PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pepaya
Daun pepaya merupakan salah satu jenis sayuran yang diolah pada
saat masih muda menjadi makanan yang lezat dan bergizi
tinggi.Disamping dapat diolah menjadi makanan yang lezat, daun pepaya
dapat pula dijadikan obat untuk beberapa jenis penyakit.
Komponen Komposisi
Energi 79 kkal
Protein 8 gr
Lemak 2 gr
Karbohidrat 11,9 gr
Kalsium 353 mg
Fosfor 63 mg
Zat besi 1 mg
Vitamin A 18250 IU
Vitamin B1 0,15 mg
Vitamin C 140 mg
2.2 Tanin
Tanin merupakan senyawa kimia yang tergolong dalam senyawa polifenol.
Tanin mempunyai kemampuan mengendapkan protein, karena tanin mengandung
sejumlah kelompok ikatan fungsional yang kuat dengan molekul protein yang
selanjutnya akan menghasilkan ikatan silang yang besar dan komplek. Tanin alami
larut dalam air ,dari warna terang sampai warna merah gelap atau coklat, karena
setiap tanin memiliki warna yang khas tergantung sumbernya (Ahadi, 2003).
Tanin adalah senyawa fenol yang memiliki berat molekul 500-3000 daltons
(Da). Tanin diklasifikasi atas dua kelompok atas dasar tipe struktur dan aktivitasnya
terhadap senyawa hidrolitik,yaitutanin terkondensasi (condensed tannin) dan tanin
yang dapat dihidrolisis (hyrolyzable tannin) (Hagerman, 2002).
Tanin hidrolisis adalah tanin pada pemanasan dengan asam klorida atau asam
sulfat menghasilkan asam galat atau asam elagat. Tanin terkondensasi adalah tanin
pada pemanasan dengan asam klorida menghasilkan phlobaphenes seperti
phloroglucinol (Browning, 1966).
Berdasarkan kemampuan untuk dihidrolisa, senyawa tanin dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu tanin yang dapat dihidrolisa dan tanin yang tidak dapat
dihidrolisa (tanin yang terkondensasi).
1. Tanin yang dapat dihidrolisa (Hydrolyzable Tanin)
Tanin yang dapat terhidrolisa dibagi lagi menjadi dua golongan, yaitu:
- Gallotanin, tanin ini terdiri dari D-glukosa yang berikatan dengan
5 sampai 9 senyawa asam gallat.
2. Sifat Kimia
Sifat kimia dari tanin adalah sebagai berikut :
- Tanin merupakan senyawa kompleks yang memiliki bentuk
campuran polifenol yang Sulit untuk dipisahkan sehingga sulit
membetuk kristal.
- Tanin dapat diidentifikasi dengan menggunakan kromotografi
Senyawa fenol yang ada pada tanin mempunyai aksi adstrigensia,
antiseptic dan pemberi warna.
-
3. Sifat sebagai pengkhelat logam.
Fenol yang ada pada tanin, secara biologis dapat berguna sebagai
khelat logam. Mekanisme atau proses pengkhelatan akan terjadi sesuai
dengan pola subtitusi dan pH senyawa fenol itu sendiri. Hal ini biasanya
terjadi pada tanin terhidrolisis, sehingga memiliki kemampuan untuk
menjadi pengkhelat logam.
Khelat yang dihasilkan dari tanin ini dapat memiliki daya khelat
yang kuat dan dapat membuat khlelat logam menjadi lebih stabil dan
aman di dalam tubuh. Namun, dalam mengkonsumsi tanin harus sesuai
dengan kadarnya, karena apabila terlalu sedikit (kadarnya rendah) tidak
akan memberikan efek, namun apabila mengkonsumsi terlalu banyak
(kadar tinggi) dapat mengakibatkan anemia karena zat besi yang ada
dalam darah akan dikhelat oleh senyawa tanin tersebut.
2.2.2 Kegunaan Tanin
Keterangan:
A: Volume Titrasi Tanin
B: Volume Titrasi Blanko
N: Normalitas KMnO4 Standar
10 Merupakan Faktor Pengenceran