Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS SITUASI MASALAH KESEHATAN

DI PROVINSI SUMATERA UTARA

DAN KOTA MEDAN

Untuk memenuhi tugas matakuliah Perencanaan dan Evaluasi Kesehatan

Dosen Pengampu :

Rapotan Hasibuan, S.K.M., M.Kes.

Disusun Oleh :

Marcella Permata Sari (0801212193)

IKM – 7 Semester IV

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

2023
Gambaran Umum Wilayah Kota Medan

a. Administrasi
Administrasi di pemerintahan Kota Medan yang dipimpin oleh seorang Walikota pada saat ini
terdiri atas 21 kecamatan dengan 151 kelurahan yang terbagi dalam 2.001 lingkungan.

b. Batas Wilayah
Wilayah administratf Kota Medan memiliki luas 265.10 Km 2 yang terdiri dari 21 (dua puluhsatu)
Kecamatan dengan 151 (seratus lima puluh satu) kelurahan yang terbagi dalam 2001 (dua ribu satu)
lingkungan. Secara administratif, wilayah Kota Medan hampir keseluruhan wilayahnya berbatasan
dengan daerah Kabupaten Deli Serdang, yaitu sebelah Barat, Timur dan Selatan. Sepanjang wilayah
utaranya berbatasan langsung dengan Selat Malaka, yang merupakan salah satu jalur lalu lintas laut
terpadat di dunia.
c. Kondisi geografis
Secara geografis Kota Medan terletak diantara koordinat 3o 27’-3o 47’ Lintang Utara dan 98o 35’-
98o 44’ Bujur Timur. Kota Medan terletak di posisi pantai Timur Sumatera Utara yang bagian Utara
merupakan daerah pesisir. Dengan demikian, Kota Medan termasuk salah satu daerah yang memiliki
potensi ekonomi kemaritiman yang dapat dioptimalkan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat
secara berkelanjutan.
d. Tata Guna Lahan
Gambaran penggunaan lahan di Kota Medan jika dipersentasekan sebagai berikut: pemukiman
36,3% (tiga puluh enam koma tiga persen), perkebunan 3,1% (tiga koma satu persen), lahan jasa 1,9%
(satu koma sembilan persen), sawah 6,1% (enam koma satu persen), perusahaan 4,2% (empat koma
dua persen), kebun campuran 45,4% (empat puluh lima koma empat persen), industri 1,5% (satu
koma lima persen) dan hutan rawa 1,8% (satu koma delapan persen). Dari ciri penggunaan lahan
tersebut di atas menyebabkan Kota Medan membutuhkan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian
ruang yang semakin konsisten.

Analisi Derajat / Masalah Kesehatan / Status Kesehatan

Jumlah Kematian Bayi


Jumlah kematian bayi di Kota Medan selama tahun 2016-2019 masih mengalami fluktuasi, jumlah
kematian bayi tertinggi di Tahun 2018, dan terendah di Tahun 2016. Adapun rasio kematian bayi
sebesar 0.008 di tahun 2018 dan kondisi akhir di tahun 2020 sebesar 0.46.
Jumlah Kasus Kematian Ibu
Jumlah kematian Ibu melahirkan per 100.000 kelahiran di Kota Medan untuk tahun 2016 sampai
dengan tahun 2020 sebagaimana disajikan pada tabel dibawah ini menunjukkan kecenderungan
peningkatan, pada Tahun 2016 jumlah kasus kematian ibu sebanyak 1 kasus, dan terakhir pada tahun
2020 jumlah kematian Ibu menjadi 19.08 kasus di Kota Medan.

Lingkungan Kesehatan

Pertumbunhan penduduk yang semakin meningkat mengakibatkan kebutuhan akan


kawasan perumahan dan permukiman semakin luas serta lingkungan yang sehat. Sehingga
dibutuhkannya penataan lingkungan yang baik dan benar.
Analisis Perilaku Kesehatan

Kependudukan adalah karakteristik yang paling mewakili dalam menentukan gambaran


suatu wilayah permasalahan yang terjadi, karena penduduk adalah sebagai objek pokok suatu
wilayah yang merupakan komponen yang selalu mengalami perkembangan yang cukup
dinamis dari waktu ke waktu. Pembangungan kependudukan dilaksanakan dengan
mengindahkan kelestarian sumber daya alam dan fungsi lingkungan hidup sehingga mobilitas
dan persebaran penduduk tercapai optimal. Lebih lanjut, kondisi jumlah penduduk,
pertumbuhan dan kepadatan penduduk kota medan pada tabel berikut.
Di atas tampak bahwa jumlah penduduk Kota Medan mengalami peningkatan secara
rata-rata sebesar 0.165 persen sejak tahun 2016-2020, peningkatan ini akan berdampak pada
kepadatan penduduk disebabkan luas wilayah Kota Medan tidak mengalami perubahan yakni
sbesar 265.1 Km2 samppai tahun 2020. Dapat dijelaskan bahwa, peningkatan jumlah
penduduk kota tahun 2016-2020 disebabkan adanya peningkatan fertilitas (pertumbuhan
penduduk alami), juga disebabkan adanya pertumbuhan penduduk migrasi, dimana terdapat
migrasi masuk yang lebih besar dari pada migrasi keluar (migrasi neto positif) atau dengan
kata lain penduduk yang datang lebih banyak dibandingkan dengan penduduk yang keluar
Kota Medan. Dengan jumlah penduduk yang masih relatif besar yang diperkirakan mencapai
2.520.416 jiwa pada tahun 2020, maka secara demografis, Kota Medan masih memiliki pangsa
pasar barang dan jasa yang relatif besar sehingga menjadi daya tarik (full factors) untuk
mencari pekerjaan. Dengan jumlah penduduk yang besar dan berkualitas akan menjadi modal
dasar yang efektif bagi pembangunan kota.
Di atas tampak bahwa, apabila ditinjau berdasarkan kelompok umur, maka penduduk
Kota Medan tahun 2020 paling banyak berumur 10-14 tahun yaitu 220.867 jiwa atau sebanyak
8.81 persen, kemudian dengan kelompok umur 15-19 tahun sebanyak 220.116jiwa atau
sebanyak 8.78 persen, kemudian dengan kelompok umur 35-39 tahun sebanyak 220.203 jiwa
atau sebanyak 8.78 persen, kemudian berumur 5-9 tahun yaitu 213.461 jiwa atau sebanyak 8.51
persen, kemudian dengan kelompok umur 30-34 tahun sebanyak 220.116jiwa atau sebanyak
8.33 persen, kemudian berumur 20-24 tahun yaitu 204.611 jiwa atau sebanyak
8.16 persen, kemudian diikuti yang berumur 25-29 tahun yaitu 201.593 jiwa atau sebanyak
8.04 persen. Komposisi penduduk menurut kelompok umur pada tahun 2020 menunjukkan
adanya kecenderungan pola semakin menua yang ditandai dengan menurunnya proporsi
penduduk muda dan meningkatnya proporsi penduduk usia kerja dan penduduk usia lanjut.
Perbedaan struktur umur akan menimbulkan pula perbedaan dalam aspek sosial ekonomi
seperti masalah angkatan kerja, pertumbuhan penduduk, dan masalah pendidikan. Sejalan
dengan peningkatan derajat kesehatan masyarakat, akan meningkatkan pula usia harapan
hidup, sehingga peningkatan jumlah penduduk usia lanjut yang makin besar menuntut
kebijakan-kebijakan yang serasi dan sesuai dengan perubahan tersebut. Hal ini juga menjadi
suatu tantangan agar penduduk usia lanjut yang masih potensial bisa dimanfaatkan sesuai
dengan pengetahuan dan pengalamannya.

Program dan Pelayanan Kesehatan

Jumlah pelayanan kesehatan di kota medan berdasarkan tabel berikut

Walikota medan memberlakukan pelayanan kesehatan menggunakan KTP di seluruh


rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS kesehatan. Program yang diluncurkan walikota
medan ini ialah Universal Health Coverage atau UHC, program kesehatan pemerintah kota
medan yang memudahkan masyarakat mendapat layanan kesehatan dirumah sakit dan
puskesmas. Bagi masyarakat kurang mampu yang belum memiliki BPJS kesehatan akan
langsung didaftarkan sebagai anggota kelas 3 gratis selama 1 tahun.

Anda mungkin juga menyukai