Anda di halaman 1dari 58

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan bidang kesehatan merupakan bagian integral dari

Pembangunan Nasional untuk mencapai tujuan umum bangsa Indonesia

sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alinea 4. Untuk mencapai

tujuan tersebut diselenggarakan program Pembangunan Nasional secara

berkelanjutan, terencana dan terarah. Millenium Development Goals (MDGs)

dalam bahasa Indonesia diterjermahkan sebagai Tujuan Pembangunan Millenium

(TPM) merupakan paradigma pembangunan global yang disepakati secara

internasional oleh 189 negara anggota Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Secara

ringkas, arah pembangunan yang disepakati secara global meliputi :

1. Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan

2. Mewujudkan pendidikan dasar untuk semua orang

3. Mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan

4. Menurunkan angka kematian ibu

5. Meningkatkan kesehatan ibu

6. Melawan penyebaran HIV/AIDS, dan penyakit lainnya (malaria dan

tuberkulosa)

7. Memastikan kelestarian lingkungan hidup

8. Membangunan kemitraan global untuk pembangunan

1
Indikator MDGs yang berhubungan dengan bidang kesehatan yaitu

menghapus kemiskinan, menurunkan angka kematian anak, meningkatkan

kesehatan ibu, melawan penyebaran HIV/AIDS, dan penyakit menular lainnya

(malariad an tuberkulosa) serta memastikan kelestarian lingkungan hidup. Tujuan

diselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran

masyarakat dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat

kesehatan masyarakat yang optimal.Keberhasialn pembangunan kesehatan berperan

penting dalam meningkatkan mutu dan daya saing sumber daya manusia Indonesia.

Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut diselenggarakan

berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang, dan terpadu. Puskesmas

adalah penanggung jawab penyelenggara upaya kesehatan untuk jenjang tingkat

pertama.Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah

mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni

meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap

masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud

derajat kesehatan yang setinggi tinggi nya dalam rangka mewujudkan masyarakat

Indonesia yang Sehat, Mandiri, Berkeadilan 2017.

Puskesmas adalah organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya

kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau

oleh masyarakat, dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang

dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat. Upaya kesehatan tersebut

diselenggarakan dengan menitikberatkan kepada pelayanan untuk masyarakat luas

2
guna mencapai derajat kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan

kepada perorangan.

Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis kesehatan di bawah supervisi

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Secara umum, mereka harus memberikan

pelayanan preventif, promotif, kuratif sampai dengan rehabilitatif baik melalui

upaya kesehatan perorangan (UKP) atau upaya kesehatan masyarakat (UKM).

Puskesmas biasanya memiliki subunit pelayanan seperti puskesmas pembantu,

puskesmas keliling, posyandu, pos kesehatan desa maupun pos bersalin desa

(polindes). Untuk mengoptimalkan kesehatan masyarakat di lingkungan kelurahan

Alalak Selatan, didirikan puskesmas Alalak Selatan. Pada tahun 2011, Puskesmas

Alalak Selatan di resmikan sebagai Puskesmas Mampu Poned dan TFC juga

sebagai Puskesmas Perawatan. Dengan ini Puskesmas Alalak Selatan Banjarmasin

melaksanakan fungsi-fungsinya dengan membuat jadwal dalam gedung maupun

luar gedung. Untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas dan

mendukung pelaksanaan desentralisasi daerah, maka perlu didukung data dan

informasi epidemiologi yang berkualitas sehingga perencanaan dan pelaksanaan

kegiatan program termasuk pelayanan kesehatan masyarakat dapat berjalan dengan

baik.

Demografi adalah ilmu pengetahuan yang secara kuantitatif dan kualitatif

menganalisis penduduk mengenai jumlah, struktur, dan perkembangannya. Data

demografi dan analisisnya dapat kita gunakan untuk program kerja kesehatan

seperti program puskesmas. Peranan puskesmas sangat strategis karena berada pada

tingkat yang paling dekat dengan masalah kesehatan itu terjadi. Dengan demikian,

3
kemampuan untuk mendeteksi adanya serta kemampuan untuk menganalisis

besarnya masalah akan menentukan keberhasilan upaya pemecahannya.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan umum

Laporan ini bertujuan untuk mendeskripsikan data demografi dan

menganalisis masalah di puskesmas Alalak Selatan Banjarmasin selama tahun

2016.

1.2.2 Tujuan khusus

Adapun rincian tujuan khusus yang ingin dicapai oleh laporan ini adalah

sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan data umum demografi yang terdiri atas keadaan geografis

wilayah kerja, distribusi penduduk di wilayah kerja, dan data keadaan

puskesmas Alalak Selatan Banjarmasin tahun 2016.

2. Mendeskripsikan data khusus demografi yang terdiri atas jumlah

kunjungan, jenis penyakit terbanyak di puskesmas Alalak Selatan

Banjarmasin tahun 2016.

3. Menganalisis kekuatan dan kelemahan puskesmas Alalak Selatan

Banjarmasin berdasarkan data demografi.

4. Memberikan solusi atas kelemahan puskesmas Alalak Selatan Banjarmasin.

4
1.3 Manfaat

Laporan ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan bagi perbaikan

kegiatan program yang dilaksanakan dan sebagai bahan acuan untuk meningkatkan

mutu penyelenggaraan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat.

5
BAB II

DATA DEMOGRAFI PUSKESMAS ALALAK SELATAN

2.1 DATA GEOGRAFI

Puskesmas Alalak Selatan berada di Kecamatan Banjarmasin Utara dengan

alamat Jl.Alalak Selatan Komplek Dasamaya II Blok K Banjarmasin, dengan

wilayah kerja sebanyak 3 kelurahan yaitu Kelurahan Alalak Selatan, Kelurahan

Kuin Utara dan Kelurahan Pangeran.

2.1.1 Peta Wilayah

Gambar 2.1. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Alalak Selatan

6
2.1.2 Batas Wilayah

Luas wilayah kerja Puskesmas Alalak Selatan adalah 464,75 Ha yang

terbagi menjadi 3 wilayah kerja yaitu kelurahan Alalak Selatan, Kuin Utara, dan

Pangeran. Luas Kelurahan Alalak Selatan sendiri 158,80 Ha dengan persentase

terhadap wilayah kerja PKM Alalak selatan sebesar 35%, Kuin Utara 104,45 Ha

(23%), dan Pangeran 194,51 Ha (42%).

Batas-batas wilayah kerja Puskesmas Alalak Selatan sebagai berikut :

1. Kelurahan Alalak Selatan

 Sebelah utara : Kelurahan Alalak Utara

 Sebelah barat : Kab.Batola

 Sebelah selatan : Kelurahan Kuin Cerucuk

 Sebelah timur : Kelurahan Kuin Utara

2. Kelurahan Kuin Utara

 Sebelah utara : Kelurahan Alalak Utara

 Sebelah barat : Kelurahan Alalak Selatan

 Sebelah selatan : Kelurahan Kuin Selatan

 Sebelah timur : Kelurahan Pangeran

3. Kelurahan Pangeran

 Sebelah utara : Kelurahan Alalak Utara

 Sebelah barat : Kelurahan Kuin Utara

 Sebelah selatan : Kelurahan Kuin Selatan

 Sebelah timur : Kelurahan Kuin raya

7
Pentingnya mengetahui batas-batas wilayah kerja ini guna :

1. Mengetahui wilayah kita berbatasan dengan daerah yang padat penduduk

atau tidak.

2. Apakah daerah perbatasan terdapat bangunan yang dapat menjadi sumber

pencemaran polusi.

3. Mengetahui apakah wilayah kita berbatasan dengan daerah endemis.

2.1.3 Keadaan tanah dan iklim

Sebagian besar wilayah Kelurahan Alalak Selatan, Kuin Utara dan Pangeran

merupakan dataran rendah dan dilalui sungai-sungai. Iklim yang berpengaruh

adalah musim penghujan dan musim kemarau. Faktor keadaan iklim ini sangat

berpengaruh terhadap munculnya penyakit seperti Diare, DBD (Demam Berdarah

Dengue), dan ISPA yang cenderung akan menjadi semakin banyak diantara salah

satu kedua musim tersebut.

2.1.4 Jangkauan transportasi

Jarak dari pusat pemerintahan desa/kelurahan: Jarak dari pusat pemerintah

kecamatan ± 100 meter, sedangkan jarak dari ibukota kabupaten/kota ± 12

kilometer. Jalan menuju Puskesmas tergolong cukup nyaman dan dapat dilalui baik

roda 2 maupun roda 4, namun karena terletak di dalam komplek dan jauh dari mulut

jalan masuk komplek sehingga agak sulit untuk menemukan bagi pasien yang

pertama kali ke Puskesmas Alalak Selatan. Seluruh wilayah kerja puskesmas

sendiri dapat dijangkau dengan menggunakan kendaraan roda 2 namun untuk roda

8
4 tidak semua tempat bisa dijangkau. Terdapat banyak akses jalan dan beberapa

jembatan yang menghubungkan antar wilayah yang dilalui sungai dan sekarang

beberapa jalanan sudah diaspal.

Berdasarkan hal tersebut, namun dapat disimpulkan bahwa transportasi

menuju Puskesmas Alalak Selatan mudah dijangkau.

2.2 DATA DEMOGRAFI

2.2.1 Distribusi Penduduk

2.2.1.1 Pertumbuhan penduduk

Puskesmas Alalak Selatan memiliki jumlah penduduk sebanyak 37.094

jiwa. Di Kelurahan Alalak Selatan jumlah penduduk 13.490 jiwa, di Kuin Utara

sebanyak 11.722 jiwa dan Pangeran 12.196 jiwa.

Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Wilayah Kerja


Puskesmas Alalak Selatan Tahun 2016

No Kelurahan Laki-laki Wanita Jumlah


(jiwa) (jiwa) (jiwa)
1 Alalak Selatan 7.140 6.860 14.000
2 Kuin utara 6.140 5.828 10.968
3 Pangeran 5.450 5.676 11.126
Jumlah 18.730 18.364 37.094
Sumber: Laporan Tahunan Puskesmas Alalak Selatan Tahun 2016

Kepadatan penduduk dapat dihitung dengan jumlah penduduk yang dibagi

atas luas wilayah sehingga di dapat jumlah penduduk tiap 1 Km2. Menurut Undang-

undang No.5 Tahun 1960, tingkat kepadatan penduduk di suatu daerah dapat

dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu :

a. Tidak padat : kepadatan penduduk mencapai 50 orang/km2

b. Kurang padat : kepadatan penduduk mencapai 51 - 250 orang/km2

9
c. Padat : kepadatan penduduk mencapai 250 - 400 orang/km2

d. Sangat padat : kepadatan penduduk melebihi 401 orang/km2

Konverter dari satuan Ha kedalam satuan Km2 adalah 1Ha sama dengan 0,01Km2.

Tabel 2.2 Kepadatan Penduduk di Wilayah Kerja Puskesrnas Alalak Selatan


Tahun 2016

No Kelurahan Jumlah Kepadatan Kategori


(jiwa) (jiwa/km2)
1 Alalak Selatan 14.000 8.860 Sangat padat

2 Kuin utara 10.968 10.546 Sangat padat

3 Pangeran 11.126 5.735 Sangat padat

Jumlah 37.094 7.994 Sangat Padat


Sumber:Laporan Tahunan Puskesmas Alalak Selatan Tahun 2016

Berdasarkan undang-undang di atas, daerah Kelurahan Alalak Selatan

dengan kepadatan penduduk 8.860 penduduk/Km2, Kelurahan Kuin Utara dengan

kepadatan 10.546 penduduk/Km2, Kelurahan Pangeran dengan kepadatan 5.735

penduduk/Km2, dan kepadatan penduduk di wilayah kerja Puskesmas Alalak

Selatan secara keseluruhan 7.994 penduduk/Km2. Dari data tersebut dapat

disimpulkan bahwa ketiga kelurahan tersebut termasuk kedalam kategori sangat

padat. Hal ini sangat berhubungan dengan tingkat sanitasi, tingkat kesehatan dan

penyebaran penyakit di wilayah Puskesmas Alalak Selatan. Dimana penyakit

terbanyak di wilayah kerja Puskesmas Alalak Selatan adalah ISPA.

10
Tabel 2.3. Distribusi Penduduk Berdasarkan Usia di Kelurahan Alalak Selatan
tahun 2016

Laki-Laki Perempuan
0-4 745 769
9-May 721 652
14-Oct 603 605
15-19 620 533
20-24 570 506
25-29 635 599
30-34 529 596
35-39 523 585
40-44 554 505
45-49 383 381
50-54 295 253
55-59 177 209
60-64 118 130
65-69 79 85
70-74 53 52
75+ 20 66
Jumlah 6625 6526
Usia Produktif 76.1%
Depency Ratio 51,4%
Sumber: Laporan Kelurahan Alalak Selatan Tahun 2016

Dari perhitungan tersebut didapatkan usia produktif sebesar 76,1% yang

artinya pada kelurahan Alalak Selatan lebih dari setengah jumlah masyarakatnya

dalam usia produktif. Hasil depency ratio sebesar 51,4% yang dapat disimpulkan

bahwa dari setiap 100 orang yang berusia kerja (dianggap produktif) mempunyai

tanggungan sebanyak 51 orang yang belum produktif dan dianggap tidak produktif

lagi.

11
Piramida Penduduk Kelurahan Alalak
Selatan tahun 2016
75+
70-74
65-69
60-64
55-59
50-54
45-49
40-44
35-39
30-34
25-29
20-24
15-19
10-14.
5-10.
0-4

-1000 -800 -600 -400 -200 0 200 400 600 800 1000

laki-laki Perempuan

Gambar 2.1 Piramida Penduduk Kelurahan Alalak Selatan tahun 2016

12
Tabel 2.4 Distribusi Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur di Pangeran tahun
2016

Laki-Laki Perempuan
0-4 467 480
9-May 400 423
14-Oct 420 390
15-19 523 949
20-24 809 1213
25-29 510 408
30-34 376 442
35-39 370 396
40-44 331 380
45-49 344 320
50-54 265 336
55-59 273 286
60-64 168 133
65-69 110 112
70-74 62 84
75+ 35 77
Jumlah 5,463 6,429
Usia Produktif 77.2 %
Depency Ratio 34.6%
(Sumber: Laporan Kelurahan Pangeran Tahun 2016)

Dari perhitungan tersebut didapatkan usia produktif sebesar 77,2% yang

artinya pada kelurahan Pangeran lebih dari setengah jumlah masyarakatnya dalam

usia produktif. Hasil depency ratio sebesar 34,6% yang dapat disimpulkan bahwa

dari setiap 100 orang yang berusia kerja (dianggap produktif) mempunyai

tanggungan sebanyak 34 orang yang belum produktif dan dianggap tidak produktif

lagi.

13
Grafik Piramida Penduduk Kelurahan
Pangeran 2016
75+
70-74
65-69
60-64
55-59
50-54
45-49
40-44
35-39
30-34
25-29
20-24
15-19
10-14.
5-10.
0-4

-1000 -800 -600 -400 -200 0 200 400 600 800 1000

Laki-Laki Perempuan

Gambar 2.2 Grafik Piramida Penduduk Kelurahan Pangeran 2016

14
Tabel 2.5 Distribusi Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur di Kuin Utara tahun
2016

Laki-Laki Perempuan
0-4 750 599
9-5 528 531
10-14 495 505
15-19 484 455
20-24 420 458
25-29 507 560
30-34 521 559
35-39 455 498
40-44 497 452
45-49 399 323
50-54 252 237
55-59 201 163
60-64 105 99
65-69 55 104
70-74 44 62
75+ 48 62
Jumlah 5,761 5,667
Usia Produktif 66.8%
Depency Ratio 49.4%
(Sumber: Laporan Kelurahan Kuin Utara Tahun 2016)

Dari perhitungan tersebut didapatkan usia produktif sebesar 66,8% yang

artinya pada kelurahan Kuin Utara lebih dari setengah jumlah masyarakatnya dalam

usia produktif. Hasil depency ratio sebesar 49,4% yang dapat disimpulkan bahwa

dari setiap 100 orang yang berusia kerja (dianggap produktif) mempunyai

tanggungan sebanyak 49 orang yang belum produktif dan dianggap tidak produktif

lagi.

15
Grafik Piramida Penduduk Kelurahan
Kuin Utara 2016
75+
70-74
65-69
60-64
55-59
50-54
45-49
40-44
35-39
30-34
25-29
20-24
15-19
14-Oct
9-May
0-4

-1000 -800 -600 -400 -200 0 200 400 600 800 1000

Laki-Laki Perempuan

Gambar 2.10 Grafik Piramida Penduduk Kelurahan Kuin Utara 2016

Menurut Peraturan Pemerintah nomor 104 tahun 2000 usia 15-64 tahun

termasuk dalam golongan usia produktif, dari tabel 2.3, 2.4, dan 2.5 dapat dilihat

bahwa distribusi penduduk dari ketiga kelurahan tersebut terbanyak pada usia

produktif. Dimana hal ini sangat menguntungkan untuk pengkaderan Puskesmas

sebagai tenaga pembantu pada program-program puskesmas yang akan dijalankan.

16
2.2.1.2 Pendidikan

Tingkat pendidikan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Alalak Selatan

bervariatif disetiap kelurahan. Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan

tersaji pada tabel dibawah ini.

Grafik 2.1 Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kelurahan


Alalak Selatan 2016

35.00%

30.00%

25.00%

20.00%

15.00% persentase

10.00%

5.00%

0.00%
SD SMP SMA Akedemi S1 Keatas

Grafik 2.2 Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kelurahan


Pangeran Tahun 2016

4000
3500
3000
2500
2000
1500
1000
500
0

Sumber: Laporan Tahunan Kelurahan Pangeran Tahun 2016

17
Grafik 2.3 Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kelurahan
Kuin Utara Tahun 2016

3500

3000

2500

2000

1500

1000

500

0
Belum Tidak Tidak Tamat SD SLTP SLTA AKADEMI
Bersekolah Bersekolah SD

Sumber: Laporan Tahunan Kelurahan Kuin Utara Tahun 2016

Berdasarkan ketiga grafik ini, terlihat sebagian besar penduduk kelurahan

Alalak Selatan hanya merupakan lulusan SMA dan akademis, membaik di

bandingkan tahun 2015 dimana yang tertinggi adalah lulusan SD, disusul kelurahan

Kuin Uara dimana pendidikan terakhir terbanyak adalah SMP, sedangkan

Kelurahan Pangeran dimana pendidikan terakhir terbanyak adalah SMA. Dengan

mengetahui tingkat pendidikan penduduk yang ada yaitu rata-rata lulusan SMA,

maka besar kemungkinan dapat dilakukan perekrutan penduduk sebagai calon

Kader guna membantu pelayanan kesehatan wilayah sekitar.

Untuk kelurahan Alalak Selatan sendiri lulusan terbanyak adalah lulusan

SM Adan akademis. Hal ini merupakan peningkatan dari tahun 2015, dimana

lulusan tertinggi adalah SD. Hal ini berpengaruh terhadap upaya penyuluhan dan

promosi kesehatan dimana ketika diadakan penyuluhan dan promosi kesehatan

18
tersebut kita sebagai petugas kesehatan dapat lebih mudah memberikan edukasi,

dan tentunya harus menggunakan bahasa dan kata-kata yang mudah dipahami oleh

penduduk dikaitkan dengan rata-rata tingkat pendidikan masyarakat Alalak selatan

yang masih kurang.

2.2.1.3 Pekerjaan

Tabel 2.6. Distribusi Pekerjaan Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Alalak


Selatan Tahun 2016

Pekerjaan Jumlah
PNS dan TNI/Polri 247 orang
Buruh dan Tukang 646 orang
Pedagang 282 orang
Dokter/perawat/bidan 10 orang
Petani dan Peternak 400 orang
Pengusaha 209 orang
Jumlah 1.794 orang

19
Grafik 2.4 Grafik Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan di Wilayah Kerja
Puskesmas Alalak Selatan Tahun 2016

PNS dan TNI polri


buruh dan tukang
pedagang
perawat/bidan
petani dan peternak
pengusaha

Gambar diatas menyimpulkan bahwa sebagian besar penduduk kerja di

wilayah puskesmas alalak selatan bekerja sebagai buruh dan tukang.Diikuti

dengan mata pencaharian kedua terbanyak adalah petani dan peternak, lalu diikuti

dengan pedagang, PNS dan TNI polri, pengusaha, dan perawat/bidan.

Usia produktif dalam suatu produktif yang dapat dihitung dengan rumus

berikut:

𝑃15−64
𝑈𝑠𝑖𝑎 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑓 = 𝑥 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘

Keterangan:

P15-64 = Penduduk usia produktif (15-64 tahun)

20
Berdasarkan perhitungan tersebut dapat diketahui dependency ratio atau

rasio beban tanggungan atau disebut juga rasio tanggungan keluarga

menggunakan rumus berikut:

𝑃0−14 + 𝑃65+
𝐷𝑒𝑝𝑒𝑛𝑑𝑒𝑛𝑐𝑦 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑥100%
𝑃15−64

Keterangan:

P0-14 = Penduduk usia muda (0-14 tahun)

P65+ = Penduduk usia lanjut (65 tahun ke atas)

P15-64 = Penduduk usia produktif (15-64 tahun)

Dependency ratio adalah perbandingan antara jumlah penduduk usia tidak

produktif (penduduk usia muda dan penduduk usia lanjut) dengan jumlah

penduduk usia produktif.

2.2.1.4 Sarana dan Prasarana

Tabel 2.7. Jumlah Sarana Umum di Wilayah Puskesmas Alalak Selatan Tahun
2016

Sekolah
No Kelurahan
TK SD SMP SMA Univ
1 Kuin utara 9 8 2 0 0
2 Alalak selatan 3 5 2 0 0
3 Pangeran 7 6 0 1 0
Jumlah 19 19 4 1 0
Sumber:Laporan Tahunan Puskesmas Alalak Selatan Tahun 2016

21
Grafik 2.5. Jumlah Sarana Kesehatan Pribadi Warga di Wilayah Kerja Puskesmas
Alalak Selatan Tahun 2016

8790
8800
8600
8400
8350
8200
8000 7911
7800 Jumlah
7600
7400
Rumah Jumlah
Jamban Leher
Angsa Sarana Air bersih

Sumber: Data dinding bagian Kesehatan Lingkungan Puskesmas Alalak Selatan


Tahun 2016

Dari data sarana dan prasarana ini, untuk pelaksanaan program yang ada di

wilayah kerja serta penyuluhan adalah menggunakan sarana kesehatan yang ada di

masyarakat seperti rumah penduduk dan sekolah-sekolah. Sarana kesehatan di

rumah penduduk sudah cukup memadai, sekitar 90% rumah telah memiliki jamban

leher angsa dan 94% rumah menggunakan sarana air bersih yaitu air PDAM.

2.2.2 Gambaran Puskesmas Alalak Selatan

2.2.2.1 Visi, Misi, dan Motto Puskesmas Alalak Selatan

VISI :

Mewujudkan Puskesmas Alalak Selatan sebagai puskesmas rawat inap yang

bisa melayani semua kalangan masyarakat di Kota Banjarmasin pada tahun 2017.

22
MISI :

1. Mengoptimalkan pelayanan kesehatan di Puskesmas dengan memanfaatkan

pegawai secara professional

2. Mempermudah akses jangkauan masyarakat ke puskesmas

3. Meningkatkan kerjasama lintas sektor dan lintas program

4. Memanfaatkan peralatan medis yang tersedia

MOTTO:

24 Jam Tetap Bersemangat Memberikan Pelayanan Yang Terbaik

2.2.2.2 Sarana Kesehatan

Puskesmas Alalak Selatan merupakan tempat pelayanan kesehatan dalam

wilayah kerjanya mempunyai sarana kesehatan masyarakat sebagai berikut:

1. Gedung Induk Pelayanan Puskesmas

a). Gedung Pelayanan Puskesmas Lantai 1

- Ruangan Loket Umum

- Ruangan Poli Gigi

- Ruangan BP Anak/MTBS

- Ruangan BP Umum

- Ruangan Apotik

- Ruangan KIA

- Ruangan Laboratorium

- Ruangan Radiologi

b) Gedung Puskesmas Lantai 2

- Ruangan Kepala Puskesmas

23
- Ruangan Komputer dan Tata Usaha

- Ruangan Imunisasi

- Ruangan Konsultasi Gizi

- Perpustakaan Mini

- Ruangan Aula

- Mushola

Gambar 2.2.Denah Gedung Induk Puskesmas Alalak Selatan Lantai

24
Gambar 2.3.Denah Gedung Induk Puskesmas Alalak Selatan Lantai 2

Susunan ruangan di Puskesmas Alalak Selatan sudah cukup baik, dimana

loket berada di depan, ruang poli berada di tengah, dan apotik berada di belakang.

Susunan seperti ini akan memberikan kenyamanan terhadap pasien.

2. Gedung Rawat Inap / PONED

- Instalasi Gawat Darurat

- Ruangan Bersalin

- Ruangan USG

- Ruangan Rawat Inap

- Ruangan linen, scrub, dan steril

- Ruangan Recovery

- Ruangan TFC

- Ruangan Perawat

- Dapur

25
3. Gedung TFC (Therapiutic Feeding Center) Atau Panti Pemulihan Gizi

- Ruangan Rawat Inap

- Ruangan Bermain

- Ruangan linen

- Dapur

- Kamar Petugas

4. Puskesmas Pembantu (Pustu) :

- Pustu Rahmatullah

- Pustu Pangeran

- Pustu Kuin Utara

5. Posyandu Balita

- Kelurahan Kuin Utara : 6 posyandu

- Kelurahan Alalak Selatan : 10 posyandu

- Kelurahan Pangeran : 7 posyandu

6. Posyandu Lansia

- Kelurahan Kuin Utara : 2 posyandu

- Kelurahan Alalak Selatan : 0 posyandu

- Kelurahan Pangeran : 1 posyandu

7. Poskesdes

- Kelurahan Kuin Utara : 1 poskesdes

- Kelurahan Alalak Selatan : 1 poskesdes

- Kelurahan Pangeran : 1 poskesdes

26
Dari data di atas jumlah posyandu balita dan lansia disesuaikan dengan

jumlah balita dan lansia yang ada di wilayah kerja Puskesmas. Jumlah posyandu

ideal menurut Departemen Kesehatan yaitu 1 posyandu untuk seratus balita atau

lansia, di Kelurahan Alalak Selatan sendiri jumlah balita ada sekitar 1500,

kelurahan pangeran sekitar 1100 balita dan kuin sekitar 1200 balita, sedangkan

jumlah posyandu balita ada di kelurahan Alalak Selatan yaitu 10 posyandu,

kelurahan pangeran ada 7 posyandu balita dan kelurahan kuin ada 6 posyandu

balita. Melihat data tersebut maka jumlah posyandu ini masih belum ideal. Begitu

pula untuk jumlah posyandu lansia masih belum ideal jika disesuaikan dengan

literatur dari Depkes tentang posyandu, dimana 1 posyandu untuk seratus lansia.

Sarana dan Prasarana Pendukung

Prasarana adalah tempat, fasilitas dan peralatan yang secara tidak langsung

mendukung pelayanan kefarmasian, sedangkan sarana adalah tempat, fasilitas dan

peralatan yang secara langsung mendukung pelayanan . Adapun prasarana dan

sarana di Puskesmas Alalak Selatan Banjarmasin dapat dilihat pada tabel 2.9

Tabel 2.9. Sarana dan Prasarana Kegiatan Puskesmas Alalak selatan Tahun 2016

No. Nama Sarana & Keterangan ∑ Kondisi


Prasarana Baik Rusak Rusak
Ringan Berat
1 Sepeda Motor Digunakan tenaga 3 2 1 -
kesehatan
2 Ambulance Digunakan 1 1 - 1
merujuk Pasien
3 Gedung Puskesmas Tempat Pelayanan 1 - 1 -
Induk Kesehatan

27
4 Gedung Rawat Inap Tempat Perawatan 1 1 - -
Ibu bersalin,
neonatus dan anak
Gizi kurang serta
IGD
5 Gedung Puskesmas Tempat pelayanan 3 1 1 -
Pembantu kesehatan
Masyarakat
6 Rumah Dinas Sebagai rumah 3 3 - -
tinggal dokter,
kepala puskesmas
dan bidan
Sumber: Laporan Inventaris Puskesmas Alalak Selatan Tahun 2016

Tabel 2.10.Persediaan Terakhir Alat dan Bahan Sekali Pakai di Puskesmas Alalak
Selatan Tahun 2016

No Alat Satuan Pemakaian Stok akhir


1 Alat suntik 1 ml set 650 250
2 Alat suntik 2,5 ml set 1750 -
3 Alat suntik 5 ml set 410 200
4 Aquadest seril btl 15 -
5 Catgut/benang bedah no 2/0-3/0 sak 140 -
(plain/chromic)
6 Etanol 70% btl 12 -
7 Eter anestetik btl - -
8 Infusion set anak set 13 29
9 Infusion set dewasa set 30 44
10 Kapas pembalut/ absorben 250 bks 19 6
mg
11 Kasa compress 40/40 steril rol 42 40
12 Kasa pembalut rol 52 37
13 Kasa pembalut hidrofil 4m x rol 51 54
15cm
14 Kasa pembalut hidrofil 4m x 3cm rol 63 52
15 Silk 3/0 sak - 145
16 IV catheter no. 20G pcs 15 -
17 IV catheter no. 22G pcs 6 -

28
18 IV catheter no. 24G pcs 6 -
20 Wing needle no. 21 pcs - 15
21 Wing needle no. 23 pcs - 12
22 Wing needle no. 25 pcs - 12
23 Wing needle no. 27 pcs - 12
24 Urin bag pcs 40 -
Sumber: Laporan Tahunan Apotek Tahun 2016

Dari data di atas, maka sarana dan prasarana di Puskesmas Alalak Selatan

termasuk lengkap dan dalam kondisi baik. Penggunaannya serta aplikasi di

lapangan juga optimal sesuai untuk keperluan puskesmas.

2.2.2.3 Tenaga Kesehatan

Karyawan Puskesmas Alalak Selatan berjumlah 48 orang.

Tabel 2.9 Jumlah Karyawan Puskesmas Alalak Selatan

No Jenis tenaga Jumlah Ket

1 Dokter umum 5 3 PNS, 2 kontrak


2 Dokter gigi -
3 Perawat 13
4 Bidan 11 9 PNS,1 KONTRAK,
1HONOR
5 Perawat gigi 4
6 Tenaga gizi 2
7 Analis 2
8 Radiografer 1
9 Apoteker 1
10 Asisten apoteker 2
11 Loket 3
12 Tata usaha 2
13 Verifikator keuangan 1
14 Cleaning service 2 1 pns, 1 kontrak
15 Sanitarian 2

16 Satpam 1 1 kontrak

29
Jumlah 52

Sumber: Arsip Kepegawaian Puskesmas Alalak Selatan

Dari tabel di atas jumlah tenaga kerja di Puskesmas Alalak Selatan sendiri

dari komposisi tenaga kerjanya sudah lengkap karena sudah ada serta mampu untuk

mencukupi pelayanan dasar di Puskesmas.

Tabel 2.11 Jabatan Pegawai Puskesmas Alalak Selatan tahun 2015

No Nama Jabatan
1 dr. Fajar Sukma N.A Kepala Puskesmas
2 Ida Liani Kasubag TU
3 dr. Ella Isedora S Dokter Umum
4 dr. Santi Indri Y. A. Dokter Umum
5 dr. Efsan Dokter Umum
6 dr. Hayati Dokter Umum
7 Hj. Karmini, SKM Pelaksana Kebidanan
8 Hj. Nilawati Pelaksana Perawat
9 Hamidah, SST Pelaksana Perawat gigi
10 Anisah Pelaksana kebidanan
11 Huzainah Pelaksana Perawat gigi
12 Sugeng, AMKg Pelaksana Perawat gigi
13 Sri Ningsih, AMK Pelaksana Perawat penyelia
14 Siti Bulqis Pelaksana Farmasi penyelia
15 Said Mahdi Pelaksana Perawat lanjutan
16 Hairun Fitmi Pelaksana Farmasi penyelia
17 Maria Ulfah, S. Apt Pelaksana Apoteker lanjutn
18 Nirawati Pelaksana Gizi lanjutan
19 Fahriah, AMG Pelaksana Gizi lanjutan
20 Herwan Pelaksana Perawatan lanjutan
21 M. Baihaki, S. KM Pelaksana Sanitasi lanjutan
22 Nawaitul Nur, AMD Pelaksana Rongent
23 Lisdawati AMD. Pelaksana Analis lanjutan
24 Eni Adriani Pelaksana Kebidanan
25 Mohd Didi R, AMKg Pelaksana Perawat Gigi
26 Suparti, A. MD Verifikator Keuangan

30
27 Amalia Haqueena, AMG Pelaksana Gizi
28 Harry Fadli, AMG Pelaksana Gizi
29 Rini Hendriaty, AMKL Pelaksana Sanitarian
30 Mariatul Qibtiah Pelaksana Perawatan
31 Khairunnikmah, AMK Pelaksana Perawatan
32 Novia Maulidina, AMD Pelaksana Analis
33 M. Rafi’ie Al-Arif, AMK Pelaksana Perawatan
34 Nursafarina Putri, AMK Pelaksana Perawatan
35 Rizka Noor Amaliah Pelaksana Perawatan
36 Ika Rifana, AMKeb Pelaksana Bidan
37 Tati Herawati, AM.Keb Pelaksana Bidan
38 Andi P, Widiarsih, AM.Keb Pelaksana Bidan
39 Nurwitri, AM.Keb Pelaksana Bidan
40 Eva Trisnawati S, AMK Pelaksana Perawat
41 Hj. Ratna Sari, SKM Pelaksana perawat Penyelia
42 Supiati, AMK Pel Kebidanan
43 Erlin Milyani, AM.Keb Pel. Kebidanan Lanjutan
44 Rika Herlina, AM.Keb Pel. Kebidanan

Dari data jabatan pegawai di atas, maka dapat disimpulkan bahwa secara

keseluruhan jabatan-jabatan yang ada di Puskesmas sudah dijabat oleh orang-orang

yang tepat dan sesuai dengan kompatibilitas dan kompetensi per individu

direlasikan dengan pendidikannya. Dengan jumlah karyawan di atas, tersusunlah

struktur organisasi Puskesmas Alalak selatan :

31
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Puskesmas Alalak Selatan

Direlasikan dengan hal di atas, maka sesuai dengan keputusan menteri

kesehatan tentang pedoman penyusunan perencanaan sumber daya manusia

kesehatan di tingkat propinsi, kabupaten/kota serta rumah sakit maka secara garis

besar perencanaan kebutuhan SDM kesehatan dapat dikelompokkan ke dalam tiga

kelompok besar yaitu :

1. Perencanaan kebutuhan pada tingkat institusi.

Perencanaan SDM kesehatan pada kelompok ini ditujukan pada perhitungan

kebutuhan SDM kesehatan untuk memenuhi kebutuhan sarana pelayanan

kesehatan seperti puskesmas, rumah sakit, poliklinik dan lain-lainnya.

2. Perencanaan kebutuhan SDM kesehatan pada tingkat wilayah

32
Perencanaan disini dimaksudkan untuk menghitung kebutuhan SDM kesehatan

berdasarkan kebutuhan wilayah (Nasional, Propinsi, atau Kabupaten/Kota)

yang merupakan gabungan antara kebutuhan institusi dan organisasi.

3. Perencanaan kebutuhan SDM kesehatan untuk Bencana

Perencanaan ini dimaksudkan untuk mempersiapkan SDM Kesehatan saat

prabencana, terjadi bencana dan post bencana, termasuk pengelolaan kesehatan

pengungsi.

Perencanaan kebutuhan SDM kesehatan di tingkat institusi ini bisa dihitung

dengan menggunakan metode Daftar Susunan Pegawai (DSP) (“Authorized

Staffing List”), atau WISN ( Work Load Indikator Staff Need ). Prosedur

penghitungan kebutuhan SDM kesehatan dengan menggunakan metode Daftar

Susunan Pegawai (DSP) (“Authorized Staffing List”). Langkah awal penyusunan

DSP adalah menghitung produktivitas Puskesmas secara kolektif dengan

menggunakan rumus :

S : Dayaguna Staf / Hari (S)

N : Jumlah Staf (N)

O : Out Put Puskesmas (O)

Nilai Daya guna staf per hari ( S ) sekurang-kurangnya harus = 5. Apabila S < 5

maka dua alternatif yang perlu ditempuh :

1. memindahkan tenaga yang berlebihan atau

33
2. meningkatkan output Puskesmas.

Bagi Puskesmas yang jumlah kunjungannya tinggi, tetapi jumlah tenaganya

lebih kecil dibandingkan dengan jumlah tenaga, apabila tidak dapat diangkat

sebagai PNS Daerah, dapat diatasi kekurangan tenaganya dengan sistem kontrak

yang dananya berasal dari Pemda setempat atau oleh lembaga lainnya. Untuk

puskesmas Alalak Selatan, terdapat 2 orang dokter kontrak.

Tabel 2.12 Jumlah staf Puskesmas menurut beban kerja

2.2.2.4 Sumber Dana

Dana yang diterima Puskesmas Alalak Selatan berasal dari berbagai sumber

sesuai dengan program dan kegiatan yang dilaksanakan puskesmas. Berikut

perincian dana yang diperoleh selama tahun 2016:

1. Segala biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan puskesmas

dibebankan pada APBD pada dinas kesehatan.

2. Bantuan lain sesuai perundang-undangan yang berlaku.

2.2.2.5 Kegiatan Pokok Puskesmas

Program yang dilaksanakan di Puskesmas Alalak Selatan terdiri dari

program kesehatan wajib dan program kesehatan pengembangan, yaitu :

34
1. Upaya Kesehatan Wajib

a. Promosi Kesehatan

b. Kesehatan Lingkungan

c. Kesehatan Ibu dan Anak -KB

d. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat

e. P2M

f. Pengobatan

2. Upaya Kesehatan Pengembangan

a.Upaya Kesehatan Sekolah

b. Upaya Kesehatan Usia Lanjut

c. Upaya Kesehatan Mata/Pencegahan Kebutaan

d. Upaya Kesehatan Olah Raga

e. Kesehatan Jiwa

f. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Gigi

g. Perawatan Kesehatan Masyarakat

h. Bina Kesehatan Tradisional (BATRA)

i. Bina Kesehatan Kerja

Program-program tersebut dilaksanakan di dalam gedung dan di luar

gedung puskesmas, yaitu dengan melaksanakan pelayanan dan pencatatan kegiatan

serta pelaporan hasil kegiatan.

1. Poli Umum dan Anak

2. Poli Gigi

3. Klinik Konsultasi (Gizi, KIA dan Kesling)

35
4. KIA

5. Laboratorium

6. Pemeriksaan Visus Mata

7. Kegiatan lapangan (kunjungan rumah, posyandu, posyandu lansia,

pembinaan, penjaringan anak sekolah, dll)

8. Pencatatan dan Pelaporan

Untuk mencapai tujuan dari masing – masing program maka dilaksanakan

kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

1. Program Promosi Kesehatan dan Pengerakan Peran Serta Masyarakat

Kegiatannya :

 Penyuluhan Kelompok, di dalam dan di luar gedung

Puskesmas

 Pembinaan peran serta masyarakat dalam kegiatan Posyandu,

Kader kesehatan, pengobatan tradisional dan dana sehat

2. Program Kesehatan Lingkungan

Kegiatannya :

 Pengawasan dan pemeliharaan air bersih

 Pengawasan dan pemeliharaan jamban keluarga

 Pengawasan dan pemeliharaan sarana pembuangan air limbah

 Pengawasan dan pemeriksaan sanitasi TTU

 Pengawasan dan pemeriksaan TPM

 Pengawasan dan pemeriksaan pengelolaan Pestisida

36
 Pengawasan dan pemeriksaan Tempat Pembuangan Sampah

3. Program kesehatan Ibu dan anak

Kegiatannya :

 Perawatan dan pemeriksaan Ibu Hamil

 Perawatan dan pertolongan Persalinan

 Perawatan Ibu Menyusui

 Perawatan Bayi dan anak prasekolah

 Imunisasi dasar lengkap bayi

4. Program Keluarga Berencana

Kegiatannya :

 Pelayanan alat kontrasepsi

 Pembinaan Akseptor

5. Program Perbaikan Gizi Keluarga

Kegiatannya :

 TFC

6. Program Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Menular

Kegiatannya :

 Pengobatan dan tindak lanjut penyakit Malaria

 Pengobatan dan tindak lanjut penyakit Diare

 Pengobatan dan tindak lanjut penyakit Kusta

 Pengobatan dan tindak lanjut penyakit Kusta

 Pengobatan dan tindak lanjut penyakit TB Paru

 Pengobatan dan tindak lanjut penyakit DBD

37
 Pengobatan dan tindak lanjut penyakit Rabies

7. Program Pengobatan

Kegiatannya :

 Pengobatan dasar dalam gedung (Puskesmas dan Puskesmas

Pembantu)

 Pengobatan luar gedung (Pusling, sekolah – sekolah, pondok

pesantren)

 Kunjungan ke Panti – panti sosial

8. Program Usaha Kesehatan Sekolah

Kegiatannya :

 Jangkauan pelayanan dan pembinaan seluruh sekolah yang

ada dari tingkat SD sampai SLTA

 Penjaringan murid SD kelas I

 Imunisasi DT kelas I SD

9. Program Perawatan Kesehatan Masyarakat

Kegiatannya :

 Pembinaan Kelompok khusus (rawan)

 Penangan tindak lanjut penderita (follow Up)

 Penanganan kasus

10. Program Kesehatan Gigi dan Mulut

Kegiatannya :

 Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak sekolah dan

masyarakat

38
 Pelayanan pengobatan / penyembuhan rawat jalan gigi, ibu

hamil, anak prasekolah, anak SD dan masyarakt umum

11. Program Laboratorium Sederhana

Kegiatannya :

 Pemeriksaan penunjang diagnostik spesimen darah, urine,

tinja dan dahak

 Rujukan Spesimen

12. Program Kesehatan Jiwa

Kegiatanya :

 Pencarian dan penemuan penderita baru

 Pemeriksaan dan pengobatan penderita

 Pelaksanaan rujukan dan konsultasi

 Penyuluhan kesehatan jiwa

 Kunjungan rumah pasien jiwa

13. Pelayanan Administrasi Umum dan Tata Usaha

Kegiatannya :

 Kegiatan surat menyurat

 Kegiatan pengarsipan

 Pelayanan surat pengujian kesehatan (KIR kesehatan) dan

Visum

 Pembuatan laporan terpadu puskesmas

 Kegiatan kepegawaian

 Inventarisasi barang

39
 Kegiatan Keuangan

 Sekretariat ISO

14. Program Upaya Pelayanan Peduli Remaja ( PKPR )

Kegiatannya :

 Penyuluhan Kesehatan Remaja

 Pengobatan ke sekolah menengah pertama dan menengah atas

 Pembinaan guru BP

Pencapaian Kinerja Puskesmas alalak selatan Tahun 2014, 2015, 2016


1. Promosi Kesehatan

Terdiri dari beberapa kegiatan Promosi Kesehatan dengan

pencapaian dalam bentuk prosentase adalah sebagai berikut :

140
120
100
80
%
60
40
20
0
Penyuluha UKBM Penyuluha Upaya Kelurahan
n PHBS n PHBS Kes. Siaga
Institusi
2014 66.47 92.5 77.91 61.61 100
2015 84.86 83.33 133.47 74.69 100
2016 60.18 86.6 104.1 95.4 100

2. Kesehatan Lingkungan

Terdiri dari beberapa kegiatan Kesehatan lingkungan dengan pencapaian dalam bentuk

prosentase adalah sebagai berikut :


40
120
100
80
% 60
40
20
0
Penyehat Hygiene Penyehat Sanitasi Klinik
an Air & sanitasi an Lingk. Ttu sanitasi
Makmin Pemukim
an
2014 98.24 72.41 84.85 86.79 19.94
2015 100 106.25 100 82.99 99.85
2016 92.05 100 91.07 83.79 100

.
3 Kesehatan Ibu & Anak – KB (KIA –KB)

Terdiri dari beberapa kegiatan KIA - KB dengan pencapaian dalam bentuk

prosentase adalah sebagai berikut :

160
140
120
100
% 80
60
40
20
0
Kesehata Kesehata Kesehata Kesehata KB
n Ibu n Bayi n Remaja n Anak SD
2014 95.74 98.09 76.81 70.57 89.47
2015 83.79 99.52 96.55 117.13 149.57
2016 94.76 89.02 104.16 92.295 89.055

4. Upaya Peningkatan Gizi Masyarakat

Terdiri dari beberapa kegiatan Peningkatan Gizi masyarakat dengan

pencapaian dalam bentuk prosentase adalah sebagai berikut :

41
120
100
80
% 60
40
20
0
Upaya Peningkatan ASI Eksklusif
Gizi Masy
2014 108.71 42.73
2015 104.06 50
2016 106.3 77.56

5. Upaya Pengobatan

Terdiri dari beberapa kegiatan pengobatan dan penunjangnya dengan

pencapaian dalam bentuk prosentase adalah sebagai berikut :

200
150
% 100
50
0
Pengobatan Laboratorium
2014 153.27 133.01
2015 166.54 104.29
2016 160.79 92.5

6. Upaya P2M

Terdiri dari beberapa kegiatan P2M dengan pencapaian dalam bentuk

prosentase adalah sebagai berikut :

42
140
120
100
80
%
60
40
20
0
TB Paru Malaria Imunisasi Diare ISPA DBD
2014 52.54 69.08 77.9 76.85 108.62 50
2015 38.14 0 104.72 48.86 122.42 101.12
2016 42.78 68.03 104.44 69.12 99.25 101.16

7. Upaya Pengembangan

Terdiri dari beberapa kegiatan dengan pencapaian dalam bentuk

prosentase adalah sebagai berikut :

250
200
150
%
100
50
0
Kes. Kes. Kes. Penc. & PHN Batra
Usila Mata Jiwa Penang.
Peny.
Gigi
2014 63.08 116.39 146.77 111.51 170.14 100
2015 100.16 134.25 238.12 130.18 181.45 100
2016 100 181.32 100 101.78 44.34 100

43
2.2.2.5 Data Khusus

Tabel 2.13 Sepuluh Obat yang dikeluarkan Terbanyak di Puskesmas Alalak selatan
Tahun 2016

No Nama Obat Jumlah Pengeluaran


1 Paracetamol tab 500 mg 121.800
2 Vitamin C Tablet 54.000
3 Vitamin B komplek Tablet 51.000
4 Klorfeniramin Maleat (CTM) tablet 4 mg 50.100
5 Gliseril Guayakolat tablet 100 mg 44.000
6 Tablet Tambah darah kombinasi 42.000
7 Amoxicillin 500 mg tablet 39.200
8 Antasida 29.800
9 Kalsium Lakatat (Kalk) tablet 500 mg 29.000
10 Asam Mefenamat 500 mg kaplet 21.500
Sumber : Laporan Apotik Puskesmas Alalak Selatan 2016

Paracetamol tab 500 mg


21,500
Vitamin C Tablet
29,000
Vitamin B komplek Tablet
29,800 121800
Klorfeniramin Maleat (CTM)
tablet 4 mg
39,200 Gliseril Guayakolat tablet
100 mg
Tablet Tambah darah
42,000 kombinasi
54,000 Amoxicillin 500 mg tablet

Antasida
44,000
51,000 Kalsium Lakatat (Kalk)
50,100 tablet 500 mg
Asam Mefenamat 500 mg
kaplet

Dari tabel di atas, obat yang paling banyak digunakan di Puskesmas adalah obat

simptomatik Parasetamol (121.800).

44
Grafik 2.6. Data 10 Jenis Penyakit Terbanyak Puskesmas Alalak Selatan Tahun

2016

No. KODE Nama Penyakit L P Jumlah

1 J189 ISPA 3361 3718 7079

2 I10 Hipertensi essensial 1443 2698 4141

3 K290 Gastritis dan duodenitis 753 1164 1917

4 K04 Penyakit pulpa dan jaringan apikal 1070 738 1808

5 M792 Neuralgia 720 1030 1560

6 R54 Lansia / senility 252 942 1104

7 K309 Dyspepsia 260 827 1087

8 J111 Influenza 389 504 893

9 J45 Asthma 356 379 735

10 M13 Artritis lainnya 222 507 729

Sumber: Data dinding Puskesmas Alalak Selatan tahun 2016.

45
Sepuluh Penyakit Terbanyak Yang Diobati
Di Puskesmas Alalak Selatan Tahun 2016

ISPA

Hipertensi essensial

Penyakit pulpa dan jaringan


apical
5%
5% 4% Dyspepsia
6% 31%
6% Neuralgia
7%
8% Artritis lainnya
19%
9%
Gastritis & Doudeninitis

Diabetes melitus yang


tertentu
Influenza karena virus yang
tidak teridentifikasi
Gangguan gigi dan jaringan
penunjang lainnya

Berdasarkan dari tabel sepuluh penyakit terbanyak pada puskesmas

diketahui bahwa ISPA merupakan penyakit terbanyak pertama yaitu 7079 dan

hipertensi merupakan urutan terbanyak ke dua aitu 4141. ISPA merupakan penyakit

terbanyak, hal ini berhubungan dengan kepadatan penduduk di wilayah kerja

Puskesmas Alalak Selatan yang termasuk kategori sangat padat, hal ini juga

berhubungan dengan tingkat sanitasi.

46
Tabel 2.14 Jumlah Kunjungan Pasien Puskesmas Alalak Selatan tahun 2016

No Jenis Kunjungan Jumlah


1 Kunjungan Askes 1.443
2 Kunjungan Umum 12.389
3 Kunjungan Jamkesmas 8.881
Total Kunjungan 22.713
Sumber: Laporan tahunan Puskemas Alalak Selatan tahun 2016

Di Puskesmas Alalak Selatan, total kunjungan warga tahun 2016 dengan

kunjungan pasien Umum 12.389 jiwa (54.55 %),asuransi kesehatan Jamkesmas

sebanyak 8.881 jiwa (39,1 %) dari jumlah kunjungan seluruhnya, dan kunjungan

Askes 1.443 jiwa (6,35 %).

Tabel 2.15 Jumlah Kunjungan Rawat Inap 2016

JUMLAH DI
KUNJUNGA IBU BERSALIN RUJU
N K
N
BULAN 2013 2014
O
2013 2014 T D T D 2013 2014
Rist Rist Rist Rist
i i i i

1
1 JANUARI 42 27 28 4 10 5 11
1

2 FEBRUARI 31 22 16 10 15 1 5 6

3 MARET 27 19 13 8 11 5 6 2

4 APRIL 28 19 11 3 9 1 14 9

47
5 MEI 34 27 12 8 10 5 16 9

6 JUNI 41 20 19 6 10 3 16 7

7 JULI 30 14 14 5 6 5 13 4

8 AGUSTUS 36 28 22 4 15 5 10 8

SEPTEMB
9 41 22 11 9 14 2 20 6
ER

10 OKTOBER 20 26 6 2 14 3 11 9

NOPEMBE 1
11 30 31 14 6 15 3 8
R 2

DESEMBE 1
12 36 24 17 5 13 2 9
R 4

JUMLAH

2.16 Sepuluh Kasus Terbanyak yang Di Rujuk

NO KASUS IBU YANG DIRUJUK JUMLAH


1. KETUBAN PECAH DINI 17
2. PRE EKLAMSIA BERAT 11
3. LETAK SUNSANG 10
4. KALA 1 MEMANJANG 10
5. RETENSIO PLACENTA 8
6. KALA II LAMA 8
7. POST SECSIO SECARIA 6
8. CPD 4
9. FETAL DISTRES 4
10. ANEMIA BERAT 2

48
2.17 Sepuluh Kasus Bayi yang di Rujuk

NO KASUS BAYI YG DI RUJUK JUMLAH


1. ASFIKSIA BERAT 3
2. SEPSIS 3
3 BBLR 2
4. KEJANG DEMAM 2
5 NEONATUS INFECTION 2
6 IKTERUS 2
7 FEBRIS 2
8 SESAK NAFAS 1
9 ANURIA 1
10 GEA 1

49
BAB III

ANALISA KEKUATAN DAN KELEMAHAN PUSKESMAS


BERDASARKAN DATA DEMOGRAFI DAN TEMUAN DI LAPANGAN

4.1 Kekuatan :

a. Jenis tenaga kerja kesehatan yang ada sudah lengkap untuk melakukan

pelayanan dasar kesehatan.

b. Memiliki sumber daya manusia yang kompeten, disiplin, tingkat pendidikan

tenaga kerja yang ada sesuai dengan bidangnya masing-masing.

c. Mempunyai jadwal kunjungan dokter spesialis jiwa yang teratur setiap

bulannya.

d. Dokter fungsional yang ada berjumlah 4 orang, membuat pelayanan puskesmas

berjalan dengan baik.

e. Letak Puskesmas cukup terjangkau oleh masyarakat di wilayah kerjanya

f. Letak puskesmas dekat dengan rumah sakit umum daerah Anshari Saleh

sehingga memudahkan untuk rujukan.

g. Merupakan puskesmas dengan PONED yang melayani 1x24 jam.

h. Terdapatnya ruang rawat inap dan ruang rawat inap khusus penderita gizi

buruk, ruang USG, ruang bersalin, ruang bayi dan ruang radiologi.

i. Mamiliki fasilitas yang cukup lengkap, sarana penunjang yang memadai dalam

kondisi baik.

j. Sarana transportasi yang cukup untuk menjalankan kegiatan harian bagi petugas

puskesmas dan kondisi yang masih bagus.

50
k. Memiliki posyandu yang terjadwal beserta kader yang berkomitmen

l. Memiliki kepala puskesmas dokter

m. Seluruh upaya pokok yang ditetapkan sebagian besar sudah dilaksanakan dan

berjalan dengan baik.

n. Mempunyai program senam setiap hari Jumat yang bisa diikuti oleh semua

masyarakat di wilayah kerja Alalak Selatan dan para pegawai puskesmas.

o. Setiap hari jumat diadakan ceramah agama untuk meningkatkan keimanan

kepada Allah SWT, sehingga aspek religius pegawai puskesmas dapat

terpenuhi.

4.2 Kelemahan :

a. Jumlah tenaga kerja kesehatan di Puskesmas Alalak Selatan masih kurang

karena saat ini sudah ada program PONED dan IGD 24 jam sehingga

memerlukan lebih banyak tenaga dan luas wilayah kerja Puskesmas.

b. Kurangnya jumlah dokter untuk memberikan pelayanan di puskesmas

pembantu.

c. Tidak adanya dokter untuk yang bertugas di Pelayanan Kesehatan Gigi

d. Tidak rutin dan maksimalnya penggunaan beberapa alat penunjang

pemeriksaan dikarenakan rusak (radiologi) dan kurangnya operator (USG).

e. Tidak tersedianya ruang inap khusus penyakit infeksius dan ruang

konsultasi penyakit TB.

51
3.3 Kesempatan

a. Akses wilayah kerja yang mudah dijangkau oleh masyarakat sehingga

masyarakat memiliki kesempatan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan

secara lebih mudah.

b. Secara umum masyarakat memiliki sarana transportasi berupa kendaraan

darat baik roda 2 maupun roda 4, sehingga tidak ada kendala untuk datang

ke puskesmas.

c. Jumlah penduduk usia produktif yang lebih banyak (50,64%) dari usia non

produktif, sehingga tersedia cukup sumber daya manusia (SDM) yang dapat

didayagunakan untuk membantu penyelenggaraan program-program

puskesmas.

d. Mayoritas penduduk bekerja sehingga diharapkan taraf hidup penduduk

relatif layak dan mampu memenuhi standar hidup sehat.

e. Tingkat pendidikan mayoritas masyarakat cukup baik (SLTP dan SLTA)

sehingga diharapkan pemahaman tentang kesehatan lebih baik dan dapat

mendukung pelaksanaan program-program puskesmas.

f. Kesadaran masyarakat cukup tinggi, sehingga banyak yang berpartisipasi

aktif sebagai kader.

g. Terdapat kader di setiap posyandu yang tersebar di wilayah kerja puskesmas

sehingga diharapkan jangkauan pelayanan meningkat.

h. Fasilitas kesehatan (RS, Pustu, Praktik Dokter & Bidan) dan fasilitas

pendukung (Apotek & Laboratorium Kesehatan) tersedia di wilayah kerja

puskesmas.

52
i. Kondisi tanah yang subur dan iklim yang baik dapat dimanfaatkan untuk

lahan pertanian sehingga dapat digunakan untuk pengembangan tanaman

obat keluarga.

3.4 Ancaman

a. Terdapatnya tingkat pendidikan rendah yaitu SD pada masyarakat yang

padat penduduk, sehingga perlu perhatian ekstra dalam praktek puskesmas

di lapangan.

b. Rumah penduduk di sekitar sungai sehingga menggunakan air sungai untuk

memenuhi seluruh kebutuhan sehari-hari.

c. Tingkat partisipasi masyarakat masih di bawah target misalkan anak tidak

lagi dibawa ke posyandu untuk ditimbang setelah imunisasi lengkap

diberikan.

d. Pehamahan orangtua pasien yang kurang tentang program puskesmas

terhadap imunisasi sehigga anak tidak di perbolehkan imunisasi.

e. Masih ada warga sekitar Puskesmas yang bertempat tinggal di pinggir

sungai yang menggunakan air sungai sebagai sumber air untuk MCK.

f. Jumlah penduduk yang tidak bekerja relatif tinggi sehingga beban penduduk

yang bekerja meningkat, hal ini dikhawatirkan mempengaruhi

kesejahteraan ibu & anak

53
Solusi

Dari data yang telah didapatkan disarankan:

a. Perencanaan dilakukan lebih matang mengenai program dan dengan jumlah

tenaga yang tersedia sehingga hambatan berupa kurangnya tenaga kesehatan

dapat di minimalisasi serta dilakukan koordinasi antara berbagai sektor yang

terkait dalam kegiatan puskesmas agar pelaksanaan kegiatan program dapat

tercapai dan berjalan dengan baik.

b. Membuat perencanaan kegiatan secara berkala dan dipadukan dengan program

terkait lainnya dalam pelaksanaannya.

c. Selalu melakukan pemecahan suatu penyakit secara lintas sektoral dan

memanfaatkan organisasi serta tempat-tempat umum yang banyak tersedia di

masyarakat sehingga penyampaian informasi menyeluruh dan berkelanjutan.

d. Perlunya bimbingan teknis dan arahan dari Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin

sehingga kegiatan dapat berjalan dengan lancar dan efisien yang pada akhirnya

akan dapat mempengaruhi hasil yang dicapai.

e. Melakukan penyuluhan mengenai pentingnya imunisasi dan bahayanya apabila

anak tidak diimunisasi serta mengenai fatwa halalnya imunisasi dalam islam

kepada orangtua siswa dan guru, khususnya pada sekolah yang tingkat

imunisasinya rendah. Penyuluhan yang dilakukan hendaknya

mengikutsertakan para ulama dan petugas dari dinas pendidikan dan dinas

kesehatan, agar semua kalangan menjadi sadar betapa pentingnya imunisasi.

54
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Puskesmas Alalak Selatan berada di Kecamatan Banjarmasin Utara Kota

Banjarmasin dengan wilayah kerja sebanyak 3 Kelurahan yaitu Kelurahan Alalak

Selatan, Kelurahan Kuin Utara dan Kelurahan Pangeran. Luas Kelurahan Alalak

Selatan sendiri 158,80 Ha wilayah kerja Puskesmas Alalak selatan memiliki jumlah

penduduk sebanyak 37.094 jiwa.

Puskesmas Alalak Selatan sekarang telah memiliki unit-unit kegiatan yang

masing-masing unit tersebut memiliki program kesehatan tersendiri dan masing-

masing unit yang telah melaksanakan program tersebut. Hasil kegiatan pada

umumnya mengalami peningkatan dibanding tahun lalu walaupun masih banyak

yang belum memenuhi target.

4.2 Saran

Dari data yang telah didapatkan disarankan:

f. Perencanaan dilakukan lebih matang mengenai program dan dengan jumlah

tenaga yang tersedia sehingga hambatan berupa kurangnya tenaga kesehatan

dapat di minimalisasi serta dilakukan koordinasi antara berbagai sektor yang

terkait dalam kegiatan puskesmas agar pelaksanaan kegiatan program dapat

tercapai dan berjalan dengan baik.

55
g. Membuat perencanaan kegiatan secara berkala dan dipadukan dengan program

terkait lainnya dalam pelaksanaannya.

h. Selalu melakukan pemecahan suatu penyakit secara lintas sektoral dan

memanfaatkan organisasi serta tempat-tempat umum yang banyak tersedia di

masyarakat sehingga penyampaian informasi menyeluruh dan berkelanjutan.

i. Perlunya bimbingan teknis dan arahan dari Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin

sehingga kegiatan dapat berjalan dengan lancar dan efisien yang pada akhirnya

akan dapat mempengaruhi hasil yang dicapai.

56
DAFTAR PUSTAKA

1. Laporan Tahunan Puskesmas Alalak Selatan Tahun 2015.

2. Laporan Tahunan Puskesmas Alalak Selatan Tahun 2016.

3. Data Dinding Puskesmas Alalak Selatan Tahun 2016.

4. Laporan Tahunan Apotek Rawat Jalan Puskesmas Alalak Selatan tahun 2016.

5. Profil Puskesmas Alalak Selatan Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin tahun


2016

6. Laporan Tahunan Kelurahan Alalak Selatan Tahun 2016.

7. Laporan Tahunan Kelurahan Kuin Utara Tahun 2016.

8. Laporan Tahunan Kelurahan Pangeran Tahun 2016.

57
58

Anda mungkin juga menyukai