Anda di halaman 1dari 5

PROSIDING SEMINAR NASIONAL LP2M UNM - 2019

“Peran Penelitian dalam Menunjang Percepatan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia”


ISBN: 978-623-7496-14-4

Analisis Kepadatan Penduduk dengan Tingkat Kemiskinan di


Kota Makassar
Sukri Nyompa1, Rosmini Maru2, Amal3
1,2,3
Jurusan Geografi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Makassar
Email : sukrinyompa@unm.ac.id

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana keterkaitan tingkat kepadatan penduduk dengan
tingkat kemiskinan di Kota Makassar. Data diperoleh melalui studi pustaka. Teknik analisis data yang digunakan
adalah teknik analisis deskriptif kuantitatif dan analisis regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
jumlah penduduk yang terus bertambah dari tahun ke tahun akan berpengaruh terhadap penduduk miskin dan
kepadatan penduduk di kota Makassar apalagi luas kota Makassar tidak pernah bertambah bahkan lahan yang ada
semakin sempit karena digunakan untuk berbagai pembangunan sarana dan prasarana dan fasilitas lainnya. Dengan
padatnya penduduk berdampak juga terhadap pertumbuhan angkatan kerja dan kesempatan kerja bahkan dapat
menimbulkan pengangguran dan kemiskinan. Kepadatan penduduk setiap tahun meningkat di kota Makassar dari
tahun 2014 hingga tahun 2018. Disisi lain ternyata jumlah penduduk miskin di kota Makassar menurun.

Kata Kunci : Jumlah penduduk, Kepadatan dan Kemiskinan

PENDAHULUAN Salah satu akar permasalahan dari kota-


Kota merupakan suatu sistem jaringan kota besar yakni kepadatan penduduk dan tidak
kehidupan manusia yang dicirikan tingginya meratanya distribusi pendapatan sehingga
kepadatan penduduk dengan strata sosial-ekonomi kesenjangan antara masyarakat kaya dan
yang heterogen dan cenderung bersifat materalistis masyarakat miskin dikota-kota besar masih terjadi
(Bintarto, R.1989:36) sedangkan Grunfeld dalam seperti halnya di kota Makassar sehingga
Daldjoeni,N (1997:46) menyatakan bahwa kota penelitian ini bertujuan unuk mengetahui tingkat
adalah suatu permukiman dengan kepadatan kepadatan penduduk dan tingkat kemiskinan di
penduduk yang lebih besar. Perkembangan kota Makassar. \
penduduk pada umumnya di negara sedang
berkembang sangat tinggi, jumlanya besar dan METODE PENELITIAN
padatnya penduduk. Masalah penduduk bukan Penelitian ini menggunakan variabel
hanya jumlah dan pertumbuhannya tetapi juga indenpenden (variabel bebas) adalah kepadatan
menyangkut kepentingan pembangunan serta penduduk kota Makassar pada tahun 2014-2018,
kesejahteraan umat manusia secara keseluruhan. sedangkan variabel dependen (variabel terikat)
Kota Makassar dengan jumlah penduduk adalah tingkat kemiskinan di kota Makassar pada
pada tahun 2014 berjumlah 1.429.242 jiwa tahun 2014-2018. Data yang digunakan melalui
meningkat menjadi 1.469.601 jiwa pada tahun studi pustaka, buku refrensi, jurnal, serta browsing
2016 dan tahun 2018 bertambah menjadi website internet yang terkait dengan masalah
1.508.154 jiwa sedangkan luas wilayah kota penelitian. Teknik analisis deskriptif kuantitatif.
Makassar tidak pernah bertambah tetap 175.77
km2 yang terdiri dari 14 kecamatan dengan 143 HASIL DAN PEMBAHASAN
kelurahan yang masing-masing wilayah memiliki Kota Makassar terletak antara koordinat
luas dan jumlah penduduk yang bervariasi 119°24’17’38” bujur timur dan koordinat
sehingga kepadatan penduduk dari tahun ke tahun 5°8’6’19” lintang selatan. Sedangkan batas-batas
bertambah, disamping itu laju pertumbuhan wilayah administratif dari letak kota Makassar,
penduduk terus meningkat dan disisi lain antara lain; Sebelah utara berbatasan dengan
menimbulkan tingkat kemiskinan. Kemiskinan kabupaten Pangkep, Sebelah selatan berbatasan
merupakan suatu masalah yang dapat dikatakan dengan kabupaten Gowa, Sebelah barat berbatasan
kompleks karena banyak faktor yang dengan selat Makassar dan Sebelah timur
menyebabkannya antara lain faktor internal yaitu berbatasan dengan kabupaten Maros. Secara
dari diri sendiri sedangkan faktor eksternal yaitu geografis, letak kota Makassar sangat strategi
lingkungan, pendidikan, keluarga, masyarakat dan terutama dari kawasan timur Indonesia. Kota
lain-lain. Selain itu faktor penyebab lainnya adalah Makassar dengan topografi yang relatif datar dan
pertumbuhan ekonomi lokal dan global yang ketinggian tanah berkisar 1-22 m, dengan
rendah, pertumbuhan penduduk yang tinggi, dan kemiringan rata-rata 5 derajat kearah timur.
stabilitas politik yang tidak kondusif.

1
PROSIDING SEMINAR NASIONAL LP2M UNM - 2019
“Peran Penelitian dalam Menunjang Percepatan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia”
ISBN: 978-623-7496-14-4

tahun 2014-2018 dapat menunujukkan jumlah


Jumlah, Luas dan Kepadatan Penduduk yang selalu meningkat pada tiap tahunya. Agar
Jumlah penduduk, luas wilayah dan lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 1 dibawah
tingkat kepadatan penduduk kota Makassar dari ini :

Tabel 1. Jumlah, luas wilayah dan kepadatan penduduk kota Makassar pada tahun 2014-2018

Jumlah Luas Wilayah (km2) Tingkat


Tahun Penduduk Kepadatan (jiwa/km2)
2014 1.429.242 175,77 8.131

2015 1.449.401 175,77 8.249

2016 1.469.601 175,77 8.361

2017 1.489.011 175,77 8.471

2018 1.508.154 175,77 8.580

Sumber : BPS kota Makassar Tahun 2014-2018

Gambar 1. Jumlah Penduduk Kota Makassar tahun 2014-2019

Penduduk Miskin Kota Makassar

Tabel 2. Jumlah penduduk miskin di kota Makassar pada tahun 2014-2018

Tahun Jumlah Penduduk Miskin

2014 64.23

2015 63.24

2016 66.78

2017 68.19

2018 66.22

2
PROSIDING SEMINAR NASIONAL LP2M UNM - 2019
“Peran Penelitian dalam Menunjang Percepatan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia”
ISBN: 978-623-7496-14-4

Sumber : Hasil pengolahan data BPS kota Makassar tahun 2014-2018

Gambar 2. Penduduk miskin di Kota Makassar 2014-2019

Jumlah penduduk miskin kota Makassar meningkat secara perlahan mempengaruhi jumlah
menunjukkan nilai yang berbanding terbalik penduduk miskin Meskipun pengaruh peningkatan
dengan nilai jumlah penduduk kota Makassar. jumlah penduduk berbanding terbalik dengan
Pada jumlah penduduk kota Makassar dari tahun jumlah penduduk miskin, yang dikarenakan pada
2014-2018 menunjukkan jumlah penduduk saat jumlah penduduk meningkat diikuti oleh
meningkat dan kepadatan penduduk semakin peningkatan jumlah tenagakerja sehingga angkatan
padat, akan tetapi pada jumlah penduduk miskin kerja dan kesempatan kerja terus mengalami
menunjukkan jumlah yang menurun. peningkatan yang berimbang. Sehingga jumlah
penganguran berangsur-angsur mengalami
Keterkaitan tingkat kepadatan penduduk penurunan dan tidak mengalami peningkatan yang
dengan tingkat kemiskinan di kota Makassar. berarti sehingga peningkatan kemiskinan dapat
ditekan terus menerus yang membuat tingkat
Jumlah penduduk yang banyak dianggap kesejahteraan masyarakat meningkat. Hal ini
sebagai beban pembangunan, dan memperkecil dikarenakan persoalan kependudukan tidak
pendapatan perkapita serta menimbulkan masalah semata–mata menyangkut jumlah akan tetapi juga
ketenagakerjaan. Selain itu penduduk dianggap meliputi kualitas hidup dan kesejahteraan materiil.
sebagai pemacu pembangunan. Alasanya Namun, pertumbuhan penduduk yang cepat
merupakan pasar potensial yang menjadi sumber memang mendorong timbulnya masalah
permintaan akan berbagai macam barang dan jasa keterbelakangan dan membuat prospek
yang kemudian akan menggerakkan berbagai pembangunan menjadi semakin menjauh. Laju
macam kegiatan sehingga menciptakan skala pertumbuhan penduduk yang terlampau cepat,
ekonomi dalam produksi yang akan meskipun bukan merupakan penyebab utama dari
menguntungkan semua pihak, menurunkan biaya kemiskinan, harus disadari hal itu merupakan salah
produksi dan menciptakan sumber pasokan atau satu faktor penyebab kemiskinan diberbagai
penawaran tenaga kerja murah dalam jumlah yang Negara.
memadai sehingga pada giliranya akan Dari anlisis regresi linear sederhana
merangsang output atau produksi agregat yang menggunakan SPSS 16, selain mengambarkan
lebih tinggi lagi, dan pada akhirnya diharapkan persamaan regresi output, hasil analisis ini juga
dapat meningkat kesejahteraan masyarakat yang menampilkan uji signifikansi yaitu untuk
berarti tingkat kemiskinan akan turun (Todaro dan mengetahui apakah ada pengaruh yang nyata
Smith,2006) (signifikan ) variable jumlah kepadatan penduduk
Pada tahun 2014-2018 jumlah penduduk (X) sendiri terhadap tingkat kemiskinan
kota Makassar terus mengalami peningkatan (Y). Hipotesis :
secara perlahan tetapi jumlah kemiskinannya  H0 : tidak ada pengaruh yang nyata
menurun. Hal ini berarti jumlah penduduk yang (signifikan) variabel kepadatan penduduk

3
PROSIDING SEMINAR NASIONAL LP2M UNM - 2019
“Peran Penelitian dalam Menunjang Percepatan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia”
ISBN: 978-623-7496-14-4

(X) terhadap variable tingkat


Pada tahun 2014-2018 kepadatan penduduk
kemiskinan(Y)
kota Makassar terus mengalami peningkatan
 H1 : ada pengaruh yang nyata (signifikan) tetapi jumlah kemiskinannya menurun. Hal ini
variabel kepadatan penduduk (X) berarti jumlah penduduk yang meningkat
terhadap tingkat kemiskinan (Y)
berkaitan dengan jumlah penduduk miskin,
Meskipun pengaruh peningkatan jumlah
Pada tingkat signifikansi 5 % dengan
penduduk berbanding terbalik dengan jumlah
pengujian yang digunakan adalah sebagai berikut:
penduduk miskin yang dikarenakan pada saat
 Jika p-value (nilai signifikan) < jumlah penduduk meningkat diikuti oleh
𝑎 = 0.05 maka H0 ditolak dan peningkatan jumlah tenagakerja sehingga
H1 diterima, artinya variable angkatan kerja dan kesempatan kerja terus
indenpenden mempengaruhi mengalami peningkatan yang berimbang
variable dependen secara sehingga jumlah pengangguran berangsur-
signifikan angsur mengalami penurunan dan tidak
 Jika p-value (nilai signifikan) > mengalami peningkatan yang berarti serta
peningkatan kemiskinan dapat ditekan terus
𝑎 = 0.05 maka H0 diterima dan
menerus yang membuat tingkat kesejahteraan
H1 ditolak, artinya variable
masyarakat meningkat. Dan dari output
indenpenden tidak
analisis regresi linear sederhana yang telah
mempengaruhi variable
dilakukan dapat diketahui nilai signifikansi
dependen secara signifikan
0,000 < 0,05, maka H0 diterima dan H1
Dari output analisis regresi linear ditolak, artinya variabel indenpenden tidak
sederhana yang telah dilakukan dapat diketahui mempengaruhi variabel dependen secara
nilai signifikansi 0,000 < 0,05, maka H0 diterima signifikan. Meskipun pengaruh peningkatan
dan H1 ditolak, artinya variabel indenpenden tidak kepadatan penduduk berbanding terbalik
mempengaruhi variabel dependen secara dengan jumlah penduduk miskin. Hal ini
signifikan. Meskipun pengaruh peningkatan dikarenakan peningkatan jumlah penduduk
jumlah penduduk dan kepadatan penduduk diikuti dengan penurunan jumlah penduduk
semakin bertambah tetapi berbanding terbalik miskin yang disebabkan pertumbuhan tenaga
dengan jumlah penduduk miskin. Hal ini kerja yang relatif meningkat pada tiap tahunya
dikarenakan peningkatan jumlah penduduk diikuti sehingga menekan angka kemiskinan menjadi
dengan penurunan jumlah penduduk miskin yang menurun.
disebabkan pertumbuhan tenaga kerja yang relatif
meningkat pada tiap tahunya sehingga menekan DAFTAR PUSTAKA
angka kemiskinan menjadi menurun, akan tetapi 1. Badan Pusat Statistik. 2014. Populasi
jumlah penduduk dapat sangat berpengaruh, jika Penduduk Sulawesi Selatan tahun 2014.
pertumbuhan penduduk secara drastis meningkat Makassar : BPS
dalam satu tahun, hal ini dikarenakan 2. 2014. Penduduk dan Ketenagakerjaan Kota
pembangunan ekonomi harus dilaksanakan secara Makassar Tahun 2014. Makassar : BPS
perlahan dan berangsur-angsur sehingga 3. 2015. Penduduk Kota Makassar Tahun
permintaan barang dan jasa dapat terpenuhi. 2015. Makassar : BP
4. 2016. Penduduk Kota Makassar Tahun
KESIMPULAN
2016. Makassar : BPS
Berdasarkan hasil penelitian dan hasil 5. 2017. Penduduk dan Ketenagakerjaan Kota
analisis data maka dapat ditarik kesimpulan Makassar Tahun 2017. Makassar : BPS
sebagai berikut: 6. 2018. Penduduk Kota Makassar Tahun
a. Keterkaitan tingkat kepadatan penduduk di 2018. Makassar : BPS
kota Makassar dari tahun 2014 – 2018 7. Daldjoeni,N. 1997. Seluk Beluk Masyarakat
terjadinya peningkatan kepadatan karena Kota.Penerbit Alumni. Bandung
jumlah penduduk kota Makassar dari tahun 8. Djojohadikusumo, Sumitro. 1995.
2014 – 2018 terus bertambah disebabkan Perkembangan Pemikiran Ekonomi Dasar
faktor kelahiran dan migrasi, disisi lain luas Teori Pertumbuhan dan Ekonomi
wilayah kota Makassar dari tahun yang sama Pembangunan. Jakarta
tidak bertambah. 9. Estudilo Jonna P. 1997. Income Inequality In
b. Keterkaitan tingkat kepadatan penduduk The Philippines 1961‐1991. Journal Of The
dengan tingkat kemiskinan di kota Makassar. Developing Economics XXXV‐ I (March
1997)

4
PROSIDING SEMINAR NASIONAL LP2M UNM - 2019
“Peran Penelitian dalam Menunjang Percepatan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia”
ISBN: 978-623-7496-14-4

10. Iskandar,N. 1974. Beberapa Aspek 15. Sukirno,Sadono. 1983. Pengantar Ekonomi
Permasalahan Kependudukan di Indonesia, Makro Jakarta. Lembaga Penerbit Fakultas
special Reprint series No.4. Demographic Ekonomi UI.
Institute FEUI Jakarta, January 1974,p.19. 16. Sumarsono, Sony. 2003. Ekonomi
11. Pabundu, Tika. 2009. Metode Penelitian
Manajemen Sumber Daya Manusia dan
Geografi. Jakarta: Bumi Aksara
Ketenagakerjaan . Graha Ilmu Yogjakarta
12. Pangemanan, J. 2001. Faktor-Faktor Yang
17. Tambunan, Tulus. 2006. Perekonomian
Mempengaruhi distribusi pendapatan.
Indonesia. Jakarta: Gahlia Indonesia.
Thesis, UI, Jakarta.
18. Todaro, M.P. dan Smith, S.C. 2006.
13. Simanjuntak, Payaman, J. 2001. Pengantar
Pembangunan Ekonomi. Jilid I Edisi
Ekonomi Sumber Daya Manusia Edisi 2001.
Kesembilan. Haris Munandar (penerjemah).
Jakarta:FEUI
Erlangga, Jakarta
14. Suharto. 2001. Distribusi Pendapatan Dalam
Pembangunan. Yogyakarta: Jurnal Ekonomi
Pembangunan, Vol.6. No.1, 2001.

Anda mungkin juga menyukai