Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

FARMAKOGNOSI

TANIN

DISUSUN OLEH KELOMPOK 9:

Sari Permata Ayu : 22011262

Clara Cantika : 22011188

DOSEN PEMBIMBING:
apt. Aried Eriadi,M.farm

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI


PADANG
2022/2023

0
DAFTAR ISI
BAB I..................................................................................................1
PENDAHULUAN..............................................................................1
I.1. Latar belakang..........................................................................1
BAB II.................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................3
BAB III...............................................................................................5
PEMBAHASAN.................................................................................5
1.Definisi Tanin...............................................................................5
2. Klasifikasi Tanin.........................................................................6
3. Biosintesis Tanin.........................................................................7
BAB IV............................................................................................... 8
PENUTUP..........................................................................................8
1. Kesimpulan..................................................................................8
2. Saran............................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................9

1
BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar belakang


Dalam metabolisme sekunder yang terjadi pada tumbuhan akanmenghasilkan beberapa senyawa
yang tidak digunakan sebagai cadangan energimelainkan untuk menunjang kelangsungan hidupnya
seperti untuk pertahanan daripredaptor. Beberapa senyawa seperti alkaloid, triterpen dan
golongan fenolmerupakan senyawa-senyawa yang dihasilkan dari metabolisme
skunder.Golongan fenol dicirikan oleh adanya cincin aromatik dengan satu atau
dua gugushidroksil. Kelompok fenol terdiri dari ribuan senyawa, meliputi
flavonoid,fenilpropanoid, asam fenolat, antosianin, pigmen kuinon, melanin, lignin, dantanin,
yang tersebar luas di berbagai jenis tumbuhan.Tanin merupakan senyawa fenolik yang
mengandung protein. Tanin terdiriatas bermacam-macam kelompok oligomer dan polimer.
Oleh karena itu adabeberapa kesimpangsiuran tentang terminologi yang digunakan
untuk mengidentifikasi ataupun mengelompokkan senyawa tanin. Salah satu definisiyang
paling baik yang diberikan oleh Horvath (1981),
Tanin adalah suatu senyawa fenolik dengan berat molekul cukup tinggi yang mengandung
hidroksil dankelompok lain yang cocok (seperti karboksil) untuk membentuk komplek
yangefektif dengan protein dan makro molekul yang lain dibawah kondisi lingkungantertentu
yang dipelajari. Tanin merupakan bentuk kompleks dari protein, pati,selulosa dan mineral.
Tanin mempunyai struktur dengan formula empiris

.Tanin terdapat luas dalam tumbuhan berpembuluh, dalam angiospermaeterdapat khusus


dalam jaringan kayu. Secara kimia terdapat dua jenis utama tanin,yaitu tanin terkondensasi
dan tanin terhidrolisis. Tanin terkondensasi atau flavolansecara biosintesis dapat dianggap
terbentuk dengan cara kondensasi katekintunggal (galokatekin) yang membentuk senyawa
dimer dan kemudian oligomeryang lebih tinggi. Ikatan karbon-karbon menghubungkan satu
flavon dengan satuan berikutnya melalui ikatan 4-6 atau 6-8. Kebanyakan flavolan
mempunyai2-20 satuan flavon.Tanin memiliki peranan biologis yang kompleks. Hal ini
dikarenakan sifattannin yang sangat kompleks mulai dai pengendap protein hingga
pengkhelatlogam. Maka dari itu efek yang disebabkan tanin tidak dapat diprediksi.
Tanin juga dapat berfungsi sebagai antioksi dan biologis.

I.2. Rumusan Masalah


1.Apa yang dimaksud dengan senyawa tanin?
2.Apa saja klasifikasi dari tanin?
3.Bagaimana proses biosintetik dari tanin?
4.Apa contoh tanaman yang mengandung senyawa tannin ?
5.Bagaimana uraian tanaman jambu biji ?
6.Apa manfaat senyawa tannin pada tanaman jambu biji?
7.Bagaimana efek farmakologi jambu biji?
8.Bagaimana mekanisme penyembuhan diare oleh tanin?

I.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari senyawa tannin
2.Untuk mengetahui klasifikasi senyawa tannin
3.Untuk mengetahui proses biosintetik dari tannin
4.Untuk mengetahui contoh tanaman yang mengandung senyawa tannin

2
5.Untuk mengetahui uraian tanaman jambu biji
6.Untuk mengetahui manfaat senyawa tannin pada tanaman jambu biji
7.Untuk mengetahui efek farmakologi jambu biji
8.Untuk mengetahui mekanisme penyembuhan diare oleh tannin

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Penggunaan obat tradisional pada masyarakat pada umumnya masihsebatas dalam bentuk
jamu, yang cara penyajiannya dengan cara direbus ataudiseduh, sehingga kurang disukai
penggunaannya. Selain itu sediaan jamu masihmempunyai kekurangan seperti penyajian yang kurang
praktis, bentuk sediaanyang kurang stabil dan takaran dosis yang tidak tepat. Salah satu usaha
untuk mengatasi hal tersebut dikembangkan pembuatan dalam bentuk sediaan farmasetisyang
lebih baik dari bahan alam, yaitu dengan membuatnya dalam bentuk sediaantablet dari
ekstrak tanaman.Daun jambu biji (Psidium guajava L) adalah salah satu obat tradisionalyang
masih sering digunakan sampai sekarang. Daun jambu biji sebagai obattradisional digunakan
untuk pengobatan diare, radang lambung, sariawan,keputihan, kencing manis. Secara alamiah
daun jambu biji yang diketahuiberkhasiat dan aman dikonsumsi (Dalimartha, 2001). Salah
satu zat yangterkandung dalam tananaman jambu biji (Psidium guajava L) adalah tanin
yangdapat digunakan sebagai obat anti diare. Tanin merupakan senyawa fenolik larutair
dengan BM 500-3000, memberikan reaksi umum senyawa fenol dan memilikisifat-sifat
khusus seperti presipitasi alkaloid, gelatin, dan protein-protein lain.Tanin banyak tedapat
di dalam tumbuhan berpembuluh, khususnya dalam jaringankayu, selain itu banyak terdapat
pada bagian daunnya.Senyawa aktif pada daun yang berfungsi sebagai anti diare adalah
tannin.Ekstrak daun jambu biji dapat digunakan untuk membasmi bakteri/mikrobapenyebab
diare (Salmonella typhii, E. coli,Shigella dysentriae). Komposisi kimiadi dalam daun jambu
biji adalah tannin 9 - 12%, minyak atsiri, minyak lemak danasam malat, asam ursolat, asam
psidiolat, asam kratogolat, asam oleanolat, asamguajavarin dan vitamin.Tanin merupakan
komponen zat organik derivat polimer glikosida yangterdapat dalam bermacam-macam
tumbuhan, terutama tumbuhan berkeping dua(dikotil). Monomer tannin adalah digallic acid
dan D-glukosa. Ekstrak tanin

terdiri dari campuran senyawa polifenol yang sangat kompleks dan biasanyatergabung dengan
karbohidrat rendah. Oleh karena adanya gugus fenol, makatannin akan dapat berkondensasi
dengan formaldehida. Tanin terkondensasisangat reaktif terhadap formaldehida dan mampu
membentuk produk kondensasi,berguna untuk bahan perekat termosetting yang tahan air dan panas.
Tanindiharapkan mampu mensubsitusi gugus fenol dari resin fenol formaldehid
gunamengurangi pemakaian fenol sebagai sumberdaya alam tak terbarukan.Tanin merupakan
metabolit sekunder tanaman yang bersifat astrigendengan rasa khas yang sepat. Secara umum
tannin terbagi atas tannin(proanthocyanidins) hidrolisis dan tannin kondensasi. Tannin
hidrolisisdiprekursor oleh asam dehydroshikimic sedangkan tannin kondensasi disintesisdari
prekursor flavonoid. Tingginya kandungan tannin dari kalus yang dihasilkansecara in vitro
dapat dipahami karena produksi metabolit sekunder pada kalus invitro dipengaruhi oleh
berbagai faktor di antaranya komposisi media yangdigunakan dan zat pengatur tumbuh yang
diaplikasikan.Tanin terhidrolisis terdiri atas dua kelas, yang paling sederhana ialahdepsida
galoiglukosa. Pada senyawa ini, inti yang berupa glukosa dikelilingi olehlima atau lebih
gugus ester galoil. Pada jenis yang kedua, inti molekul berupasenyawa dimer asam galat yaitu
asam heksahidroksidifenat, yang berikatandengan glukosa. Bila dihidrolisis, elagitanin ini
menghasilkan asam elagat.Tanin secara ilmiah didefinisikan sebagai senyawa polipenol
yangmempunyai berat molekul tinggi dan mempunyai gugus hidroksil dan guguslainnya
(seperti karboksil) sehingga dapat membentuk kompleks dengan proteindan makromolekul

4
lainnya di bawah kondisi lingkungan tertentu.Penyakit diare atau juga sering disebut
gastroenteritis merupakan salahsatu penyakit yang masih banyak dijumpai di masyarakat,.
Adapun tanaman obatyang dapat digunakan untuk membantu mengatasi diare diantaranya
mempunyaiefek sebagai adstringen (pengelat) yaitu dapat mengerutkan selaput lendir
usussehingga mengurangi pengeluaran cairan, diare dan disentri, selain itu jugamempunyai
efek sebagai antiradang, dan antibakter

Senyawa Tanin
Tanin atau lebih dikenal dengan asam tanat (bentuk spesifik dari tanin) merupakan senyawa
fenolik polimer dengan banyak gugus hidroksil dan memiliki struktur yang cukup beragam
dengan berat molekul tinggi yakni sekitar 500 sampai 20.000 Da (Eldin dkk., 2016). Tanin
alami memiliki sifat yang mudah larut dalam pelarut polar seperti air, etanol, metanol, tetapi
sukar larut pada pelarut non polar seperti benzena, eter, kloroform, dan petroleum eter.
Kelarutan tanin akan meningkat jika dilarutkan dengan air panas (Motta dkk., 2020), selain
itu tanin memiliki warna kuning muda atau coklat muda, dan dapat menghasilkan senyawa
berwarna dengan garam-garam besi karena adanya gugus fenol. Sebagian besar tanin dalam
bentuk serbuk yang bersifat amorf, serta memiliki massa longar dan bau yang khas (Lima
dkk., 2012).
Sifat tanin yang menjadi pembeda dari senyawa polifenol yakni sifat astringen dan
pengendapan protein. Astringen pada tanin dapat menyebabkan rasa kering dimulut saat
mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung banyak tanin, selain itu tanin juga
dapat berikatan kuat dengan protein serta makromolekul lain seperti asam amino, amilum,
selulosa, dan mineral (Okuda dan Ito, 2011). Ikatan antara tanin dengan protein membentuk
ikatan kovalen sehingga akan terbentuk endapan protein yang tidak larut dalam air
(Krzyzowska dkk., 2017). Tanin juga dapat dihidrolisis oleh adanya enzim, asam dan basa.

5
BAB III
PEMBAHASAN

1.Definisi Tanin

Tanin merupakan substansi yang tersebar luas dalam tanaman , sepertidaun, buah yang belum
matang , batang dan kulit kayu. Pada buah yang belummatang ,tanin digunakan sebagai energi dalam
proses metabolisme dalam bentuk oksidasi tannin. Tanin yang dikatakan sebagai
sumber asam pada buah.

 Sifat-sifat Tanin :

1.Dalam air membentuk larutan koloidal yang bereaksi asam dan sepat.
2.Mengendapkan larutan gelatin dan larutan alkaloid.
3.Tidak dapat mengkristal.
4.Larutan alkali mampu mengoksidasi oksigen.
5.Mengendapkan protein dari larutannya dan bersenyawa dengan proteintersebut sehingga
tidak dipengaruhi oleh enzim protiolitik.

 Sifat kimia Tanin :

1.Merupakan senyawa kompleks dalam bentuk campuran polifenol yangsukar dipisahkan


sehingga sukar mengkristal.
2.Tanin dapat diidentifikasikan dengan kromotografi.
3.Senyawa fenol dari tanin mempunyai aksi adstrigensia, antiseptic danpemberi warna

 Sifat tanin sebagai pengkhelat logam


Tanin dapat berperan sebagai zat pengkhelat logam. Jenis tanin yang memiliki potensi
sebagai pengkhelat logam adalah jenis tanin terhidrolisis. Keuntungan hasil khelat dari tanin
dapat membuat khelat logam menjadi stabil. Sifat tanin sebagai pengompleks logam telah
dibuktikan pada beberapa penelitian, yaitu pada penelitian Fajriati (2006) ekstrak tanin dari
daun teh digunakan sebagai pengompleks ion Fe(III). Selain itu pada penelitian Supriyanto
(2011) menggunakan ekstrak gambir yang mengandung senyawa tanin sebagai pengompleks
ion Cr(III)2 dan pada penelitian Wandari (2018) asam tanat yang merupakan jenis tanin
terhidrolisis dapat digunakan sebagai pengompleks ion Cu(II)3

Identifikasi Tanin dapat dilakukan dengan cara :


1.Diberikan larutan FeCl3 berwarna biru tua / hitam kehijauan.
2.Ditambahkan Kalium Ferrisianida + amoniak berwarna coklat.
3.Diendapkan dengan garam Cu, Pb, Sn, dan larutan Kalium Bikromatberwarna coklat.
Kegunaan Tanin :

6
1.Sebagai pelindung pada tumbuhan pada saat masa pertumbuhan bagiantertentu pada tanaman,
misalnya buah yang belum matang, pada saatmatang taninnya hilang.
2.Sebagai anti hama bagi tanaman sehingga mencegah serangga danfungi.
3.Digunakan dalam proses metabolisme pada bagian tertentu tanaman.
4.Efek terapinya sebagai adstrigensia pada jaringan hidup misalnya padagastrointestinal dan
pada kulit.
5.Efek terapi yang lain sebagai anti septic pada jaringan luka, misalnyaluka bakar, dengan
cara mengendapkan protein.
6.Sebagai pengawet dan penyamak kulit.
7.Reagensia di Laboratorium untuk deteksi gelatin, protein dan alkaloid.
8.Sebagai antidotum (keracunan alkaloid) dengan cara mengeluarkanasam tamak yang tidak
larut.

Hidrolisa Tanin:

Tanin apabila dihidrolisa akan menghasilkan fenol polihidroksiyang sederhana. Hidrolisa :1.
Asam Gallat terurai pirogalol2. Asam Protokatekuat Katekol3. Asam Ellag dan Tenol-fenol
lain.(Asam Ellag dapat disamak kulit bentuk bunga

2. Klasifikasi Tanin

Senyawa tanin termasuk kedalam senyawa poli fenol yang artinyasenyawa yang memiliki
bagian berupa fenolik. Senyawa tanin dibagi menjadi duayaitu tanin yang terhidrolisis
dan tanin yang terkondensasi.1.

Tanin Terhidrolisis (hydrolysable tannins)Tanin ini biasanya berikatan dengan karbohidrat


dengan membentuk jembatan oksigen, maka dari itu tanin ini dapat dihidrolisis dengan
menggunakanasam sulfat atau asam klorida. Salah satu contoh jenis tanin ini adalah
gallotaninyang merupakan senyawa gabungan dari karbohidrat dengan asam galat.
Selainmembentuk gallotanin, dua asam galat akan membentuk tanin terhidrolisis yangbisa
disebut Ellagitanins.

Berat molekul galitanin 1000-1500,sedangkan Beratmolekul Ellaggitanin 1000-3000.


Ellagitanin sederhana disebut juga ester asamhexahydroxydiphenic (HHDP). Senyawa ini
dapat terpecah menjadi asam galic jika dilarutkan dalam air. Asam elagat
merupakan hasil sekunder yang terbentuk pada hidrolisis beberapa tanin yang sesungguhnya
merupakan ester asamheksaoksidifenat

2.Tanin terkondensasi (condensed tannins).


Tanin jenis ini biasanya tidak dapat dihidrolisis, tetapi dapat terkondensasimeghasilkan asam
klorida. Tanin jenis ini kebanyakan terdiri dari polimerflavonoid yang merupakan senyawa
fenol. Oleh karena adanya gugus fenol, makatannin akan dapat berkondensasi dengan
formaldehida.

Tanin terkondensasisangat reaktif terhadap formaldehida dan mampu membentuk produk


kondensasiTanin terkondensasi merupakan senyawa tidak berwarna yang terdapat
padaseluruh dunia tumbuhan tetapi terutama pada tumbuhan berkayu. Taninterkondensasi
telah banyak ditemukan dalam tumbuhan paku-pakuan. Nama laindari tanin ini adalah
Proanthocyanidin. Proanthocyanidin merupakan polimer dariflavonoid yang dihubungan

7
dengan melalui C8 dengan C4. Salah satu contohnyaadalah Sorghum procyanidin, senyawa ini
merupakan trimer yang tersusun dariepiccatechin dan catechin.

3. Biosintesis Tanin

Biosintesa dari Tanin


secara umum :Biosintesa asam galat dengan precursor senyawa fenol propanoidContoh :-
Asam gallat merupakan hasil hidrolisa tannin- Dari jalur asam siklimat melalui asam 5-D-
hidroksisiklimat- Dengan precursor senyawa fenol propanoid. (Rhus thypina)- Katekin
dibentuk dari 3 molekul as. Asetat , as. Sinamat & as. Katekin

1.)Tannin-terkondensasi atau flavolan secara biosintesis dapat dianggapterbentuk dengan cara


kondensasi katekin tunggal (atau galotanin) yangmembentuk senyawa dimer dan kemudian
oligomer yang lebih tinggi. Ikatankarbon-karbon menghubungkan satu satuan flavon dengan
satuan berikutnyamelalui ikatan 4-8 atau 6-8. Kebanyakan flavolan memiliki 2 sampai
20satuan flavon. Nama lain untuktanin-terkondensasi adalah proantosianidinkarena bila
direaksikan dengan asam panas, beberapa ikatan karbon-karbonpenghubung satuan terputus
dan dibebaskanlah monomer antosianidin.Kebanyakan proantosianidin adalah prosianidin, ini
berarti bila direaksikandengan asam akan menghasilkan sianidin.

2.)Tannin-terhidrolisiskan terutama terdiri atas dua kelas, yang paling sederhanaadalah depsida
galoilglukosa. Pada senyawa ini, inti yang berupa glukosadikelilingi oleh lima gugus ester galoil atau
lebih. Pada jenis kedua, intimolekul berupa senyawa dimer asam galat, yaitu asam
heksahidroksidifenat,disini pun berikatan dengan glukosa. Bila dihidrolisis elagitanin
inimenghasilkan asam elagat. Tannin terhidolisiskan ini pada pemanasan denganasam klorida
atau asam sulfat menghasilkan gallic atau ellagic. Hydrolyzabletanin yang terhidrolisis oleh
asam lemah atau basa lemah untuk menghasilkankarbohidrat dan asam fenolat. Contoh
gallotannins adalah ester asam gallicglukosa dalam asam tannic (C76H52O46),

8
BAB IV
PENUTUP

1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan maka dapat ditarik kesimpulan :Tannin merupakan
senyawa kimia yang kompleks terdiri dari senyawa polifenolyang tersebar luas pada daun dan
buah yang belum masak. Senyawa tanin terbagiatas dua yaitu tannin terhidrolisis dan
tanin terkondesasi. Salah satu tanaman yangmengandung senyawa tannin ialah daun jambu
biji yang bersifat astringent yangbermanfaat untuk membantu pengobatan diare. Efek
farmakologi dari daun jambubiji dalam membantu pengobatan diare sudah terbukti melalui
beberapa penelitianyang dilakukan.

2. Saran
Saran dan kritik dari semua pihak sangat diperlukan agar dapat membantuberkembangnya
makalah ini

9
DAFTAR PUSTAKA
Carter, F. L., A. M. Carlo and J. B. Stanley. 1978.Termiticidal Components of Wood
Extracts: 7-Methyljuglone from Diospyros virginia. JournalAgriculture Food Chemistry.

Departemen Kesehatan. 1997. Inventaris Tanaman Obat Indonesia Edisi IV.Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan. Jakarta
.
Hudayani, Miftakhul. 2008. Efek antidiare ekstrak etanol rimpang kunyit (Curcuma
domestica val) Pada mencit jantan Galur swiss Webster .Skripsi. Fakultas
Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta

.Harborne, J.B.1996. Metode Fitokimia.Edisi ke-2.ITB Bandung.Bandung.

Novitasari, Ayuningtyas. 2009.Pengaruh Penggunaan Amprotab® Sebagai Bahan


Penghancur Terhadap Sifat Fisik Tablet Ekstrak Daun Jambu Biji(Psidium Guajava
L.).Skripsi. Fakultas Farmasi UniversitasMuhammadiyah Surakarta.Sa'adah,

Lailis. 2010. Isolasi Dan Identifikasi Senyawa Tanin Dari Daun Belimbing Wuluh
(AverrhoaBilimbi L.).Skripsi. Fakultas Sains DanTeknologi Universitas Islam
Negeri. Malang.Utami,

Indah Wahyuni. 2008. Efek Fraksi Air Ekstrak Etanol Daun Salam(Syzygium Polyanthum
Wight.) Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat Pada Mencit Putih (Mus Musculus) Jantan
Galur Balb-C Yang Diinduksi Dengan Kalium Oksonat .Skripsi. Fakultas Farmasi
UniversitasMuhammadiyah Surakarta

10

Anda mungkin juga menyukai