Bekasi Kediri
Rumah Meditea Santi Bonis Rosmaidah
0817709504 081335706540
Alamat :
Wisma Penjaringan Sari, Tangerang Malang
Jl. Pandugo Baru R-41, Listi Retno Tri Sulistyowati
Rungkut, Surabaya 08164827028 081217993076
1 www.meditea.co.id
Kata Pengantar 1
Assalamu'alaikum Wr Wb
Salam hormat bagi para pengguna MediTea dan terima kasih atas
kesediaannya mengkonsumsi MediTea. Alhamdulillah atas ridhlo Allah SWT
banyak saudara kita yang mendapatkan manfaatnya dan menjadi lebih sehat
dengan produk antioksidan MediTea ini. Produk ini dibuat sebagai bentuk
pengabdian saya kepada agama, bangsa dan negara, bahkan untuk seluruh
umat di dunia dan selalu menjadi pemikiran saya untuk terus
menyempurnakan sehingga didapatkan formula yang lebih bermanfaat.
Beberapa laporan dari jurnal ilmiah saya sampaikan pada buku ini agar
dapat memberikan penjelasan yang rasional dan logika berpikir yang benar
untuk sampai pada khasiat dari (-)-epigalokatekin galat (EGCG) dari teh.
Memang pada beberapa hal agak sulit dipahami oleh masyarakat awam,
namun tetap akan saya sampaikan agar dapat membentuk algoritma
pemikiran yang benar. Buku ini dibuat sebagai pengganti brosur dan
disampaikan secara gratis agar bisa membantu semua orang mendapatkan
pengetahuan yang bermanfaat dalam memahami penyakitnya serta manfaat
EGCG dari teh hijau dalam menanggulangi penyakit. Memang buku ini masih
jauh dari kesempurnaan, tetapi paling tidak bisa membantu banyak pihak agar
bisa mendapatkan pengetahuan yang dibutuhkan, terutama bagi penderita
dan keluarganya.
InshaaAllah buku ini akan kami buat secara berseri, dengan pembahasan
dan topik yang berbeda dan pembahasan yang lebih dalam. Semoga buku ini
bisa menjadi sarana Multi Level Kebaikan (MLK) bagi kita semua yang selalu
menebarkan pengetahuan dan ilmu yang bermanfaat agar orang lain
mendapat kesehatan seperti kita semua. Majalah ilmiah dan jurnal pendukung
riset yang telah dilakukan juga kami sertakan agar dapat ditelusuri kembali
metodologi serta desain riset yang dirujuk.
Terima kasih untuk saudara kami yang ikut aktif menebarkan ilmu
pengetahuan yang bermanfaat dengan memberi informasi yang benar
tentang khasiat EGCG dari teh untuk pengobatan berbagai macam penyakit.
Kami juga menyediakan informasi via website www.meditea.co.id Semoga
langkah kita bersama mendapat ridhlo dari Allah SWT dan memberikan
manfaat yang besar bagi masyarakat.
Wassalamu'alaikum Wr Wb
www.meditea.co.id 2
2 ANTI OKSIDAN PADA TEH
T eh merupakan minuman kesehatan yang sudah
digunakan berabad-abad lamanya dan telah
digunakan di seluruh dunia. Khasiatnya selama
ini yang dirasakan bagi orang awam hanya
membangkitkan rasa segar dan menimbulkan
semangat dalam beraktivitas sehari-hari, bahkan
beberapa orang menganggap teh hanya memberi
rasa dari suatu minuman untuk melepas dahaga.
TEH SEBAGAI Masyarakat mempercayai bahwa teh memiliki
khasiat bagi kesehatannya, tetapi belum menggunakan
MINUMAN teh sebagai obat untuk mengobati penyakitnya.
KESEHATAN
Sejak jaman dahulu orang telah berpikir untuk
hidup sehat dari makanan dan minuman yang
dikonsumsi sehari-hari. Hipocrates, seorang ilmuwan
Yunani telah mengatakan “Jadikanlah makananmu
sebagai obat …..”. Para ilmuwan dunia hingga saat
inipun ingin mengubah paradigma hidup sehat
bukan bersama obat, namun dengan makanan,
minuman maupun diet. Profesor Helen Turby dari
Monash University beberapa waktu yang lalu telah
mengembangkan kursus online gratis
“Food as Medicine” untuk menjembatani hal-hal
yang penting antara mitos dan hasil riset para
peneliti tentang khasiat makanan terhadap kesehatan.
Pengetahuan tentang kandungan nutrisi makanan
yang bermanfaat bagi kesehatan dan didukung
riset yang memadai perlu dipahami oleh masyarakat,
bukan mitos yang belum tentu terbukti kebenarannya.
3 www.meditea.co.id
Teh banyak memiliki kandungan yang sangat bermanfaat bagi kesehatan.
Kandungan utamanya yaitu (-)-Epigalokatekin galat (EGCG) dikenal sebagai
senyawa yang memiliki aktivitas antioksidan tinggi. Aktivitas antioksidan EGCG jauh lebih
tinggi dari vitamin C maupun vitamin E. Inilah sebabnya EGCG dari teh hijau banyak
memiliki manfaat bagi kesehatan.
Gambar 1 :
Katekin teh hijau
(-)-epicatechin (EC),
(-)-epigallocatechin (EGC),
(-)-epicatechin-3-gallate (ECG) dan
(-)-epigallocatechin-3-gallate (EGCG)
www.meditea.co.id
4
EGCG sebagai antioksidan
Selain itu, EGCG dapat memperbaiki resistensi insulin infus-mediasi lipid, yang
dikaitkan dengan peningkatan ekspresi enzim anti-oksidan termasuk superoksida
dismutase (SOD) dan glutathione peroxidase14. Namun, EGCG bersifat asosiatif dan
tidak secara langsung menunjukkan bahwa penurunan stres oksidatif oleh EGCG per
sel adalah mekanisme langsung mencegah resistensi insulin.
16
Tabel 1. Beberapa khasiat EGCG sebagai antioksidan menghasilkan efek biologis yang bermanfaat
Dari table 1 di atas dapat disimpulkan bahwa EGCG memiliki khasiat yang kuat
sebagai suplemen untuk membantu penyembuhan beberapa penyakit berdasarkan
aktivitasnya sebagai antioksidan.
5 www.meditea.co.id
Penelitian yang dan
kawan-kawan15
menunjukkan khasiat
yang amat bermanfaat
dari EGCG terhadap
penderita diabetes
melitus type2.
Pemberian EGCG
pada penderita
diabetes dapat
melindungi ginjal dari
stres oksidatif. Lebih
dari 40% penderita
diabetes mengalami
gangguan pada ginjal
akibat kerusakan
k r o n i s p a d a
microvascular ginjal
serta kerusakan saraf
Diagram of the underlying mechanisms of EGCG disturbing Ang II kandung kemih.
induced oxidative stress and renal fibrosis.
www.meditea.co.id 6
3 EGCG DARI TEH
EGCG DARI TEH
AMAN DI KONSUMSI
7 www.meditea.co.id
Uji toksisitas terhadap penggunaan EGCG diperoleh bahwa konsumsi EGCG
sebanyak 30 gram sehari dan digunakan setiap hari masih tidak dijumpai adanya efek
samping atau NOAEL (No Observed Adverse Effect Level)2. Jadi dosis EGCG seperti
yang telah disebutkan di atas masih terlalu kecil untuk menghasilkan efek samping.
EGCG yang terdapat dalam teh juga tidak toksik terhadap ginjal pada pemakaian yang
lama sekalipun. Jumlah EGCG yang diakumulasi pada ginjal hanya 0,28% dari total
yang kita minum3 dan bahkan EGCG sangat bermanfaat bagi ginjal karena mencegah
renal fibrosis dan kerusakan sel ginjal akibat pembentukan batu ginjal4.
PUSTAKA
www.meditea.co.id
8
4 ANTI KANKER
EGCG
D i dunia, teh merupakan minuman
yang paling populer setelah minum air biasa.
Seperti diketahui, teh telah digunakan sejak
SEBAGAI 4000-5000 tahun yang lalu oleh bangsa China
untuk meningkatkan kesehatan serta mencegah
ANTI beberapa macam penyakit. Hal ini diceritakan
9 www.meditea.co.id
Banyak orang tidak menyangka bahwa teh memiliki khasiat yang begitu hebat
sebagai anti kanker. Ribuan penelitian secara simultan membuktikan efek anti kanker
dari teh. Hal ini semakin menguatkan bukti empiris bahwa teh yang biasanya hanya
digunakan sebagai minuman ringan ternyata memiliki khasiat yang kuat khususnya
sebagai anti kanker asal digunakan dalam dosis yang cukup. Ada sepuluh senyawa
polifenol teh hijau yang diuji aktivitas anti kankernya pada penelitian Guang-Jin Du dan
kawan-kawan (2012) yaitu (1) kelompok phenolic acid yang terdiri dari caffeic acid (CA)
dan gallic acid (GA) serta (2) kelompok flavonoid yang terdiri dari catechin (C);
epicatechin (EC); gallocatechin (GC); catechin gallate (CG); gallocatechin gallate
(GCG); epicatechin gallate (ECG); epigallocatechin (EGC), dan epigallocatechin gallate
(EGCG)6.
www.meditea.co.id 10
Teh Meningkatkan Sistem Imun dan Teh Membunuh Sel Kanker
Memperbaiki DNA yang Rusak
11 www.meditea.co.id
Hasil pengujian 10 polifenol teh hijau terhadap human colorectal cancer cells, WCT-116
dan SW-480.Terlihat bahwa 8 polifenol yang ada di dalam teh yaitu caffeic acid (CA) dan
gallic acid (GA); gallocatechin (GC); catechin gallate (CG); gallocatechin gallate (GCG);
epicatechin gallate (ECG); epigallocatechin (EGC), dan epigallocatechin gallate
(EGCG) menunjukkan efek antiproliferasi pada sel kanker HCT-116 maupun SW-480,
artinya sel kanker tidak membelah atau kemampuan membelah dirinya dapat ditekan
oleh polifenol dari teh hijau.
Gambar 3.
Hasil flow cytometry sel
kanker usus manusia
(HCT-116) yang
menunjukkan tingkat
kematian sel kanker
(apoptosis) akibat
pemberian EGCG pada
kadar 20 -100 uM6.
Gambar 4.
Terlihat kematian sel
kanker usus
manusia HCT-116
secara apoptosis
yang sangat
signifikan akibat
pemberian EGCG
100 uM6
www.meditea.co.id 12
Gambar 5. Terlihat 8 dari 10 polifenol teh hijau memiliki sifat anti-proliferasi pada sel kanker usus manusia HCT-
116 dan SW-480 yaitu caffeic acid (CA) dan gallic acid (GA); gallocatechin (GC); catechin gallate (CG);
gallocatechin gallate (GCG); epicatechin gallate (ECG); epigallocatechin (EGC), dan epigallocatechin
gallate (EGCG). Diantara ke 8 polifenol tersebut, sifat anti-proliferasi yang terbesar dimiliki oleh
epigallocatechin gallate6.
M asalah berikutnya yang muncul adalah seberapa banyak teh yang dibutuhkan
agar dapat membunuh sel kanker? Apakah satu gelas teh sudah cukup untuk membunuh
kanker? Tentu jawabnya tidak. Jika demikian seberapa banyak 100 uM seperti hasil
penelitian di atas. Dari perhitungan diperoleh bahwa 100 uM EGCG setara dengan sekitar
225 mg. Dalam satu gelas teh hijau biasa, terkandung didalamnya sekitar 20-35 mg EGCG,
sehingga dibutuhkan kira-kira 7 sampai 11 cangkir teh untuk mendapatkan hasil yang sama.
Dengan demikian dibutuhkan total 21-33 cangkir teh hijau setiap hari apabila dalam sehari
diberikan 3 kali. Oleh karena itu perlu ada sediaan teh yang mengandung EGCG 7-8 kali dari
yang terkandung di dalam teh dan hal tersebut hanya dimungkinkan jika bentuk sediaannya
adalah serbuk.
Telah dilakukan penelitian pemberian kombinasi EGCG dari teh hijau bersama
dengan radioterapi pada kultur in vitro sel kanker payudara MDA-MB-231 yang telah
metastasis menghasilkan perubahan signifikan berikut:
13 www.meditea.co.id
(1) terjadi penekanan proliferasi (perkembangbiakan) dan penyebaran sel kanker
payudara;
(2) menghentikan siklus berkembang biak sel kanker payudara pada fase G0/G1
sehingga berhenti membelah diri;
(3) penurunan aktivitas MMP9/MMP2, ekspresi reseptor Bcl-2/Bax, reseptor c-Met, NF-
κB, dan fosforilasi AKT
www.meditea.co.id 14
K esimpulannya teh hijau dengan EGCG yang tinggi yang sangat efektif dalam
menurunkan frekuensi dan tingkat keparahan diare akibat radiasi. Disarankan pada pasien
dengan radiasi untuk menggunakan teh hijau sebagai ajuvan (pendamping pengobatan)
karena dianggap aman dan efektif untuk pencegahan diare dan muntah pada pasien yang
menjalani radioterapi
Kombinasi EGCG dengan Kemoterapi
Apakah EGCG dari teh hijau boleh digunakan oleh orang yang sedang menjalani
pengobatan dengan kemoterapi? Hasil dari pemantauan penggunaan EGCG bersamaan
dengan pemberian kemoterapi malah meningkatkan efektivitas kerja kemoterapi dan
mengurangi terjadinya resistensi. Oleh karena itu, minum teh bersamaan dengan
kemoterapi akan meningkatkan kinerja dari kemoterapi tersebut.
Penelitian Scandlyn dan kawan-kawan (2008) membuktikan bahwa katekin dari teh
dapat membunuh sel kanker payudara dan kombinasi antara EGCG dengan Tamoxifen
menghasilkan efek yang sinergis dalam membunuh sel kanker payudara. Hal ini
merupakan fakta yang menggembirakan bahwa minum teh pada penderita kanker
payudara yang sedang mendapatkan kemoterapi Tamoxifen dapat meningkatkan kinerja
Tamoxifen sehingga harapan untuk mendapatkan kesembuhan semakin meningkat. Pada
penelitian tersebut ditunjukkan bahwa tamoxifen dan epigallocatechin gallate (EGCG)
secara sinergis bersifat sitotoksik terhadap reseptor estrogen (ER) negatif sel kanker
payudara. Penelitian dilakukan menggunakan tikus betina yang telah diimplantasi dengan
sel kanker payudara MDA-MB-231 secara in vivo dan diobati dengan tamoxifen tunggal,
EGCG tunggal, dan kombinasi EGCG - tamoxifen, serta kontrol selama 10 minggu (70 hari).
Hasil yang diperoleh pada uji kombinasi EGCG dan tamoxifen dibanding dengan kontrol
adalah volume tumor pada tikus uji menurun sebesar 71% dan berat tumor menurun
sebesar 80%11.
Gambar 6.
Dari gambar di atas berat tumor
menurun tajam pada pemberian
kombinasi EGCG+Tamoxifen
dibandingkan dengan Tamoxifen
atau EGCG saja11.
15 www.meditea.co.id
Penelitian pada mencit menunjukkan bahwa
pemberian EGCG dapat memperkecil tumor payudara
melalui mekanisme penekanan pembentukan pembuluh
darah baru (angiogenesis) dengan menghambat ekspresi
gen HIF1-alpha, NF-KB dan VGEF (Gu et al., 2013). Pada Gambar 7.
E G C G d a p a t
gambar terlihat bahwa ukuran tumor payudara lebih kecil m e n g h a m b a t
pada mencit yang diberi EGCG. pertumbuhan kanker
payudara pada mencit12
PUSTAKA
1. Chen & Lin, 2015. Journal of Zhejiang University. Science. B, 16(2), 87–102.
2. Miyagawa et al., 1997. Biosci. Biotech. Biochem., 61:1901-1905.
3. Wang et al., 1992. Cancer Research, 52:1162-1170.
4. Serafini et al., 1996. European Journal of Clinical Nutrient, 50:28-32.
5. Siegel et al., 2012. Cancer Statistics. CA: Cancer J. Clin., 62, 10–29.
6. Du et al., 2012. Nutrients, 4, 1679-1691.
7. Purwanto et al., 2010. Indonesian Journal of Chemistry, 10(3):390-395
8. Purwanto, 2011. Jurnal Kedokteran Indonesia, 2(1):5-10.
9. Zang et al., 2012. Curr Mol Med,12(2):163-176.
10. Emami et al., 2014. J Res Med Sci,19(5):445-450
11. Scandlyn et al., 2008. Br. J Cancer,99(7):1056-1063
12. Gu et al., 2013. Vas@ Cell,5:9
www.meditea.co.id
16
5 TEH UNTUK PENDERITA DIABETES
17 www.meditea.co.id
Hal ini akan yang menyebabkan penderita
diabetes banyak mengalami beberapa komplikasi.
Penyakit ginjal diabetik atau Diabetic Kidney Disease
(DKD) juga merupakan sejenis komplikasi
mikrovaskuler kronis yang terkait dengan diabetes,
dan 40% atau lebih pasien diabetes telah mengalami
DKD meskipun mendapatkan pengobatan saat ini.
DKD juga merupakan penyebab utama gagal ginjal
kronis. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk
mendapatkan pendekatan baru pengobatan diabetes
untuk menghambat perkembangan DKD sehingga
mengurangi jumlah pasien harus dilakukan
haemodialisis.
Beberapa penelitian terbaru
menunjukkan bahwa stres oksidatif
terlibat dalam proses dan
berkembangnya cedera ginjal,
termasuk DKD. Stres oksidatif
mengacu pada peningkatan
produksi reaktif spesies oksigen
(ROS) dan/atau disertai dengan
penurunan antioksidan. Kondisi
seperti ini rentan menyebabkan
cedera ginjal 6 . Melalui beberapa
mekanisme, ROS dapat
menyebabkan kerusakan ginjal,
seperti menginduksi ekspresi
angiotensin II (Ang II), meningkatnya
produksi faktor pertumbuhan
transformasi-β1 (transforming
growth factor-β1,TGF-β1), aktin otot
polos-α (smooth muscle actin-α,
SMA), serta mengaktifkan mitogen-
activated protein kinase (MAPK)
cascade.
Perlu dipahami bahwa pada penderita diabetes sumber utama penghasil ROS
adalah oksidasi nicotinamide adenine dinucleotide phosphate (NADPH). EGCG dari
teh merupakan inhibitor NADPH oxidase sehingga secara efektif dapat menekan
pembentukan ROS, mengurangi kadar protein urin, memperbaiki perubahan patologis
ginjal, dan menghambat perkembangan DKD penderita diabetes tipe 27.
www.meditea.co.id
18
A pakah minum teh setiap hari dapat mencegah diabetes? Christian Herder
dari Leibniz Center for Diabetes Research, Duesseldorf University, Jerman melakukan
riset bersama The InterAct Consortium pada tahun 2012 di 26 pusat studi dari 8 negara
di Eopa dan melibatkan 12.403 penderita diabetes tipe 2 dari sampel besar berjumlah
340.234 peserta diperoleh bukti yang menguatkan penelitian laboratorium. Diperoleh
hubungan yang terbalik antara minum teh dan kejadian diabetes tipe2. Orang yang
minum teh lebih dari 4 cangkir perhari memiliki resiko terkena diabetes 16% lebih
rendah dibandingkan dengan yang tidak minum teh8. Hal ini disebabkan karena sifat anti
oksidan yang tinggi dari teh akanmenekan pembentukan ROS sehingga ginjal dan sel
beta pankreas akan terlindungi dari kerusakan akibat radikal bebas sehingga resiko
kerusakan ginjal karena diabetes (DKD) akan menurun.
Diabetes EGCG
Stres Oksidatif
Hambatan
ROS
Ang II
MAPK
Kerusakan Ginjal
19 www.meditea.co.id
KESIMPULAN
1. EGCG dari teh hijau sangat disarankan bagi penderita diabetes maupun
orang memiliki resiko diabetes yang tinggi akibat ada riwayat keluarga
yang menderita diabetes.
2. EGCG dari teh hijau baik digunakan untuk mencegah kerusakan otot
jantung dan menurunkan resiko gagal jantung pada penderita diabetes.
3. EGCG dari teh hijau menurunkan resiko penderita diabetes mengalami
Diabetic Kidney Diseases (DKD) sehingga menghindarkan diri dari
penyakit gagal ginjal kronis yang perlu tindakan haemodialisis.
SARAN
PUSTAKA
1. Donahoe et al., 2007. JAMA 298: 765-775.
2. Xu et al., 2014. Crit Care Med 42: e583-e594.
3. Liu et al., 2005. Diabetes 54: 778-784.
4. Wu et al., 2017. Int J Mol Med; 40: 389-399.
5. Yang et al., 2016. Ox Med Cell Long, 1-14
6. Stanton, RC., 2011. Current Diabetes Reports, 11(4):330–336.
7. Nam et al., 2009. Diabetes Research and Clinical Practice, 83(2):176–182.
8. Herder, C., The InterAct Consortium, 2012. PLoS ONE 7(5): e36910
9. Isbrucker et al., 2006. Food Chem Toxicol. 44(5):626–635.
10. Li et al., 2006. J Biol Chem, 281(15):10214-10221
www.meditea.co.id
20
6 TEH UNTUK PENYAKIT YANG DISEBABKAN VIRUS
A B
K andungan flavonoid dari teh hijau telah lama ditengarai dapat digunakan
untuk membantu penyembuhan penderita infeksi HIV-1. Komponen utama teh hijau, (-)-
epigalokatekin galat (EGCG) memiliki sifat antioksidan yang sangat tinggi serta
meningkatkan aktivitas system imun. EGCG juga merupakan katekin yang paling
banyak dan melimpah dalam teh hijau. Beberapa penelitian telah membuktikan EGCG
sebagai senyawa yang memiliki efek anti virus seperti Human Immunodeficiency Virus
(HIV)1, Epstein-Barr Virus (EBV)2, Hepatitis B virus (HBV)3, hepatitis C virus (HCV)4, Zika
Virus (ZIKV), Dengue Virus (DENV)5, serta Human Papillomavirus (HPV) yang
menyebabkan kanker serviks6
21 www.meditea.co.id
Telah dilaporkan bahwa replikasi HIV-1 dapat dihambat sebelum integrasinya ke
dalam DNA sel CD4 melalui berbagai mekanisme. Berdasarkan temuan dari salah
satu penelitian, EGCG dapat bertindak sebagai penghambat alosterik enzim reverse
transcriptase dengan mekanisme yang berbeda dari Non-Nucleoside Reverse
Transcriptase Inhibitor (NNRTI), sehingga EGCG merupakan kandidat yang baik
digunakan sebagai supportive anti-HIV agent yang mendukung pengobatan HIV-1
dan berasal dari tumbuhan7.
Penelitian yang lain melaporkan bahwa empat katekin dari teh yaitu katekin galat
(CG), galokatekin galat (GCG), (-)-epikatekin galat (ECG) dan (-)-epigalokatekin Galat
(EGCG) terbukti dapat menghambat enzim integrase dari HIV-1 dengan
menggunakan metode ELISA. Pemberian EGCG secara topikal juga dapat digunakan
sebagai terapi tambahan yang layak untuk mencegah penularan HIV secara seksual8.
Meskipun demikian masih terbuka penelitian lanjutan misalnya dengan meningkatkan
kadar EGCG apakah masih diperoleh hasil yang sangat bervariasi, atau ada faktor lain
yang belum dipertimbangkan sehingga menghasilkan respon yang berbeda. Hal ini
memberi peluang bagi para peneliti untuk terus menyempurnakan penelitian yang
terdahulu.
Virus lain yang tidak kalah pentingnya adalah Epstein-Barr virus (EBV). EBV
adalah virus herpes manusia yang menginfeksi 90% dari populasi manusia. Infeksi
EBV, telah dilaporkan sangat terkait dengan pengembangan beberapa keganasan sel
pada manusia, termasuk limfoma Burkitt, Hodgkin's disease dan nasopharyngeal
carcinoma (NPC). Dalam sejumlah tumor ternyata ditemukan menjadi EBV positif2.
Disebutkan dalam penelitian tersebut bahwa mekanisme EGCG dalam membunuh
kanker akibat pertumbuhan virus melalui penekanan ekspresi MEK/ ERK1/2 and PI3-
K/Akt signaling sehingga EGCG memiliki potensi yang besar untuk membunuh
kanker yang disebabkan karena virus dapat disembuhkan.
PUSTAKA
1. Williamson et al., 2006. J Allergy Clin Immun, 118(6):1369 – 1374.
2. Liu et al., 2013. Carcinogenesis, 34(3):627-637.
3. Xu et al., 2016. J. Natl. Med. 2016, 70, 584–591.
4. Colpitts & Schang, 2014. J. Virol., 88, 7806–7817.
5. Carneiro et al., 2016. Virology, 496, 215–218.
6. Yap et al., 2017. The Lancet, Vol. 389, Supp.1:S102.
7. Li et al., 2011. Antivir Chem Chemother, 21:239–243.
8. Hartjen et al., 2012. Res and Ther, 9:2-9.
www.meditea.co.id
22
7 EGCG MEMPERBAIKI DISFUNGSI EREKSI
23 www.meditea.co.id
Suatu penelitian yang dilakukan oleh Neves dan kawan-kawan,
mengamati bahwa penggunaan green tea extract solution (GTE) sebagai satu-
satunya sumber minuman selama 6 bulan akan menurunkan penyimpanan lipid
(lemak) intraseluler pada korpus kavernosum. Hal ini akan berakibat pada
penurunan ekspresi faktor pertumbuhan endotel vaskular (VEGF) dan reseptornya
VEGFR2 pada sel endotel. Faktor-faktor ini secara simultan akan mencegah
terjadinya aterosklerotik pada jaringan kavernosum sehingga gangguan vaskular
korpus karvenosum dapat diperbaiki dan DE tidak terjadi. Konsumsi teh secara
secara teratur mengurangi perkembangan aterosklerosis dan kematian akibat
penyakit kardiovaskular1.
KESIMPULAN
PUSTAKA
1. Neves, D, Assunção, M, Marques, F, J. P. Andrade, JP, Almeida, H,
2008.Does regular consumption of green tea influence expression of
vascular endothelial growth factor and its receptor in aged rat erectile
tissue? Possible implications for vasculogenic erectile dysfunction
progression. AGE, 30:217–228.
2. Chen, D., Zhang, K-Q., Li, B., Ding-Qi Sun, D-Q., Zhang, H., Fu, Q., 2017.
Epigallocatechin‐3‐gallate ameliorates erectile function in aged rats via
regulation of PRMT1/ DDAH/ADMA/NOS metabolism pathway. Asian
Journal of Andrology (2017) 19, 291–297
www.meditea.co.id
24
8 KHASIAT TEH PADA KESUBURAN
Reactive oxygen species (ROS) adalah suatu radikal bebas yang berada
di dalam saluran kelamin laki-laki maupun perempuan pada konsentrasi yang
rendah. ROS yang berlebihan akan menyebabkan stres oksidatif (OS) sehingga
merusak DNA, lipid dan protein. Perubahan semacam itu akan mengganggu
pematangan oosit, peningkatan defek morfologi (kerusakan sel telur), dan
penurunan motilitas sperma pada pria. Pemberian teh hijau telah dilaporkan
memiliki sifat yang dapat meningkatkan kualitas sel sperma jantan dan sel telur
betina. Hal ini disebabkan karena kemampuan polifenol katekin untuk menangkap
ROS. Epigallocatechin-3-gallate (EGCG) dari teh hijau merupakan senyawa bioaktif
yang paling diharapkan untuk mengatasi masalah kesuburan karena aktivitas
antioksidan yang kuat. Sifat unik katekin teh hijau berpotensi meningkatkan
kesehatan reproduksi dan merupakan area penelitian yang penting. Kami
menyajikan ikhtisar yang komprehensif tentang efek dan peran potensial katekin teh
hijau pada stres oksidatif pada reproduksi dan kesuburan pria dan wanita. Dalam
ulasan ini, mekanisme aksi yang mungkin disorot untuk lebih memahami potensi
penggunaan katekin teh hijau dalam pengurangan stres oksidatif dan efek
menguntungkan yang terkait dalam pengaturan klinis1.
Gambar 9. Beberapa sumber stres oksidatif yang dapat mengganggu reproduksi pria &
wanita yang mengakibatkan gangguan pada tingkat kesuburan1.
25 www.meditea.co.id
Khasiat Teh untuk
Meningkatkan
Kesuburan
"Kami menemukan
Pada Pria bahwa wanita yang minum
teh dua atau tiga kali sehari
dan memang memiliki peluang
peningkatan untuk hamil sebesar
Wanita 27 persen. Tetapi, kami tidak tahu
bagaimana cara mereka menyajikan
teh. Apakah mereka menambahkan
susu atau lemon, tapi yang pasti
mereka punya peningkatan
kesempatan untuk hamil ketimbang
perempuan yang tidak minum teh sama
sekali, " kata Prof.
PUSTAKA
www.meditea.co.id
26
9 LAIN - LAIN KHASIAT TEH
27 www.meditea.co.id
4. Neuroprotection 5. EGCG dari Teh Hijau
untuk Down Syndrome
T eh sebagai sumber utama
flavonoid merupakan minuman yang
sangat bermanfaat. Beberapa bukti D own syndrome disebabkan
penelitian menunjukkan bahwa stres karena adanya kelainan genetik
oksidatif, menghasilkan pembentukan “trisomy” pada kromosom nomer 21.
spesies oksigen reaktif (ROS) dan Kelainan ini menyebabkan terjadinya
memainkan peran penting pada overexpression (dihasilkan secara
munculnya penyakit neurodegeneratif, berlebihan) dari enzim proteolitik
seperti penyakit Parkinson, Alzheimer matrixmetalloproteinase 9 (MMP-9)
dan kerusakan saraf yang lain akibat yang akan merombak Nerve Growth
terjadinya penuaan dini. Data Factor (NGF) sehingga sel-sel saraf
epidemiologi pada beberapa negara tidak bisa berkembang. Adanya EGCG
menunjukkan korelasi antara terjadinya dari teh hijau akan menghambat kerja
gangguan neurodegeneratif (penuaan MMP-9 sehingga memberi kesempatan
saraf) dan konsumsi teh hijau. Secara NGF mematangkan sel-sel saraf.
khusus, literatur terbaru memperkuat Dengan demikian pemberian EGCG dari
persepsi bahwa beragam jalur sinyal teh hijau pada penderita down syndrome
molekuler, berpartisipasi dalam aktivitas pada saat masih anak-anak akan
neuroprotektif dari polifenol teh hijau mengurangi keparahan gejala down
utamanya (-)-epigallocatechin-3-gallate syndrome yang muncul7. Khususnya
(EGCG)6. Bukti di atas menunjukkan pada usia dibawah 3 tahun karena
potensi EGCG dari teh hijau untuk perkembangan otak sangat cepat.
penggunaan pencegahan maupun
terapi berbagai cedera sistem saraf.
PUSTAKA
www.meditea.co.id
28
9 PENGGUNAAN DAN CARA PENYAJIAN
PENGGUNAAN
DAN CARA
PENYAJIAN
M ediTea aman digunakan baik oleh orang sehat, maupun orang sakit.
Ibu hamil maupun anak-anak di atas 2 tahun. Kandungan EGCG nya yang tinggi
baik sebagai antioksidan yang mencegah berbagai penyakit. Disarankan agar
menggunakan MediTea 1-2 sachet setiap hari bagi orang sehat untuk menjaga
kesehatan tubuh.
29 www.meditea.co.id
Jika dosis tersebut dibawah MEC maka kurang efektif untuk pengobatan, apalagi jika
dipergunakan untuk tujuan penyembuhan. Bagaimana jika dosisnya dilebihkan?
EGCG telah dinyatakan aman oleh FDA (U.S. Food & Drug Administration) dan
dijamin pada notice no. GRN 259. Oleh karena itu, menaikkan dosis EGCG pada
penderita kanker, diabetes atau penyakit kronis lain masih diperbolehkan hingga 8-10
sacchet per hari. Kandungan EGCG yang terdapat di dalam MediTea, aman
digunakan sehari-hari bahkan dalam jangka waktu yang lama.
B agi penderita diabetes yang minum obat setiap hari, penderita kanker yang
sedang kemo atau radiasi, Meditea boleh tetap diminum sebagai suplemen untuk
meningkatkan efektivitas penyembuhan. Penderita HIV yang sedang mendapatkan
terapi obat anti retrovirus (ARV) boleh menggunakan Meditea untuk membantu
pengobatan, bahkan beberapa pengidap HIV mengatakan bahwa Meditea dapat
mengurangi rasa mual pada pemberian ARV.
M ediTea disajikan dengan cara dituangkan pada satu gelas atau cangkir
yang telah berisi air hangat 50-750C. Semakin tinggi suhu air yang digunakan untuk
menyeduh MediTea, warna semakin coklat karena terjadi perubahan warna tanin
yang ada di dalam teh. Apabila MediTea dilarutkan ke dalam air dingin, warna mula-
mula coklat muda, setelah beberapa lama warna semakin gelap dan menuju ke
warna coklat merah. Hal ini sama sekali tidak menurunkan khasiat MediTea.
Kandungan EGCG nya tidak menurun karena adanya perubahan warna. EGCG
sendiri berwarna putih dan tidak berubah menjadi coklat merah karena pemanasan
atau dilarutkan. Cara penyajian: Buka bungkus sacchet MediTea. Campur dengan air
hangat dan aduk dengan sendok melamin, sebaiknya jangan menggunakan sendok
logam. Aduk hingga tercampur sempurna. Minum selagi masih dalam hangat tetapi
boleh juga dalam kondisi dingin. MediTea tidak mengandung gula dan sebaiknya
diminum tanpa gula, namun apabila dihendaki, boleh dicampur gula atau madu
murni.
www.meditea.co.id
30
O NI
ES TIM
T
31 www.meditea.co.id
www.meditea.co.id 32
33 www.meditea.co.id
www.meditea.co.id 34
35 www.meditea.co.id
Ca Otak dari Malaysia
www.meditea.co.id 36
37 www.meditea.co.id
087852630980 / 082143302247 tabina_bybulanross
Store :
Wisma Penjaringan Sari,
Celana dalam Kesehatan Pria & Wanita
Dari Serat Bambu dengan lapisan kolagen Jl. Pandugo Baru R-41,
untuk Pencegahan Kanker With Pearl Fiber Rungkut, Surabaya
Kontak pemesanan :
Dewi 081235636878