BAB I
PENDAHULUAN
1
Laporan Penelitian
Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Kimia
Universitas Serang Raya
2
Laporan Penelitian
Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Kimia
Universitas Serang Raya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pepaya
Pepaya (Carica papaya L.) adalah tumbuhan yang berasal dari Meksiko
bagian selatan dan bagian utara dari Amerika Selatan, dan kini menyebar luas dan
banyak ditanam di seluruh daerah tropis untuk diambil buahnya. Pepaya adalah
satu-satunya jenis dalam genus Carica. (Koehler’s Plants, 1887)
3
Laporan Penelitian
Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Kimia
Universitas Serang Raya
Komponen Komposisi
Energi 79 kkal
Protein 8 gr
Lemak 2 gr
Karbohidrat 11,9 gr
Kalsium 353 mg
Fosfor 63 mg
Zat besi 1 mg
Vitamin A 18250 IU
Vitamin B1 0,15 mg
Vitamin C 140 mg
2.3 Tanin
Tanin merupakan senyawa kimia yang tergolong dalam senyawa polifenol.
Tanin mempunyai kemampuan mengendapkan protein, karena tanin mengandung
sejumlah kelompok ikatan fungsional yang kuat dengan molekul protein yang
selanjutnya akan menghasilkan ikatan silang yang besar dan komplek. Tanin
alami larut dalam air, dari warna terang sampai warna merah gelap atau coklat,
karena setiap tanin memiliki warna yang khas tergantung sumbernya (Ahadi,
2003).
Tanin adalah senyawa fenol yang memiliki berat molekul 500-3000 daltons
(Da). Tanin diklasifikasi atas dua kelompok atas dasar tipe struktur dan
aktivitasnya terhadap senyawa hidrolitik, yaitu tanin terkondensasi (condensed
tannin) dan tanin yang dapat dihidrolisis (hyrolyzable tannin) (Hagerman, 2002).
Tanin hidrolisis adalah tanin pada pemanasan dengan asam klorida atau
asam sulfat menghasilkan asam galat atau asam elagat. Tanin terkondensasi
adalah tanin pada pemanasan dengan asam klorida menghasilkan phlobaphenes
seperti phloroglucinol (Browning, 1966).
Berdasarkan kemampuan untuk dihidrolisa, senyawa tanin dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu tanin yang dapat dihidrolisa dan tanin yang tidak dapat
dihidrolisa (tanin yang terkondensasi).
1. Tanin yang dapat dihidrolisa (Hydrolyzable Tanin)
Tanin yang dapat terhidrolisa dibagi lagi menjadi dua golongan, yaitu:
- Gallotanin, tanin ini terdiri dari D-glukosa yang berikatan
dengan 5 sampai 9 senyawa asam gallat.
2. Sifat Kimia
Sifat kimia dari tanin adalah sebagai berikut :
- Tanin merupakan senyawa kompleks yang memiliki bentuk
campuran polifenol yang Sulit untuk dipisahkan sehingga sulit
membetuk kristal.
- Tanin dapat diidentifikasi dengan menggunakan kromotografi
Senyawa fenol yang ada pada tanin mempunyai aksi
adstrigensia, antiseptic dan pemberi warna.
7
Laporan Penelitian
Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Kimia
Universitas Serang Raya
2.4.1 Soxhletasi
Soxhletasi adalah salah satu metode yang dapat digunakan untuk
mengisolasi minyak lemak. Soxhletasi merupakan ekstraksi padat cair
berkesinambungan, disebut ekstraksi padat cair karena substansi yang
diekstrak terdapat di dalam campuran yang berbentuk padat, sedangkan
disebut berkesinambungan karena pelarut yang sama dipakai berulang-ulang
sampai proses ekstraksi selesai. Keuntungan dari metode ini antara lain
menggunakan pelarut yang lebih sedikit karena pelarut tersebut akan dipakai
untuk mengulang ekstraksi dan uap panas tidak melalui serbuk simplisa,
tetapi melalui pipa samping. Metode ini juga memiliki beberapa kelemahan
antara lain, tidak dapat digunakan pada bahan yang mempunyai tekstur yang
keras, selain itu pengerjaannya rumit dan agak lama, karena harus diuapkan
di rotavapor untuk memperoleh ekstrak kental.
10
Laporan Penelitian
Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Kimia
Universitas Serang Raya
BAB III
METODE PENELITIAN
a. Alat: b. Bahan:
Blender Daun Pepaya
Soxhlet Aquadest
Erlenmeyer Etanol 96%
Gelas ukur Indigocarmin
Kertas saring KMnO4
Labu ukur FeCL3
Oven Kloroform
Corong Gelatin
Neraca analitik Etil Asetat
Gelas Kimia Fomadehide
Titrasi Asam Clorida
Destilasi Asam Sulfat
Heater Asam Oksalat
a. Proses Ektraksi
11
Laporan Penelitian
Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Kimia
Universitas Serang Raya
12
Laporan Penelitian
Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Kimia
Universitas Serang Raya
10 (A-B) x N x 0,00416
% Tanin = x 100 %
Sampel (g)
Keterangan:
A: Volume Titrasi Tanin
B: Volume Titrasi Blanko
N: Normalitas KMnO4 Standar
10: Merupakan Faktor Pengenceran
13
Laporan Penelitian
Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Kimia
Universitas Serang Raya
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4
% kadar tanin
0
1 2 3
3 jam 3.404 2.927 1.423
4 jam 3.12 2.395 1.148
14
Laporan Penelitian
Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Kimia
Universitas Serang Raya
4.2 Pembahasan
a. Uji Kualitatif
16
Laporan Penelitian
Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Kimia
Universitas Serang Raya
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Hasil penelitian dapat disimpulkan: Bahwa daun pepaya terbukti positif
mengandung tanin, dengan menggunakan variable volume pelarut 300 ml, 400 ml,
500 ml dan lama waktu ektraksinya yaitu 3 jam dan 4 jam.
Perbedaan lama pemanasan dalam proses ekstraksi mempengaruhi
kereaktifan tanin, semakin lamanya pemanasan kadar tanin aktifnya semakin
menurun dan jauh dari kadar tanin aktif pada awal pemanasan.
Dari hasil penelitian ini diperoleh kadar tanin aktif tertinggi dari ekstrak
daun pepaya dihasilkan pada lama waktu ekstraksi 3 jam dengan volume pelarut
300 ml sebesar 3,404%.
17
Laporan Penelitian
Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Kimia
Universitas Serang Raya
DAFTAR PUSTAKA
18
Laporan Penelitian
Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Kimia
Universitas Serang Raya
LAMPIRAN
19
Laporan Penelitian
Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Kimia
Universitas Serang Raya
20
Laporan Penelitian
Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Kimia
Universitas Serang Raya