TINGKAT : III.B
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat taufik daninayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Mutu Pelayanan Kebidanan yang berjudul “INDIKATOR
MUTU PELAYANAN ”.Kami selaku penyusun menyadari bahwa selesainya penulisan makalah ini adalah
berkat bimbingan, arahan dan motivasi untuk itu kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah
bekerja sama dalam menyelesaikan makalah ini.
Semua teman dan pihak-pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu. Terima kasih atas segala
bantuanya.Kami tim penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini,untuk
itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah inidan menjadi
pembelajaran kami agar lebih baik lagi.
Daftar isi
Kata pengantar................................................................................................................. i
Dafatar isi......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
Latar belakang................................................................................................................. 1
Tujuan.............................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian Mutu Pelayanan .......................................................................................... 5
Indikator Mutu Pelayanan........................................................................................... 11
Kinerja Bidan ............................................................................................................... 13
BAB III PENUTUP
Kesimpulan.................................................................................................................... 14
Saran............................................................................................................................... 14
Daftar pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kesehatan merupakan salah satu aspek dalam kehidupan manusia yang amat penting untuk segera
diwujudkan sebagai upaya peningkatan kualitas hidup dalam masyarakat. Kesehatan adalah keadaan sejahtera
dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis ( UU RI
No. 23 Tahun 1992).
Manusia takkan mungkin bisa berkarya atau bekerja secara optimal jika ia dalam kondisi yang sedang
sakit.Dengan demikian diperlukan upaya yang lebih memadai bagi peningkatan derajat kesehatan dan
pembinaan penyelengaraan upaya kesehatan secara menyeluruh dan terpadu melalui pembangunan kesehatan.
Berdasarkan Undang-Undang No. 23 Tahun 1992 BAB II pada pasal 2 dan 3 tentang kesehatan dijelaskan
bahwa: “Pembangunan kesehatan diselenggarakan berasaskan kemanusiaan yang berdasarkan Ketuhanan
Yang Maha Esa, manfaat, usaha bersama, dan kekeluargaan, adil dan merata, peri kehidupan dalam
keseimbangan, serta kepercayaan akan kemampuan dan kekuatan sendiri yang bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang optimal”.
Mutu pelayanan dapat didefinisikan dalam banyak pengertian Azwar (2010:46) menyatakan bahwa
mutu pelayanan kesehatan adalah menunjuk pada tingkat kesempurnaan penampilan pelayanan kesehatan
yang diselenggarakan yang di satu pihak dapat memuaskan para pemakai jasa pelayanan dan di pihak lain tata
cara penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik profesi serta standar yang telah ditetapkan. Mutu pelayanan
kebidanan dapat diketahui apabila sebelumnya telah dilakukan penilaian. Dalam praktiknya melakukan penilaian
tidaklah mudah, karena mutu dalam pelayanan kebidanan bersifat multidimensional.
Bagi penyelengara pelayanan, mutu terkait dengan dimensi kesesuaian pelayanan dengan
perkembangan ilmu dan teknologi, serta otonomi profesi sesuai dengan kebutuhan klien. Bagi penyandang
dana, mutu terkait dengan dimensi efisiensi pemakaian dana, kewajaran pembiayaan dan kemampuan menekan
beban biaya.
Berkaitan dengan kepuasan, terdapat masalah pokok yang ditemukan yaitu kepuasan bersifat subjektif.
Tiap orang memiliki tingkat kepuasan yang berbeda. Sekalipun pelayanan kebidanan telah memuasakan klien,
tetapi masih banyak ditemukan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar profesi dan kode etik.
B. TUJUAN
Berdasarkan latar belakang diatas makalah ini bertujuan untuk mengetahui secara umum tentang
indikator mutu pelayanan kesehatan sehingga kita dapat melakukan tindakan sesuai protap dan ketentuan yg
berlaku.
BAB II
TINJAUAN TEORI
5. Recovery
Kriteria penilaian ini juga berhubungn dengan proses pelayanan. Pelanggan memang menyadari kalau
ada kesalahan atau risiko akibat tindakan medis yang diambil, tetapi para pengguna jasa pelayanan
mempercayai bahwa institusi penyedia jasa pelayanan sudah melakukan perbaikan (recovery) terhadap mutu
pelayanan yang ditawarkan kepada publik untuk mengurangi risiko medis yang akan diterima pasien.
6. Reputation and credibility
Kriteria ini berhubungan dengan image. Pelanggan akan meyakini benar bahwa institusi penyedia
jasa pelayanan memang memiliki reputasi baik, dapat dipercaya, dan punya nilai (rating) tinggi di bidang
pelayanan kesehatan. Kepercayaan ini sudah terbukti dari reputasi pelayanan yang sudah ditunjukkan selama ini
oleh institusi penyedia jasa pelayanan kesehatan ini.
Menurut Donabedian sebagaimana dikutip Mulyadi (2001:1–2), pengukuran mutu pelayanan kesehatan
dapat diukur dengan menggunakan tiga variabel:
1. Input (struktur) yaitu segala sumber daya yang diperlukan untuk melakukan pelayanan kesehatan, seperti
tenaga, dana, obat, fasilitas, peralatan, bahan, teknologi, organisasi, informasi, dan lain-lain. Pelayanan
kesehatan yang bermutu memerlukan dukungan input yang bermutu pula. Hubungan struktur dengan mutu
pelayanan kesehatan adalah dalam perencanaan dan penggerakan pelaksanaan pelayanan kesehatan.
2. Proses, ialah interaksi profesional antara pemberi pelayanan dengan konsumen (pasien/masyarakat).
Proses ini merupakan variabel penilaian mutu yang penting.
3. Output/outcome, ialah hasil pelayanan kesehatan, merupakan perubahan yang terjadi pada konsumen
(pasien/masyarakat), termasuk kepuasan dari konsumen tersebut.
Indikator mutu pelayanan kesehatan terdiri dari beberapa macam. Indikator adalah suatu perangkat
yang dapat digunakan dalam pemantauan suatu proses tertentu. Indikator mutu pelayanan kesehatan adalah
suatu ukuran penatalaksanaan pasien atau keluaran dari layanan kesehatan. Indikator dibuat untuk memantau
bagian kritis dari layanan kesehatan.
Indikator mutu pelayanan kesehatan secara umum dapat dibedakan atas 2 jenis, yakni:
1. Indikator Persyaratan Minimal
Indikator persyaratan minimal, menunjukkan pada ukuran terpenuhi atau tidaknya standar masukan,
lingkungan atau proses.
Indikator ini dapat dibagi lagi menjadi 3, yaitu:
a. Indikator Masukan, ukuran terpenuhi atau tidaknya standar masukan seperti ukuran tenaga
pelaksana, sarana serta dana yang tersedia di dalam suatu organisasi kesehatan.
b. Indikator Lingkungan, ukuran terpenuhi atau tidaknya standar lingkungan seperti ukuran kebijakan,
organisasi serta manajemen yang dianut oleh organisasi kesehatan.
c. Indikator Proses, ukuran terpenuhi atau tidaknya standar proses.
2. Indikator Penampilan Minimal
Indikator Penampilan Minimal, menunjuk pada ukuran terpenuhi atau tidaknya standar penampilan
minimal pelayanan kesehatan yang diselenggarakan. Indikator penampilan minimal ini disebut dengan indikator
keluaran (output/outcome).
Masing-masing indikator memiliki fungsi pengukuran yang berbeda, jika yang ingin diukur adalah
faktor-faktor yang mempengaruhi mutu pelayanan kesehatan (penyebab) maka yang dipergunakan adalah
indikator persyaratan minimal. Tetapi jika yang diukur adalah mutu pelayanan kesehatan (akibat) maka yang
dipergunakan adalah indikator keluaran (penampilan).
2. indikator klinis
Indikator yg berfokus pd hasil asuhan kpdpasien dan proses serta spesifikasinya.
Indikator klinis adalah ukuran kuantitas sbgpedoman utk mengukur & mengevaluasikualitas asuhan pasien dan
berdampak pada pelayanan. Indikator harus selalu di monitor agar diketahui jk terjadi penyimpangan, individu
juga dapat menilai tkt prestasinya sndiri ( self assesment).
C. INDIKATOR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN YANG BISA DI LAKSANAKAN SESUAI KENYATAAN
YANG DIBUTUHKAN DI LAPANGAN SALAH SATUNYA, YAITU:
1. KINERJA BIDAN
Kinerja bidan adalah proses yang dilakukan dan hasil yang dicapai oleh suatu organisasi dalam
memberikan jasa atau produk kepada pelanggan. Sekumpulan prinsip-prinsip pedoman untuk kegiatan di mana
pekerjaan setiap individu memberikan sumbangan bagi perbaikan pelayanan kesehatan secara keseluruhan.
“Bagaimana saya dapat membantu orang lain untuk memahami arti pekerjaan bagi keseluruhan”.
Secara garis besar ada lima kegiatan utama bidan:
a. Merumuskan tanggungjawab dan tugas yang harus dicapai oleh bidan/perawat dan disepakati oleh
atasannya. Rumusan ini mencakup kegiatan yang dituntut untuk memberikan sumbangan berupa hasil kerja.
b. Menyepakati sasaran kerja dalam bentuk hasil yang harus dicapai dalam kurun waktu tertentu, termasuk
penetapan standar prestasi dan tolak ukurnya.
c. Melakukan monitoring, koreksi, memfasilitasi serta memberikan kesempatan untuk perbaikan.
d. Menilai prestasi perawat/bidan tersebut dengan cara membandingkan prestasi aktual dengan standar.
indikator inilah yang selalu diterapkan dilapangan, seorang bidan yang mempunyai tanggungjawab dan
tugas selalu memperhatikan tindakan yang dilakukannya agar klien nya tidak kecewa dengan pelayanan yang
diberikan bidan kepadanya, dan hasil nya juga memuaskan. klien puas dengan pelayanan seorang bidan pun
juga senang atas hasil pekerjaannya tersebut.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Mutu pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa
pelayanan kesehatan yang sesuai dengan tingkat kepuasaan rata-rata serata penyelenggaraannya sesuai
dengan standart dan kode etik profesi.
Indikator mutu pelayanan adalah suatu ukuran penatalaksanaan pasien atau keluaran dari layanan
kesehatan. Indikator dibuat untuk memantau bagian kritis dari layanan kesehatan. indikator mutu pelayanan
diantaranya:
a. Indikator Persyaratan Minimal
b. Indikator penampilan Minimal
c. kinerja bidan
B. SARAN
Sebagai seorang Bidan sangat ditekankan akan mutu pelayanan yang maksimal. Tuntutan seorang
bidan sangatlah berat dan berisiko tinggi terutama pada ibu dan anak. Maka dari itu seorang bidan wajib
menjalankan tugas sesuai prosedur yang sudah ditentukan baik itu , penyuluhan dan lainnya sesuai profesi
kebidanan.
DAFTAR PUSTAKA