Anda di halaman 1dari 36

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan farmasi di Puskesmas Serang Kota,
maka perlu diadakan penyusunan laporan bulanan maupun tahunan yang bertujuan untuk
mengevaluasi hasil pelayanan yang telah berjalan dan rencana kerja tahun berikutnta untuk
perbaikan.
Pelayanan Farmasi meliputi pelayanan di apotek, sub unit (polindes, pustu, pusling
UGD, KIA dll) dan gudang obat. Pelayanan apotek meliputi pelaporan bulanan penerimaan,
pengeluaran dan sisa stok obat. penggunaan obat generik, pelaporan rasionalisasi
penggunaan obat untuk penyakit myalgia, diare non spesifik, dan ISPA non Pneumonia
berdasarkan indicator peresepan, pemberian Informasi Obat (PIO), Konseling dan visite di
ruang rawat inap. Pelayanan di sub unit (polindes, pustu, pusling UGD, KIA dll) meliputi
pelaporan bulanan penerimaan, pengeluaran dan sisa stok obat. Sedangkan pelayaan di
gudang obat meliputi pelayanan amprahan obat ke sub unit, pelaporan bulanan, trisemester,
dan stok opname setiap tahun, pelaporan obat psikotropika dan narkotika, laporan kesesuaian
peresepan obat terhadap formularium, laporan ketersediaan obat terhadap formularium dan
laopran persentase ketersediaan obat dan vaksin esensial.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Meningkatkan mutu pelayanan farmasi di Puskesmas Serang Kota
b. Mendokumentasikan kegiatan yang dilakukan di apotek, sub unit dan gudang obat
c. Mengevaluasi hasil kegiatan yang telah berjalan dan rencana kerja berikutnya.
2. Tujun Khusus
a. Meningkatkan rasa tanggung jawab dan profesionalisme
b. Meningkatkan kepatuhan penggunan obat pasien
c. Meningkatkan kualitas system pencatatan dan pelaporan
d. Mengetahui hambatan dan kesulitan yang dihadapi di lapangan.

C. Strategi
Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam bidang farmasi di Puskesmas Serang Kota
telah dilakukan peningkatan pelayanan dibidang farmasi meliputi pemberian Informasi OBat
(PIO), konseling untuk pasien rawat jalan dan Visite untuk pasien rawat inap serta CBIA (Cara
Belajar Insan Aktif) Dan digudang farmasi selalu dilakukan pencatatan, pelaporan dan
pendokumentasian untuk penerimaan, pengeluaran dan sisa stok opname setiap bulan.

1
BAB II
GAMBARAN UMUM

A. Visi dan Misi Puskemas Serang Kota


1. Visi : “TERWUJUDNYA KOTA PERADABAN YANG BERDAYA DAN BERBUDAYA”
2. Misi
a. Menguatkan peradaban berbasis nilai nilai kemanusiaan, dengan meningkatkan kualitas
sumber daya manusia melalui pembangunan bidang pendidikan, kesehatan dan
kebudayaan dalam rangka mewujudkan sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan
berbudaya.
b. Meningkatkan Sarana Prasarana Daerah yang berwawasan Lingkungan, dengan
memantapkan penataan kota, membangun infrastruktur dasar wilayah, melalui manajemen
perencanaan ruang kota yang memperhatikan daya dukung, daya tampung lingkungan
hidup dan kelestariannya.
c. Meningkatkan perekonomian daerah dan pemberdayaan masyarakat yang berdaya saing,
dengan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan inklusif berbasis potensi
keunggulan lokal daerah yang ditandai dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan
merata, meningkatkan produktivitas, mengurangi tingkat kemiskinan, mengurangi
ketimpangan pendapatan, menurunkan tingkat pengangguran dan memperluas lapangan
kerja, melalui peningkatan daya saing daerah.
d. Meningkatnya tata kelola pemerintahan yang baik, dengan menghadirkan
kepemerintahanyang merakyat dan memiliki semangat perubahan yang didukung oleh
teknologi informasi kominikasi (TIK) sebagai penggerak birokrasi yang efektif, efisien,
bersih dan bertanggungjawab, membangkitkan partisipasi warga kota serang, dalam upaya
meningkatkan pelayanan publik yang prima.

3. Motto

Bekerja dengan 5S :

a. Salam
b. Senyum
c. Sabar
d. Sehat
e. Syukur

4. Maklumat

Menjadi Puskesmas Pilihan Masyarakat

2
5. Tata Nilai

Tata nialai yang diterapkan di Puskesmas Serang Kota adalah “CEPAT, TEPAT, dan
BERKUALITAS”

Cepat, dimaksudkan bahwa semua petugas Puskesmas Serang Kota cepat dalam
melaksanakan pelayanan baik itu pelayanan yang berhubungan dengan kegiatan di dalam
gedung maupun di luar gedung Puskesmas.

TEPAT, dimaksudkan bahwa semua petugas Puskesmas Serang Kota tepat dalam
memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

BERKUALITAS, dimaksudkan semua petugas Puskesmas Serang Kota senantiasa berupaya


untuk memberikan pelayanan prima di semua kegiatan yang diselenggarakan oleh
Puskesmas Serang Kota, baik di dalam gedung maupun di luar gedung.

6. Janji Layanan

a. Kami siap memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara professional


b. Kami siap membantu masyarakat dalam memelihara & meningkatkan pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau menuju masyarakat yang sehat dan mandiri.

7. Strategi
a. Penambahan tenaga Puskesmas untuk keahlian dan keterampilan tertentu termasuk
melalui kerjasama dengan pihak lain
b. Mendorong kegiatan pendidikan berjenjang dan pelatihan bagi peningkatan keterampilan
sehingga setiap pegawai memiliki kompetensi yang dibutuhkan.
c. Melakukan perbaikan, pemeliharaan sarana prasarana gedung, alat kesehatan peralatan
penunjang kegiatan program dan administrasi perkantoran
d. Meningkatkan sistem informasi, sistem keuangan dan sistem kepegawaian serta sistem
logistik menuju pelayanan prima
e. Melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian kegiatan pegawai Puskesmas
f. Mengoptimalkan kegiatan Posyandu, Polindes, Pusling, Pustu dan Posbindu dalam
menunjang pencapaian derajat kesehatan masyarakat yang menyeluruh, terintegrasi dan
terpadu
g. Meningkatkan koordinasi lintas sektoral
h. Membuat rencana kerja dan anggaran Puskesmas

3
B. Data Geografi
Wilayah kerja Puskesmas Serang Kota merupakan dataran rendah dengan luas wilayah
kerja : 7,41 Km2, Jarak yang terjauh dari Puskesmas Serang Kota sekitar ± 15 km.
Transportasi dapat ditempuh melalui jalan darat dengan menggunakan kendaraan roda dua
atau roda empat. Wilayah Puskesmas Serang Kota terbagi atas Kelurahan yang terdiri dari :
- Kelurahan Sumur Pecung : 1,68 Km2

- Kelurahan Cipare : 3,96 Km2

- Kelurahan Sukawana : 1,77 Km2


(Sumber BPS Kecamatan Serang)
Batas Wilayah kerja Puskesmas Serang Kota :
- Barat : Kelurahan Lontar Baru

- Timur : Kelurahan Banjar Sari

- Utara : Kelurahan Cimuncang

- Selatan : Kelurahan Cipocok.


Adapun situasi geografis di wilayah kerja Puskesmas Serang Kota dapat dilihat pada gambar Peta
dibawah ini:

4
Tabel 1
SITUASI GEOGRAFI DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS DTP SERANG KOTA
TAHUN 2019
Jarak Terjauh Ke KETERJANGKAUAN Rata-rata waktu
NO KELURAHAN KATEGORI JUMLAH RW JUMLAH RT
FasKes (km) Roda 2 Roda 4 Jalan Kaki tempuh ke PKM
1 Sumur Pecung Perkotaan 24 77 1 V V V 15 menit
2 Cipare Perkotaan 21 87 1,1 V V 15 menit
3 Sukawana Perkotaan 7 34 15 V V 60 menit

Jumlah 51 173

Tabel 2
Luas Wilayah Menurut Kelurahan
NO KELURAHAN LUAS WILAYAH
1. Cipare 1,68 KM²
2. Sumur Pecung 3,96 KM²
3. Sukawana 1,77 KM²
JUMLAH 7,41 KM²

C. Data Demografi

Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Serang Kota Tahun 2019 berdasarkan Disdukcapil Kota Serang
Tahun 2019 sebanyak 51.614 jiwa, yang terdiri dari 25.681 penduduk laki-laki dan 20.910 penduduk perempuan,
dengan jumlah Kepala Keluarga 10.504 KK. Jumlah penduduk per-Kelurahan di wilayah kerja Puskesmas
Serang Kota yang terbanyak adalah Kelurahan Cipare yaitu 25.681 jiwa dan yang paling sedikit adalah
Kelurahan Sukawana yaitu 5.023 jiwa.
Tabel 3.
Jumlah Penduduk Berdasarkan Tempat & Jenis Kelamin

No. Kelurahan Laki-laki Perempuan Jumlah


1. Cipare 13.036 12.645 25.681
2. SumurPecung 10.544 10.366 20.910
3. Sukawana 2.592 2.431 5.023
Jumlah 25.681 20.910 51.614

D. Data Fasilitas Kesehatan

Tabel 4. Data Fasilitas Kesehatan Puskesmas Serang Kota Tahun 2019

No. Fasilitas Jumlah


1 Puskesmas 1
2 Puskesmas Pembantu 1
3 Poskesdes 1
4 Mobil Ambulance / Pusling 2
5 Rumah Bersalin 3
6 Rumah Sakit Ibu & Anak (Budi Asih) 1
7 Praktek Dokter Bersama 23
8 Praktek Dokter Umum 9
9 Rumah Sakit Bedah 1
10 Praktek Bidan Swasta 6

5
E. Tenaga Kesehatan

Tabel 5. Jumlah Tenaga Struktural

No. Kategori Tenaga Jumlah


1. Kepala Puskesmas 1
2. Kepala Tata Usaha 1

Tabel 6. Jumlah Tenaga Fungsional

Puskesmas Kawasan
Perkotaan

No Jenis Ketenagaan Rawat Inap Jumlah Keterangan


(Menurut
Permenkes No 75 Yang
Tahun 2014 Ada

1 Struktural 1

2 Dokter/ Dokter Layanan Primer 2 2 PNS

3 Dokter Gigi 1 2 PNS

4 Perawat 8 7 PNS

5 Bidan 7 8 PNS

6 Perekam Medis 1 PNS

7 Terapis Gigi dan Mulut 1 PNS

8 Tenaga Kesmas / Promkes 2 2 PNS / THL

9 Tenaga Kesehatan Lingkungan 1 1 PNS

10 Ahli Tek. Laboratorium Medik 1 2 PNS

11 Tenaga Gizi 2 1 PNS

12 Tenaga Kefarmasian 2 2 PNS

13 Tenaga Administrasi & Pekarya 5 5 PNS

14 Supir 1 PNS

15 Penjaga Kantor 1 outsourching

16 Cleaning Service 1 outsourching

Jumlah 31 38

6
F. Sarana Transportasi
1. Sepeda motor : 12 buah
2. Ambulance : 2 buah

G. Fasilitas di Puskesmas Serang Kota

Puskesmas Serang Kota terdiri dari 4 gedung yaitu:


I. GEDUNG A
Fasilitas di gedung A terdiri dari :
- Apotek
- Pendaftaran
- Loket pembayaran
- Koperasi
- Ruang BP Umum
- Ruang BP PTM
- Ruang MTBS
- Klinik Sanitasi dan Layanan UBM
- Ruang TB dan TB MDR

II. GEDUNG B
Fasilitas di gedung B terdiri dari :
- Laboratorium
- Klinik gigi
- Ruang Konseling
a. HIV/AIDS (Klinik Rosella)
b. IMS
c. Kusta
d. Kesehatan Jiwa
- Fisioterapi dan akupresure
- Ruang Kepala Puskesmas
- Ruang Administrasi (Tata Usaha)
- Ruang Perpustakaan
- Mushola
- Ruang Aula
- Gudang Farmasi

7
III. GEDUNG C
Fasilitas di Gedung C terdiri dari :
- UGD
- Ruang Nifas
- Ruang Bersalin
- Ruang KIA / KB
- Ruang Imunisasi
- Ruang Pemeriksaan IVA
- Ruang Konseling PKPR
- Ruang Promkes
- Pojok ASI
- Ruang Rawat Inap

IV. GEDUNG TFC (THERAPEUTIC FEEDING CENTER)

8
BAB III
GAMBARAN KHUSUS

1.2.1 Pengelolaan Obat dan Perbekalan Kesehatan


Kegiatan farmasi di Puskesmas Serang Kota meliputi Pengelolaan obat dan perbekalan
kesehatan dan Pelayanan farmasi klini sesuai dengan standar pelayanan kefarmasian dipuskesmas.
Kegiatan Pengelolaan Obat di puskesmas serang kota meliputi kegiatan perencanaan, permintaan,
penerimaan, pendistribusian, penyimpanan, pencatatan, dan pelaporan serta pengendalian obat dan
perbekalan farmasi. Untuk pelayanan obat Puskesmas Serang Kota ketersediaan obat terutama untuk
bat-obat yang esensial.
1. Perencanaan
Perencanaan merupakan proses seleksi obat dan BMHP untuk menentukan jenis dan jumlah
obat dalam rangka pemenuhan kebutuhan Puskesmas. Pada Puskesmas Serang Kota, proses
perencanaan obat BMHP ditulis dalam bentuk laporan menggunakan LPLPO yang kemudian
diberikan ke dinas kesehatan kota selanjutnya dilakukan pengadaan obat sesuai dengan anggaran
yang tersedia dengan memperhitungkan waktu kekosongan obat, buffer stock dan menghindari stok
berlebih.
2. Permintaan
permintaan obat dan BMHP adalah untuk memenuhi kebutuhan obat dan BMHP di puskesmas.
Permintaan pada Puskesmas Serang Kota diajukan kepada dinkes kota dengan menggunakan LPLPO
yang kemudian akan ditindak lanjuti oleh pihak dinkes kota sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan kebijakan pemerintah setempat. Permintaan atau pengadaan obat di
Puskesmas Serang Kota yang yang sudah disetujui oleh pihak dinas kesehatan kota termasuk kedalam
pengadaan obat secara tidak langsung karna pihak dinas yang melakukan pengadaan obat sesuai
permintaan, sedangkan untuk obat yang tidak disetujui atau tidak masuk kedalam daftar permintaan
termasuk kedalam pengadaan obat secara langsung dimana pengadaan obat menggunakan dana JKN.
Pengadaan secara langsung juga harus ditelaah terlebih dahulu oleh pihak dinas dengan ada alasan
dan pertimbangan yang jelas.
3. Penerimaan
Penerimaan obat dan BMHP merupakan kegiatan menerima obat dan BMHP dari instalasi
farmasi dinkes kabupaten/kota sesuai dengan permintaan yang telah diajukan. Tujuan kegiatan ini
adalah agar obat yang diterima sesuai dengan kebutuhan permintaan yang telah diajukan. Puskesmas
Serang Kota, proses penerimaan obat dan BMHP yang diterima dilakukan oleh apoteker dengan
kegiatan meliputi pengecekan kesesuaian jumlah, jenis dan bentuk obat sesuai dengan LPLPO,
keadaan fisik obat dan tanggal kadaluarsa obat.

4. Penyimpanan

9
Penyimpanan obat dan BMHP bertujuan untuk menjaga mutu obat yang tersedia di puskesmas
dapat dipertahankan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan. Penyimpanan obat dan BMHP di
Puskesmas Serang Kota dipisahkan berdasarkan sumber anggaran. Sumber anggaran tersebut antara
lain DAK, APBD 1, APBD 2 dan JKN. Kemudian obat disusun berdasarkan Alfabetis, bentuk sediaan
dengan menggunakan sistem FIFO dan FEFO, untuk obat LASA disimpan pada lemari yang terpisah.
Khusus untuk penyimpanan obat narkotika dan psikotropika dipisahkan dengan menggunakan
lemari khusus dilengkapi double lock dimana kunci lemari tersebut dipegang oleh Apoteker.
5. Pendistribusian
Tujuan pendistribusian adalah untuk memenuhi kebutuhan obat sub unit pelayanan kesehatan
yang ada di wilayah kerja Puskesmas dengan jenis, jumlah, mutu dan waktu yang tepat. Sub unit di
puskesmas dan jaringannya antara lain pelayanan kesehatan dasar di dalam lingkungan puskesmas,
pustu, pusling, posyandu dan polindes. Pendistribusian obat sesuai dengan lembar permohonan obat
dari masing- masing sub unit.
6. Pengendalian
Tujuan pengendalian adalah agar tidak terjadi kelebihan dan kekosongan obat di unit pelayanan
kesehatan dasar. Pengendalian yang dilakukan berupa kartu stok, ketrsediaan obat, dan pencatatan
obat kadaluarsa.
7. Pencatatan, Pelaporan dan Pengarsipan
Pencatatan pelaporan dan pengarsipan bertujuan untuk bukti bahwa pengelolaan obat dan
BMHP telah dilakukan, sebagai sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian, serta
sumber data untuk pembuatan laporan melalui lembar LPLPO yang dilaporkan setiap 3 bulan sekali
kepada instalasi farmasi dinkes kota oleh apoteker yang bertugas. Pelaporan dilakukan untuk
kegiatan farmasi klinis dan non klinis.
Pelaporan kegiatan farmasi klinis meliputi :
a. Pelaporan pemberian informasi obat,
b. Pelaporan kegiatan konseling,
c. Pelaporan visite,
d. pelaporan indikator peresepan, mialgia, pelaporan diare non spesifik, ISPA non pneumonia
e. pelaporan Monitoring efek samping obat.

Untuk pelaporan non klinis meliputi

a. Pelaporan kekosongan dan ketersediaan obat, dan vaksin esensial


10
b. Pelaporan kunjungan resep
c. Laporan indikator obat generik
d. Laporan obat kadaluarsa
e. LPLPO
f. Laporan ketersediaan obat terhadap formulariun puskesmas
g. Laporan kesesuaian peresepan berdasarkan formularium puskesma
h. Laporan SIPNAP

8. Pemantauan dan Evaluasi Pengelolaan


Pemantauan dan evaluasi pengelolaan obat dan BMHP bertujuan untuk mengendalikan,
menghindari kesalahan dalam pengelolaan obat dan BMHP sehingga dapat menjaga kualitas maupun
pemerataan pelayanan. Pemantuan dan Evaluasi dberuapa laporan triwulan, loporan stok opname
setiap bulan, dan laporan tahunan.

1.2.2 Pelayanan Farmasi Klinis di Puskesmas Serang Kota


Pelayanan farmasi klinik di UPT Puskesmas DTP Serang Kota meliputi kegiatan pengkajian
resep, penyerahan dan pemberian informasi obat, konseling, visite dan pemantauan terapi obat dan
monitoring efek samping obat.
1. Pengkajian Resep
Tujuan dari pengkajian resep yaitu agar tidak terjadi seperti duplikasi obat, indikasi yang tidak
terobati, dosis obat yang kurang atau dosis obat berlebih. Kegiatan pengkajian resep di Puskesmas
Serang Kota dilakukan dengan cara petugas menerima resep kemudian dilakukan skrining resep oleh
apoteker atau asisten apoteker, jika terdapat ketidaksesuaian pada resep maka ditindaklanjuti seperti
konsultasi ke dokter yang menuliskan resep tersebut, dan jika tidak terdapat kesalahan pada resep
maka dilanjutkan dengan proses penyiapan obat.
2. Pelayanan Informasi Obat
Kegiatan Pemberian Informmasi Obat merupakan kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh
apoteker atau asisten apoteker untuk memberikan informasi secara akurat, jelas dan terkini kepada
dokter, perawat, profesi kesehatan lain dan pasien.

Pemberian informasi obat di Puskesmas Serang Kota dilakukan dengan cara : (SOP PIO)
a. Tugas farmasi memanggil nama pasien dan mematikan alamat pasien yang lengkap, dengan
memeriksa ulang identitas dan alamat pasien dengan tujuan bahwa yang menerima obbat adalah
pasien atau kluarga pasien.
b. Menyerahkan obat yang disertai pemberian informasi obat tentang cara penggunaan obat (jenis
obat, indikasi, cara pemberian, waktu pemberian, efek samping, dll)
c. Menyampaikan makanan dan minuman yang harus dihindari
d. Meminta pasien atau keluarga pasien mengulang cara penggunaan obat yang telah disampaikan
dan memastikan pasien memahami informasi obat yang disampaikan petugas farmasi

3. Konseling
konseling merupakan proses untuk mengidentifikasi dan penyelesaian masalah pasien yang
berkaitan dengan penggunaan obat pasien rawat jalan dan rawat inap, serta keluarga pasien.
Kegiatan konseling di Puskesmas Serang Kota sudah dilakukan dan hanya dilakukan untuk pasien
11
rawat jalan. Konseling dilakukan minimal lima kali dalam satu bulan, kemudian dilaporkan ke seksi
pelayanan kefarmasian di dinkes sebulan sekali.
Kegiatan konseling di Puskesmas Serang Kota dilakukan dengan cara: (SOP Konseling)
1. Petugas farmasi memilih pasien yang akan di konseling
2. Petugas farmasi memanggil nama pasien
3. Memastikan nama lengkap pasien dan alamat
4. Memastikan bahwa yang menerima obat adalah pasien atau keluarga pasien
5. Memastikan nomor telepon pasien yang bisa dihubungi
6. Petugas farmasi memberikan konseling obat terkait peggunaan obat yang benar, efek samping
obat
7. Petugas farmasi menyampaikan saran terkait penyakit dan obat yang di dapat pasien
8. Petugas farmasi meminta pasien atau keluarga pasien mengulang cara penggunaan obat yang
telah disampaikan
9. Petugas farmasi memastikan pasien memahami yang disampaikan petugas farmasi

4. Visite
Visite merupakan kegiatan kunjungan kepasien rawat inap yang dilakukan secara mandiri atau
bersama tim profesi kesehatan lainya terdiri dari dokter, perawat, ahli gizi dan lain – lain. Puskesmas
Serang Kota melakukan kegiatan visite yaitu visite mandiri yang hanya dilakukan oleh apoteker.
Kegiatan yang dilakukan meliputi pemilihan pasien, komunikasi informasi dan edukasi, memberikan
edukasi atau informasi terkait terapi yang di dapat selama dirawat, serta memberikan informasi
tentang makanan dan minuman yang bisa di konsumsi selama dirawat, untuk terapi yang tidak
rasional dapat memberikan rekomendasi kepada dokter penanggung jawab pasien dalam pemilihan
obat yang denagn mempertimbangkan diagnosa.

5. Pemantauan Terapi Obat (PTO)


PTO merupakan proses yang memastikan bahwa seorang pasien mendapatkan terapi obat yang
efektif, terjangkau dengan memaksimalkan efikasi dan meminimalkan efek samping. PTO di
Puskesmas Serang Kota dilakukan pada program pemberantasan dan penanggulangan penyakit
Tuberculosis (TB) Paru. Dengan menggunakan pengobatan Paket OAT Kategori 1dan Kategori II untuk
pemantauan pengobatan TB pada orang dewasa dan pengobatan TB untuk kategori anak. PTO juga
dilakukan pada pasien penyakit klonis (Hipertensi dan Diabetes Melitus) untuk mendapatkan
kepatuhan pasien dalam penggunaan obat.

6. Monitoring Efek Samping Obat


Merupakan kegiatan pencatatan setiap respon pasien terhadap obat yang merugikan atau tidak
diharapkan yang terjadi pada dosis normal yang digunakan pada manusia untuk tujuan profilaksis,
diagnosis, dan terapi atau memodifikasi fungsi fisiologis.
Kegiatan Monitoring Efek Samping Obat Puskesmas Serang dilakukan dengan cara (SOP MESO)
a. Petugas kesehatan menerima efek samping obat dari pelanggan
12
b. Petugas kesehatan mencatat kedalam buku laporan efek samping obat
c. Petugas kesehatan menyerahkan buku laporan efek samping obat ke petugas farmasi
d. Petugas farmasi merekap semua buku laporan efek samping obat dari petugas kesehatan
e. Petugas farmasi memilih efek samping obat yang belum pernah terjadi
f. Petugas farmasi mencatat identitas pasien
g. Petugas farmasi membuat laporan efek samping obat
h. Petugas farmasi mengirim laporan efek samping obat ke Dinas Kesehatan

BAB IV
REKAPITULASI LAPORAN PELAYANAN KEFARMASIAN
PUSKESMAS SERANG KOTA
TAHUN 2019

1. PELAYANAN FARMASI KLINIK

13
Pelayanan farmasi klinik meliputi Pemberian Informasi Obat (PIO), konseling dan visite.
Pemberian Informasi Obat (PIO) diberikan oleh apoteker atau asisten apoteker pada setiap pasien
yang mendapatkan resep obat. Informasi obat yang diberikan merupakan informasi praktis
disampaikan secara sederhana dan mudah dipahami oleh pasien, meliputi ; indikasi, cara
pemakaian, dosis penggunaan, efek samping dan informasi lainnya terkait obat yang diberikan.
Tujuan diberikan infomasi obat adalah untuk meningkatkan kepatuhan penggunaan obat
sehingga meningkatkan derajat kesehatan pasien.
Konseling obat adalah suatu proses pemberian informasi segala hal trkait obat yang
bertujuan membantu pasien dalam mengatasi masalah penggunaan obat, sehingga pengobatan
menjadi lebih rasional, aman, efektif dan efisien. Konseling dilakukan secara individual dan aktif
kepada pasiem pediatric dan geriatric, pengobatan jangka panjang, pasien dengan penyakit
degenerative dan komplikasi. Konseling perlu dilakukan untu kepatuhan pasien meminum obat
sehingga kualitas pasien semakin membaik.
Visite obat dalah suatu pelayanan farmasi klinik yang diberikan apoteker khusus pasien
rawat inap. Visite memberikan informasi terkait obat yang digunakan agar pasien patuh dan
mengerti dalam penggunaan obatnya sehingga kualitas kesehatan pasien akan membaik.
Berikut ini merupakan grafik hasil pelayanan farmasi klinik yang dilakukan di UPTD
Puskesmas Serang Kota tahun 2019.

Grafik 1

Jumlah Pasien Yang Mndapat Pelayanan Farmasi Klinik Tahun 2019

3000
2709
2500 2411 2371 2442
2339
2219 2241
2064 2016 1978 2030
2000

1500 1288

1000

500
9 5 5 6 6 5 6 5 7 5 5 5 5 5 5 5 9 5 5 5 30 5 64 5
0
ar
i ri et ril ei ni li s
be
r er be
r
be
r
nu r ua ar Ap M Ju Ju u stu m tob m m
b M e
Ja Fe Ag pt Ok ve se
Se No De

PELAYANAN FARMASI KLINIS KONSELING PELAYANAN FARMASI KLINIS PIO


PELAYANAN FARMASI KLINIS VISITE

12

Tabel 1

Jumlah Pasien Yang Mndapat Pelayanan Farmasi Klinik Tahun 2019

PELAYANAN FARMASI KLINIS


NO BULAN
KONSELING PIO VISITE
1 Januari 9 2219 5
2 Februari 5 2064 6
14
3 Maret 6 2241 5
4 April 6 2016 5
5 Mei 7 1978 5
6 Juni 5 1288 5
7 Juli 5 2411 5
8 Agustus 5 2371 5
9 September 9 2442 5
10 Oktober 5 2709 5
11 November 30 2339 5
12 Desember 64 2030 5
JUMLAH 156 26108 61

Catatan :
- pemberian Informasi Obat
PIO dilakukan pada setiap pasien yang mendapatkan resep, PIO diberikan
berupa nama obat, indikasi, dosis, cara penggunaan, Efek samping,
penyimpanan obat, dll. (terdokumentasi berupa lembar ceklis PIO)
- Target Konseling : 5 pasien rawat jalan / bulan (terdokumentasi)
- Target Visite : 5 pasien / bulan (terdokumentasi)
-

2. RASIONALISASI PENGGUNAAN OBAT BERDASARKAN INDIKATOR PERESEPAN

Rasionalisasi pengunaan obat diambil untuk 3 macam diagnosis penyakit yaitu


myalgia, diare non spesifik dan ISPA non pneumonia berdasarkan indicator peresepan.
Pencatatam dilakukan sampling 15 orang perbulan untuk setiap diagnosis penyakit. Indikator
rasionalisasi penggunaan obat berdasarkan beberapa kriteria, untuk rasionalisasi penggunaan
obat myalgia tidak ditemukan obat injeksi dan antibiotic dalam peresepan, untuk diare non
spesifik tidak ditemukan penggunaan antibiotik dalam peresepan, dan untuk ISPA non
pneumonia tidak ditemukan penggunaan antibiotik dalam peresepan.
Berikut adalah hasil rekapitulasi rasionalisasi penggunaan obat myalgia, diare non
spesifik dan ISPA non pneumonia di Puskesmas Serang Kota tahun 2019.

13

Grafik 2
Rata-Rata Persentase Monitoring Indikator Peresepan
Diagnosa : Mialgia (M13), ispa Non Pneumoni(J06), Diare Non spesifik(A091)

15
1000 898
900
800
700
600
500
400 325 322
300 203 99.2716921
200 157 147 74.7780037
07058100 100 100 100758753
100 0 0 0 0 0 0
0
JUmlah pasien jumlah R/ % generik % R/ Rasional R/dg Antibiotik R/ dg injeksi

JO6 M13 A091

Tabel 2
Rata-Rata Persentase Monitoring Indikator Peresepan
Diagnosa : Mialgia (M13), ispa Non Pneumoni(J06), Diare Non spesifik(A091)

diagnosa Jumlah pasien jumlah R/ % generik % R/ Rasional R/dg Antibiotik R/ dg injeksi

JO6 325 898 99.27 100 0 0


M13 203 147 100 100 0 0
A091 157 322 74.78 100 0 0

3. PENGGUNAAN OBAT GENERIK PASIEN RAWAT JALAN

Pemantauan obat generic dilakukan untuk mengetahui berapa banyak obat generic dan
non generic pada pasien rawat jalan sehingga penggunaan obat generic lebih efisien dan
terkontrol dengan baik. Penggunaan obat generik yang tinggi menunjukan tingkat kesadaran
dan kepercayaan masyarakat dan tenaga kesehatan semakin membaik yaitu obat generic
memiliki mutu, khasiat dan manfaat serta keamanannya sama. Persentase penggunaan obat
generic sudah sesuai dengan target sebesar >85%. Penggunaan obat masih menggunakan non
generik dikarenakan pengadaan dari dinas Kesehatan Kota Serang beberapa ada yang bermerk
dagang dan pengadaan obat dana JKN ada beberapa yang masih dengan merk dagang hal ini
disebabkan oleh ketersediaan obat di PBF.
Berikut adalah jumlah item obat generic yang telah diberikan kepada pasien dengan
berbagai status kunjungan yang terdiri dari Umum, BPJS (Askes, Jamkesda/mas, mandiri dan
jamsostek) dan gratis di Puskesmas Serang Kota tahun 2019.

14

Grafik 3
Persentase Penggunaan Obat generik Pasien rawat jalan Tahun 2019

16
97.4

97.2
97.17
97.1
97

96.8

96.6

96.4
96.22
96.2

96

95.8

95.6
UMUM BPJS GRATIS

Tabel 3
Persentase Penggunaan Obat generik Pasien rawat jalan Tahun 2019

TOTAL ITEM
TOTAL ITEM TOTAL ITEM
OBAT NON
NO BULAN OBAT DALAM OBAT GENERIK PERSENTASE (%)
GENERIK
R/ DALAM R/
DALAM R/

1 UMUM 54623 53042 1581 97.1


2 BPJS 31616 30722 894 97.17
3 GRATIS 583 561 22 96.22
TOTAL 86822 84325 2497 97.12

4. REKAPITULASI PENCATATAN DAN PELAPORAN UNTUK PENERIMAAN,


PENGELUARAN OBAT, BMHP DAB REAGEN DI GUDANG OBAT PUSKESMAS
SERANG KOTA TAHUN 2019

Pencatatan dan pelaporan digudang obat Puskesmas Serang Kota dilakukan untuk
meningkatkan kualitas system pencatatan dan pelaporan dengan baik serta memudahkan
pendokumentasian obat diterima dan dikeluarkan kepada sub unit.
Berikut adalah rekapitulasi pencatatan dan pelaporan yang dilakukan di gudang obat
Puskesmas Serang Kota.

15

Grafik 4
Jumlah Rupiah Penerimaan Obat, BMHP dan Reagen tahun 2019

17
180,000,000.00 172,664,918.54
160,000,000.00
140,000,000.00
120,000,000.00
109,980,023.00
100,000,000.00
80,000,000.00 67,799,240.00
60,000,000.00
40,000,000.00
20,000,000.00
- 1,034,000.00
APBD 2 -
DAK
APBD 1
JKN
APBN

Tabel 4

Jumlah Rupiah Penerimaan Obat BMHP dan Reagen tahun 2019

Sumber dana Jumalah (Rp)


APBD 2 67,799,240.00
DAK 172,664,918.54
APBD 1 1,034,000.00
JKN 109,980,023.00
APBN -

Grafik 5
Jumlah Pengeluaran Obat BMHP dan Reagen tahun 2019

250,000,000.00
210,354,838.41

200,000,000.00

150,000,000.00 124,714,226.52

85,827,771.50
100,000,000.00

50,000,000.00
12,629,760.00
1,139,125.00
-
APBD 2 DAK APBD 1 JKN APBN

Series1

16

Tabel 5

Jumlah Pengeluaran Obat BMHP dan Reagen tahun 2019

Sumber dana Jumalah (Rp)


18
APBD 2 85,827,771.50
DAK 210,354,838.41
APBD 1 1,139,125.00
JKN 124,714,226.52
APBN 12,629,760.00

Grafik 6

Stok Akhir obat dan BMHP tahun 2019

60,000,000.00
51,237,120.00
48,202,878.50
50,000,000.00

40,000,000.00

30,000,000.00 25,451,791.59

20,000,000.00

10,000,000.00
2,589,151.83
197,400.00
-
APBD 2 DAK APBD 1 JKN APBN

Tabel 6

Stok Akhir obat dan BMHP tahun 2019

SUMBER DANA JUMLAH (RP.)


APBD 2 48,202,878.50

DAK 25,451,791.59

APBD 1 197,400.00

JKN 2,589,151.83

APBN 51,237,120.00

17

5. JUMLAH KUNJUNGAN RESEP PUSKESMAS SERANG KOTA TAHUN 2019

Berikut adalah jumlah kunjungan Puskesmas Serang Kota tahun 2019 berdasarkan status
kunjungan pasien yang terdiri dari umum, askes, jamkesmas, jamkesda, BPJS, mandiri,
jamsostek, gratis dan imunisasi.

19
Grafik 7

Jumlah kunjungan Resep Puskesmas Serang kota tahun 2019

19188

4070 4725
2218 2086 2151
684 235 164

UM KE
S AS A RI EK KI
S TIS SI
M S M ESD NDI ST A ISA
U A
KE
S
M
K A SO GR UN
M M IM
JA M JA JA

Tabel 7

Jumlah kunjungan Puskesmas Serang kota tahun 2019

BPJS
N
BULAN UMU ASKE JAMKESMA JAMKESD MANDI JAMSOSTE GRATI IMUNISA
O
M S S A RI K KIS S SI
1 JANUARI 1601 358 187 168 199 50 57 17 404
2 FEBRUARI 1534 321 180 166 154 51 60 21 484
3 MARET 1653 353 153 172 164 53 60 24 484
4 APRIL 1523 295 137 148 166 81 58 13 436
5 MEI 1441 261 183 131 118 52 0 442
6 JUNI 891 260 141 78 158 29 0 500
7 JULI 1854 404 263 193 224 56 14
8 AGUSTUS 1759 393 189 193 218 75 21 392
SEPTEMBE
9 R 1789 355 214 187 196 60 15 407
10 OKTOBER 1966 401 224 230 215 56 12 392
NOVEMBE
11 R 1655 342 150 222 181 64 15 392
12 DESEMBER 1522 327 197 198 158 57 12 392
23
TOTAL 19188 4070 2218 2086 2151 684 5 164 4725

18

6. PERSENTASE (%) PUSKESMAS DENGAN KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN


ESENSIAL TAHUN 2019
Berdasarkan rekapan Ketersediaan Obat dan Vaksin Esensial bulan Januari-Desember 2019
rata-ratanya adalan 97.8% /bulan. Target ketersediaan obat dan vaksin esensial adalah 100%
Untuk pemenuhan obat yang kosong dapat dilakukan dengan pengadaan obat menggunakan
dana JKN.

20
Berikut adalah rekapan persentase ketersediaan obat dan vaksin esensial di puskesmas Serang
Kota.

Grafik 8

Persentase (%) Puskesmas Dengan Ketersediaan Obat Dan Vaksin Esensial


Tahun 2019
105%
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
100%
95% 95%
95%

90%
85%
85%

80%

75%
I I T RI
L EI NI LI US R R R R
UAR UAR ARE P M JU JU ST BE OBE BE BE
N R A U M T M M
JA FE
B M
AG EPT
E
OK VE SE
S NO DE

Tabel 8

Persentase (%) Puskesmas Dengan Ketersediaan Obat Dan Vaksin Esensial Tahun 2019

NO BULAN PERSENTASE (%) KET.OBAT YG TDK TERSEDIA


1 JANUARI 100%
2 FEBRUARI 100%
3 MARET 95% Furosemida
4 APRIL 85% ORALIT, MgSO4 20%, Furosmida
5 MEI 100%
6 JUNI 100%
7 JULI 100%
8 AGUSTUS 100%
9 SEPTEMBER 100%
10 OKTOBER 100%
11 NOVEMBER 100%
12 DESEMBER 95% epinefrin inj

19

7. REKAPAN EVALUASI KESESUAIAN PERESEPAN TERHADAP FORMULARIUM DI


PUSKESMAS SERANG KOTA TAHUN 2019
Jumlah jenis obat yang tidak masuk dalam Formularium Puskesmas (A) adalah 126 sedangkan
jumlah jenis obat yang masuk dalam Formularium Puskesmas (B) adalah 85054, Jadi rata-rata
persentase kesesuaian peresepan thp formularium dipuskesmas sebesar 99.84%/bulan.
Sedangkan target pemenuhan kesesuaian peresepan terhadap formularium Puskesmas
Serang Kota sebesar 100%. Hal ini perlu dilakukan sosialisasi tentang ketersediaan obat
berdasarkan formularium di Puskesmas Serang Kota dan menyarankan penggantian obat
subtitusi yang telah dicantumkan di formularium Puskesmas Serang Kota , agar mencapai
target 100% terhadap peresepan yang sesuai dengan formularium PKM.
21
Berikut adalah rekapan evaluasi kesesuaian peresepan terhadap formularium di puskesmas
pada tahun 2019.

Grafik 9
Rekapan Evaluasi Kesesuaian Peresepan Terhadap Formularium Di Puskesmas Tahun 2019

99.90%
99.88%
99.88% 99.87% 99.87% 99.87%
99.86%
99.86% 99.85% 99.85%99.85%
99.84%
99.84% 99.83%
99.82%
99.82%
99.80% 99.79%
99.78%
99.76%
99.74%
I I L EI NI LI
AR AR ET RI JU US BE
R
BE
R
BE
R
BE
R
NU RU AR AP
M JU
UST M TO M M
JA B M E VE SE
FE AG PT OK DE
SE NO

Tabel 9
Rekapan Evaluasi Kesesuaian Peresepan Terhadap Formularium Di Puskesmas Tahun 2019

N A=B-NON
O BULAN FORM B %KESESUAIAN

1 JANUARI 15 7352 99.79%


2 FEBRUARI 12 6768 99.82%
3 MARET 9 7208 99.87%
4 APRIL 15 6424 99.85%
5 MEI 6 5394 99.88%
6 JUNI 2 3662 99.84%
7 JULI 10 8321 99.87%
8 AGUSTUS 14 8486 99.83%
9 SEPTEMBER 12 8630 99.86%
10 OKTOBER 10 8183 99.87%
11 NOVEMBER 11 7721 99.85%
12 DESEMBER 10 6905 99.85%
8505
JUMLAH 126 4 99.84%

20

8. KETERSEDIAAN OBAT PKM THP FORMULARIUM PKM SERANG KOTA TAHUN 2019
Formularium puskesmas telah disusun berdasarkan kebutuhan obat di PKM dan merujuk dari
FORNAS, DOEN dan E-catalogue. Berdasarkan rekapan pelaporan ketersediaan obat PKM
terhadap formularium PKM adalah 85.85%/ bulan, sedangkan target pemenuhan
ketersediaan obat di PKM berdasarkan formularium Puskesmas Serang Kota pada tahun 2019
meningkat menjadi sebesar >80% Hal ini disebabkan oleh beberapa obat sejenis yang dapat
disubstitusi tidak dilakukan pengadaan. Untuk pemenuhan kebutuhan obat di puskesmas
dilakukan dengan pengadaan obat dana JKN dan dikoordinasikan dengan UPT Gudang
Farmasi Dinkes Kota Serang.
Berikut adalah ketersediaan obat Puskesmas Serang Kota terhadap formularium Puskesmas
Serang Kota tahun 2019.

Grafik 10

22
Ketersediaan Obat Pkm Thp Formularium Pkm Serang Kota Tahun 2019

100.00%
88.9% 89.9% 87.4% 88.9% 88.9% 89.4% 87.9%
90.00% 84.8% 85.4% 85.4% 83.8%
80.00%
69.7%
70.00%
60.00%
50.00%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
I I ET L EI NI LI S R R R R
AR AR RI JU TU BE BE BE BE
U U AR AP M JU S M O M M
JA
N BR M U E T VE E
FE AG EPT OK O DES
S N

Tabel 10
Ketersediaan Obat Pkm Thp Formularium Pkm Serang Kota Tahun 2019

NO BULAN HASIL
1 JANUARI 84.84%
2 FEBRUARI 88.9%
3 MARET 89.89%
4 APRIL 87.37%
5 MEI 85.35%
6 JUNI 85.35%
7 JULI 88.88%
8 AGUSTUS 88.88%
9 SEPTEMBER 89.39%
10 OKTOBER 87.87%
11 NOVEMBER 83.83%
12 DESEMBER 69.69%
RATA-RATA/ THN 85.85%

21

9. KEGIATAN CBIA (Cara Belajar Insan Aktif)


Kegiatan ini dilakukan tanggal 22 Februari 2019, bertempat di desa Sukawana, Kebanyakan di
Posyandu Gajah II. Kegiatan ini dilakuan bertujuan untuk memberikan penyuluhan dan
edukasi kepada masyarakat sekitar tentang Dagusibu (Dapatkan Gunakan Simpan dan Buang
Obat ) dengan baik dan Benar. Kegiatan CBIA berlangsung kondusif dan masyarakat antusias
terhadap kegiatan ini. Kegiatan CBIA terdiri dari :
1. pengisian Pretest
Dilakuakan untuk mengetahui seberapa besar pengetahuan obat-obatan yang
digunakan.

2. Penyuluhan DaGuSiBu (Dapatkan Gunakan Simpan dan Buang Obat ). Penyuluhan


mengenai dasar tentang penggunaan obat yang baik dan benar

3. Diskusi kelompok
Peserta yang hadir dikelompokan menjadi beberapa kelompok. Kemudian kelompok
kecil tersebut membahas mengenai sample (3 jenis obat merk dagang yang sering
digunakan) dan menulis ke dalam form yang telah disediakan. Diskusi kelompok ini
didampingi oleh mahasiswa Praktek Kerja Apoteker dari ISTN Jakarta. Setelah
23
membahas setiap kelompok memberikan presentasi singkat mengenai sample obat
yang dibahas bersama dengan kelompok kecil dan tutor.

4. Pengisian Post Test


Dilakuakn untuk mengetahui apakah pengetahuan peserta bertambah stelah mengikuti
rangkaian kegiatan CBIA.

Kegiatan CBIA terdokumentasi dan dilaporkan kepada Dinas Kesehatan Kota Serang. Adapun
kegiatan CBIA ini menggunakan dana SWADAYA.

22

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
1. Puskesmas Serang Kota telah melakukan pelayanan farmasi klinik meliputi Pengkajian Resep,
Pelayanan Informasi Obat (PIO), Konseling, Visite, Monitoring Efek Samping Obat (MESO),
Pemantauan Terapi Obat, Evaluasi Penggunaan Obat (EPO) dan CBIA (Cara Belajar Insan
Aktif) dan telah melakukan pengelolaan sediaan farmasi dan BMHP dengan baik sesuai dengan
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 tahun 2016. Namun belum melakukan pmusnahan obat
kedaluarsa karena belum ada perjanjian yang jelas antara Dinkes Kota Serang, Aset dan pihak
ke-3.
2. Rasionalisasi penggunaan obat di Puskesmas Serang Kota tahun 2019 untuk kategori diagnose
myalgia (M13) 100% tidak menggunakan injeksi, diare non spesifik (A091) 100% tidak
menggunkan antibiotic dan ISPA non pneumonia (J06) 100% tidak menggunkan antibiotic
3. Rata-rata Persentase Penggunaan Obat generik Pasien rawat jalan Tahun 2019 sebesar 90.79%.
Penggunaan obat masih menggunakan non generik dikarenakan pengadaan dari dinas
Kesehatan Kota Serang beberapa ada yang bermerk dagang dan pengadaan obat dana JKN ada
beberapa yang masih dengan merk dagang hal ini disebabkan oleh ketersediaan obat di PBF.

24
4. Ketersediaan Obat dan Vaksin Esensial tahun 2019 rata-ratanya adalan 97.8%. kekosongan obat
terjadi pada bulan maret (furosemide) April (oralit, furosemide dan MgSO4 20%) dan Desember
(epinefrin inj).
5. Rata-rata Persentase kesesuaian peresepan thp formularium dipuskesmas tahun 2019 sebesar
99.84%.
6. Rata-rata ketersediaan obat PKM terhadap formularium PKM tahun 2019 adalah 85.85%.

23

5.2 Saran
1. Puskesmas Serang Kota dapat mempertahankan dan meningkatkan pelayanan farmasi klinik,
dan perlu adanya ruangan khusus untuk konseling obat dan penambahan jumlah apoteker
untuk melakukan pelayanan farmasi klinis secara menyeluruh.
2. Obat-obatan yang sudah Expired date segera dilakukan pemusnahan agar tidak menumpuk dan
memakan tempat di UPT Gudang Obat dan perbekalan kesehatan.
3. Penggunaan obat generik lebih ditingkatkan lagi dengan pengadaan obat generik.
4. Ketersedian obat dan vaksin esensial harus mecapai 100%. Maka perlu dilakukan pengadaan
obat kosong dengan dana JKN.
5. Target Persentase kesesuaian peresepan thp formularium dipuskesmas adalah 100% maka perlu
dilakukan Hal ini perlu dilakukan sosialisasi tentang ketersediaan obat berdasarkan
formularium di Puskesmas Serang Kota dan menyarankan penggantian obat subtitusi yang
telah dicantumkan di formularium Puskesmas Serang Kota , agar mencapai target 100%
terhadap peresepan yang sesuai dengan formularium PKM.
6. Target ketersediaan obat di PKM berdasarkan formularium Puskesmas Serang Kota pada tahun
2019 meningkat menjadi sebesar >80% Hal ini disebabkan oleh beberapa obat sejenis yang dapat
disubstitusi tidak dilakukan pengadaan. Untuk pemenuhan kebutuhan obat di puskesmas
dilakukan dengan pengadaan obat dana JKN dan dikoordinasikan dengan UPT Gudang
Farmasi Dinkes Kota Serang.

25
24

LAMPIRAN

26
DOKUMENTASI KEGIATAN

A. FARMASI KLINIS

c
PIO (PEMBERIAN INFORMASI OBAT)

VISITE TEAM (DOKTER, PERAWAT DAN APOTEKER)

27
KONSELING OBAT

PELAYANAN FARMASI DI PUSLING

28
PENYULUHAN DALAM GEDUNG

MESO (Monitoring Efek Samping Obat)

29
CBIA (CARA BELAJAR INSAN AKTIF)

30
PELAYANAN FARMASI KLINIK

PIO

KONSELING OBAT

VISITE

MESO

PTO

31
RASIONALISASI PENGGUNAAN OBAT BERDASARKAN INDIKATOR PERESEPAN

PENGGUNAAN OBAT GENERIK


PASIEN RAWAT JALAN

32
REKAPITULASI PENCATATAN DAN PELAPORAN UNTUK PENERIMAAN,
PENGELUARAN OBAT, BMHP DAB REAGEN DI PUSKESMAS SERANG KOTA
TAHUN 2019

33
JUMLAH KUNJUNGAN RESEP PUSKESMAS SERANG KOTA TAHUN 2019

PERSENTASE (%) PUSKESMAS DENGAN KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN


ESENSIAL TAHUN 2019

REKAPAN EVALUASI KESESUAIAN PERESEPAN TERHADAP FORMULARIUM DI


PUSKESMAS TAHUN 2019

34
KETERSEDIAAN OBAT PKM TERHADAP FORMULARIUM PKM SERANG KOTA
TAHUN 2019

KEGIATAN CBIA
(Cara Belajar Insan Aktif)

Laporan Psikotropik Dan Narkotika 2019

35
-Rencana Usulan Kegiatan (RUK)
Farmasi 2019
-Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) Farmasi 2019
- Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Farmasi 2019

Rencana Kebutuhan Obat tahun 2019

Rencana kebutuhan Obat tahun 2019

Dokumentasi Kegiatan Farmasi 2019

36

Anda mungkin juga menyukai