Anda di halaman 1dari 21

Komunikasi Pada Perempuan

Dengan Disabilitas
(Fisik Maupun Mental)

Bd. Eri Puji Kumalasari, SST.,S.Keb.,M.Kes


Disabilitas???
Disabilitas

• Disabilitas adalah keterbatasan fisik yang bersifat


fisik, kognitif, sensorik, emosional, perkembangan,
atau kombinasi dari beberapa sifat tersebut.
• Secara luas, Disabilitas dibedakan menjadi 2 jenis,
yaitu disabilitas fisik dan disabilitas mental.
• Adapun disabilitas fisik meliputi tuna netra (tidak
bisa melihat/buta), tuna rungu ( tidak bisa
mendengar/ tuli), tuna daksa (cacat tubuh)
• Disabilitas mental meliputi tuna laras (kesulitan
mengendalikan emosi dan sosial), tuna grahita ( cacat
pikiran/ daya tangkap lemah), tuna ganda yang bisa
merupakan kombinasi dari disabilitas fisik dan
mental/ menderita lebih dari satu kecacatan.
Undang-Undang No.8 2016
“ Negara Menjamin Kelangsungan Hidup
Setiap Warga Negara dan Mewujudkan
Kesamaan Hak dan Kesempatan Bagi
Penyandang Disabilitas Tanpa
Deskriminasi”.
Apa Tujuannya??
• Penghormatan
• Perlindungan
• Pemenuhan Hak
• Mewujudkan Taraf Hidup Yang Lebih
Berkualitas dan Mandiri
Apa Saja Hak Penyandang Disabilitas??
• Hidup
• Bebas dari Stigma
• Keadilan
• Perlindungan dari hukum
• Hidup Secara mandiri dan dilibatkan dalam
masyarakat
• Aksebilitas
• Dll.
Komunikasi Dengan orang disabilitas
• Setiap penyandang disabilitas memiliki cara
berkomunikasi dan berinteraksi yang berbeda.
• Bagi penyandang disabilitas sensorik seperti tuna
rungu dan tuna netra, komunikasi dilakukan
dengan organ sensorik lain yang masih berfungsi.
• Misal: tuna netra, mereka terbiasa mengandalkan
suara untuk mengindentifikasi subyek/obyek.
Sedangkan tuli menggunakan organ penglihatan
untuk mengidentifikasi subyek/obyek.
Lanjutan…
• Perkembangan dan kemampuan penyandang
disabilitas dalam berkomunikasi dan
berinteraksi lebih lambat dibandingkan
dengan orang normal.
Komunikasi Interpersonal/ Konsling
• Komunikasi • Komunikasi antar pribadi
interpersonal disabilitas mempunyai beberapa
adalah proses faktor penghambat sesuai
pengiriman dan dengan kondisi disabilitas
penerimaan pesan masing- masing. Faktor
antara dua individu penghambat komunikasi
atau antar individu menunjukkan bahwa, hambatan
dalam kelompok komunikasi disabilitas yang
dengan beberapa berasal dari kondisi fisik bukan
efek dan adanya merupakan satu-satunya
umpan balik penghambat pada proses
seketika ( Joseph A. komunikasi tetapi ada faktor
Devito) penghambat yang lain.
Disabilitas Fisik
• Dinamakan disabilitas fisik karena fungsi gerak
terganggu
• Penyandang disabilitas fisik mengalami
keterbatasan akibat gangguan pada fungsi tubuh
• Cacat dapat muncul sejak lahir atau akibat
kecelakaan, penyakit atau efek samping dari
pengobatan medis.
• Beberapa jenisnya antara lain lumpuh,
kehilangan anggota tubuh akibat amputasi, dan
cerebral palsi
Disabilitas Sensorik
• Disabilitas sensorik adalah keterbatasan fungsi panca
indra. Yang termasuk jenis disabilitas ini adalah tuna
rungu, tuna netra, tuna wicara.
• Mereka yang menyandang disabilitas ini akan lebih
mengutamakan kepekaan indra perabaan, indra
penciuman
• Untuk membantu penyandang disabilias tuna
netra,perlu mempelajari cara khusus untuk
berinteraksi dengan mereka. Perlu diketahui bahwa
sentuhan dan nada bicara yang bisa digunakan untuk
berkomunikasi. Selain itu, sebelum membantu
mereka, juga perlu bertanya terlebih dahulu apakah
mereka memang membutuhkan bantuan atau tidak.
Disabilitas Mental
• Definisi penyandang disabilitas mental adalah
terganggunya fungsi pikir, emosi, dan perilaku
yang disebabkan gangguan psikologi atau
hambatan dalam interaksi sosial. Penyandang
disabilitas mental mengalami keterbatasan akibat
gangguan pada pikiran atau otak.
• Disabilitas mental termasuk bipolar, depresi dan
gangguan mental lainnya. Mereka yang
mengalami disabilitas mental dapat mengalami
kesulitan untuk berkonsentrasi, berpikir,
mengambil keputusan dan mengutarakan isi
pikiran mereka.
Lanjutan…..
• Salah satu cara untuk mengatasi disabilitas mental
adalah dengan tidak menempatkan mereka dalam
kondisi yang rentan menimbulkan stres atau tertekan.
Selain itu, saat berinteraksi dengan disabilitas mental
sebaiknya menggunakan penjelasan menyeluruh dan
pemilihan kata yang mudah dimengerti.
• Bila perlu , bisa memberikan pilihan cara penyampaian
informasi, beberapa lebih memilih untuk
mendengarkan penjelasan secara langsung dan ada
beberapa yang lebih mudah memahami dengan
tulisan.
• Terakhir butuh kesabaran dan pikiran terbuka untuk
memahami kondisi penyandang disabilitas mental.
Disabilitas Intelektual
• Disabilitas intelektual terganggunya fugsi pikir
karena tinkat kecerdasan dibawah rata-rata,
lambat belajar/ down syndrom.
• Disabilitas intelektual dapat ditandai dengan
tingkat IQ di bawah standar rata-rata, kesulitan
memproses informasi, dan keterbatasan dalam
berkomunikasi, bersosialisasi, dan kepekaan
terhadap lingkungan. Beberapa jenis disabilitas
intelektual adalah down syndrome dan
keterlambatan tumbuh kembang.
Lanjutan……
• Jika Anda ingin membantu anggota keluarga atau
kerabat yang merupakan penyandang disabilitas
intelektual, pahami terlebih dahulu bahwa mereka
butuh waktu, kesabaran, dan perhatian lebih dari
Anda. Pertama-tama, Anda butuh waktu untuk
mengajarkan mereka memahami instruksi dasar.
Berikan instruksi dalam bahasa yang sederhana dan
mudah dimengerti.
• Selanjutnya, usahakan agar lingkungan tidak
menimbulkan tekanan atau stres bagi penyandang
disabilitas. Lingkungan yang terlalu berisik atau
terlalu ramai dapat menganggu konsentrasi mereka
sehingga rentan menyebabkan stres.
Etika Berinteraksi Dengan Penyandang
Disabilitas Sensorik Netra

a. Salam, Sapa, Sentuhkan bagian luar telapak tangan


anda kepada tangan mereka, sambil menyebutkan
nama kita;
b. Selalu tanyakan terlebih dahulu apakah mereka
membutuhkan bantuan atau dampingan kita. Infokan
kepada mereka jika kita ingin meninggalkan mereka;
c. Dalam menuntun biarkan penyandang disabilitas
netra yang memegang pendamping, bukan
sebaliknya. Tidak memindahkan barang-barang milik
atau yang sedang digunakan penyandang disabilitas
netra tanpa sepengetahuan mereka.
Etika Berinteraksi Dengan Penyandang
Disabilitas Fisik
a. Semua cara bentuk pendampingan harus
dikomunikasikan dengan penyandang disabilitasnya atau
diinformasikan oleh penyandang disabilitasnya,
mengambil tindakan tanpa instruksi dari mereka,
kemungkinan besar dapat membahayakan mereka;
b. Saat berbicara dengan pengguna kursi roda, posisi mata
harus sejajar dengan mata pengguna kursi roda;
c. Tidak memisahkan alat bantu penyandang disabilitas
fisik dari mereka tanpa diketahui oleh mereka;
d. Tidak menaruh barang-barang kita di kursi roda tanpa
seijin pengguna kursi roda;
e. Tanyakan apakah mereka memerlukan bantuan.
Etika Berinteraksi Dengan Penyandang
Disabilitas Sensorik Rungu Wicara

• Cara menyapa: Sentuh, Salam, Sapa;


• Menghindari menggunakan masker dan benda lain yang
menutupi atau menghalangi bibir;
• Berbicara harus dengan kontak mata dan berhadapan
wajah kepada penyandang disabilitas rungu/ wicara, tidak
mengarahkan wajah kita kepada penerjemah;
• Menyediakan interpreter apabila diperlukan;
• Gerakan bibir harus jelas;
• Menggunakan mimic/gestur/ ekspresi/Bahasa tubuh;
• Menyediakan alat tulis.
Etika Berinteraksi Dengan Penyandang
Disabilitas Mental
• Menanyakan hal-hal apa saja yang perlu
diketahui oleh kita sebagai pendamping,
seperti waktu untuk istirahat, waktu untuk
minum obat, dan lain sebagainya;
• Berbicaralah langsung kepada penyandang
disabilitas mental, tidak melalui pendamping;
• Gunakan kata-kata yang sederhana;
• Gunakan petunjuk-petunjuk pembantu,
seperti gambar yang berlaku secara umum.
Etika Berinteraksi Dengan Penyandang
Disabilitas Intelektual

• Percakapan harus dalam cara yang ramah;


• Berbicaralah langsung kepada penyandang
disabilitas intelektual, tidak melalui
pendamping;
• Perbanyak senyum.
TERIMAKASIH……….

Anda mungkin juga menyukai