Anda di halaman 1dari 4

PERBAIKAN ROBEKAN JALAN LAHIR

No. Dokumen :

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :

Halaman :

PUSKESMAS D. Beruat
NAMTABUNG NIP. 19720518199440310
1. Definisi Proses perbaikan atau penjahitan luka perineum dan vagina
2. Tujuan 1. Mencegah terjadinya syok akibat kekurangan darah (syok haemorragic
3. Referensi Buku saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan
Rujukan, Kemenkes RI, 2013
4. PersiapanAlatdanBahan 1. Alat Perlindungan Diri Penolong
 Penutup Kepala (cap)
 Kaca mata geogle
 Masker
 Celemek/skort
 Sepatu boot karet
2. Peralatan TTV
 Tensimeter
 Stetoskop
 Hb Sahli
 Lancet
 Kapas alkohol
3. Heacting set
 Nailfuder
 Benang catgut ukuran 0.02/0.03
 Nail otot dan daging
 Pinset cirurgis
 Pinset anatomis
 Gunting benang
 Tampon
 Kassa steril / depress
 Kateter
4. Obat-obatan esensial
 Lidokain
 Povidon iodin
 Cairan kristaloid
 Abocath ukuran 16/18
 Aquadest
 Blood set
5. Peralatan lain
 Gelas ukur
 Tempat sampah medis
 Tempat sampah non-medis
 Ember larutan klorin 0.5%
 Tempat plasenta
5. Prosedur a) Lakukan eksplorasi untuk mengidentifikasi sumber perdarahan
b) Lakukan irigasi pada tempat luka dan bersihkan dengan antiseptik
c) Hentikan sumber perdarahan dengan klem kemudian ikat dengan bena
yang dapat diserap
d) Lakukan penjahitan :
1) Lakukan pemeriksaan vagina, perineum dan serviks untuk meli
beratnya robekan
2) Jika robekan panjang dan dalam, periksa apakah robekan terse
mencapai anus dengan memasukkan jari yang bersarung tangan st
ke anus dan merasakan tonus sfingter ani. Setelah itu, ganti saru
tangan untuk melakukan perbaikan robekan
3) Terdapat 4 tingkat robekan yang dapat terjadi pada persalinan :
 Tingkat I mengenai mukosa vagina dan jaringan ikat, tidak pe
dijahit
 Tingkat II mengenai mukosa vagina, jaringan ikat, dan otot
bawahnya
 Tingkat III mengenai musculus sfingter ani
 Tingkat IV mengenai mukosa rektum

I. ROBEKAN TINGKAT II
1) Pastikan pasien tidak memiliki alergi terhadap lignokain atau ob
obatan sejenis
2) Suntikkan sekitar 10 ml lignokain 0.5% di bawah mukosa vagina
bawah kulit perineum dan pada otot-otot perineum. Masukkan jar
spuit pada ujung atau pojok laserasi atau luka dan dorong ma
sepanjang luka mengikuti garis tempat jarum jahitnya akan mas
atau keluar.
 Aspirasi penting untuk meyakinkan suntikkan lignokain tid
masuk pembuluh darah.
 Jika ada darah pada aspirasi, pindahkan jarum ke tempat la
aspirasi kembali.
 Kejang dan kematian dapat terjadi jika lignokain diberikan lew
pembuluh darah (intravena)
3) Tunggu 2 menit, kemudian jepit area dengan forsep. Jika pas
masih merasakan, tunggu 2 menit kemudian lalu ulangi tes

 Jahitan mukosa :
4) Jahit mukosa vagina secara jelujur dengan benang 2-0, mulai dar
cm diatas puncak luka di dalam vagina sampai pada batas vagina.

 Jahitan otot :
5) Lanjutkan jahitan pada daerah otot perineum sampai ujung luka pa
perineum secara jelujur dengan benang 2-0.
6) Lihat ke dalam luka untuk mengetahui letak ototnya
7) Penting sekali untuk menjahit otot ke otot agar tidak ada rongga
antaranya

 Jahitan kulit :
8) Carilah lapisan subkutikuler persis di bawah lapisan kulit
9) Lanjutkan dengan jahita subkutikuler kembali ke arah batas vagi
akhiri dengan simpul mati pada bagian dalam vagina
10) Potong kedua ujung benang dan hanya disisakan masing-masing
cm.
11) Jika robekan cukup luas dan dalam, lakukan colok dubur d
pastikan tidak ada bagian rektum terjahit.

II. ROBEKAN TINGKAT III dan IV


o Tekan daerah luka(deep) dengan menggunakan depress atau ka
steril
o Berikan infus NaCl dengang kecepatan sedang
o Kolaborasi dengan dokter untuk melakukan penjahitan
o Jika tidak ada penolong yang kompeten, segera rujuk ibu

6. Hal yang perlu diperhatikan  Penjahitan dilakukan oleh penolong yang berkompeten
 Pastikan pasien dalam keadaan hemodinamik yang stabil selama tindak
7. Dokumen terkait 1) Lembar partograf
2) Buku KIA
3) Buku register kohort ANC
4) Buku register INC
5) Buku register kohort BBL

Anda mungkin juga menyukai