Anda di halaman 1dari 8

LIDAH BUAYA

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan

yang diampu oleh Ibu Eva Kristinawati Putri, S.Pd., M.Si.

Disusun oleh:

Lupita Wulandari 18030174094

Evalia 18030174095

Aqila Firda Istinabila 18030173099

Revlin 18030174101

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN MATEMATIKA

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

2019
BAB 1

Lidah Buaya (Aloe vera) telah dipergunakan untuk banyak keperluan selama berabad-
abad. Kurang lebih 4000 tahun yang lalu sampai sekarang lidah buaya sangat dikenal
khasiatnya karena pada pelepahnya terdapat berbagai macam kandungan nutrisi. Lidah buaya
diduga berasal dari kepulauan Canary di sebelah barat Afrika. Telah dikenal sebagai obat dan
kosmetika sejak berabad-abad silam. Hal ini tercatat dalam Egyptian Book of Remedies. Di
dalam buku tersebut diceritakan bahwa pada zaman Cleopatra, lidah buaya dimanfaatkan
untuk bahan komestika dan pelembab kulit. Orang Yunani pada awal tahun 333 SM telah
mengidentifikasi bahwa lidah buaya sebagai tanaman penyembuh segala penyakit.

Menurut Dowling (1985), hanya 3 jenis lidah buaya yang dibudidayakan secara komersil di
dunia, yakni: Curacao aloe (Aloe barbadensis Miller), Cape aloe (Aloe ferox Miller), dan
Socotrine (Aloe perryl baker). Dari ketiga jenis tersebut yang banyak dimanfaatkan adalah
species Aloe barbadensis Miller yang ditemukan oleh Philip Miller. Sedangkan jenis yang
banyak dikembangkan di Indonesia adalah Aloe chinensis Baker, yang berasal dari China,
tetapi bukan tanaman asli China.

Lidah buaya biasa hidup di tempat yang memiliki suhu panas atau baiasa di tanam di dalam
pot ataupun di pekarang rumah untuk dijadikan tanaman hias. Sama seperti tanaman pada
umumnya, lidah buaya mempunyai struktur akar, batang, daun dan bunga. Morfologi daun
lidah buaya berbentuk seperti tombak dengan helaian yang memanjang berupa pelepah yang
panjangnya bisa mencapai kisaran 40-60cm, lebar pelepah bagian bawah 8-13 cm dan tebal
antara 2-3 cm.

Daun lidah buaya termasuk jenis daun tunggal. Daunnya berdaging tebal, tidak mempunyai
tulang, berwarna hijau keabu-abuan dan mempunyai lapisan lilin di permukaan daunnya.
Daun lidah buaya juga bersifat sukulen, yaitu kandungan air, getah dan lender yang
mendominasi daun.

Bagian atas daun lidah buaya rata dan bagian bawahnya cembung (membulat). Daun lidah
buaya muda mempunyai bercak berwarna hijau hingga putih yang akan hilang ketika daun
lidah buaya tumbuh dewasa.

Berbeda dengan varietas tanaman lidah buaya kecil atau lokal, lidah buaya varietas lokal
tidak mempunyai bercak itu tadi, mungkin penyebabnya karena faktor genetik. Seperti yang
sudah dijelaskan di atas, daun lidah buaya bergerigi sampingnya, gerigi itu berbentuk duri
tumpul yang tidak berwarna.

Spesies Aloe vera yang sering dimanfaatkan oleh manusia. Alasannya karena spesies ini
mempunyai banyak keunggulan seperti, tahan hama, ukurannya dapa mencapai 120 cm, berat
per batangnya bisa mencapai 4 kg, mengandung banyak nutrisi serta aman dikonsumsi.

Morfologi batang lidah buaya tidak terlihat jelas, bentuk daunnya lebar dibagian bawah
dengan pelepah bagian bawah cembung, lebar sekitar 6-13 cm dengan duri berjajar di bagian
pinggir daun. Tinggi bunga sekitar 25-30 cm dan tinggi tangkai bunga 60-100 cm, bunga
berwarna kuning.

Lidah buaya mempunyai eksudat, getah yang keluar saat daun dipotong. Eksudat ini
berbentuk cair, berwarna kuning dan rasanya pahit. Jika daun lidah buaya disayat, gel atau
lender akan keluar dari bagian dalam daun setelah eksudat dikeluarkan.

Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, manfaat tanaman lidah buaya
berkembang sebagai bahan baku industri farmasi dan kosmetika, serta sebagai bahan
makanan dan minuman kesehatan.

Secara umum, lidah buaya merupakan satu dari 10 jenis tanaman terlaris di dunia yang
mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai tanaman obat dan bahan baku industri.

Berdasarkan hasil penelitian, tanaman ini kaya akan kandungan zat-zat seperti enzim, asam
amino, mineral, vitamin, polisakarida dan komponen lain yang sangat bermanfaat bagi
kesehatan.

Selain itu, menurut Wahyono E dan Kusnandar (2002), lidah buaya berkhasiat sebagai anti
inflamasi, anti jamur, anti bakteri dan membantu proses regenerasi sel. Di samping
menurunkan kadar gula dalam darah bagi penderita diabetes, mengontrol tekanan darah,
menstimulasi kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit kanker, serta dapat digunakan
sebagai nutrisi pendukung penyakit kanker, penderita HIV/AIDS.

Salah satu zat yang terkandung dalam lidah buaya adalah aloe emodin, sebuah senyawa
organik dari golongan antrokuinon yang mengaktivasi jenjang sinyal insulin seperti pencerap
insulin-beta dan -substrat1, fosfatidil inositol-3 kinase dan meningkatkan
laju sintesis glikogen dengan menghambat glikogen sintase kinase 3beta, sehingga sangat
berguna untuk mengurangi rasio gula darah.
Di negara-negara Amerika, Australia, dan Eropa, saat ini lidah buaya juga telah dimanfaatkan
sebagai bahan baku industri makanan dan minuman kesehatan.

Aloe vera/lidah buaya mengandung semua jenis vitamin kecuali vitamin D, mineral yang
diperlukan untuk fungsi enzim, saponin yang berfungsi sebagai anti mikroba dan 20 dari 22
jenis asam amino. Dalam penggunaannya untuk perawatan kulit, Aloe vera dapat
menghilangkan jerawat, melembabkan kulit, detoksifikasi kulit, penghapusan bekas luka dan
tanda, mengurangi peradangan serta perbaikan dan peremajaan kulit. Aloe vera juga
mengandung asam folik yang melindungi sistem kekebalan tubuh dan kesehatan tubuh yang
seringkali terefleksi pada kulit. Dengan beragam manfaat yang terkandung dalam lidah
buaya, pemanfaatannya kurang optimal oleh masyarakat yang hanya memanfaatkannya
sebagai penyubur rambut.
BAB II

Bagian-bagian lidah buaya yang bisa dimanfaatkan


Gel dan Lateks. Gel diperoleh dari sel-sel yang berada di bagian tengah kulit lidah
buaya, sementara lateks diperoleh dari sel-sel yang tepat berada di bawah lapisan kulit lidah
buaya.
Sebagai obat, gel lidah buaya yang berwarna bening seperti jeli ini sering digunakan sebagai
kandungan utama pada salep, losion, krim, dan sebagainya. Lateks sendiri bisa diolah untuk
membuat zat-zat kering, seperti suplemen.
Selain diproduksi menjadi obat-obatan, lidah buaya juga kerap dimanfaatkan masyarakat
dalam bentuk alami. Para wanita biasa menjadikan lidah buaya sebagai teman baik dalam
merawat kesehatan rambut dan kulit. Mereka percaya, lidah buaya bisa membuat rambut
lebih indah dan kulit menjadi lebih halus.
Namun secara ilmiah, ada beberapa khasiat lain dari lidah buaya sebagai berikut :
a. Pembersih make up alami

Untuk yang memiliki kulit sensitif, lidah buaya dapat dijadikan alternatif untuk
pembersih make up. Hal ini dikarenakan lidah buaya terbilang ramah dan lembut di kulit.
b. Gatal dan ruam pada mulut dan kulit

Menurut penelitian, penggunaan obat kumur yang mengandung lidah buaya selama
tiga kali sehari selama 3 bulan, bisa membantu mengurangi rasa gatal dan ruam pada mulut.
Hal yang sama berlaku jika mengaplikasikan gel mengandung lidah buaya sebanyak dua kali
sehari selama 2 bulan pada kulit.
c. Cold sore atau luka pada bibir akibat virus herpes

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengoleskan krim dengan ekstrak lidah


buaya 0,5 persen selama tiga kali sehari, bisa mempercepat proses penyembuhan luka akibat
virus herpes simpleks. Hal ini dikarenakan, lidah buaya memiliki sifat antivirus yang dapat
membantu melawan virus herpes.
d. Psoriasis

Penggunaan krim dengan kandungan lidah buaya sekitar 0,5 persen selama 1-2 bulan
bisa meredakan psoriasis. Tapi, hasil tersebut tidak terlihat jika hanya memakai gel lidah
buaya.
e. Mengatasi kulit terbakar sinar matahari

Lotion atau pelembap yang mengandung lidah buaya mampu meredakan kulit yang
terbakar sinar matahari, serta mengembalikan kelembapan kulit yang hilang akibat paparan
ultraviolet berlebih, sehingga kulit terasa lebih nyaman dan lembut.
Kekurangan Lidah Buaya

a. Efek Samping Lidah Buaya


Penggunaan gel lidah buaya pada kulit sesekali juga bisa membuat kulit menjadi terbakar dan
gatal-gatal. Tidak seperti gel, mengonsumsi lateks lidah buaya dengan dosis tinggi berpotensi
menyebabkan sakit perut dan kram. Tidak hanya itu, mengonsumsi lateks lidah buaya dalam
jangka panjang juga bisa menyebabkan diare, penurunan berat badan, masalah ginjal,
kelemahan otot, darah dalam urine dan gangguan jantung.

b. Tidak Semua Orang Bisa Mengonsumsi Lidah Buaya


Produk lidah buaya sebaiknya jangan asal dikonsumsi. Bacalah informasi pada kemasan
untuk memeriksa apakah cocok untuk kondisi Anda. Berikut adalah sebagian orang yang
sebaiknya tidak mengonsumsi lidah buaya karena faktor keamanan :
 Anak-anak di bawah 12 tahun

Anak usia tersebut mungkin bisa mengalami sakit perut, kram, atau diare usai mengonsumsi
produk lidah buaya. Sebaiknya hindari penggunaan pada anak-anak usia tersebut, kecuali di
bawah pengawasan dan anjuran dokter.
 Ibu hamil dan menyusui

Ada laporan yang mengaitkan lidah buaya dengan keguguran dan risiko melahirkan bayi
berkondisi cacat. Demi keselamatan, lebih baik untuk menghindari hal ini.
 Menjelang operasi

Lidah buaya dapat memengaruhi kadar gula darah dan dapat mengganggu kadar gula darah
selama dan setelah operasi. Jadi hentikan mengonsumsi lidah buaya, setidaknya dua minggu
sebelum operasi.
 Penderita wasir

Anda bisa memperburuk kondisi diri sendiri jika mengonsumsi lidah buaya, khususnya
lateks, saat menderita wasir.
 Penyakit ginjal

Mengonsumsi lateks lidah buaya berlebihan juga dikaitkan dengan gagal ginjal. Oleh karena
itu, untuk mencegah penyakit ginjal Anda bertambah parah, hindari mengonsumsi zat
tersebut.
 Memiliki masalah usus

Lateks lidah buaya berpotensi mengiritasi usus.


Penting untuk bersikap hati-hati sebelum mengaplikasikan atau mengonsumsi bahan-bahan
alami, termasuk lidah buaya. Utamakan untuk selalu menggunakan produk yang telah
terdaftar di BPOM RI. Cari tahu informasi sebanyak-banyaknya atau konsultasi ke dokter
sebelumnya.
https://id.wikipedia.org/wiki/Lidah_buaya

https://pertanian.pontianakkota.go.id/produk-unggulan-detil/4-lidah-buaya.html

https://duniasatwaku.wordpress.com/2013/09/17/lidah-buaya-ciri-ciri-manfaat-dan-
klasifikasi-lidah-buaya/

https://www.liputan6.com/health/read/3615711/manfaat-lidah-buaya-untuk-kesehatan-serta-
kecantikan-kulit-bibir-dan-wajah

https://hellosehat.com/herbal/manfaat-lidah-buaya/

https://www.alodokter.com/khasiat-lidah-buaya-yang-sebenarnya

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/01/04/083917220/jus-lidah-buaya-tak-terlalu-
bermanfaat-bagi-tubuh

http://www.materipertanian.com/klasifikasi-dan-ciri-ciri-morfologi-lidah-buaya/

Anda mungkin juga menyukai