Pemberian antibiotik oral selama 5-10 hari masih menjadi dasar terapi. Tetapi, sejumlah
besar anak akan sembuh cukup dengan mendapat penanganan pada simtom.
Terapi pendukung dengan analgesik, antipiretik, dan panas lokal bermanfaat untuk
memberikan kenyamanan pada anak. Meski antihistamin dan dekongestan telah digunakan
untuk mengurangi simtom pada otitis media akut, agen tersebut tidak bermanfaat perbaikan
kondisi efusi atau mengurangi simtom.
Pemilihan antibiotik yang sesuai berdasar kepekaan mikroba, penetrasi ke telinga
bagian tengah, efek secara klinik, faktor kepatuhan, profil efek samping, dan ongkos.
Amoxicillin (40 mg/kg per hari), dengan aktivitas in vitro yang sangat baik terhadap
isolat S. pneumoniae dan kebanyakan H. influenza dari telinga bagian tengah, masih menjadi
pilihan pertama pada penanganan otitis media akut jika galur penghasil β laktamase H.
influenza dan M. catarrhalis terbatas. Dosis amoxicillin lebih tinggi (80-90 mg/kg per hari)
dianjurkan untuk pneumococci yang resisten penicillin.
Jika perawatan gagal, dosis tinggi amoxicillin/asam clavulanat, cefuroxime axetil,
atau ceftriaxone IM sebaiknya digunakan.
Tabel 41-1 merangkum dosis yang dianjurkan dan jadwal pemberian dosis dari
antimikroba primer yang digunakan dalam perawatan infeksi saluran pernafasan atas.
Jika galur penghasil β laktamase H. influenza atau M. catarrhalis umum terlihat, agen
resisten β laktamase sebaiknya digunakan, seperti trimethoprim/sulfametoxazole
(TMP/SMX), cefixime, cefuroxime axetil, cefaclor, ceftibuten, cefprozil, cefpodoxime
proxetil, loracarbef, azithromycin, clarithromycin, atau erythromycin/sulfisoxazole.
Pendekatan operasi paling populer untuk penanganan serangan ulang atau otitis media
kronik dengan efusi pada otitis media adalah myringotomy (=insisi pada gendang telinga,
untuk mengurangi tekanan atau mengeluarkan cairan) dan memasukkan tube timpanostomi.
Kemoprofilaksis
Terapi profilaksi tampaknya bermanfaat tapi sedikit efeknya pada serangan ulang otitis
media; profilaksis sebaiknya dimulai selama musim dingin dan awal musim semi,
dimana tingkat serangan ulang paling tinggi, dan dilanjutkan selama 3 bulan atau
sampai terapi gagal.
Regimen berikut telah dianjurkan: (1) amoxicillin (20-30 mg/kg per hari);
(2)sulfixazole (80-100 mg/kg per hari) tiap 24 jam; dan (3) TMP/SMX (setara dengan
4 mg/kg per hari TMP) tiap 24 jam.
Vaksin pneumococcal dan vaksin H. influenza tipe b bisa digunakan untuk mengurangi
insiden infeksi saluran pernafasan atas oleh dua patogen yang umum menyerang.