Anda di halaman 1dari 61

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagai perwujudan reformasi kepegawaian Aparatur Sipil Negara yang
berorientasi pada pelayanan publik secara profesional dengan selalu
mengedepankan kepentingan Negara, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme, mampu menjalankan kebijakan publik dan pelayanan
publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai perekat persatuan
dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD RI 1945, dibentuklah
peraturan tentang ASN dalam UU No. 5 Tahun 2014 sebagai landasan operasional
tentang Aparatur Sipil Negara.
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun
2021 Tentang Perubahan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun
2021 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Dalam rangka
pembentukan karakter Aparatur Sipil Negara (ASN) yang professional dalam
melaksanakan pelayanana publik dilakukan dengan di berikannya pendidikan dan
pelatihan mengenai nilai-nilai dasar yang patut diinternalisasikan dalam setiap
individu ASN.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN-RI) membentuk
pedoman penyelenggaraan pelatihan yang tertuang dalam Keputusan Kepala LAN
Nomor 13/K.1/PDP.07/2022 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar
Calon PNS. Dalam hal ini pelatihan dasar dikonsep dengan memadukan
pembelajaran dengan sistem MOOC, distance learning dan off class di lokasi
orientasi CPNS. Pembelajaran terstruktur dan terintegrasi tersebut berdasarkan
Keputusan Kepala LAN Nomor 14/K.1/PDP.07/2022 tentang Kurikulum Pelatihan
Dasar CPNS., Mengenai Bela Negara, Nilai-Nilai Dasar PNS yaitu BerAkhlak
(Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan
Kolaboratif), Manajemen ASN, dan Smart ASN. Untuk mengimplementasikan nilai-
nilai ASN tersebut maka dilakukan kegiatan aktualisasi oleh setiap CPNS yang
sesuai dengan uraian tugas kompetensi dan bidangnya. Penerapan aktualisasi
diarahkan pada isu-isu selama proses pelaksanaan tugas ditempat kerja yang
dianalisis dengan Aktual, Problematik, Khalayak dan Layak (APKL).
Tuberkulosis (TBC) masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia dan
menimbulkan masalah yang kompleks baik dari segi medis maupun sosial, ekonomi,
dan budaya. Berdasarkan Global TB Report WHO 2020, Indonesia merupakan

1
Negara dengan beban Tuberkulosis (TBC) tertinggi kedua di dunia. Diestimasikan
terdapat 845.000 kasus TBC baru setiap tahunnya dengan angka kematian mencapai
98.000 kasus atau setara dengan 11 kematian/jam. Penularan dan perkembangan
penyakit TBC semakin meluas karena dipengaruhi oleh faktor sosial seperti
kemiskinan, urbanisasi, pola hidup yang kurang aktif, penggunaan tembakau, dan
alkohol (WHO, 2020). Sedangkan kasus TBC di Kalimantan Barat yang di temukan
baru mencapai 7.514 dari 17.233 orang di tahun 2021, masih sekitar 43,60 % dari
target penemuan kasus TBC, yaitu 85 %(data.kalbarprov.go.id).
Lebih dari 25 pasien % dan 50 % pasien TBC resistan obat beresiko
kehilangan pekerjaan mereka karena penyakit ini (Subdirektorat Tuberkulosis
Kementerian Kesehatan RI, 2019). Kesulitan ekonomi yang secara langsung dan
tidak langsung diakibatkan oleh TBC menimbulkan halangan akses terhadap
diagnosis dan pengobatan, yang dapat memperburuk hasil pengobatan serta
meningkatkan risiko penularan infeksi di masyarakat. Situasi ini tentu menghambat
sejumlah tujuan pembangunan di bidang kesehatan pada tingkat global, nasional,
dan regional sesuai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Presiden Republik Indonesia telah menerbitkan Peraturan Presiden nomor 67
tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis yang bertujuan sebagai acuan
bagi Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota,
Pemerintah Desa, serta Pemangku Kepentingan lainnya dalam melaksanakan
penanggulangan TBC. Kabupaten Landak di tahun 2022, target sasaran Standar
Pelanan Minimal (SPM) 212 masih kurang dengan capain SPM 77 (36%),
Puskesmas Menjalin salah satu permasalahan pokok yang ditemukan yaitu
penanganan dan pencegahan penyakit Tuberkulosis yang belum optimal Capain
penemuan kasus Tuberculosis (TBC) baru sesuai renstra 2022-2027 sebesar 16
kasus TB(41%), belum memenuhi target sebesar 39 (100 %) kasus TB. Sebagai unit
pelaksana teknis daerah di bawah naungan Dinas Kesehatan Kabupaten Landak,
Puskesmas menjalin menjalankan tugas dan fungsi seperti tertuang pada Premenkes
RI Nomor 43 tahun 2019, yang mana tugas preventif dan promotif menjadi hal yang
paling harus dimaksimalkan sebelum fungsi kuratif dan rehabilitatif. Dilihat dari
penilaian kinerja puskesmas menjalin tahun 2019 untuk pencegahan dan
pemberantasan penyakit menular TBC yang masih kurang dari target. Rendahnya
pengetahuan mengenai penularan TBC dan pelayanan pasien TBC yang belum
optimal sehingga mempengaruhi tingkat keberhasilan pengobatan TBC.
Pada penulisan rancangan ini diangkatlah isu tentang belum optimalnya
pencegahan dan pemberantasan penyakit menular TBC di Puskesmas Menjalin

2
Kabupaten Landak dikarenakan tingkat keseriusan isu ini lebih tinggi dibanding isu –
isu lainnya dan membutuhkan inovasi program baru untuk menyelesaikan isu
tersebut.

B. Tujuan Dan Sasaran


Tujuan kegiatan laporan ini adalah untuk meningkatkan capain kinerja
penanggulangan kasus TB di Puskesmas Menjalin dimana masih kurangnya media
informasi tentang Tuberkulosis, tidak ada petunjuk alur pelayanan pasien
Tuberkulosis dan Leaflet TOSS TB di rak leaflet Puskesmasn Menjalin. Adanya
media informasi Alur Pelayanan Pasien TB dan Leaflet TOSS TB di harapkan dapat
mengoptimalkan pencegahan dan penanganan kasus penyakit TBC di Puskesmas
Menjalin Kabupaten landak.
Sasaran kegiatan Laporan Aktualisasi ini adalah mengoptimalisasikan
pencegahan dan penanganan kasus TB untuk meningkatkan capain kinerja
Puskesmas Menjalin, sebagai upaya tindakan Preventif dan Promotif bagi
masyarakat agar mengetahui pencegahan dan penanganan penyakit Tuberkulosis
(TB) di Puskesmas Menjalin.

C. Waktu dan Tempat Aktualisasi


Laporan Kegiatan Aktualisasi ini di laksanakan mulai dari tanggal 02 Juli
hingga 09 Agutus 2022 di Puskesmas Menjalin yang beralamat di Jalan Raya
Menjalin, Kecamatan Menjalin, Kabupaten Landak.

3
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI

A. Keadaan Organisasi
Puskesmas Menjalin mempunyai luas binaan 322,290 Km2 yang terdiri dari
delapan desa, sedangkan secara administratif wilayah kerja binaan Puskesmas
Menjalin berbatasan dengan :
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Mempawah Hulu
- Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Sepang Kecamata Toho
Kabupaten Mempawah
- Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Mandor
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Ansiap Kecamatan
- Sadaniang Kabupaten Mempawah.

Dari luas wilayah yang sekitar 323,290 Km2 terdiri dari :


- Luas tanah sawah : 5.837 Ha
- Luas tanah ladang : 25.000 Ha
- Luas wilayah hutan negara : 41,42 Ha
- Luas hutan karet : 135.247,14 Ha
- Luas hutan endapan air : 30.127,85 Ha
- Luas kebun buah : 8.171 Ha
- Luas tempat pemukiman : 2.251,63 Ha
- Luas perkebunanan Sawit : 75.275 Ha

Gambar 2.1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Menjalin

4
Dari keadaan tersebut diatas dapat dilihat bahwa potensi yang bisa untuk
dikembangkan adalah sektor pertanian. Sarana perhubungan masih sangat
bergantung pada keadaan cuaca, dimana terdapat satu desa yang sulit dijangkau
yaitu Desa Rees yang merupakan desa tertinggal.
Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Menjalin yang tersebar di 8
desa adalah 21.382 jiwa. Mayoritas penduduk terdiri dari Suku Dayak (75%),
sisanya Suku Jawa, Melayu, Bugis, Cina Keturunan dan lain-lain. Sedangkan
agama yang dianut mayoritas beragama Katolik. Tingkat pendidikan penduduk
rata-rata Sekolah Dasar (SD) dan bermata pencaharian sebagian besar di bidang
pertanian dan perkebunan, jumlah pegawai di puskemas rawat inap menjalin 74
orang.
Sarana umum yang tersedia meliputi sarana pendidikan (TK 2 buah, SD 28,
SMP 7 buah SMU/SMK 4 buah). Sarana peribadatan (Masjid 2 buah, Surau 6
buah, Gereja 20 buah, Kapel 34 buah), pasar tradisional dan beberapa sarana
umum lainnya. Karakter wilayah Kecamatan Menjalin sebagian berbukit dan rawa,
serta dilewati oleh enam sungai yakni ; Sungai Mempawah, Sungai Sompak,
Sungai Pantan, Sungai Nyawan dan Sungai Sabunga.Transportasi 90% melewati
darat dengan kondisi jalan yang sebagian besar berupa jalan tanah dan masih
banyak jalan yang tidak bisa dilalui kendaraan bermotor, dan sisanya melalui
transportasi air.
Bangunan rumah sebagian besar parmanen dengan sistem pembuangan
sampah dibakar dan dibuang kedalam hutan. Sumber air minum berasal dari air
Gunung, air sungai, air hujan dan air tanah. Pada musim kemarau kebanyakan
daerah di Kecamatan Menjalin mengalami kekeringan dan kesulitan air bersih
yang disebabkan oleh rusaknya hutan di hulu sungai, dan sebaliknya ketika musim
penghujan sebagian wilayah Kecamatan Menjalin terkena banjir.
Puskesmas Menjalin dengan desa binaan :
1. Desa Menjalin, terdiri 7 dusun yaitu :
a. Menjalin Hulu
b. Menjalin Hilir
c. Sie Bandung
d. Mensio
e. Tabangan Tanjam
f. Ganye
2. Desa Sepahat, terdiri dari 4 dusun yaitu :
a. Lonjengan
b. Tengkuning
c. Rasau
d. Silung
3. Desa Lamoanak. Terdiri dari 5 dusun yaitu :
a. Payok
b. Baweng
c. Saledok
d. Tiang Aji
e. Saringkuyang
4. Desa Bengkawe terdiri dari 5 dusun yaitu :
a. Bengkawe
b. Malino
c. Setutuk
d. Apo
e. Sebau Amel
5. Desa Raba terdiri dari 8 dusu, yaitu :
a. Raba
b. Pelades Kaca

5
c. Rabakng
d. Jaor
e. Salore
f. Marinso
g. Tapis
h. Sebunga
6. Desa Nangka terdiri dari 5 dusun, yaitu :
a. Nangka
b. Duling
c. Nyawan
d. Konyo
e. Jungkung
7. Desa Tempoak terdiri dari 5 dusun, yaitu :
a. Tempoak
b. Cagat
c. Pelades Betung
d. Betung Tanjung
e. Tarekng
8. Desa Rees terdiri dari 5 dusun, yaitu :
a. Rees
b. Mari Bagak
c. Pak Talun
d. Amawakng
e. Dongan

B. Visi Dan Misi Oganisasi


1. Visi Puskesmas Menjalin
Menjadi Puskesmas Terdepan Dan Terpercaya Dalam Pelayanan
Kesehatan.
2. Misi Puskesmas Menjalin
a. Memberikan pelayanan yang profesional dengan mengutamakan mutu
klinis dan keselamatan pasien.
b. Meningkatkan koordinasi dan integritas lintas sector.
c. Membudayakan prilaku hidup sehat di masyarakat.
d. Menciptakan lingkungan yang sehat.

C. Nilai-Nilai Organisasi
Tata Nilai Puskesmas Menjalin adalah *TARIGAS*
(Terampil, Amanah, Ramah, Inovatif, Gesit, Aman dan Sehat)

D. Maklumat Pelayanan
Dengan ini kami karyawan karyawati Puskesmas Menjalin menyatakan akan
bekerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsi kami masing-masing, untuk
mencapai pelayanan yang sebaik-baiknya, dengan tata nilai “ Tarigas” kami siap
menerima kritikan maupun koreksi demi perbaikan pelayanan kami.

E. Struktur Organisasi
Mengacu pada Permenkes No 43 Tahun 2019 tengan Puskesmas, pola
struktur organisasi di puskesmas tingkat pedesaaan terdiri atas :
1. Kepala Puskesmas
2. Kepala Tata Usaha
3. Penanggungjawab UKM
4. Penanggungjawab UKP, Kefarmasian dan Labaratorium
5. Penanggungjawab Jaringan

6
6. Penanggungjawab Gedung Prasarana dan Peralatan
7. Penanggung Jawab Mutu

Kepala Puskesmas
Edita Linda, S.KM

Kepala Tata Usaha


Martinus, A.Md.Far

PJ UKP, Kefarmasian dan PJ Jaringan PJ Prasarana dan Peralatan PJ Mutu


PJ UKM
Laboratorium
Rizki Evsa Utami, SKM Katarina Oton, A.Md.Keb Lisa Prilia Malane, Amd.Kep Dr. Yosefa Rosaria Violetta
dr. Syukur Emanuel Laia

Bagan 1. Struktur Organisasi Puskesmas Menjalin

F. Tugas dan Fungsi


Mengacu pada Permenkes No 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas, maka
tugas Puskesmas adalah melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai
tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung
terwujudnya kecamatan sehat. Sedangkan fungsi puskesmas adalah:
1. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya
2. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.

G. Uraian Tugas
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2019 tentang Jenjang
Pangkat, Golongan Ruang Jabatan Fungsional.
Uraian tugas perawat ahli pertama yaitu:
1. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu;
2. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada keluarga;
3. Melakukan pengkajian kepera
4. watan dasar pada masyarakat;
5. Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar/lanjut;
6. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan;
7. Melaksanakan manajemen surveilans hais sebagai upaya pengawasan
risiko infeksi dalam upaya preventif dalam pelayanan keperawatan;
8. Melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada
pasien/petugas/pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi;
9. Melakukan investigasi dan deteksi dini kejadian luar biasa yang berdampak
pada pelayanan kesehatan;
10. Mengajarkan teknik kontrol infeksi pada keluarga dengan penyakit menular.
11. Merumuskan diagnosis keperawatan pada individu;
12. Membuat prioritas diagnosis keperawatan dan masalah keperawatan;

7
Menyusun rencana tindakan keperawatan pada individu (merumuskan,
menetapkan tindakan);
13. Menyusun rencana tindakan keperawatan pada keluarga (merumuskan,
menetapkan tindakan);
14. Melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/bencana/
kritikal;
15. Melakukan tindakan terapi komplementer/holistik;
16. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi
pembedahan pada tahap pre/intra/post operasi;
17. Memberikan dukungan/ fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi
kehilangan /berduka menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan;
18. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi;
19. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan eliminasi;
20. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan mobilisasi;
21. Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur;
22. Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri;
23. Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan pengaturan
suhu tubuh;
24. Melakukan stimulasi tumbuh kembang pada individu;
25. Memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu;
26. Melaksanakan case finding/ deteksi dini/ penemuan kasus baru pada
individu;
27. Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada
individu;
28. Melakukan pendidikan kesehatan pada individu pasien;
29. Melakukan pendidikan kesehatan pada kelompok;
30. Melakukan peningkatan/penguatan kemampuan sukarelawan dalam
meningkatkan masalah kesehatan masyarakat;
31. Melakukan pendidikan kesehatan pada masyarakat;
32. Melakukan pemenuhan kebutuhan oksigenisasi kompleks;
33. Melakukan terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi persepsi;
34. Melakukan terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi sensorik;
35. Melakukan komunikasi dengan klien yang mengalami hambatan
komunikasi;
36. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada area
medikal bedah;
37. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area anak;
38. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area
maternitas;
39. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area
komunitas
40. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area jiwa;
41. Melakukan perawatan luka;
42. Melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama dilakukan
tindakan keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi pasien;
43. Melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter;
44. Melakukan rehabilitasi mental spiritual pada individu;

8
45. Melakukan penatalaksanaan manajemen gejala;
46. Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu;
47. Melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan
keperawatan sebagai ketua tim/perawat primer;
48. Melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan;
49. Melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antar
shift/unit/fasilitas kesehatan;
50. Melakukan pemberian penugasan perawatan dalam rangka
melakukan fungsi ketenagaan perawat; dan
51. Melakukan preseptorship dan mentorship;

9
BAB III
KONSEP NILAI DASAR ASN

A. Nilai-Nilai Dasar ASN (BerAkhlak)


1. Berorientasi Pelayanan
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (UU
Pelayanan Publik). Pelayanan publik yang prima dan memenuhi harapan
masyarakat merupakan muara dari Reformasi Birokrasi, sebagaimana tertulis
dalam Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design
Reformasi Birokrasi 2010-2025, yang menyatakan bahwa visi Reformasi
Birokrasi adalah pemerintahan berkelas dunia yang ditandai dengan
pelayanan publik yang berkualitas.
a. Asas penyelenggaraan pelayanan publik seperti yang tercantum dalam
Pasal 4 UU Pelayanan Publik, yaitu:
 Kepentingan umum
 Kepastian hokum
 Kesamaan hak
 Keseimbangan hak dan kewajiban
 Keprofesionalan
 Partisipatif
 Persamaan perlakuan/tidak diskriminatif
 Keterbukaan
 Akuntabilitas
 Fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan
 Ketepatan waktu
 Kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan
b. Prinsip dalam pelayanan publik
 Partisipatif
Pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.
 Transparan
Penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses bagi
warga negara untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan
pelayanan publik yang diselenggarakan tersebut, seperti persyaratan,

10
prosedur, biaya, dan sejenisnya. Masyarakat juga harus diberi akses
yang sebesar - besarnya untuk mempertanyakan dan menyampaikan
pengaduan.
 Responsif
Pemerintah wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan
warga negaranya. Tidak hanya terkait dengan bentuk dan jenis
pelayanan publik yang mereka butuhkan, akan tetapi juga terkait
dengan mekanisme penyelenggaraan layanan, jam pelayanan,
prosedur, dan biaya penyelenggaraan pelayanan.
 Tidak diskrminatif
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh
dibedakan antara satu warga negara dengan warga negara yang lain.
 Mudah dan Murah
Mudah artinya berbagai persyaratan yang dibutuhkan tersebut masuk
akal dan mudah untuk dipenuhi. Murah dalam arti biaya yang
dibutuhkan oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut
terjangkau oleh seluruh warga Negara.
 Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan pelayanan publik harus mampu mewujudkan tujuan -
tujuan yang hendak dicapainya dan dilakukan dengan prosedur yang
sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah.
 Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat
dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik dan
non fisik.
 Akuntabel
Penyelenggaraan pelayanan publik dilakukan dengan menggunakan
fasilitas dan sumber daya manusia yang dibiayai oleh warga negara
melalui pajak yang mereka bayar
 Berkeadilan
Salah satu tujuan yang penting adalah melindungi warga negara dari
praktik buruk yang dilakukan oleh warga negara yang lain
Pelayanan publik yang sangat erat kaitannya dengan pegawai
ASN, sangatlah penting untuk memastikan bahwa ASN
mengedepankan nilai Berorientasi Pelayanan dalam pelaksanaan

11
tugasnya, dimaknai bahwa setiap ASN harus ber komitmen
memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat.
c. Kode Etik Berorientasi Pelayanan
 Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
 Ramah, cekatan,solutif dan dapat diandalkan.
 Melakukan perbaikan tiada henti.
2. Akuntabel
a. Definisi
Akuntabilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab kepada
seseorang/ organisasi yang memberikan amanat. Dalam konteks ASN
Akuntabilitas adalah kewajiban untuk mempertanggungjawabkan segala
tindak dan tanduknya sebagai pelayan publik kepada atasan, lembaga
pembina, dan lebih luasnya kepada publik (Matsiliza dan Zonke, 2017)
b. Aspek-Aspek Akuntabilitas
 Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a relationship)
Hubungan yang dimaksud adalah hubungan dua pihak antara individu/
kelompok/ institusi dengan negara dan masyarakat.
 Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is results-oriented)
Hasil yang diharapkan dari akuntabilitas adalah perilaku aparat
pemerintah yang bertanggung jawab, adil dan inovatif.
 Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requiers
reporting) Laporan kinerja adalah perwujudan dari akuntabilitas.
 Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requiers
reporting) Laporan kinerja adalah perwujudan dari akuntabilitas.
 Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves
performance)
Tujuan utama dari akuntabilitas adalah untuk memperbaiki kinerja ASN
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
c. Tingkatan Akuntabilitas
1. Akuntabilitas Personal
2. Akuntabilitas Individu
3. Akuntabilitas Kelompok
4. Akuntabilitas Organisasi
5. Akuntabilitas Stakeholder
d. Panduan perilaku (kode etik)

12
 Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung jawab,
cermat, disiplin dan berintegritas tinggi.
 Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien.
 Kemampuan menggunakan Kewenangan jabatannya dengan
berintegritas tinggi.
3. Kompeten
a. Difinisi
Kompetensi merupakan perpaduan aspek pengetahuan, keterampilan, dan
sikap yang terindikasikan dalam kemampuan dan perilaku seseorang
sesuai tuntutan pekerjaan.
b. Macam-macam kompetensi ASN
1. Kompetensi Teknis
yang diukur dari tingkat dan spesialisasi pendidikan, pelatihan teknis
fungsional dan pengalaman bekerja secara teknis.
2. Kompetensi Manajerial
Yang diukur dari tingkat pendidikan, pelatihan struktural atau
manajemen, dan pengalaman kepemimpinan;
3. Kompetensi Sosial Kultural
Yang diukur dari pengalaman kerja berkaitan dengan masyarakat
majemuk dalam hal agama, suku, dan budaya sehingga memiliki
wawasan kebangsaan
c. Prinsip Pengembangan Kompetensi ASN
 Upaya peningkatan kompetensi yang dilakukan organisasi maupun
individu melalui proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sesuai
dengan kebutuhan organisasi dan pegawai
 Setiap ASN memiliki hak dan kesempatan untuk mengembangkan
kompetensi.
 Diarahkan pada pengembangan kompetensi sesuai kebutuhan
jabatan.
 Pengembangan kompetensi sebagai salah satu dasar dalam
pengangkatan jabatan dan pengembangan karir.
d. Panduan perilaku (kode etik) ASN Kompeten
 Meningkatkan kompetensi diri untuk mengjawab tantangan yang
selalu berubah.
 Membantu orang lain belajar.

13
 Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
4. Harmonis
a. Definisi
Kerja sama antara berbagai faktor dengan sedemikian rupa hingga
faktor-faktor tersebut dapat menghasilkan suatu kesatuan yang luhur.
Suasana harmonis dalam lingkungan bekerja akan membuatkan kita
secara individu tenang, menciptakan kondisi yang memungkinkan untuk
saling kolaborasi dan bekerja sama, meningkatkan produktifitas bekerja
dan kualitas layanan kepada pelanggan.
b. Dasar – dasar Nilai Etik ASN
 Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritas tinggi.
 Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.
 Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan.
 Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
 Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat
yang Berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan.
 Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan Negara.
 Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif, dan efisien.
 Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya;.
 Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada
pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.
c. Panduan perilaku (kode etik) ASN Harmonis
 Menghargai setiap orang apappun latar belakangnya.
 Suka mendorong orang lain.
 Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
d. Peran ASN Harmonis
 Posisi PNS sebagai aparatur Negara, dia harus bersikap netral dan
adil. Netral dalam artian tidak memihak kepada salah satu kelompok
atau golongan yang ada. Adil, berarti PNS dalam melaksanakna

14
tugasnya tidak boleh berlaku diskriminatif dan harus obyektif, jujur,
transparan.
 PNS juga harus bisa mengayomi kepentingan kelompok kelompok
minoritas, dengan tidak membuat kebijakan, peraturan yang
mendiskriminasi keberadaan kelompok tersebut.
 PNS juga harus memiliki sikap toleran atas perbedaan.
 Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban PNS juga harus memiliki
suka menolong baik kepada pengguna layanan, juga membantu
kolega PNS lainnya yang membutuhkan pertolongan.
 PNS menjadi figur dan teladan di lingkungan masyarakatnya.
5. Loyal
a. Definisi
Secara harfiah loyal berarti setia, atau suatu kesetiaan. Kesetiaan ini
timbul tanpa adanya paksaan, tetapi timbul dari kesadaran sendiri pada
masa lalu. Bagi seorang Pegawai Negeri Sipil, kata loyal dapat dimaknai
sebagai kesetiaan, paling tidak terhadap cita-cita organisasi, dan lebih-
lebih kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
b. Panduan perilaku (kode etik) ASN Loyal
 Memegang teguh ideology Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945, setia kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia serta pemerintahan yang sah.
 Menjaga nama baik sesame ASN, pimpinan, insgansi, dan Negara.
 Menjaga rahasia jabatan dan Negara
6. Adaptif
a. Definisi
Karakteristik alami yang dimiliki makhluk hidup untuk bertahan hidup
dan menghadapi segala perubahan lingkungan atau ancaman yang timbul.
Adaptasi adalah suatu proses yang menempatkan manusia yang berupaya
mencapai tujuan-tujuan atau kebutuhan untuk menghadapi lingkungan dan
kondisi sosial yang berubah-ubah agar tetap bertahan (Robbins, 2003)
b. Panduan perilaku (kode etik) ASN Adaftif
 Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan.
 Terus berinovasi dan mengembangakkan kreativitas.
 Bertindak proaktif.
c. Penerapan Budaya Adaftif

15
 Dapat mengantisipasi dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan.
 Memanfaatkan peluangpeluang yang berubah-ubah.
 Mendorong jiwa kewirausahaan dan Terkait dengan kinerja instansi.
 Memperhatikan kepentingan-kepentingan yang diperlukan antara
instansi mitra, masyarakat dan sebagainya.

7. Kolaboratif
a. Definisi
Suatu proses berfikir dimana pihak yang terlibat memandang aspek –
aspek perbedaan dari suatu masalah serta menemukan solusi dari
perbedaan tersebut dan keterbatasan pandangan mereka terhadap apa
yang dapat di lakukan.proses interaksi di antara orang yang
berkesinambungan. Collaborative Governance adalah Sebuah pendekatan
pengambilan keputusan, tata kelola kolaboratif, serangkaian aktivitas
bersama di mana mitra saling menghasilkan tujuan dan strategi dan
berbagi tanggung jawab dan sumber daya.
Whole of Government (WoG); Kongkretisasi Kolaborasi
Pemerintahan adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan
yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan
sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai
tujuan- tujuan pembangunan kebijakan.
b. Panduan perilaku (kode etik) ASN Kolaboratif
 Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi.
 Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkanersama nilai tambah.
 Menggerakan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan
bersama.
c. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam kolaborasi antar lembaga
pemerintah :
1) Kepercayaan
2) Pembagian kekuasaan
3) Gaya kepemimpinan
4) Strategi manajemen
5) Formalisasi pada pencapaian kolaborasi yang efisien efektif antara
entitas publik
d. Faktor yang dapat menghambat kolaborasi antar organisasi pemerintah

16
 Ketidakjelasan batasan masalah karena perbedaan pemahaman dalam
kesepakatan kolaborasi.
 Dasar hukum kolaborasi juga tidak jelas.

B. Kedudukan dan Peran PNS Menuju Smart ASN


1. Kedudukan dan Peran ASN
ASN Merupakan salah satu aset penting dalam penyelengaraan roda
pemerintahan negara, terlebih saat ini dunia sedang menghadapi era disrupsi
teknologi hingga munculnya revolusi industri 4.0. Agar dapat bersaing dengan
negara negara lainnya di era revolusi industri 4.0, pemerintah telah
merancang road map program SMART ASN yang di targetkan dapat di
wujudkan pada tahun 2024.
Manajemen ASN yang profesional dalam bidang pengembangan ASN
menjadi kunci pokok bagi keberhasilan ASN untuk menghadapi revolusi
industri 4.0. Dalam program pengembangan kompetensi dan kesejahteraan
ASN, punya tujuan dan cita-cita untuk menyiapkan Smart ASN di tahun 2024.
Adapun kriteria ASN yang perlu dibangun adalah ASN berintegritas, memiliki
rasa nasionalisme tinggi, profesionalis berwawasan global; memahami IT dan
bahasa asing, hospitality networking, serta jiwa entrepreneurship.
Dengan terbitnya Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang aparatur sipil
Negara, pegawai negeri sipil diharuskan mempunyai fungsi sebagai:
a. Peaksana kebijakan publik
b. Pelayab publik
c. Perekat dan pemersatu bangsa
Berdasarkan pada Pasal 13 Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang
aparatur sipil Negara mengatur bahwa jabatan ASN terdiri atas:
a. Jabatan Administrasi
b. Jabatan Fungsional; dan
c. Jabtan Pimpinan Tinggi.
Peran dan kedudukan ASN dalam NKRI bisa dilihat dari kemampuan mereka
memahami manajemen ASN, Pelayanan Publik dan inovasi yang berkaitan
dengan whole of government (WOG).

17
2. Kompetensi literasi Digital
Berdasarkan arahan Presiden pada poin pembangunan SDM dan
persiapan kebutuhan SDM talenta digital, literasi digital berfungsi untuk
meningkatkan kemampuan kognitif sumber daya manusia di Indonesia agar
keterampilannya tidak sebatas mengoperasikan gawai. literasi digital adalah
sebuah konsep dan praktik yang bukan sekadar menitikberatkan pada
kecakapan untuk menguasai teknologi. Lebih dari itu, literasi digital juga banyak
menekankan pada kecakapan pengguna media digital dalam melakukan proses
mediasi media digital yang dilakukan secara produktif (Kurnia & Wijayanto,
2020; Kurnia & Astuti, 2017).
a. Digital Skill
Kemampuan mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras
dan piranti lunak TIK serta sistem operasi digital dalam kehidupan sehari-
hari.
b. Digital Culture
Kemampuan membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan
membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal
Ika dalam keseharian dan digitalisasi kebudayaan melalui pemanfaatan TIK
c. Digital Ethics
Kemampuan menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan,
mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika digital
(netiquette) dalam kehidupan sehari-hari.
d. Digital Safety
Kemampuan mengenali, mempolakan, menerapkan, menganalisis,
menimbang dan meningkatkan kesadaran perlindungan data pribadi dan
keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari.

18
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR (CORE VALUES) ASN

A. Identifikasi Permasalahan dalam Pelaksanaan Tugas dan Analisis Isu


Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah alat dan/atau tempat yang digunakan
untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif,
kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah,
dan/atau masyarakat.
Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah
fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya, Permenkes RI
No 43 Tahun 2019 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
Asuhan Keperawatan adalah rangkaian interaksi Perawat dengan Klien dan
lingkungannya untuk mencapai tujuan pemenuhan kebutuhan dan kemandirian
Klien dalam merawat dirinya. Pelayanan Keperawatan adalah suatu bentuk
pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan
yang didasarkan pada ilmu dan kiat Keperawatan ditujukan kepada individu,
keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik sehat maupun sakit, Permenkes RI
Nomor 26 Tahun 2019 Tentang Keperawatan.
Berdasarkan pengalaman orientasi selama 1 bulan di Puskesmas Menjalin
penulis menemukan isu-isu aktual yang relevan dengan data yang di dapat dari
Renstra 2022-2027, Penilaian Kinerja Puskesmas Menjalin 2019, dan diskusi
bersama mentor didapatkan isu-isu aktual di antaranya :
1. Belum optimalnya penemuan kasus Tuberkulosis (TB) positif
Capain penemuan kasus Tuberkulosis (TB) baru sesuai renstra 2022-2027
sebesar 16 kasus TB(41%), belum memenuhi target sebesar 39 (100 %)
kasus TB.

19
2. Belum optimalnya deteksi dini Tuberkulosis (TB) di wilayah kerja
Puskesmas Menjalin.
Capaian target Penilaian Kinerje Puskesmas 2019 masih kurang, target 10
capain 7.
3. Ketidakpatuhan minum Obat Anti Tuberkulosis (Oat).
Capain target Penilaian Kinerje Puskesmas 2019 masih kurang target 14
capain 11.

Analisis penentuan isu aktual dengan kriteria APKL sebagai berikut :


Tabel 4.1
Isu Aktual
KRITERIA 
NO ISU AKTUAL RANK
A P K L
Belum optimalnya penemuan kasus
1 4 4 2 3 13 I
Tuberkulosis (TBC)
Ketidakpatuhan minum Obat Anti
2 3 3 4 2 12 II
Tuberkulosis (Oat).
3 Belum optimalnya deteksi dini Tuberkulosis
(TBC) di wilayah kerja Puskesmas 4 3 3 1 11 III
Menjalin.
Keterangan:
5: Sangat Tinggi 4: Tinggi 3: Sedang 2: Rendah 1: Sangat Rendah
Berdasarkan tabel tersebut, maka isu aktual yang menjadi prioritas adalah Belum
optimalnya penemuan kasus Tuberkulosis (TBC) positif di Puskesmas Menjalin.
Penyebab isu tersebut antara lain :
1. Kurangnya media informasi mengenai layanan pasien tuberculosis (TBC)
2. Belum tersedianya pojok dahak di puskesmas menjalin
3. Belum optimalnya penanganan kasus tuberculosis (TBC)
Selanjutnya penyebab isu tersebut ditentukan prioritasnya dengan menggunakan
kriteria Urgency (urgensi), Seriousness (keseriusan) and Growth (perkembangan) atau
biasa disingkat USG dengan skala likert (rentang nilai 1 sampai dengan 5) sebagai
berikut;
Tabel 4.2
Penyebab Isu Aktual
Kriteria
No Faktor Penyebab Jumlah Urutan
U S G

20
Kurangnya media informasi
1 mengenai layanan pasien 4 4 4 12 1
tuberculosis (TBC)
Belum optimalnya penanganan
2 4 3 4 11 2
kasus tuberculosis (TBC)
Belum tersedianya pojok dahak di
3 2 3 3 8 3
puskesmas menjalin

Dari analisis menggunakan teknik USG maka didapatkan penyebab utama dari isu
yaitu Kurangnya media informasi mengenai layanan pasien tuberkulosis (TBC).
Dari rumusan pemetaan isu di atas, diajukan dan di konsultasikan dengan mentor
untuk gagasan pemecahan isu yaitu “Optimalisasi layanan pencegahan dan
penanganan kasus Tuberkulosis (TB) melalui media informasi di Puskesmas
Menjalin Kabupaten Landak”
Penulis melakukan kegiatan-kegiatan sebagaimana telah direncanakan dan
disusun dalam rancangan aktualisasi meliputi :
1. Penyusunan persiapan aktualisasi
2. Pengkoordinasian pelaksanaan pemecahan isu
3. Membuat media informasi alur pelayanan dan Leaflet Temukan Obati Sampai
Sembuh Tuberkulosis (TOSS TB)
4. Pengusulan kursi tunggu khusus pasien TB positif dan pengusulan pembuatan
pojok dahak
5. Melakukan uji coba media informasi
6. Mengusulkan kebijakan aturan alur layanan pasien TB kepada kepala puskesmas

21
22
B. Rancangan Aktualisasi
Tabel 4.3
Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS

Unit Kerja Puskesmas Rawat Inap Menjalin


1. Belum optimalnya penemuan kasus Tuberkulosis (TBC) positif
Identifikasi Isu 2. Ketidakpatuhan minum Obat Anti Tuberkulosis (Oat).
3. Belum optimalnya deteksi dini Tuberkulosis (TBC) di wilayah kerja Puskesmas Menjalin.
Isu yang Diangkat Belum optimalnya penemuan kasus Tuberkulosis (TBC) positif kurangnya Informasi tentang layanan
pasien Tuberkulosisi
Gagasan Pemecah Isu “Optimalisasi layanan pencegahan dan penanganan kasus Tuberkulosis (TBC) melalui media
informasi di Puskesmas Menjalin Kabupaten Landak”
Keterkaitan Terhadap Kontribusi Terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Nilai-Nilai BerAkhlak Visi-Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6
1. Penyusunan Output : Menepati janji keterkaitan - Bekerja sama
persiapan 1) Membuat janji dengan 1. Komunikasi langsung (Akuntabel : disiplin dengan kepala
aktualisasi mentor 2. Dapat bertemu bertanggung jawab) puskesmas dalam
Dan 2) Menemui mentor dengan mentor di Sopan, santun keterkaitan Rancangan
pengkoorinasian sopan santun sambut dengan ramah (Berorintasi Pelayanan : Aktualisasi saya
pelaksanaan 3) Mengkonsultasikan 3. Acuan kerja di setujui Ramah) dalam rangka
pemecahan acuan kerja 4. Catatan masukan dan Berkonsultasi keterkaitan mendukung Visi dan
masalah. 4) Mendengarkan dan saran (Kompeten : Visi Puskesmas
mencatat pengarahan 5. Adanya contoh media meningkatkan kompetensi Menjalin Yang
yang di berikan mentor informasi diri untuk menjawab - Menerapkan tata nilai
5) Mencari contoh media 6. Dapat bertemu tantangan yang selalu pelayanan
informasi, leafleat, dengan PJ program berubah) “TARIGAS”
Pengusulan kursi TBC disambut dengan Konsultasi dengan pihak Terampil, amanah,
tunggu khusus pasien ramah terkait keterkaitan ramah, inovatif, gesit,
TBC positif 7. Media informasi di (kolaboratif : Memberikan aman, dan sehat
6) Membuat janji dengan setujui ada sedikit kesempatan kpd berbagai - Bekerja sama
PJ program TBC revisi pihak utk berkontribusi) dengan PJ Program

22
7) Menemui PJ program 8. Catatan saran dan Membuat media informasi TBC dalam
TBC dengan sopan revisi Keterkaitan (adaptif : terus Rancangan
santun dan tepat waktu berinovasi dan Aktualisasi saya
8) Mendengarkan dan mengembangkan dalam rangka
mencatat saran dan kreatifitas) mendukung Tugas
arahan yang di Bukti Fisik: Mendengrkan dengan baik dan Fungsi
berikan PJ TBC 1. lembar konsultasi dan mencatat (Harmonis : Puskesmas Menjalin
2. Catatan Menghargai setiap orang sesuai Permenkes RI
3. Tangkapan layan lain apapun Nomor 43 Tahun
mencari contoh media latarbelakangnya) 2019 Tentang Pusat
informasi Konsulatsi dengan kepala Kesehatan
PKM dan program TBC Masyarakat.
(Loyal : pemerintah yang
sah)
2. Membuat media 1) Mencari bahan materi Output : Mencari materi keterkaitan - Kegiatan ini
informasi alur media informasi 1. Mendapatkan materi (Kompeten : merupakan bentuk
pelayanan dan meningkatkan kompetensi dari promotif,
leaflet Toss TB 2) Merancang desain 2. File Desain x banner diri) preventif dalam
media informasi X dan leaflet Merancang desain penanganan kasus
banner dan Leaflet keterkaitan TBC sesuai dengan
3. Catatan Saran ( Adaptif : Terus misi puskesmas
3) Melakukan konsultasi perbaikan desain berinovasi dan memberikan pelayan
desain media media informasi mengembangkan yang professional
informasi X banner kreativitas) dengan
dan leaflet dengan 4. Media informasi Melakukan konsultasi mengutamakan mutu
mentor sudah di perbaiki keterkaitan (Kolaboratif : klinis dan
dengan cermat dan Memberikan kesempatan keselamatan pasien.
4) Memperbaiki media teliti kpd berbagai pihak utk - Kegiatan ini
informasi berkontribusi) merupakan bentuk
5. Hasil cetak sesuai Memperbaiki Media dari promotif,
5) Mencetak media perikan dari mentor keterkaitan (Berorientasi preventif dalam
informasi X Banner Pelayanan : penanganan kasus
dan leaflet Bukti Fisik : Melakukan perbaikan TBC sesuai dengan
- Catatan perbaikan tiada henti) Tata Nilai pelayanan

23
X banner Saran perbaikan keterkaitan Puskesmas yaitu :
Bukti Fisik : : (Harmonis : Menghargai Terampil, Inovatif
catatan perbaikan buti setiap orang lain apapun
fisik latarbelakangnya)

3. Pengusulan kursi Output : Menepati janji keterkaitan - Kegiatan ini


tunggu khusus 1) Membuat jajnji dengan 1. Menepati janji (Akuntabel : disiplin merupakan bentuk dari
pasien TBC positif mentor 2. Mentor menerima bertanggung jawab) preventif dalam
2) Menemui mentor dengan baik Sopan, santun keterkaitan penanganan kasus
dan pengusulan
dengan ramah dan 3. Mendapatkan (Berorintasi Pelayanan : TBC sesuai dengan
pembuatan pojok sopan santun persetujuan dan arahan Ramah) misi puskesmas
dahak 3) Melakukan konsultasi dari mentor. Berkonsultasi keterkaitan memberikan pelayan
dengan mentor 4. Posisi kursi sudah di (Kompeten : yang professional
4) Menentukan posisi tentukan meningkatkan kompetensi dengan
kursi tunggu dan letak 5. Menepati janji diri untuk menjawab mengutamakan mutu
usualan pojok dahak di 6. Mendapat tantangan yang selalu klinis dan keselamatan
tempat yang sudah di persetujuan dan berubah) pasien
tentukan arahan Koordinasi ketersediaan
5) Membuat janji dengan 7. Mendapatkan 1 kursi kursi keterkaitan
phihak terkait PJ tunggu kapasitas 6 (kolaboratif :
program TB tempat duduk Menggerakan
6) Mengkomunikasikan 8. Pengusulan lokasi pemanfaatan berbagi
dengan PJ program TB pojok dahak disetujui sumberdaya untuk tujuan
tentang letak kursi 9. Sudah meletakan bersama)
tunggu pasien dan kursi tunggu ada Mengusulkan poojok dahak
posisi pojok dahak keterkaitaN (adaptif : terus
pasien Tuberkilosis berinovasi dan
7) Melakukan koordinasi mengembangkan
kepada PJ sarpras Bukti Fisik : kreatifitas)
terkait kursi tunggu - Ada kursi tunggu Mendengrkan dengan baik
8) Melakukan survei - Ada pojok dahak dan mencatat keterkaitan
posisi pojok dahak (Harmonis : Menghargai
bersma pj program tb setiap orang lain apapun
9) Meletakan kursi tunggu latarbelakangnya)

24
pasien TB dan Konsulatsi dengan Mentor
pengusulan PJ dan program TBC
pembuatan pojok keterkaitan (Loyal :
dahak di tempat yang pemerintah yang sah)
sudah di tentukan
4. Melakukan uji coba 1) Membuat janji dengan Output : Menepati janji , cek - Kegiatan ini
media informasi mentor dan PJ - Menepati janji kelengkapan keterkaitan merupakan bentuk
program TB - Mendapatkan (Akuntabel : disiplin dari preventif dalam
2) Melakukan komunikasi persetujuan bertanggung jawab dan penanganan kasus
terkait uji coba media - X banner dan leaflet cermat) TBC sesuai dengan
informasi dengan ada di tempat yg Sopan, santun keterkaitan misi puskesmas
ramah. Sopan santun sudah di tentukan (Berorintasi Pelayanan : memberikan pelayan
3) Meletakan Media - Pesien mengetahui Ramah) yang professional
informasi dan cek alur pelayanan Media informasi keterkaitan dengan
kelengkapan - Tampak pasien (adaptif : terus berinovasi mengutamakan mutu
4) Pasien mengetahui membaca leaflet dan mengembangkan klinis dan
alur pelayanan - Pojok dahak sudah kreativitas) keselamatan pasien
5) Pasien mengambil ada Pasien mengetahui alur
leaflet dan - Mencatat masukan pelayanan keterkaitan
membacanya dan saran dari (kolaboratif :memenuhi
6) Masukan dari mentor mentor kebutuhan masyarakat)
setelah di lakukan uji Pasien membaca leaflet
coba media informasi keterkaitan (kompeten :
Bukti fisik : membantu org lain
- X Banner belajar)
- Leaflet Mendengrkan dengan baik
- Pojok dahak dan mencatat keterkaitan
(Harmonis : Menghargai
setiap orang lain apapun
latarbelakangnya)

25
5. Mengusulkan 1) Mengusulkan rencana Output : Mengusulkan rencana - Kegiatan ini
kebijakan aturan kebijkan yang akan di 1. Mendapat kebijkan keterkaitan merupakan bentuk dari
alur layanan buat kepada kepala persetujuan usulan (Adaftif :Berinovasi dan promotif, preventif
pasien TBC kepada puskesmas dari mentor mengembangkan mendukung Tugas dan
kepala puskesmas 2) Konsultasi rancangan kreativitas) Fungsi Puskesmas
kebijkan yang telah di 2. Rancangan sedikit di Menjalin sesuai
buat kepada kepala revisi Konsultasi dengan mentor Permenkes RI Nomor
puskesmas keterkaitan (Kolaboratif : 43 Tahun 2019
3) Melakukan perbaikan 3. Rancanga sudah di Memberikan kesempatan Tentang Pusat
rancangan dengan lakukan revisi kpd berbagai pihak utk Kesehatan Masyarakat
cermat berkontribusi) dan Perpres RI Nomor
4) Minta persetujuan 4. Tersedianya 67 Tahun 2021
tanda tangan kepala kebijakan untuk SOP Melakukan perbaikan Tentang
puskesmas alur layanan pasien rancangan (Berorientasi Penanggulangan
TBC yang sudah di Pelayanan : Tuberkulosis
tanda tangani kepala Melakukan perbaikan
Puskesmas tiada henti)

Minta persetujuan mentor


keterkaitan (Harmonis :
Bukti fisik : Menghargai setiap orang
Ada Sop Alur pelayanan lain apapun
pasien TBC latarbelakangnya)

26
C. Jadwal Implementasi
Pelaksanaan aktualisasi merupakan salah satu rangkaian dalam Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang tertuang dalam Peraturan LAN-RI
Nomor 13 Tahun 2022 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon
PNS tahun 2022. Dalam hal ini pelatihan dasar dikonsep dengan memadukan
pembelajaran dengan sistem MOOC, distance learning dan off class di lokasi
orientasi CPNS. Pembelajaran terstruktur dan terintegrasi tersebut berdasarkan
kurikulum yang ditetapkan oleh LAN-RI (PerLAN Nomor 14 Tahun 2022) mengenai
Bela Negara, Nilai-Nilai Dasar PNS yaitu BerAkhlak (Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif), Manajemen ASN,
dan Smart ASN.
Pelaksanaan aktualisasi merupakan kegiatan off campus, dimana dalam
proses kegiatan ini menekankan pada penerapan dan pelaksanaan aktualisasi yang
telah diseminarkan pada rencana aktualisasi di tempat kerja dengan menyajikan
berbagai bukti yang relevan agar terbentuk habituasi dalam lingkungan kerja.
Kegiatan ini dilaksanakan di Puskesmas Menjalin selama 30 (tiga puluh) hari kerja
mulai tanggal 2 Juli sampai 9 Agustus tanggal 2021. Dalam penerapan aktualisasi
sebagai gagasan pemecahan isu, Penulis melakukan kegiatan-kegiatan
sebagaimana telah direncanakan dan disusun dalam rancangan aktualisasi. Adapun
penjabaran kegiatan yang telah terlaksana adalah sebagai berikut :
Tabel 4.4 Jadwal Implementasi
Keterangan
NO Kegiatan dan Ouput Waktu
Bukti Hasil
Penyusunan persiapan dan 4-8 Juli 2022 a. Jadwal
pengkordinasian pelaksanaan kegiatan
1
pemecahan Isu persiapan
Output : tersusun jadwal kegiatan b. catatan
Membuat media informasi alur 11-15 Juli 2022 a. desain X
pelayanan dan leaflet Toss TB banner
2
Output : tersedia perangkat media b. desain
informasi leaflet
Pengusulan kursi tunggu khusus 18-22 Juli 2022 a. ada kursi
pasien TBC positif dan pengusulan tunggu
pembuatan pojok dahak. b. lokasi pojok
3
Output : mendapat 1 buah kursi dahak
tunggu dan ususlan di pojok dahak
di setujui
Melakukan Uji Coba Media 25 Juli – 2 a. X Banner
informasi Agustus 2022 b. Leaflet
4
0utput : X banner, leaflet c. Pojok
dahak
5 Mengusulkan kebijakan aturan alur 3 – 6 Agustus a. Ada SoP
layanan pasien TBC kepada 2022 Alur

27
kepala Puskesmas Pelayanan
Output : usulan sop di setujui Pasien TBC
D. Pembimbingan
1. Pembimbingan Dengan Mentor
Tabel 4.5
Nama Peserta : Nur Rochman
Satuan Kerja : Puskesmas Menjalin
Tempat Aktualisasi : Puskesmas Menjalin
Nama Mentor : Edita Linda, SKM
Hari/Tangal Kegiatan / output Paraf
No Media Komunikasi
Waktu Mentor

1. Jum,at
Melakukan kontrak
1 Juli 2022 Tatap Muka
waktu
10.00 Wib
2. Senin,
Konsultasi mengenai isu
4 Juli 2022 Tatap Muka
aktual
10.00 Wib
3. Rabu,
Penentuan penyebab
6 Juli 2022 Tatap Muka
isu aktual
13.30 Wib
4. Jum,at,
Konsulatasi laporan
8 Juli 2022 Tatap Muka
Aktualisasi
09.00 Wib
5. Senin,
Konsultasi Media
14 Juli 2022 Tatap Muka
Informasi
13.00-14.00
6. Senin, Konsultasi Tindak
18 Juli 2022 Lanjut Aktualisasi pojok Tatap Muka
13.00-14.00 dahak
7. Jum,at Konsultasi serah terima
22 Juli 2022 Media Informasi X Tatap Muka
13.00-14.00 Banner dan Leaflet
8. Jum,at Pengesahan SOP Alur
3 Agustus 2022 Pelayanan Pasien TB Tatap Muka
13.00-14.00
9.

10.

Mentor/Atasan Langsung Ngabang, Agustus 2022


Peserta Latsar CPNS Golongan III
Angkatan 1 Tahun 2022

Edita Linda, SKM Nur Rochman, S.Kep., Ns


Penata Muda Tingkat I - III/B Penata Muda Tingkat I - III/B

28
NIP.197901302005022003 NIP. 199312302022031008

2. Pembimbingan Dengan Coach


Tabel 4.6
Nama Peserta : Nur Rochman
Satuan Kerja : Puskesmas Menjalin
Tempat Aktualisasi : Puskesmas Menjalin
Nama coach : AMANDUS IVO MARIO, S.STP, M.Tr.I.P.
Tanggal/ Catatan Bimbingan dan
No Media Komunikasi Paraf Coach
Waktu Hasil Capaian
Sabtu ,
18 Juni 2022 Konsultasi isu judul
1. Zoom Meeting
13.00-15.00 Rancangan Aktualisasi
Wib
Rabu,
Penysusunan Rancangan
2. 22 Juni 2022 VC wathsaap
Aktualisasi
16.00-16.00
Sabtu,
Penyusunan Rancangan
3. 25 Juni 2022 Zoom Meeting
Aktualisasi Bab IV
08.00-09.00
Senin,
Penyusunan Rancangan
4. 27 Juni 2022 Zoom Meeting
Aktualisasi Bab I-IV
08.00-09.00
Rabu,
Penyusunan Rancangan
5. 29 Juni 2022 Zoom Meeting
Aktualisasi Bab I-V dan PPT
08.00-09.00
Kamis,
Latihan Presentasi
6. 30 Juni 2022 Zoom Meeting
Rancangan Aktualisasi
20.00-23.00
Rabu,
7. 20 Juli 2022 Laporan Aktualisasi Bab V Tatap Muka
12.00-13.00
Jum,at
Penyusunan Laporan
8. 22 Juli 2022 Via Group WA
Aktualisasi
14.00-15.00

Coach Ngabang, Agustus 2022


Peserta Latsar CPNS Golongan III
Angkatan 1 Tahun 2022

AMANDUS IVO MARIO, S.STP, M.Tr.I.P. Nur Rochman, S.Kep., Ns


NIP.1991051820120610001 NIP. 199312302022031008

29
BAB V
LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi


Pelaksanaan aktualisasi merupakan kegiatan off campus, dimana dalam proses
kegiatan ini menekankan pada penerapan dan pelaksanaan aktualisasi yang telah
diseminarkan pada rencana aktualisasi di tempat kerja dengan menyajikan berbagai bukti
yang relevan agar terbentuk habituasi dalam lingkungan kerja. Kegiatan ini dilaksanakan
di Puskesmas Menjalin Kabupaten Landak. Dalam pelaksanaan aktualisasi penulis
melaksanakan kegiatan dan menerapkan nilai-nilai BerAkhlak (Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Harmonis, Kompeten, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) yang telah diajarkan dalam
setiap mata pelatihan. Kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN dijadwalkan dari
tanggal 2 Juli 2022 sampai dengan 9 Agustus 2022, penulis telah melaksanakan seluruh
kegiatan yang telah direncanakan dan disesuaikan dengan kondisi lapangan. Berikut ini
tabel pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar substansi aktualisasi di Puskesmas
Menjalin Kabupaten Landak meliputi :
Tabel 5.1 Laporan Aktualisasi Kegiatan 1
Nama Kegiatan : Penyusunan Persiapan Aktualisasi dan
Pengkoordinasian Pelaksana Pemecahan Isu
Waktu Pelaksanaan Kegiatan Rencana : 4 s.d 8 Juli 2022
Realisasi : 4 s.d 8 Juli 2022
Tempat Puskesmas Menjalin
Output / Hasil Kegiatan 1. Melakukan konsultasi Terkait Isu bersama
mentor
2. Adanya Berita Acara Persetujuan Terkait Isu
3. Adanya arahan untuk bertemu PJ Program
Penyakit Tuberkulosis (TB)
4. Mencari contoh media Informasi Alur
Pelayanan dan Leaflet Toss TB
Bukti Fisik 1. Lembar Konsultasi
2. Berita Acara Judul Aktualisasi
3. Tangkapan Layar mencari Contoh Media
Informasi Alur Pelayanan TB dan Leaflet
4. Tangkapan Poto bertemu dengan PJ Program
TB dan melakukan koordinasi terkait contoh

30
alur pelayanan pasien TB
Uraian Pelaksanaan Tahapan Kegiatan
1. Pada tanggal 1 Juli 2022 sebelum melakukan konsultasi setelah Apel pagi jam
08.30 Wib menghampiri Kepala Puskesmas untuk menentukan jadwal
pertemuan yang di rencankakan pada hari Senin 4 juli 2022 (Kolaboratif :
memberikan kesempatan kpd berbagai pihak)
2. Pada Tanggal 4 Juli Saya bertemu dengan kepala Puskesmas Menjalin selaku
mentor jam 10.00 -11.00 Wib yang sebelumnya sudah membuat janji dan
datang sesuai waktu yang di tentukan mentor (Akuntabel : disiplin)
3. saat masuk ruangan mentor saya mengetok pintu terlebih dahulu dan meminta
izin untuk masuk, bertemu dengan ramah dan sopan (Berorientasi Pelayanan :
Ramah)
4. setelah itu saya melakukan konsultasi terkait Isu Acuan Kerja (Kolaboratif :
memberikan kesempatan kpd berbagai pihak)
5. pada tanggal 5 Juli saya membuat berita acara terkait isu yang di angkat
(Kompeten : Meningkatkan Kompetensi diri).
6. pada tanggal 7 Juli 2022 Jam 13.00 Wib melakuan konsultasi terkait contoh
media informasi alur pelayanan pasien TB dan Leaflet, serta mendapat arahan
untuk bertemu dengan PJ Program TB (Adaptif : Terus Berinovasi dan
Kreatifitas)
7. pada Tanggal 8 Juli jam 13.00 wib Mendengarkan dengan baik dan mencatat
saran dari PJ Program TB (harmonis : Menghargai setiap Orang).
Manfaat
1. Bagi Penulis
Dengan menerapkan nilai – nilai BerAkhlak, saya sebagai Calon Pegawai Negeri
Sipil dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman nilai tersebut yaitu
dengan membiasakan menepati waktu yang sudah di janjikan, bertemu dengan
ramah dan sopan, melakukan konsultasi kepada atasan, berkolaborasi dengan
pihak lain, terus berinovasi dan kreatifitas dan menghargai orang lain saat
berbicara.
2. Bagi Organisasi
Dengan di buatnya alur pelayanan pasien TB dan Leaflet TB menjadi solusi dalam
membantu mengoptimalkan pencegahan dan penanganan kasus TBC di
Puskesmas Menjalin.
3. Bagi Masyarakat
Dapat meningkatkan pengetahuan tentang Alur pelayanan Pasien TB di

31
Puskesmas Menjalin dan mengetahui pencegahan penularan penyakit TB
Kontribusi Terhadap Visi-Misi Kepala Daerah
Dengan pelaksanaan menyusun rancangan kegiatan nilai-nilai dasar ASN BerAkhlak
ini, maka dapat berkontribusi terhadap Mewujudkan Pelayanan Publik yang Responsif
dan terukur.
Analisa Dampak
Perlunya sebuah persiapan untuk merancang dan memperbaiki setiap tahapan
kegiatan yang dilaksanakan sehingga tujuan tercapai dengan baik dan terarah serta
meminimalisir resiko kesalahan dalam pelaksanaan, hal ini sesuai nilai dasar ASN
BerAkhlak.

Kegiatan 1. Penyusunan Persiapan Aktualisasi dan Pengkoordinasian Pelaksana


Pemecahan Isu.
No Tahapan Kegiatan
Foto
1 Melakukan pelaporan dan konsultasi
terkait Isu yang diangkat

gambar 5.2
2 Menyiapkan Berita Acara untuk di
Setujui

gambar 5.3

32
3 Mencari contoh media informasi Alur
pelayanan dan Leaflet Toss TB

gambar 5.4
4 Bertemu dengan PJ Program TB dan
melakukan koordinasi terkait contoh
alur pelayanan pasien TB

gambar 5.5

Tabel 5.2 Laporan Kegiatan Aktualisasi 2


Nama Kegiatan : Membuat media informasi Alur pelayanan Pasien
TB dan Leaflet Toss TB
Waktu Pelaksanaan : Rencana : 11 s.d 15 Juli 2022
Realisasi : 11 s.d 15 Juli 2022
Tempat Puskesmas Menjalin
Output / Hasil Kegiatan 1. Mencari bahan materi media informasi
2. Merancang desain media informasi
3. Melakukan konsultasi media informasi
4. Mencetak media informasi
Bukti Fisik 1. Tangkapan berupa poto
2. Poto pembuatan Alur pelayanan TB
menggunakan MS word
3. Poto Revisi media informasi
4. Adanya X banner Alur Pelayanan Pasien TB
dan Leaflet Toss TB
Uraian Pelaksanaan Tahapan Kegiatan
1. Pada Tanggal 11 Juli 2022 Jam 08.00 Wib Saya mencari bahan materi media
informasi dalam membuat rancangan media informasi alur pelayanan pasien TB
dan leaflet Toss TB (Kompeten : Meningkatkan Kompetensi diri).

33
2. Lalu di lanjutkan merancang desain media informasi (Adaptif : Terus Berinovasi
dan Kreatifitas).
3. Pada tanggal 13 Juli 2022 Jam 13.00 melakukan konsultasi media informasi yang
sudah di rancang bertemu dengan mentor dan PJ program TB (Kolaboratif :
memberikan kesempatan kpd berbagai pihak).
4. Setelah itu pada tanggal 14 Juli 2022 jam 14.00 Wib memperbaiki media informasi
yang di revisi (Berorientasi Pelayanan : melakukan perbaikan tiada henti), .
5. Pada tanggal 15 Juli 2022 10.00 menerima saran dan masukan dari mentor
(Harmonis:Menghargai setiap orang lain apapun latarbelakangnya).
6. kemudian membawa rancangan media informasi di percetakan jam 16.00.
(Akuntabel : bertanggung jawab)
Manfaat
1. Bagi Penulis
Dengan menerapkan nilai – nilai BerAkhlak, saya sebagai Calon Pegawai Negeri
Sipil dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman nilai tersebut yaitu
dengan bertangnggung jawab dengan apa yan sudah di buat dan selalu berusahan
mengembangkan diri mengikuti perkembangan jaman terutama di Era Digital saat
ini.
2. Bagi Organisasi
Dengan di buatnya alur pelayanan pasien TB dan Leaflet TB menjadi solusi dalam
membantu meningkatkan upaya pencegahan dan penanganan kasus TBC di
Puskesmas Menjalin.
3. Bagi Masyarakat
Masyarakat mengetahui alur pelayanan pasien TB di Puskesmas Menjalin dan bisa
menambah wawasan masyarakat tentang penyakit tuberculosis
Kontribusi Terhadap Visi-Misi Kepala Daerah
Dengan di buatnya alur pelayanan pasien TB dan Leaflet TB sesuai dengan nilai-nilai
dasar ASN BerAkhlak, maka dapat berkontribusi dengan misi Mewujudkan Pelayanan
Publik yang Responsif dan terukur.
Analisa Dampak
Jika kegiatan menggunakan media informasi Alur Pelayanan TB dan Leaflet TOSS TB
tidak menerapkan Core Value Nilai berakhlak, maka keselamatan pasien akan
beresiko, menyebabkan terjadinya penularan TB.

Kegiatan 2. Membuat media informasi Alur pelayanan Pasien TB dan Leaflet Toss TB

34
No Tahapan Kegiatan Foto
1 Mencari materi terkait pembuatan
media informasi Alur Pelayanan
Pasien TB dan Toss TB
https://www.scribd.com/document/
472405886/Alur-Pelayanan-Tb-Paru
https://promkes.kemkes.go.id/search

gambar 5.6
2 Merancang desain media informasi

gambar 5.7 5.8

3 Melakukan konsultasi media


informasi

gambar 5.9
4 Mencetak media informasi X Banner
Alur Pelayanan Pasien TB dan
Leaflet Toss TB

gambar 5.10

35
Gambar 5.11

gambar 5.12 gambar 5.13


Tabel 5.3 Laporan Kegiatan Aktualisasi 3
Nama Kegiatan : Pengusulan kursi tunggu khusus pasien TB positif
dan Pengusulan pojok dahak
Waktu Pelaksanaan : Rencana : 18 s.d 22 Juli 2022
Realisasi : 18 s.d 19 Juli 2022
Penjelasan : kegiatan selesai dalam waktu 2 hari
mentor minta lebih cepat
Tempat Puskesmas Menjalin
Output / Hasil Kegiatan 1. Persetujuan usulan lokasi pojok dahak
2. Melakukan survei lokasi pojok dahak bersama
mentor dan PJ Program TB
3. Adanya kursi tunggu khusus pasien positi TB
4. Adanya lokasi pojok dahak
Bukti Fisik 1. Poto lokasi pojok dahak
2. Poto kursi tunggu pasien khusus pasien TB
Uraian Pelaksanaan Tahapan Kegiatan

36
1. Pada Tanggal Saya 18 Juli 2022 jam 08.30 wIb saya membuat janji untuk bertemu
mentor setelah Apel pagi (Akuntabel : Disiplin bertanggung jawab). dan
menjelaskan usulan terkait ketersediaan kursi khusus pasien TB dan Pojok dahak
(Adaptif : Terus Berinovasi dan Kreatifitas).
2. Pada Tanggal 19 Juli 2022 Jam 11.00 Wib membuat janji dengan mentor dan Pj
Program TB untuk melakukan survei lokasi pojok dahak (Kolaboratif : memberikan
kesempatan kpd berbagai pihak ) menjelaskan letak pojok dahak agar di buat di
luar bangunan utama dan kursi tunggu pasien khusus TB harus terpisah dengan
pasien umum (Kompeten : Meningkatkan Kompetensi diri). setelah itu saya
memastikan kursi tungu pasien tersedia (Berorientasi Pelayanan : melakukan
perbaikan tiada henti), menerima saran dan masukan dari mentor agar selalu
melakukan komunikasi dengan PJ Program TB (Harmonis : Menghargai setiap
orang lain apapun latarbelakangnya)
Manfaat
1. Bagi Penulis
Dengan menerapkan nilai – nilai BerAkhlak, saya sebagai Calon Pegawai Negeri
Sipil dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman nilai tersebut yaitu nilai
kolaborasi dimana dengan berkolaborasi membuat rancangan aktuausasi saya
bisa berjalan sesuai dengan tahapan yang sudah di tentukan.
2. Bagi Organisasi
Dengan adanya kursi tunggu khusus pasien TB dan pojok dahak di harapkan
dapat membantu mengoptimalkan pencegahan dan penanganan kasus TBC di
Puskesmas Menjalin.
3. Bagi Masyarakat
Sebagai tindakan pencegahan penularan penyakit tuberculosis dengan
memisahkan kursi tunggu pasien umum dan khusus pasien TB
Kontribusi Terhadap Visi-Misi Kepala Daerah
Dengan di buatnya kegiatan usulan Pojok dahak dan Kursi tunggu pasien TB sesuai
dengan nilai-nilai dasar ASN BerAkhlak, maka dapat berkontribusi dengan misi
Mewujudkan Pelayanan Publik yang Responsif dan terukur.
Analisa Dampak
Jika kegiatan usulan pojok dahak dan kursi tunggu pasien TB tidak di laksanakan
dengan menerapkan nilai dasar ASN BerAkhlak maka akan sulit untuk melakukan
upaya preventif dan deteksi dini untuk pencegahan kasus TB di puskesmas menjalin.

37
Kegiatan 3. Pengusulan kursi tunggu khusus pasien TBC positif dan Pengusulan pojok
dahak
No Tahapan Kegiatan Foto
1 Melakukan pengusulan lokasi pojok
dahak

gambar 5.14
2 Melakukan survei lokasi pojok
dahak

gambar 5.15
3 Memastikan ada kursi tunggu
pasien khusus pasien TB

gambar 5.16

38
4 Lokasi pojok dahak di setujui

gambar 5.17

Tabel 5.4 Laporan kegiatan aktualisasi 4


Nama Kegiatan : Melakukan Uji Coba Media Informasi
Waktu Pelaksanaan : Rencana : 25 Juli s.d 02 Agustus 2022
Realisasi : 25 Juli s.d 02 Agustus 2022
Tempat Puskemas Menjalin
Output / Hasil Kegiatan 1. Serah terima Media Informasi ke PJ Program
TB
2. Adanya Alur Pelayanan Pasien TB di depan
pintu masuk Puskesmas
3. Adanya leaflet Toss TB di Rak Kayu Leaflet
Puskesmas Menjalin
4. Adanya hasil evaluasi
Bukti Fisik 1. Foto lokasi media Informasi Alur pelayanan
Pasien TB
2. Foto Leaflet Toss TB di rak kayu leaflet
puskesmas menjalin
3. Hasil Uji Coba
Uraian Pelaksanaan Tahapan Kegiatan
1. Pada tanggal 25 Juli 2022 setelah Apel pagi jam 08.30 Saya membuat janji untuk
bertemu mentor (Akuntabel : Disiplin bertanggung jawab). dan menanyakan
peletakan media informasi yang sudah di cetak (Adaptif : Terus Berinovasi dan
Kreatifitas). Selanjutnya mendapatkan arahan dari mentor untuk serah terima

39
media informasi ke PJ Program TB (Kolaboratif : memenuhi kebutuhan
masyarakat)
2. Pada tanggal 26 Juli 2022 jam 10.00 Wib meletakan media informasi sesuai arahan
dari pj program TB (Harmonis : Menghargai setiap orang lain apapun
latarbelakangnya) (Kompeten : Meningkatkan Kompetensi diri).
3. pada tanggal 1-2 Agustus 2022 media informasi untuk di lakukan evaluasi
(Berorientasi Pelayanan : melakukan perbaikan tiada henti).
Manfaat
1. Bagi Penulis
Dengan menerapkan nilai – nilai BerAkhlak, dalam pelaksanaan kegiatan uji coba
media informasi ini saya dapat melakukan uji coba dan evaluasi sesuai dengan
yang di rancang.
2. Bagi Organisasi
Dengan adanya media Informasi alur pelayana pasien TB dan Leaflet Toss TB di
harapkan dapat membantu mengoptimalkan pencegahan dan penanganan kasus
TBC di Puskesmas Menjalin.
3. Bagi Masyarakat
Agar masyarakat mengetahui alur pelayanan pasien TB dan apa itu penyakit
Tuberkulosis.
Kontribusi Terhadap Visi-Misi Kepala Daerah
Melakukan uji coba media informasi sesuai dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN
BerAkhlak, maka dapat berkontribusi dengan misi Mewujudkan Pelayanan Publik yang
Responsif dan terukur.
Analisis Dampak
Apabila kegiatan Uji Coba Media Informasi tidak menerapakan Nilai Dasar BerAkhlak
dan kedudukan peran ASN maka akan sulit mengukur manfaat media informasi yang
sudah di buat bagi pasien TB.

Kegiatan 4. Melakukan Uji Coba Media Informasi


No Tahapan Kegiatan Foto

40
1 Bertemu dengan Mentor mencatat gambar 5.18
arahan

2 Melakukan serah terima Media gambar 5.19


Informasi dengan PJ Program TB

3 Meletakan Media informasi X Baner


Alur Pelayanan TB di depan pintu
masuk Puskesmas

gambar 5.20

41
4 Meletakan Media Informasi Leaflet
Toss TB di rak kayu leaflet Puskesmas
Menjalin

gamb
ar 5.21

Tabel 5.5 Laporan Kegiatan Aktualisasi 5


Nama Kegiatan : Mengusulkan kebijakan aturan alur pelayanan
pasien TB kepada kepala Puskesmas
Waktu Pelaksanaan : Rencana : 2 s.d 6 Agustus 2022
Realisasi : 2 s.d 3 Agustus 2022
Penjelasan :Kepala Puskesmas Dinas Luar pada
tanggal 4-5 Agustus 2022
Tempat Puskesmas Menjalin
Output / Hasil Kegiatan 1. Mendapat persetujuan usulan dari mentor
2. Adanya referensi kebijakan
3. Adanya SOP alur pelayanan pasien TB
Bukti Fisik 1. Tangkapan Layar SOP alur pelayanan pasien
TB
2. Adanya SOP
3. SOP yang sudah di setujui
Uraian Pelaksanaan Tahapan Kegiatan
1. Pada tanggal 2 Agustus 2022 jam 13.00 Wib Saya membuat janji untuk bertemu
mentor (Akuntabel : Disiplin bertanggung jawab). Lalu mengusulkan rancangan
SOP alur pelayanan Pasien TB (Adaptif : Terus Berinovasi dan Kreatifitas).
Selanjutnya melakukan revisi SOP yang sudah di usulkan (Berorientasi
Pelayanan : melakukan perbaikan tiada henti). mendapatkan arahan dari mentor
untuk membuat kerangka acuan kerja(Kolaboratif : memberikan kesempatan
kepada berbagai pihak untuk berkontribusi)

42
2. pada tanggal 3 Agustus Jam 09.00 Wib saya meminta persetujuan tanda tangan
untuk SOP yang sudah di buat: (Harmonis: Menghargai setiap orang lain apapun
latarbelakangnya)
Manfaat
1. Bagi Penulis
Dengan menerapkan nilai – nilai BerAkhlak, dalam pelaksanaan pembuatan SOP
alur pelayanan TB saya dapat berkolaborasi dengan baik dan mengembangkan
kompetensi diri.
2. Bagi Organisasi
Dengan adanya SOP alur pelayana pasien TB di harapkan dapat membantu
meningkatkan capain kinerja puskesmas menjalin dalam penanganan kasus TBC
3. Bagi Masyarakat
Agar masyarakat mengetahui alur pelayanan pasien TB di puskesmas menjalin
Kontribusi Terhadap Visi-Misi Kepala Daerah
Melakukan mengusulkan kebijakan aturan alur pelayanan sesuai dengan menerapkan
nilai-nilai dasar ASN BerAkhlak, maka dapat berkontribusi dengan misi Mewujudkan
Pelayanan Publik yang Responsif dan terukur.
Analisis Dampak
Apabila kegiatan membuat SOP alur pelayanan pasien TB tidak menerapakan Nilai
Dasar ASN BerAkhlak dan kedudukan peran ASN maka tujuan tidak tercapai dengan
baik dan terarah serta meminimalisir resiko kesalahan dalam pelaksanaan.

Kegiatan 5. Mengusulkan kebijakan aturan alur pelayanan pasien TB kepada kepala


Puskesmas
No Tahapan Kegiatan Foto
1 Bertemu dengan Mentor mengusulkan
rancangan SOP

gambar 5.22

43
2 Mencari referensi terkait SOP Alur
Pelayanan pasien TB

gambar 5.23
3 Melakukan konsultasi SOP

gambar 5.24
4 SOP alur pelayanan pasien TB sudah
di tanda tangani oleh Kepala
Puskesmas Menjalin

gambar 5.25

44
Nama : Nur Rochman
NIP : 199312302022031008 Lembar Pembimbingan / Pengendalian
Unit Kerja : Puskesmas Menjalin Aktualisasi Oleh Mentor
Jabatan : Perawat Ahli-Pertama
Kegiatan : Konsultasi mengenai Isu Aktual di Puskesmas Menjalin
Tanggal : Selasa, 4 Juli 2022 Jam 10.00 – 11.30 wib
PENYELESAIAN KEGIATAN CATATAN MENTOR PARAF
 Tahapan Kegiatan - Arahan mentorJangan
- Mempersiapkan diri dan isu lupa berkonsultasi
yang sudah di dapat dengan PJ Program
- Melakukan kontrak waktu TB
terkait isu dan melakukan - Terkait Isu yang di
konsultasi angkat mebuat alur
- Bertemu mentor dengan pelayanan dengan X
ramah Banner agar mudah
 Ouput Kegiatan untuk di pindahkan.
- Isu untuk penyusunan RA di - Mengerjakan tugas ini
setujui dengan bersungguh-
- Mendapatkan kontrak waktu sungguh
bertemu dengan Kepala
Puskesmas
 Keterkaitan Substansi Mata
Pelatihan
- Akuntabel : disiplin
- Kompeten : meningkatkan
kualitas diri
- Kolaboratif : memberikan
kesempatan orang lain
- Berorientasi pelayanan :
Ramah
 Kontribusi Terhadap Visi-Misi
Organisasi
- Menerapkan nilai dasar ASN
berakhak sejalan dengan Tata
nilai : Tarigas (terampil,
amanah, ramah, inovatif, gesit,
aman dan sehat, ) Mendukung
visi Puskesmas : terdepan dan
Terpercaya dalam Pelayanan
Kesehatan
 Lampiran
- Ada dokumentasi Poto

45
Nama : Nur Rochman
NIP : 199312302022031008 Lembar Pembimbingan / Pengendalian
Unit Kerja : Puskesmas Menjalin Aktualisasi Oleh Mentor
Jabatan : Perawat Ahli-Pertama
Kegiatan : Membuat Media Informasi
Tanggal : Senin, 11 Juli 2022 Jam 13.00 – 14.00 wib
PENYELESAIAN KEGIATAN CATATAN MENTOR PARAF
 Tahapan Kegiatan - Arahan konsultasi
- Mencari materi terkait media informasi
pembuatan media informasi dengan pj program TB
- Merancang media informasi - Letak media informasi
- Melakukan konsultasi media x banner alur
informasi pelayanan TB di
- Mencetak media informasi X depan pintu masuk
banner Alur pelayanan pasien puskesmas
TB dan Leaflet Toss TB
 Ouput Kegiatan
- Bahan materi tersedia
- Desain rancangan tersedia
- X Banner dan Leaflet Toss TB
 Keterkaitan Substansi Mata
Pelatihan
- Adaptif : inovasi dan kreatifitas
- Kompeten : meningkatkan
kualitas diri
- Kolaboratif : memberikan
kesempatan orang lain
- Berorientasi pelayanan :
Ramah
 Kontribusi Terhadap Visi-Misi
Organisasi
- Menerapkan nilai dasar ASN
berakhak sejalan dengan Tata
nilai : Tarigas (terampil,
amanah, ramah, inovatif, gesit,
aman dan sehat, ) Mendukung
visi Puskesmas : terdepan dan
Terpercaya dalam Pelayanan
Kesehatan
 Lampiran
- Ada dokumentasi Poto
- Media Informasi yang di cetak

46
Nama : Nur Rochman
NIP : 199312302022031008 Lembar Pembimbingan / Pengendalian
Unit Kerja : Puskesmas Menjalin Aktualisasi Oleh Mentor
Jabatan : Perawat Ahli-Pertama
Kegiatan : Pengusulan Kursi Tunggu Pasien TB dan pojok dahak
Tanggal : Senin, 18- 19 Juli 2022 Jam 08.30 – Wib
PENYELESAIAN KEGIATAN CATATAN MENTOR PARAF
 Tahapan Kegiatan - Lokasi pojok
- Melakukan pengusulan lokasi dahak harus dekat
pojok dahak dan kursi tunggu dengan lab
pasien TB - Kursi tunggu
- Melakukan survei lokasi pojok pasien TB di beri
dahak dan kursi tunggu pasienTB keterangan
- Memastikan adanya pojok dahak - Pojok dahak di beri
dan kursi tunggu keterangan
 Ouput Kegiatan
- Persetujuan usulan pojok dahak
dan kursi pasien tb
- Survey bersama mentor dan PJ
program TB
- Tersedianya kursi dan lokasi pojok
dahak
 Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
- Akuntabel : disiplin
- Kompeten : meningkatkan kualitas
diri
- Adaftif : berinovasi dan Kreatifitas
- Kolaboratif : memberikan
kesempatan orang lain
- Berorientasi pelayanan : Ramah
- Harmonis : menghargai orang lain
 Kontribusi Terhadap Visi-Misi
Organisasi
- Kegiatan ini sesuai dengan Misi
Puskesmas memberikan
pelayanan yang professional
dengann mengutamakan mutu
klinis dan keselamatan pasien.
 Lampiran
- Dokumentasi Poto

47
Nama : Nur Rochman
NIP : 199312302022031008 Lembar Pembimbingan / Pengendalian
Unit Kerja : Puskesmas Menjalin Aktualisasi Oleh Mentor
Jabatan : Perawat Ahli-Pertama
Kegiatan : Melakukan Uji Coba Media Informasi
Tanggal : Senin, 18- 19 Juli 2022 Jam 08.30 – Wib
PENYELESAIAN KEGIATAN CATATAN MENTOR PARAF
 Tahapan Kegiatan - Media infromasi
- Bertemu Mentor Alur Pelayanan TB
- Serah terima Media Informasi di depan pintu
- Meletakan Media Informasi masuk Psukesmas
 Ouput Kegiatan biar banyak pasien
- Dapat bertemu dengan mentor yang tahu
- Serah terima usulan media - Dan leaflet Toss
informasi TB di rak baca
- Adanya lokasi peletakan media puskesmas
media informasi menjalin
 Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
- Akuntabel : bertanggung jawab
- Kompeten : meningkatkan kualitas
diri
- Adaftif : berinovasi dan Kreatifitas
- Kolaboratif : memberikan
kesempatan orang lain
- Berorientasi pelayanan : Ramah
- Harmonis : menghargai orang lain
 Kontribusi Terhadap Visi-Misi
Organisasi
- Kegiatan ini sesuai dengan Misi
Puskesmas memberikan
pelayanan yang professional
dengann mengutamakan mutu
klinis dan keselamatan pasien.
 Lampiran
- Dokumentasi Poto
- Leaflet Toss TB

Nama : Nur Rochman


NIP : 199312302022031008 Lembar Pembimbingan / Pengendalian
Unit Kerja : Puskesmas Menjalin Aktualisasi Oleh Coach
Jabatan : Perawat Ahli-Pertama
Kegiatan : Konsultasi Penyusunan Rancangan Aktualisasi

48
Tanggal : Rabu, 22 Juni 2022 Jam 16.00 Wib
PENYELESAIAN KEGIATAN CATATAN COACH PARAF

 Tahapan Kegiatan - Revisi BaB 1 untuk


- Mempersiapkan diri dan lebih fokus kepada
tempat, laptop, buku dan masalah Isu yang di
pulpen angkat
- Mempersiapkan Rancangan - Arahan coach
Aktualisasi penentuan Isu APKL
- Melakukan kontrak waktu dan Penyebab isu
untuk melakukan Video Call USG di tenttukan
Via WA pembobotan nilai
- Melakukan Video Call via WA bersama mentor
sesuai waktu yang di tentukan - Revisi bab 4 untuk
- Melakukan konsultasi terkait menambahkan
Rancangan Aktualisasi yang tahapan pelaksanaan
sudah di buat Uji Coba Media
 Ouput Kegiatan Informasi
- Adanya Tempat yang
mendukung untuk melakukan
video call via wa dengan
Coach
- Dapat melakukan konsultasi
via VC Wa dengan Coach
- Coach menyetujui
rancanganaktualisasi yang
sudah di buat
 Keterkaitan Substansi Mata
Pelatihan
- Kompeten : meningkatkan
kualitas diri
- Adaftif : berinovasi dan
Kreatifitas
- Kolaboratif : memberikan
kesempatan orang lain
- Berorientasi pelayanan :
Ramah
- Harmonis : menghargai orang
lain
 Kontribusi Terhadap Visi-Misi
Organisasi
Kegiatan ini merupakan bentuk
dari upaya preventif dan promotif
mendukung tugas dan fungsi
puskesmas menjalin sesuai
Permenkes RI Nomor 43 Tahun
2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat dan Perpres RI Nomor
67 Tahun 2019 Tentang

49
Penanggulangan Tuberkulosis.
 Lampiran
- Tangkapan Layar konsultasi
Video Call Via Wa

Nama : Nur Rochman


NIP : 199312302022031008 Lembar Pembimbingan / Pengendalian
Unit Kerja : Puskesmas Menjalin Aktualisasi Oleh Coach
Jabatan : Perawat Ahli-Pertama
Kegiatan : Konsultasi Penyusunan Laporan Aktualisasi
Tanggal : Rabu, 22 Juli 2022 Jam 16.00 Wib
PENYELESAIAN KEGIATAN CATATAN COACH PARAF

 Tahapan Kegiatan - Revisi daftar isi


- Mempersiapkan diri dan laptop laporan aktuakisasi
dan Hp sesuai format yang
- Mempersiapkan Laporan dikirim
Aktualisasi - Revisi lembar
- Mengirim Laporan aktualisasi bimbingan sesuai
Via Wa formatyang di kirim
 Ouput Kegiatan - Revisi format
- Adanya Laporan Aktualisasi pelaksanaan aktualissi
yang di kirim Via wa sesuai contoh
- Dapat melakukan konsultasi
- Laporan aktualisasi di revisi
 Keterkaitan Substansi Mata
Pelatihan
- Kompeten : meningkatkan
kualitas diri
- Adaftif : berinovasi dan
Kreatifitas
- Kolaboratif : memberikan
kesempatan orang lain
- Berorientasi pelayanan :
Ramah
- Harmonis : menghargai orang
lain
 Kontribusi Terhadap Visi-Misi
Organisasi
Kegiatan ini merupakan bentuk
dari upaya preventif dan promotif
mendukung tugas dan fungsi
puskesmas menjalin sesuai
Permenkes RI Nomor 43 Tahun
2019
 Lampiran
- Tangkapan Layar pesan WA

50
Nama : Nur Rochman
NIP : 199312302022031008 Lembar Pembimbingan / Pengendalian
Unit Kerja : Puskesmas Menjalin Aktualisasi Oleh Coach
Jabatan : Perawat Ahli-Pertama
Kegiatan : Konsultasi Penyusunan Laporan Aktualisasi
Tanggal : Kamis, 11 Agustus 2022 Jam 17.40 – 18.30 Wib
PENYELESAIAN KEGIATAN CATATAN COACH PARAF

 Tahapan Kegiatan - Revisi BAB V


- Mempersiapkan diri dan Buku pelaksanaan
Tulis aktualisasi : realisasi
- Mempersiapkan Laporan waktu pelaksanaan
Aktualisasi - Revisi lembar
- Mengirim Laporan aktualisasi bimbingan sesuai
Via Wa formatyang di kirim
 Ouput Kegiatan - Revisi format
- Adanya Laporan Aktualisasi dokumentasi
yang di kirim Via wa - Revisi kesimpulan dan
- Dapat melakukan konsultasi saran
- Laporan aktualisasi di revisi
 Keterkaitan Substansi Mata
Pelatihan
- Kompeten : meningkatkan
kualitas diri
- Adaftif : berinovasi dan
Kreatifitas
- Kolaboratif : memberikan
kesempatan orang lain
- Berorientasi pelayanan : Ramah
- Harmonis : menghargai orang
lain
- Akuntabel : Tanggung Jawab
 Kontribusi Terhadap Visi-Misi
Organisasi
Kegiatan ini merupakan bentuk dari
upaya preventif dan promotif
mendukung tugas dan fungsi
puskesmas menjalin sesuai
Permenkes RI Nomor 43 Tahun
2019
 Lampiran
- Dokumentasi Poto

SEBELUM
Layout Ruangan Puskesmas Menjalin
KETERANGAN
Terdapat Media Informasi Alur Pelayanan TB

51
Tidak Terdapat Media Informasi
Terdapat Pojok Dahak
Tedapat Kursi Tunggu Pasien TB

Skrining Bapil

IGD
PENDAFTARAN
FARMASI

IGD DAN VK

GIZI
RUANG NIFAS

KIA
RANAP WANITA

POLI UMUM

RANAP LAKI-LAKI

POLI GIGI

LAB

POLI TB

LINEN

SESUDAH
Layout Ruangan Puskesmas Menjalin
KETERANGAN

Terdapat Media Informasi Alur Pelayanan TB

52
Tidak Terdapat Media Informasi
Terdapat Pojok Dahak
Tedapat Kursi Tunggu Pasien TB

Skrining Bapil

IGD
PENDAFTARAN
FARMASI

IGD DAN VK

GIZI
RUANG NIFAS

KIA
RANAP WANITA

POLI UMUM

RANAP LAKI-LAKI

KURSI POLI GIGI


TUNGGU

LAB
POJOK
DAHAK

POLI TB

LINEN

Media Informasi Alur Pelayanan TB

53
ALUR PELAYANAN TB P ARU
P US KES MAS MENJ ALIN

PAS IEN LAMA


SKRINING LOKET
PENDAFTARAN
PAS IEN BARU BATUK PILEK

TIDAK S US PEK TB
S US PEK TB

POLI TB POJOK
LAB DAHAK

APOTEK

PULANG

Media Informasi Leaflet Toss TB

54
PUSKESMAS
łtUMAH SAI€IT UMUM DAERAH
dr. DAftSON O
MENJ ALIN
ltABU PATEN PAC ITA N

M aka n m akanan yang bergizi


untuk m eningkatkan daya
tahan tubuh B ILA A N D A
M EM ILIKI G EJA LA
TBC, SEG E RA
Membuka jendela agar PERIKS AKAN KE
rumah mendapatkan cukup PUSKESM AS
sinar matahari dan udara M ENJALIN
segar

M e n¡e m ur alas tid ur agar


tidak lembab

M endapatkan suntikon vaksin


BCG bagi anak usia dibawah 5
untuk m endapatkan kekebalan
tubuh agar tidak terkena
penyakit T uberkulosis

D AFTAR SEG ER A
KE POLIKLINIK
TB YA...
VanD4'Uo 5]Wełp (O35J'}B8
Fæx8838f8Æ°æcrtant35]f

BAB VI

55
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan isu prioritas yang di angkat “Belum optimalnya pencegahan dan
penanganan Tuberkulosis” adapun beberapa faktor penyebabnya yaitu 1.
Kurangnya media informasi mengenai layanan pasien tuberculosis (TBC)
2. Belum tersedianya pojok dahak di puskesmas menjalin
3. Belum optimalnya penanganan kasus tuberculosis (TBC)
Laporan aktualisasi ini dibuat untuk mengimplementasikan nilai-nilai
BerAkhlak yaitu yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis,
Loyal, Adaptif dan Kolaboratif. yang telah diterima oleh peserta Pelatihan Dasar
CPNS ke dalam Laporan Aktualisasi pada unit kerja Puskesmas Menjalin
Kabupaten Landak melalui tahapan-tahapan kegiatan sebagai berikut :
1. Penyusunan persiapan aktualisasi dan Pengkoordinasian pelaksanaan
pemecahan isu
2. Membuat media informasi alur pelayanan TB dan Leaflet Temukan Obati
Sampai Sembuh Tuberkulosis (TOSS TB)
3. Pengusulan kursi tunggu khusus pasien TBC dan pengusulan pembuatan
pojok dahak.
4. Melakukan uji coba media informasi
5. Mengusulkan kebijakan SOP alur pelayanan pasien TBCkepada kepala
Puskesmas Menjalin
Dalam kegiatan aktualisasi yang berjudul “Optimalisasi Layanan Pencegahan dan
Penanganan Kasus Tuberkulosis (TB) Melalui Media Informasi di Puskesmas
Menjalin” yang berusaha menciptakan inovasi media informasi sebagai tindakan
upaya Preventif dan Promotif dalam pengoptimalan pencegahan dan penanganan
kasus TBC di Puskesmas Menjalin Kabupaten Landak.

B. REKOMENDASI
Adapun saran yang dapat di berikan oleh penulis dalam rangkan penyempurnaan
pelaksanaan aktualisasi ini adalah :
1. Adanya komitmen bersama dari tenaga kesehatan yang lain dalam melakukan
edukasi kepada pasien maupun keluarga untuk memahami alur pelayanan
pasien TB yang sudah di buat dan memberikan leaflet TOSS TB.
2. Untuk tenaga perawat khususnya bisa melakukan edukasi cara Batuk Efektif
kepada pasien yang ingin melakukan Cek Dahak.

56
57
DAFTAR PUSTAKA

A. Buku
Lembaga Administrasi Negara. 2019. Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela
Negara (Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil). Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2019. Analisis Isu Kontemporer (Modul Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil). Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2019. Kesiapsiagaan Bela Negara (Modul
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil). Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Berorientasi Pelayanan (Modul Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil). Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Akuntabel (Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil). Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Kompeten (Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil). Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Harmonis (Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil). Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Loyal (Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil). Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Adaptif (Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil). Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Kolaboratif (Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil). Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Smart ASN (Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil). Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Manajemen ASN (Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil). Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Habituasi (Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil). Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

B. Peraturan Perundang-Undangan
Undang – Undang Repuplik Indonesia Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (ASN)
Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan Tubekulosis

58
Peraturan Mentari Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 Tentang
Pusat Kesehtan Masyarakat
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 35 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Perawat
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun
2021 Tentang Perubahan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1
Tahun 2021 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 13/K.1/PDP.07/2022
Tanggal 3 Januari tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil.
Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 14/K.1/PDP.07/2022
Tanggal 3 Januari 2022 tentang Kurikulum Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil.

C. Browser
http://data.kalbarprov.go.id/dataset/jumlah-kasus-ims-dbd-diare-tb-dan-malaria-
menurut-kabupaten-kota-di-provinsi-kalimantan-barat-2021 di akses Tanggal 15
Juni 2022, Jam 14.00 Wib.
https://kalbarprov.go.id/berita/sekda-prov-kalbar-ajak-masyarakat-temukan-pasien-
tbc-demi-pencegahan-penularan.html di akses Tanggal 15 Juni 2022, Jam 14.30
Wib.
https://www.scribd.com/document/472405886/Alur-Pelayanan-Tb-Paru di akses
tanggal 11 Juli 2022, Jam 07.00 Wib.
https://promkes.kemkes.go.id/search di akses tanggal 11 Juli 2022, Jam 08.00
Wib.

59
60

Anda mungkin juga menyukai