Anda di halaman 1dari 11

BAB

III TANTANGAN DAN


PELUANG
PENGUATAN SIDa

Penguatan sistem inovasi merupakan pilar penting dalam membawa Indonesia ke era
ekonomi berbasis pengetahuan(knowledge‐basedeconomy)dan masyarakat
berpengetahuan(knowledge‐based society).Karena itu, pembangunan Indonesia yang
progresif perlu menjadikan penguatan sistem inovasi.Penguatan sistem inovasi dapat
memainkan peranan penting dalam meningkatkan daya saing, pertumbuhan dan
kesejahteraan, peningkatan produktivitas dan penghematan sumber daya, baik pada
skala nasional maupun daerah.

Kabupaten Serang yang mempunyai posisi strategis1dan tempat tujuan wisata yang cukup
potensial di Indonesia, membutuhkan penguatan sistem inovasi daerah agar proses
percepatan pembangunan di daerah ini dapat diwujudkan segera. Dalam
mengimplementasikan penguatan sistem inovasi daerah, Kabupaten Serang tentu harus
mengenali tantangan dan peluang yang dihadapinya. Adapun tantangan dan peluang
penguatan sistem inovasi daerah di Kabupaten Serang akan diuraikan di bawah ini.

Isu strategis pembangunan daerah Kabupaten Serang Tahun 2018 berdasarkan evaluasi
dan analisis saat ini adalah sebagai berikut :

Isu Peningkatan Kualitas Pendidikan yang mencakup permasalahan :

 Ketersediaan dukungan biaya operasional pendidikan belum memadai;


 Belum memadainya kualitas sarana dan prasarana pendidikan usia dini, dasar dan non
formal;
 Belum memadainya kuantitas, kualitas dan distribusi (pemerataan) tenaga pendidik
dan kependidikan;
 Belum optimalnya manajemen pelayanan pendidikan;
 Sebagian masyarakat belum sepenunhya mengenyam pendidikan dasar;
 Sebagaian masyarakat masih buta huruf;

Isu Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan yang mencakup permasalahan:

1
Berada di jalur utara Pulau Jawa (Pantura) yang dikenal sebagai salah satu jalur transportasi terpadat di

Road Map Penguatan Sistem Inovasi Daerah kabupaten III‐1


Serang
negeri ini.

Road Map Penguatan Sistem Inovasi Daerah kabupaten III‐1


Serang
 Ketersediaan dan kualitas prasarana, sarana dan fasilitas kesehatan belum memadai
dan belum sepenuhnya memenuhi standar pelayanan kesehatan;
 Ketersediaan dan kualitas fasiltas dan pelayanan RSUD belum memadai;
 Ketersediaan, kualitas dan persebaran tenaga kesehatan dan penunjang kesehatan
belum memadai;
 Kesadaran masyarakat untuk berprilaku hidup bersih dan sehat masih kurang;
 Peran serta aktif masyarakat dan aparatur dalam pelaksanaan upaya kesehatan
berbasis masyarakat belum optimal (posyandu, desa siaga dll.);
 Kesadaran masyarakat akan pencegahan dan penanganan penyakit menular serta
endemis/epidemis masih kurang;
 Pelayanan ibu melahirkan di desa belum sepenuhnya didukung oleh kualitas SDM dan
fasilitas kesehatan yang memadai;
 Kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan pada wanita yang masih produktif
serta anak masih kurang;
 Konsumsi gizi seimbang masih belum optimal;

Isu Penanggulangan Kemiskinan yang mencakup permasalahan :

 Masih tingginya angka kemiskinan di Kabupaten Serang;


 Masih tingginya angka RTS program penanganan kesejahteraan yang dikeluarkan oleh
TNP2K;
 Belum optimalnya koordinasi antar OPD dalam menjalankan program penanganan
kesejahteraan untuk menekan angka RTS dan Kemiskinan.

Isu Pelayanan dan Pengembangan Infrastruktur yang mencakup permasalahan:

 Masih banyaknya Ruas Jalan Kabupaten yang dalam kondisi Rusak dan belum
dibetonisasi;
 Masih belum optimalnya kinerja pelayanan jaringan irigasi untuk pertanian akibat
Sumber Air yang terbatas;
 Belum terpenuhinya infrastruktur pendukung kawasan‐kawasan strategis Kabupaten;
 Belum semua kecamatan memiliki terminal tipe C;
 Belum seluruh wilayah Kabupaten Serang terlayani oleh PJU.

Isu Peningkatan Kualitas Lingkungan Permukiman dan Perumahan yang mencakup


permasalahan :

 Masih tingginya Jumlah Rumah Tidak Layak Huni di Kabupaten Serang;


 Masih banyaknya kawasan kumuh perdesaan yang memerlukan penanganan;
 Akses pelayanan air bersih dan air minum yang belum optimal;

Road Map Penguatan Sistem Inovasi Daerah kabupaten III‐2


Serang
 Akses pelayanan sanitasi yang belum optimal.

Isu Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang mencakup permasalahan :

 Belum maksimalnya pelayanan persampahan di Kabupaten Serang;


 Belum terbangunnya TPS 3R atau Transfer Depo di Kabupaten Serang untuk
mendukung pelayanan persampahan;
 Belum optimalnya pengawasan pencemaran lingkungan dan pengendalian lingkungan
hidup;
 Belum tersusunnya dokumen RDTR beberapa wilayah sesuai dengan yang
diamanatkan oleh RTRW Kabupaten Serang;
 Belum optimalnya pengawasan Pemanfaatan Tata Ruang;
Isu Pengembangan Daya Dukung, Daya Saing SDM dan Kawasan Strategis yang
mencakup permasalahan :

 Masih tingginya jumlah dan pengangguran terbuka masyarakat;


 Pertumbuhan angkatan kerja yang tinggi tidak sebanding dengan kesempatan kerja
yang tersedia sehingga menyebabkan peningkatan angka pengangguran terbuka;
 Belum optimalnya pembangunan infrastruktur di beberapa kawasan strategis antara
lain Kawasan Pariwisata, Kawasan Pertanian, Kawasan Minapolitan dan Kawasan yang
mendukung Industri Kecil;
 Belum optimalnya pengembangan kawasan pertanian, perkebunan dan peternakan;
 Belum memadainya sarana, prasarana dan fasilitas pendukung serta kualitas produk
unggulan pada Kawasan Pertanian, Peternakan dan Perkebunan;
 Belum optimalnya pengembangan kawasan pariwisata untuk mendongkrak jumlah
wisatawan yang datang;
 Belum optimalnya pengembangan Koperasi dan Industri Kecil dan menengah;
 Belum memadainya upaya pemeliharaan dan pengelolaan terhadap pasar tradisional
yang telah direvitalisasi;
 Keterbatasan sarana dan prasarana produksi, akses permodalan dan jaringan
pemasaran produk UMKM.
Isu Peningkatan Tata Kelola Pemerintahan dan Pelayanan Publik yang mencakup
permasalahan :

 Belum terealisasinya rencana pembangunan Kawasan Pusat Pemerintahan Kabupaten


Serang (Puspemkab);
 Proses pelayanan E‐KTP belum seluruhnya selesai;
 Belum memadainya kapasitas dan kualitas kelembagaan dan SDM aparat desa;

Road Map Penguatan Sistem Inovasi Daerah kabupaten III‐3


Serang
Isu pengembangan wisata berbasis desa
 Belum optimalnya upaya pengembangan wisata berbasis desa
 Belum optimalnya pengembangan atraksi d wisata di desa
 Belum berkembangnya produk kreatif desa

3.1 TANTANGAN
Tantangan dalam penguatan sistem inovasi bagi Kabupaten Serang adalah sebagai berikut
:
3.1.1 Peningkatan Kualitas Pendidikan
Indeks Pendidikan (IP) untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat. IP
dapat ter bentuk dari 2 indikator yaitu Indikator Harapan Lama sekolah (HLS) dan
Indikator Rata‐rata Lama Sekolah (RLS)
Di Kabupaten Serang terdapat peningkatan nilai HLS dari tahun 2010 sebesar
10,24 tahun, pada tahun 2014 menjadi 12,55 tahun, Angka tersebut
menggambarkan harapan lama sekolah di Kabupaten Serang pada Tahun 2014
adalah 12 hingga 13 tahun.
Nilai RLS di Kabupaten Serang meningkat pada tahun 2010 sebesar 6,07 pada
tahun 2015 sebesar 6,46 tahun. dapat dikatakan bahwa pada Tahun 2014, rata‐
rata penduduk usia 15+ mencapai 6,46 tahun sekolah atau setara kelas 1 SLTP.
Hal ini terlihat dari angka rata‐rata lama sekolah (RLS). Dalam konteks ini, kondisi
pencapaian rata‐rata lama sekolah penduduk di Kabupaten Serang belum begitu
besar dan masih dalam taraf setara dengan pendidikan SLTP kelas 1 (satu).
Rendahnya rata‐rata lama sekolah dapat disebabkan karena masih cukup
besarnya penduduk yang tingkat pendidikannya tidak tamat SD maupun yang
tidak sekolah.
Dilihat dari kenaikan nilai HLS dan nilai RLS maka nilai indeks pendidikan di
Kabupaten Serang mengalami peningkatan dari 50,06 point pada Tahun 2010
menjadi 53,82 point pada Tahun 2014, walaupun terdapat kenaikan indeks
pendidikan tetapi masih ada penduduk di kabupaten Serang yang tidak tamat SD
maupun tidak sekolah. Hal tersebut menjadi tantangan bagi Kabupaten Serang
dalam peningkatan kualitas pendidikan. Angka melek huruf penduduk kabupaten
Serang usia 15 sd 24 Tahun mencapai 99,49% dari jumlah penduduk Kabupaten
Serang
3.1.2 Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan
Indikator Kesehatan Angka Harapan Hidup (AHH), secara sederhananya AHH ini
dapat menggambarkan keberhasilan pencapaian tingkat kesehatan yang dicapai
masyarakat. Secara umum, indikator angka harapan hidup ini digunakan untuk
mengukur keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan termasuk

Road Map Penguatan Sistem Inovasi Daerah kabupaten III‐4


Serang
peningkatan dalam layanan kesehatan.
Peningkatan besaran Angka Harapan Hidup (AHH) masyarakat di Kabupaten
Serang dengan pencapaian 62,56 tahun pada Tahun 2010 menjadi 62,87 tahun
pada Tahun 2014, menggambarkan bahwa bayi yang lahir di Kabupaten Serang
pada Tahun 2014 memiliki peluang untuk dapat hidup sampai usia 62 tahun.
Peningkatan Angka Harapan Hidup (AHH) masyarakat di Kabupaten Serang
terkait dengan keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan yang dilakukan
pemerintah dan masyarakat. Kondisi ini harus terus ditingkatkan sehingga hal
tersebut enjadi tantangan Kabupaten Serang dalam meningkatkan pelayanan
kesehatan.
3.1.3 Peningkatan koordinasi antar OPD dalam menekan angka RTS dan Kemiskinan
Pada Tahun 2015, menurut data dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan
Kemiskinan (TNP2K), jumlah penduduk miskin di Kabupaten Serang sekitar
294.541 jiwa (sekitar 20,75% dari total jumlah penduduk) yang meliputi 69.331
RTS. Beberapa penyebabnya adalah kenaikan harga BBM (bahan bakar minyak)
yang membuat kelompok masyarakat yang berada sedikit diatas garis kemiskinan
kemudian bergeser masuk kedalam kelompok masyarakat miskin, kenaikan
harga BBM ini juga sangat berdampak pada kenaikan harga‐harga barang
kebutuhan pokok.
Untuk menanggulangi hal tersebut perlu pembangunan terutama pada aspek :
Pertama, peningkatan kualitas infrastruktur daerah yang menunjang pada
pergerakan ekonomi local,
Kedua,Peningkatan dukungan pada pelayanan dasar masyarakat miskin (air
bersih, perumahan layak huni, pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan,
drainase, perbaikan jalan dan jembatan),
Ketiga, Peningkatan program pendampingan dan penguatan bagi masyarakat
miskin dalam upaya meningkatkan pendapatan Dengan kata lain program Pro
Poor baik dalam perencanaan dan penganggaran menjadi prioritas yang harus
diutamakan
Pembangunan ketiga aspek tersebut perlu koordinasi antar OPD karena tidak
mungkin ditanggulangi oleh OPD sendiri‐sendiri.
3.1.4 Peningkatan Pembangunan Infrastruktur yang mendukung Pariwisata
Peningkatan pariwisata di Kabupaten Serang dapat terlihat dari indikator rata‐rata
pertumbuhan jumlah pengujung wisatawan mancanegra atau wisatawan Nusantara
Rata‐rata pertumbuhan jumlah pengunjung wisatawan mancanegara naik dari 5 %
pada tahun 2013 menjadi 56,46 pada tahun 2014 tapi pada tahun 2015 turun lagi
menjadi 12,70 %.

Road Map Penguatan Sistem Inovasi Daerah kabupaten III‐5


Serang
Rata‐rata pertumbuhan jumlah pengunjung wisatawan nusantara naik dari 2 %
menjadi 28,33 % pada tahun 2015.
Peningkatan kunjungan wisatawan ini menunjukan berhasilnya pembangunan
pariwisata di Kabupaten Serang. Untuk menunjang peningkatan pembangunan
pariwisata haus didukung dengan Peningkatan Pembangunan Infrastruktur yang
mendukung Pariwisata

3.1.5 Penguatan Sistem Inovasi dan Daya Saing Daerah.


Menghadapi dinamika perubahan yang begitu cepat dan semakin kompleks, upaya
peningkatan daya saing sangat bertumpu pada kemampuan berinovasi berbagai
pihak pada berbagai dimensi dan tataran. Oleh karena itu, upaya peningkatan
daya saing perlu semakin diprioritaskan melalui penguatan sistem inovasi.
Dalam kerangka holistik, keunggulan daya saing dalam berbagai perspektif dan
konteksnya termasuk keunggulan daerah atau tata terpadu pengembangan
kewilayah tertentu, diharuskan untuk dikembangkan secara lebih terarah,
terkoordinasi, dan berkesinambungan. Namun, setiap keunggulan yang dimiliki
daerah terutama bagi daerah di negara berkembang menghadapi beberapa
keterbatasan dan kelemahan dalam berinovasi dikarenakan beberapa hal berikut,
yaitu :
1. Keterbatasan SDM dan sarana prasarana IPTEK
2. Keterbatasan sumber daya keuangan
3. Sektor swasta yang tidak kompetitif di negara berkembang
4. Kelemahan dalam kemauan politik (potical will), kebijakan yang stabil dan
penegakan hukum (law enforcement)
5. Kebutuhan jangka pendek yang selalu mendominasi investasi jangka panjang
dalam IPTEK

3.2 PELUANG

Peluang dalam penguatan sistem inovasi bagi Kabupaten Serang adalah sebagai berikut :
3.2.1. Pembangunan Berbasis Pengetahuan

Pengetahuan merupakan modal penting bagi suatu daerah dalam meraih pertumbuhan
ekonomi yang tinggi di zaman sekarang dan masa mendatang. Penerapan pengetahuan
dalam pembangunan perekonomian suatu daerahakan memberi kesempatan tumbuhnya
sistem ekonomiyang mempunyai daya saing dan inovatif.

Road Map Penguatan Sistem Inovasi Daerah kabupaten III‐6


Serang
Bank Dunia pun telah merumuskan empat pilar penting yang dibutuhkan dalam
menumbuh kembangkan ekonomi berbasis pengetahuan.
Pertama,sebuah rezim ekonomi dan kelembagaan yang memberikan insentif bagi
efisiensi penggunaan pengetahuan yang ada dan baru dan berkembangnya
kewirausahaan.
Kedua, populasi yang terdidik dan terampil yang dapat membuat, berbagi dan
menggunakan pengetahuan dengan baik.
Ketiga, sebuah sistem inovasi efisien perusahaan, pusat penelitian, universitas, konsultan
dan organisasi lain
Keempat, teknologi informasi dan komunikasi yang efisien dan fasilitatif.

Salah satu prinsip dasar dari ekonomi berbasis pengetahuan adalah inovasi. 2 Ekonomi di
Kabupaten Serang sudah seharusnya bergerak dari ekonomi yang mendorong pada
investasi menjadi inovasi. Pemerintah, swasta dan universitas di Kabupaten ini harus
saling bersinergi guna mewujudkan sistem ekonomi inovatif di Kabupaten tersebut.
Lembaga‐lembaga pendidikan, khususnya perguruan tinggi dan sekolah kejuruan dan
sekolah teknis, harus menghidupkan kembali perannya sebagai pemimpin penelitian dan
inovasi, lebih proaktif dalam melayani penciptaan pengetahuan daripada sekedar transfer
pengetahuan.

Salah satu cara untuk meningkatkan daya saing dan telah terbukti berhasil diterapkan di
banyak negara maju adalah memperkuat sistem inovasi. Sistem inovasi mampu
membangkitkan kreativitas dan inovasi yang diperlukan agar produk‐produk sebuah
daerah dapat bersaing secara langsung dengan produk daerah/negara lain, baik di pasar
domestik maupun internasional.

Dengan mencermati persoalan yang dihadapi oleh Kabupaten Serang dan memetik
pelajaran berharga dari negara/daerah lain yang dinilai berhasil, dapat diidentifikasi
empat elemen strategis yang perlu diperbaiki dalam penguatan sistem inovasi di
Kabupaten Serang guna menghadapi tantangan pembangunan ekonomi berbasis
pengetahuan, yaitu :
1. Perbaikan dalam kondisi dasar sebagai prasyarat penguatan sistem inovasi, yakni
terkait hal‐hal berikut :
a. Masih terbatasnya pemahaman pembuat kebijakan dan para pemangku
kepentingan di Kabupaten Serang tentang penguatan sistem inovasi.

2
Menurut Undang‐Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian,
Penerapan dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Sisnas P3 Iptek), inovasi adalah kegiatan
penelitian, pengembangan, dan/atau perekayasaan yang bertujuan mengembangkan penerapan praktis
nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru,atau cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang telah ada ke dalam produk atau proses produksI.

Road Map Penguatan Sistem Inovasi Daerah kabupaten III‐7


Serang
b. Masih sedikitnya kepakaran, praktik atau contoh keberhasilan, dan praktisi
dalam mendorong gerakan yang dapat memberikan pengaruh signifikan
pada penguatan sistem inovasi di berbagai bidang dan/atau tataran/konteks
tertentu.
c. Belum adanyasinkronisasipenguatan sistem inovasi dalam pembangunan
berbagai urusan wajib dan urusan pilihan yang diselenggarakan oleh OPD di
Kabupaten Serang.
d. Keterbatasan basis data dan indikator sistem inovasi yang berkualitas
sebagai landasan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
pemantauandan evaluasi pembangunan daerah, serta proses pembelajaran
dan perbaikan kebijakan.
2. Perbaikan dalam enam isu pokok kerangka kebijakan penguatan sistem inovasi,
yaituperbaikan dalam hal :
a. Kerangka umum yang kondusif bagi pengembangan inovasi dan bisnis,
terutama berkaitan dengan elemen basis data (database), regulasi,
insentif,infrastrukturdasar pengembangan klaster industri, penembangan
jaringan inovasi dan pengembangan teknoprener.
b. Kelembagaan iptekin/litbangyasa, daya dukung iptekin/litbangyasa serta
kemampuan absorpsi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang saat ini
masih terbatas.
c. Interaksi, jaringan dan pelayanan inovasi dan bisnisdalam pengembangan
klaster industri dan pengembangan teknoprener yang hingga kini juga masih
terbatas.
d. Pengembangan budaya kreatif‐inovatif dalam masyarakat Kabupaten Serang
(pelaku bisnis, pembuat kebijakan, para pelaku litbang, lingkungan akademis
dan masyarakat secara umum), terutama dalam mendukung pengembangan
klaster industri, pengembangan teknoprener dan pengembangan tematik
sistem inovasi.
e. Fokus dan keterpaduan kebijakan pembangunan daerah, terutama dalam hal
pengembangan klaster industri (perikanan dan perbatikan) yang hingga kini
belum berjalan sebagaimana diharapkan, pengembangan jaringan inovasi,
pengembangan teknoprener (wirausaha baru) dan pengembangan tematik
sistem inovasi.
f. Internalisasi dinamika global, terutama berkaitan dengan aspek lingkungan,
standarisasi, HKI dan ketenagakerjaan.
3. Perbaikan dalam kepeloporan dan kepemimpinan (formal maupun nonformal)
yang visioner dan transformasional dengan komitmen tinggi untuk melakukan
perubahan dalam perspektif jangka panjang.
4. Perbaikan koherensi kebijakan di berbagai bidang pembangunan daerah, baik
dalam konteks urusan wajib maupun urusan pilihan.

Road Map Penguatan Sistem Inovasi Daerah kabupaten III‐8


Serang
3.2.2 Berkembangnya pembangunan yang berorientasi pada globalisasi
Globalisasi yang ditandai oleh meningkatnya perpindahan barang dan jasa, modal,
dan informasi lintas daerah dan lintas negara secara bebas, serta interaksi pasar
lokal, pasar daerah, pasar dalam negeri dan pasar internasional secara lebih
terbuka memberi peluang bagi masa depan Kabupaten Serang, yaitu:
a. Perluasan pasar regional dan internasional akan meningkatkan kegiatan
investasi, produksi dan perdagangan terutama komoditi yang dihasilkan
Kabupaten Serang seperti pertanian konvensional dan organic serta hasil
perkebunan.
b. Perluasan jaringan inovasi dan kerjasama internasional akan mendorong
perubahan nilai, etos kerja dan budaya kerja yang lebih produktif, efisien dan
efektif bagi masyarakat, pelaku usaha dan aparatur Pemerintah Kabupaten
Serang
c. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi akan menciptakan berbagai
kemudahan dan fasilitas dalam penyebaran informasi, ilmu pengetahuan
teknologi, dan inovasi yang akan mendorong perbaikan manajemen
pembangunan daerah Kabupaten Serang
d. Pengembangan klaster industri Agro – Mina ‐Wisata Berbasis Usaha Kreatif
akan dapat menciptakan peluang bagi perluasan lapangan kerja dan
peningkatan pendapatan masyarakat
e. Mendorong tumbuhnya usaha baru berbasis iptekin di kalangan muda dan
komunitas melalui pengembangan incubator bisnis serta berkembangnya
industry agroteknowisata termasuk pangan organic, produk kerajinan dan
industry pendukung pariwisata lainnya.
3.2.32 Penerapan green economy ( ekonomi ramah lingkungan)
Aktivitas‐aktvitas ekonomi yang sangat mempertahankan kelangsungan fungsi
lingkungan menjadi prasarat untuk perdagangan global. Peluang ini sangat
memungkinkan untuk dimanfaatkan Kabupaten Serang yang telah mulai merintis
penerapan aktivitas ekonomi yang ramah lingkungan.
3.2.4. Perdagangan Bebas
Pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN tahun 2015 sebagai wujud
kesepakatan dari negara‐negara ASEAN untuk membentuk suatu kawasan bebas
perdagangan dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi kawasan regional
ASEAN dengan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi dunia serta menciptakan
pasar regional bagi 500 juta penduduknya secara langsung akan memberi dampak
langsung bagi perekonomian Indonesia dan Kabupaten Serang pada khususnya.
Kerjasama ekonomi regional dan perjanjian bilateral dan multilateral memberikan
peran secara khusus bagi Kabupaten Serang.

Road Map Penguatan Sistem Inovasi Daerah kabupaten III‐9


Serang
3.2.5. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang semakin pesat dan
mengatasi hambatan jarak dan waktu
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) mempengaruhi segala
kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan
pemindahan informasi antar media. Revolusi telekomunikasi membuat dunia
menjadi seperti kampung global yang menghilangkan seat batas teritorial suatu
negara. Akibat adanya saling ketergantungan membuat guncangan di sebuah
negara dan kawasan bisa dalam waktu sekejap mengguncangkan negara dan
kawasan lainnya.
3.2.6. Terbitnya Perpres No 2 tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2015 ‐ 2019
Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden No 2 tahun 2015 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015 – 2019.
Di dalam buku II RPJMN Tahun 2015 ‐ 2019 antara lain ditetapkan bahwa
Kabupaten Serang merupakan salah satu kabupaten yang akan dibangun Techno
Park. Hal ini merupakan peluang bagi Pemerintah Kabupaten Serang untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan dan inovasi untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.

3.2.7. Terbitnya PP 38 tahun 2017 tentang Inovasi daerah


OPD di wajibkan untuk membuat minimal 1 inovasi, Inovasi harus diimplementasikan
pada masyarakat dan akan di ukur tingkat ke manfaatannya.

Road Map Penguatan Sistem Inovasi Daerah kabupaten III‐10


Serang

Anda mungkin juga menyukai