Anda di halaman 1dari 53

LAPORAN KEGIATAN

DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Daya saing suatu negara ditentukan oleh dua belas pilar, diantaranya
adalah kesehatan. Baik berdiri sendiri, kesehatan dapat dipengaruhi pilar-pilar
lainnya. Gambaran kesehatan yang ingin dicapai adalah sesuai dengan
rumusan Indonesia Sehat 2015. Oleh karena itu, pemerintah telah berupaya
menyelenggarakan pembangunan kesehatan sesuai dengan UU No.36 tahun
2009 dalam meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat
untuk hidup.
Strategi utama dalam mendukung tercapainya Indonesia Sehat 2015
adalah dengan pemberdayaan masyarakat dan desentralisasi. Pembangunan
dalam bidang kesehatan merupakan salah satu bagian dari visi misi
Pemerintah Kota Medan tahun 2011. Misi tersebut adalah melaksanakan
pembangunan kesehatan dan mempermudah akses masyarakat terhadap
kesehatan dan informasi kesehatan.
Dalam rangka penjabaran visi misi Pemerintah Kota Medan, Dinas
Kesehatan Kota Medan mencanangkan suatu visi ”Medan Sehat Harapan
Kita Bersama” dengan misi Menggerakkan pembangunan kota berwawasan
kesehatan,mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat, dan
memelihara dan meningkatkan profesionalisme layanan kesehatan.

Tujuan yang ingin dicapai adalah terwujudnya lingkungan


pemukiman, industri dan perdagangan yang sehat, terciptanya sarana
pendidikan, pariwisata dan sarana umum yang sehat, terwujudnya masyarakat
yang mampu melakukan upaya kesehatan yang paripurna, meningkatnya
kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia kesehatan, tersedianya sarana dan
prasarana pelayanan kesehatan, meningkatnya pelayanan kesehatan yang
berkualitas dan mudah diakses oleh masyarakat, dan terpenuhinya
pembiayaan operasional dinas kesehatan.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA
UTARA
21 Agustus 2017 s/d 4 Agustus 2017 1
LAPORAN KEGIATAN
DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN

Salah satu ujung tombak suksesnya pelayanan kesehatan adalah sarana


pelayanan kesehaan strata pertama yaitu puskesmas yang berada dalam
wilayah Kota Medan. Puskesmas berperan dalam upaya baik promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Oleh karena itu,dalam rangka membentuk
petugas kesehatan yang tidak hanya piawai dalam bidang kuratif dan
rehabilitatif, tetapi juga dalam bidang preventif dan promotif, Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara menyelenggarakan kegiatan
kepaniteraan senior klinik (KKS) di Dinas Kesehatan Kota Medan yang
kemudian memberi pembekalan bagi peserta KKS untuk melakukan kegiatan
KKS di puskesmas yang ditentukan kemudian.

1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui program dan kegiatan yang berlangsung di Dinas
Kesehatan Kota Medan serta untuk memenuhi persyaratan dalam mengikuti
kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) di Departemen Ilmu Kesehatan
Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan,
Fakultas Kedokteran, Universitas Methodist Indonesia.

1.2.2. Tujuan Khusus


1. Untuk mengetahui struktur organisasi Dinas Kesehatan Kota Medan.
2. Untuk mengetahui kegiatan yang dilakukan di Dinas Kesehatan Kota
Medan dan di wilayah Kota Medan.
3. Untuk mengetahui program dan target puskesmas sebagai pembekalan
kegiatan KKS di puskesmas.
4. Untuk mengetahui program kegiatan pelayanan kesehatan di Kota
Medan.
5. Untuk mengetahui program kegiatan pengendalian masalah kesehatan
di Kota Medan.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA
UTARA
21 Agustus 2017 s/d 4 Agustus 2017 2
LAPORAN KEGIATAN
DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN

1.3. Manfaat
Laporan kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
penulis dan pembaca khususnya pengetahuan mengenai program dan situasi
kesehatan masyarakat di Kota Medan dalam peningkatan partisipasi
mendukung strategi pemberdayaan masyarakat yang dicanangkan dalam
program pembangunan kesehatan

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA
UTARA
21 Agustus 2017 s/d 4 Agustus 2017 3
LAPORAN KEGIATAN
DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dinas Kesehatan Kota


2.1.1 Pengertian

Dinas Kesehatan Kota adalah suatu instansi pemerintah dalam unsur


pelaksana otonomi daerah dalam bidang kesehatan dan di pimpin langsung
oleh seorang keal dinas dan berkedudukan di bawah naungan wali kota serta
bertanggung jawab langsung pada wali kota melalui sekertaris daerah

2.1.2 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai Dinas Kesehatan Kota Medan yaitu :
1. Terwujudnya lingkungan pemukiman, industri dan perdagangan yang
sehat.
2. Terciptanya sarana pendidikan,pariwisata dan sarana umum yang
sehat
3. Terwujudnya masyarakat yang mampu melalukan usaha kesehatan
yang paripurna
4. Meningkatnya kualitas dan kuantitas sumber daya manusia kesehatan
5. Tersedianya sarana dan prasarana pelayanan kesehatan
6. Meningkatnya pelayanan kesehatan yang berkualitas dan mudah
diakses oleh masyarakat
7. Terpenuhinya pembiayaan operasional dinas kesehata

2.2 Visi dan Misi Dinas Kesehatan Kota Medan

Visi Dinas Kesehatan Kota Medan adalah “Menjadikan kota sehat


yang sehat dalam kemandirian dan humanis”. Masyarakat Medan
mengandung arti bahwa sasaran kerja dari Dinas Kesehatan Kota Medan
adalah seluruh masyarakat yang berada di wilayah kerja pemerintah kota
Medan. Sehat diartikan sebagai cara berpikir masyarakat kota Medan yang

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA
UTARA
21 Agustus 2017 s/d 4 Agustus 2017 4
LAPORAN KEGIATAN
DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN

selalu dilandasi oleh nilai-nilai kesehatan yang pada akhirnya mewujudkan


lingkungan yang sehat serta perilaku hidup bersih dan sehat. Sejahtera
mengandung arti bahwa masyarakat kota Medan dengan cara berpikir yang
selalu dilandasi oleh nilai-nilai kesehatan, akan memperoleh kesejahteraan,
terutama dibidang kesehatan, yang pada gilirannya akan mempengaruhi
pencapaian derajat kesejahteraan secara umum. Sedangkan misi Dinas
Kesehatan Kota Medan yaitu:

1. Melaksanakan Pelayan Kesehatan Yang Paripurna, Merata, dan


Bermutu
Para penanggung jawab program pembangunan di Pemerintahan Kota
Medan harus memasukkan pertimbangan kesehatan dalam semua
kebijaksanaan pembangunannya. Untuk itu, maka seluruh elemen dari sistem
pemerintahan kota harus berperan sebagai penggerak utama pembangunan
Kota Medan menuju Kota Metropolitan yang Modern, Madani, dan Relijius
berwawasan kesehatan.

2. Menumbuhkembangkan Kemandirian dan Partisipasi Masyarakat


Melalui Pemberdayaan Masyarakat Dan Kemitraan Dalam
Pembangunan Kesehatan
Sehat merupakan hak asasi sehingga setiap individu berhak
mendapatkan pelayanan kesehatan. Disamping itu untuk mendapatkan
kesehatan setiap masyarakat juga harus memiliki kemandirian dan
partisipasimelalui pemberdayaan masyarakat dan kemitraan dalam
pembangunan kesehatan. Dengan demikian diharapkan terciptanya suatu
kondisi dimana masyarakat menyadari, mau dan mampu untuk mengenali,
mencegah, dan mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi, sehingga
dapat bebas dari gangguan kesehatan, baik yang disebabkan karena penyakit
termasuk gangguan kesehatan akibat bencana, maupun lingkungan dan
perilaku yang tidak mendukung untuk hidup sehat.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA
UTARA
21 Agustus 2017 s/d 4 Agustus 2017 5
LAPORAN KEGIATAN
DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN

3. Melaksanakan Penanggulangan Masalah Kesehatan dan Penyehatan


Lingkungan
Sesuai dengan paradigma sehat, Dinas kesehatan harus
mengutamakan pada upaya kesehatan masyarakat yang dipadukan secara
serasi dan seimbang dengan upaya kesehatan perorangan. Dinas kesehatan
juga harus melaksanakan program yang berhubungan dengan kesehatan dan
kebersihan lingkungan. Dengan demikian akan terwujud lingkungan yang
sehat serta terhindar dari penyakit yang disebabkan oleh lingkungan.
4. Meningkatkan Manajemen dan Informasi Kesehatan Yang Akuntabel,
Transparan, Berdaya Guna, dan Berhasil Guna

2.3 Pembanguanan Kesehatan

Sasaran strategis Dinas Kesehatan Kota Medan dalam pembangunan


kesehatan tahun 2015- 2019, yaitu:

1. Meningkatnya Kesehatan Masyarakat, dengan sasaran yang akan dicapai


adalah:

a. Meningkatnya persentase persalinan di fasilitas kesehatan sebesar 85%.

b. Menurunnya persentase ibu hamil kurang energi kronik sebesar 18,2%.

c. Meningkatnya persentase kabupaten dan kota yang memiliki kebijakan


Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebesar 80%.

2. Meningkatnya Pengendalian Penyakit, dengan sasaran yang akan dicapai


adalah:

a. Persentase kab/kota yang memenuhi kualitas kesehatan lingkungan sebesar


40%.

b. Penurunan kasus Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)


tertentu sebesar 40%.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA
UTARA
21 Agustus 2017 s/d 4 Agustus 2017 6
LAPORAN KEGIATAN
DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN

c. Kab/Kota yang mampu melaksanakan kesiapsiagaan dalam


penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah
sebesar 100%.

d. Menurunnya prevalensi merokok pada pada usia ≤ 18 tahun sebesar 5,4%.


3. Meningkatnya Akses dan Mutu Fasilitas Pelayanan Kesehatan, dengan
sasaran yang akan dicapai adalah:

a. Jumlah kecamatan yang memiliki minimal 1 Puskesmas yang terakreditasi


sebanyak 5.600.

b. Jumlah kab/kota yang memiliki minimal 1 RSUD yang terakreditasi


sebanyak 481 kab/kota.

4. Meningkatnya akses, kemandirian, dan mutu sediaan farmasi dan alat


kesehatan, dengan sasaran yang akan dicapai adalah:

a. Persentase ketersediaan obat dan vaksin di Puskesmas sebesar 90%.

b. Jumlah bahan baku obat, obat tradisional serta alat kesehatan yang
diproduksi di dalam negeri sebanyak 35 jenis.

c. Persentase produk alat kesehatan dan PKRT diperedaran yang memenuhi


syarat sebesar 83%.

5. Meningkatnya Jumlah, Jenis, Kualitas dan Pemerataan Tenaga Kesehatan,


dengan sasaran yang akan dicapai adalah:

a. Jumlah Puskesmas yang minimal memiliki 5 jenis tenaga kesehatan


sebanyak 5.600 Puskesmas.

b. Persentase RS kab/kota kelas C yang memiliki 4 dokter spesialis dasar dan


3 dokter spesialis penunjang sebesar 60%.

c. Jumlah SDM Kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya sebanyak


56,910 orang.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA
UTARA
21 Agustus 2017 s/d 4 Agustus 2017 7
LAPORAN KEGIATAN
DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN

6. Meningkatnya sinergitas antar Kementerian/Lembaga, dengan sasaran yang


akan dicapai adalah:

a. Meningkatnya jumlah kementerian lain yang mendukung pembangunan


kesehatan.

b. Meningkatnya persentase kab/kota yang mendapat predikat baik dalam


pelaksanaan SPM sebesar 80%.

7. Meningkatnya daya guna kemitraan dalam dan luar negeri, dengan sasaran
yang akan dicapai adalah:

a. Jumlah dunia usaha yang memanfaatkan CSR untuk program kesehatan


sebesar 20%.

b. Jumlah organisasi kemasyarakatan yang memanfaatkan sumber dayanya


untuk mendukung kesehatan sebanyak 15.

c. Jumlah kesepakatan kerja sama luar negeri di bidang kesehatan yang


diimplementasikan sebanyak 40.

8. Meningkatnya integrasi perencanaan, bimbingan teknis dan pemantauan-


evaluasi, dengan sasaran yang akan dicapai adalah:

a. Jumlah provinsi yang memiliki rencana lima tahun dan anggaran kesehatan
terintegrasi dari berbagai sumber sebanyak 34 provinsi.

b. Jumlah rekomendasi monitoring evaluasi terpadu sebanyak 100


rekomendasi.

9. Meningkatnya efektivitas penelitian dan pengembangan kesehatan, dengan


sasaran yang akan dicapai adalah:

a. Jumlah hasil penelitian yang didaftarkan HKI sebanyak 35 buah.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA
UTARA
21 Agustus 2017 s/d 4 Agustus 2017 8
LAPORAN KEGIATAN
DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN

b. Jumlah rekomendasi kebijakan berbasis penelitian dan pengembangan


kesehatan yang diadvokasikan ke pengelola program kesehatan dan atau
pemangku kepentingan sebanyak 120 rekomendasi.

c. Jumlah laporan Riset Kesehatan Nasional (Riskesnas) bidang kesehatan


dan gizi masyarakat sebanyak 5 laporan.

10. Meningkatnya tata kelola kepemerintahan yang baik dan bersih, dengan
sasaran yang akan dicapai adalah:

a. Persentase satuan kerja yang dilakukan audit memiliki temuan kerugian


negara ≤1% sebesar 100%.

11. Meningkatnya kompetensi dan kinerja aparatur Kementerian Kesehatan,


dengan sasaran yang akan dicapai adalah:

a. Meningkatnya persentase pejabat struktural di lingkungan Kementerian


Kesehatan yang kompetensinya sesuai persyaratan jabatan sebesar 90%.

b. Meningkatnya persentase pegawai Kementerian Kesehatan dengan nilai


kinerja minimal baik sebesar 94%.

12. Meningkatkan sistem informasi kesehatan integrasi, dengan sasaran yang


akan dicapai adalah:

a. Meningkatnya persentase Kab/Kota yang melaporkan data kesehatan


prioritas secara lengkap dan tepat waktu sebesar 80%.

b. Persentase tersedianya jaringan komunikasi data yang diperuntukkan untuk


akses pelayanan e-health sebesar 50%.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA
UTARA
21 Agustus 2017 s/d 4 Agustus 2017 9
LAPORAN KEGIATAN
DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA
UTARA
21 Agustus 2017 s/d 4 Agustus 2017 10
LAPORAN KEGIATAN
DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN

Tema Prioritas Pembangunan Kesehatan pada tahun 2015-2019 adalah


“Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan” melalui :

1. Program Kesehatan Masyarakat


Pelaksanaan Program Kesehatan Preventif Terpadu yang meliputi
pemberian imunisasi dasar kepada 90% balita pada 2015, penyediaan akses
sumber air bersih yang menjangkau 67% penduduk, dan akses terhadap
sanitasi dasar berkualitas yang menjangkau 75% penduduk sebelum 2015,
penurunan tingkat kematian ibu saat melahirkan dari 228 per 100.000
kelahiran pada 2007 menjadi 118 pada 2014, serta tingkat kematian bayi dari
34 per 1.000 kelahiran pada 2007 menjadi 24 pada 2015.
2. Program Keluarga Berencana (KB) yang meliputi peningkatan
kualitas dan jangkauan layanan KB melalui klinik pemerintah dan
swasta selama 2011-2015.
3. Sarana Kesehatan yang meliputi ketersediaan dan peningkatan kualitas
layanan Puskesmas ISO minimal 5 puskesmas pada 2013 dan 10
puskesmas pada 2015.
4. Asuransi Kesehatan untuk seluruh keluarga miskin dengan cakupan
100% pada 2012 dan diperluas secara bertahap untuk warga Medan
lainnya antara 2013-2015.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA
UTARA
21 Agustus 2017 s/d 4 Agustus 2017 11
LAPORAN KEGIATAN
DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN

Prioritas Pembangunan Kesehatan pada tahun 2016-2020 difokuskan


pada delapan fokus prioritas, yaitu:

1. Peningkatan kesehatan ibu, bayi, balita, dan Keluarga Berencana (KB)


2. Perbaikan status gizi masyarakat
3. Pengendalian penyakit menular serta penyakit tidak menular diikuti
penyehatan lingkungan
4. Pemenuhan, pengembangan, dan pemberdayaan SDM kesehatan
5. Peningkatan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, keamanan,
mutu, dan penggunaan obat
6. Pengembangan sistem Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas)
7. Pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan bencana dan krisis
kesehatan
8. Peningkatan pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tersier

Dalam upaya mencapai target SDGs di bidang kesehatan


penyelenggaraan upaya kesehatan ditingkatkan intensitasnya dengan tetap
memberikan perhatian khusus pada penyelenggaraan:

1. Pada tahun 2030, mengakhiri kelaparan dan menjamin akses pangan


yang aman, bergizi, dan mencukupi bagi semua orang, khususnya
masyarakat miskin dan rentan termasuk bayi, di sepanjang tahun
Pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin
2. Pada tahun 2030, mengakhiri segala bentuk malnutrisi, termasuk
mencapai target internasional 2025 untuk penurunan stunting dan
wasting pada balita dan mengatasi kebutuhan gizi remaja perempuan,
wanita hamil dan menyusui, serta lansia Penanggulangan masalah
kesehatan akibat bencana
3. Pada 2030, mengurangi angka kematian ibu hingga di bawah 70 per
100.000 kelahiran hidup Kualitas pelayanan di rumah sakit dan sistem
rujukan terus ditingkatkan

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA
UTARA
21 Agustus 2017 s/d 4 Agustus 2017 12
LAPORAN KEGIATAN
DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN

4. Pada 2030, mengakhiri kematian bayi dan balita yang dapat dicegah,
dengan seluruh negara berusaha menurunkan Angka Kematian
Neonatal setidaknya hingga 12 per 1.000 KH dan Angka Kematian
Balita 25 per 1.000 KH Upaya penanggulangan penyakit tidak
menular telah lebih berkembang sejalan dengan meningkatnya
penduduk usia lanjut dan perubahan pola hidup masyarakat
5. Pada 2030, mengakhiri epidemi AIDS, tuberkulosis, malaria dan
penyakit tropis yang terabaikan, serta memerangi hepatitis, penyakit
bersumber air dan penyakit menular lainnya
6. Pada 2030, mengurangi sepertiga kematian prematur akibat penyakit
tidak menular melalui pencegahan dan perawatan, serta mendorong
kesehatan dan kesejahteraan menta Penyediaan air minum dan sarana
sanitasi dasar sudah makin meningkat.
7. Memperkuat pencegahan dan perawatan penyalahgunaan zat,
termasuk penyalahgunaan narkotika dan alkohol yang membahayakan
Penelitian dan pengembangan kesehatan yang mendasar telah
berkembang mendukung upaya pembangunan kesehatan.
8. Pada 2020, mengurangi setengah jumlah global kematian dan cedera
akibat kecelakaan lalu lintas Pembiayaan kesehatan bersumber dari
pemerintah lebih meningkat lagi dengan sustainabilitas pemenuhan
pembiayaan untuk pelayanan kesehatan perorangan bagi seluruh
masyarakat rentan dan keluarga miskin.
9. Pada 2030, menjamin akses semesta kepada pelayanan kesehatan
seksual dan reproduksi, termasuk Keluarga Berencana (KB), informasi
dan edukasi, serta integrasi kesehatan reproduksi ke dalam strategi dan
program nasional
10. Mencapai universal health coverage, termasuk perlindungan risiko
keuangan, akses kepada pelayanan kesehatan dasar berkualitas dan
akses kepada obat-obatan dan vaksin dasar yang aman, efektif, dan
berkualitas bagi semua orang.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA
UTARA
21 Agustus 2017 s/d 4 Agustus 2017 13
LAPORAN KEGIATAN
DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN

11. Pada 2030, mengurangi secara substansial kematian dan kesakitan


akibat senyawa berbahaya serta kontaminasi dan polusi udara, air, dan
tanah
12. Menghilangkan segala bentuk praktik berbahaya, seperti pernikahan
anak-anak, usia dini dan terpaksa, serta sunat perempuan Pemenuhan
kebutuhan SDM Kesehatan .
13. Menjamin akses semesta kepada kesehatan seksual dan reproduksi
serta hak-hak reproduksi.
14. Mencapai akses air minum aman yang universal dan merata
15. Mencapai akses sanitasi dan higiene yang cukup dan merata bagi
semua orang serta mengakhiri defekasi terbuka, memberi perhatian
khusus pada kebutuhan perempuan dan wanita serta orang-orang yang
berada pada situasi rentan.
16. Pembinaan, pengawasan, monitoring dan penilaian terhadap SDM
Kesehatan telah berjalan dengan efektif

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA
UTARA
21 Agustus 2017 s/d 4 Agustus 2017 14
LAPORAN KEGIATAN
DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN

BAB III

GAMBARAN UMUM DINAS KESEHATAN KOTA

3.1 Sejarah Singkat Dinas Kesehatn Kota Medan

Dinas kesehatan adalah unsur pelaksana Pemerintah Kota Medan


dalam bidang kesehatan yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui
Sekertaris Daerah. Dinas kesehatan mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas rumah tangga daerah dalam bidang kesehatan untuk menunjang
tercapainya usaha kesejahteraan masyarakat dibidang kesehatan dan
melaksanakan tugas pembantuan sesuai bidang tugasnya.

Kantor Dinas Kesehatan Kota Medan atau yang bisa disingkat DKK
Medan terletak dijalan Rotan No.1 Komplek Petisah Medan. Dinas ini
membawahi 39 Puskesmas induk (13 Puskesmas Rawat inap dan 26
Puskesmas Rawat Jalan) dan 41 Puskesmas Pembantu (Pustu). Yang terletak
di 21 Kecamatan sekota Medan.

Disamping itu DKK Medan mempunyai unit pelayanan teknis (UPT)


yaitu cabang farmasi yang terletak di Pekan Labuhan Kec. Medan Labuhan.
Laboratorium Kesehatan Lingkungan yang terletak di jalan Ibus Raya dan
Klinik Spesialis Bestari yang juga terletak dijalan Ibus Raya Medan.

Berikut ini akan dijelaskan visi, misi dan fungsi Dinas Kesehatan Kota
Medan :

1. Visi Dinas Kesehatan Kota Medan

Visi Dinas Kesehatan Kota Medan yang merupakan gambaran


organisasi yang ingin diwujudkan disama depan yaitu : “Kesehatan Mantap
2010 (Mandiri, Tanggap dan Profesional)”

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA
UTARA
21 Agustus 2017 s/d 4 Agustus 2017 15
LAPORAN KEGIATAN
DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN

2. Misi Dinas Kesehatan Kota Medan

a. Mendorong kemandirian masyarakat dalam pembangunan kesehatan.


b. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan
terjangkau.
c. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat agar hidup produktif
secara optimal.
d. Mendukung pembangunan Kota Medan yang berwawasan kesehatan.
e. Menggalang potensi dan kepedulian masyarakat dalam pembangunan
kesehatan.
f. Menyediakan system informasi kesehatan yang baik.

3. Fungsi Dinas KesehatanKota Medan yaitu :

a. Merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis di bidang


kesehatan
b. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan, pemberantasan,
pengawasanpenyakit menular dan penelitian kemungkinan
terjadinya wabah penyakit
c. Melaksanakan pelayanan umum bidang kesehatan;
d. Melaksanakan pemberian perizinan bidang kesehatan;
e. Melaksanakan seluruh kewenangan yang ada sesuai dengan bidang
tugasnya.
f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah.

3.2 Wilayah KerjaDinas Kesehatan Kota Medan

PUSKESMAS DI KOTA MEDAN

1. Puskesmas Tuntungan
2. Puskesmas Simalingkar
3. Puskesmas Kedai Durian
4. Puskesmas Medan Johor
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA
UTARA
21 Agustus 2017 s/d 4 Agustus 2017 16
LAPORAN KEGIATAN
DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN

5. Puskesmas Amplas
6. Puskesmas Bromo
7. Puskesmas Tegal Sari
8. Puskesmas Desa Binjai
9. Puskesmas Medan Denai
10. Puskesmas M. A. Selatan
11. Puskesmas Sukaramai
12. Puskesmas Kota Matsum
13. Puskesmas Teladan
14. Puskesmas Pasar Merah
15. Puskesmas Simpang Limun
16. Puskesmas Kampung Baru
17. Puskesmas Polonia
18. Puskesmas Padang Bulan
19. Puskesmas P. B. Selayang
20. Puskesmas Sunggal
21. Puskesmas Desa Lalang
22. Puskesmas Helvetia
23. Puskesmas Petisah
24. Puskesmas Darussalam
25. Puskesmas Rantang
26. Puskesmas Glugur Kota
27. Puskesmas P. Brayan Kota
28. Puskesmas Sei Agul
29. Puskesmas Glugur Darat
30. Puskesmas Sentosa Baru
31. Puskesmas Sering
32. Puskesmas Mandala
33. Puskesmas Medan Deli
34. Puskesmas Titi Papan
35. Puskesmas Pekan Labuhan

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA
UTARA
21 Agustus 2017 s/d 4 Agustus 2017 17
LAPORAN KEGIATAN
DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN

36. Puskesmas Medan Labuhan


37. Puskesmas Martubung
38. Puskesmas Desa Terjun
39. Puskesmas Belawan

PUSKESMAS UNGGULAN
1. Puskesmas Glugur Darat : Akupuntur
2. Puskesmas Sering : Klinik Diabetes
3. Puskesmas Darusalam : Klinik Lansia
4. Puskesmas P.Bulan : Klinik IMS
5. Puskesmas Teladan : EKG

3.3 Keadaan Geografis

• Kota Medan sebagai ibu


kota Propinsi Sumatera
Utara merupakan pusat
pemerintahan,
pendidikan, kebudayaan
dan perdagangan.
• Terletak di Pantai Timur
Sumatera dengan batas-
batas sebagai berikut:
– Sebelah Utara
berbatasan dengan
Selat Malaka.
– Sebelah Selatan,
Barat dan Timur
berbatasan dengan
Kabupaten Deli
Serdang

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA
UTARA
21 Agustus 2017 s/d 4 Agustus 2017 18
LAPORAN KEGIATAN
DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN

• Luas wilayah Kota


Medan adalah 265,10
Km2 terdiri dari : 21
Kecamatan dan 151
Kelurahan.

3.4 Keadaan Demografis

1. Jumlah penduduk Kota Medan tahun 2016 berdasarkan data dari


Kantor Statistik Kota Medan adalah 2.102.105 jiwa
2. Jumlah Rumah Tangga (KK) 472.202 KK dan kepadatan penduduk
rata-rata 7.929,5 /Km2.
3. Penyebaran penduduk tidak merata .
4. Daerah yang terbanyak penduduknya adalah Kecamatan Medan Deli
dengan jumlah penduduk 148.735 orang
5. Daerah terpadat penduduknya adalah Kecamatan Medan Perjuangan
yaitu : 25.613,2 jiwa/Km2 (Luas Wilayah: 4,09 Km2)
6. Kecamatan Medan Labuhan merupakan daerah yang renggang
penduduknya yaitu: 2.889,7 jiwa/Km2 (Luas Wilayah: 36,67 Km2

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA
UTARA
21 Agustus 2017 s/d 4 Agustus 2017 19
LAPORAN KEGIATAN
DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA
UTARA
21 Agustus 2017 s/d 4 Agustus 2017 20
LAPORAN KEGIATAN
DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN

3.5 Struktur Dinas Kesehatan Kota Medan

STRUKTUR DINAS KOTA MEDAN


PERWAL NO. 1 TAHUN 2017
Bagan Organisasi Kepala Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan drg. Hj. Usma Polita Nasution M.Kes

Sekretariat
Drg. Hj. Irma Suryani MKM

SUBAG SUBAG SUBAG


UMUM Keuangan PENYUSUNAN
DAN DAN PROGRAM
HUKUM Perlengkapan DAN HUMAS
Arifah Drs. Mustafa Madona S,
S.Kep, Munar DCM
M.Kes
M.Kes

Bidang Pelayanan Bidangg Pencegahan Bidang Bidang Sumber


Kesehatan dan Pengendalian Kesehatan Daya Kesehatan
Plt. Sondang G, Penyakit Masyarakat Dirgo Dimansyah
SKM, M.Kes Dr. H. Mardohar SKM, M.Kes
Masrita Tobing SKM, Tambunan,
M.Kes M.Kes

Seksi Pelayanan Seksi Surveilans & Seksi Kesehatan


Kesehatan Primer Seksi Kefarmasian
Imunisasi Keluarga & Gizi
Sondang G, SKM, Santi M
Odentara S, SKM, Dr. Shereivia
Manullang, S.Si,
M.Kes M.Kes Faradilla
Apt

Seksi Pencegahan & Seksi Promosi &


Pengendalian Pemberdayaan
Seksi Kesehatan Masy.
Seksi Alat
Peny. Menular
Rujukan Dr. Pocut Fatimah, MARS Dr. Nurnila K. Pohan, Kesehatan
Roida S.SKM, MPH M.Kes Ferdinand Ginting,
S.Si, Apt
Seksi Pencegahan & Seksi Kesling,
Pengendalian
Kes.Krj & Olhrga Seksi SDM
Peny. Tidak Menular
Seksi Edi Yusuf, SKM Parlin Boang Kesehatan
Yankes Manalu, SKM Dr. Zairul Rambe
Tradisional
drg. Mimi UPT

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA
UTARA
21 Agustus 2017 s/d 4 Agustus 2017 21
LAPORAN KEGIATAN
DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN

Organisasi Dinas Kesehatan Kota Medan menurut Perwal No. 01 tahun 2017
adalah:
1. Kepala Dinas Kesehatan
2. Sekretariat
a. Sub Bagian Umum dan Hukum
b. Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan
c. Sub Bagian Penyusunan Program dan Humas
Sekretariat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
dinas lingkup kesekretariatan meliputi pengelolaan administrasi umum dan
hukum, keuangan, dan penyusunan program dan humas. Dalam
melaksanakan tugas pokok, sekretariat menyelenggarakan fungsi penyusunan
rencana, program, dan kegiatan kesekretariatan; pengkoordinasian
penyusunan perencanaan program dinas; pelaksanaan dan penyelenggaraan
pelayanan administrasi kesekretariatan dinas yang meliputi administrasi
umum, kepegawaian, keuangan, dan kerumahtanggaan dinas; pengelolaan
dan pemberdayaan sumber daya manusia, pengembangan organisasi, dan
ketatalaksanaan; pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas dinas;
penyiapan bahan pembinaan, pengawasan dan pengendalian; pelaksanaan
monitoring, evaluasi dan pelaporan kesekretariatan; pelaksanaan tugas lain
yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

3. Bidang Pelayanan Kesehatan


a. Seksi Pelayanan Kesehatan Primer
b. Seksi Kesehatan Rujukan
c. Seksi Yankes Tradisional
Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas dinas lingkup pelayanan kesehatan primer, kesehatan rujukan,
dan pelayanan kesehatan tradisional. Dalam melaksanakan tugas pokok,
Bidang Pelayanan Kesehatan menyelenggarakan fungsi penyusunan rencana,
program, dan kegiatan Bidang Pelayanan Kesehatan; penyusunan petunjuk
teknis lingkup pelayanan kesehatan primer, kesehatan rujukan, dan pelayanan

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA
UTARA
21 Agustus 2017 s/d 4 Agustus 2017 22
LAPORAN KEGIATAN
DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN

kesehatan tradisional. Pembinaan penyelenggaraan pelayanan kesehatan


primer, kesehatan rujukan, dan pelayanan kesehatan tradisional. meliputi
kesehatan rujukan atau spesialistik dan sistem rujukan, penyelenggaraan
upaya kesehatan tradisional, pelaksanaan registrasi, akreditasi, dan sertifikasi
sarana pelayanan kesehatan, pelaksanaan pembinaan, pengawasan, dan
pengendalian lingkup pelayanan kesehatan; pelaksanaan monitoring, evaluasi
dan pelaporan lingkup bidang bina pelayanan kesehatan; pelaksanaan tugas
lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

4. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit


a. Seksi Surveilans dan Imunisasi
b. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
c. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular serta
jiwa
Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Dinas lingkup surveilans imunisasi,
pencegahan dan pengendalian penyakit menular dan pencegahan dan
pengendalian penyakit tidak menular serta jiwa. Dalam melaksanakan tugas
pokok, Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan menyelenggarakan fungsi
penyusunan rencana, program, dan kegiatan Bidang Pengendalian Masalah
Kesehatan; penyusunan petunjuk teknis lingkup pengendalian dan
pemberantasan penyakit, wabah, bencana, dan kesehatan lingkungan;
pengendalian dan pemberantasan penyakit meliputi surveilans epidemiologi,
pengendalian penyakit menular langsung, pengendalian penyakit bersumber
binatang, pengendalian penyakit tidak menular, imunisasi, kesehatan mata,
dan penyelidikan kejadian luar biasa (KLB); pengendalian wabah dan
bencana meliputi kesiapsiagaan, mitigasi dan kesiapsiagaan, tanggap darurat,
dan pemulihan; penyelenggaraan penyehatan lingkungan meliputi penyehatan
air, pengawasan kualitas lingkungan, penyehatan kawasan dan sanitasi
darurat, sanitasi makanan, dan bahan pangan serta pengamanan limbah;
pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup bidang pengendalian

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA
UTARA
21 Agustus 2017 s/d 4 Agustus 2017 23
LAPORAN KEGIATAN
DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN

masalah kesehatan; pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
sesuai dengan tugas dan fungsinya.

5. Bidang Kesehatan Masyarakat


a. Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi
b. Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat
c. Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga
Bidang Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas dinas lingkup perencanaan, pendayagunaan,
pendidikan, pelatihan, registrasi, dan akreditasi. Dalam melaksanakan tugas,
Bidang Kesehatan Masyarakat menyelenggarakan fungsi penyusunan
rencana, program, dan kegiatan Bidang Kesehatan Masyarakat; penyusunan
petunjuk teknis lingkup perencanaan, pendayagunaan, pendidikan dan
pelatihan, registrasi dan akreditasi sumber daya manusia kesehatan;
pendayagunaan tenaga kesehatan dan tenaga kesehatan strategis; pelaksanaan
pelatihan teknis; pelaksanaan proses perijinan dan pelayanan lainnya lingkup
tenaga medis, tenaga para medis dan tenaga non-medis/tradisional terlatih
sesuai urusan pemerintahan kota; pelaksanaan monitoring, evaluasi dan
pelaporan lingkup bidang pengembangan sumber daya manusia kesehatan;
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas
dan fungsinya.

6. Bidang Sumber Daya Kesehatan


a. Seksi Kefarmasian
b. Seksi Alat Kesehatan
c. Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan
Bidang Sumber Daya Kesehatan mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas dinas lingkup kefarmasian, jaminan, sarana, dan
peralatan kesehatan. Dalam melaksanakan tugas pokok, Bidang Sumber
Daya Kesehatan menyelenggarakan fungsi penyusunan rencana, program, dan
kegiatan Bidang Kefarmasian Jaminan dan Sarana Kesehatan; penyusunan

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA
UTARA
21 Agustus 2017 s/d 4 Agustus 2017 24
LAPORAN KEGIATAN
DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN

petunjuk teknis lingkup kefarmasian, jaminan, sarana, dan peralatan


kesehatan; penyelenggaraan kefarmasian; penyelenggaraan jaminan
kesehatan; pelayanan sarana dan peralatan kesehatan; pelaksanaan proses
pelayanan perizinan dan pelayanan lainnya lingkup kefarmasian, jaminan,
sarana, dan peralatan kesehatan sesuai urusan pemerintahan kota; pelaksanaan
monitoring, evaluasi, dan pelaporan lingkup bidang kefarmasian jaminan dan
sarana kesehatan; pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
sesuai dengan tugas dan fungsinya.

7. Unit Pelaksana Teknis (UPT)


a. Puskesmas
 Upaya kesehatan wajib , upaya-upaya pengembangan, upaya-upaya
penunjang dan azas penyelenggaraan puskesmas yangmerupakan
kebijakan Depkes RI untuk terwujudnya Indonesia Sehat 2015.

Upaya kesehatan wajib :


1. Upaya promosi kesehatan
2. Upaya kesehatan lingkungan
3. Upaya KIA dan KB
4. Upaya perbaikan gizi masyarakat
5. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
6. Upaya pengobatan
7. Upaya pencatatan dan pelaporan

Upaya kesehatan pengembangan :


1. Upaya kesehatan sekolah
2. Upaya kesehatan olahraga
3. Upaya perawatan kesehatan masyarakat
4. Upaya kesehatan kerja
5. Upaya kesehatan gigi dan mulut
6. Upaya kesehatan jiwa
7. Upaya kesehatan mata
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA
UTARA
21 Agustus 2017 s/d 4 Agustus 2017 25
LAPORAN KEGIATAN
DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN

8. Upaya kesehatan usia lanjut


9. Upaya pembinaan pengobatan tradisional

Upaya laboratorium medis dan laboratorium kesehatan masyarakatmerupakan


pelayanan penunjang dari setiap upaya wajib danpengembangan puskesmas.

 Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di puskesmas dalam pelaksanaan


upaya-upaya dimaksud.
 Standar pelayanan minimal menuju Indonesia Sehat 2015

3.6 Fasilitas Kesehatan

1. Rumah Sakit Umum : 54 Unit


2. Rumah Sakit Jiwa : 5 Unit
3. Rumah Sakit Ibu & Anak : 8 Unit
4. Rumah Sakit Khusus Lainnya : 4 Unit
5. Rumah Bersalin :298 unit
6. Puskesmas : 39 Unit
7. Pusk Rawat Inap : 13 Unit
8. Pusk Non Rawat Inap : 26 Unit
9. Puskesmas Pembantu : 41 Unit
10. Puskesmas Keliling : 27 Unit
11. Posyandu : 1405 Unit
12. Balai Pengobatan / Klinik : 409 Unit
13. Apotik : 624 Unit
14. Praktek Bersama : 8 Unit
15. Praktek Dokter Umum :1378 Unit
16. Praktek Dokter Spesialis : 791Unit
17. Praktek Dokter Gigi : 531 Unit
18. Laboratorium Kesehatan Pemerintah : 1 Unit
19. Laboratorium Kesehatan Swasta : 6 Unit

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA
UTARA
21 Agustus 2017 s/d 4 Agustus 2017 26
LAPORAN KEGIATAN
DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN

Jumlah Tenaga Medis dan Non Medis di Dinas Kesehatan Kota Medan:
1.580 orang terdiri dari :
1. Dokter Umum :139 orang
2. Dokter Gigi :107 orang
3. S2 :17 orang
4. Tenaga Kesehatan Masyarakat :39 orang
5. Tenaga Sanitasi : 62 orang
6. Apoteker : 17 orang
7. Asisten Apoteker :131orang
8. Bidan : 305 orang
9. Perawat :485 orang
10. Perawat Gigi : 75 orang
11. Tenaga Gizi : 44 orang
12. APRO : 3 orang
13. AKFIS : 2 orang
14. Analis : 60 orang
15. Tenaga Non Medis : 85 orang

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA
UTARA
21 Agustus 2017 s/d 4 Agustus 2017 27
LAPORAN KEGIATAN
DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN

3.7 PERMENKES RI

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK


INDONESIA NO. 75 TAHUN 2014
TENTANG
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT

3.7.1 LATAR BELAKANG


Pusat Kesehatan Masyarakat sebagai salah satu jenis fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat pertama memiliki peranan penting dalam system
kesehatan nasional, khususnya subsistem upaya kesehatan. Penyelenggaraan
Pusat Kesehatan Masyarakat perlu ditata ulang untuk meningkatkan
aksesibilitas, keterjangkauan, dan kualitas pelayanan dalam rangka
meningkatkan derajat masyarakat serta menyukseskan program jaminan
sosial nasional.

3.7.2 PENGERTIAN, FUNGSI DAN TUJUAN PUSKESMAS


Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu tempat yang digunakan
untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif,
preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah,
pemerintah daerah dan/atau masyarakat.
Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas
adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Tujuan Puskesmas
Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmasbertujuan untuk
mewujudkan masyarakat yang:
a. memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA
UTARA
21 Agustus 2017 s/d 4 Agustus 2017 28
LAPORAN KEGIATAN
DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN

b. mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu


c. hidup dalam lingkungan sehat; dan
d. memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat.
e. Untuk mendukung terwujudnya masyarakat sehat.

3.7.3 PRINSIP PENYELENGGARAAN, TUGAS, FUNGSI, DAN


WEWENANG
Prinsip penyelenggaraan Puskesmas meliputi:
a. paradigma sehat;
b. pertanggungjawaban wilayah;
c. kemandirian masyarakat;
d. pemerataan;
e. teknologi tepat guna
f. keterpaduan dan kesinambungan
Tugas puskesmas meliputi:
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan
untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam
rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat.
Dalam melaksanakan tugas Puskesmas menyelenggarakan fungsi:
a. penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan
b. penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.
Wewenang Puskesmas
Dalam menyelenggarakan fungsi, Puskesmas berwenang untuk:
a. melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan
masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan;
b. melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;
c. melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan
masyarakat dalam bidang kesehatan;
d menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi
danmenyelesaikanmasalah kesehatan pada setiap tingkat

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA
UTARA
21 Agustus 2017 s/d 4 Agustus 2017 29
LAPORAN KEGIATAN
DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN

perkembangan masyarakat yangbekerjasama dengan sektor lain


terkait;
e. melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan
upayakesehatan berbasis masyarakat;
f. melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia
Puskesmas;
g. memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan;
h. melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses,
mutu,dan cakupan Pelayanan Kesehatan; dan
i. memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat,
termasuk dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan
responpenanggulangan penyakit.

3.7.4 UPAYA PENYELENGGARAAN PUSKESMAS


Puskesmas menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat tingkat
pertama dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertam yang dilaksanakan
secara terintegrasi dan berkesinambungan, meliputi upaya kesehatan
masyarakat esensial dan upaya kesehatan masyarakat pengembangan.
Upaya kesehatan masyarakat esensial:
a. pelayanan promosi kesehatan;
b. pelayanan kesehatan lingkungan;
c. pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana;
d. pelayanan gizi; dan
e. pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.
Upaya kesehatan masyarakat pengembangan merupakan upaya
kesehatan masyarakat yang kegiatannya memerlukan upaya yang sifatnya
inovatif dan/atau bersifat ekstensifikasi dan intensifikasi pelayanan,
disesuaikan dengan prioritas masalah kesehatan, kekhususan wilayah kerja
dan potensi sumber daya yang tersedia di masing-masing Puskesmas, yang
dilaksanakan dalam bentuk
a. rawat jalan;

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA
UTARA
21 Agustus 2017 s/d 4 Agustus 2017 30
LAPORAN KEGIATAN
DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN

b. pelayanan gawat darurat;


c. pelayanan satu hari (one day care);
d. home care; dan/atau
e. rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanankesehatan.
sesuai dengan standar prosedur operasional dan standar pelayanan.

3.7.5 PENYELENGGARAAN PUSKESMAS


Puskesmas harus menyelenggarakan:
a. manajemen Puskesmas;
b. pelayanan kefarmasian;
c. pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat; dan
d. pelayanan laboratorium.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA
UTARA
21 Agustus 2017 s/d 4 Agustus 2017 31
LAPORAN KEGIATAN
DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN

BAB IV

LAPORAN KEGIATAN

4.1 Pelaporan
Sebelum memulai KKS di Dinas Kesehatan Kota Medan, para peserta
KKS melapor terlebih dahulu pada tanggal 31 Juli 2017 ke bagian penerima
tamu, bidang pengembangan SDM kesehatan, dan seksi pendidikan dan
pelatihan.
KKS di Dinas Kesehatan Kota Medan diikuti oleh peserta KKS
selama 2 hari, yaitu sejak hari senin 31 Juli 2017, hari selasa 1 Agustus 2017.

4.2. Kegiatan
Pada hari pertama KKS dimulai pada pukul 07.30 WIB di Dinas
Kesehatan kota Medan berupa apel pagi sebelum pelaksanaan bimbingan.
Adapun 4 materi yang diberikan dari tanggal 31 Juli 2017 sampai 1 Agustus
2017 yaitu : bimbingan Puskesmas oleh ibu Roslina Yulianti, M.Kes ;
bimbingan Kesehatan Lingkungan oleh bapak Malaptha Ginting, M.Kes dan
bimbingan Mengenai Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P)
oleh ibu Masrita TA Lumbantobing, SKM, M.Kes .
4.2.1 Hari Pertama (Senin, 31 Juli 2017)
Pada hari pertama KKS dimulai pada pukul 08.00 WIB di Dinas
Kesehatan Kota Medan. Bimbingan pada hari ini terbagi menjadi tiga sesi,
yaitu sesi pertama pada pukul 08.00- 09.00, sesi kedua 09.00-10.00,
selanjutnya para peserta KKS diberikan orientasi mengenai alur KKS di
Dinas Kesehatan Kota Medan dan KKS di Puskesmas yang ditunjuk. Isi
materi pertama adalah sebagai berikut:

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA
UTARA
21 Agustus 2017 s/d 4 Agustus 2017 32
LAPORAN KEGIATAN
DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN

Bidang : Pengembangan SDM Kesehatan


Materi : Puskesmas
Pemateri : Leny Valentine Sinaga SSi.M.kes
Waktu : 08.00-10.30 WIB

Puskesmas adalah suatu unit organisasi fungsional yang merupakan


pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta
masyarakat disamping memberikan pelayanan kesehatan masyarakat yang
juga membina peran serta masyarakat dalam suatu wilayah kerja dalam
bentuk usaha-usaha kegiatan pokok. Visi puskesmas adalah mewujudkan
kecamatan sehat dengan indikator lingkungan sehat, perilaku sehat, pelayanan
kesehatan yang bermutu, dan derajat kesehatan yang optimal.
Upaya kesehatan puskesmas dikelompokkan menjadi upaya
kesehatan wajib dan upaya pengembangan kesehatan. Upaya kesehatan wajib
terdiri dari:
1. Promosi kesehatan
Tujuannya adalah agar individu dan kelompok masyarakat secara keseluruhan
melaksanakan perilaku hidup sehat dan agar individu dan kelompok masyarakat
berperan aktif dalam upaya-upaya kesehatan, serta ikut aktif dalam perencanaan
dan penyelenggaraan posyandu. Kegiatannya meliputi:
1. Mengadakan penyuluhan mengenai kesehatan pribadi, kesehatan
lingkungan, gizi keluarga, KB, imunisasi, posyandu, dan sebagainya.
2. Mengadakan ceramah dan diskusi dengan bantuan poster, pamflet, dan
brosur.
3. Pembinaan generasi muda untuk hidup sehat di dalam kegiatan antara lain
berupa gotong royong dan olahraga.

2. Kesehatan Lingkungan
Program dan target sasaran kesehatan lingkungan yaitu:
1. Sarana air bersih : 90%
2. Sarana pembuangan kotoran : 90%
3. Penyehatan lingkungan : 90%
4. Pemeriksaan TPS/TPA : 65%
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA
UTARA
21 Agustus 2017 s/d 4 Agustus 2017 33
LAPORAN KEGIATAN
DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN

5. Pemeriksaan sanitasi rumah sakit : 100%


6. Pembinaan DPLS : 100%
7. Pembinaan sekolah sehat : 100%
3. Kesehatan Ibu dan Anak Beserta KB
KIA adalah upaya kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu
hamil, ibu bersalin, bayi, dan balita serta anak usia pra-sekolah yang menjadi
tanggung jawab puskesmas, dalam rangka meningkatkan kesehatan serta
kesejahteraan bangsa pada umumnya. program dan target sasaran KIA yaitu:
1. K1 : 95%
2. K4 : 95%
3. Resti : 20%
4. Kunjungan Neonatus : 90%
5. Persalinan Nakes : 90%
6. KPKIA : 100%
7. Deteksi dini tumbuh kembang anak balita : 90%
8. Pembinaan GSI : 100%
4. Perbaikan Gizi
Di Indonesia, masalah ini merupakan masalah yang cukup berat dan komplit,
karena keadaan ekonomi yang kurang dan kurangnya pengetahuan tentang nilai
gizi. Permasalahan gizi di Indonesia adalah defisiensi protein kalori, defisiensi
vitamin A dan defisiensi iodium, dan anemia. Program dan target sasaran
peningkatan gizi yaitu:
1. Pemberian Vit A
 Bayi 90%
 Balita 90%
 Bufas 80%
2. Pemberian Tablet Fe: bumil 90%

5. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular


Penyakit menular adalah penyakit infeksi yang dapat dipindahkan dari orang
atau hewan yang sakit, dari reservoir ataupun benda-benda yang mengandung
bibit penyakit lainnya ke manusia sehat.
1. Imunisasi

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA
UTARA
21 Agustus 2017 s/d 4 Agustus 2017 34
LAPORAN KEGIATAN
DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN

 BCG 95%
 Polio 1 91%
 Polio 4 85%
 Campak 90%
 Hepatitis > 7 hari 75%
 Hepatitis < 7 hari 75%
 DPT Hb 1 95%
 DPT Hb 2 90%
 DPT Hb 3 85%
2. TB paru
 TB Paru BTA (+) sembuh > 85%
 Cakupan penderita TB Paru 70%
 Konversi 80%
 Error rate < 5%
3. Demam berdarah
4. Polio
5. ISPA
6. Diare
7. HIV/AIDS
8. Malaria
9. Filariasis
10. Sistomiasis
11. Penyakit menular seksual
12. Kusta

6. Pengobatan
7. Pencatatan dan Pelaporan

Upaya kesehatan pengembangan terdiri dari:


1. Upaya kesehatan sekolah
Dalam Pasal 45 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
disebutkan, kesehatan sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan
kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat,

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA
UTARA
21 Agustus 2017 s/d 4 Agustus 2017 35
LAPORAN KEGIATAN
DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN

sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara


harmonis dan optimal menjadi sumber daya manusia yang berkualitas.
Program UKS adalah upaya terpadu lintas program dan lintas sektoral
dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk perilaku
hidup bersih dan sehat anak usiasekolah.
Tujuan umum kegiatan UKS adalah meningkatkan kemampuan perilaku
hidup bersih dan sehat, dan derajat kesehatan siswa serta menciptakan
lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan
perkembangan yang harmonis dan optimal. Tujuan khusus adalah memupuk
kebiasaan perilaku hidup bersih dan sehat dan meningkatkan derajat
kesehatan siswa, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan
untuk melaksanakan prinsip hidup bersih dan sehat serta berpartisipasi aktif
dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah, di rumah tangga, maupun
lingkungan masyarakat; sehat fisik, mental, maupun sosial; daya hayat dan
daya tangkal terhadap pengaruh buruk penyalahgunaan NAPZA.
2. Upaya kesehatan olahraga
Upaya kesehatan olahraga adalah upaya kesehatan yang memanfaatkan
aktivitas fisik dan atau olahraga untuk meningkatkan derajat kesehatan.
Dalam pasal 46 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
disebutkan kesehatan olahraga diselenggarakan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan melalui kegiatan olahraga.

3. Upaya perawatan kesehatan masyarakat


Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI No: 128/ Menkes/ SK/ II/
Tahun 2004 tentang kebijakan dasar puskesmas, upaya keperawatan
kesehatan masyarakat merupakan upaya kesehatan penunjang yang
kegiatannya terintegrasi dalam upaya kesehatan wajib maupun upaya
kesehatan pengembangan. Sasaran perawatan kesehatan masyarakat adalah
individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat yang mempunyai masalah
kesehatan akibat faktor ketidaktahuan, ketidakmauan maupun
ketidakmampuan dalam menyelesaikan masalah kesehatannya. Prioritas
sasaran adalah yang mempunyai masalah terkait dengan masalah kesehatan
prioritas daerah yaitu belum kontak dengan sarana pelayanan kesehatan atau
sudah memanfaatkan tetapi memerlukan tindak lanjut.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA
UTARA
21 Agustus 2017 s/d 4 Agustus 2017 36
LAPORAN KEGIATAN
DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN

4. Upaya kesehatan kerja


Menurut kebijakan teknis Program Kesehatan Kerja (Depkes RI 2002)
kesehatan kerja adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap pekerja dapat bekerja secara sehat dengan
produktivitas yang optimal tanpa membahayakan diri, keluarga,
masyarakat, dan lingkungan sekitarnya.
5. Upaya kesehatan gigi dan mulut
Upaya pelayanan kesehatan gigi dan mulut, merupakan salah satu kegiatan
dari puskesmas dalam rangka melaksanakan salah satu program pokok
puskesmas. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut ditujukan kepada keluarga
serta masyarakat di wilayah kerjanya, secara menyeluruh baik pelayanan
promotif (peningkatan kesehatan/penyuluhan), kegiatan pencegahan
(preventif), kegiatan pengobatan (kuratif), dan kegiatan pemulihan
kesehatan gigi dan mulut (rehabilitatif). Selain itu, puskesmas
melaksanakan kegiatan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) dan Usaha
Kesehatan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD).
6. Upaya kesehatan jiwa
Upaya kesehatan jiwa di puskesmas telah mulai dikembangkan sejak lama
baik secara khusus maupun terintegrasi dengan kegiatan pokok puskesmas
lainnya, dengan kegiatan sesuai Pedoman Kerja Puskesmas adalah
pengenalan dini kasus gangguan jiwa (early detection), meliputi: gangguan
psikosis, gangguan kecemasan, gangguan depresi, retardasi mental,
gangguan psikosomatik atau psikofisiologik, gangguan penggunaaan zat,
gangguan pada anak dan remaja (gangguan tingkah laku, gangguan
pemusatan perhatian/sindrom hiperkinetik, gangguan perkembangan
spesifik) dan epilepsi; memberikan upaya pertolongan pertama pada kasus-
kasus gangguan jiwa (primary treatment); kegiatan rujukan yang memadai
(adequate referral); dan melaksanakan terapi lanjutan (follow up) terhadap
kasus jiwa yang sudah selesai perawatan di RSJ untuk meringankan beban
pasien.
7. Upaya kesehatan mata
Tujuan pelayanan kesehatan mata secara umum adalah untuk meningkatkan
derajat kesehatan mata dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya
masyarakat. Secara khusus tujuannya adalah menurunkan angka kebutaan

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA
UTARA
21 Agustus 2017 s/d 4 Agustus 2017 37
LAPORAN KEGIATAN
DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN

dari 1,5% pada tahun 2000 menjadi 1,0% pada tahun 2010 dan 0,5% pada
tahun 2020; meningkatkan kesadaran, sikap dan prilaku masyarakat
terhadap kesehatan indera penglihatan; meningkatkan jangkauan pelayanan
mulai pemerataan pelayanan termasuk pemenuhan sarana prasarana dan
peningkatan kualitas pelayanan mata; dan meningkatkan kerja sama lintas
sektor dan peran swasta termasuk LSM dalam Upaya Kesehatan
Mata/Pencegahan Kebutaan dan Upaya Penanggulangan Kebutaan dan low
vision.
8. Upaya kesehatan usia lanjut
Tujuan umumnya adalah meningkatkan derajat kesehatan dan mutu
kehidupan untuk mencapai masa tua yang bahagia dan berdaya guna dalam
kehidupan keluarga dan masyarakat sesuai dengan keberadaannya dalam
strata kemasyarakatan. Tujuan khususnya adalah meningkatkan kesadaran
pada usia lanjut untuk membina sendiri kesehatannya; meningkatkan
kemampuan dan peran serta masyarakat termasuk keluarganya dalam
menghayati dan mengatasi kesehatan usia lanjut; dan meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan usia lanjut.
Sasaran pembinaan secara langsung upaya kesehatan usia lanjut adalah
kelompok usia menjelang usia lanjut (45-54 tahun) atau dalam virilitas
dalam keluarga maupun masyarakat luas; kelompok usia lanjut dalam masa
prasenium (55-64 tahun) dalam keluarga, organisasi masyarakat usia lanjut
dan masyarakat umumnya; kelompok usia lanjut dalam masa senescens
(>65 tahun) dan usia lanjut dengan resiko tinggi (lebih dari 70 tahun) hidup
sendiri, terpencil, hidup dalam panti, penderita penyakit berat, cacat, dan
lain-lain. Sasaran pembinaan tidak langsung adalah keluarga dimana usia
lanjut berada, organisasi sosial yang bergerak di dalam pembinaan
kesehatan usia lanjut, dan masyarakat luas.
9. Upaya pembinaan pengobatan tradisional
Dalam Undang-Undang No 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan pasal 47
memuat pengobatan tradisional, setiap upaya pengobatan atau perawatan
cara lain di luar ilmu kedokteran dan ilmu keperawatan. Pengobatan
tradisional yang dimaksud perlu dibina dan diawasi untuk diarahkan agar
menjadi pengobatan dan atau perawatan cara lain yang dapat
dipertanggungjawabkan manfaat dan keamanannya.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA
UTARA
21 Agustus 2017 s/d 4 Agustus 2017 38
LAPORAN KEGIATAN
DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN

Bidang : Pengembangan SDM Kesehatan


Materi : Dinas Kesehatan Kota Medan
Pemateri : dr. Zhairul Rambe
Waktu : 10.30-12.30 WIB

Dinas Kesehatan adalah unsur pelaksana otonomi daerah yang


bergerak di bidang kesehatan yang fungsinya untuk melaksanakan
kegiatan atau program-program yang di pimpin langsung oleh kepala
puskesmas. Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan saat ini di pimpin
oleh ibu drg. Hj. Usma Polita Nasution, M.Kes.
Visi Dinas Kesehatan Kota Medan adalah “Medan Sehat
harapan Kita Bersam ”. Masyarakat Medan mengandung arti bahwa
sasaran kerja dari Dinas Kesehatan Kota Medan adalah seluruh
masyarakat yang berada di wilayah kerja pemerintah kota
Medan.Sehat diartikan sebagai cara berpikir masyarakat kota Medan
yang selalu dilandasi oleh nilai-nilai kesehatan yang pada akhirnya
mewujudkan lingkungan yang sehat serta perilaku hidup bersih dan
sehat.Sejahtera mengandung arti bahwa masyarakat kota Medan
dengan cara berpikir yang selalu dilandasi oleh nilai-nilai kesehatan,
akan memperoleh kesejahteraan, terutama dibidang kesehatan, yang
pada gilirannya akan mempengaruhi pencapaian derajat kesejahteraan
secara umum.
Misi Dinas Kesehatan Kota Medan yaitu menggerakkan
Pembangunan Kota Berwawasan Kesehatan, mendorong Kemandirian
Masyarakat untuk Hidup Sehat, Memelihara dan Meningkatkan
Profesionalisme Layanan Kesehatan.
Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kota Medan adalah
sebagai berikut:
1. Kepala Dinas Kesehatan
2. Sekretariat
a. Sub Bagian Umum
b. Sub Bagian Keuanganan dan Perlengkapan

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA
UTARA
21 Agustus 2017 s/d 4 Agustus 2017 39
LAPORAN KEGIATAN
DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN

c. Sub Bagian Penyusunan Program


Sekretariat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas
lingkup kesekretariatan meliputi pengelolaan administrasi umum,keuangan,
dan penyusunan program.
3. Bidang Bina Pelayanan Kesehatan
a. Seksi Kesehatan Dasar
b. Seksi Kesehatan Rujukan
c. Seksi Khusus
Bidang Bina Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas Dinas lingkup pelayanan kesehatan dasar, kesehatan rujukan,
dan kesehatan khusus
4. Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan
a. Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit
b. Seksi Wabah dan Bencana
c. Seksi Kesehatan Lingkungan
Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Dinas yang mencakupi pengendalian dan
pemberantasan penyakit, wabah, bencana, dan kesehatan lingkungan.
5. Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan
a. Seksi Perencanaan dan Pendayagunaan
b. Seksi Pendidikan dan Pelatihan
c. Seksi Registrasi dan Akreditasi

Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan mempunyai


tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas lingkup perencanaan,
pendayagunaan, pendidikan, pelatihan, registrasi, dan akreditasi.

6. Bidang Kefarmasian Jaminan dan Sarana Kesehatan


a. Seksi Kefarmasian
b. Seksi Jaminan Kesehatan
c. Seksi Sarana dan Peralatan Kesehatan
Bidang kefarmasian dan Sarana Kesehatan mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Dinas lingkup kefarmasian, jaminan, sarana, dan
peralatan kesehatan

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA
UTARA
21 Agustus 2017 s/d 4 Agustus 2017 40
LAPORAN KEGIATAN
DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN

7. Unit Pelaksana Teknis (UPT)


Unit pelaksana teknis dinas (UPTD) adalah pelaksana teknis dinas yang
mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan, yang terdiri
dari: Puskesmas, Instalasi Farmasi Kabupaten, Laboratorium Kesehatan
Kabupaten/Kota, Balai Promosi dan Informasi Kesehatan Kabupaten/Kota.

8. Kelompok Jabatan Fungsional


Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas dan fungsi Dinas Kesehatan sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA
UTARA
21 Agustus 2017 s/d 4 Agustus 2017 41
LAPORAN KEGIATAN
DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN

4.2.2 Hari Kedua ( Selasa, 1 Agustus 2017 )

Bidang : Sekretariat
Pemateri : drg. Irma Suryani, MKM
Waktu : 08.00-10.00 WIB

Sekretaris berada dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala


dinas dan mempunyai tugas pokok melaksananakan sebagian tugas dinas
lingkup kesekretariatan meliputi pengelolaan administrasi umum, keuangan
dan penyusunan program. Sekretaris menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan rencana, program dan kegiatan kesekretariatan
b. Pengkoordinasian penyusunan, perencanaan program dinas
c. Pengelolaan dan pemberdayaan sumber daya manusia, pengembangan
organisasi, dan ketatalaksanaan
d. Pelaksana, monitoring, evaluasi pelaporan kesekretariatan
e. Pelaksanaan dan penyelenggaraan pelayanan administrasi
kesekretaraiatan dinas yang meliputi administrasi umum,
kepegawaian, keuangan dan kerumah tanggaan dinas
f. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas dinas
g. Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan dan pengendalian
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan
tugas dan fungsi

Bidang : Bina Pelayanan Kesehatan


Pemateri : Sondang G. Siagian
Waktu : 10.30-12.15 WIB

1. Pelayanan kesehatan dasar


Program pelayanan kesehatan dasar dibagi menjadi :
- Gizi (contoh : gizi buruk, gizi kurang)
- KIA (kesehatan ibu dan anak)
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA
UTARA
21 Agustus 2017 s/d 4 Agustus 2017 42
LAPORAN KEGIATAN
DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN

- UKS (unit kesehatan sekolah)


- Deteksi tumbuh kembang anak
- Promosi kesehatan

Sistem pelaporan pencatatan terpadu puskesmas (SP2JP)


- Laporan penyakit
- Laporan kegiatan
- Laporan luar gedung
Posyandu di kota medan berjumlah 1390 di 21 kecamatan
151 kelurahan, dilakukan 1 x / bulan
Terdiri dari 5 kader
Posyandu terdiri dari 5 meja : i . pendaftaran
ii. Penimbangan
iii. Pencatatan hasil penimbangan
iv. Pelayanan kesehatan
v. Pengambilan obat
Peran dinkes (pemko medan)
i. Memberi transpor kepada setiap kader sebesar Rp. 50.000
ii. Pemberian makanan tambahan
iii. Pelatihan ulang kader
Yang bisa menjadi kader bisa siapa saja yang sukarela untuk menjadi kader
tetapi lebih baik orang yang baik atau dihormati oleh masyarakat.
Program-program :
i. Gizi
a. Laporan gizi buruk, gizi kurang, umtuk mengetahui perkembangan
gizi di seluruh kota Medan
b. Gizi kurang dan gizi buruk harus ditangani
ii. KIA
a. Biasa dilakukan oleh puskesmas
iii. UKS
a. Petugas dari puskesmas turun ke sekolah
b. Sekolah SD, SMP, SMA

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA
UTARA
21 Agustus 2017 s/d 4 Agustus 2017 43
LAPORAN KEGIATAN
DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN

c. Setiap sekolah mempuntai dokter kecil sebagai motivator untuk


teman temannya
iv. Promosi kesehatan
a. Promosi ke masyarakat dengan bernagai cara dan media dapat
berupa poster dan leaflet
2. Pelayanan Kesehatan Rujukan
Program Kerja
1. Pembinaan dan pengawasan
2. Perpanjangan izin Rumah Sakit
Di kota Medan jumlah Rumah sakit sebanyak 72 Rumah Sakit diantara nya
adalah:
 Rumah Sakit Ibu dan Anak :8
 Rumah Sakit Jiwa :4
 Rumah Sakit Mata :2
 Rumah Sakit Ortopedi :1
 Rumah Sakit Bedah :1
 Rumah Sakit Umum : 56
 Rumah Sakit Pemerintah :1

Setiap Rumah Sakit harus melaporkan


 Pengunjung lama dan pengunjung baru
 10 Penyakit besar rawat jalan
 10 Penyakit besar rawat inap

Laporan Rumah Sakit yang ditetapkan Kementrian Kesehatan Republik


Indonesia melalui Sirs Online yang terdiri dari:
RL1.I. Data dasar Rumah Sakit
1.II. Indikasi pelayanan Rumah sakit
1.III Fasilitas tempat tidur rawat inap
RL2. Ketenagaan
RL3. Pelayanan
3.1. Rawat Inap
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA
UTARA
21 Agustus 2017 s/d 4 Agustus 2017 44
LAPORAN KEGIATAN
DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN

3.2 Rawat darurat


3.3 Gigi dan mulut
3.4. Kebidanan
3.5. Perinatologi
3.6. Pembedahan
3.7. Radiologi
3.8. Laboratorium
3.9. Rehabilitasi Medik
3.10. Pelayanan Khusus
3.11. Kesehatan Jiwa
3.12. Keluarga Binaan
3.13. Farmasi Rumah Sakit
3.14. Rujukan
3.15. Cara Bayar
RL4.A. Penyakit Rawat Inap
4.B. Penyakit Rawat Jalan
RL5. Pengunjung Rumah Sakit
RL5.1. Pengunjung Rawat Jalan
5.2. Pengunjung Rawat Inap
5.3. 10 Penyakit Rawat Inap
5.4. 10 Penyakit Rawat Jalan

Tipe Rumah Sakit


 A Memiliki >200 Tempat Tidur
 B Memiliki 200 Tempat Tidur
 C Memiliki 100 Tempat Tidur
 D Memiliki 50 Tempat Tidur

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA
UTARA
21 Agustus 2017 s/d 4 Agustus 2017 45
LAPORAN KEGIATAN
DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN

Bidang : Pencegahan dan Pengendalian Penyakit


Pemateri : Hj. Dwi Sophia A, SKM
Waktu : 14.00-16.00 WIB

1. Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit HIV / AIDS


Pengertian HIV merupakan singkatan dari 'Human Immunodeficiency
Virus'. HIV adalah suatu virus yang dapat menyebabkan penyakit AIDS. Virus ini
menyerang manusia dan menyerang sistem kekebalan (imunitas) tubuh, sehingga
tubuh menjadi lemah dalam melawan infeksi. Dengan kata lain, kehadiran virus ini
dalam tubuh akan menyebabkan defisiensi (kekurangan) sistem imun.
Atau HIV merupakan retrovirus yang menjangkiti sel-sel sistem kekebalan tubuh
manusia (terutama CD4 positive T-sel dan macrophages– komponen-komponen
utama sistem kekebalan sel), dan menghancurkan atau mengganggu fungsinya.
Infeksi virus ini mengakibatkan terjadinya penurunan sistem kekebalan yang terus-
menerus, yang akan mengakibatkan defisiensi kekebalan tubuh. Sistem kekebalan
dianggap defisien ketika sistem tersebut tidak dapat lagi menjalankan fungsinya
memerangi infeksi dan penyakit-penyakit. Orang yang kekebalan tubuhnya defisien
(Immunodeficient) menjadi lebih rentan terhadap berbagai ragam infeksi, yang
sebagian besar jarang menjangkiti orang yang tidak mengalami defisiensi kekebalan.
Penyakit-penyakit yang berkaitan dengan defisiensi kekebalan yang parah dikenal
sebagai "infeksi oportunistik" karena infeksi-infeksi tersebut memanfaatkan sistem
kekebalan tubuh yang melemah.

Definisi AIDS adalah singkatan dari 'Acquired Immunodeficiency Syndrome


/ Acquired Immune Deficiency Syndrome' yang menggambarkan berbagai gejala dan
infeksi yang terkait dengan menurunnya sistem kekebalan tubuh. Infeksi HIV telah
ditahbiskan sebagai penyebab AIDS. Tingkat HIV dalam tubuh dan timbulnya
berbagai infeksi tertentu merupakan indikator bahwa infeksi HIV telah berkembang
menjadi AIDS.

Sistem penularan HIV/AIDS menurut dinas kesehatan adalah “ESSE”, yaitu


:
 Exit : virus keluar melalui darah , cairan kelamin/mukosa, ASI.
 Sum : jumlah virus yang keluar.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA
UTARA
21 Agustus 2017 s/d 4 Agustus 2017 46
LAPORAN KEGIATAN
DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN

 Space : hidup virus di suatu tempat atau tubuh.


 Enter : virus masuk melalui luka terbuka.

Pemeriksaan HIV adalah : Aptt, foto thorax, SGOT.


Cara Penularan

 Lewat cairan darah Melalui transfusi darah / produk darah yg sudah


tercemar HIV
 Lewat pemakaian jarum suntik yang sudah tercemar HIV, yang dipakai
bergantian tanpa disterilkan, misalnya pemakaian jarum suntik dikalangan
pengguna Narkotika Suntikan.
 Melalui pemakaian jarum suntik yang berulangkali dalam kegiatan lain,
misalnya : peyuntikan obat, imunisasi, pemakaian alat tusuk yang
menembus kulit, misalnya alat tindik, tato, dan alat facial wajah
• Lewat cairan sperma dan cairan vagina :
Melalui hubungan seks penetratif (penis masuk kedalam Vagina/Anus), tanpa
menggunakan kondom, sehingga memungkinkan tercampurnya cairan sperma
dengan cairan vagina (untuk hubungan seks lewat vagina) ; atau
tercampurnya cairan sperma dengan darah, yang mungkin terjadi dalam
hubungan seks lewat anus.
• Lewat Air Susu Ibu :
Penularan ini dimungkinkan dari seorang ibu hamil yang HIV positif, dan
melahirkan lewat vagina; kemudian menyusui bayinya dengan ASI.
Kemungkinan penularan dari ibu ke bayi (Mother-to-Child Transmission) ini
berkisar hingga 30%, artinya dari setiap 10 kehamilan dari ibu HIV positif
kemungkinan ada 3 bayi yang lahir dengan HIV positif.
Secara langsung (transfusi darah, produk darah atau transplantasi organ tubuh
yang tercemar HIV) l Lewat alat-alat (jarum suntik, peralatan dokter, jarum
tato, tindik, dll) yang telah tercemar HIV karena baru dipakai oleh orang yang
terinfeksi HIV dan tidak disterilisasi terlebih dahulu.
Karena HIV – dalam jumlah yang cukup untuk menginfeksi orang lain-
ditemukan dalam darah, air mani dan cairan vagina Odha. Melalui cairan-

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA
UTARA
21 Agustus 2017 s/d 4 Agustus 2017 47
LAPORAN KEGIATAN
DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN

cairan tubuh yang lain, tidak pernah dilaporkan kasus penularan HIV
(misalnya melalui: air mata, keringat, air liur/ludah, air kencing).
Melalui hubungan seksual dengan seseorang yang terinfeksi HIV tanpa
memakai kondom l Melalui transfusi darah l Melalui alat-alat tajam yang
telah tercemar HIV (jarum suntik, pisau cukur, tatto, dll) l Melalui ibu hamil
yang terinfeksi HIV kepada janin yang dikandungnya atau bayi yang
disusuinya.
Dalam satu kali hubungan seks secara tidak aman dengan orang yang
terinfeksi HIV dapat terjadi penularan. Walaupun secara statistik
kemungkinan ini antara 0,1% hingga 1% (jauh dibawah risiko penularan HIV
melalui transfusi darah) tetapi lebih dari 90% kasus penularan HIV/AIDS
terjadi melalui hubungan seks yang tidak aman, karena kegiatan sehari-hari
Odha tidak memungkinkan terjadinya pertukaran cairan tubuh yang
menularkan HIV. Kita tidak tertular HIV selama kita mencegah kontak darah
dengan Odha dan jika berhubungan seks, kita melakukannya secara aman
dengan memakai kondom. Seorang Odha kelihatan biasa, seperti halnya
orang lain karena tidak menunjukkan gejala klinis. Kondisi ini disebut
“asimptomatik” yaitu tanpa gejala. Pada orang dewasa sesudah 5-10 tahun
mulai tampak gejala-gejala AIDS. Hubungan seksual secara anal (lewat
dubur) paling berisiko menularkan HIV, karena epitel mukosa anus relatif
tipis dan lebih mudah terluka dibandingkan epitel dinding vagina, sehingga
HIV lebih mudah masuk ke aliran darah. Dalam berhubungan seks vaginal,
perempuan lebih besar risikonya daripada pria karena selaput lendir vagina
cukup rapuh. Disamping itu karena cairan sperma akan menetap cukup lama
di dalam vagina, kesempatan HIV masuk ke aliran darah menjadi lebih tinggi.
HIV di cairan vagina atau darah tersebut, juga dapat masuk ke aliran darah
melalui saluran kencing pasangannya.
AIDS tidak ditularkan melalui:
 Makan dan minum bersama, atau pemakaian alat makan minum bersama.
 Pemakaian fasilitas umum bersama, seperti telepon umum, WC umum,
dan kolam renang.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA
UTARA
21 Agustus 2017 s/d 4 Agustus 2017 48
LAPORAN KEGIATAN
DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN

 Ciuman, senggolan, pelukan dan kegiatan sehari-hari lainnya.


 Lewat keringat, atau gigitan nyamu
Diare
Diare meurut definisi adalah BAB dengan konsistensi encer yang
berlangsung sebanyak lebih dari 7 kali perhari. Yang disebabkan oleh bakteri virus,
dan jamur.
Pada puskemas penatalaksaan diare diberikan larutan oralit. Apabila tidak
terdapat oralit, maka dapat juga diberikan larutan gula dan garam. Cara pmbuatan
larutan gula garam adalah masukkangula sat sendok teh penuh.lalu campurkan
garam ¼ sendok teh kemudian campurkan kedalam air sebanyak 200ml kemudian
aduk sampai larut benar. Minum 2 gelas setiap kali BAB.

Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan merupakan program Dinas


Kesehatan dengan tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan
daerah/kewenangan provinsi di bidang kebijakan teknis pembinaan
pengendalian masalah kesehatan, pelayanan kesehatan, pengembangan
Sumber Daya Manusia Kesehatan, dan jaminan kesehatan serta tugas
pembantuan.
Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan di bidang pengendalian
masalah kesehatan. Seksi dalam Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan
terdiri dari:
 Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit
 Seksi Wabah dan Bencana
 Seksi Kesehatan lingkungan
TB

Etiologi : Mycobacterium tuberculosis


Untuk menurunkan angka kesakitan akibat TB, ditetapkanlah strategi
DOTS (directly observed treatment short course) yang dimaksud dengan
pengobatan, pengamatan langsung dalam waktu singkat.
Pencegahan dilakukan dengan upaya imunisasi BCG , jika terkena infeksi TB
gejalanya tidak seberat orang yang tidak imunisasi.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA
UTARA
21 Agustus 2017 s/d 4 Agustus 2017 49
LAPORAN KEGIATAN
DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN

TB MDR harus memiliki petugas PMO dari tenaga kesehatan karena harus
disuntik
Pengamatan untuk penderita TB bisa berlanjut danterus menerus. Untuk
pemeriksaan dahak dapat dilakukan 3 kali pengambilan dahak, yaitu sewaktu,
pagi , sewaktu. Dikarenakan hasil pemeriksaan kultur lama, jadi dilakukan
pemeriksaan dahak yang hasilnya mendekati kultur.
Pada 1 pasien dengan BTA (+) dapat menularkan 10 orang sehat.
Cara mencegah penularan :
- Beritahu pasien penyakit yang dideritanya apa
- Jelaskan cara penularan seperti apa
- Jangan merokok
- Pasien harus kembali kira-kira ± 1minggu/bulan atau ada peningkatan berat
badan kalau pengobatan < 1 bulan bisa dilanjutkan.
TB01 : kartu pengobatan TB (status pasien)
Pengobtan lengkap beda dengan sembuh
Fase awal : setiap hari selama 2 minggu
Fase lanjutan : 3x/minggu
Periksa juga HIV
TB02 : kartu identitas TB
Tanggal perjanjian ambil obat , tanggal kembali, pemeriksaan dahak
TB03 : registrasi
Dari TB01 Ini akan dikirim ke Dinkes
TB04 laboratorium
Pemeriksaan dahak puskesmas : PSM
TB05 : formulir permohonan lab
Dikasih poli klinik, kembali ke poliklinik
TB06 tersangka (susp) TB dipaksa SPS
Puskesmas mebuat fiksasi dahak : PRM (puskesms rujukan mikroskopis)
TB07 : laporan triwulan penerimaan dan pengobatan TB dari SITC
TB08 : kesembuhan
TB09 : pindah / rujukan

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA
UTARA
21 Agustus 2017 s/d 4 Agustus 2017 50
LAPORAN KEGIATAN
DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN

TB10 : formulir hasil akhir pengobatan


Meninggal karena alasan apapun disebut meninggal
TB11 pengamatan berkelanjutan
TB12 : cross-check (pengiriman sediaan untuk diuji silang)
Error-rate >5% harus dicari tahu
Misalnya mikroskop jorok atau reagen sudah kadaluarsa
2. Seksi Kesehatan Lingkungan
Tugas Pokok dari bidang Kesehatan Lingkungan adalah:
- Sebagai badan pengawasan Pengelolahan makanan dan minuman
Syarat untuk pengelolahan makan dan minunan di lihat dari :
- Inspeksi sanitasi
- Bangunan
- Pegawai
- Fasilitas sanitasi, Khusus Fasilitas sanitasi perlu kita liat adalah tempat
sampah (tertutup atau tidak), kamar mandi (bersih atau tidak), pembuangan
air limbah (memenuhi sarat atau tidak)
Setiap Pengelolah makanan, minuman dan pabrik harus memiliki surat
izin sehat, dimana tujuannya agar pemerintah dapat mengawasi tempat
pengolahan makanan dan minuman layak produksi atau tidak layak produksi,
serta menjaga lingkungan dari limbah berbahaya, contoh tempat yang di
awasi seperti :
- Bakery
- Tempat pembuatan minum
- Tempat pembuatan tahu dan tempe
- Restoran dan Rumah makan
- Cattering
- Warung dan jajanan tempat minum
- Dan lain-lain

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA
UTARA
21 Agustus 2017 s/d 4 Agustus 2017 51
LAPORAN KEGIATAN
DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN

3. Seksi Wabah dan Bencana


• Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di
bidang wabah dan bencana;
• Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di
bidang wabah dan bencana;
• Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi
lain di bidang wabah dan bencana;
• Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian bidang wabah dan
bencana;
• Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
• Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengendalian
Masalah Kesehatan sesuai dengan tugas dan fungsinya

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA
UTARA
21 Agustus 2017 s/d 4 Agustus 2017 52
LAPORAN KEGIATAN
DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN

BAB V

KESIMPULAN

1. Dinas Kesehatan Kota Medan yang dipimpin oleh seorang kepala


dinas yaitu, drg. Hj. Usma Polita Nasution, MKes, merupakan
pelaksana teknis yang bergerak dalam bidang kesehatan yang wilayah
kerjanya meliputi keseluruhan wilayah kota Medan yang bertujuan
untuk mendorong kemandirian masyarakat dalam pembangunan
kesehatan

2. Pada pelaksanaannya Dinas Kesehatan Kota Medan memiliki struktur


organisasi yang dikepalai oleh seorang kepala dinas dan memiliki 4
bidang yang masing – masing dikepalai oleh seorang kepala bidang

3. Dalam Pelaksanaan KKS di bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat


sangat penting untuk mengetahui dan mengerti program – program
yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kota Medan

4. Keberhasilan pelaksanaan program dari Dinas Kesehatan Kota Medan


bukan hanya bergantung pada kinerja semua pihak yang berada di
dalam bidang kesehatan saja, tetapi juga sangat dibutuhkan dukungan
dari masyarakat dan pemerintah karena kesehatan merupakan bagian
penting yang terkait akan banyak aspek kehidupan

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA
UTARA
21 Agustus 2017 s/d 4 Agustus 2017 53

Anda mungkin juga menyukai