Anda di halaman 1dari 32

Berjuta Manfaat Lidah Buaya

Oleh : Puji Widodo dan Uning Budiharti



Tanaman Lidah Buaya dikenal sebagai bahan obat tradisional dan kosmetika termasuk
dalam bidang farmasi. Khasiat yang tersimpan dari lidah buaya untuk pembersih darah,
penurun panas, obat wasir, batuk rejan dan mempercepat penyembuhan luka. Sejumlah
nutrisi yang bermanfaat terkandung di dalam lidah buaya, berupa bahan organik dan
anorganik, di antaranya vitamin, mineral, beberapa asam amino, serta enzim yang
diperlukan tubuh.
Pemanfaatan daun lidah buaya dapat berfungsi sebagai anti inflamansi, antijamur,
antibakteri dan regenerasi sel, untuk mengontrol tekanan darah, menstimuli kekebalan
tubuh terhadap serangan penyakit kanker, serta dapat digunakan sebagai nutrisi
pendukung bagi penderita HIV. Penggunaannya dapat berupa gel dalam bentuk segar
atau dalam bentuk bahan jadi seperti kapsul, jus, makanan dan minuman kesehatan.
Selama ini produk lidah buaya sebagian besar masih dijual dalam bentuk pelepah segar
dengan harga Rp. 800 1.000/kg dan dalam bentuk olahan yang sangat sederhana dengan
volume yang masih sangat rendah. Produksi lidah buaya segar tidak sebanding keperluan
pasar, sehingga banyak lidah buaya yang tidak termanfaatkan. Hingga tahun 2003 baru
sekitar 0,8% untuk ekspor dan 7% pasar lokal. Dengan perbandingan yang cukup besar
antara pelepah lidah buaya dengan tepung yang dihasilkan (200:1) maka diperkirakan
akan dapat menampung lidah buaya di petani. Oleh karenanya untuk meningkatkan
pendapatan petani, produk-produk yang dipasarkan dapat dimungkinkan dalam bentuk
olahan. Pasar merupakan komponen terpenting dalam pengembangan suatu komoditas.
Tidak sedikit produk turunan yang dapat diolah dari lidah buaya, dari yang sederhana
seperti juice, gel, koktail sampai yang memerlukan teknologi/alsin dan investasi yang
tinggi, seperti tepung.
Pola hidup dengan trend pada makanan kesehatan menyebabkan banyak orang
mengkonsumsi makanan kesehatan dalam berbagai macam bentuk produk yang meliputi
makanan, minuman instan, juice dan kapsul. Ketergantungan pada suplemen untuk
meningkatkan ketahan tubuh, mencegah terhadap penyakit dan mengurangi penderitaan
penyakit tertentu menjadi kebiasaan masyarakat sekarang dengan mengkonsumsi
makanan kesehatan. Salah satu tanaman yang dapat dijadikan sebagai obat, suplemen,
kesehatan tubuh adalah lidah buaya.
Puji Widodo dan Uning Budiharti
Penulis dari BB Mektan

Manfaat Lidah Buaya Untuk Diabetes
Selain menyuburkan rambut, lidah buaya juga dikenal berkhasiat untuk mengobati sejumlah
penyakit. Di antaranya diabetes melitus dan serangan jantung.
Lidah buaya atau Aloevera adalah salah satu tanaman obat yang berkhasiat menyembuhkan
berbagai penyakit. Tanaman ini sudah digunakan bangsa Samaria sekitar tahun 1875 SM.
Bangsa Mesir kuno sudah mengenal khasiat lidah buaya sebagai obat sekitar tahun 1500 SM.
Berkat khasiatnya, masyarakat Mesir kuno menyebutnya sebagai tanaman keabadian.
Seorang peracik obat-obatan tradisional berkebangsaan Yunani bernama Dioscordes,
menyebutkan bahwa lidah buaya dapat mengobati berbagai penyakit. Misalnya bisul, kulit
memar, pecah-pecah, lecet, rambut rontok, wasir, dan radang tenggorokan.
Dalam laporannya, Fujio L. Panggabean, seorang peneliti dan pemerhati tanaman obat,
mengatakan bahwa keampuhan lidah buaya tak lain karena tanaman ini memiliki kandungan
nutrisi yang cukup bagi tubuh manusia. Hasil penelitian lain terhadap lidah buaya menunjukkan
bahwa karbohidrat merupakan komponen terbanyak setelah air, yang menyumbangkan
sejumlah kalori sebagai sumber tenaga.
Makanan Kesehatan
Menurut seorang pengamat makanan kesehatan (suplemen), Dr. Freddy Wilmana, MFPM,
Sp.FK, dari sekitar 200 jenis tanaman lidah buaya, yang baik digunakan untuk pengobatan
adalah jenis Aloevera Barbadensis miller. Lidah buaya jenis ini mengandung 72 zat yang
dibutuhkan oleh tubuh.
Di antara ke-72 zat yang dibutuhkan tubuh itu terdapat 18 macam asam amino, karbohidrat,
lemak, air, vitamin, mineral, enzim, hormon, dan zat golongan obat. Antara lain antibiotik,
antiseptik, antibakteri, antikanker, antivirus, antijamur, antiinfeksi, antiperadangan,
antipembengkakan, antiparkinson, antiaterosklerosis, serta antivirus yang resisten terhadap
antibiotik.
Mengingat kandungan yang lengkap itu, lidah buaya menurut Dr. Freddy bukan cuma berguna
menjaga kesehatan, tapi juga mengatasi berbagai penyakit. Misalnya, lidah buaya mampu
menurunkan gula darah pada diabetesi yang tidak tergantung insulin.
Mengandung Antioksidan
Menurut Dr. Freddy, beberapa unsur mineral yang terkandung dalam lidah buaya juga ada yang
berfungsi sebagai pembentuk antioksidan alami. Misalnya vitamin C, vitamin E, dan zinc.
Bahkan hasil penelitian yang dilakukan ilmuwan asal Amerika Serikat menyebutkan bahwa
dalam Aloevera barbadensis miller terdapat beberapa zat yang bisa berfungsi sebagai
antioksidan. Antioksidan itu berguna untuk mencegah penuaan dini, serangan jantung, dan
beberapa penyakit degeneratif.
Lidah buaya bersifat merangsang pertumbuhan sel baru pada kulit. Dalam lendir lidah buaya
terkandung zat lignin yang mampu menembus dan meresap ke dalam kulit. Lendir ini akan
menahan hilangnya cairan tubuh dari permukaan kulit. Hasilnya, kulit tidak cepat kering dan
terlihat awet muda.
Selain wasir, lidah buaya bisa mengatasi bengkak sendi pada lutut, batuk, dan luka. Lidah buaya
juga membantu mengatasi sembelit atau sulit buang air besar karena lendirnya bersifat pahit
dan mengandung laktasit, sehingga merupakan pencahar yang baik.
Sejauh ini, menurut Dr. Freddy, penelitian belum menemukan efek samping penggunaan lidah
buaya. Jika ada masalah, itu hanya berupa alergi pada mereka yang belum pernah
mengonsumsi lidah buaya.
Yang perlu diingat, menurut Dr. Freddy, sifat tanaman lidah buaya hampir mirip dengan buah
apel yang bila habis digigit langsung berwarna cokelat. Hal itu bisa menjadi tanda lidah buaya
telah teroksidasi, sehingga beberapa zat yang dikandungnya rusak.

Ramuan Lidah Buaya
Radang tenggorokan
Cara Meramu: 1 daun lidah buaya dicuci dan dikupas. Isinya dipotong-potong atau diblender.
Tambahkan 1 sendok makan madu murni. Minum 3 kali sehari. Ambeien
Cara Meramu: Setengah (1/2) batang daun lidah buaya dibuang durinya, dicuci, lalu diparut.
Beri setengah (1/2) gelas air panas, kemudian peras. Tambahkan 2 sendok makan madu. Dalam
keadaan hangat, minum 3 kali sehari. Sembelit
Cara Meramu: Setengah (1/2) batang daun lidah buaya dicuci dan dikupas. Isinya dipotong
kecil-kecil. Seduh dengan setengah (1/2) gelas air. Beri 1 sendok makan madu. Hangat-hangat
dimakan 2 kali sehari.
Diabetes melitus
Cara Meramu: 2 batang daun lidah buaya, dicuci, dibuang durinya, dipotong-potong. Rebus
dengan 3 gelas air, lalu saring. Minum 3 kali sehari sesudah makan, masing-masing setengah
gelas.
Penurun kadar gula darah
Cara Meramu: 1 pelepah lidah buaya ukuran besar (kira-kira seukuran telapak tangan)
dibersihkan dengan mengupas kulit dan durinya. Rendam sekitar 30 menit dalam air garam.
Remas sebentar lalu bilas di bawah air yang mengalir (air kran). Rebus dengan 3 gelas air hingga
mendidih. Dinginkan. Minum sebanyak 1/2 gelas, 2 sampai 3 kali sehari.
Penyubur rambut
Cara Meramu: 2 pelepah lidah buaya dicuci lalu kupas. Isinya digosokkan pada kulit kepala yang
telah dikeramas pada sore hari. Bungkus dengan kain. Keesokan harinya rambut dibilas.
Lakukan setiap hari selama 3 bulan.
Batuk (yang membandel)
Cara Meramu: 20 g daun lidah buaya dicuci, dikupas, dipotong-potong. Beri 2 sendok makan
madu murni. Minum 2 kali sehari. Ulangi selama 10 hari. @Suharso Rahman


PROSPEK DAN PELUANG USAHA
PENGOLAHAN PRODUK Aloe vera L.
Oleh : Dyah Purwaningsih
Jurdik Kimia, FMIPA UNY
I. PENDAHULUAN
Seiring dengan makin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat,
tuntutan konsumen terhadap bahan pangan juga bergeser. Bahan pangan yang kini banyak
diminati konsumen bukan saja yang mempunyai gizi yang baik serta penampakan dan cita
rasanya menarik, tetapi juga harus mempunyai fungsi fisiologis tertentu bagi tubuh, seperti
dapat menurunkan tekanan darah, kadar kolesterol, dan kadar gula darah serta meningkatkan
penyerapan kalsium. Saat ini, dasar pertimbangan konsumen di negara-negara maju bukan
hanya bertumpu pada kandungan gizi serta kelezatannya tetapi juga pengaruhnya terhadap
kesehatan tubuh.
Lidah buaya (Aloe vera (L.) Webb.) merupakan tanaman yang telah lama dikenal di Indonesia
karena kegunaannya sebagai tanaman obat untuk aneka penyakit. Belakangan tanaman ini
menjadi semakin populer karena manfaatnya yang semakin luas diketahui yakni sebagai
sumber penghasil bahan baku untuk aneka produk dari industri makanan, farmasi, dan
kosmetik. Pada saat ini, berbagai produk lidah buaya dapat kita jumpai di kedai, toko, apotek,
restoran, pasar swalayan, dan internet yang kesemuanya mengisyaratkan terbukanya peluang
ekonomi dari komoditi tersebut bagi perbaikan ekonomi nasional yang terpuruk dewasa ini.
II. PEMBAHASAN
A. Tanaman Lidah Buaya (Aloe vera)

Tanaman lidah buaya (Aloe vera) dewasa ini merupakan salah satu komoditas pertanian daerah
tropis yang mempunyai peluang sangat besar untuk dikembangkan di Indonesia sebagai usaha
agribisnis dengan prospek yang cukup 2
menjanjikan. Hal tersebut mengingat potensi sumber daya alam Indonesia yang telah terbukti
sangat sesuai untuk budidaya tanaman lidah buaya, yaitu seperti yang telah ditunjukkan dari
pengalaman budidaya tanaman tersebut di berbagai daerah terutama di pulau Jawa dan
Kalimantan. Budidaya lidah buaya di Kota Pontianak Propinsi Kalimantan Barat mampu
menghasilkan produksi 8.000 kg/ha, dengan bagian pelepah yang dipanen dapat mencapai 1,5
kg per pelepah dan panjang pelepah mencapai 70 cm.
Tumbuhan liar di tempat yang berhawa panas atau ditanam orang di pot dan pekarangan
rumah sebagai tanaman hias. Daunnya agak runcing berbentuk taji, tebal, getas, tepinya
bergerigi/ berduri kecil, permukaan berbintik-bintik, panjang 15-36 cm, lebar 2-6 cm, bunga
bertangkai yang panjangnya 60-90 cm, bunga berwarna kuning kemerahan (jingga), Banyak di
Afrika bagian Utara, Hindia Barat.
a. Batang Tanaman Aloe Vera berbatang pendek. Batangnya tidak kelihatan karena tertutup
oleh daun-daun yang rapat dan sebagian terbenam dalam tanah. Melalui batang ini akan
muncul tunas-tunas yang selanjutnya menjadikan anakan. Aloe Vera yang bertangkai panjang
juga muncul dari batang melalui celah-celah atau ketiak daun. Batang Aloe Vera juga dapat
disetek untuk perbanyakan tanaman. Peremajaan tanaman ini dilakukan dengan memangkas
habis daun dan batangnya, kemudian dari sisa tunggul batang ini akan muncul tunas-tunas baru
atau anakan.
b. Daun Daun tanaman Aloe Vera berbentuk pita dengan helaian yang memanjang. Daunnya
berdaging tebal, tidak bertulang, berwarna hijau keabu-abuan, bersifaat sukulen (banyak
mengandung air) dan banyak mengandung getah atau lendir (gel) sebagai bahan baku obat.
Tanaman lidah buaya tahan terhadap kekeringan karena di dalam daun banyak tersimpan
cadangan air yang dapat dimanfaatkan pada waktu kekurangan air. Bentuk daunnya
menyerupai pedang dengan ujung meruncing, permukaan daun dilapisi lilin, dengan duri lemas
dipinggirnya. Panjang daun dapat mencapai 50 - 75 cm, dengan berat 0,5 kg - 1 kg, daun
melingkar rapat di sekeliling batang bersaf-saf.
c. Bunga Bunga Aloe Vera berwarna kuning atau kemerahan berupa pipa yang mengumpul,
keluar dari ketiak daun. Bunga berukuran kecil, tersusun dalam rangkaian berbentuk tandan,
dan panjangnya bisa mencapai 1 meter.
Bunga biasanya muncul bila ditanam di pegunungan.
d. Akar Akar tanaman Aloe Vera berupa akar serabut yang pendek dan berada di permukaan
tanah. Panjang akar berkisar antara 50 - 100 cm. Untuk pertumbuhannya tanaman
menghendaki tanah yang subur dan gembur di bagian atasnya. Lidah buaya mempunyai
kandungan zat gizi yang diperlukan tubuh dengan cukup lengkap, yaitu vitamin A, B1, B2, B3,
B12, C, E, choline, inositol dan asam folat. Kandungan mineralnya antara lain terdiri dari kalsium
(Ca), magnesium (Mg), potasium (K), sodium (Na), besi (Fe), zinc (Zn) dan kromium (Cr).
Beberapa unsur vitamin dan mineral tersebut dapat berfungsi sebagai pembentuk antioksidan
alami, seperti vitamin C, vitamin E, vitamin A, magnesium dan Zinc. Antioksidan ini berguna
untuk mencegah penuaan dini, serangan jantung dan berbagai penyakit degeneratif. Daun lidah
buaya segar mengandung enzim amilase, catalase, cellulase, carboxypeptidase dan lain - lain.
Selain itu, lidah buaya juga mengandung sejumlah asam amino arginin, asparagin, asam
aspatat, alanin, serin, valin, glutamat, treonin, glisin, lisin, prolin, hisudin, leusin dan isoleusin.
Gambar 1. Lidah Buaya

B. Manfaat dan Khasiat Lidah Buaya

Secara umum bagian - bagian dari tanaman lidah buaya yang sering dimanfaatkan adalah :

Daun dapat digunakan langsung, baik secara tradisional maupun dalam bentuk ekstra.
Eskudat (getah daun yang keluar bila dipotong, berasa pahit dan kental) secara tradisional
biasanya digunakan langsung untuk pemeliharaan rambut, penyembuhan luka dan sebagainya.
Gel (bagian berlendir yang diperoleh dengan menyayat bagian dalam daun setelah eksudat
dikeluarkan), bersifat mendinginkan dan mudah rusak karena oksidasi sehingga dibutuhkan
proses pengolahan lebih lanjut agar diperoleh gel yang stabil dan tahan lama.
Gel lidah buaya mengandung karbohidrat tercerna, sehingga dapat digunakan sebagai minuman
diet. Gel lidah buaya tersusun oleh 96 persen air dan 4 persen padatan yang terdiri dari 75
komponen senyawa berkhasiat. Khasiat hebat yang dimiliki aloe vera sangat terkait dengan 75
komponen tersebut secara sinergis.
Selain menyuburkan rambut, lidah buaya juga dikenal berkhasiat untuk mengobati sejumlah
penyakit. Di antaranya diabetes melitus dan serangan jantung.Seorang peracik obat-obatan
tradisional berkebangsaan Yunani bernama Dioscordes, menyebutkan bahwa lidah buaya dapat
mengobati berbagai penyakit. Misalnya bisul, kulit memar, pecah-pecah, lecet, rambut rontok,
wasir, dan radang tenggorokan.Dalam laporannya, Fujio L. Panggabean, seorang peneliti dan
pemerhati tanaman obat, mengatakan bahwa keampuhan lidah buaya tak lain karena tanaman
ini memiliki kandungan nutrisi yang cukup bagi tubuh manusia. Hasil penelitian lain terhadap
lidah buaya menunjukkan bahwa karbohidrat merupakan komponen terbanyak setelah air,
yang menyumbangkan sejumlah kalori sebagai sumber tenaga.
Dari sekitar 200 jenis tanaman lidah buaya, yang baik digunakan untuk pengobatan adalah jenis
Aloevera Barbadensis miller. Lidah buaya jenis ini mengandung 72 zat yang dibutuhkan oleh
tubuh.Di antara ke-72 zat yang dibutuhkan tubuh itu terdapat 18 macam asam amino,
karbohidrat, lemak, air, vitamin, mineral, enzim, hormon, dan zat golongan obat.
Antara lain antibiotik, antiseptik, antibakteri, antikanker, antivirus, antijamur, antiinfeksi,
antiperadangan, antipembengkakan, antiparkinson, antiaterosklerosis, serta antivirus yang
resisten terhadap antibiotik.
Lidah buaya juga ada yang berfungsi sebagai pembentuk antioksidan alami. Misalnya vitamin C,
vitamin E, dan zinc. Antioksidan itu berguna untuk mencegah penuaan dini, serangan jantung,
dan beberapa penyakit degeneratif. Lidah buaya bersifat merangsang pertumbuhan sel baru
pada kulit. Dalam lendir lidah buaya terkandung zat lignin yang mampu menembus dan
meresap ke dalam kulit. Lendir ini akan menahan hilangnya cairan tubuh dari permukaan kulit.
Hasilnya, kulit tidak cepat kering dan terlihat awet muda.
Lidah buaya bisa mengatasi bengkak sendi pada lutut, batuk, dan luka. Lidah buaya juga
membantu mengatasi sembelit atau sulit buang air besar karena lendirnya bersifat pahit dan
mengandung laktasit, sehingga merupakan pencahar yang baik.

Pemanfaatan lidah buaya semakin lama semakin berkembang. Mula - mula lidah buaya hanya
dikenal sebagai obat luar, dengan berbagai kegunaan. Diantaranya sebagai penyubur rambut,
penyembuh luka (luka bakar/tersiram air panas), obat bisul, jerawat/noda hitam, pelembab
alami, antiperadangan, antipenuaan, serta bibir surya alami.
Kegunaan lain lidah buaya yang berkhasiat untuk obat cacingan, susah kencing, susah buang air
besar (sembelit), batuk, radang tenggorokan, hepatoprotektor (pelindung hati),
imunomodulator (pembangkit sistem kekebalan), diabetes melitus, penurun kolesterol dan
penyakit jantung koroner.
Daun lidah buaya juga dapat diolah menjadi berbagai produk makanan dan minuman, berupa
sejenis jeli, minuman berupa sejenis jeli, minuman segar sejenis jus, nata de aloe, dawet, dodol,
selai dan lain - lain. Makanan dan minuman hasil olahan lidah buaya sangat berpotensi sebagai
makanan / minuman kesehatan. Hal tersebut disebabkan oleh kombinasi kandungan zat gizi
dan non gizi yang memiliki khasiat untuk mendongkrak kesehatan.

C. Kompetisi Dan Peluang Usaha

Persaingan pasar produk lidah buaya belum terasa menyulitkan para petani pada saat ini.
Meskipun di sekitar lahannya juga tersebar lahan-lahan lidah buaya milik petani lainnya, para
petani telah memiliki pembeli produknya atau pedagang pengumpul langganannya masing-
masing. Persaingan pasar antarpedagang pengumpul juga tidak ada karena status mereka yang
hanya merupakan tangan-tangan atau konsultan mutu pengekspor belaka. Peluang pasar
lidah buaya dianggap besar dengan alasan sebagai berikut.
1. Masyarakat setempat mengkonsumsi produk minuman dari lidah buaya yang belakangan
dianggap sebagai minuman khas Kalimantan Barat, yang dijual di kedai-kedai, toko-toko,dan
pasar-pasar swalayan;
2. Lidah buaya segar (setelah dikupas kulitnya) dapat digunakan sebagai obat, bahkan kulitnya
pun dapat digunakan sebagai substitusi teh;
3. Lidah buaya dapat diproses menjadi aneka produk berupa gel, konsentrat/ekstrak, produk-
produk makanan dan minuman (nata de aloe, dawer, dodol, dll), atau bubuk yang selanjutnya
menjadi bahan baku dalam industri farmasi, kosmetik, dan pupuk daun;
4. Hingga saat ini pedagang lidah buaya dianggap belum mampu memenuhi permintaan pasar
luar negeri seperti Singapura, Malaysia, Taiwan, dan Australia secara kontinu;
5. Pemerintah daerah menganggap lidah buaya sebagai produk unggulan daerah sehingga
dapat memberikan jaminan bagi petani mengenai prioritas pengembangannya di masa depan.

III. KESIMPULAN
Tanaman lidah buaya (Aloe vera) dewasa ini merupakan salah satu komoditas pertanian daerah
tropis yang mempunyai peluang sangat besar untuk dikembangkan di Indonesia sebagai usaha
agribisnis dengan prospek yang cukup menjanjikan. Hal ini karena selain mempunyai manfaat
fisiologis sebagai obat, 7
lidah buaya juga dapat dimanfaatkan untuk produk-produk makanan dan minuman, kosmetik,
industri farmasi serta budidayanya yang mudah.

DAFTAR PUSTAKA
Budidaya Lidah Buaya, artikel digital, diakses dari
http://www.lautanindonesia.com/serbarasa/artikel/in-topic/lidah-buaya-aloevera-tanaman-
hias-yang-sarat-manfaat, diakses tanggal 19 Oktober 2008
Lidah Buaya Memperbaiki Sistem Pencernaan , artikel digital, diakses dari
http://budiboga.blogspot.com/2006/04/lidah-buaya-memperbaiki-sistem.html, diakses tanggal
19 Oktober 2008
Lidah Buaya: Sembuhkan Berbagai Penyakit Berat, arsip digital,
http://www.kompas.com/kesehatan/news/0207/02/191802.htm, diakses tanggal 19 Oktober
2008
Peluang Tanaman Rempah dan Obat Sebagai Sumber Pangan Fungsional, Kompas, 02 Juni
2008













































BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Diabetes mellitus merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan hiperglikemia (tingginya
kadar glukosa dalam darah). Diabetes mellitus dapat mengakibatkan kerusakan pada beberapa
organ tubuh, seperti mata, saraf dan ginjal serta berpotensi berkembangnya proses penyakit
aterosklerosis yang akan berefek pada gangguan jantung, otak dan organ lain dalam tubuh
(Indofamilyhealth, 2008). Secara umum, ada dua jenis penyakit diabetes mellitus, yaitu:
diabetes mellitus tipe 1 (insulin-dependent diabetes mellitus) yang menggambarkan suatu
kondisi defisiensi produksi insulin oleh pankreas. Kondisi ini hanya bisa diobati dengan
pemberian insulin. Diabetes mellitus tipe 2 (noninsulin-dependent diabetes mellitus) yang
terjadi akibat ketidakmampuan tubuh untuk berespons dengan wajar terhadap aktivitas insulin
yang dihasilkan pankreas (resistensi insulin), sehingga tidak tercapai kadar glukosa yang normal
dalam darah. Diabetes mellitus tipe 2 ini lebih banyak ditemukan dan diperkirakan meliputi 90%
dari semua kasus diabetes di dunia (Depkes RI, 2005).
Prevalensi diabetes mellitus di seluruh dunia mengalami peningkatan yang cukup besar. Di
tahun 2003, prevalensi di daerah urban sebesar 14,7% (8,2 juta orang), sedangkan di daerah
rural 7,2% (5,5 juta orang) merupakan populasi di bawah usia 20 tahun. Sehingga total
prevalensi sebesar 13,8 juta jiwa (Indofamilyhealth, 2008).
Organisasi kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO) (2007) memprediksi
penderita diabetes akan menjadi sekitar 366 juta orang pada tahun 2030. Penyumbang terbesar
peningkatan angka tersebut adalah negara-negara berkembang, diantaranya India (35,5 juta
orang), Cina (23,8 juta orang), Amerika Serikat (16 juta orang), Rusia (9,7 juta orang), dan
Jepang (6,7 juta orang) (Arief, 2007). Sedangkan lima negara dengan prevalensi diabetes
tertinggi penduduk dewasanya adalah Nauru (30,2%), Uni Emirat Arab (20,1%), Qatar (16%),
Bahrain (14,9%), dan Kuwait (12,8%). Yang lebih buruk, setidaknya 50% penderita diabetes
tidak menyadari kondisi mereka, dan di beberapa negara jumlahnya mencapai 80% (Arief,
2007). Peningkatan penderita diabetes juga terjadi di Indonesia. Pada tahun 1980,
prevalensinya 1,5-2,3% dari jumlah penduduk berusia di atas 15 tahun. Dua dekade kemudian
prevalensinya melonjak menjadi 12,8%. Kini, jumlah penderita diabetes di Indonesia sekitar 4
juta orang, dan diperkirakan mencapai 7 juta orang pada 2020. Menurut survei yang dilakukan
oleh WHO (2005), Indonesia menempati urutan ke-4 terbesar dalam jumlah penderita diabetes
mellitus dengan prevalensi 8,6% dari total penduduk dengan urutan teratas India, Cina dan
Amerika Serikat. Temuan tersebut semakin membuktikan bahwa penyakit diabetes mellitus
merupakan masalah kesehatan masyarakat yang sangat serius (Depkes RI, 2005).
Soegondo (2005, dalam Depkes RI, 2005) menegaskan bahwa untuk mengurangi risiko
kematian dan mengurangi biaya pengobatan diabetes mellitus, diperlukan tindakan
pencegahan yang dapat dilakukan secara primer maupun sekunder. Pencegahan primer adalah
pencegahan terjadinya diabetes mellitus pada individu yang berisiko melalui modifikasi gaya
hidup, meliputi pola makan sesuai, aktivitas fisik, penurunan berat badan dengan didukung
program edukasi yang berkelanjutan. Sedangkan pencegahan sekunder, merupakan tindakan
pencegahan terjadinya komplikasi akut maupun kronik, meliputi pemeriksaan dan pengobatan.
Pengobatan dengan obat-obatan kimia bagi diabetesi yang telah mengkonsumsi secara
bertahap diturunkan dosisnya sampai kemudian ditinggalkan dan secara penuh beralih ke
pengobatan tradisional yang meliputi herbal dan teknik terapi (Abuaqila, 2008). Teknik
pengobatan tradisional yang mengarah kembali ke alam atau back to nature membuktikan
bahwa hal-hal yang alami bukan hal yang ketinggalan zaman sebab tanaman yang berkhasiat
sebagai obat telah banyak ditelaah dan dipelajari secara ilmiah dalam dunia kedokteran
modern dan hasilnya menunjukkan bahwa tanaman obat memang memiliki kandungan zat-zat
atau senyawa yang secara klinis terbukti bermanfaat bagi kesehatan (Furnawanthi, 2002).
Menurut Purwakarta (2006), pengobatan dengan cara herbal atau tradisional pada penyakit
diabetes berfungsi untuk menurunkan kadar gula darah, memperbaiki fungsi pankreas,
membangun kembali sel dan jaringan pankreas yang rusak, meningkatkan efektivitas insulin
serta menyembuhkan komplikasi diabetes mellitus. Salah satu herbal yang sesuai untuk
diabetes, yaitu lidah buaya (aloe vera). Tanaman ini sudah digunakan bangsa Samaria sekitar
tahun 1875 SM dan telah lama dijuluki sebagai medical plant (tanaman obat) atau master
healing plant (tanaman penyembuh utama) yang menyerupai kaktus, daunnya runcing
berbentuk taji, bagian dalamnya bening, bersifat getas dengan tepi bergerigi (Astawan, 2007).
Universitas Sumatera Utara 4
Dalam penelitian yang dilakukan Freddy (2008, dalam Tenny, 2008) ditemukan bahwa di dalam
lidah buaya (aloe vera) terdapat banyak unsur mineral dan ada juga yang berfungsi sebagai anti
oksidan alami, misalnya vitamin C, vitamin E dan Zinc sehingga dengan kandungan zat tersebut,
lidah buaya dapat menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus yang tidak
tergantung insulin, dimana lidah buaya berperan dalam menstimulasi pankreas sehingga fungsi
pankreas yang terganggu dapat diperbaiki dengan membangun kembali sel dan jaringan
pankreas yang rusak. Menurut Furnawanthi (2002), lidah buaya merupakan tanaman yang
fungsional karena semua bagian dari tanaman ini dapat dimanfaatkan, baik untuk perawatan
tubuh maupun untuk diolah menjadi makanan hingga untuk mengobati berbagai penyakit yang
salah satunya untuk menurunkan kadar gula dalam darah bagi penderita diabetes. Pengobatan
diabetes dengan obat antidiabetes sintetis kerap menimbulkan efek samping. Untuk
menghindari efek samping tersebut, perlu dikembangkan sistem pengobatan tradisional
sebagai alternatif pengobatan diabetes yang relatif aman, yaitu lidah buaya (aloe vera)
(Rodiyah, 2009). Berdasarkan fenomena di atas, peneliti merasa tertarik untuk melakukan
penelitian tentang pemanfaatan lidah buaya (aloe vera) terhadap punurunan kadar gula darah
oleh penderita diabetes mellitus tipe II.
2. Masalah Penelitian

Berdasarkan uraian dalam latar belakang, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam
penelitian ini, yaitu bagaimana pemanfaatan lidah buaya (Aloe vera) terhadap penurunan kadar
gula darah oleh penderita diabetes mellitus tipe II.
3. Pertanyaan Penelitian

Pertanyaan penelitian ini adalah
3.1 Bagaimana pemanfaatan lidah buaya (Aloe vera) terhadap penurunan kadar gula dalam
darah oleh penderita diabetes mellitus tipe II ?
3.2 Bagaimana perbedaan kadar gula darah pre dan post pemanfaatan lidah buaya pada
penderita diabetes mellitus tipe II?
4. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :
4.1 Mengetahui pemanfaatan lidah buaya (Aloe vera) terhadap penurunan kadar gula dalam
darah oleh penderita diabetes mellitus tipe II.
4.2 Mengetahui perbedaan kadar gula darah pre dan post pemanfaatan lidah buaya pada
penderita diabetes mellitus tipe II.
5. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:
5.1 Pendidikan Keperawatan

Hasil penelitian ini dapat berguna untuk menambah pengetahuan mahasiswa tentang
pemanfaatan lidah buaya (Aloe Vera) terhadap penurunan kadar gula dalam darah.

Hasil penelitian ini dapat dijadikan bekal bagi perawat yang bekerja di lingkungan komunitas
maupun klinik dalam memberikan penyuluhan atau pendidikan kesehatan tentang
pemanfaatan lidah buaya (Aloe Vera) untuk membantu menurunkan kadar gula dalam darah
pada penderita diabetes mellitus tipe II.
5.3 Penelitian Keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan yang berharga tentang
pemanfaatan lidah buaya (Aloe Vera) terhadap penurunan kadar gula darah pada penderita
diabetes mellitus tipe II. Peneliti mengharapkan pada penelitian selanjutnya dilakukan
penelitian tentang perbandingan lidah buaya dengan herbal yang lain terhadap penurunan
kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus tipe II.
Universitas Sumatera Utara






















hidup bebas
Kamis, 01 September 2011
KARYA TULIS
EFEKTIVITAS DAUN LIDAH BUAYA (Aloe vera L.) DALAM MENURUNKAN KADAR GULA DARAH
Diajukan untuk Mengikuti LKTI Bagi Siswa SMA Avicena Competition 2011
OLEH:
IDA AYU GDE PERTIWI PRABAWATI DEWI (5874)
PUTU TEGUH SURYA PRATAMA (5987)
SMA NEGERI 1 KUTA UTARA
BADUNG
JULI
2011
EFEKTIVITAS DAUN LIDAH BUAYA (Aloe vera L.) DALAM MENURUNKAN KADAR GULA DARAH
Diajukan untuk Mengikuti LKTI Bagi Siswa SMA Avicena Competition 2011
OLEH:
IDA AYU GDE PERTIWI PRABAWATI DEWI (5874)
PUTU TEGUH SURYA PRATAMA (5987)
SMA NEGERI 1 KUTA UTARA
BADUNG JULI 2011
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Data terbaru Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan jumlah penderita diabetes
melitus di Indonesia meningkat dari 8,4 juta di tahun 2000 menjadi 21,3 juta di tahun 2030.
Dengan angka penderita diabetes melitus yang demikian tinggi, Indonesia menempati
urutan keempat dalam jumlah diabetes melitus di dunia. Pada tahun 2006 diperkirakan
terdapat 14 juta orang dengan diabetes, tetapi baru 50% dari mereka yang sadar, bahwa
sudah mengidap penyakit tersebut dan diantara mereka hanya sekitar 30% yang berobat
teratur. Jumlah penderita diabetes di Indonesia ini, akan lebih besar dari jumlah seluruh
penduduk Australia.
Untuk menanggulangi penderita diabetes melitus di Indonesia yang diprediksikan akan
bertambah setiap tahunnya, maka diperlukan obat yang dapat membantu penderita dalam
menurunkan kadar gula berlebih. Disamping mengkonsumsi obat penderita diabetes juga
harus menjaga pola makan.
Namun, perlu diketahui bahwa obat diabetes juga dapat memberikan dampak yang
buruk bagi kesehatan. Hal ini dapat dilihat pada kasus yang terjadi di Perancis. Surat kabar
Le Figaro, menyebutkan sekitar lima ratus sampai seribu orang meninggal di Prancis akibat
obat diabetes yang juga digunakan sebagai obat penurun berat badan.
Disamping efek dari obat kimia yang berbahaya, harga obat yang relatif mahal menjadi
salah satu kendala penyembuhan diabetes di Indonesia. Dengan keaadaan perekonomian
masyarakat Indonesia yang labil, sebagian besar penduduk Indonesia yang menderita
diabetes tidak dapat melakukan pengobatan. Untuk menghindari akibat dari pemakaian
obat diabetes yang dapat membahayakan kesehatan, diperlukan inovasi-inovasi dari
bidang farmasi untuk menggantikan obat diabetes kimia dengan obat diabetes dari bahan-
bahan alami. Banyak bahan-bahan alam di sekitar kita yang dapat diolah menjadi obat
alami. Salah satunya adalah tanaman lidah buaya (Aloe vera L.) dengan pengolahan yang
sederhana dan tradisional, dapat memanfaatkan tanaman lidah buaya untuk menurunkan
kadar gula darah. Maka dari itu penulis tertarik mengangkat judul karya tulis ilmiah yaitu:
Efektivitas Daun Lidah Buaya (Aloe vera L.) Dalam Menurunkan Kadar Gula Darah.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dapat disimpulkan dari latar belakang di atas sebagai
berikut:
1.2.1 Apakah daun lidah buaya dapat menurunkan kadar gula darah?
1.2.2 Bagaimanakah efektivitas daun lidah buaya dalam menurunkan kadar gula darah?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperkenalkan bahan-
bahan alami yang dapat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit yang bebas
efek samping.
1.3.2 Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui khasiat daun lidah buaya dalam menurunkan kadar gula darah.
2. Mengetahui efektivitas daun lidah buaya dalam menurunkan kadar gula darah.


1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh melalui penulisan karya tulis ini adalah sebagai
berikut:
1.4.1 Manfaat Akademis
Mengetahui lebih dalam mengenai tanaman lidah buaya dan pengolahannya untuk
menurunkan kadar gula darah.
1.4.2 Manfaat Praktis
Agar pembaca dapat mengoptimalkan potensi alam yang ada disekitarnya, guna
memelihara kesehatan ataupun mengobatan.
1.5 Hipotesa
Adapun hipotesis yang diajukan penulis yaitu ramuan dari daun lidah buaya (Aloe vera
L.) lebih efektif untuk menurunkan kadar gula darah dibandingkan obat kimia.
1.6 Ruang Lingkup Penelitian
Dalam pembahasan ini penulis membatasi ruang lingkup masalah agar tidak
menyimpang dari pokok permasalahan dan untuk mendapatkan suatu gambaran tentang
apa yang akan diuraikan dalam penulisan ini nanti. Adapun ruang lingkup
permasalahannya, mengenai unsur-unsur atau materi yang terkait secara erat dengan
masalah khasiat daun lidah buaya (Aloe vera L.) dalam menurunkan kadar gula darah.
1.7 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan karya tulis ilmiah ini meliputi:
BAB I pendahuluan meliputi: latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, hipotesa, ruang lingkup, dan sistematika penulisan.
BAB II kajian pustaka meliputi: penjelasan tentang tanaman lidah buaya dan penjelasan
tentang penyakit diabetes melitus.
BAB III metode penelitian meliputi: lokasi dan waktu penelitian, jenis dan sumber data,
teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.
BAB IV pembahasan meliputi: jawaban atas rumusan masalah yang ada yaitu lidah
buaya dalam menurunkan kadar gula darah dan efektivitas daun lidah buaya dalam
menurunkan kadar gula darah.
BAB V penutup meliputi: simpulan dan saran yang diajukan oleh penulis.


BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Lidah Buaya
Nama umum :
Indonesia : Lidah Buaya
Inggris : Aloe, Medicinal aloe, Barbados aloe
Pilipina : Sabila
Cina : Lu hui
Spanyol : Salvila
Malaysia : Jadam
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Ordo : Asparagales
Famili : Asphodelaceae
Genus : Aloe
Spesies : Aloe vera L.
Tanaman lidah buaya (Aloe vera L.) berbatang pendek, batangnya tidak terlihat karena
tertutup oleh daun-daun yang rapat dan sebagian terbenam dalam tanah. Melalui batang
ini akan muncul tunas-tunas yang selanjutnya menjadi anakan. Daun tanaman lidah buaya
(Aloe vera L.) berbentuk pita dengan helaian yang memanjang. Daunnya berdaging tebal,
tidak bertulang, berwarna hijau keabu-abuan, bersifat sukulen (banyak mengandung air)
dan banyak mengandung getah atau lendir (gel). Tanaman lidah buaya (Aloe vera L.) tahan
terhadap kekeringan karena di dalam daun banyak tersimpan cadangan air yang dapat
dimanfaatkan pada waktu kekurangan air. Bentuk daunnya menyerupai pedang dengan
ujung meruncing, permukaan daun dilapisi lilin, dengan duri lemas dipinggirnya. Panjang
daun dapat mencapai 50 cm - 75 cm, dengan berat 0,5 kg - 1 kg, daun melingkar rapat di
sekeliling batang bersaf-saf.
Bunga lidah buaya (Aloe vera L.) berwarna kuning atau kemerahan berupa pipa yang
mengumpul, keluar dari ketiak daun. Bunga berukuran kecil, tersusun dalam rangkaian
berbentuk tandan, dan panjangnya dapat mencapai 1 meter. Bunga lidah buaya (Aloe vera
L.) biasanya muncul bila ditanam di pegunungan.
Akar tanaman lidah buaya (Aloe vera L.) berupa akar serabut yang pendek dan berada di
permukaan tanah. Panjang akar berkisar antara 50 - 100 cm. Untuk pertumbuhannya
tanaman memerlukan tanah yang subur dan gembur.
Di Indonesia dikenal tiga spesies lidah buaya yang dibudidayakan yakni Aloe sorocortin
yang berasal dari Zanzibar (Zanzibar aloe), Aloe barbadansis miller dan Aloe vulgaris. Pada
umumnya banyak ditanam di Indonesia adalah jenis barbadansis yang memiliki sinonim
Aloe vera linn (Suryowidodo, 1988). Jenis Aloe yang banyak dikenal hanya beberapa antara
lain adalah Aloe nobilis, Aloe variegata, Aloe vera (Aloe barbadansis), Aloe feerox miller,
Aloe arborescens dan Aloe schimperi.
2.2 Diabetes Melitus
Diabetes melitus adalah penyakit dimana tubuh penderitanya tidak bisa mengendalikan
tingkat gula (glukosa) dalam darahnya. Jadi, penderita mengalami gangguan metabolisme
dari distribusi gula oleh tubuh sehingga tubuh tidak bisa memproduksi insulin dalam jumlah
yang cukup atau tidak mampu menggunakan insulin secara efektif. Akibatnya, terjadi
kelebihan gula di dalam darah sehingga menjadi racun bagi tubuh. Sebagian glukosa yang
tertahan dalam darah tersebut melimpah ke sistem urine.
Penyebab Penyakit Diabetes Melitus
Penyakit diabetes melitus pada umumnya diakibatkan oleh pola konsumsi makanan
yang tidak terkontrol atau sebagai efek samping dari pemakaian obat-obat tertentu,
berikut ini faktor yang dapat menyebabkan seseorang beresiko terkena diabetes:
a. Faktor keturunan
b. Kegemukan/obesitas biasanya terjadi pada usia 40 tahun
c. Tekanan darah tinggi
d. Angka Triglycerid (salah satu jenis molekul lemak) yang tinggi
e. Level kolesterol yang tinggi
f. Gaya hidup modern yang cenderung mengkonsumsi makanan instan
g. Merokok dan Stres
h. Terlalu banyak mengkonsumsi karbohidrat
i. Kerusakan pada sel pankreas
Dampak penyakit diabetes
Penyakit diabetes dapat menimbulkan efek yang buruk bagi tubuh. Dampaknya dapat
menderita penyakit lain yang lebih parah bila dibandingkan dengan diabetes. Menderita
penyakit diabetes dapat menimbulkan kebutaan, gagal ginjal, kerusakan saraf, dan
merupakan penyebab utama terjadinya pengerasan dan penyempitan pembuluh darah
(Aterosklerosis) sehingga menimbulkan stroke, penyakit jantung koroner (PJK) dan penyakit
pembuluh darah lainnya.
Selain menyebabkan timbulnya penyakit lain, penyakit diabetes dapat memperburuk
keadaan tubuh penderita. Misalnya pada penderita diabetes yang penyakitnya sudah
parah, penyakit ini dapat membuat luka ringan menjadi sulit sembuh dan bisa menyebar ke
bagian tubuh yang lain. Luka yang menyebar ke bagian tubuh yang lain akan menyebabkan
pembusukan pada bagian tubuh tersebut. Jika luka tersebut sudah busuk benar, maka
bagian tubuh yang busuk tersebut harus diamputasi untuk mencegah penyebaran
kebusukan ke bagian tubuh yang lain.
Ciri-Ciri Penyakit Diabetes
Penyakit diabetes atau gangguan metabolisme karbohidrat menyebabkan tubuh
kekurangan energi. Akibatnya penderita diabetes melitus umumnya terlihat lemah, lemas
dan tidak bugar. Gejala umum yang dirasakan bagi penderita diabetes yaitu :
a. Banyak kencing (polyuria) terutama pada malam hari.
b. Gampang Haus dan banyak minum (polydipsia).
c. Mudah lapar dan banyak makan (polyphagia).
d. Mudah lelah dan sering mengantuk.
e. Penglihatan kabur.
f. Sering pusing dan mual.
g. Koordinasi gerak anggota tubuh terganggu.
h. Berat badan menurun terus.


BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sibangkaja, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten
Badung dan di Br. Pengilian Perum. Karya Samia No.2 Dalung, Kuta Utara. Penelitian ini
dilaksanakan hari Senin, 18 Juli sampai dengan hari Jumat 23 Juli 2011.
3.2 Jenis dan Sumber data
3.2.1 Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder.
1. Data Primer
Data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan narasumber yang berkaitan
dengan topik yang dibahas.
2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari menelaah literatur-literatur yang berkenaan dengan
topik yang dibahas.
3.2.2 Sumber Data
Data-data yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini diperoleh dari:
1. Wawancara dengan narasumber yang berkenaan dengan topik karya tulis.
2. Studi pustaka dari literatur-literatur yang berkenaan dengan topik yang dibahas.


3.3 Teknik Pengumpulan Data
3.3.1 Kepustakaan
Dengan mengkaji dan menelaah langsung beberapa macam literatur- literatur yang
berkaitan dengan topik laporan yang akan dibahas.
3.3.2 Wawancara
Dengan melakukan wawancara langsung dengan narasumber yang menderita
penyakit diabetes yang mengkonsumsi ramuan daun lidah buaya (Aloe vera L.) dan
narasumber yang mengkonsumsi obat diabetes kimia dengan menggunakan format
wawancara.
3.4 Teknik Analisis Data
Setelah data dikumpulkan diolah dengan tehnik pengolahan secara deskriptif kualitatif.
Dimana kualitatif ini dilakukan terhadap data yang berupa informasi uraian dalam bentuk
bahasa prosa kemudian dikaitkan dengan data lainnya untuk mendapatkan kejelasan
terhadap suatu kebenaran atau sebalinnya, sehingga memperoleh gambaran.
Selanjutnya, dari hasil pengolahan tersebut, pembahasan disajikan secara deskriptif
analitis. Penyajian dengan menggambarkan secara lengkap tentang aspek-aspek yang
bersangkutan dengan masalah yang ada kemudian dianalisis kebenaran hal tersebut.


BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Lidah Buaya Dalam Menurunkan Kadar Gula Darah
Dari sekitar 200 jenis tanaman lidah buaya, yang baik digunakan untuk pengobatan
adalah jenis Aloevera barbadensis miller. Lidah buaya jenis ini mengandung 72 zat yang
dibutuhkan oleh tubuh. Di antara ke-72 zat yang dibutuhkan tubuh itu terdapat 18 macam
asam amino, karbohidrat, lemak, air, vitamin, mineral, enzim, hormon, dan zat golongan
obat. Antara lain antibiotik, antiseptik, antibakteri, antikanker, antivirus, antijamur,
antiinfeksi, antiperadangan, antipembengkakan, antiparkinson, antiaterosklerosis, serta
antivirus yang resisten terhadap antibiotik.
Daun lidah buaya mengandung aloin, aloe-emodin, rhein, aloinoside A, B, barbaloin,
isobarbaloin, homonataloin, aloesin, bradykininase, dan aloctin A. Aloe-emodin dan rhein
adalah polifenol golongan anthraquinone yang mempunyai khasiat laksatif (purgatif;
pencahar atau obat cuci perut). Kandungan polosakaridanya mempercepat penyembuhan
luka dan mengurangi reaksi peradangan. Selain itu aloe emodin yang terdapat di bagian
lendir daun lidah buaya, sebuah senyawa organik dari golongan anthraquinone yang
mengaktivasi jenjang sinyal insulin seperti pencerap insulin-beta dan -substrat1, fosfatidil
inositol-3 kinase dan meningkatkan laju sintesis glikogen dengan menghambat glikogen
sintase kinase 3beta, sehingga sangat berguna untuk mengurangi rasio gula darah.
Untuk mengurangi kadar gula darah pada penderita diabetes melitus daun lidah buaya
dapat diolah menjadi ramuan sederhana.
Berikut ini cara pengolahannya:
Alat:
1. Panci
2. Saringan
3. Sendok
Bahan:
1. 30 gram batang daun lidah buaya
2. 3 gelas air putih
Proses pembuatan:
1. 30 gram batang daun lidah buaya dicuci bersih lalu bersihkan duri yang berada
dipinggir daun. Kemudian iris tipis daun lidah buaya.
2. Rebus irisan daun lidah buaya dengan 3 gelas air. Rebus hingga menjadi 1 setengah
gelas.
3. Minum air rebusan lidah buaya 3 kali sehari masing-masing setengah gelas.
4.2 Efektivitas Daun Lidah Buaya Dalam Menurunkan Kadar Gula Darah
Dalam penelitian untuk membuktikan bahwa lidah buaya efektif menurunkan kadar gula
darah, penulis melakukan penelitian terhadap dua penderita diabetes dan diperoleh hasil
sebagai berikut:
Tabel 1. Kadar Gula Darah Penderita Diabetes yang Mengkonsumsi Ramuan Lidah Buaya
Bulan
Kadar Gula Darah
Kadar Gula Darah
Normal
Sebelum
Makan
Sesudah
Makan
Sebelum
Makan
Sesudah
Makan
Februari 119 mg/dl 135 mg/dl
70-105
mg/dl
70-120
mg/dl
Maret 110 mg/dl 125 mg/dl
April 115 mg/dl 135 mg/dl
Tabel 2. Kadar Gula Darah Penderita yang Mengkonsumsi Obat Kimia
Bulan
Kadar Gula Darah
Kadar Gula Darah
Normal
Sebelum
Makan
Sesudah
Makan
Sebelum
Makan
Sesudah
Makan
Februari 323 mg/dl 424 mg/dl
70-105
mg/dl
70-120
mg/dl
Maret 319 mg/dl 439 mg/dl
April 317 mg/dl 494 mg/dl
Dalam tabel tersebut menunjukkan angka kadar gula darah dua penderita dibetes
melitus. Tabel 1 menunjukkan angka kadar gula darah penderita yang mengkonsumsi
ramuan daun lidah buaya (Aloe vera L.). Sedangkan tabel 2 menunjukkan angka kadar gula
darah pederita yang mengkonsumsi obat kimia.
Dalam wawancara yang dilakukan terhadap penderita II (penderita pembanding)
penderita mengkonsumsi obat rekomendasi dokter yaitu glibenclamide. Selama
mengkonsumsi obat tersebut ia mendapat penurunan kadar gula darahnya yang
sebagaimana sudah tertera pada tabel di atas. Kemudian pernah juga mencoba obat Cina
yang disarankan oleh teman penderita. Namun dalam mengkonsumsi obat tersebut
penderita berhenti mengkonsumsinya, sebab terbentur harga obat yang mahal sehingga ia
hanya mengkonsumsinya selama enam bulan saja lalu kembali mengkonsumsi
glibenclamide sampai sekarang.
Penderita I (yang mengkonsumsi ramuan lidah buaya) selama 1 tahun hanya
mengkonsumsi air rebusan lidah buaya dan melakukan cek gula darah di rumah sakit.
Selama mengkonsumsi ramuan daun lidah buaya terjadi penurunan kadar gula darah
secara berkelanjutan. Penderita memilih menggunakan obat tradisional karena
kemungkinan adanya efek samping yang ditimbulkan oleh obat tersebut lebih kecil
dibandingkan jika menggunakan obat kimia. Disamping efek samping yang timbul, obat
kimia memiliki harga yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan obat tradisional.
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Adapun simpulan yang dapat ditarik dari pembahasan adalah sebagai berikut.
1. Daun lidah buaya dapat dimanfaatkan menjadi obat tradisional diabetes karena mengandung
bahan-bahan yang bermanfaat untuk mengatasi kadar gula darah penderita. Ramuan daun
lidah buaya dapat diolah dengan mudah yaitu merebusnya lalu mengkonsumsi secara teratur.
2. Efektivitas daun lidah buaya (Aloe vera L.) untuk menurunkan kadar gula darah lebih baik
dibandingkan obat kimia. Terbukti dari tabel perbandingan kadar gula darah dari penderita
yang mengkonsumsi ramuan dari daun lidah buaya dan penderita yang mengkonsumsi obat
kimia.
5.2 Saran
5.2.1 Masyarakat seharusnya lebih mampu memanfaatkan lidah buaya dalam bentuk
berbagai sajian, baik makanan maupun obat-obatan.
5.2.2 Bahwa sebaiknya masyarakat lebih memperhatikan tanaman-tanaman yang ada di
sekitarnya, yang kebanyakan mempunyai khasiat untuk menyembuhkan berbagai
penyakit, baik penyakit ringan maupun kronis.


DAFTAR PUSTAKA
A. N. S, Thomas. 2007. Tanaman Obat Tradisional 2. Yogyakarta. Kanisius.
Budi Santoso, Hieronymus. 2008. Ragam dan Khasiat Tanaman Obat Sehat Alami dari Halaman
Asri. Tanggerang. PT. Agromedia Pustaka.
Dalimartha, Scliawan. 2008. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 5. Jakarta. Pustaka Bunda.
Muhlisah, Fauziah. 2007. Tanaman Obat Keluarga. Jakarta. Penebar Swadaya.
Tandra, Hans. 2007. Segala Sesuatu yang Harus Anda Ketahui Tentang Diabetes. Jakarta. PT.
Gramedia Pustaka.
http://abidinblog.blogspot.com/kenali-gejala-diabetes.html
http://health.kompas.com/Kenali.3P.Gejala.Diabetes.htm#
http://id.wikipedia.org/Lidah_Buaya.htm
http://indodiabetes.com/sepuluh-gejala-diabetes.html
http://kamissore.blogspot.com/jenis-tanaman-lidah-buaya.html
http://kembangbungaku.blogspot.com/2009/03/lidah-buaya-aloe-vera-linn.html
http://rumahdiabetes.com/Mengapa Kita Harus Peduli Diabetes.htm
http://rumahdiabetes.com/Penderita-Diabetes-Bertambah-Tiga-Kali-Lipat.htm
http://suaramerdeka.com/v1/Memetik-Manfaat-Jus-Lidah-Buaya.htm
http://wong168.wordpress.com/2011/07/19/khasiat-lidah-buaya/
http://www.metris-community.com/Gejala Kencing Manis_Ciri-ciri Penyakit Gula.htm
http://www.plantamor.com/index.php?CatID=18
http://www.squidoo.com/manfaat-lidah-buaya.htm
LAMPIRAN 1
FOTO-FOTO PENELITIAN
Penyiapan bahan
Lidah Buaya diiris tipis


Perebusan lidah buaya dengan 3 gelas air
irisan lidah buaya dicampur air

Ramuan Lidah Buaya
Penyaringan



LAMPIRAN 2
DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA
1. Bagaimana gejala yang dirasakan saat menderita penyakit diabetes?
2. Obat apa yang pernah digunakan?
3. Apakah obat tersebut dapat mengatasi penyakit diabetes yang diderita?
4. Bagaimana hasil pengobatan yang dilakukan dengan obat yang dikonsumsi?
5. Selain obat tersebut apakah ada cara pengobatan alternatif lainnya?
6. Jika memakai obat tradisional, mengapa memilih obat tradisional?
7. Bagaimana perkembangan kadar gula darah selama mengkonsumsi obat yang digunakan?


LAMPIRAN 3
DAFTAR INFORMAN
1. Informan 1:
Nama : Ida Bagus Siwagota
Alamat : Br. Saren, Sibangkaja, Abiansemal
Pekerjaan : PNS
No Hp : 081558085791
2. Informan 2:
Nama : Nyoman Yudana
Alamat : Perumahan Karya Samia, Blok A No. 2
Pekerjaan : Polisi
No Hp : -


BIODATA
1. Nama : Ida Ayu Gde Pertiwi Prabawati Dewi
TTL : Sibangkaja, 24 Mei 1995
Alamat : Br. Saren Sibangkaja, Abiansemal
Hobi : Mendengarkan musik, menulis cerpen
Cita-cita : Guru
Moto : Optimis menjalani hari
No HP : 087860209035
Agama : Hindu
Karya Ilmiah yang pernah dibuat:
1. Minyak Biji Jarak Pagar sebagai Penggganti Bahan Bakar pada Kompor Minyak Tanah
2. Penanggulangan Seks Pranikah di Kalangan Pelajar
3. Fungsi Strategis Keberadaan Bali Flight Academy dan Bandar Udara Letkol Wisnu bagi
Masyarakat Buleleng
4. Pemanfaatan Bunga Belimbing Wuluh (Avverhoa bilimbi) sebagai Obat Herbal untuk
Mengobati Sariawan (Stomatitis aphtosa)
Penghargaan Ilmiah : -


2. Nama : Putu Teguh Surya Pratama
TTL : Denpasar, 2 November 1994
Alamat : Br. Pengilian Perum. Karya Samia No.11 Dalung, Kuta Utara
Hobi : Bermain musik
Cita-cita : Penyuluh kesehatan
Moto : Jalani tugas sebaik mungkin
No HP : 085737455405
Agama : Hindu
Karya Ilmiah yang pernah dibuat:
1. Anti Stigma dan Diskriminasi Terhadap ODHA
Penghargaan Ilmiah : -
Diposkan oleh teguh bonitoo di 04.56

teguh bonitoo
Lihat profil lengkapku



Action Management Jakarta
6 Manfaat lidah buaya
manfaat lidah buaya
Lidah buaya sudah tidak asing lagi bagi penduduk negara indonesia, tanaman ini sangat populer
di mata masyarakat, sayangnya belum banyak yang mengetahui puluhan manfaat yang
terkandung di dalamnya. Minimnya info dan penyuluhan menjadi penyebab utamanya. Untuk
menghindari informasi yang salah maka kami menyertakan beberapa kandungan yang terdapat
pada lidah buaya, baru setelah itu kami berikan gambaran terperinci mengenai manfaat lidah
buaya bagi manusia.
Gel atau bagian dalam lidah buaya mengandung 75 bahan aktif biologis yang sangat berguna
bagi kesehatan manusia, maka tidak aneh jika anda sering mendapati resep obat tradisional
yang memasukkan lidah buaya sebagai bahan utamanya. Selain itu kandungan mineral yang
tinggi dapat membantu kita untuk memberikan tubuh jumlah mineral yang cukup. Seperti kita
ketahui bersama bahwa tubuh tidak dapat memproduksi mineral sendiri, mineral berasal dari
faktor eksternal seperti air dan tentunya lidah buaya. Beberapa jenis mineral yang ditemukan
pada lidah buaya di antaranya:
1 Seng
2 Sodium
3 Fosfor
4 Kalium
5 Magnesium
6 Zat besi
7 Kalsium
Manfaat Jus lidah buaya
Mungkin masih ada yang belum tau bahwa lidah buaya dapat dikonsumsi karena informasi yang
beredar di masyarakat lebih banyak terkait dengan penggunaan lidah buaya sebagai obat luar.
Sama dengan beberapa tehnik dan metode pembuatan obat tradisional lainnya, lidah buaya
pun dapat kita jadikan sebagai jus untuk dapat mengambil puluhan manfaat yang terkandung di
dalamnya. Untuk mengetahui apa saja manfaat lidah buaya, berikut telah kami rangkumkan
untuk anda.
Penghilang racun dalam tubuh
Jus lidah buaya sangat berkhasiat untuk menyerap dan membuang racun dalam tubuh yang
berasal dari makanan cepat saji, bahan pengawet dan zat kimia berbahaya lainnya. Semua
racun tersebut diserap lalu dikeluarkan lewat saluran pembuangan.
Meningkatkan kekebalan tubuh
Jus lidah buaya berkhasiat untuk meningkatkan sistem imun kita terhadap berbagai ancaman
penyakit. Radikal bebas yang semakin banyak kita temui di masa sekarang ini dapat dicegah
dengan mengkonsumsi jus lidah buaya secara teratur.
Mengendalikan berat badan
Bagi anda yang sedang bermasalah dengan berat badan yang tidak ideal, jus lidah buaya dapat
anda pilih sebagai salah satu solusinya. Kandungan lidah buaya akan bekerja untuk menetralisir
semua racun dalam tubuh dan membuat sistem pencernaan bekerja secara normal. Selain itu
lidah buaya juga dapat membuat tubuh lebih mudah menyerap semua vitamin dan nutrisi dari
makanan yang kita konsumsi setiap harinya dan membuang zat yang berbahaya bagi tubuh
hingga berat badan dapat selalu kita kendalikan.
Memperbaiki kerusakan kulit
Tubuh akan memperbaiki jaringan kulit yang rusak setiap 28 hari sekali.
Mengurangi kondisi inflamasi
Lidah buaya dapat dijadikan sebagai pereda nyeri otot, dalam satu gelas jus lidah buaya
terdapat sekurangnya 12 senyawa yang dapat membantu mengurangi efek peradangan.
Menjaga kesehatan mulut
Manfaatkan tanaman ini untuk menjaga kesehatan mulut anda dari gangguan gusi berdarah
dan lain sebagainya.
Selain enam manfaat lidah buaya di atas, masih banyak lagi manfaat lainnya yang tidak bisa
kami uraikan di sini karena keterbatasan waktu dan tempat. Edisi selanjutnya kami akan
mencoba untuk mengulas manfaat lidah buaya untuk kecantikan, silahkan tunggu update kami
selanjutnya

Sumber artikel http://www.janggleng.com/6-manfaat-lidah-buaya.html




JUDUL2 PEN/PENGABMAS
Pemanfaatan Daun Lidah Buaya (Aloe vera L.) sebagai Obat Tradisional/Herbal untuk
Mengobati Penderita Diabetus Melitus
Daun lidah buaya dapat dimanfaatkan menjadi obat tradisional diabetes karena mengandung
bahan-bahan yang bermanfaat untuk mengatasi kadar gula darah penderita. Ramuan daun
lidah buaya dapat diolah dengan mudah yaitu merebusnya lalu mengkonsumsi secara teratur.
Penyuluhan tentang Tanaman Obat sebagai tanaman hias di lingkungan sekolahdi lingkungan sekolah
Pemanfaatan Tumbuhan Obat Untuk Pemeliharaan Kesehatan dan Peningkatan Pendapatan Keluarga
Hubungan Manajemen Kelas Dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Program
Studi DIV Kebidanan Universitas Nasional Tahun Akademik 2010-2011







PENGOBATAN STOMATITIS AFTOSA (Sariawan) DI DESA CIBURIALKECAMATAN CIMENYAN
KABUPATEN BANDUNGOleh:Tenny Setiani, E. Fitriana Sari, Kosterman Usri.Fakultas Kedokteran
Gigi Universitas Padjadjaran
Abstrak
Desa Ciburial merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan CimenyanKabupaten
Bandung, secara geografis terletak di dataran tinggi Bandung Utara yangmerupakan daerah
tujuan wisata karena pemandangan yang indah, udara yang sejuk,banyak terdapat restoran dan
kafe, galeri, vila dan pesantren. Dengan kemajuan sepertiini penduduk daerah tersebut
mendapat kesempatan peluang pekerjaan, tentu sajakesehatan merupakan salah satu syarat
utama dalam mendapatkan pekerjaan, termasuk diantaranya kesehatan mulut dan
gigi.Sariawan merupakan kelainan yang sering terjadi pada setiap orang, meskipun tidak terlalu
parah tetapi keadaan ini seringkali menggangu aktifitas penderita umat darigangguan
mengunyah, menelan, maupun bicara. Pada beberapa orang sariawan iniseringkali terjadi
secara berulang dengan luka yang besar dan Sangat menganggu karenaterasa sakit. Saat ini
banyak beredar obat-obatan yang dipromosikan sebagaipencegahan maupun menyembuhkan
sariawan dengan cepat, sedangkan kita ketahuibahwa obat-obatan tersebut dijual dengan
harga yang relatif'mahal, terutamabagigolongan rendah.Tujuan kegiatan ini adalah untuk
mensosialisasikan bahwa ada obat tradisional yangmudah didapat dan murah, yang dapat
digunakan untuk mengobati sariawan. Manfaatkegiatan ini diharapkan bisa diteruskan kepada
seluruh warga desa untuk dapatmemanfaatkan lidah buaya sebagai obat sariawan.Respon yang
diperlihatkan oleh para peserta pendamping ini cukup baik. Hal ini diukurmelalui perubahan
pengetahuan mengenai kesehatan gigi dan mulut secara umum yangdidapat dengan cara
diskusi, dan pemanfaatan lidah bnaya untuk mengobati sariawanyang juga diterima dengan
baik.
I.

PENDAHULUAN
Obat tradisional kembali populer dipilih sebagai obat untuk menyembuhkanberbagai penyakit
karena disampmg harganya terjangkau, tanpa efek samping jugakhasiatnya cukup menjanjikan.
Salah satu tanaman obat tersebut adalah aloe vera ataulazim disebut Udah buaya. Sejak
berabad-abad yang lampau orang sudah mengenallidah buaya sebagai obat untuk
menyembuhkan berbagai penyakit, mulai dari obatuntuk kulit, penyubur rambut, dan
pencahar, akan tetapi Udah buaya sebagai obat untuk penyembuhan
stomatitis aphthous
atau sariawan masih banyak orang yang belummengetahuinya.Alasan mengapa Hdah buaya
dipercaya memilild peran dalam mempercepat prosespenyembuhan stomatitis aphthous ini
karena lidah buaya banyak mengandung zat-zatyang dibutuhkan dalam proses penyembuhan
stomatitis aphthous diantaranya enzymebradyki nase dan karboxypeptidase sebagai anti
inflamasi, kemudian mengandung












Cara perawatan luka bakar dengan
lidah buaya

Lidah buaya sudah tidak asing lagi bagi penduduk negara indonesia, tanaman ini sangat populer
di mata masyarakat, sayangnya belum banyak yang mengetahui puluhan manfaat yang
terkandung di dalamnya. Minimnya info dan penyuluhan menjadi penyebab utamanya. Untuk
menghindari informasi yang salah maka kami menyertakan beberapa kandungan yang terdapat
pada lidah buaya, baru setelah itu kami berikan gambaran terperinci mengenai manfaat lidah
buaya bagi manusia.
Gel atau bagian dalam lidah buaya mengandung 75 bahan aktif biologis yang sangat berguna
bagi kesehatan manusia, maka tidak aneh jika anda sering mendapati resep obat tradisional yang
memasukkan lidah buaya sebagai bahan utamanya. Selain itu kandungan mineral yang tinggi
dapat membantu kita untuk memberikan tubuh jumlah mineral yang cukup. Seperti kita ketahui
bersama bahwa tubuh tidak dapat memproduksi mineral sendiri, mineral berasal dari faktor
eksternal seperti air dan tentunya lidah buaya. Beberapa jenis mineral yang ditemukan pada lidah
buaya di antaranya:
1. Seng
2. Sodium
3. Fosfor
4. Kalium
5. Magnesium
6. Zat besi
7. Kalsium

Sekecil apapun, luka akan meninggalkan bekas bila sudah terinfeksi. Penyebaran infeksi tersebut
adalah melalui air, debu dan kotoran, dimana ketiga hal ini mengandung bibit penyakit . Luka
yang terinfeksi biasanya akan merah meradang, bahkan akan melepuh bila lukanya tergolong
berat, dan yang paling fatal kulit akan menjadi gosong sehingga meninggalkan bekas.
Penanganan luka bakar berbeda dengan luka yang lainnya. Kesalahan terbesar yang ada sampai
saat ini adalah anggapan bahwa mengobati luka bakar dengan mengoleskan odol merupakan
sebuah solusi. Padahal itu sama sekali bukan solusi, bukan penanganan yang tepat. Itu hanya
akan memperburuk keadaan luka anda. Dijamin, luka anda bakal melepuh dan akan lama untuk
pulih kembali.
Kita tahu bahwa lidah buaya (aloe vera) adalah tumbuhan yang kaya akan khasiat sebagai obat,
kesehatan, juga untuk kecantikan. Lidah buaya terbukti mengandung zat-zat penting seperti
vitamin A, B1, B2, B3, B21, C, E, kolin, inositol, dan asam folat. Namun apakah anda sudah
tahu? Aloe vera / lidah buaya bisa juga dipakai untuk mengobati luka bakar seperti terkena
knalpot, terkena minyak goreng panas, terkena sinar matahari yang terlalu lama, tersiram kuah
panas, dan lainnya.
Bagaimana caranya? Sangat mudah!
1. Ambil lidah buaya. Kita kupas kulit luar lidah buaya, buang. Karena yang berguna untuk
pengobatan luka bakar ini adalah bagian dagingnya (yang bening). Alternatif lain adalah dengan
cara menumbuk buah lidah buaya tadi.
2. Tempelkan lidah buaya yang sudah dikupas kulitnya ke bagian kulit anda dimana terdapat
luka bakar. Untuk luka yang kegosong-gosongan akibat terkena sinar matahari, caranya sama.
Tinggal oleskan saja dibagian yang dianggap gosong.
3. Tunggu sampai lukanya tidak melepuh
4. J ika sudah, lepas dan bersihkan lidah buaya dari kulit anda sampai bersih
Demikian salah satu cara untuk mengobati luka bakar agar tidak berbekas. Ke empat langkah
diatas tidak termasuk untuk luka bakar yang mengenai bagian tubuh secara meluas. Bila hal ini
terjadi, maka memerlukan perawatan Rumah Sakit. Ingat, jangan gunakan odol, dan jangan lupa
baca juga manfaat lidah buaya yang lainnya.

MANFAAT LIDAH BUAYA

Manfaat lidah buaya ternyata sangat banyak. Selama ini mungkin kita hanya mengenal
lidah buaya sebagai tanaman yang tumbuh di pekarangan rumah dan jarang kita manfaatkan.
Namun ternyata, dari hasil berbagai penelitian diketahui khasiat lidah buaya ternyata sangat
banyak. Sejak dahulu, manfaat lidah buaya sering kali dipakai sebagai shampo untuk keramas
oleh masyarakat Indonesia.
Namun tahukah Anda bahwa Manfaat lidah buaya yang tumbuh di daerah tropis ini
memiliki kandungan sekitar 75 jenis zat bermanfaat dan lebih dari 200 senyawa yang dapat
digunakan dalam pengobatan herbal. Dengan kandungan yang demikian hebat, manfaat tanaman
lidah buaya tidak hanya sebagai bahan shampo untuk keramas, namun juga bermanfaat sebagai
tanaman herbal untuk mengobati berbagai macam penyakit.
Contoh Manfaat Lidah Buaya
Beberapa contoh dari khasiat lidah buaya yang dapat kita peroleh adalah sebagai berikut:
Sebagai Detoksifikasi Racun. Dengan cara membuat Jus Lidah Buaya, berbagai vitamin
dan mineral yang terkandung dalam lidah buaya dapat menjadi detoksifikasi (penangkal)
racun dalam tubuh Anda.
Mengatasi Gangguan Pencernaan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa kegunaan lidah
buaya diantaranya adalah dapat mengatasi refluks asam dan menenangkan esophagus.
Hal ini akan menghindarkan Anda dari resiko iritasi usus maupun tukak lambung,
sehingga pencernaan Anda akan semakin sehat.
Manfaat lidah buaya untuk Mencegah Diabetes. Selain sebagai detoksifikasi racun, jus
lidah buaya juga mengandung zat yang dapat mencegah resiko diabetes. Dengan rutin
mengonsumsi jus lidah buaya, kadar gula darah Anda akan tetap terjaga dan terhindar
dari serangan diabetes.
Membantu Gerakan Usus dalam Pencernaan. Tanaman lidah buaya mengandungAloe
lateks. Zat tersebut dapat menghasilkan antrakuinon glycosidesaloin A dan B. Zat-zat
tersebut memiliki manfaat sebagai obat pencahar yang kuat dan membantu gerakan usus
dalam mencerna makanan.
Manfaat lidah buaya untuk Merawat Kulit dan Menjaga Berat Badan. Jangan heran
apabila jus lidah buaya juga bermanfaat untuk menghilangkan jerawat dan melembabkan
kulit. Bahkan, jus lidah buaya juga dapat menurunkan berat badan. Berbagai manfaat
tanaman lidah buaya ini telah digunakan oleh nenek moyang kita selama bertahun-tahun.
Berbagai manfaat lidah buaya tersebut dapat Anda coba dirumah. Selain dari kelima
contoh diatas, sebenarnya masih banyak lagi manfaat lidah buaya yang tidak bisa saya sebutkan
disini. Itulah tanda kekuasaan Tuhan yang luar biasa ada pada sebuah tanaman lidah buaya.
Maka, marilah kita manfaatkan dan kita lestarikan dengan sebaik-baiknya tanaman-tanaman
yang ada disekitar kita.


Lidah Buaya atau Aloe vera merupakan tanaman berduri yang berasal dari daerah
kering di benua Afrika. Tamanan ini telah dikenal dan digunakan sejak ribuan tahun
yang lalu karena khasiat dan manfaatnya yang luar biasa. Salah satunya kita bisa lihat
di tivi. Aloe vera digunakan untuk bahan shampo.

Catatan sejarah yang ada menyebutkan bahwa Bangsa Mesir kuno telah mengetahui
manfaat lidah buaya sebagai tanaman kesehatan sejak tahun 1500 SM. Karena
manfaat lidah buaya yang begitu luar biasa, bangsa Mesir kuno menyebut tanaman
lidah buaya sebagai tanaman keabadian!

Tidak hanya itu, seorang tabib dari zaman Yunani kuno yang bernama Dioscordes,
menyebutkan jika salah satu manfaat lidah buaya yakni memiliki khasiat untuk
mengobati berbagai macam jenis penyakit. Misalnya radang tenggorokan, bisul, rambut
rontok, wasir, dan kulit memar, pecah-pecah serta lecet.

Sebenarnya apa sih kandungan Lidah Buaya?
Tanaman Lidah Buaya merupakan satu dari 10 jenis tanaman terlaris di dunia yang
mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai tanaman obat dan bahan baku
industri.

Tanaman Lidah Buaya memiliki beragam jenis. Setidaknya ada sekitar 200 jenis
Tanaman Lidah Buaya yang telah diketahui. Dari ke 200 jenis tersebut yang paling
bagus digunakan untuk pengobatan adalah jenis Aloevera Barbadensis Miller. Jenis ini
setidaknya mengandung 72 jenis zat yang dibutuhkan oleh tubuh.

Dari 75 zat tersebut terdapat 18 macam asam amino, karbohidrat, lemak, air, vitamin

Sumber : http://petanikreatif.blogspot.com/2012/02/manfaat-si-lidah-
buaya.html#ixzz2wmUqG9C3
mineral, enzim, hormon, dan zat golongan obat. Antara lain antibiotik, antiseptik,
antibakteri, antikanker, antivirus, antijamur, antiinfeksi, antiperadangan,
antipembengkakan, antiparkinson, antiaterosklerosis, serta antivirus yang resisten
terhadap antibiotik.

Manfaat Daun Lidah Buaya
Daun lidah buaya memiliki banyak manfaat, baik sebagai obat maupun untuk kosmetik.

Lidah buaya merupakan tanaman yang cukup unik karena mengandung berbagai
senyawa biologis aktif, seperti mannans asetat, polymannans, antrakuinon, dan
berbagai lektin. Lidah buaya juga mengandung sekitar 75 jenis zat yang telah dikenal
bermanfaat dan lebih dari 200 senyawa lain yang membuatnya layak digunakan dalam
pengobatan herbal.

Zat-zat tersebut termasuk enzim yang membantu pencernaan dan mengurangi
peradangan, semua jenis vitamin terkecuali vitamin D, mineral yang diperlukan untuk
fungsi enzim, gula rantai panjang untuk menyeimbangkan kembali sistem pencernaan;
saponin yang berfungsi sebagai anti-mikroba, dan 20 dari 22 jenis asam amino.

Berikut ini adalah sejumlah manfaat yang dapat Anda peroleh dari lidah buaya :
1. Detoksifikasi. Jus lidah buaya adalah peluruh racun alami, tetapi juga
mengandung beragam vitamin dan mineral yang membantu tubuh kita mengatasi
stres dalam kehidupan sehari-hari.
2. Gangguan pencernaan. Lidah buaya berguna terutama pada kasus panas perut
serta iritasi usus dan tukak lambung. Lidah buaya diketahui dapat menenangkan
esofagus dan mengatasi refluks asam.
3. Kesehatan mulut. Lidah buaya sangat bermanfaat untuk masalah mulut dan
gusi, terutama dalam memperbaiki gusi yang memburuk.
4. Perawatan kulit. Fungsinya juga menghilangkan jerawat, melembabkan kulit,
detoksifikasi kulit, penghapusan bekas luka dan tanda, mengurangi peradangan,
serta perbaikan dan peremajaan kulit. Lidah buaya mampu meredam rasa panas
akibat terpapar sinar matahari, memperbaiki sel kulit yang rusak, dan
merangsang pertumbuhan sel-sel baru.
5. Diabetes. Setengah sendok jus lidah buaya yang diberikan selama 14 minggu
terbukti mengurangi kadar gula darah sebesar 45 persen.
6. Membantu gerakan usus. Aloe lateks mengandung antrakuinon glycosidesaloin
A dan B yang bermanfaat sebagai obat pencahar yang kuat.
7. Menjaga berat badan. Jus lidah buaya telah digunakan selama bertahun-tahun
untuk menurunkan berat badan.
8. Kekebalan. Lidah buaya merupakan antioksidan yang penuh kontra radikal
bebas untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

9. Luka bakar. Gel lidah buaya dapat menyembuhkan dan memperbaiki kulit yang
terkena luka bakar, termasuk luka bakar akibat paparan sinar matahari, 9 hari
lebih cepat, dibanding pengobatan tanpa Aloe vera. Pada kasus luka bakar atau
iritasi kulit, aloe vera dapat memberikan rasa sejuk, menyegarkan dan
mengurangi peradangan pada kulit. Caranya, potong daging lidah buaya dan
oleskan cairannya ke permukaan luka.
Ketombe. Lidah buaya dapat membantu mengurangi gatal dan ketombe. Lidah buaya
juga bisa digunakan untuk perawatan rambut sebelum keramas.

Sumber : http://petanikreatif.blogspot.com/2012/02/manfaat-si-lidah-
buaya.html#ixzz2wmV3NOEf

sakan Nusantara, Asia, Eropa, Kue, Minuman, Ramuan Tradisional
Home
+ Resep
Sex Boyke
Direktori
Toko
Service
Map


Khasiat Lidah Buaya (Aloevera)
23 Apr

Selain menyuburkan rambut, lidah buaya juga dikenal berkhasiat untuk mengobati sejumlah
penyakit. Di antaranya diabetes melitus dan serangan jantung.
Lidah buaya atau Aloevera adalah salah satu tanaman obat yang berkhasiat menyembuhkan
berbagai penyakit. Tanaman ini sudah digunakan bangsa Samaria sekitar tahun 1875 SM.
Bangsa Mesir kuno sudah mengenal khasiat lidah buaya sebagai obat sekitar tahun 1500 SM.
Berkat khasiatnya, masyarakat Mesir kuno menyebutnya sebagai tanaman keabadian.
Seorang peracik obat-obatan tradisional berkebangsaan Yunani bernama Dioscordes,
menyebutkan bahwa lidah buaya dapat mengobati berbagai penyakit. Misalnya bisul, kulit
memar, pecah-pecah, lecet, rambut rontok, wasir, dan radang tenggorokan.
Dalam laporannya, Fujio L. Panggabean, seorang peneliti dan pemerhati tanaman obat,
mengatakan bahwa keampuhan lidah buaya tak lain karena tanaman ini memiliki kandungan
nutrisi yang cukup bagi tubuh manusia. Hasil penelitian lain terhadap lidah buaya menunjukkan
bahwa karbohidrat merupakan komponen terbanyak setelah air, yang menyumbangkan sejumlah
kalori sebagai sumber tenaga.
Makanan Kesehatan
Menurut seorang pengamat makanan kesehatan (suplemen), Dr. Freddy Wilmana, MFPM,
Sp.FK, dari sekitar 200 jenis tanaman lidah buaya, yang baik digunakan untuk pengobatan
adalah jenis Aloevera Barbadensis miller. Lidah buaya jenis ini mengandung 72 zat yang
dibutuhkan oleh tubuh.
Di antara ke-72 zat yang dibutuhkan tubuh itu terdapat 18 macam asam amino, karbohidrat,
lemak, air, vitamin, mineral, enzim, hormon, dan zat golongan obat. Antara lain antibiotik,
antiseptik, antibakteri, antikanker, antivirus, antijamur, antiinfeksi, antiperadangan,
antipembengkakan, antiparkinson, antiaterosklerosis, serta antivirus yang resisten terhadap
antibiotik.
Mengingat kandungan yang lengkap itu, lidah buaya menurut Dr. Freddy bukan cuma berguna
menjaga kesehatan, tapi juga mengatasi berbagai penyakit. Misalnya lidah buaya juga mampu
menurunkan gula darah pada diabetesi yang tidak tergantung insulin. Dalam waktu sepuluh hari
gula darah bisa normal, katanya.
Mengandung Antioksidan
Menurut Dr. Freddy, beberapa unsur mineral yang terkandung dalam lidah buaya juga ada yang
berfungsi sebagai pembentuk antioksidan alami. Misalnya vitamin C, vitamin E, dan zinc.
Bahkan hasil penelitian yang dilakukan ilmuwan asal Amerika Serikat menyebutkan bahwa
dalam Aloevera barbadensis miller terdapat beberapa zat yang bisa berfungsi sebagai
antioksidan, ujarnya. Antioksidan itu berguna untuk mencegah penuaan dini, serangan jantung,
dan beberapa penyakit degeneratif.
Lidah buaya bersifat merangsang pertumbuhan sel baru pada kulit. Dalam lendir lidah buaya
terkandung zat lignin yang mampu menembus dan meresap ke dalam kulit. Lendir ini akan
menahan hilangnya cairan tubuh dari permukaan kulit. Hasilnya, kulit tidak cepat kering dan
terlihat awet muda.
Selain wasir, lidah buaya bisa mengatasi bengkak sendi pada lutut, batuk, dan luka. Lidah buaya
juga membantu mengatasi sembelit atau sulit buang air besar karena lendirnya bersifat pahit dan
mengandung laktasit, sehingga merupakan pencahar yang baik.
Sejauh ini, menurut Dr. Freddy, penelitian belum menemukan efek samping penggunaan lidah
buaya. Jika ada masalah, itu hanya berupa alergi pada mereka yang belum pernah mengonsumsi
lidah buaya. Tapi, sejauh ini dari pasien saya yang mengonsumsi suplemen berbahan dasar
lidah buaya, reaksi yang muncul adalah karena daya kerja obat yang melawan penyakit,
katanya.
Namun, yang perlu diingat, menurut Dr. Freddy, sifat tanaman lidah buaya hampir mirip dengan
buah apel yang bila habis digigit langsung berwarna cokelat. Hal itu bisa menjadi tanda lidah
buaya telah teroksidasi, sehingga beberapa zat yang dikandungnya rusak.
Memang tidak semua unsurnya rusak, tapi siapa yang mau hanya mendapat ampas? Karena itu,
sebaiknya segera konsumsi ramuan lidah buaya, baik yang diracik atau yang sudah diolah, agar
lebih terasa manfaatnya, lanjutnya.
Ramuan Lidah Buaya
Radang tenggorokan
Cara Meramu: 1 daun lidah buaya dicuci dan dikupas. Isinya dipotong-potong atau diblender.
Tambahkan 1 sendok makan madu murni. Minum 3 kali sehari.
Ambeien
Cara Meramu: Setengah (1/2) batang daun lidah buaya dibuang durinya, dicuci, lalu diparut. Beri
setengah (1/2) gelas air panas, kemudian peras. Tambahkan 2 sendok makan madu. Dalam
keadaan hangat, minum 3 kali sehari.
Sembelit
Cara Meramu: Setengah (1/2) batang daun lidah buaya dicuci dan dikupas. Isinya dipotong kecil-
kecil. Seduh dengan setengah (1/2) gelas air. Beri 1 sendok makan madu. Hangat-hangat
dimakan 2 kali sehari.
Diabetes melitus
Cara Meramu: 2 batang daun lidah buaya, dicuci, dibuang durinya, dipotong-potong. Rebus
dengan 3 gelas air, lalu saring. Minum 3 kali sehari sesudah makan, masing-masing setengah
gelas.
Penurun kadar gula darah
Cara Meramu: 1 pelepah lidah buaya ukuran besar (kira-kira seukuran telapak tangan)
dibersihkan dengan mengupas kulit dan durinya. Rendam sekitar 30 menit dalam air garam.
Remas sebentar lalu bilas di bawah air yang mengalir (air kran). Rebus dengan 3 gelas air hingga
mendidih. Dinginkan. Minum sebanyak 1/2 gelas, 2 sampai 3 kali sehari.
Penyubur rambut
Cara Meramu: 2 pelepah lidah buaya dicuci lalu kupas. Isinya digosokkan pada kulit kepala yang
telah dikeramas pada sore hari. Bungkus dengan kain. Keesokan harinya rambut dibilas.
Lakukan setiap hari selama 3 bulan.
Batuk (yang membandel)
Cara Meramu: 20 g daun lidah buaya dicuci, dikupas, dipotong-potong. Beri 2 sendok makan
madu murni. Minum 2 kali sehari. Ulangi selama 10 hari.
@ Suharso Rahman.

Anda mungkin juga menyukai