Anda di halaman 1dari 111

MATERI KULIAH

ILMU PRODUKSI
TERNAK POTONG

OLEH:
HENNY LEONDRO, S.Pt,MP
PENDAHULUAN

SISTEM PENILAIAN DALAM


PERKULIAHAN:
1.TUGAS /QUIZ : 20%
2.UTS : 35%
3.UAS : 45%
KONTRAK PERKULIAHAN

1. MAHASISWA DIBERI
TOLERANSI KETERLAMBATAN
15 MENIT, LEBIH DARI 15
MENIT DIPERKENANKAN IKUT
PERKULIAHAN TIDAK BOLEH
MENGISI DAFTAR HADIR
2. KULIAH MEMAKAI PAKAIAN
YANG RAPI, TIDAK MEMAKAI
KAOS OBLONG DAN
BERSANDAL
3. DOSEN TERLAMBAT DATANG
30 MENIT TANPA PEMBERITA-
HUAN MAKA KULIAH
DIKOSONGKAN, MHSW BOLEH
MENGISI DAFTAR HADIR
4. MHSW YG KENA PRESENSI
KURANG DARI 75% TDK
DIPERKENANKAN IKUT UAS
5. WAJIB MENGIKUTI QUIZ, UTS
DAN UAS
6. APABILA MAHASISWA
BERHALANGAN HADIR KULIAH
WAJIB MEMBERI SURAT / SMS
KEPADA DOSEN PENGASUH
MATA KULIAH AGAR DAFTAR
HADIR TIDAK ALPA
Deskripsi Mata Kuliah

Mata kuliah ini membahas


tentang peranan ternak potong
sbg produsen daging, prospek
ternak potong di
Indonesia,bangsa-bangsa serta
ciri ternak potong (kambing,
domba, babi dan sapi), anatomi
dan fisiologi saluran pencernaan
kelinci, Pertumbuhan, Produkti-
vitas, Ukuran Statistik Tubuh,
Karkas, Komposisi Fisik dan
Kimia Daging, Tek. Pemotongan
Manfaat Perkuliahan

Ilmu produksi ternak potong


merupakan mata kuliah dasar yang
mempelajari segala aspek tentang
ternak potong yang menyangkut
masalah individu ternak (bangsa dan
ciri fisik), produk yang dihasilkan,
Pertumbuhan serta faktor- faktor
yang mempengaruhi produksi
daging, teknik pemotongan ternak.
Mata kuliah ini sebagai mata
kuliah dasar dan prasyarat untuk
mata kuliah selanjutnya yaitu
Manajemen Ternak Potong
KEGIATAN PRAKTIKUM

Survey ke Rumah Potong


Hewan mengamati proses
pemotongan sapi dan
babi :
1. Pengamatan Proses
Pemotongan Sapi
2. Pengamatan Proses
Pemotongan Babi
SATUAN ACARA PERKULIAHAN
(SAP)
ILMU PRODUKSI TERNAK POTONG

NO PERTE MATERI KULIAH


MUAN
1 I PENDAHULUAN :
1. KONTRAK PERKULIAHAN
2. SISTEM PENILAIAN
3. PRAKTIKUM DAN TUGAS
4. PENGERTIAN TERNAK
POTONG DAN PERANAN
TERNAK POTONG
2 II KEUNTUNGAN TERNAK
POTONG (SAPI, DOMBA,
KAMBING DAN BABI)
3 III SISTEMATIKA, BANGSA DAN
CIRI TERNAK POTONG

4 IV LANJUTAN

5 V PERTUMBUHAN

6 VI FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
PERTUMBUHAN
NO PERTEMUAN MATERI KULIAH
KE-

7 VII PRODUKTIVITAS
TERNAK
8 VIII UJIAN TENGAH
SEMESTER
9 IX UKURAN STATISTIK
TUBUH
10 X KARKAS

11 XI FAKTOR-FAKTOR YG
MEMPENGARUHI
12 XII KARKAS

13 XIII KOMPOSISI FISIK


DAN KIMIA DAGING
14 XIV TEKNIK
PEMOTONGAN
15 XV LANJUTAN
16 XVI UJIAN AKHIR
SEMESTER
PENDAHULUAN

• Ternak adalah hewan yang


sengaja dipelihara manusia
untuk diambil produksinya
• Hewan piaraan adalah hewan
yang dipelihara manusia untuk
kesenangan /hobby.
• Yang termasuk ternak :
a. Sapi : - tipe perah : susu
- tipe potong: daging
b. Kambing : - tipe perah : susu
- tipe potong :
daging
c. Ayam : - petelur
- pedaging
d. Babi : - Tipe potong :daging
• Ternak potong adalah : ternak
yang dipelihara yang kemudian
dipotong untuk diambil
dagingnya.
• Berdasarkan struktur alat
pencernaannya ternak potong
dibagi menjadi :
a. Non Ruminansia(monogastrik)
Pseudo Ruminansia :
kelinci
Non Ruminansia:Babi
b. Ruminansia (Poligastrik) :
T.Potong Besar :
Sapi dan Kerbau
T.Potong Kecil :
Kambing dan Domba
PROSPEK TERNAK POTONG
DI INDONESIA
• Di Indonesia ternak potong yang
banyak dikonsumsi adalah sapi
• Prospek ternak sapi mengalami
peningkatan, hal ini disebabkan :
a. Meningkatnya kesadaran masya-
rakat akan pentingnya
mengkonsumsi protein hewani
untuk pemenuhan gizi
b. Sejalan dengan meningkatnya
jumlah penduduk
c. Meningkatnya pendapatan
masyarakat
• Meningkatnya permintaan
daging sapi yang tidak
diimbangi dengan
peningkatan populasi
berdampak pada jumlah
permintaan>>> stock
sehingga untuk memenuhi
permintaan masyarakat
import sapi.
• Upaya Peningkatan populasi
melalui :
1. Pengaturan Kelahiran :
a. Inseminasi Buatan
b. Alami : mendatangkan
pejantan yang mutunya baik
sehingga dapat memperbaiki
mutu genetik sapi-sapi lokal
sehingga kualitas dagingnya
baik bisa diekspor.
2. Menurunkan angka kematian
dengan pencegahan dan
pengendalian penyakit.
3. Pengaturan pemotongan
(ada syaratnya) :
- Sapi yang dipotong
memenuhi kriteria sehat
untuk mendapatkan kulaitas
daging yang baik.
- Adanya larangan memotong
sapi-sapi yang produktif.
• Pemotongan ternak dianjurkan
di RPH (Rumah Potong
Hewan) Why ????
• Keuntungan secara umum
beternak sapi, kambing,
domba dan babi adalah :
1. Sebagai utama penghasil
daging bahan makanan
sumber protein hewani yang
diperlukan untuk
pertumbuhan
2. Sebagai tabungan : sebagai
usaha sampingan diluar
pertanian ( sapi, kambing dan
domba)
babi : sebagai usaha pokok
3. Sebagai penghasil pupuk
• Di perkebunan kopi ada
penggabungan dengan ternak
kambing dan domba.
Kambing+domba mendapat
makanan dari tanaman
naungan kopi ( lamtoro,
gliricida) hijauan pakan
ternak yang baik
• Kotoran kambing dan
dombanya bisa untuk pupuk di
lahan perkebunan kopi.
4. Sebagai penghasil wool, kulit
dan tulang.
5. Sebagai obyek pariwisata :
a. Madura : karapan sapi
b. Priangan (Jabar) : adu
domba
Manfaat Ternak Kambing:
1. Prolifik ( dapat beranak
lebih dari satu)
Juml anak per kelahiran 1,5
Upaya untuk meningkatkan
jumlah anak yg dilahirkan
“ Flushing” yaitu :
a. Memberikan pakan
konsentrat yang baik
beberapa saat sebelum
dikawinkan untuk
meningkatkan jumlah anak
( meningkatkan jumlah
ovum yang diovulasikan).
b. Memberikan pakan yang baik
beberapa saat sebelum
melahirkan untuk
meningkatkan berat lahir. Bila
Berat Lahir tinggi maka Berat
sapih tinggi, pertumbuhan
berat badan tinggi.
2. Tahan terhadap beberapa
penyakit dan parasit.
3. Produksi susunya tinggi bila
dibandingkan dengan
sesama ternak potong kecil
Keistimewaan Susu Kambing :
a. Kandungan Mineralnya tinggi
b. Warnanya lebih putih
c. Butir-bitir lemaknya lebih kecil
sehingga penyerapan oleh
saluran pencernaan lebih
mudah.
d. Bersifat basa
Anak balita tidak baik diberi
susu sapi karena butir-butir
lemaknya besar, tidak dapat
diserap dan dapat
menghambat penyerapan zat
lain.
Kerugian Ternak Kambing :
1. Kalau makan tanaman
sampai habis sehingga
tanaman mati
2. Prosentase karkasnya kecil
hanya 44 – 50% (babi
mencapai 80%)
Manfaat Ternak Domba :
1. Prolifik ( dapat beranak lebih
dari satu)
2. Dapat memanfaatkan ternak
gersang ( bisa makan
seadanya).
3. Pemeliharaannya sederhana
4. Bila dilepas di tanah yang
gersang dapat membantu
kesuburan tanah (dengan
meninjak-injak tanah / seperti
di dangir dan kotoranya untuk
pupuk).
Kerugian Ternak Domba :
1. Tidak tahan terhadap
penyakit dan parasit
Manfaat Ternak Babi :
1. Prolifik (dapat beranak lebih
dari satu), litter size 8 – 12
ekor / kelahiran
2. Paling efisien dalam merubah
pakan menjadi daging
- Dari 3 – 3,5 kg pakan jadi 1
kg daging
- Domba : 4,5 kg pakan jadi 1
kg daging
- Sapi : 6 – 10 kg pakan jadi 1
kg daging
3. % Karkas tinggi : 65 -80%
4. Daging babi kalorinya tinggi
Kerugian Ternak Babi :
1. Tidak dapat diusahakan di
sembarang tempat, harus
ada kesepakatan / ijin dari
masyarakat setempat.
2. Biaya pakan tinggi karena
pakan babi adalah konsentrat
3. Sangat peka terhadap infeksi
parasit dan penyakit.
Istilah-istilah :
1. Hewan : semua binatang
yang hidup di darat dan air
baik yang dipelihara maupun
hidup liar
2. Hewan Piaraan : hewan yang
dipelihara untuk kesenangan/
hoby
3. Ternak : hewan yang
dipelihara untuk diambil
manfaat / produksinya
4. Tipe : hewan dalam satu
bangsa yang dibedakan
menurut kemampuan
produksinya
example : tipe perah, tipe
potong
5. Peternak : orang yang mata
pencahariannya sebagian
atau seluruhnya bersumber
pada peternakan
6. Peternakan : pengusahaan
ternak
7. Marking : pemberian tanda
pada ternak agar mudah
dikenali ( untuk identifikasi)
8. Dehorning : penghilangan
tanduk pada ternak
9. Pemotongan kuku pada
ternak
10. Litter Size : Jumlah anak per
kelahiran
11. Ovulasi : keluarnya ovum
dari ovarium
12. Dewasa kelamin : mulai
berfungsinya alat reproduksi
jantan / betina
13. Calving Interval : jarak
beranak antara kelahiran
satu dengan kelahiran
berikutnya (sapi)
14. Lambing interval : jarak
beranak pada domba
15. Kidding Interval : jarak
beranak pada kambing
16. Calf : anak sapi
Kid : anak kambing
Lamb : anak domba
Piglet : anak babi
17. Days open : waktu kosong
setelah ternak beranak
sampai dikawinkan kembali
DOMBA
1. Sheep : domba untuk segala
umur dan segala jenis
kelamin
2. Ram : Domba jantan dewasa
3. Ewe : domba betina dewasa
4. Lamb : anak domba untuk
semua jenis kelamin
5. Mutton : daging domba
6. Docking : Pemotongan ekor
pda domba
7. Lambing Interval : jarak
beranak pada domba
8. Lamb Crop : jml anak lahir
jml induk bunting
9. Dagging : membersihkan wol
pada kaki belakang domba
dari feces
10. Tagging : memotong wol
yang ada di sepanjang ekor
11. Flushing : memberikan
makanan tambahan yang
lebih baik pada ternak
menjelang musim kawin atau
mendekati beranak
12. Grazing : cara ternak domba
mengambil / makan rumput
KAMBING
1. Goat : kambing untuk segala
jenis umur dan segala jenis
kelamin
2. Buck : kambing jantan
dewasa
3. Doe : Kambing betina
dewasa
4. Kid : anak kambing untuk
semua jenis kelamin
5. Kidding Interval : jarak
beranak pada kambing
6. Chevon : daging kambing
7. Mohair : Bulu kambing yang
dapat dibuat pakaian
8. Chamois : Kulit kambing yang
disamak
9. Browsing : Cara kambing makan
daun-daunan
10. Flushing : memberikan
makanan tambahan yang
lebih baik pada ternak
menjelang musim kawin atau
mendekati beranak
BABI :
1. Swine / Pig : babi untuk
semua umur dan jenis
kelamin
2. Boar : Babi jantan dewasa
3. Sow : Babi betina dewasa
4. Piglet : anak babi
5. Barrow : babi jantan yang
dikebiri
6. Gilt : anak babi betina sampai
beranak pertama kali
7. Pork / Bacon : daging babi
8. Farrow : induk babi yang
melahirkan anak
SAPI :
1. Calf : anak sapi (pedet) untuk
semua jenis kelamin
2. Heifer : sapi dara ( sapi yang
berumur lebih dari 1 tahun
sampai dikawinkan)
3. Bullock : Sapi jantan muda
4. Bull : sapi jantan dewasa
5. Cow : Sapi betina dewasa
yang pernak beranak (induk)
6. Calving Interval : jarak
kelahiran pada sapi
7. Beef : daging sapi
8. Beef Cattle : Sapi Potong
9. Dairy Cattle : Sapi Perah
10. Calf Crop : jml anak lahir
jml induk beranak
11. Dipping : mencelupkan
seluruh badan ternak ke
dalam suatu bak yang berisi
antiseptic untuk tujuan
pencegahan dan membasmi
parasit
DOMBA
• Sistematika DOMBA :
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata / Vertebrata
Class : Mammalia
Ordo : Artiodactyla
Family : Bovidae
Genus : Ovis
Species : Ovis aries
• Sejarah dan Domestikasi :
Asal usul ternak domba ada
Kesimpangsiuran.
Domba yang ada sekarang
diturunkan dari 4 jenis domba
Liar yaitu : Ovis mussimon, ovis
vignei dan ovis argali dan ovis
Arkel yang sampai pada suatu
daerah kemudian beradaptasi
kemudian menetap.
• Tahun 1975 didatangkan
domba dari Australia yang
ditempatkan di Jawa Barat
yaitu domba Suffolk dan
Dorset, sekarang hampir
semua propinsi ada
keturunanya.
• Sebelum domba impor
didatangkan, Indonesia
mempunyai domba lokal yaitu
Domba Ekor Pipih (DEP)
• Hasil persilangan domba-
domba import :
1.Domba Priangan di Jawa Barat
2.Domba Ekor Gemuk (DEG) di
Jawa Timur, Sulawesi dan
Lombok
3.Sufas ( Suffolk >< Gibas /
domba lokal)
Dormer ( Dorset >< Merino)
Dormas (Dormer >< Gibas)
Tipe Domba Luar Negeri :
Menurut kegunaannya domba
dibagi 4 tipe :
1. Tipe Wol : sebagai penghasil
wol
Cirinya :
- Keadaan wol baik, tidak
kasar dan tidak terlalu
panjang
- Badannya tidak besar dan
padat
- Pertambahan berat badannya
lambat
- Tahan terhadap kekurangan
makanan
- Karkasnya rendah 40%
• Berdasarkan kualitas Wol :
a.Domba Wol Baik : Merino
(Spanyol), Rambouillet
(Prancis)
b.Domba wol Medium :
Southdown, Shropshire,
Hampshire (Inggris), Suffolk,
Dorset, Oxford (Inggris),
Cheviot (Scotland).
c.Domba Wol Kasar : Leicester,
Lincoln (Inggris).
2.Tipe Daging
Cirinya :
- Badannya besar, kompak dan
padat
- Bagian-bagian tubuh tampak
berisi daging
- Cepat dewasa dan
pertambahan badan baik
- Karkas 48%
Exampel : Domba Rambouillet,
Southdown, Shropshire,
Hampshire
3. Tipe Susu
Terkenal dari Belanda yaitu :
domba Friesland, Zealand,
Vlaams.
Merupakan penghasil susu yang
baik karena kadar lemaknya
tinggi bisa dibuat keju.
4. Tipe Kulit : penghasil kulit
mentah bersama bulunya,
daging dan wolnya sedikit.
Exampel : Domba Karakul,
Persian Lamb
Tipe dan Bangsa Domba
Indonesia :
1. Domba Priangan : Domba
Merino >< Domba asli
Indonesia
Cirinya : - badanya kecil
- Wolnya kasar
- warnanya macam-
macam (hitam, coklat
dan putih)
2. Domba Garut : keturunan dari
domba priangan dan DEG
Cirinya : - temperamenya galak
- bentuk tubuh kuat
Ketangkasan domba dipertonton
kan sebagai olah raga adu
Domba
3. Domba Ekor Gemuk (DEG) : asal
usulnya tidak jelas, banyak ada di
Indonesia bagian timur karena
cocok di daerah kering.
Cirinya : - Badanya agak kecil
- Ekor panjang
lebar menimbun
lemak tetapi ujung ekor
tidak berlemak
KAMBING
• Sistematika KAMBING :
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata / Vertebrata
Class : Mammalia
Ordo : Artiodactyla
Family : Bovidae
Genus : Capra
Species : Capra hirkus
• Sejarah
Kambing yang ada sekarang
diturunkan dari 3 jenis kambing
liar yaitu : Capra hirkus dari
Daerah Pakistan dan Turki,
Capra falconeri dari daerah
Kasmir, Capra prisca dari
daerah Balkan.
• Indonesia memiliki bangsa
kambing lokal : Kambing
Kacang.
• Untuk memperbaiki kambing
asli Indonesia didatangkan
kambing-kambing perah dari
luar negeri ( tahun 1905).
• Kambing luar negeri yang
pernah masuk ke Indonesia
adalah : Etawa, Saanen,
Toggenburg, Mountgommery
Tipe dan Bangsa Kambing Luar
Negeri :
1. Tipe Daging
Cirinya : - Badan besar, kompak
dan padat
- Bagian tubuhnya
tampak berisi daging
- Cepat dewasa dan
pertumbuhannya baik
Exampel :
- Kambing Boer dari Afrika
Selatan
- Jamnapari dari India
- Sahel dari Afrika Barat
- Matou dari Cina Tengah
2. Tipe Susu
Cirinya : - Tubuh bagian
belakang lebar dan
dalam
- Ambing besar
- Vena susu tampak
besar dan berkelok-
kelok
- Kulitnya tipis dan
elastis
Exampel :
- Saanen, Etawah, Anglo
Nubian, Alpen, Toggenburg
3. Tipe Mohair (Bulu)
Example : - Angora dari Asia
Tengah
- Kashmir dari
Pegunungan Tibet
Tipe dan Bangsa Kambing
Indonesia :
1. Kambing Kacang
2. Kambing Peranakan Etawah /
Jawa Randu
BABI
• Sistematika KAMBING :
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata / Vertebrata
Class : Mammalia
Ordo : Artiodactyla
Family : Suidae
Genus : Sus
Species : Sus vittatus
• Sejarah
Jenis babi liar yang pertama di
domestikasi adalah Sus vittatus
kemudian menyusul Sus serofa
• Di Indonesia pernah
dimasukkan babi dari luar
negeri antara lain :
Hampshire,
Yorkshire,Tamworth,
Saddleback tujuannya untuk
memperbaiki babi lokal
Indonesia.
Tipe dan Bangsa Babi Luar
Negeri :
1. Tipe Daging
Cirinya :- badanya panjang,
lebar, punggung
berbentuk busur
- Dadanya dangkal dan
sempit
Example :
- Berkshire dari Inggris
- Chester White dari Amerika Serikat
- Hampshire dari Inggris
- Hereford dari Amerika Serikat,
merupakan hasil persilangan
antara babi Duroc >< Chester
White
- Duroc dari Amerika serikat
- Poland China dari Amerika Serikat
2. Tipe Sedang / Bacon Tipe
Cirinya : - bentuk badan sedang
tapi memanjang
- Timbunan lemak sedang
Example :
- Yorkshire dari Inggris
- Tamwort dari Inggris
- VDL ( Vereedelde Duitse
Landvarken) dari Jerman dan
Eropa
- VNL ( Vereedelde Nederlandse
Landvarken) dari Belanda
3. Tipe Lemak/ Lard Tipe
Cirinya : - Badan pendek, lebar,
dalam
- Kaki pendek
- Leher tebal
Example : Bangsa-bangsa babi
Indonesia masuk tipe ini
Tipe dan Bangsa Babi Indonesia:
Babi asli Indonesia adalah babi
hutan yang hidup liar di hutan-
Hutan
1. Babi Sumatra dari Sumut
Cirinya :- warna hitam pekat
- badannya kecil
2. Babi Nias dari Pulau Nias
Cirinya : - Badanya kecil
- Warna putih atau
belang hitam
3. Babi Jawa dari Jawa
Cirinya : - Tubuh pendek
tampak gemuk
- Moncongnya panjang
4. Babi Sumba dari Pulau
Sumba
Cirinya : - Warna hitam mulus
- Tubuhnya pendek
- Telinga kecil dan
tegak
5. Babi Bali
Cirinya : - Tubuhnya kecil
- Warna belang hitam
- Punggung
melengkung ke
bawah
PRODUKTIVITAS

• Produktivitas adalah kemampuan


seekor ternak untuk berproduksi
dan bereproduksi

• Breeding

feeding manajemen
Produktivitas Genetik
Ternak 30%

Lingkungan
70%

manajemen iklim

• Produktivitas ternak
dipengaruhi oleh Breeding,
Feeding dan Manajemen
(Piramida segitiga)
• Produktivitas dapat
ditingkatkan apabila ke -3
faktor dapat berjalan secara
simultan
• Produktivitas ternak potong di
negara kita masih rendah
artinya kebutuhan masyarakat
akan daging belum dapat
terpenuhi
Faktor yang menyebabkan
rendahnya produksi daging :
1. Populasi rendah
- sapi dipelihara peternak
rakyat (90% peternak kita
adalah peternak rakyat yg
sistem pemeliharaan msh
tradisional dgn skala
pemilikan rendah)
- usaha peternakan hanya
sebagai usaha sambilan
2. Tujuan pemeliharaan dan
penggunaan bibit blm
memadai
Sapi Potong :
- dipelihara sebagai ternak
kerja, setelah tua baru dijual
sebagai ternak potong
• Penggunaan bibit : seleksi dan
culling tidak dilakukan
3.Ketersediaan pakan yang
terbatas
Pakan hijauan : sifatnya
musiman dan kontinuitas tidak
terjamin.
Peternak tradisional, pakan
hijauan diperoleh dari
lingkungan sekitar sehingga
kualitas hijauan rendah, jumlah
dan kontinuitas terbatas yg
berakibat potensi genetik
ternak tidak muncul seperti yg
diharapkan
Upaya perbaikan produksi ternak
potong dapat ditempuh melalui :
1. Penggunaan bibit yang baik
Perbaikan mutu bibit dapat
dilakukan melalui :
a. Inseminasi Buatan yaitu
usaha manusia untuk
memasukkan sperma ke
dalam saluran reproduksi
betina dengan menggunakan
alat khusus.
Keuntungan Inseminasi Buatan :
- Tidak perlu biaya
pemeliharaan sapi pejantan
- Dapat memanfaatkan sperma
pejantan unggul dengan biaya
murah
- Efisiensi penggunaan pejantan
- Dapat mengevaluasi lebih
cermat seekor pejantan untuk
tujuan pemuliabiakan dengan
melihat sifat keturunannya
Kerugian Inseminasi Buatan :
- Butuh inseminator yang trampil
dan berpengalaman, jika tidak
trampil IB gagal
- Bila tata laksana IB tidak baik
tingkat konsepsi rendah
b. Embryo Transfer adalah suatu
teknik pemindahan embrio dari
uterus sapi donor ke sapi
recipien dengan jalan
merangsang tubuh sapi donor
untuk dapat menghasilkan sel
telur lebih dari satu (dengan
preparat hormon bisa 10-30 sel
telur) .
Keuntungan Embryo Tranfer :
1.Mempercepat produksi bibit
ternak unggul tanpa tercampur
dengan sapi lokal meskipun
recipiennya sapi lokal
2.Menghemat waktu : 1 sapi
donor menghasilkan 15 – 20
pedet / tahun
Kelemahan Embryo Transfer :
1.Biaya Mahal
2.Perlu pengalaman untuk
seleksi embryo yang siap
ditransplantasi
3.Bila resipien kecil perlu cecar
2. Perbaikan makanan baik
kualitas maupun kuantitas.
Pengaruh pakan terhadap
produktivitas :
- Bila kekurangan pakan
pertumbuhan lambat akan
mempengaruhi proses
reproduksi (lambat birahi)
Ada korelasi positif antara
pertambahan berat badan
dengan dewasa kelamin,
makin cepat PBB makin cepat
dewasa kelamin tercapai.
• Pemberian pakan harus sesuai
dengan kondisi biologis hewan,
harus tahu periode tertentu
masa pembentukan atau
penimbunan daging.
3. Pemeliharaan Baik
• Menjaga kebersihan kandang
dan peralatan serta kebersihan
ternak karena ternak yang
sakit produktivitasnya rendah.
4. Menjaga kesehatan
• Pencegahan penyakit dan
vaksinasi
• Sanitasi peralatan dan
kandang
5. Pemasaran hasil ternak
potong
• Adanya pengawasan
terhadap tataniaga / jalur
pemasaran hasil ternak
PERTUMBUHAN
• Pertumbuhan adalah :
- Perubahan massa dari tubuh
ternak yang ditandai dengan
kenaikan berat badan
- Pertambahan berat badan
atau ukuran tubuh sesuai
dengan umur
• Indikator ukuran pertumbuhan :
- Berat badan
- Ukuran Tubuh : tinggi badan,
lingkar dada, lebar dada
• Perkembangan adalah :
perubahan ukuran serta fungsi
dari berbagai bagian tubuh
sejak embryo sampai dewasa
Example :
- Perkembangan jaringan
ambing pada saat bunting
- Rumen pada saat pedet
(kecil) setelah dewasa rumen
membesar
• Pertumbuhan terdiri dari :
a.Hypertrophy : peningkatan
ukuran sel
b.Hyperplasia : bertambahnya
jumlah sel
• Pertumbuhan :
a. Prenatal ( sebelum lahir)
yaitu pertumbuhan di dalam
kandungan.
Dimulai sejak terjadinya
konsepsi (pertemuan ovum
dan sperma) sehingga
menghasilkan foetus.
Pertumbuhan Foetus :
1. Awal kebuntingan : lambat
(2/3 kebuntingan ) yang
terjadi adalah Hyperplasia
2. Akhir kebuntingan : cepat
(1/3 kebuntingan) yang
terjadi adalah Hypertrophy,
sehingga pada saat ini
kebutuhan pakan meningkat
baik kualitas maupun
kuantitas.
• Prenatal :- Hyperplasia : 2/3
kebuntingan
- Hypertrophy : 1/3
kebuntingan
b.Post natal (setelah lahir)
• Yang tumbuh setelah lahir
adalah syaraf, kerangka dan
otot
• Setelah hewan dilahirkan
rangka/tulang tumbuh cepat
dalam waktu singkat diikuti
pertumbuhan otot dan lemak
• Pertumbuhan lemak terjadi
sesudah pertumbuhan jaringan
tulang dan otot selesai.
• Pada awal pertumbuhan tulang
tumbuh cepat sekitar pubertas
pertumbuhan otot tercepat
sedangkan pada akhir
pertumbuhan lemak tumbuh
cepat
• Semua ternak awal pertumbu
han lambat kemudian cepat
sampai mencapai maksimal
kemudian akan menurun dan
berhenti.
• Menjelang pubertas
pertumbuhan ternak cepat,
mendekati dewasa tubuh
pertumbuhan lambat, terjadi
penurunan efisiensi pakan,
konversi pakan meningkat,
menyebabkan feed cost / gain
tinggi sehingga peternak
dianjurkan untuk menjual
ternaknya antara pubertas
sampai dewasa tubuh.
• Setiap peningkatan berat
badan tidak selalu diikuti oleh
perkembangan jaringan otot.
Example : ternak dewasa
tubuh berat badanya
meningkat tetapi peningkatan
berat badan bukan karena
pertumbuhan jaringan otot
tetapi karena deposisi lemak.
Why kita mengharapkan
pertumbuhan yang cepat ???
1. Pertumbuhan tinggi waktu
yang diperlukan untuk produksi
lebih singkat.
2. Pertumbuhan tinggi waktu
pendek, jumlah ransum yang
diberikan sedikit
3. Pertumbuhan cepat
pencapaian masa birahi lebih
cepat karena pertumbuhan
yang cepat juga akan
mempercepat pertumbuhan
organ reproduksi.
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
PERTUMBUHAN :
A. FAKTOR INTERNAL
• Bangsa (Breed)
Bangsa sapi tipe potong
pertumbuhannya lebih cepat
daripada tipe kerja
Ex : Hereford > Ongole
2. Umur
Menjelang pubertas laju
pertumbuhan maksimal,
mendekati dewasa tubuh laju
pertumbuhan menurun
sampai akhirnya berhenti.
3.Jenis Kelamin
Ternak jantan laju
pertumbuhannya lebih cepat
daripada ternak betina pada
tingkat umur yang sama
karena pada ternak jantan ada
hormon androgen yang akan
memacu anabolisme
(pembentukan) protein.
4.Perlakuan Khusus
Misalnya ternak jantan yang
dikastrasi atau pemberian
hormon laju pertumbuhanya
berbeda dengan yang tidak
dikastrasi / diberi hormon.
• Ternak yang dikastrasi laju
pertumbuhannya lebih tinggi
daripada yang tidak dikastrasi
karena ternak yang dikastrasi
tidak akan mengalami libido /
birahi sehingga energi yang
diperoleh dari pakan akan
digunakan / dikonsentrasikan
untuk pertumbuhan.
5. Latihan / Gerakan Mekanik
Ternak yang dipekerjakan laju
pertumbuhannya rendah
karena kelebihan nutrisi
(energi) yang diperoleh dari
pakan tidak akan terdeposit
pada jaringan tetapi digunakan
untuk mendukung gerakan
mekaniknya.
B.FAKTOR EKSTERNAL
1. Pakan
Bila pakan yang diberikan baik
kualitas maupun kuantitasnya
rendah maka pertumbuhan
akan lambat.
2. Iklim (Suhu udara) akan
mempengaruhi laju
pertumbuhan.
Bila suhu udara tinggi ternak akan
stres sehingga selera minum
tinggi, nafsu makan rendah,
konsumsi pakan rendah, berat
badan tidak akan naik.
KOMPOSISI KARKAS
• Karkas adalah bagian tubuh
ternak setelah dipotong
dikurangi kepala, darah, kaki,
kulit dan jerohan.
• Komponen utama karkas
adalah : tulang, otot dan lemak
• Komponen kimia karkas : air,
protein, lemak
Faktor-faktor yang
mempengaruhi komposisi karkas
1. Genetik
Bangsa yang sama
menghasilkan komposisi
karkas berbeda. Bangsa
ternak yang sama disebabkan
oleh perbedaan ukuran tubuh
dewasa atau perbedaan berat
pada saat dewasa.
2. Jenis kelamin
Pada umur yang sama antara
ternak betina dan jantan
mempunyai komposisi karkas
berbeda. Pada ternak jantan
ada hormon androgen yang
berfungsi untuk merangsang
anabolisme protein sehingga
jantan lebih cepat tumbuh lebih
banyak tulang dan otot. Betina
cenderung lebih banyak
lemaknya daripada jantan.
3.Perlakuan ( Kastrasi)
Ternak jantan yang dikastrasi
biasanya lebih cepat gemuk
dalam waktu yang lebih
pendek ( energi untuk libido
dialihkan untuk fattening).
Proporsi daging dari karkas
lebih rendah, cenderung
mengandung lemak lebih
banyak.
4.Pakan
Peningkatan konsumsi energi
akan meningkatkan kadar
lemak karkas.
• Ternak yang diberi pakan
konsentrat ( dry lot) kandungan
lemak karkas lebih tinggi
daripada ternak yang diberi
pakan hijauan ( pasture).
• Pakan konsentrat konsentrasi
energi termetabolisme lebih
tinggi daripada hijauan
sehingga menghasilkan karkas
dengan kandungan lemak
tinggi.
• Pakan Konsentrat sintesis
karbohidrat dan lemak tinggi
sehingga kenaikan persentase
lemak intramuscular,
penurunan kadar air
• Pasture akan menghasilkan
karkas dengan kandungan air
banyak dan lemak rendah.
5.Hormon
• Pada ternak ruminansia
biasanya dengan hormon
pertumbuhan(STH), fungsinya:
a.Meningkatkan laju
pertambahan berat badan
b.Memingkatkan pertumbuhan
otot
c. Menurunkan deposisi lemak
d. Meningkatkan kandungan
protein
PERSENTASE KARKAS

%Karkas=Dressing Percentage

%Karkas= Weight of Karkas x 100%


Live weight
Faktor yang mempengaruhi
Persentase Karkas :
1.Perlakuan
a.Ternak yang dipuasakan
sebelum dipotong % karkas
lebih tinggi daripada ternak
yang tidak dipuasakan
Example :
Ternak yang puasa :
%Karkas=180 x100%=51,43%
350
Ternak yang tidak puasa:
%Karkas = 180 x 100%=49,3%
365
• Ternak yang tidak dipuasakan
saluran pencernaannya penuh
sehingga berat potong
meningkat.
b. Penyimpanan karkas
• Setelah dipotong karkas
disimpan :
- suhu kamar (pelayuan)
- Cold storage (refrigerator)
• Selama penyimpanan pada
suhu kamar ( pelayuan) kurang
lebih 24 jam akan terjadi
evaporasi dari permukaan
karkas sampai mencapai 1-3%
• Hot carcas weight = berat
karkas setelah dipotong
• Cold carcas weight = berat
karkas setelah didiamkan 24
jam
• Dressing Percentage Hot
carcas lebih besar daripada
Cold carcas
• Hot carcas=180x100%=51,43
350
• Cold carcas=175x100%=50%
350
KARKAS TERNAK
KARKAS BABI
KARKAS KAMBING /
DOMBA
KARKAS SAPI
• KLASIFIKASI KARKAS

GOLONGAN / BAGIAN KARKAS


KLAS

I 1. HAS DALAM (TENDERLOIN)


2. HAS LUAR (SIRLOIN)
3. LAMUSIR (CUP ROLL)

II 1.TANJUNG (RUMP)
2.KELAPA (ROUND)
3.PENUTUP (TOPSIDE)
4.PENDASAR (SILVERSIDE)
5.GANDIK (EYE ROUND)
6.SAMPIOL BESAR (CHUCK)
7.SAMPIL KECIL(BLADE)

III 1.SENGKEL (SHANK/SHIN)


2.DAGING IGA (RIB MEAT)
3.SANDUNG LAMUR (BRISKET)
4.SAMCAN (THIN FLANK)
PENAKSIRAN BERAT
BADAN SAPI
1.Rumus Schoorl Denmark
BB= (LD + 22)²
100
BB = Berat Badan (kg)
LD = Lingkar Dada (Cm)

2.Rumus Winter Eropa


BB= (LD)² × PB
300
PB = Panjang Badan (Pound)
LD = Lingkar Dada (Inchi)
Ket :1 Inchi = 2,53 Cm
1 Pound = 0,454 Kg
3.Rumus Winter Indonesia
BB= (LD)² × PB
10815,15
PB = Panjang Badan (Cm)
LD = Lingkar Dada (Cm)
PENAKSIRAN BERAT
BADAN KAMBING
PENAKSIRAN UMUR
DENGAN GIGI
• PENENTUAN UMUR
DOMBA
Perkiraan
Kondisi Gigi Seri
Umur

Gigi seri susu sudah lengkap 1 tahun

2 gigi seri susu sudah


1-2 tahun
berganti gigi tetap
4 gigi seri susu sudah
2-3 tahun
berganti gigi tetap
6 gigi seri susu sudah
3-4 tahun
berganti gigi tetap
8 gigi seri susu sudah
4-5 tahun
berganti gigi tetap
Gigi seri tetap sudah mulai Lebih dari 5
aus dan tanggal tahun

Anda mungkin juga menyukai