Anda di halaman 1dari 15

ASKEB PEREMPUAN & ANAK DALAM KONDISI RENTAN

( Peran Pemerintah Dalam Mengatasi Permasalahan Ekonomi)


Nama : PUTRI HARI ANNAS,Amd.Keb
Nim : 2281A0401
Kelas : B2
Kebutuhan Khusus Pada Permasalahan
Ekonomi ( Kemiskinan dan Anak Banyak )
1. Kemiskinan
Kemiskinan menurut niemietz ( 2011 ) dalam Maipita (2014), adalah
ketidakmampuan untuk membeli barang-barang kebutuhan dasar
seperti makanan, pakaian, rumah,dan obat-obatan.
Kemiskinan Subjektif

Kemiskinan Absolut

Kemiskinan Relatif
Jenis kemiskinan
Jenis Kemiskinan
Kemiskinan Alamiah

Kemiskianan Kultural

Kemiskianan Struktural
Individu yang tidak memiliki
pekerjaan tetap dan kontinu akan
Kurang tersedia menghambat pemenuhan kebutahan
lapangan kerja hidupnya

Kurangnya pendidikan seseorang


Kurangnya akan mempengaruhi petensi
pendidikan, ilmu dan seseorang terutama dalam dunia
Beberapa Penyebab pengetahuan kerja
kemiskinan
dapat menyebabkan seseorang
Terjadinya mendapatkan
ketidakadilan sosial diskriminatif/dipersulit
memperoleh haknya
Kurangnya
dukungan Kurangnya Dukungan yg dapat
pemerintah diberikan oleh pemerintah jelas
akan mempengaruhi kehiduapan
rakyatnya.
Perempuan dan masalah kemiskinan
Latar belakang perempuan rentan terhadap adanya bahasan mengenai isu perempuan, yang dimulai dari:
Pengertian gender, yaitu atribut dan tingkah laku yang dilekatkan padaperempuan dan laki-laki, serta dibentuk
oleh budaya. Dari sini munculgagasan mengenai apa yang pantas dilakukan oleh laki-laki mapupunperempuan
a
Adanya budaya patriarki. Dimana setiapkekuasaan dalam masyarakat yang menganut sistem patriarki
dikontrololeh laki-laki. 
b Perbedaan cara pandangsebagai perempuan memang berbeda, namun juga sama dengan laki-laki. Ada kondisi
umum yang membuat perempuan sama dengan laki-laki,namun ada juga kondisi khusus yang dimiliki
c perempuan yang membuat berbeda, tapi bukan berarti untuk dibedakan
Aspek penyebab kemiskinan pada perempuan
Akses Politik Perempuan, apabila perempuan tidak ikut serta menentukan kebiajakan yang mengatur kebutuhan yang
1 harus dipenuhi pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraannya sangat mungkin kebutuhan perempuan akan
ditempatkan pada skala prioritasyang rendah
Akses Perempuan Terhadap Pekerjaan, Dalam hal akses perempuan terhadap pasar tenaga kerja, adakecendrungan
2 bahwa perempuan yang memasuki pasar tenaga kerja jauh lebihkecil jumlahnya daripada laki-laki.
Akses Perempuan Terhadap Upah Yang Sama Selain menghadapi keterbatasan akses terhadap pasar tenaga kerja
danpekerjaan, perempuan juga menghadapi diskriminasi upah. 
3
Akses Perempuan Terhadap Aset Poduktif Keterbatasan akses perempuan terhadap sumberproduksi atau aset produktif
4 seperti tanah atau rumah misalnya, jugamenentukan ada tidaknya akses perempuan ke modal atau kredit. Karena
asetproduktif dikuasai oleh laki-laki. Apabila perempuan ingin melakukan kegiatanekonomi berkaitan dengan aset
tersebut, harus mendapat izin dari suaminya terlebih dahulu.
Indikator Ketidakadilan Yang Berbasiskan Pada Ketimpangan Gender dan Mengakibatkan Kemiskinan
Perempuan 
Antara lain:
a. Perempuan bukan sebagai pengambil keputusan dalam keluarga,masyarakat maupun
negara.
b. Perempuan seringkali terlibat dalam pekerjaan-pekerjaan pertanian yangtidak dibayar atau
dibayar rendah.
c. Perempuan kurang memiliki akses terhadap pendidikan dan pelatihan
d. Perempuan mendapatkan gaji yang berbeda untuk jenis pekerjaan yangsama.
e. Perempuan kekurangan modal untuk untuk membangun usaha
sendirif. Perempuan tidak punya hak atas tanah yang ditinggalinya, karena tanah dan aset
lainnya atas nama suami, bapak, saudara laki-laki.
Kriminalitas tinggi

Akses pendidikan tertutup

Dampak kemiskinan

Tingkat pengangguran tinggi

Angka kematian tinggi


2. Anak banyak
Definisi:
Jika pada keluarga mempunyai keturunan (anak) lebih dari 2 dan bila 
suatu keluarga mempunyai lebih dari 5 anak dengan jarak kurang 2 tahun ( BKKBN )
Faktor yang mempengaruhi keluarga mempunyai banyak anak

FAKTO
Faktor Faktor Faktor Faktor
R
ekonomi budaya usia pendidikan
agama

semakin tua usia


Budaya dari suatu jumlah anak dan
bagi pemeluk Anak dipandang orang kawin berarti
masyarakat yang pendidikan terhadap
agama sebagai tenaga semakin sedikit
memberikan nilai pengetahuan alat/cara KB
merencanakan kerja untuk waktu masa modern, pengetahuan
anak laki-laki
jumlah anak membantu reproduktif yang sumber KB, pemakaian
lebih dari anak
adalah menyalahi meningkatkan dimiliki oleh alat/cara KB dan pilihan
perempuan atau fertilitas
kehendak Tuhan. ekonomi keluarga Pasangan Usia
sebaliknya.
Subur(PUS),
Dampak Bila Mempunyai Anak Banyak
a. Pada wanita:
◦  Resiko Kesehatan contoh preeklampsia,perdarahan,prolaps dll
◦  Pengasuhan :Kesulitan dalam membesarkan anak sekaligus
◦  Efek psikis : Mental yang sehat juga mendukung kebugaran fisik seseorang.Maka, penting untuk menjaga
kesehatan mental, sekalipundalam menghadapi penyakit kritis.perempuan yang kelelahanakan berpengaruh
terhadap psikisnya.
◦ Ekonomi: Keterbatasan Ruang gerak wanita untuk bekerja,karnawanita mempunyai 2 peran ganda dalam
keluarga,pencarinafkah dan ibu rumah tangg
b. Pada Keluarga
◦  Orangtua tidak bisa optimal merawat dan mengasuh anak.Seharusnya Keluarga/ orangtua berfungsi untuk
memastikanbahwa anaknya sehat dan aman
◦ Munculnya banyak permasalahan keluarga sepertipermasalahan ekonomi.perceraian
◦  Perbedaan perlakuan orang tua kepada anak-anaknya ketika perbedaan memperlakukan ke masing-masing
anak maka perbedaan ini akan berpengaruh pada kesehatan anak-anak dan hubungan diantara mereka.
c. Pemerintah
◦ Tingkat kelahiran tinggi ini akan menjadi sumber kemiskinan juga akan menghambat pertumbuhan ekonomi
◦  Konsekuensi dari peningkatan penduduk terhadaplingkungan adalah terjadinya kerusakan hutan, alih fungsi
lahan,meningkatnya pencemaran, serta minimnya persediaan air bersih serta persoalan sampah
◦  Peningkatan penduduk menyebabkan berbagai masalah sosialseperti adanya peningkatan kasus
kejahatan,semakin tingginyaangka ketimpangan pendapatan antar warga
◦ Peningkatan Angka kematian Ibu dan bayi
Peran Bidan kebutuhan khusus pada permasalahan ekonomi
(kemiskinan dan anak banyak)

Peran sebagai pelaksan, Bidan memberikan pelayanan


pada siklus kehidupan wanita sepertiasuhan ibu
A hamil,bersalin,bayi baru lahir, nifas, neonatus, balita,kb,
lansia maupun kelompok rentan

Peran sebagai pengelola, bidan mempunyai 2 tugas:tugas


B pengembangandasar kesehatan,dan tugas partisipasi
tim,mengembangkanpelayanan dasar 

Bidan sebagai pendidik, Memberikan pendidikan dan


C penyuluhan kepada wanita/pasien

Bidan sebagai peneliti, Bidan memberikan sumbangsih


kepada pemerintah untukmeningkatkan kesehatan ibu
D
dan bayi dalam bentuk penelitian,dimana penelitian tersebut
dapat dipertanggung jawab sistematiknya

Anda mungkin juga menyukai