I. PENGERTIAN
Anemia pada kehamilan adalah anemia karena kekurangan zat besi, anemia ini termasuk jenis
anemia yang pengobatannya relative mudah.
Anemia lebih sering terjadi saat hamil disebabkan karena dalam kehamilan keperluan akan zat –
zat makanan bertambah dan terjadi pula perubahan –perubahan dalam darah (pengenceran darah)
dan sum –sum tulang.
Anemia pada kehamilan merupakan masalah nasional karena mencerminkan nilai kesejahteraan
sosial ekonomi masyarakat, dan pengaruhnya pun sangat besar terhadap sumber daya
manusianya. Anemia pada saat kehamilan disebut “potential danger to mother and child”
potensial membahayakan ibu dan anak). Karena itulah anemia memerlukan perhatian serius dari
semua pihak yang terkait dalam pelayanan kesehataan. Pada Pengamatan lebih lanjut
menunjukan bahwa zat besi yang dapat di atasi melalui pemberian zat besi secara teratur dan
peningkatan gizi, khususnya pada daerah pedesaan, karena seringnya dijumpai bumi dengan
malnutrisi, persalinan dengan jarak berdekatan, dan bumi yang dengan pendidikan dan tingkat
sosial konomi darah.
Penegakan DX pada kehamilan dapat dilakukan dengan anamnesa, pada anamnesa akan
didapatkan keluhan cepat lelah, sering pusing–pusing, mata berkunang –kunang, dan muntah
lebih sering dan hebat pada kehamilan muda.
Sedangkan pemeriksaan HB dan pengawasan HB dapat dilakukan secara sederhana dengan
menggunakan alat Hb sahli. Hasil pemeriksaan HB dengan dengan sahli dapat digolongkan
sebagai berikut :
HB 11 gr % Tidak anemia
9 – 10 gr % Anemia ringan
7 – 8 gr % Anemia sedang
< 7 gr % Anemia berat
Pemeriksaan darah pada Bumil dilakukan minimal 2 x selama kehamilan, yaitu pada TM I dan
TM III. Dengan pertimbangan bahwa sebagian besar Ibu hamil mengalami anemia maka dari itu
dilakukan pemberian Preparat Fe sebanyak 90 tablet pada Ibu – ibu di Puskesmas maupun pada
bidan praktek swasta.
Banyak faktor – faktor yang mempengaruhi pembentukan darah adalah sebagai berikut :
a. komponen (bahan) yang berasal dari makanan terdiri dari :
1. Protein, glukosa, lemak
2. Vitamin B12, asam falat, Vit C
3. Elemen dasar : Fe, Ion Cu, Zink
Berdasarkan atas faktor – faktor diatas maka anemia dapat digolongkan menjadi :
1. Anemia defisiensi besi, oleh karena tubuh kekurangan zat besi
2. Anemia Megaloblastik, oleh karena kekurangan Vit B12
3. Anemia Hemolitik, oleh karena pemecahan sel – sel darah lebih cepat dari pembentukannya.
4. Anemia Hipoplastik, oleh karena gangguan pembentukan sel – sel darah.
(Ilmu Kebidanan 1994)
IV. Pengaruh Anemia Pada Kehamilan dan Janin
Wanita memerlukan zat besi lebih tinggi dari pada laki – laki karena terjadi menstruasi dengan
perdarahan sebanyak kurang lebih 50 cc – 80 cc setiap bulan pada wanita dan kehamilan, zat besi
yang berkurang sebesar 30 – 40 mg.
Pada saat kehamilan memerlukan tambahan zat besi untuk menambahkan sel darah merah dan
membentuk sel darah merah pada janin dan placenta. Semakin sering wanita hamil dan
melahirkan maka akan semakin banyak wanita itu kehilangan zat besi dan menjadi semakin
anemis.
Gambaran banyaknya kebutuhan zat besi setiap kehamilan :
Meningkatkan sel darah Ibu 500 mg Fe
Terdapat dalam placenta 300 mg Fe
Untuk darah janin 100 mg Fe +
Jumlah 900 mg Fe
Jika persediaan Fe minimal, maka disetiap kehamilan akan menguras Fe dan akhirnya
menimbulkan anemia pada kehamilan berikutnya. Pada setiap kehamilan relatif mengalami
anemia dikarenakan darah Ibu mengalami Hemodilusi (pengenceran) dan meningkatkan volume
38 % - 40 % yang puncaknya pada kehamilan 32 – 34 mgu. Jumlah pertambahan sel darah 18 %
- 30 % dan HB sekitar 19 %. Bila HB sebelum hamil sekitar 11 gr maka dengan terjadinya
Hemodilusi akan mengakibatkan anemia fisiologi, dan HB Ibu akan turun menjadi kurang lebih
9,5 – 10 gr %.
Setelah persalinan dengan lahirnya Bayi dan placenta maka akan kehilangan zat besi kurang
lebih 900 mg dari perdarahan yang dialami Ibu saat persalinan. Saat laktasi Ibu memerlukan
kesehatan jasmani yang optimal sehingga dapat menyiapkan ASI unntuk pertumbuhan dan
perkembangan bayi. Dalam keadaan anemia laktasi tidak dapat terlaksana dengan baik maka dari
itu sbisa mungkin ibu tidak anemis.
Terapi anemia difisiensi besi adalah dengan preparat besi oral atau Perenteral. Contoh terapi oral
adalah dengan pemberian preparat besi, diantaranya terosulfat, feroglukonal atau Na – Fero
bisitrat.
Pemberian preparat 60 mg/hari dapat menaikkan kadar HB sebanyak 7 gr % per buah. Efek
samping pada traktus gastrointestinal relative kecil pada pemberian preparat Na. fero bisitrat
dibandingkan dengan Fero Sulfat.
Kini program nasional menganjurkan kombinasi 60 mg besi dan 50 dengan asam folat untuk
poofilaksis anemia .
Pemberian preparat parenteral yaitu dengan ferum dextran sebanyak 1000 Mg lebih cepat yaitu
29 %. Pemberian parenteral ini memiliki indikasi : Intoleransi besi pada traktus gastrointestinal,
anemia yang berat dan kepatuhan yang buruk, efek samping utama ialah x Alergi, untuk
mengetahuinya dapat diberikan dosis 0,5 cc/im dan bila tak ada reaksi dapat diberikan seluruh
dosis.
Trimeter III
ANC : 2 x di Bidan
Keluhan : Ibu mengatakan masih sering cepat lelah, pegal pada pinggang kadang – kadang
merasa sesak, susah BAB
Terapi : Tablet Fe 1 x 1 tab/ hari
Kalsiun laktat 3 x 1 tab/ hari
Vit B complek 3 x1 tab/ hari
6. Riwayat Kesehatan
Ibu mengatakan bahwa ia dan keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular dan
menderita penyakit keturunan serta penyakit yang memerlukan perawatan khusus.
7. Riwayat Imunisasi
a. Ibu mengatakan mendapat Imunisasi TT1 Tanggal 2 – 5 – 2007, TT2 Tanggal 3 – 6 – 2007,
TT3 Tanggal 2 – 12 – 2007 di RB
b. Jenis KB : Suntik
8. Riwayat Psikososial
a. Ibu mengatakan sangat senang dengan kehamilannya saat ini, karena kehamilannya ini di
rencanakan
b. Ibu dan keluarga menerima apapun jenis kelamin anaknya nanti.
c. Ibu dan keluarga selalu berharap semoga dalam kehamilan dan persalinannya nanti berjalan
lancar
d. Personal Hyegene
a. Seblum hamil dan saat hamil Ibu mandi 2 x / hari
b. Ganti pakaian dalam 3 x / hari
c. Keramas 2 hr 1 x
e. Aktifitas /Olahraga
a. Ibu hanya mengerjakan aktivitas rumah tangga, karena Ibu mangatakan jika ia bekerja agak
berat maka terasa sangat lelah dan pusing serta penglihatannya berkunang – kunang.
b. Ibu jarang sekali melakukan olahraga seperti jalan – jalan pagi hari.
f. Pola Sexualitas
a. Tidak ada keluhan dalam hubungan sexsual selama hamil.
b. Ibu melakukan hubungan sexsual 1 x seminggu.
C. Pemeriksaan
1. Keadaan Umum.
a. K/U : baik
b. Tanda Vital
Nadi : 78x / menit TD : 100/70 mmhg
RR : 24x / menit Temp : 370 C
c. BB sebelum hamil : 48 kg
BB saat hamil : 57 kg
Kenaikan BB ibu : 9 kg
d. TB : 158 cm
e. LILA : 24 cm
2. Pemeriksaan Fisik
2.1. Inspeksi
Rambut : Kulit kepala bersih tidak berketombe, rambut kusam, mudah
rontok, dan mudah patah.
Muka : Simetris, nampak pucat, tidak ada oedema, tidak ada
chloasma
Mata : Fungsi Penglihatan berkunang – kunang
Simetris kanan kiri, tidak ikhterus, tidak oedema pada kelopak mata, konjungtiva pucat .
Hidung : Fungsi penciuman normal, Simetris, bersih, tidak ada polip, Mulut : tidak ada kelainan
bentuk mulut, ada stomatitis, gigi tidak
caries, tidak ada pembesaran tonsil.
Telinga : Fungsi pendengaran baik. Simetris, tidak ada serumen
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar Thyroid dan limfe, serta tidak
ada pembengkakan vena jugolaris.
Dada : Simetris, pergerakan diafragma teratur, tidak ada pembesaran
abnormal, tidak terdengar adanya ronchi, Payudara besar
sesuai dengan kehamilannya, puting sudah menonjol,
colostrum sudah keluar.
Abdomen : simetris, membesar sesuai kehamilan, tidak ada bekas
operasi, bersih.
Punggung : tidak ada kelainan bentuk, segitiga michelis simetris,
agak lordosis karena beban kehamilan.
Anogenital : bersih, tidak ada oedema dan varises, tidak ada luka
parut pada perineum, keputihan normal, anus tidak hemoroid.
Ektremitas
Atas (tangan) : Panjang simetris kanan kiri, tidak ada oedema, tidak
ada cacat.
Bawah (kaki) : Panjang simetris kanan kiri, tidak ada oedema, tidak
varises.
2.2. Palpasi
Leopold I : TFU 35 cm, TBJ 2170 gr, pada palpasi fundus teraba lunak, kurang bundar dan tidak
melenting berarti bokong bayi.
Leopold II : pada perut ibu sebelah kiri terasa lebar, tidak jamak, berarti punggung bayi. Pada
perut ibu sebelah kanan teraba bagian-bagian kecil, jamak berarti ekstremitas bayi, DJJ : positif,
teratur, 140 x /menit.
Leopold III : Bagian terbawah janin teraba keras, bundar, melenting berarti kepala janin.
Leopold IV : Belum masuk PAP
2.3. Auskultasi
Jantung : detak jantung teratur, tidak ada mur mur
Paru-paru : tidak terdengar ronchi dan wheezing
DJJ : teratur, 140x / menit
2.4. Perkusi
Reflek patella : +
Reflek babinski : -
2.5. Pemeriksaan laboratorium
Hb : 9 gr %
Protein urine : -
Reduksi urine : -
V. Intervensi
1. Jelaskan kondisi ibu saat ini
a. Beritahu ibu bahwa ia mengalami anemia sedang
b. Berikan pengertian tentang resiko yang dapat saja terjadi.
2. Jelaskan cara-cara untuk mengurangi keluhan yang dialami ibu
a. Cepat lelah : Ibu dilarang terlalu banyak aktivitas dan banyak istirahat.
b. Banyak mengkonsumsi sayuran, buah, hati, telur, tempe, ikan-ikanan, daging agar Hb nya
meningkat dan masalah yang berhubungan dapat teratasi.
3. Berikan terapi Fe dan Vitamin B complex serta kalsium laktat :
a. Fe 1 x 1 tablet / hari.
b. Kalsium laktat 3 x 1 tablet/hari
c. Vitamin B complex 3 x 1 tablet/hari.
4. Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi mendukung seimbang
a. Berikan Pengertian bahwa makanan dengan gizi seimbang tidak harus mahal.
b. Berikan contoh jenis makanannya.
c. Anjurkan ibu untuk mengurangi konsumsi teh, kopi, ataupun soft drink.
5. Anjurkan ibu untuk istirahat cukup dan mengurangi aktivitas
a. Berikan contoh aktivitas yang tidak boleh dilakukan , misal mengangkat benda – benda berat
seorang diri.
b. Beritahukan bahwa istirahat yang cukup dapat mengurangi rasa stress pada ibu dan tidur
malam yang kurang akan berakibat turunnya kadar Hb.
6. Jelaskan Pada Ibu Tentang Tanda – tanda Persalinan
a. Adanya kontraksi ( mules – mules ) yang lebih sering dan teratur
b. Adanya pengeluaran cairan dari vagina ( darah campur lendir )
VI. IMPLEMENTASI
1. Menjelaskan kondisi ibu saat ini serta kondisi bayinya:
a. Bahwa ibu sedang menderita anemia sedang dengan kadar Hb darah 9 gr %
b. Berikan Pengertian tentang resiko yang dapat saja terjadi
c. Beritahukan bahwa kondisi bayinya baik – baik saja
2. Memberikan solvsi untuk mengurangi keluhan yang dialami :
a. Anjurkan ibu untuk cukup istirahat
b. Banyak mengkonsumsi buah, sayur, telur, tempe / tahu, ikan – ikanan, hati, daging.
c. Anjurkan ibu untuk berjalan – jalan di pagi hari / melakukan senam kegel serta
memberitahukan dan mengajarkan gerakan – gerakan.
3. Memberikan terapi Fe dan Multivitamin tambahan :
a. Fe 1 x 1 tablet / hari
b. Kalsium lactate 3 x1 tab / hari
c. Vit B complex 3 x1 tab / hari
4. Menganjurkan dan memberikan contoh – contoh makanan menu seimbang, serta berikan
pengrtian bahwa menu simbang itu tak harus mahal.
5. Memberitahu bahwa ia tak boleh lagi melakukan aktivitas yang berlebihan, misalnaya :
a. Mengangkat alat – alat/ barang – barang berat seorang diri
b. Dilarang melakukan aktivitas Rumah Tangga yang berlebihan (mencuci baju, mengepel)
c. Beritahukan Ibu agar segera merebahkan tubuh jika merasa lelah.
d. Jangan lupa untuk banyak minum jika melakukan aktivitas.
VII. Evaluasi
1. Ibu sangat mengerti dan paham pada kondisinya saat ini.
2. Ibu mengatakan mau mengikuti anjuran bidan, Ibu juga sudah dapat mengulangi gerakan
senam kegel yang dicontohkan oleh bidan.
3. Ibu berjanji mau mengkonsumsi tablet Fe dan obat – obat tambahan lainnya serta Ibu tahu
bawa dilarang mengkonsumsi soft drink, teh, kopi, saat menjalani terapi yang diberikan bidan.
4. Ibu mengatakan mau berusaha memenuhi kebutuhan nutrisinya mulai dari sekarang demi
kelancaran persalinannya nanti.
5. Ibu mengatakan mulai nanti akan meminta bantuan suami untuk melakukan pekerjaan Rumah
tangganya yang agak berat.
6. Ibu mengatakan akan lebih berhati – hati dan waspada. Serta akan langsung kontrol kebidan
jika terjadi tanda – tanda bahaya pada kehamilannya.
7. Ibu mengatakan akan langsung meminta pertolongan bidan jika sudah masuk tanda – tanda
persalinan
8. Ibu mengatakan :
a. Akan merundingkan terlebih dahulu dengan suaminya siapakah yang akan berhak memberikan
keputusan.
b. Ibu sudah mencukupi semua kebutuhan Ibu dan bayi dalam 1 tas di simpan pada lemari.
c. Ibu dan suami telah mempersiapkan kendaraan yang nanti dapat digunakan.
d. Ibu ingin malahirkan di RB Bidan Vika saja.
9. Ibu setuju untuk periksa ulang 1 minggu lagi dan siap menerima semua hasil pemeriksaannya
nanti.
Daftar Pustaka
Manuaba Ida Bagus Gde, 1998. Ilmu Kebidanan , Penyakit Kendungan dan Keluarga Berencana untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta EEC
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo, 2005. Ilmu Kebidanan , Jakarta. YBP.SP
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo . 2005 . Pelayanan Kesehatan dan Neonatal. Jakarta YBP,SP.
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo. 2005. Ilmu Kendungan ,Jakarta YBP.SP