Anda di halaman 1dari 6

“DAUN LIDAH BUAYA”

MATA KULIAH

EVIDENCE BASED DAN BERFIKIR KRITIS DALAM PRAKTEK KEBIDANAN

Nama : Elis Sumiatin

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS GALUH
CIAMIS
2023
DAUN LIDAH BUAYA

Lidah buaya merupakan salah satu tanaman yang sering digunakan untuk obat herbal, perawatan kulit,
sampai mengatasi masalah pencernaan. Tanaman ini memiliki segudang manfaat sehingga sangat cocok
untuk berbagai kebutuhan kesehatan.

Nama Latin : (Sauropus androgynus (L.) Merr.)


Nama Daerah Memata (Bahasa Melayu), Katuk (Bahasa Sunda), kebing dan katukan (jawa), Karekur
(Madura), Sager (Lombok, NTB), Simani (Minangkabau) (Azis dkk., 2006)

Kandungan Daun Lidah Buaya

Mengutip buku Budi Daya Tanaman Obat Secara Organik oleh Agromedia, lidah

buaya memiliki kandungan nutrisi berikut:


Vitamin A
Vitamin B1
Vitamin B2
Vitamin B3
Vitamin B12
Vitamin C
Vitamin E
Kalsium
Kalium
Magnesium
Natrium
Besi
Kromium
Asam amino dan berbagai jenis enzim (amilase, katalase, karkobsipeptidase, karboksi heloise, dan bradikinase).
Manfaat Lidah Buaya

1. Mengatasi kulit kering

Mengoleskan lidah buaya ke kulit dapat membantu mengatasi kulit kering. Pasalnya, dalam lidah
buaya terkandung mineral, enzim, antioksidan, vitamin A, vitamin C, dan vitamin E yang baik
untuk menguatkan skin barrier sehingga kulit menjadi lebih lembap.

2. Menghilangkan jerawat

Penelitian menunjukkan bahwa mengoleskan gel lidah buaya di pagi dan sore hari, bersamaan
dengan obat antijerawat yang telah diresepkan dokter, mampu meningkatkan efektivitas obat
dalam menyembuhkan jerawat.

Manfaat lidah buaya untuk mengatasi jerawat ini diperoleh berkat kandungan asam salisilat dan
senyawa antiseptik lain di dalamnya yang dapat membantu membunuh bakteri penyebab jerawat.

3. Membersihkan make up

Jika Anda memiliki kulit sensitif, lidah buaya dapat dijadikan alternatif untuk membersihkan
make up tanpa menimbulkan iritasi. Teksturnya yang seperti gel membuat lidah buaya dapat
melarutkan riasan wajah dengan mudah, sekaligus melembapkan kulit.

4. Mempercepat penyembuhan luka

Banyak penelitian menunjukkan bahwa mengoleskan gel atau krim lidah buaya ke kulit dapat
mempercepat proses penyembuhan luka bakar derajat ringan (derajat 1 dan 2). Hal ini karena gel
lidah buaya mengandung vitamin, mineral, dan asam amino yang dapat mempercepat
penyembuhan luka.

5. Mengatasi ketombe

Mengoleskan gel lidah buaya ke kulit kepala secara rutin 2−3 kali seminggu, dan membiarkannya
selama 30 menit hingga 1 jam sebelum keramas, dapat membantu mengatasi ketombe.

Berdasarkan penelitian, lidah buaya memiliki efek melembapkan dan antiperadangan yang dapat
menjaga kelembapan dan mengurangi iritasi di kulit kepala, sehingga ketombe berkurang.

6. Meredakan gatal dan ruam kronis

Beberapa penyakit kronis yang disebabkan oleh peradangan dapat menyebabkan rasa gatal di kulit
dan mulut. Hal ini tentu dapat menganggu proses makan dan minum.
Menurut penelitian, menggunakan obat kumur yang mengandung gel lidah buaya sebanyak 3 kali
sehari selama 3 bulan mengurangi rasa gatal dan ruam pada mulut. Khasiat yang sama juga bisa
didapatkan jika gel lidah buaya dioleskan sebanyak 2 kali sehari selama 2 bulan pada kulit.

7. Mengatasi sunburn

Gel lidah buaya dapat meredakan sunburn atau kulit yang teriritasi akibat paparan matahari
langsung. Hal ini karena lidah buaya memiliki fungsi untuk melembabkan, menenangkan, dan
mencegah terjadinya peradangan dan pengelupasan pada kulit yang tersengat matahari.

8. Membantu pemulihan cold sore

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa menggunakan krim dengan ekstrak lidah buaya bisa
mempercepat proses penyembuhan cold sore atau luka akibat virus herpes simpleks. Selain karena
melembapkan, manfaat ini dapat diperoleh karena lidah buaya memiliki sifat antivirus, sehingga
dapat membantu melawan virus herpes.

9. Mengatasi psoriasis

Penggunaan krim dengan kandungan lidah buaya juga mampu mengurangi kulit bersisik dan gatal
akibat psoriasis. Manfaat ini didapatkan dari efek antiradang yang dimiliki lidah buaya sehingga
dapat mengurangi kemerahan dan mencegah keparahan psoriasis.

10. Menurunkan kadar gula darah

Lidah buaya juga berpotensi menjadi obat diabetes. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi
ekstrak lidah buaya setiap hari dapat membantu menurunkan kadar gula darah penderita diabetes
tipe 2.

Meski demikian, penggunaan lidah buaya harus berhati-hati. Pasalnya, penurunan kadar gula
darah (hipoglikemia) secara drastis bisa terjadi jika mengonsumsi lidah buaya bersamaan dengan
obat diabetes.

11. Mengurangi kolestrol

Lidah buaya yang telah diolah menjadi suplemen juga bermanfaat untuk menurunkan kadar
kolestrol. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi suplemen lidah buaya dapat
menurunkan kadar trigliserida dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL).
12. Melancarkan buang air besar

Manfaat lidah buaya yang juga sudah lama diketahui banyak orang adalah sebagai obat pencahar.
Manfaat ini diperoleh dari kandungan lateks pada gel lidah buaya. Namun, penggunaannya harus
hati-hati karena bisa menyebabkan efek samping berupa sakit perut hebat dan diare.

13. Mencegah kanker

Penelitian menunjukkan bahwa jus lidah buaya mengandung polifenol yang berperan sebagai
antioksidan. Berkat kandungan ini, lidah buaya mampu melindungi sel tubuh dari kerusakan yang
disebabkan oleh radikal bebas dan berpotensi mencegah kanker. Namun, masih diperlukan
penelitian lebih lanjut terkait manfaat lidah buaya yang satu ini.

Pengolahan Daun Lidah Buaya

1. Pertama-tama, siapkan lidah buaya yang telah dicuci bersih.


2. Mulai kupas bagian luarnya hingga bersih.
3. Ambil dagingnya yang berwarna putih bening.
4. Kamu bisa mendiamkannya lebih dulu di kulkas selama beberapa jam sebelum siap digunakan
5. Setelah cukup dingin, mulai oleskan lidah buaya pada seluruh permukaan kulit.
6. Diamkan beberapa saat sejenak, lalu bilas hingga bersih.
7. Gunakan secara teratur untuk mendapatkan hasil maksimal.
DAFTAR PUSTAKA

Agoes, A. 2010. Tanaman Obat Indonesia. Salemba Medika: Jakarta Alasiry, E. 2013. Buku
Indonesia Menyusui : Mastitis. IDAI : Jakarta.
Hayati, K. 2009. Efek antibakteri ekstrak lidah buaya (Aloe vera) terhadap Staphylococcus
aureus yang diisolasi dari Denture Stomatitis (Penelitian in vitri). Skripsi. Sumatera
utara: FKG Universitas Sumatera Utara
Hariana, A. (2015). Tumbuhan obat dan khasiatnya. Jakarta: Penebar Swadaya.
Mwale, M., & Masika, P. J. (2010). Analgesic and anti-imflammatory activities of aloe
ferox mill aqueous extract. African Journal of Pharmacy and Pharmacology, 4(6),
291-297. Diperoleh pada tanggal 22 Februari 2019 dari https://www.researchgate.net/
publication/228624791.
Rosyati, H., & Sari, W. A. (2016). Pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara di
Puskesmas Kecamatan Pulo Gadung Jakarta Timur tahun 2016. Jurnal Kedokteran
dan Kesehatan, 12(2), 137-143. Diperoleh pada tanggal 12 Februari 2019 dari
https://jurnal.umj.ac.id.
Sharma, R. (2018). Effectiveness of chilled cabbage leaf application on breast engorgement
among postpartum women’s. Journal Of Medical Science And Clinical Research,
6(6), 878-882. Diperoleh pada tanggal 12 Januari 2019 dari
https://www.researchgate.net/ publication/326016557.

Anda mungkin juga menyukai