleh dari
lingkungan sekitar sehingga
kualitas hijauan rendah, jumlah
dan kontinuitas terbatas yg
berakibat potensi genetik
ternak tidak muncul seperti yg
diharapkan
Upaya perbaikan produksi ternak
potong dapat ditempuh melalui :
1. Penggunaan bibit yang baik
Perbaikan mutu bibit dapat
dilakukan melalui :
a. Inseminasi Buatan yaitu
usaha manusia untuk
memasukkan sperma ke
dalam saluran reproduksi
betina dengan menggunakan
alat khusus.
Keuntungan Inseminasi Buatan :
- Tidak perlu biaya
pemeliharaan sapi pejantan
- Dapat memanfaatkan sperma
pejantan unggul dengan biaya
murah
- Efisiensi penggunaan pejantan
- Dapat mengevaluasi lebih
cermat seekor pejantan untuk
tujuan pemuliabiakan dengan
melihat sifat keturunannya
Kerugian Inseminasi Buatan :
- Butuh inseminator yang trampil
dan berpengalaman, jika tidak
trampil IB gagal
- Bila tata laksana IB tidak baik
tingkat konsepsi rendah
b. Embryo Transfer adalah suatu
teknik pemindahan embrio dari
uterus sapi donor ke sapi
recipien dengan jalan
merangsang tubuh sapi donor
untuk dapat menghasilkan sel
telur lebih dari satu (dengan
preparat hormon bisa 10-30 sel
telur) .
Keuntungan Embryo Tranfer :
1.Mempercepat produksi bibit
ternak unggul tanpa tercampur
dengan sapi lokal meskipun
recipiennya sapi lokal
2.Menghemat waktu : 1 sapi
donor menghasilkan 15 – 20
pedet / tahun
Kelemahan Embryo Transfer :
1.Biaya Mahal
2.Perlu pengalaman untuk
seleksi embryo yang siap
ditransplantasi
3.Bila resipien kecil perlu cecar
2. Perbaikan makanan baik
kualitas maupun kuantitas.
Pengaruh pakan terhadap
produktivitas :
- Bila kekurangan pakan
pertumbuhan lambat akan
mempengaruhi proses
reproduksi (lambat birahi)
Ada korelasi positif antara
pertambahan berat badan
dengan dewasa kelamin,
makin cepat PBB makin cepat
dewasa kelamin tercapai.
• Pemberian pakan harus sesuai
dengan kondisi biologis hewan,
harus tahu periode tertentu
masa pembentukan atau
penimbunan daging.
3. Pemeliharaan Baik
• Menjaga kebersihan kandang
dan peralatan serta kebersihan
ternak karena ternak yang
sakit produktivitasnya rendah.
4. Menjaga kesehatan
• Pencegahan penyakit dan
vaksinasi
• Sanitasi peralatan dan
kandang
5. Pemasaran hasil ternak
potong
• Adanya pengawasan
terhadap tataniaga / jalur
pemasaran hasil ternak
PERTUMBUHAN
• Pertumbuhan adalah :
- Perubahan massa dari tubuh
ternak yang ditandai dengan
kenaikan berat badan
- Pertambahan berat badan
atau ukuran tubuh sesuai
dengan umur
• Indikator ukuran pertumbuhan :
- Berat badan
- Ukuran Tubuh : tinggi badan,
lingkar dada, lebar dada
• Perkembangan adalah :
perubahan ukuran serta fungsi
dari berbagai bagian tubuh
sejak embryo sampai dewasa
Example :
- Perkembangan jaringan
ambing pada saat bunting
- Rumen pada saat pedet
(kecil) setelah dewasa rumen
membesar
• Pertumbuhan terdiri dari :
a.Hypertrophy : peningkatan
ukuran sel
b.Hyperplasia : bertambahnya
jumlah sel
• Pertumbuhan :
a. Prenatal ( sebelum lahir)
yaitu pertumbuhan di dalam
kandungan.
Dimulai sejak terjadinya
konsepsi (pertemuan ovum
dan sperma) sehingga
menghasilkan foetus.
Pertumbuhan Foetus :
1. Awal kebuntingan : lambat
(2/3 kebuntingan ) yang
terjadi adalah Hyperplasia
2. Akhir kebuntingan : cepat
(1/3 kebuntingan) yang
terjadi adalah Hypertrophy,
sehingga pada saat ini
kebutuhan pakan meningkat
baik kualitas maupun
kuantitas.
• Prenatal :- Hyperplasia : 2/3
kebuntingan
- Hypertrophy : 1/3
kebuntingan
b.Post natal (setelah lahir)
• Yang tumbuh setelah lahir
adalah syaraf, kerangka dan
otot
• Setelah hewan dilahirkan
rangka/tulang tumbuh cepat
dalam waktu singkat diikuti
pertumbuhan otot dan lemak
• Pertumbuhan lemak terjadi
sesudah pertumbuhan jaringan
tulang dan otot selesai.
• Pada awal pertumbuhan tulang
tumbuh cepat sekitar pubertas
pertumbuhan otot tercepat
sedangkan pada akhir
pertumbuhan lemak tumbuh
cepat
• Semua ternak awal pertumbu
han lambat kemudian cepat
sampai mencapai maksimal
kemudian akan menurun dan
berhenti.
• Menjelang pubertas
pertumbuhan ternak cepat,
mendekati dewasa tubuh
pertumbuhan lambat, terjadi
penurunan efisiensi pakan,
konversi pakan meningkat,
menyebabkan feed cost / gain
tinggi sehingga peternak
dianjurkan untuk menjual
ternaknya antara pubertas
sampai dewasa tubuh.
• Setiap peningkatan berat
badan tidak selalu diikuti oleh
perkembangan jaringan otot.
Example : ternak dewasa
tubuh berat badanya
meningkat tetapi peningkatan
berat badan bukan karena
pertumbuhan jaringan otot
tetapi karena deposisi lemak.
Why kita mengharapkan
pertumbuhan yang cepat ???
1. Pertumbuhan tinggi waktu
yang diperlukan untuk produksi
lebih singkat.
2. Pertumbuhan tinggi waktu
pendek, jumlah ransum yang
diberikan sedikit
3. Pertumbuhan cepat
pencapaian masa birahi lebih
cepat karena pertumbuhan
yang cepat juga akan
mempercepat pertumbuhan
organ reproduksi.
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
PERTUMBUHAN :
A. FAKTOR INTERNAL
• Bangsa (Breed)
Bangsa sapi tipe potong
pertumbuhannya lebih cepat
daripada tipe kerja
Ex : Hereford > Ongole
2. Umur
Menjelang pubertas laju
pertumbuhan maksimal,
mendekati dewasa tubuh laju
pertumbuhan menurun
sampai akhirnya berhenti.
3.Jenis Kelamin
Ternak jantan laju
pertumbuhannya lebih cepat
daripada ternak betina pada
tingkat umur yang sama
karena pada ternak jantan ada
hormon androgen yang akan
memacu anabolisme
(pembentukan) protein.
4.Perlakuan Khusus
Misalnya ternak jantan yang
dikastrasi atau pemberian
hormon laju pertumbuhanya
berbeda dengan yang tidak
dikastrasi / diberi hormon.
• Ternak yang dikastrasi laju
pertumbuhannya lebih tinggi
daripada yang tidak dikastrasi
karena ternak yang dikastrasi
tidak akan mengalami libido /
birahi sehingga energi yang
diperoleh dari pakan akan
digunakan / dikonsentrasikan
untuk pertumbuhan.
5. Latihan / Gerakan Mekanik
Ternak yang dipekerjakan laju
pertumbuhannya rendah
karena kelebihan nutrisi
(energi) yang diperoleh dari
pakan tidak akan terdeposit
pada jaringan tetapi digunakan
untuk mendukung gerakan
mekaniknya.
B.FAKTOR EKSTERNAL
1. Pakan
Bila pakan yang diberikan baik
kualitas maupun kuantitasnya
rendah maka pertumbuhan
akan lambat.
2. Iklim (Suhu udara) akan
mempengaruhi laju
pertumbuhan.
Bila suhu udara tinggi ternak akan
stres sehingga selera minum
tinggi, nafsu makan rendah,
konsumsi pakan rendah, berat
badan tidak akan naik.
KOMPOSISI KARKAS
• Karkas adalah bagian tubuh
ternak setelah dipotong
dikurangi kepala, darah, kaki,
kulit dan jerohan.
• Komponen utama karkas
adalah : tulang, otot dan lemak
• Komponen kimia karkas : air,
protein, lemak
Faktor-faktor yang
mempengaruhi komposisi karkas
1. Genetik
Bangsa yang sama
menghasilkan komposisi
karkas berbeda. Bangsa
ternak yang sama disebabkan
oleh perbedaan ukuran tubuh
dewasa atau perbedaan berat
pada saat dewasa.
2. Jenis kelamin
Pada umur yang sama antara
ternak betina dan jantan
mempunyai komposisi karkas
berbeda. Pada ternak jantan
ada hormon androgen yang
berfungsi untuk merangsang
anabolisme protein sehingga
jantan lebih cepat tumbuh lebih
banyak tulang dan otot. Betina
cenderung lebih banyak
lemaknya daripada jantan.
3.Perlakuan ( Kastrasi)
Ternak jantan yang dikastrasi
biasanya lebih cepat gemuk
dalam waktu yang lebih
pendek ( energi untuk libido
dialihkan untuk fattening).
Proporsi daging dari karkas
lebih rendah, cenderung
mengandung lemak lebih
banyak.
4.Pakan
Peningkatan konsumsi energi
akan meningkatkan kadar
lemak karkas.
• Ternak yang diberi pakan
konsentrat ( dry lot) kandungan
lemak karkas lebih tinggi
daripada ternak yang diberi
pakan hijauan ( pasture).
• Pakan konsentrat konsentrasi
energi termetabolisme lebih
tinggi daripada hijauan
sehingga menghasilkan karkas
dengan kandungan lemak
tinggi.
• Pakan Konsentrat sintesis
karbohidrat dan lemak tinggi
sehingga kenaikan persentase
lemak intramuscular,
penurunan kadar air
• Pasture akan menghasilkan
karkas dengan kandungan air
banyak dan lemak rendah.
5.Hormon
• Pada ternak ruminansia
biasanya dengan hormon
pertumbuhan(STH), fungsinya:
a.Meningkatkan laju
pertambahan berat badan
b.Memingkatkan pertumbuhan
otot
c. Menurunkan deposisi lemak
d. Meningkatkan kandungan
protein
PERSENTASE KARKAS
%Karkas=Dressing Percentage
II 1.TANJUNG (RUMP)
2.KELAPA (ROUND)
3.PENUTUP (TOPSIDE)
4.PENDASAR (SILVERSIDE)
5.GANDIK (EYE ROUND)
6.SAMPIOL BESAR (CHUCK)
7.SAMPIL KECIL(BLADE)