BAB IV
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
A. Pendidikan
Permasalahan dalam pelaksanaan urusan pendidikan, yaitu:
1. Masih rendahnya Angka Rata-Rata Lama Sekolah yaitu hanya 7,28 tahun
(2016) atau hanya setingkat Kelas 2 SMP/Sederajat;
B. Kesehatan
4. Jumlah wanita usia subur (WUS) yang tidak menggunakan alat kontrasepsi
masih tinggi. Pada tahun 2014, sebesar 16,18 persen belum pernah
menggunakan alat kontrasepsi dan sebesar 27,04 persen tidak menggunakan
alat kontrasepsi lagi.
5. Belum optimalnya pelayanan kesehatan ibu melahirkan yang di dukung oleh
tenaga kesehatan yang profesional. Hal ini terlihat dari cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan, pada
tahun 2015 sebesar .......%
6. Kurangnya kualitas dan kuantitas Sarana dan Prasarana Kesehatan terutama
pelayanan kesehatan dasar, dan belum seluruh Puskesmas terakreditasi.
Rasio puskesmas di Kabupaten Lampung Barat tahun 201.... baru sebesar ........
per 100 ribu penduduk, rasio puskesmas pembantu baru sebesar ....... per 100
ribu penduduk, dan rasio poliklinik/rumah bersalin sebesar ...... per 100 ribu
penduduk.
7. Masih kurangnya jumlah tenaga medis yang tersebar secara merata dan
proporsional di setiap daerah. Hal ini terlihat pada tahun 2016 menunjukkan
rasio tenaga dokter sebesar ..... per 100 ribu penduduk, rasio tenaga bidan
sebesar ...... per 100 ribu penduduk, rasio tenaga perawat sebesar ....... per 100
ribu penduduk.
8. Masih belum terpenuhinya kebutuhan rumah sakit sebagai pusat pelayanan
kesehatan rujukan di Kabupaten Lampung Barat. Rasio tempat tidur rumah
sakit adalah sebesar .... per 100 ribu penduduk.
menjadi belum optimal khususnya rencana tata ruang Kecamatan Balik Bukit
sebagai ibukota Kabupaten
2. Belum optimalnya perbaikan ruas jalan kabupaten, dengan masih tingginya
tingkat kerusakan jalan, yaitu 12,06 % rusak ringan dan 36,73 % rusak berat.
3. Belum terpenuhinya semua kebutuhan pengelolaan jaringan irigasi dan
jaringan pengairan lainnya dalam mendukung pembangunan pertanian. Hal
ini dikarenakan kondisi saluran irigasi skunder dan tersier, sebagian besar
masih rusak. Rasio ketersediaan jaringan irigasi pada tahun 2016 masih
sebesar ............ sehingga masih perlu ditingkatkan.
4. Belum optimalnya kinerja prasarana dan sarana air bersih, sanitasi, dan
persampahan. Pada tahun 2016 ketersediaan air bersih sebesar ......,
ketersediaan drainase sebesar ...... dan sistem pengelolaan persampahan yang
tertangani sebesar .............. %.
5. Belum terpenuhinya penyediaan RTH secara memadai, dimana pada tahun
2016 rasio RTH sebesar ..........
6. Belum terkoneksinya penataan ruang dengan pembangunan sektoral.
Dokumen perencanaan tata ruang dan turunannya (RDRTK dan RTBL) belum
mampu dioperasionalkan secara maksimal, mengingat belum diwujudkan
dalam bentuk Peraturan Daerah.
C. Pendidikan
Permasalahan bidang pemuda dan olah raga di Kabupaten Lampung Barat antara
lain:
1. Kurangnya prestasi olah raga;
2. Kurangnya pembinaan dan pembiayaan bidang olahraga;
3. Kurang mewadahinya fasilitas olah raga.
E. Kebudayaan
F. Agama
G. Ketenagakerjaan
A. Perdagangan
Permasalahan yang terdapat pada bidang ekonomi khususnya sektor
perdagangan di Kabupaten Lampung Barat antara lain:
1. Kurangnya sarana dan prasarana perdagangan di Kabupaten Lampung Barat,
seperti terminal agrobisnis;
2. Rendahnya daya saing perdagangan daerah;
C. Industri
Permasalahan yang terdapat pada bidang Industri di Kabupaten Lampung Barat
antara lain:
1. Pendistribusian hasil industri pertanian cenderung sulit;
2. Sulitnya mendapat bahan subsidi, contohnya pupuk.
D. Pariwisata
Permasalahan yang terdapat pada bidang pariwisata di Kabupaten Lampung
Barat antara lain:
1. Sarana dan prasarana pada obyek wisata kurang mendapat perawatan;
2. Infastruktur, khususnya jalan menuju obyek wisata yang rusak.
Dengan mulai diberlakukannya The ASEAN Community pada tahun 2015, di satu
pihak akan menciptakan peluang yang lebih besar bagi perekonomian nasional,
tetapi di lain pihak juga menuntut daya saing perekonomian nasional yang lebih
tinggi. ASEAN akan menjadi pasar tunggal dan berbasis produksi tunggal dimana
terjadi arus barang, jasa, investasi, dan tenaga terampil yang bebas, serta arus
modal yang lebih bebas diantara Negara ASEAN. Dengan terbentuknya pasar
tunggal yang bebas tersebut maka akan terbuka peluang bagi Indonesia untuk
meningkatkan pangsa pasarnya di kawasan ASEAN.
Salah satu agenda utama pembangunan nasional yang tertuang RPJM Nasional
Tahun 2015-2019 adalah Membangun Konektivitas Nasional Untuk Mencapai
Keseimbangan Pembangunan dengan beberapa sasaran pertama yang ingin
dicapai adalah meningkatnya kapasitas sarana dan prasarana transportasi dan
keterpaduan sistem transportasi multimoda dan antarmoda melalui:
1. Menurunnya waktu tempuh rata-rata per koridor (jam) untuk koridor utama
dari 2,6 jam per 100 km menjadi 2,2 jam per 100 km.
2. Meningkatnya kemantapan jalan nasional menjadi 98 persen, jalan provinsi
menjadi 75 persen, dan jalan kabupaten/kota menjadi 65 persen. Pada saat
yang bersamaan dilaksanakan peningkatan kapasitas jalan melalui
pembangunan jalan baru sepanjang 2.650 km, peningkatan kapasitas jalan
4.200 lajur-km, pembangunan jalan tol sepanjang 1.000 km, serta perbaikan
jalan (preservasi) sepanjang 45.592 km di Sumatera, Jawa, Kalimantan,
Sulwesi, Bali-Nusa Tenggara, Maluku dan Papua;
3. Tercapainya persiapan pengembangan jaringan jalan (termasuk jalan tol)
sepanjang 6.000 km;
Kabupaten Lampung Barat merupakan wilayah yang dilintasi jalan nasional yang
menghubungkan wilayah tengah dengan wilayah barat. Agar masyarakat
Bonus demografi tidak diperoleh secara otomatis, tetapi harus diupayakan dan
diraih dengan arah kebijakan yang tepat. Apabila tidak didukung dengan
kebijakan yang tepat, bonus demografi tidak akan dapat diraih, bahkan dapat
menimbulkan berbagai dampak yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, kebijakan
sumber daya manusia, kependudukan, kesehatan, pendidikan, ekonomi dan
ketenagakerjaan, infrastruktur dan sumber daya alam serta politik hukum dan
keamanan harus diarahkan dengan tepat untuk meraih bonus demografi.
Hal ini terkait dengan upaya untuk menggali sumber-sumber penerimaan daerah
yang masih belum optimal. Disamping itu anggaran yang digunakan untuk hal-hal
yang tidak produktif seperti belanja pegawai masih sangat tinggi. Menggali
sumber-sumber penerimaan dan mengefektifkan pengeluaran pembangunan
menjadi tantangan yang harus dihadapi.
20172022 ini, juga akan dilakukan Kajian Lingkungan Hidup Strategis terhadap
RPJMD yang disusun tersebut.