PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
2.2. Kependudukan
Sumatera Utara merupakan provinsi yang jumlah penduduknya
terbesar keempat di Indonesia setelah Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa
Tengah.Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara,
jumlah penduduk Sumatera Utara pada tahun 2012 tercatat sebesar 13.254.682
penduduk. Kota Medan merupakan wilayah yang memiliki kepadatan
penduduk tertinggi dengan kepadatan 2.141.637 penduduk.
Estimasi Jumlah Penduduk
Estimasi jumlah penduduk pada tahun 2012 per Kabupaten/Kota
mEnggunakan proporsi dari jumlah penduduk Kabuapten/Kota tahun 2010.
Berdasarkan hal tersebut jumlah penduduk terbanyak terdapat di Kota Medan
danterendah di Kabupaten Pakpak Bharat. Proporsi penduduk di Kota Medan
sebesar 16,1% dan di Kabupaten Pakpak Bharat 0,31%.
Umur
Komposisi penduduk Sumatera Utara menurut kelompok umur,
menunjukkan bahwa penduduk yang berusia muda (0-14 tahun) sebesar
31,79%, yang berusia produktif (25-29 tahun) sebesar 64,29% dan yang
berusia tua (>65 tahun) sebesar3,90%. Jadi, penduduk Sumatera Utara sampai
saat ini masih didominasi oleh penduduk muda walaupun angka ini sudah
menuruan dibanding dekade yang lalu. Dengan demikian, angka beban
tanggungan penduduk Sumatera Utara tahun 2008 sebesar 55,53%. Angka ini
mengalamipenurunan dibandingkan tahun 2007 sebesar 56,37%.
2.3.2. Ketenagakerjaan
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Sumatera Utara setiap
tahunnyatampak berfluktuasi.Pada tahun 2000, TPAK sebesar 57,34%,
tahun2005 naik menjadi 71,94%, tahun 2006 menjadi 66,90% dan tahun 2007
naikmenjadi 67,49%.Angkatan Kerja di Sumatera Utara sebagian besar masih
berpendidikan SDkebawah (41,47%), setingkat SMTP (23,42%), setingkat
SMTA (28,94%), sedangkansisanya 6,17% berpendidikan diatas SMTA.
Berdasarkan lapangan pekeijaan utama, penduduk Sumatera Utara
yangterbanyak adalah di sektor pertanian (47,6%), kemudian diikuti di sektor
perdagangan, hotel, dan restoran (18,8%), jasa (12,9%),sedangkan penduduk
yang bekerja di sektor industri hanya sekitar 7,60%.
2.4.1.Rumah Sehat
Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat
kesehatan, yaitu memiliki jamban sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan
sampah, sarana pembuangan limbah, ventilasi rumah yang baik, kepadatan
hunianrumah yang sesuai (>8m2/kapita), dan lantai rumah tidak terbuat dari
tanah. Berdasarkan data yang diperoleh dari Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun
2008,dari seluruh rumah yang ada yaitu 2.683.062 unit, yang diperiksa
sebanyak 197.322unit (44,63%), dari jumlah yang diperiksa diketahui bahwa
761.699rumah yang memenuhi syarat kesehatan (63,62%).
2.4.5.Pembuangan Sampah
Persampahan di Kota Medan dikelola oleh Dinas Kebersihan dan
Pertamanan KotaMedan.Selain itu, pengelolaan persampahan di Kota Medan
juga dilaksanakan olehpihak swasta, khususnya pada kawasan pusat
pemerintahan dan jalan-jalan protokol.Sesuai dengan standar kota Metropolitan,
yaitu tingkat timbulan sampah sebanyak 3,5liter/orang/hari, Kota Medan
dengan jumlah penduduk 1.963.855 jiwa, menghasilkan 6.873,49 m3 timbunan
sampah. Namun Kota Medan baru dapat mengelola sebanyak 5.710
m3.Sehingga banyaknyasampah yang belum terlayani adalah 1.163,49 m3.
3.2. Tujuan
Tujuanyang ingin dicapai Dinas Kesehatan Kota Medan yaitu:
1. Terwujudnya lingkungan pemukiman, industri dan perdagangan yang sehat
2. Terciptanya sarana pendidikan, pariwisata dan sarana umum yang
sehat
3. Terwujudnya masyarakat yang mampu melakukan upaya kesehatan
yang paripurna
4. Meningkatnya kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia kesehatan
5. Tersedianya sarana dan prasarana pelayanan kesehatan
6. Meningkatnya pelayanan kesehatan yang berkualitas dan mudah
diakses oleh masyarakat
7. Terpenuhinya pembiayaan operasional dinas kesehatan
Struktur Organisasi
BAB 4
LAPORAN KEGIATAN
4.1. Pelaporan
Sebelum memulai KKS di Dinas Kesehatan Kota Medan, para peserta
KKS melapor terlebih dahulu ke bagian penerima tamu, bidang
pengembangan SDM kesehatan, dan seksi pendidikan dan pelatihan.
4.2. Kegiatan
Kegiatan dimulai pada pukul 08.00 WIB di Dinas Kesehatan Kota
Medan. Adapun 4 materi yang diberikan yaitu materi pembekalan KKS
puskesmas, keorganisasian Dinas Kesehatan Kota Medan, pelayanan
kesehatan, dan pengendalian masalah kesehatan.
4.3. Materi
4.3.1. Materi Bidang Pengembangan SDM kesehatan, dan Seksi Pendidikan
dan Pelatihan
Materi Pertama dan kedua dari Bidang Pengembangan SDM kesehatan, dan
Seksi Pendidikan dan Pelatihan:
158. AIDS
159. Tuberkulosis
160. Imunisasi
Pedoman dan jadwal imunisasi mengikuti pedoman IDAI.
Setiap calon dokter yang ingin membuka praktik, baik untuk dokter
Puskesmas, rumah sakit umum, speasialis, bahkan dokter swasta, wajib
mempunyai Surat Izin Praktik (SIP) dari Ikatan Dokter Indonesia. SIP diurusi
oleh calon dokter yang ingin berpaktik, setelah mereka lulus kuliah, lulus uji
kompetensi Ikatan Dokter Indonesia Pusat, dan mendapatkan Surat Tanda
Registrasi dari konsil kesehatan pusat (KKP).
5.1. Kesimpulan
Program kerja di Dinas Kesehatan Kota Medan ditanggung jawabi
oleh masing-masing bidang dan sub bidang.Bidang yang selalu menjadi sorotan
adalah bidang pelayanan kesehatan yang berkaitan dengan hasil yang dapat
dinilai oleh masyarakat.Setiap 5 tahun, diadakan Rakerkesda untuk menentukan
visi, misi, tujuan dalam penyusunan program kerja.Adapun tanggung jawab
Dinas Kesehatan Kota Medan yang paling penting yaitu dalam pengaturan
puskesmas.Dalam hal ini, telah dibuat program dan sasaran kegiatan yang harus
dilaporkan puskesmas setiap tahunnya sebagai evaluasi.
5.2. Saran
Program-progam yang sudah berjalan harus dievaluasi dan diawasi
dengan ketat. Sehingga program tidak hanya sekedar baik disusun, tetapi juga
baik dalam implementasinya.