Anda di halaman 1dari 8

BUDIDAYA KELINCI

1. Mengapa Kelinci?
Kelinci merupakan salah satu ternak yang mempunyai peran dan prospek yang cukup
baik untuk dibudidayakan. budi daya kelinci sebagai penghasil daging dianggap lebih
menguntungkan, karena mempunyai keunggulan antara lain:
1) kelinci merupakan ternak yang cepat pertumbuhannya;
2) dapat beranak lebih dari 5 ekor dalam satu periode beranak;
3) jarak beranak pendek;
4) tidak membutuhkan lahan yang luas; dan
5) modal untuk usaha tidak terlalu besar.
2. Keunggulan Kelinci
kelinci potong bisa dijadikan usaha yang menguntungkan. Seperti yang telah
banyak diketahui, sekarang ini kelinci tidak hanya dijadikan hewan peliharaan saja,
tetapi juga dimanfaatkan dagingnya untuk dikonsumsi. Namun, daging kelinci yang
biasanya dimakan bukan berasal dari kelinci hias.
 Kelinci memiliki daging Putih dengan nutrisi terbaik di bandingkan dengan
hewan lain yang memiliki daging putih
 Daging kelinci mengandung lebih banyak protein yang mudah dicerna oleh
tubuh
 Dibandingkan dengan daging hewan lainnya, daging kelinci mengandung
lemak yang lebih sedikit
 Daging kelinci mengandung lebih sedikit kalori dibandingkan daging lain
 Daging kelinci mengandung kadar garam atau sodium yang lebih sedikit
 Kalsium dan Fosfor dalam daging kelinci lebih sedikit dibandingkan daging
hewan lainnya
 Daging kelinci lebih sehat dikonsumsi karena mengandung lebih sedikit
lemak, garam dan Kolesterol

Ternak BB Induk (kg) Jumlah Protein (gram) Lemak (%)


anakan/th
(ekor)
Sapi 500 0.8 19 32

Kambing 70 1.4 - 36

Kelinci 4.5 40 20 6.8

Ayam 3 100 16-20 13

Sumber : Data Terolah 2020


3. 3 Faktor Keberhasilan Kelinci
1. Seleksi indukan
 Pemilihan Bibit
Dalam budidaya kelinci harus menggunakan bibit hasil seleksi sesuai
dengan standar sebagai berikut:
• kelinci untuk penghasil produk daging, dipilih jenis kelinci yang
memiliki kemampuan produksi tinggi, tumbuh cepat, dan
merupakan tipe pedaging yang baik
• kelinci betina harus bebas dari cacat alat reproduksi, abnormal
ambing, puting susunya lebih besar serta tidak menunjukkan gejala
kemandulan.
• Khusus untuk calon induk dipilih berdasarkan tipe kelinci yang
tulang panggul lebar yang menandakan dapat beranak banyak dan
berumur dewasa kelamin betina/jantan 5-7 bulan
 Bobot badan indukan

2. Pakan
 Pakan yang dapat diberikan kepada kelinci berupa:
• HIJAUAN (leguminosa,rerumputan)
• Pakan Pelet
• Hasil sampingan pertanian (dedak, bekatul, kulit kacang,
batang jagung, dll)
 Kebutuhan Nutrisi

Kebutuhan Nutrisi

Energi Tercerna
 Pakan Palet
 Konsumsi Pakan

Konsumsi pakan

3. Perkandangan
 posisi kandang membujur dari barat ke timur atau sebaliknya untuk
mengurangi sinar matahari langsung
 kandang harus bersih, kering (tidak lembab), kuat
 lokasi kandang mudah mendapatkan air bersih, tidak bising, dan jauh
dari sumber gangguan lain
 ukuran kandang

Tipe Kelinci Umur Kelinci

Pejantan Betina Anakan


(6-20 minggu) 3-6 ekor

Kecil 60x75x40 60x75x40 60x75x40

Sedang 80x75x45 80x75x40 80x75x45

Besar 90x80x50 90x80x50 90x80x50

Sumber :
Kun Sila Ananda laman merdeka.com
link:https://m.merdeka.com/amp/sehat/ini-kelebihan-daging-kelinci-dibanding-
daging-lain.html
Sandy Sakti Adani Owner @Kelinci_kampus
PETERNAKAN KAMBING PERAH

1. Perkembangan kambing perah di Indonesia

Di Indonesia, hamper 90% kambing dipelihara untuk tujuan menghasilkan


daging. Produksi susu kambing memberikan sumbangan sebesar 35% terhadap
produksi susu di dunia. Dalam kaitannya dengan hal ini, ysaha peternakan kambing
sebagai penghasil susu sangat jarang untuk dikembangkan.
Kambing perah merupakan miniature dari sapi perah. Kedua ternak ini
memilikibanyak persamaan, tetapi juga memiliki banyak perbedaan yang menonjol.
Di samping persamaan, kambing perah ini memiliki karakteristik unik dalam
memproduksi susu yang berbeda dengan sapi. Oleh karena itu, kambing perah lebih
mudah dipelihara dibandingkan sapi perah. Kambing lebih mampu mengomsumsi
bermacam-macam bahan pakan dibandingkan sapi perah.

2. Ragam jenis Kambing perah


Kambing perah unggul adalah kambing yang dapat menghasilkan susu dalam
jumlah banyak, yaitu melibihi kebutuhan susu untuk anaknya. Kambing perah yang
tersebar diberbagai belahan dunia menurut sarwono, dapat dikelompokkan
berdasarkan daerah asalnya, siat-siat produksinya, dan karakteristiknya sebagai
penghasil susu.
 KAMBING PE
Kambing peternakan etawa (PE) adalah hasil persilangan antara
kambing ettawa dengan kambing kacang. Bentuk fisiknya lebih mirip
kambing ettawa. Keberadaan kambing PE sudah beradaptasi dengan
kondisi Indonesia,, diternak terutama untuk menghasilkan daging dan
susu. Bobot kambing rata-rata 30-50 kg.
 KAMBING SANEN
Kambing sanen banyak diternak didaerah Switerland Barat, Swiss.
Kambing ini sudah tersebar di seluruh dunia. Bobot saat dewasa
kelamin sekitar 65 kg.
 KAMBING SENDURO
Kambing dewasa bisa mencapai 80 kg. Kambing ini bisa menghasilkan
susu 850 kg per ekor per maksa laktasi.
 KAMBING SAPERA
Menurut Kaleka dan Haryadi, kambing Sapera merupakan perkawinan
silang antara kambing senen dan kambing peternak etawwa .
Perkawinan silang ini menghasilkan kambing yang biasa sapera,
singkatan dari saanen peranakan etawwa. Ciri-ciri kambing sapera ada
yang memiliki tanduk dan ada yang tidak.
3. Manajemen Keshetaan Ternak
a. Perkandangan
kendang memiliki fungsi sebagai berikut ini :
 Kandang harus dapat melindungi kambing dari hewan-hewan
pemangsa maupun hewan pengganggu.
 Kandang harus dapat mempermudah mempermudah kambing dalam
melakukan melakukan aktifitas keseharian kambing seperti
makan, minum, tidur, kencing, atau buang kotoran
 Kandang dapat mempermudah peternak dalam melakukan pengawasan
dan menjaga kesegatan ternak
 Sebagai tindakan preventif agar supaya kambing tidak merusak
tanaman dan fasilitas yang berada disekitar lokasi kandang, serta
menghindari terkonsumsinya pakan yang berbahaya bagi kesehatan
kambing
Fungsinya agar limbah kotoran kambing dapat langsung mengalir ke
parit atau bak penampungan kambing yang disediakan disekitar
kandang. 
Tujuan utama pembangunan dasar kandang yang miring adalah agar
terciptanya kebersihan kandang sehingga timbulnya penyakit dapat dicegah.
melakukan aktifitas keseharian kambing seperti
makan, minum, tidur, kencing, atau buang kotoran.

b. Pemberian Pakan
Pakan ternak ruminansia pada umumnya terdiri dari hijauan dan
konsentrat. Ternak ruminansia membutuhkan sejumlah serat kasar dalam
ransumnya agar proses pencernaan berlangsung secara optimal, sumber utama
serat kasar adalah hijauan. Oleh karena itu, ada batasan minimal pemberian
hijauan dalam komponen ternak ruminansia. Namun, perlu dikterahui bahwa
pemberian konsentrat yang lebih dari 60% dalam komponen ransumnya tidak
akan ekonomis lagi walaupun harganya murah.

Tidak cukupnya nutrisi dapat mengakibatkan penyakit seperti grass


tetany, milk fever, ketosis, white muscle disease.Menurut Setiawan dan Tanius
(2005), bahwa secara umum penyakit kambing dibagi ke dalam empat
kelompok besar berdasarkan penyebabnya, yaitu :
a.Penyakit bakterial (disebabkan oleh bakteri);
b.Penyakit viral (disebabkan oleh virus); 
c.Penyakit parasitik (disebabkan oleh parasit);
d.Penyakit metabolik (disebabkan oleh gangguan metabolisme).
 

c. Penyakit Ternak Kambing


Pengetahuan tentang penyakit pada ternak kambing memang perlu dikuasai
oleh peternak, Banyak jenis penyakit yang sering menyerang
kambing. Dengan dasar pengetahuan yang dimiliki, peternak akan mampu
mengatasi penyakit yang muncul. Penyakit merupakan salah satu hambatan
yang perlu diatasi dalam usaha ternak kambing. Penyakit-penyakit yang
dijadikan prioritas untuk diatasi dalam usaha ternak kambing adalah penyakit
parasitik, terutama skabies dan parasit saluran pencernaan .
Sementara itu untuk penyakit bakterial seperti anthrax, pneumonia. Penyakit
viral yang penting adalah orf, pink eye, dan penyakit lainnya. Penyakit non
infeksius yang perlu diperhatikan adalah penyakit diare pada anak
ternak, timpani dan keracunan sianida dari tanaman . 

 PENANGANAN KESEHATAN HARIAN

Penanganan kesehatan harian dilakukan setiap hari yaitu pada pagi


hari. Dwicipto , menjelaskan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
pada saat melakukan pemeriksaan kesehatan harian antara lain nafsu
makan dari ternak, mengamati keadaan sekitar ternak , mengamati
keadaan tubuh ternak normal atau tidak , mengamati cara ternak berdiri
atau bergerak, ada tidaknya luka atau pembengkakan serta ada atau
tidaknya luka. Adanya pengamatan kesehatan harian diharapkan
abnormalitas yang ada dapat ditangani sesegera mungkin.

 PEMERIAN VITAMIN

Pemberian vitamin pada ternak kambing dilakukan secara rutin sebulan


sekali. Vitamin yang diberikan antara lain adalah vitamin A, D, dan E.
Pemberian vitamin dilakukan untuk menjaga kondisi kesehatan ternak
kambing sehingga produktifitasnya terjaga

 PEMOTONGAN KUKU

Pemotongan kuku pada ternak kambing umumnya dilakukan secara


rutin yaitu setiap 6 bulan sekali. Kegiatan ini bertujuan untuk
mengembalikan posisi normal kuku, membersihkan kotoran pada celah
kuku, menghindari pincang, mempermudah pada saat penampungan dan
deteksi dini terhadap laminitis dan kemungkinan terjadinya infeksi pada
kuku. Hal ini dapat menyebabkan kuku menjadi lebih lunak karena
sering terkena feses dan urine serta luka akibat terperosok dalam selokan
pembuang kotoran yang menyebabkan infeksi busuk kuku.
d. Langkah Pencegahan
pencegahan timbulnya penyakit, sebagai berikut:
 Sanitasi kandang dan lingkungan kandang secara berkala;
 Memberikan pakan yang memadai baik kualitas, kuantitas maupun
kontinuitas.
 Melakukan vaksinasi secara teratur
 Puting selalu dibersihkan baik sebelum maupun sesudah pemerahan serta
melakukan pemerahan secara benar untuk menghindari penyakit
mastitis;
 Merawat dan memotong kuku sehingga tidak mengganggu kesehatan; 
 Ternak selalu dimandikan, ternak yang banyak kutu dimandikan dengan
menggunakan larutan Asuntol berkonsentrasi 3-6 gram per 3 liter air;
 Ternak yang sakit dikarantinakan dan tidak boleh campur dengan ternak
yang sehat
 Pengambilan rumput untuk pakan sebaiknya dilakukan setelah matahari
terbit (sisa embun pada daun sudah mengering).

Sumber : https://www.litbang.pertanian.go.id/download/57/
https://www.pertanianku.com/jenis-jenis-kambing-perah-unggul/
4. BA. MEMILIH BIBIT TERNAK KAMBING.pdf
file:///C:/Users/Win%2010/Documents/POLBANGTAN%20YOMA
%202020%20(semester%201)/PENGANTAR%20PETERNAKAN%20DAN
%20KESRAWAN/Pedoman_Lengkap_Beternak_Kambing_Untuk_P.pdf

Anda mungkin juga menyukai