• Disabilitas adalah keterbatasan fisik yang bersifat
fisik, kognitif, sensorik, emosional, perkembangan, atau kombinasi dari beberapa sifat tersebut. • Secara luas, Disabilitas dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu disabilitas fisik dan disabilitas mental. • Adapun disabilitas fisik meliputi tuna netra (tidak bisa melihat/buta), tuna rungu ( tidak bisa mendengar/ tuli), tuna daksa (cacat tubuh) • Disabilitas mental meliputi tuna laras (kesulitan mengendalikan emosi dan sosial), tuna grahita ( cacat pikiran/ daya tangkap lemah), tuna ganda yang bisa merupakan kombinasi dari disabilitas fisik dan mental/ menderita lebih dari satu kecacatan. Undang-Undang No.8 2016 “ Negara Menjamin Kelangsungan Hidup Setiap Warga Negara dan Mewujudkan Kesamaan Hak dan Kesempatan Bagi Penyandang Disabilitas Tanpa Deskriminasi”. Apa Tujuannya?? • Penghormatan • Perlindungan • Pemenuhan Hak • Mewujudkan Taraf Hidup Yang Lebih Berkualitas dan Mandiri Apa Saja Hak Penyandang Disabilitas?? • Hidup • Bebas dari Stigma • Keadilan • Perlindungan dari hukum • Hidup Secara mandiri dan dilibatkan dalam masyarakat • Aksebilitas • Dll. Komunikasi Dengan orang disabilitas • Setiap penyandang disabilitas memiliki cara berkomunikasi dan berinteraksi yang berbeda. • Bagi penyandang disabilitas sensorik seperti tuna rungu dan tuna netra, komunikasi dilakukan dengan organ sensorik lain yang masih berfungsi. • Misal: tuna netra, mereka terbiasa mengandalkan suara untuk mengindentifikasi subyek/obyek. Sedangkan tuli menggunakan organ penglihatan untuk mengidentifikasi subyek/obyek. Lanjutan… • Perkembangan dan kemampuan penyandang disabilitas dalam berkomunikasi dan berinteraksi lebih lambat dibandingkan dengan orang normal. Komunikasi Interpersonal/ Konsling • Komunikasi • Komunikasi antar pribadi interpersonal disabilitas mempunyai beberapa adalah proses faktor penghambat sesuai pengiriman dan dengan kondisi disabilitas penerimaan pesan masing- masing. Faktor antara dua individu penghambat komunikasi atau antar individu menunjukkan bahwa, hambatan dalam kelompok komunikasi disabilitas yang dengan beberapa berasal dari kondisi fisik bukan efek dan adanya merupakan satu-satunya umpan balik penghambat pada proses seketika ( Joseph A. komunikasi tetapi ada faktor Devito) penghambat yang lain. Disabilitas Fisik • Dinamakan disabilitas fisik karena fungsi gerak terganggu • Penyandang disabilitas fisik mengalami keterbatasan akibat gangguan pada fungsi tubuh • Cacat dapat muncul sejak lahir atau akibat kecelakaan, penyakit atau efek samping dari pengobatan medis. • Beberapa jenisnya antara lain lumpuh, kehilangan anggota tubuh akibat amputasi, dan cerebral palsi Disabilitas Sensorik • Disabilitas sensorik adalah keterbatasan fungsi panca indra. Yang termasuk jenis disabilitas ini adalah tuna rungu, tuna netra, tuna wicara. • Mereka yang menyandang disabilitas ini akan lebih mengutamakan kepekaan indra perabaan, indra penciuman • Untuk membantu penyandang disabilias tuna netra,perlu mempelajari cara khusus untuk berinteraksi dengan mereka. Perlu diketahui bahwa sentuhan dan nada bicara yang bisa digunakan untuk berkomunikasi. Selain itu, sebelum membantu mereka, juga perlu bertanya terlebih dahulu apakah mereka memang membutuhkan bantuan atau tidak. Disabilitas Mental • Definisi penyandang disabilitas mental adalah terganggunya fungsi pikir, emosi, dan perilaku yang disebabkan gangguan psikologi atau hambatan dalam interaksi sosial. Penyandang disabilitas mental mengalami keterbatasan akibat gangguan pada pikiran atau otak. • Disabilitas mental termasuk bipolar, depresi dan gangguan mental lainnya. Mereka yang mengalami disabilitas mental dapat mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi, berpikir, mengambil keputusan dan mengutarakan isi pikiran mereka. Lanjutan….. • Salah satu cara untuk mengatasi disabilitas mental adalah dengan tidak menempatkan mereka dalam kondisi yang rentan menimbulkan stres atau tertekan. Selain itu, saat berinteraksi dengan disabilitas mental sebaiknya menggunakan penjelasan menyeluruh dan pemilihan kata yang mudah dimengerti. • Bila perlu , bisa memberikan pilihan cara penyampaian informasi, beberapa lebih memilih untuk mendengarkan penjelasan secara langsung dan ada beberapa yang lebih mudah memahami dengan tulisan. • Terakhir butuh kesabaran dan pikiran terbuka untuk memahami kondisi penyandang disabilitas mental. Disabilitas Intelektual • Disabilitas intelektual terganggunya fugsi pikir karena tinkat kecerdasan dibawah rata-rata, lambat belajar/ down syndrom. • Disabilitas intelektual dapat ditandai dengan tingkat IQ di bawah standar rata-rata, kesulitan memproses informasi, dan keterbatasan dalam berkomunikasi, bersosialisasi, dan kepekaan terhadap lingkungan. Beberapa jenis disabilitas intelektual adalah down syndrome dan keterlambatan tumbuh kembang. Lanjutan…… • Jika Anda ingin membantu anggota keluarga atau kerabat yang merupakan penyandang disabilitas intelektual, pahami terlebih dahulu bahwa mereka butuh waktu, kesabaran, dan perhatian lebih dari Anda. Pertama-tama, Anda butuh waktu untuk mengajarkan mereka memahami instruksi dasar. Berikan instruksi dalam bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti. • Selanjutnya, usahakan agar lingkungan tidak menimbulkan tekanan atau stres bagi penyandang disabilitas. Lingkungan yang terlalu berisik atau terlalu ramai dapat menganggu konsentrasi mereka sehingga rentan menyebabkan stres. Etika Berinteraksi Dengan Penyandang Disabilitas Sensorik Netra
a. Salam, Sapa, Sentuhkan bagian luar telapak tangan
anda kepada tangan mereka, sambil menyebutkan nama kita; b. Selalu tanyakan terlebih dahulu apakah mereka membutuhkan bantuan atau dampingan kita. Infokan kepada mereka jika kita ingin meninggalkan mereka; c. Dalam menuntun biarkan penyandang disabilitas netra yang memegang pendamping, bukan sebaliknya. Tidak memindahkan barang-barang milik atau yang sedang digunakan penyandang disabilitas netra tanpa sepengetahuan mereka. Etika Berinteraksi Dengan Penyandang Disabilitas Fisik a. Semua cara bentuk pendampingan harus dikomunikasikan dengan penyandang disabilitasnya atau diinformasikan oleh penyandang disabilitasnya, mengambil tindakan tanpa instruksi dari mereka, kemungkinan besar dapat membahayakan mereka; b. Saat berbicara dengan pengguna kursi roda, posisi mata harus sejajar dengan mata pengguna kursi roda; c. Tidak memisahkan alat bantu penyandang disabilitas fisik dari mereka tanpa diketahui oleh mereka; d. Tidak menaruh barang-barang kita di kursi roda tanpa seijin pengguna kursi roda; e. Tanyakan apakah mereka memerlukan bantuan. Etika Berinteraksi Dengan Penyandang Disabilitas Sensorik Rungu Wicara
• Cara menyapa: Sentuh, Salam, Sapa;
• Menghindari menggunakan masker dan benda lain yang menutupi atau menghalangi bibir; • Berbicara harus dengan kontak mata dan berhadapan wajah kepada penyandang disabilitas rungu/ wicara, tidak mengarahkan wajah kita kepada penerjemah; • Menyediakan interpreter apabila diperlukan; • Gerakan bibir harus jelas; • Menggunakan mimic/gestur/ ekspresi/Bahasa tubuh; • Menyediakan alat tulis. Etika Berinteraksi Dengan Penyandang Disabilitas Mental • Menanyakan hal-hal apa saja yang perlu diketahui oleh kita sebagai pendamping, seperti waktu untuk istirahat, waktu untuk minum obat, dan lain sebagainya; • Berbicaralah langsung kepada penyandang disabilitas mental, tidak melalui pendamping; • Gunakan kata-kata yang sederhana; • Gunakan petunjuk-petunjuk pembantu, seperti gambar yang berlaku secara umum. Etika Berinteraksi Dengan Penyandang Disabilitas Intelektual
• Percakapan harus dalam cara yang ramah;
• Berbicaralah langsung kepada penyandang disabilitas intelektual, tidak melalui pendamping; • Perbanyak senyum. TERIMAKASIH……….