Anda di halaman 1dari 28

ARI FATRIA DARMA

SR142080015

PROGRAM STUDI NERS TAHAP AKADEMIK


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN
MUHAMMADIYAH PONTIANAK
2017/2018
JUDUL PENELITIAN

PENGARUH VISUAL IMAGE TERHADAP MOTIVASI


BERHENTI MEROKOK PADA DEWASA DI DUSUN
BANJAR RAYA RW 009 DESA SUNGAI RAYA DALAM
KECAMATAN SUNGAI RAYA KABUPATEN KUBU
RAYA
A. LATAR BELAKANG
Akhir masa remaja adalah masa dewasa atau disebut
dengan masa adolescence. Ketika manusia menginjak masa
dewasa, tampak adanya kematangan dalam dirinya. Kematangan
jiwa tersebut menggambarkan bahwa manusia tersebut sudah
menyadari arti kehidupannya. (Marliani, R, 2015). Salah satu
perilaku orang dewasa yang menyimpang dan pilihan yang
dianggap tidak baik untuk kesehatan dirinya ialah merokok.
Meningkatnya prevalensi merokok menyebabkan
masalah rokok menjadi semakin serius. Data dari WHO tahun
2008, Indonesia merupakan pengguna rokok terbesar ketiga
setelah Cina berjumlah 390 juta perokok dan India berjumlah 144
juta perokok. Sekitar 65 juta jiwa penduduk Indonesia adalah
perokok dengan tingkat kematian karena rokok sekitar 400.000
orang setiap tahun. (Impriyadi., Karim, D., Zulfitri, R, 2013)
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010,
lebih dari sepertiga penduduk Kalimantan Barat adalah perokok,
yaitu sebesar 34,3%. Jumlah perokok pada tahun 2010 meningkat
dibandingkan pada tahun 2007, yaitu 27,2%. Selain itu jumlah
perilaku merokok didalam rumah bersama anggota keluarga
lainnya juga tinggi, yaitu sebesar 86,4% (Ridha, A., &
Hernawan, A. A, 2016).
Mencegah bertambahnya jumlah perokok, pemerintah telah
mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2003
(tercantum peraturan-peraturan yang harus dipatuhi oleh produsen
rokok), No. 109 Tahun 2012 (tentang pengamanan bahan yang
mengandung zat adiktif berupa produk tembakau bagi kesehatan)
dan Peraturan Menteri kesehatan No. 28 Tahun 2013, semua
produk rokok di Indonesia wajib mencantumkan peringatan
bahaya merokok bagi kesehatan dengan gambar yang
menyeramkan pada bungkus kemasan rokok, baik rokok luar
negeri maupun rokok dalam negeri (Kristiani, N, 2017).
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia telah menyediakan
lima desain gambar yang harus dicantumkan pada semua produk
rokok. Gambar yang wajib tercantum pada kemasan rokok ialah
gambar kanker tenggorokan, kanker mulut, kanker paru-paru,
orang yang sedang merokok dengan asap yang membentuk
tengkorak dan orang yang sedang dekat dengan anaknya.
Lima gambar tersebut membuat masyarakat
mempertimbangkan dampak yang ditimbulkan rokok pada saat
sebelum merokok (Windira, R. S, 2016).
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di
Kantor Kepala Desa Sungai Raya Dalam pada tanggal 13
November 2017 lalu, didapati data jumlah penduduk Desa
Sungai raya Dalam pada tahun 2015 adalah sebesar 627 Jiwa,
terdiri dari 159 Kepala Keluarga. Wilayah kerja Kantor Kepala
Desa Sungai Raya Dalam mencakup 5 Dusun, 9 RW, 84 RT dan
salah satunya Dusun Banjar Raya, RW. 009 yang akan menjadi
tempat dilaksanakannya penelitian tersebut. (Sumber:Data
Penduduk Desa Sungai Raya Dalam, 2015).
B. RUMUSAN MASALAH
Merokok merupakan suatu aktivitas sehari-hari yang
dilakukan oleh masyarakat, walaupun mengetahui rokok
merupakan zat adiktif dan memiliki kandungan yang berbahaya
bagi perokok. Pada saat ini pula hal yang terjadi khususnya di
Indonesia jumlah perokok per tahun semakin meningkat.
Berdasarkan hal itu maka rumusan masalah pada penelitian ini
yaitu “ Apakah Ada Pengaruh Visual Image Terhadap Motivasi
Berhenti Merokok Pada Dewasa di Dusun Banjar Raya RW.009
Desa Sungai Raya Dalam Kecamatan Sungai Raya Kabupaten
Kubu Raya ?”
D. Manfaat Penelitian
A. Keaslian Penelitian
Lokasi
N Nama & Variabe Instru Persama Perbed
Tujuan & Metode Hasil
o Judul l men an aan
Sampel
1 Bisma Menget Di kota kuantitat Variabel Peneli Hasil dari terpaan Metode Varibel
Alief, ahui Jakarta. if Indepen tian ini memiliki hubungan yang indepen
2015 hubung sebanya dengan den: meng yang signifikan. Hal digunaka den
Hubung an k 50 , tipe Terpaan gunak ini ditunjukan n sama- yang
an terpaan usia eksplan Gambar an dengan nilai sama digunak
Terpaan gambar 15-24 atori Bahaya koesio signifikansi sebesar metode an
Gambar bahaya tahun dengan Meroko ner. 0,031 dimana tingkat kuantitati berbeda
Bahaya meroko yang teori the k pada signifikansinya lebih f. yaitu
Meroko k pada menjadi extende Bungku kecil dari 0,05 dan Instrume hanya
k pada bungkus perokok d s Rokok nilai koefisien n yang pengaru
Bungku rokok aktif dan parallel dan korelasinya sebesar digunaka h Visual
s Rokok dan memiliki process Motivasi 0,265. Sedangkan n yaitu Image.
dan motivasi pasang model, dari motivasi dari koesione Sampel
Motivasi dari an. teori Pasang pasangan memiliki r. Serta penelitia
dari pasang Teknik motivasi an hubungan yang juga variabel n
Pasang an non proteksi, Variabel signifikan. Hal ini depende berbeda
an terhada random teori Depend ditunjukan dengan n yang yaitu
Terhada p upaya samplin disonan en: nilai signifikansi digunaka dewasa.
p Upaya untuk g si Upaya sebesar 0,042 n sama
untuk berhenti dengan kognitif. untuk dimana nilai tersebut yaitu
Berhenti meroko metode Berhenti lebih kecil dari 0,05 untuk
Meroko k. purposiv Meroko dan nilai koefisien berhenti
k e k korelasinya sebesar merokok.
samplin 0,247.
g
2 Dendy menget Di kota Peneliti Peneli Dari hasil penelitian Instrume Metode
Akhmad ahui Samarin an ini Variabel tian ini dinyatakan nilai n yang
Aswin, hubung da. menggu terikat: meng korelasi spearman’s penelitia digunak
2017 an perokok nakan Intensi gunak sebesar -0,076 dan n yang an
Hubung antara pemula metode meroko an nilai Sig sebesar digunaka berbeda
an persepsi di Kota skala. k. koesio 0,450 dengan nilai n sama yaitu
Antara terhada Samarin Variabel ner. Sig atau probalitas yaitu kuantitati
Perseps p da bebas: lebih besar dari 0,05 koesione f.
i gambar sebanya yakni (Sig >0,05). r. sampel
Terhada di kotak k 100 persepsi Berdasarkan hasil penelitia
p rokok orang. terhada perhitungan uji n
Gambar dengan Teknik p signifikan korelasi berbeda
dikotak intensi samplin gambar didapat nilai Z hitung yaitu
Rokok meroko g yang dikotak sebesar 0,757 dan Z dewasa.
Dengan k pada digunak rokok. tabel sebesar 0,629
Intensi perokok an dari hasil tersebut
Meroko pemula. adalah dapat diketahui
k Pada non bahwa nilai Z hitung
Perokok probabili < Z tabel maka H0
Pemula ty diterima dan H1
di Kota samplin ditolak. Bahwa tidak
Samarin g dan terdapat hubungan
da accident yang signifikan.
al
samplin
g.
B. Kerangka Teoritis
Pengaruh
Visual Image

Motivasi Berhenti Merokok


Keterangan:
: Diteliti 1. Pengertian Motivasi
------------ : Tidak 2. Teori Motivasi
3. Pengertian Merokok
Diteliti 4. Kategori Perokok
5. Jenis Rokok
6. Zat yang Terkandung
dalam Rokok
Skema 2.1 Kerangka Teoritis
7. Dampak Merokok (Sumber : Zulkarnain, F, 2015; Hakim, L,
2016; Windira, R. S, 2016; Buchbinder, S.
B & Shanks, N. H, 2014; Muchtar, A. F,
2009; Marliani, R, 2015)
Dewasa

1.Pengertian
2. Klasifikasi
3. Sifat dan Sikap
4. Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Perkembangan
A. Jenis dan Rancangan
Penelitian
Rancangan penelitian ini menggunnakan quasi
experiment dalam bentuk pre and post test without control
(Dharma, K. S, 2011). Bentuk rancangan ini adalah sebagai
berikut:
R 01 X1 O2
Keterangan:
R : Responden penelitian semua mendapat perlakuan atau
intervensi
01 : Nilai pre test yang diberikan pendidikan kesehatan
X1 : Uji coba atau intervensi pada kelompok perlakuan sesuai
protokol
02 : Nilai post test yang diberikan pendidikan kesehatan
B. Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel Dependen

Pengaruh Motivasi Berhenti


Visual Image Merokok pada
Dewasa
C. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu jawaban sementara dari pertanyaan atau
pernyataan dalam melaksanakan penelitian (Notoatmodjo, S,
2010). Hipotesis dari penelitian ini, yaitu:
1. Hipotesis Alternatif (Ha)
Ada pengaruh visual image terhadap motivasi berhenti merokok
pada dewasa di Dusun Banjar Raya RW. 009 Desa Sungai Raya
Dalam Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya.
2. Hipotesis Nol (H0)
Tidak ada pengaruh visual image terhadap motivasi berhenti
merokok pada dewasa di Dusun Banjar Raya RW. 009 Desa Sungai
Raya Dalam Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya.
D. Populasi dan Sampel

1. Populasi
Adapun populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat dusun Banjar Raya
RW.009 desa Sungai Raya Dalam kecamatan Sungai Raya kabupaten Kubu
Raya terkhususnya seluruh dewasa yang berjumlah 194 orang.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari sejumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi
yang digunakan untuk penelitian. Bila populasi besar, peneliti tidak mungkin
mengambil semua untuk penelitian misal karena terbatasnya dana, tenaga dan
waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi
itu. Apa yang dipelajari dari sampel, kesimpulannya akan dapat diberlakukan
untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul
mewakili dan harus valid, yaitu bisa mengukur sesuatu yang seharusnya diukur
(Sujarweni, V. M, 2014).
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah non probability
sampling. Pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling.

Pengambilan besar sampel dalam penelitian ini menggunakan metode Slovin


(Hasdianah, Siyoto S, Indasah, Wardani R, 2015). Sebagai berikut:
n = N/(1 + Ne^2)
Keterangan:
n = Jumlah sampel
N = Total populasi (194)
e = kesalahan (absolut) yang dapat ditoleransi
n = 194/(1 + 194 x 0,05 x 0,05)
n = 194/(1 + 194 x 0,0025)
n = 194/(1 + 0,485)
n = 194 : 1,485
n = 130, 6397 = 130 Orang
Menurut diukur (Sujarweni, V. M, 2014), untuk menentukan
layak atau tidaknya sampel yang mewakili keseluruhan populasi yang
diteliti terlihat berdasarkan kriteria sampel. Kriteria sampel dibagi menjadi
2, yaitu:
a. Kriteria Inklusi
Kriteria Inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari
suatu populasi target yang terjangkau dan akan diteliti.
1). Pria dewasa di dusun Banjar Raya RW. 009 desa Sungai Raya Dalam
kec. Sungai Raya kab. Kubu Raya.
2). Pria dewasa yang bersedia menjadi responden penelitian.
3). Pria dewasa yang merupakan perokok aktif dan pasif
b. Kriteria Ekslusi
Kriteria Ekslusi adalah menghilangkan/mengeluarkan subjek yang
memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab.
1). Pria dewasa yang sedang mengalami sakit dan bekerja.
2). Pria dewasa yang tidak bersedia menjadi responden penelitian.
3). Pria dewasa yang mengundurkan diri saat penelitian berlansung.
E. Definisi Operasional
Definisi operasional variabel dependen dan independen dalam
penelitian ini adalah seperti pada tabel berikut:
No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala Pengukuran
Visual Image Visual image adalah
1 media yang dapat
melihat representasi dari
- -
suatu obyek
-
menggunakan indra
penglihatan.
Motivasi Motivasi adalah stimulus Menggunakan kuesioner Tinggi, jika ≥ 70% dari 40
2 Berhenti atau dorongan secara (Henni Barus, 2012) nilai jawaban benar. Ordinal
Merokok psikologis yang Rendah, jika < 70%
dilakukan orang lain jawaban benar (Henni
ataupun dari diri pribadi Barus, 2012).
agar mampu mencapai
apa yang diinginka.
Merokok adalah suatu
perilaku yang merugikan
dalam kehidupan
seseorang karena
didalam rokok
mengandung zat adiktif
yang dapat.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk
pengumpulan data. Instrument penelitian ini dapat berupa kuesioner (daftar
pertanyaan), formulir observasi, formulir-formulir lain yang berkaitan dengan
pencatatan data dan sebagainya (Notoatmodjo, S, 2010).
1. Kuesioner
2. Validitas : uji product moment (Sugiyono, 2015)
Rumus uji product moment adalah sebagai berikut:
n ∑XiYi – (∑ Xi) (∑Yi)
ri = √[ n∑Xi2 – (∑Xi)2│n ∑Yi2 – (∑Yi)2]
Keterangan:
ri = Koefisien Korelasi n = Jumlah Responden
Xi = Skor Pertanyaan Yi = Skor Total
XiYi = Skor Pertanyaan dikali Skor Total
Setelah instrumen diujicobakan, jika koefisien rhitung yang diperoleh >
rtabel dengan taraf signifikan 5% maka instrumen dikatakan valid.
3. Reliabilitas : uji Cronbach alpha (Dharma, K. S, 2011).

K ∑σb2
r=[ ][1- ]
(K-1) σt2

Keterangan :
r = Koefisien reliabilitas instrumen ( Cronbach alpa )
k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑σb2 = Total varians butir
σt2 = Total varians
G. Prosedur Pengolahan dan
Analisa Data
1. Pengolahan Data
a. Editing
b. Coding
c. Entering
d. Cleaning
2. Analisa Data
a. Analisis Univariat : Bentuk analisis univariat dalam penelitian ini
adalah karakteristik dewasa. Untuk data
numerik umur digunakan nilai mean atau
rata-rata, median dan standar deviasi. Untuk data
kategorik Jenis Kelamin, Pendidikan, Lama
Merokok, pada umumnya dalam analisis ini
hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan
presentase dari setiap variabel
(Notoatmodjo, S, 2010).
b. Analisis Bivariat : Menurut Sujarweni, V. W. (2014), Uji normalitas
adalah melakukan perbandingan antara data yang kita miliki dengan data
berdistribusi normal yang memiliki mean dan standar deviasi yang sama
dengan data kita. Untuk melihat data berdistribusi normal atau tidak
dapat menggunakan rumus Chi kuadrat (X2). Sebagai berikut:
(fi – fh)2
X2 =
fh
Keterangan:
X2 = Chi kuadrat hitung
fh = frekuensi yang diarapkan
fi = frekuensi/jumlah data hasil observasi
Kriteria:
Chi kuadrat hitung > Chi kuadrat tabel maka data tidak berdistribusi
normal.
Chi kuadrat hitung < Chi kuadrat tabel maka data berdistribusi normal.
Penelitian ini menggunakan analisis bivariat untuk mengetahui
variabel independen (pengaruh visual image) dengan data kategorik
dihubungkan dengan variabel dependen (motivasi berhenti merokok)
menggunakan uji statistik McNemar.

Variabel Penelitian Metode Analisa Data


Univariat Bivariat
Independen Presentase McNemar
Pengaruh Visual Image Frekuensi
Dependen Presentase McNemar
Motivasi Berhenti Merokok Frekuensi

Anda mungkin juga menyukai