Anda di halaman 1dari 21

ADAPTASI PSIKOLOGIS IBU

PASCA ABORTUS
PRODI KEBIDANAN – FKUB

Oleh: Estalita Kelly


PENGERTIAN

a. Abortus Spontan :suatu keadaan


terputusnya suatu kehamilan dimana fetus
belum sanggup hidup diluar uterus (berat
400 –1000 gram atau usia kehamilan
kiurang dari 28 minggu)

b. Abortus Kriminalis : abortus yang terjadi


karena tindakan –tindakan yang tidak
legal atau tidak berdasarkan indikasi
medis
 Pengalaman kehilangan bayi pada tahap
kehamilan adalah sangat mengecewakan
bagi orang tua, dan berpotensi
menimbulkan akibat-akibat psikologis yang
merugikan (Henderson dan Jones, 2006).

 Peristiwakehilangan dapat terjadi tiba-tiba


atau bertahap. Pengalaman kehilangan
bersifat unik bagi setiap individu.
FAKTOR PENYEBAB ABORTUS

 Kemiskinan dan ketidakmampuan ekonomi


 Ketakutan terhadap orang tua

 Moralitas sosial

 Rasa malu dan aib

 Hubungan cinta yang tidak harmonis

 Pihak pria yang tidak bertanggung jawab

 Kehamilan yang tidak diinginkan


 Adanya penolakan dari ayah bayi
 Adanya penolakan dari ibu bayi

 Ketakutan untuk menjadi ibu

 ·Kecemasan yang disebabkan dari stress


pekerjaan atau perselisihan dengan suami
maupun dengan anggota keluarga lain.
 Sindroma Pasca-Abortus berada di bawah
kategori “kekacauan akibat stress pasca-
trauma”.

 TheAmerican Psychiatric Association (APA)


menjelaskan bahwa kekacauan akibat stress
pasca-trauma terjadi apabila “orang mengalami
suatu peristiwa yang melampaui batas
pengalaman biasa manusia yang pasti akan
menggoncangkan jiwa nyaris siapa saja.
 Aborsi,
pembunuhan langsung atas seorang
manusia yang tak berdosa → maka APA's
Diagnostic and Statistical Manual of Mental
Disorders - Revised (1987) secara spesifik
memasukkan aborsi sebagai suatu tekanan
psiko-sosial.
ABORSI MENGAKIBATKAN STRESS PASCA-
TRAUMA :

1. Aborsi dan pembunuhan kanak-kanak


merupakan “tindak kejahatan yang durhaka

 Membunuh seorang bayi tak berdosa yang


belum dilahirkan adalah kejahatan yang keji.

 Tindakan kejahatan yang sedemikian itu akan


mengakibatkan dampak gangguan hebat atas
kesehatan rohani dan psikologis si ibu yang
bertanggung jawab.
2. Prosedur aborsi sungguh brutal, ganas dan
biadab dan mengacaukan tubuh perempuan
yang secara fisiologis telah dipersiapkan
untuk memelihara seorang bayi yang akan
bertumbuh-kembang dan untuk melahirkan
anak itu. → aborsi membangkitkan perasaan
rendah diri, bersalah, malu dan terasing.
3. Jauh dalam lubuk hati, seorang, baik laki-laki
maupun perempuan, tahu bahwa aborsi
adalah salah dan bahwa seorang bayi
dibunuh. Namun demikian, orang akan
berusaha merasionalisasikan tindakannya
atau mengenyahkan perasaan-perasaan
tersebut.

 Lama-kelamaan, dampak aborsi akan


meledak dalam kehidupan manusia dengan
efek-efek yang menghancurkan.
4. Aborsi menghambat komunikasi.

 Pada umumnya seorang perempuan tak


hendak membicarakan aborsi yang
dialaminya; melainkan aborsi itu tetap tinggal
sebagai suatu rahasia kelabu yang harus
ditanggungnya seorang diri.

 Ia juga tak hendak mengingat kejadian-


kejadian seputar aborsi atau prosedur aborsi
itu sendiri; kenangan macam itu tidak
menyenangkan lagi menyakitkan.
5. Tindakan aborsi berdampak negatif atas relasi
dengan orang lain

 Si perempuan akan menolak laki-laki yang


mungkin telah mendesaknya untuk
menggugurkan kandungannya atau yang
menyetujui aborsi tersebut
 Ia akan menarik diri dari yang lain, khawatir
akan penilaian dan penghakiman mereka atas
tindakannya yang keji. Ia tinggal dalam
keterasingan.
GEJALA SINDROMA PASCA ABORTUS

 menangis berkepanjangan,
 depresi,
 perasaan bersalah,
 ketidakmampuan untuk memaafkan diri
sendiri,
 kesedihan mendalam,
 amarah,
 kelumpuhan emosional,
 problem atau kelainan seksual,
 kekacauan pola makan,
 perasaan rendah diri,
 penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan
terlarang,
 mimpi-mimpi buruk dan ganguan tidur,

 dorongan untuk bunuh diri,

 kesulitan dalam relasi,

 serangan gelisah dan panik


SINDROMA PASCA ABORSI AKAN SEMAKIN
NYATA DIRASAKAN BILA

 orientasi keibuan,
 anak-anak sebelumnya,
 aborsi-aborsi sebelumnya,
 ikatan religius dan keyakinan,
 kurangnya dukungan teman dan sahabat,
 paksaan atau tekanan,
 aborsi trisemester kedua,
 aborsi genetik versus fakultatif,
 ambivalensi dalam pro-aborsi,
 problem-problem emosional sebelumnya,
 rasa rendah diri,
 kurangnya dukungan keluarga,
 remaja versus dewasa.
DAMPAK PSIKOLOGIS

RASA KEHILANGAN
 Rasa kehilangan bisa menjadi mandalam
tergantung pada keadaan emosional perempuan.
Dan cara memnadang bayi yang belum lahir di
dalam dirinya.
 Apapun keadaan emosionalnya wanita yang
melaukan aborsi akan merasa rasa kehilangan baik
secara fisik maupun mental
 Jika ia melihat bayi dan telah membentuk ikatan
emosinal kehilangan bisa menjadi hal yang sangat
menghancurkan untuk dirinya
DEPRESI
 Wanita yang telah mengharapkan dan berharap
untuk memiliki bayi tapi kemudian melakukan
aborsi baik karena alasan medis atau alasan lain
bisa masuk ke fase depresi ketika mereka
kehilangan bayi mereka.
 Depresi bisa menadi serius bahkan bisa bisa
membuat wanita berpikir untuk bunuh diri
 Keadaan emosional yang sangat rentan membuat
wanita menjadi lemah dan rentan terhadap pikiran-
pikiran gelap dan depresi
PERASAAN BERSALAH

 Jika wanita yang menganbil pilihan untuk


menggugurkan bayinya sendiri ia akan merasa
sangat bersalah karna menganggap telah
mengambil kehidupandan tidak memberi bayi
kesempatan untuk terlahir didunia.
 Wanita mungkin akan mempertanyakan dirinya
atas keputusan yang dibuat dan bertanya apakah
dia kuat untuk memiliki anak dan mencoba untuk
hamil kembali
 Pada aborsi yang alami wanita tidak akan berhenti
menyalahkan diri sendiri dan terus mencari cata
dimana dia bertanggung jawab untuk itu dan untuk
mengatasi rasa bersalahnya
PEYESALAN DAN KEMARAHAN
 Seorang wanita yang cukup kuat mental
untuk terus maju dalam hidupnya setelah
melakukan aborsi
 Tetapi kekuatan kadang bisa merubah diri
mereka menjadi perasaan kemarahan dan
rasa menyesal di kemudian hari.
 Kemarahan dapat diarahkan pada diri
sendiri atau pada orang-orang yang
bertanggung jawab akan keterlibatannya
dalam aborsi yang dilakukan

Anda mungkin juga menyukai