Penguatan sistem inovasi merupakan pilar penting dalam membawa Indonesia ke era
ekonomi berbasis pengetahuan(knowledge‐basedeconomy)dan masyarakat
berpengetahuan(knowledge‐based society).Karena itu, pembangunan Indonesia yang
progresif perlu menjadikan penguatan sistem inovasi.Penguatan sistem inovasi dapat
memainkan peranan penting dalam meningkatkan daya saing, pertumbuhan dan
kesejahteraan, peningkatan produktivitas dan penghematan sumber daya, baik pada
skala nasional maupun daerah.
Kabupaten Serang yang mempunyai posisi strategis1dan tempat tujuan wisata yang cukup
potensial di Indonesia, membutuhkan penguatan sistem inovasi daerah agar proses
percepatan pembangunan di daerah ini dapat diwujudkan segera. Dalam
mengimplementasikan penguatan sistem inovasi daerah, Kabupaten Serang tentu harus
mengenali tantangan dan peluang yang dihadapinya. Adapun tantangan dan peluang
penguatan sistem inovasi daerah di Kabupaten Serang akan diuraikan di bawah ini.
Isu strategis pembangunan daerah Kabupaten Serang Tahun 2018 berdasarkan evaluasi
dan analisis saat ini adalah sebagai berikut :
1
Berada di jalur utara Pulau Jawa (Pantura) yang dikenal sebagai salah satu jalur transportasi terpadat di
Masih banyaknya Ruas Jalan Kabupaten yang dalam kondisi Rusak dan belum
dibetonisasi;
Masih belum optimalnya kinerja pelayanan jaringan irigasi untuk pertanian akibat
Sumber Air yang terbatas;
Belum terpenuhinya infrastruktur pendukung kawasan‐kawasan strategis Kabupaten;
Belum semua kecamatan memiliki terminal tipe C;
Belum seluruh wilayah Kabupaten Serang terlayani oleh PJU.
3.1 TANTANGAN
Tantangan dalam penguatan sistem inovasi bagi Kabupaten Serang adalah sebagai berikut
:
3.1.1 Peningkatan Kualitas Pendidikan
Indeks Pendidikan (IP) untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat. IP
dapat ter bentuk dari 2 indikator yaitu Indikator Harapan Lama sekolah (HLS) dan
Indikator Rata‐rata Lama Sekolah (RLS)
Di Kabupaten Serang terdapat peningkatan nilai HLS dari tahun 2010 sebesar
10,24 tahun, pada tahun 2014 menjadi 12,55 tahun, Angka tersebut
menggambarkan harapan lama sekolah di Kabupaten Serang pada Tahun 2014
adalah 12 hingga 13 tahun.
Nilai RLS di Kabupaten Serang meningkat pada tahun 2010 sebesar 6,07 pada
tahun 2015 sebesar 6,46 tahun. dapat dikatakan bahwa pada Tahun 2014, rata‐
rata penduduk usia 15+ mencapai 6,46 tahun sekolah atau setara kelas 1 SLTP.
Hal ini terlihat dari angka rata‐rata lama sekolah (RLS). Dalam konteks ini, kondisi
pencapaian rata‐rata lama sekolah penduduk di Kabupaten Serang belum begitu
besar dan masih dalam taraf setara dengan pendidikan SLTP kelas 1 (satu).
Rendahnya rata‐rata lama sekolah dapat disebabkan karena masih cukup
besarnya penduduk yang tingkat pendidikannya tidak tamat SD maupun yang
tidak sekolah.
Dilihat dari kenaikan nilai HLS dan nilai RLS maka nilai indeks pendidikan di
Kabupaten Serang mengalami peningkatan dari 50,06 point pada Tahun 2010
menjadi 53,82 point pada Tahun 2014, walaupun terdapat kenaikan indeks
pendidikan tetapi masih ada penduduk di kabupaten Serang yang tidak tamat SD
maupun tidak sekolah. Hal tersebut menjadi tantangan bagi Kabupaten Serang
dalam peningkatan kualitas pendidikan. Angka melek huruf penduduk kabupaten
Serang usia 15 sd 24 Tahun mencapai 99,49% dari jumlah penduduk Kabupaten
Serang
3.1.2 Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan
Indikator Kesehatan Angka Harapan Hidup (AHH), secara sederhananya AHH ini
dapat menggambarkan keberhasilan pencapaian tingkat kesehatan yang dicapai
masyarakat. Secara umum, indikator angka harapan hidup ini digunakan untuk
mengukur keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan termasuk
3.2 PELUANG
Peluang dalam penguatan sistem inovasi bagi Kabupaten Serang adalah sebagai berikut :
3.2.1. Pembangunan Berbasis Pengetahuan
Pengetahuan merupakan modal penting bagi suatu daerah dalam meraih pertumbuhan
ekonomi yang tinggi di zaman sekarang dan masa mendatang. Penerapan pengetahuan
dalam pembangunan perekonomian suatu daerahakan memberi kesempatan tumbuhnya
sistem ekonomiyang mempunyai daya saing dan inovatif.
Salah satu prinsip dasar dari ekonomi berbasis pengetahuan adalah inovasi. 2 Ekonomi di
Kabupaten Serang sudah seharusnya bergerak dari ekonomi yang mendorong pada
investasi menjadi inovasi. Pemerintah, swasta dan universitas di Kabupaten ini harus
saling bersinergi guna mewujudkan sistem ekonomi inovatif di Kabupaten tersebut.
Lembaga‐lembaga pendidikan, khususnya perguruan tinggi dan sekolah kejuruan dan
sekolah teknis, harus menghidupkan kembali perannya sebagai pemimpin penelitian dan
inovasi, lebih proaktif dalam melayani penciptaan pengetahuan daripada sekedar transfer
pengetahuan.
Salah satu cara untuk meningkatkan daya saing dan telah terbukti berhasil diterapkan di
banyak negara maju adalah memperkuat sistem inovasi. Sistem inovasi mampu
membangkitkan kreativitas dan inovasi yang diperlukan agar produk‐produk sebuah
daerah dapat bersaing secara langsung dengan produk daerah/negara lain, baik di pasar
domestik maupun internasional.
Dengan mencermati persoalan yang dihadapi oleh Kabupaten Serang dan memetik
pelajaran berharga dari negara/daerah lain yang dinilai berhasil, dapat diidentifikasi
empat elemen strategis yang perlu diperbaiki dalam penguatan sistem inovasi di
Kabupaten Serang guna menghadapi tantangan pembangunan ekonomi berbasis
pengetahuan, yaitu :
1. Perbaikan dalam kondisi dasar sebagai prasyarat penguatan sistem inovasi, yakni
terkait hal‐hal berikut :
a. Masih terbatasnya pemahaman pembuat kebijakan dan para pemangku
kepentingan di Kabupaten Serang tentang penguatan sistem inovasi.
2
Menurut Undang‐Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian,
Penerapan dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Sisnas P3 Iptek), inovasi adalah kegiatan
penelitian, pengembangan, dan/atau perekayasaan yang bertujuan mengembangkan penerapan praktis
nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru,atau cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang telah ada ke dalam produk atau proses produksI.