Anda di halaman 1dari 23

Kelompok 4 :

1. Annisa Yusra A
2. Intan Permata Sari
3. Mutia Putri Cahyani
4. Renda Pramesti
5. Sisksa Winarti
6. Willia Sari
PERKAWINAN UGENIS

Factor-faktor yang mempengaruhi :


Kesamaan latar belakang
Minat dan kepentingan bersama
Pemenuhan kebutuhan
Peran bidan dalam Pengelolaan Perkawinan :
 Bidan sebagai penyuluh dan pemberi motivasi
 Mempersiapkan kedua belah pihak untuk menjadi orangtua
dengan memberikan kasih sayang keperawatan dan pendidikan
yang terbaik.
 Jika sebelum menikah belum di imunisasi TT, sebaiknya segera
oimunisasi TT agar anaknya nanti tidak terkena penyakit
tetanus.
 Sebaiknya pasangan yang sudah mempunyai satu anak,
sebaiknya melakukan KB untuk mengatur jarak kelahiran.
 Tetap memberika pelayanan tanpa pandang status
KEMANDULAN (INFERTILITAS)

Infertilitas merupakan suatu kondisi yang


menunjukkan ketidakmampuan suatu pasangan untuk
mendapatkan atau menghasilkan keturunan.
Beda halnya dengan infertil yang berarti
kekurangmampuan suatu pasangan untuk
menghasilkan keturunan, dan bukan ketidakmampuan
yang mutlak .
Faktor Penyebab Kemandulan :
Faktor Fisik
Faktor Psikis

Tipe Wanita yang Berkaitan pada Kemandulan :


 Tipe Unmarried
 Tipe Wanita Karier
 Tipe Agresif Maksulin
 Tipe Steril Akibat Gangguan Emosional
Gangguan psikologis pada wanita infertilitas

 Ada kebiasaan dan religi dari banyak suku bangsa didunia yang
menegaskan bahwa wanita yang tidak mampu melahirkan anak
adalah wanita inferior.
 Pada beberapa wanita yang lain, selalu berusaha mengingkari
trauma sterilitasnya dengan justifikasi bahwa ia tidak
menginginkan kehadiran anak dalam kehidupannya.
 Sebagai manifestasi dan sterilitasnya, banyak wanita yang
infertile mengambil substitusi lain dengan cara
mengembangkan hobi, meniti karier, mengadopsi anak dan lain
sabagainya.
 Setiap kegagalan dan kekecewaan selalu diproyeksikan kepada
orang lain.
 Ada pula wanita steril yang memiliki sifat pseudo-keibuan,
menghibur diri dengan memelih pekerjaan yang bersifat
keibuan.
KEHAMILAN DI LUAR NIKAH
Kehamilan di luar nikah biasanya diakibatkan
oleh pergaulan bebas yang diakibatkan oleh didikan
dari keluarganya berupa:
Kekurangan kasih sayang yang di berikan oleh
keluarga terhadap anak perempuannya akibat orang
tua sibuk kerja, perceraian, dan broken home.
Keluarga yang terlalu disiplin sehingga anak tersebut
memberontak untuk menunjukkan kedewasaanya.
Masalah-masalah kehamilan diluar nikah :
Masalah Kesehatan Reproduksi
Masalah Psikologi pada Kehamilan Remaja
Masalah Sosial Ekonomi
Dampak Kebidanan
Pengelolaan Gangguan Psikologis pada Kehamilan
di Luar Nikah
PSEUDOCIESIS

Pseodociesis (kehamilan palsu) adalah kehamilan


imaginer atau kehamilan palsu secara psikis lebih
berat gangguannya dari peristiwa abortus
Tanda-tanda kehamilan pseodociesis:
 Berhentinya haid
 Membesarnya perut
 Payudara besar dan ASI
 Panggul melebar
 Terjadi perubahan pada kelenjar endokrin
Penyebab kehamilan semu :
 Kehilangan kehamilan  sudah layak punya adik lagi.
sebelumnya (abortus).  Faktor stress dan kecemasan ,
 Kemandulan. terutama yang menyangkut
 Secara psikologis dan medis kehamilan.
dibuat-buat (emosinya tidak  Menopause dini
stabil).  Hasrat ingin menikah
 Menderita isolasi sosial.
 Sangat ingin punya anak lagi
karena anak yang kecil
KEGUGURAN

Abortus spontan adalah suatu keadaan


terputusnya suatu kehamilan dimana fetus belum
sanggup hidup sendiri di luar uterus (berat 400 -1.000
gram atau usia kehamilan kurang dari 28 minggu),
sedangkan abortus kriminalis adalah abortus yang
terjadi karena tindakan-tindakan yang tidak legal atau
tidak berdasarkan indikasi medis
Faktor penyebab Abortus / Keguguran :

 Kemiskinan atau diinginkan.


ketidakmampuan ekonomi..  Adanya kelainan pada
 Moralitas sosial. rahim.
 Rasa malu dan aib.  Perdarahan
 Hubungan cinta yang tidak  Kram atau Kejang Perut
harmonis  Nyeri Pada Bagian Bawah
 Pihak pria yang tidak Perut
bertanggung jawab.
 Kehamilan yang tidak
HAMIL YANG TIDAK DIINGINKAN

kehamilan tidak diinginkan adalah kehamilan


yang dialami oleh seorang perempuan yang
sebenarnya belum menginginkan atau sudah tidak
menginginkan hamil (BKKBN,2007).
Permasalahan pada kehamilan yang tidak diinginkan

Kalangan Remaja
 Kehamilan yang tidak diinginkan biasanya terjadi pada remaja
akibat hubungan yang terlampau bebas, tetapi juga pada wanita
yang telah menikah sebagai akibat dari kegagalan kontrasepsi
dan penolakan pada jenis kelamin bayi yang ia kandung.
Wanita dewasa atau ibu yang sudah menikah
 Seorang ibu yang tidak menghendaki kehadiran anak
disebabkan karena mereka merasa akan mengganggu karirnya
karena akan membuatnya terikat atau karena ia sudah
terlampau sibuk merawat anak-anak yang lain
Berbagai sikap penerimaan
 Segera menerima dan meneruskan kehamilan sampai
melahirkan dengan wajar saja.
 Mulanya menolak, tetapi kemudian menerimanya dengan
beban psikologis yang mengganggu kehamilan dan proses
persalinan.
 Tetap menolak dan berupaya untuk tidak meneruskan
kehamilan.
Tanda dan gejala gangguan psikologis
 Pada kehamilan yang tidak diinginkan, wanita merasa bahwa
janin yang dikandungnya bukanlah bagian dari dirinya dan
berusaha untuk mengeluarkan dari tubuhnya melalui tindakan
seperti aborsi.
 Beberapa wanita bersikap aktif-agresif mereka sangat marah
dan dendam pada kekasih atau suaminya serta merasa sanggup
menanggung konsekuensi dari tindaknnya. Selain itu, calon
bayinya dianggap sebagai beban dan malapetaka bagi dirinya.
Kehamilan dengan Janin Mati

Kematian janin merupakan hasil akhir dari


ganggaun pertumbuhan janin, kegawatan janin, dan
akibat infeksi yang tidak terdiagnosis sebelumnya
sehingga tidak terobati (Saifudin, A.B, 2007)
Pada proses berduka ibu memperlihatkan perilaku yang khas
dan merasa emosianal tertentu,tahapannya yaitu :
 Menolak (denial), ketika di sampaikan janinnya mati, reaksi orang tua atau
ibu pertama kali adalah syok, tidak percaya dan menyangkal.
 Marah (anger), beberapa ahli menyebut ini sebagai tahap pencarian karena
orang tua mencari alasan tentang kematian.
 Tawar-menawar (bargaining), dalam fase ini orang tua/ ibu akan menawar,
seandainya banyinya tidak meninggal ia akan melakukan hal tertentu,
apapun akan dilakukannya asal banyinya dapat hidup.
 Depresi (depression), emosi predomininan pada fase ini adalah kesedihan
berduka dibarengi dengan kehilangan, mereka menolak dan menarik diri,
orang tua mungkin mengalami kesulitan untuk kembali ke kehidupan
normal sehari – hari.
 Menerima (acceptance) , fase akhir berduka meliputi penerimaan rasa
kehilangan dan kembali beraktvitas normal sehari – hari.
Pengelolaan Gangguan Psikologis pada
Kehamilan dengan Janin Mati :

Dalam memberikan bantuan dan konseling pada ibu


dengan janin mati harus disesuaikan dengan fase
dimana ia berada. Dengan memperhatikan hal itu
diharapkan bantuan yang diberikan adalah bantuan
yang tepat, bukan bantuan yang justru membuat
keadaan semakin kacau.
Kehamilan dengan Ketergantungan Obat

Kehamilan dengan ketergantungan obat


didefinisikan sebagai kondisi suatu kehamilan. Di
mana terdapat pola penggunaan zat psikoaktif dan zat
lain yang memiliki implikasi berbahaya bagi wanita
dan janinnya atau bayi baru lahir (Varney, 2007).
Jenis-jenis Obat yang MenimbulkanKetergantungan
Antikolinergik
Kanabis/Ganja
Sedative pada susunan sistem saraf pusat
Stimulant pada susunan sisitem saraf pusat
Penanganan Gangguan Psikologis

 Ketergantungan obat merupakan suatu kondisi yang dicipta


karena adanya pengaruh lingkungan dan faktor kebiasaan.
 Tujuan dari konseling yang diberikan adalah untuk mengubah
tingkah laku yang maladaptif dan belajar tingkah laku yang
lebih efektif.
 Riwayat pasien yang lengkap dengan pertanyaan secara
spesifik sangat penting diperoleh bertujuan mendekteksi
penyalahgunaan zat, sehingga akan dapat diperoleh faktor-
faktor yang mempengaruhi ketergantungan obat pada wanita
tersebut.
 Bidan harus mampu memberiksn penguatan/reinforcement dan
terus memberikan dukungan pada wanita dalam setiap tahap
perubahan tingkah laku pemulihannya
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai