Anda di halaman 1dari 2

Resume Kuliah Tamu

Pemateri : Isma Winingsih, SKM, MM

Materi : Konsep Pendayagunaan Tenaga Kesehatan Berkesinambungan

Di negara kita pada masa kini setidaknya terdapat tiga tantangan utama dalam pengolalaan SDM
kesehatan di Indonesia yang masih belum terselesaikan dari masa kemerdekaan hingga sekarang.
Menteri kesehatan pada saat Budi Gunawan Sadikin menyampaikan analisisnya bahwa terlalu banyak
judul program namun tidak bisa fokus dalam pekerjaan. Pada penerapan desentralisasi di sekitar tahun
1990an disebutkan bahwa pemerintah daerah bertanggung jawab penuh atas pemenuhan dan
pengembangan yang didalamnya termasuk tenaga kesehatan yang kemudian diperjelas melalui Undang
– Undang nomor 36 pasal 23 tahun 2014 Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan
pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, Pemerintah dan Pemerintah Daerah
wajib melakukan penempatan Tenaga Kesehatan . Namun terlepas dari aturan tersebut Indonesia
masih memiliki permasalahan mengenai kesediaan tenaga kesehatan dimana tidak terpenuhinya
kebutuhan jumlah akes secara nasional yaitu : tidak ada dokter pada 658 Puskesmas, 5624 Puskesmas
belum memiliki 9 jenis tenaga Kesehatan sesuai standar. 258 RSUD Kab/Kota belum terpenuhi standar 7
dokter spesialis. Rasio dokter saat ini sebensar 0,58 dibanding 1000 penduduk. Pada masalah kekurang
nakes tersebut yang perlu dipertanyakan adalah apakah memang lulusan pada bidang tersebut kurang ?
jawabannya adalah tidak karena banyak lulusan pada bidang tersebut namun permasalahanmnya
adalah pada terjadnya maldistrubusi tenaga kesehatan tersebut. Distribusi yang tidak merata tersebut
tidak hanya di daerah non DTPK bahkan pada provinsi Jawa Timur juga terjadi. Selain permasalahan
distribusi, daerah dengan PAD rendah juga tidak dapat merekrut tenaga kesahatan dan menggaji nakes
tersebut dan juga retensi pegawai yang rendah khusunya di Indonesia bagian timur yang Puskesmasnya
masih kekurangan dokter akibat dari kurangnya besaran insentif dan ketidakjelasan pola karir bagi
para nakes tersebut dan terbatasnya kewenangan pemerintah pusat dalam redistribusi nakes.
Permasalahan tersebut menjadi lebih berat karena PP 49 Tahun 2018 dimana PPK dilarang mengangkat
pegawai non PNS dan/ataau non PPPK untuk mengisi jabatan ASN mulai tahun 2023 hal tersebut
memberatkan karena kurangnya kesiapan institusi daerah untuk melakukan restrukturisasi pegawai dan
melakukan penyisiran untuk kebutuhan program-program esensial seperti kesehatan dan pendidikan.
Pemerintah daerah dalam prakteknya melalui analisis kesehatan yang dilakukan ditjen GUNAKES bahwa
sebenarnya terlalu banyak melakukan rekruitmen pegawai administrasi serta merekruit banyak tenaga
honorer. Permasalahan berikutnya adalah kurangnya pelatihan berbasis kompetensi dengan rendahnya
pelatihan serta penilaian berbasis kompetensi dan rendahnya akses terhadap pelatihan terakreditasi.
Transformasi SDMK dalam Mendukung Pelaksanaan Pembangunan

 Meningkatnya pemenuhan dan pemerataan SDM Kesehatan yang berkualitas

 1. Persentase puskesmas yang sudah memiliki minimal 1 dokter

 2. Persentase puskesmas dengan 9 jenis nakes sesuai standar

 3. Persentase RSUD Kab/Kota memiliki 4 dokter spesialis dasar & 3 spesialis lainnya

 Meningkatnya kompetensi dan sistem pendidikan pelatihan SDMK

 1. Jumlah SDMK yang ditingkatkan kompetensinya sesuai dengan penanganan 9 penyakit


prioritas

 2. Jumlah Perguruan Tinggi yang melaksanakan program AHS

 Meningkatnya sistem pembinaan jabatan fungsional dan karir SDM Kesehatan

 Persentase penyelenggaraan uji kompetensi jabfung kesehatan di instansi pusat dan daerah
yang terakreditasi

Program Nusantara Sehat bertujuan meningkatkan akses, kualitas, dan sustainabilitas pelayanan
kesehatan dasar di DTPK dan DBK, ikut serta dalam penanganan masalah kesehatan di daerah, serta
menggerakan pemberdayaan masyarakat. Program ini dapat diikuti oleh tenaga kesehatan yang terdiri
dari dokter, dokter gigi, perawat, bidan, kesehatan lingkungan, gizi, kesehatan masyarakat, farmasi, ahli
teknologi laboratorium medis yang telah memiliki Surat Tanda Registrasi yang masih berlaku.
Penempatan program Nusantara Sehat di puskesmas kriteria biasa-daerah bermasalah kesehatan (DBK) ,
terpencil, sangat terpencil serta daerah lain yang membutuhkan selama 2 tahun.

Anda mungkin juga menyukai