Anda di halaman 1dari 207

PROFIL KESEHATAN

PUSKESMAS TONDASI
KECAMATAN TIWORO UTARA
TAHUN 2021

PEMERINTAH KABUPATEN MUNA BARAT


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS TONDASI
2021
BAB I

LATAR BELAKANG

1.1. PENDAHULUAN

M
enurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014
Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya
disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan
upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya
di wilayah kerjanya. Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Berbagai upaya dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut yang dilakukan secara menyeluruh,
berjenjang dan terpadu.
Semua kegiatan di Puskesmas Tondasi Tahun 2020 dirangkum dalam bentuk Profil Kesehatan
Puskesmas Tahun 2020. Profil ini memuat data dan informasi mengenai situasi kesehatan baik
kependudukan, fasilitas kesehatan, pencapaian program-program kesehatan di wilayah kerja Puskemas
Tondasi yang dianalisis sederhana dan ditampilkan dalam bentuk tabel, peta dan grafik.
Profil Kesehatan Masyarakat merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan untuk
melaporkan hasil pemantauan terhadap pencapaian hasil pembangunan kesehatan termasuk kinerja dari
penyelenggaraan pelayanan minimal yang telah dilakukan di Kecamatan tersebut khususnya Puskesmas
sebagai sarana Pelayanan Kesehatan untuk masyarakat.
Profil kesehatan Puskesmas ini berupaya untuk memberikan paparan secara umum tentang kondisi
derajat kesehatan, upaya kesehatan, sumber daya kesehatan dan data lain yang dikumpulkan
berdasarkan survey. Profil kesehatan disusun secara berkala setiap tahunnya. Dalam penyusunan Profil
Kesehatan ini tahap pertama yang dilakukan adalah pengumpulan data-data sesuai lampiran (draft) serta
pembuatan narasi sistem informasi yang baik harus dapat memberikan gambaran atau system yang
akurat, tepat waktu dan sesuai dengan kebutuhan agar penentu kebijakan dapat mengambil keputusan
berlandaskan fakta (evidence based decision making).
Selain itu Profil kesehatan ini dapat digunakan sebagai sarana penyedia informasi dalam rangka
evaluasi dan perencanaan kegiatan-kegiatan, serta dapat juga digunakan sebagai sarana pembinaan dan
pengawasan pelaksanaan upaya kesehatan di Kabupaten /Kota sebagaimana diamanatkan dalam Undang
Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah dimana Kesehatan merupakan salah satu
urusan Wajib Pemerintah Daerah.
1.2 TUJUAN DAN MANFAAT
Profil Puskesmas Tondasi ini bertujuan untuk memberikan gambaran puskesmas secara umum
dan capaian kegiatan upaya kesehatan masyarakat serta upaya kesehatan perorangan yang dilaksanakan
di Pusat Kesehatan Masyarakat Tondasi.
Dengan disusunnya Profil Puskesmas Tondasi diharapkan dapat digunakan oleh pimpinan
administrasi kesehatan dan unit lain yang memerlukannya dalam rangka tinjauan/revisi tahunan kondisi
kesehatan masyarakat dan sebagai bahan evaluasi program tahunan yang telah dilaksanakan guna
menyusun rencana kesehatan tahun berikutnya. Manfaat lain adalah memberikan umpan balik/gambaran
kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Puskesmas.

1.3 VISI DAN MISI


Puskesmas Tondasi menetapkan beberapa misi dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Misi ini bertujuan untuk mencapai visi “Terwujudnya Derajat Kesehatan Masyarakat Yang Efisien
Dan Optimal”, Adapun misi Puskesmas Tondasi sebagai berikut:
1. Mendorong Kemandirian Masyarakat Untuk Hidup Sehat.
2. Meningkatkan Kinerja dan Mutu Pelayanan Kesehatan.
3. Meningkatkan Profesionalisme Sumber Daya Manusia.
4. Meningkatkan Kerjasama Lintas Program dan Lintas Sektor, dan
5. Meningkatkan Tertib Administrasi dan Keuangan.
Adapun visi Puskesmas Tondasi adalah “Pelayanan Kesehatan Prima Menuju Masyarakat Sehat
Mandiri”. Sedangkan untuk tata nilai yang terkandung dalam Visi dan Misi Puskesmas Tondasi
terangkum `dalam slogan “ W A R A S”.
1. Waspada : Setiap petugas/warga harus selalu waspada terhadap hal-hal yang potensial
menimbulkan penyakit.
2. Apik : Lingkungan yang asri, bersih, sehat, nyaman dan penampilan petugas yang
menyenangkan dan ramah.
3. Responsif : Cepat tanggap dalam masalah kesehatan dan melayani pasien dengan rasa empati.
4. Adil : Bekerja dan melayani tanpa membeda bedakan status pasien.
5. Santun : Sopan dan ramah dalam tutur kata dan perilaku

Adapun motto Puskesmas Tondasi ialah “Kepuasan Anda adalah Jaminan Pelayanan Kami”.
Strategi Puskesmas Tondasi tahun 2021 adalah sebagai berikut:
1. Menurunkan angka kesakitan dan kematian.
2. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan secara berkelajutan yang berorientasi pada kepuasan
pelanggan.
3. Meningkatkan kemampuan kinerja dan kesejahteraan karyawan.
4. Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam bidang kesehatan.
BAB II
GAMBARAN UMUM

2.1 Luas Wilayah

P
uskesmas Tondasi merupakan pusat pelayanan kesehatan masyarakat yang
berada di Kecamatan Tiworo Utara. Tepatnya di Desa Tondasi, dengan jarak
kurang lebih 30 km2 dari ibukota kabupaten Muna Barat. Wilayah kerja
puskesmas Tondasi merupakan wilayah kepulauan di daerah pesisir pulau Muna. Daerah
tersebut memiliki luas kurang lebih 62,05 km2. Secara geografis, Tiworo Utara terletak di
bagian selatan garis khatulistiwa, memanjang dari utara ke selatan di antara 456'-475'
Lintang Selatan dan membentang dari Barat ke Timur diantara 1220'-12240' Bujur Timur.
Adapun batas-batas wilayahnya sebagai berikut:
 Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Konawe Selatan.
 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Tiworo Tengah.
 Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Tiworo Kepulauan, dan
 Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Maginti.
Puskesmas Tondasi memiliki struktur organisasi yang akan diuraikan pada bagan sebagai
berikut :
Gambar 2. Struktur Organisasi Puskesmas Tondasi

2.2 Jumlah Desa/ Kelurahan


Wilayah kerja Puskesmas Tondasi awalnya meliputi 7 desa yaitu Desa Tondasi (Desa
daratan), Desa Santiri, Desa Tiga, Desa Mandike, Desa Bero, Desa Tasipi, dan Desa Santigi.
Namun memasuki bulan Oktober 2021, 4 desa dari wilayah Puskesmas Tondasi menjadi
wilayah kerja Puskesmas Bero. Desa-desa tersebut meliputi Desa Bero, Desa Mandike, Desa
Tasipi, dan Desa Santigi. Sedangkan wilayah kerja Puskesmas Tondasi menjadi 4 desa yang
terdiri atas Desa Tondasi, Desa Santiri, Desa Tiga, dan Desa Wanseriwu yang awalnya
merupakan wilayah kerja Puskesmas Tiworo Tengah. Jadi dengan demikian wilayah kerja
Puskesmas Tondasi mencakup 2 desa daratan dan 2 pesisir/kepulauan. Namun pada profil ini,
desa-desa yang tidak lagi menjadi bagian dari Puskesmas Tondasi masih akan dicantumkan
data-datanya sehubungan desa-desa tersebut masih menjadi bagian dari Puskesmas Tondasi
periode Januari – September 2021.
Grafik 2.2 Luas Wilayah Kerja Puskesmas Tondasi Tahun 2021

Sumber : Data Primer Tahun 2021

Gambar 2. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Tondasi

Kecamatan Tiworo Utara pada umumnya beriklim tropis dengan suhu rata-rata antara
25C-27C. Seperti halnya daerah lain di Kabupaten Muna, pada bulan November sampai
Juni angin bertiup dari benua Asia dan Samudra Pasifik banyak mengandung uap air yang
menyebabkan terjadinya hujan di sebagian besar wilayah Indonesia, termasuk Kecamatan
Tiworo Utara. Sedangkan musim kemarau terjadi antara bulan Juli dan Oktober, dimana pada
bulan ini angin bertiup dari benua Australia yang sifatnya kering dan sedikit mengandung uap
air. Seperti halnya di Kabupaten pada umumnya, di Kecamatan Tiworo Utara angin bertiup
dari dengan arah yang tidak menentu, yang mengakibatkan curah hujan yang tidak menentu
pula, dan keadaan ini dikenal sebagai musim pancaroba.

2.3 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Dan Kelompok Umur

Penduduk wilayah Kecamatan Tiworo Utara terdiri dari berbagai suku dan adat istiadat
yang berbeda-beda, penduduk asli muna Barat kebanyakan terdiri dari suku Bajo dan Bugis.
Dalam beberapa puluh tahun terakhir masuk juga penduduk dari daerah lain melalui program
transmigrasi sehingga suku lain mulai banyak ditemukan. Tingkat keakraban dan
kebersamaan masih tetap dijunjung tinggi sebagai pemersatu antar golongan, suku dan adat
istiadat. Telah ada wadah sosial kemasyarakatan yang ada di tingkat kecamatan maupun
tingkat desa seperti kerukunan keluarga, PKK, majelis taqlim, karang taruna, komite sekolah
dan organisasi lainnya.

Grafik 2.3 (1) Jumlah Penduduk Wilayah Puskesmas Tondasi Menurut Jenis Kelamin

Sumber :Data Primer Tahun 2021

Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan jumlah penduduk di wilyah kerja puskesmas


tondasi lebih tinggi jumlah laki-laki yaitu 3503. Selain berdasarkan jenis kelamin, distribusi
penduduk di wilayah Puskesmas Tondasi berdasarkan kelompok umur dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.
Grafik 2.3 (2) Distribusi Jumlah Penduduk berdasar Usia

Sumber :Data Primer Tahun 2021

Berdasarkan data di atas terlihat bahwa jumlah penduduk dengan kelompok umur
terbesar yaitu penduduk dengan kelompok umur 25 – 29 tahun yang terdiri atas 341
penduduk laki-laki dan 310 penduduk perempuan. Adapun penduduk dengan kelompok
umur terkecil yaitu penduduk dengan umur di atas 75 tahun yang terdiri atas 8 penduduk laki-
laki dan 13 penduduk perempuan.

2.4 Jumlah Rumah Tangga

Rumah tangga adalah seorang atau sekelompok orang yang mendiami sebagian atau
seluruh bangunan fisik dan biasanya tinggal bersama serta mengurus kebutuhan sehari-hari
bersama menjadi satu. Gambaran jumlah rumah tangga masing-masing desa dapat diihat pada
tabel sebagai berikut :

Grafik 2.4 Jumlah Rumah tangga di wilayah kerja puskesmas Tondasi tahun 2021

Sumber :Data Primer Tahun 2021


Dari Grafik di atas terlihat bahwa desa dengan jumlah rumah tangga tertinggi yaitu Desa
Santiri dengan jumlah rumah tangga sebesar 501 rumah tangga dan rata- rata jiwa per rumah
tangga 3,87.

2.5 Kepadatan Penduduk/km


Kepadatan penduduk merupakan perbandingan antara jumlah penduduk dan luas
daerah. Adapun gambaran jumlah rumah tangga dan kepadatan penduduk masing-masing
desa di wilayah Puskesmas Tondasi dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Grafik 1.5 Luas wilayah, Jumlah penduduk, Jumlah Rumah tangga, Rata-rata jiwa
rumah tangga dan kepadatan penduduk per km2

Sumber :Data Primer Tahun 2021


Dari data di atas, terlihat bahwa Desa Tiga memiliki kepadatan penduduk paling tinggi
yaitu sebesar 715 per km2. Adapun angka rata-rata kepadatan penduduk wilayah Puskesmas
Tondasi secara keseluruhan yaitu 90 jiwa/km2.

2.6 Rasio Beban Tanggungan

Berdasarkan gambaran distribusi penduduk berdasarkan usia dari desa-desa yang


termasuk dalam wilayah kerja Puskesmas Tondasi, dapat pula dilihat rasio beban tanggungan
penduduk secara keseluruhan. Rasio ketergantungan atau rasio beban tanggungan adalah
angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya penduduk usia non produktif (
penduduk di bawah usia 15 tahun dan penduduk di atas 65 tahun) dengan banyaknya
penduduk usia produktif ( penduduk usia 15-64 tahun). Rasio beban tanggungan dapat
diperoleh dengan membagi jumlah penduduk usia tidak produktif dengan jumlah penduduk
usia produktif lalu dikalikan seratus. Dari hasil perhitungan ini maka diperoleh rasio beban
tanggungan penduduk wilayah Puskesmas tondasi yaitu 32,26. Jadi setiap 100 orang usia
produktif mempunyai tanggungan sebanyak 32 orang usia non produktif. Semakin tinggi
rasio beban tanggungan maka semakin tinggi pula beban yang harus ditanggung penduduk
produktif untuk membiayai penduduk tidak produktif.

2.7 Rasio Jenis Kelamin

Rasio jenis kelamin merupakan perbandingan jumlah penduduk laki-laki dengan jumlah
penduduk perempuan. Angka rasio jenis kelamin dapat diperoleh dengan membagi jumlah
penduduk laki-laki dengan jumlah penduduk perempuan dan hasilnya dikalikan seratus.
Rasio jenis kelamin >100 berarti jumlah penduduk laki-laki lebih banyak daripada
perempuan. Rasio jenis kelamin = 100 berarti jumlah penduduk laki-laki sama dengan
perempuan sedangkan rasio jenis kelamin < 100 artinya jumlah penduduk perempuan lebih
banyak daripada laki-laki. Maka berdasarkan tabel distribusi penduduk berdasarkan jenis
kelamin, diketahui bahwa rasio jenis kelamin penduduk wilayah kerja Puskesmas Tondasi
yaitu sebesar 105. Jadi dapat disimpulkan bahwa jumlah penduduk laki-laki lebih banyak
daripada jumlah penduduk perempuan sebab rasionya >100.

Dengan adanya rasio jenis kelamin maka dapat diketahui proporsi penduduk
berdasarkan jenis kelamin dan juga berguna dalam perencanaan berbagai kegiatan
diantaranya perencanaan pembangunan di bidang kesehatan.

2.8 Persentase penduduk berumur 15 tahun ke atas yang melek huruf


Salah satu indikator pendidikan yang penting yaitu kemampuan membaca atau
mengenali huruf. Melek huruf merupakan kemampuan penduduk dalam memahami informasi
berbentuk tulisan atau biasa juga disebut dengan kemampuan membaca dan menulis.
Gambaran penduduk berusia 15 tahun ke atas yang melek huruf dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut :
Tabel 2.8 Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Yang Melek Huruf

Jumlah Penduduk Usia 15 Tahun Ke


Atas Yang Melek Huruf

Laki- laki (L) Perempuan(P) L + P

2.645 2.552 5.197

Sumber :Data Primer Tahun 2021

Dari tabel di atas terlihat bahwa jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas yang melek
huruf sebesar 5197 orang. Adapun jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas secara keseluruhan
yaitu 5321 orang jumlah. Jadi persentase penduduk usia 15 tahun ke atas yang melek huruf
yaitu 97,66 %.

2.9 Persentase Penduduk Laki-Laki Dan Perempuan Berusia 15 Tahun Ke Atas


Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan

Tingkat pendidikan masyarakat memegang peranan penting terhadap pelaksanaan


program- program puskesmas. Dengan tingkat pendidikan yang cukup, program-program
yang dilaksanakan dapat mencapai hasil yang optimal begitu juga sebaliknya. Adapun tingkat
pendidikan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Tondasi dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut :

Tabel 2.9 Tingkat Pendidikan Masyarakat Wilayah Kerja Puskesmas Tondasi Tahun
2021
Persentase Persentase
No Status Pendidikan Laki-laki Perempuan
(L) (P)
TIDAK MEMILIKI IJAZAH
1 SD

2 SD/MI 650 519 56 44

3 SMP/ MTs 251 193 57 43

4 SMA/ MA/ SMK 180 150 55 45

DIPLOMA I/DIPLOMA II,


6 15 38 28 72/0!
III.IV / S1/ keatas

Sumber : Data primer tahun 2021


Dari data diatas dapat dilihat bahwa persentase status pendidikan terbanyak pada laki-
laki adalah lulusan SMP dengan persentase 57 % sedangkan pada wanita status pendidikan
terbanyak yaitu lulusan perguruan tinggi dengan persentase 72%.
BAB III
SARANA KESEHATAN

3.1 Sarana Kesehatan


Sarana kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya
kesehatan meliputi rumah sakit, rumah sakit bersalin, puskesmas dengan rawat inap,
puskesmas tanpa rawat inap, pusksmas pembantu, poliklinik, tempat praktek dokter,
rumah bersalin, tempat praktek bidan, poskesdes, polindes, apotek, dan toko obat.
Adapun sarana kesehatan dan jaringannya yang tersedia di Puskesmas Tondasi pada
tahun 2021 meliputi sebagai berikut :

Tabel 3.1 Jumlah Sarana Kesehatan Menurut Kepemilikan tahun 2021

Pemilikan/ pengelola
No. Fasilitas kesehatan Jumlah
KEMEN PEM.KAB/
PEM.PROV TNI/POLRI BUMN SWASTA
KES KOTA

RUMAH SAKIT

1 RUMAH SAKIT 0 0 1 0 0 0 1
UMUM

2 RUMAH SAKIT 0 0 0 0 0 0 0
KHUSUS

PUSKESMAS DAN
JARINGANNYA

1 PUSKESMAS 0 0 0 0 0 0 0
RAWAT INAP

2 PUSKESMAS 0 0 0 0 0 0 0
NON RAWAT
INAP

3 PUSKESMAS 0 0 4 0 0 0 4
KELILING

4 PUSKESMAS 0 0 3 0 0 0 3
PEMBANTU

SARANA PELAYANAN
LAIN

1 RUMAH 0 0 0 0 0 0 0
BERSALIN
2 KLINIK 0 0 0 0 0 0 0
PRATAMA

3 KLINIK UTAMA 0 0 0 0 0 0 0

4 BALAI 0 0 0 0 0 0 0
PENGOBATAN

5 PRAKTIK 0 0 0 0 0 0 0
DOKTER
BERSAMA

6 PRAKTIK 0 0 0 0 0 0 0
DOKTER UMUM
PERORANGAN

7 PRAKTIK 0 0 0 0 0 0 0
DOKTER GIGI
PERORANGAN

8 PRAKTIK 0 0 0 0 0 0 0
DOKTER
SPESIALIS
PERORANGAN

9 PRAKTIK 0 0 0 0 0 0 0
PENGOBATAN
TRADISIONAL

10 BANK DARAH 0 0 0 0 0 0 0
RUMAH SAKIT

11 UNIT 0 0 0 0 0 0 0
TRANSFUSI
DARAH

SARANA PRODUKSI
DAN DISTRIBUSI
KEFARMASIAN

1 INDUSTRI 0 0 0 0 0 0 0
FARMASI

2 INDUSTRI OBAT 0 0 0 0 0 0 0
TRADISIONAL

3 USAHA MIKRO 0 0 0 0 0 0 0
OBAT
TRADISIONAL

4 PRODUKSI 0 0 0 0 0 0 0
ALAT
KESEHATAN

5 PEDAGANG 0 0 0 0 0 0 0
BESAR
FARMASI

6 APOTEK 0 0 0 0 0 0 0

7 APOTEK PRB 0 0 0 0 0 0 0

8 TOKO OBAT 0 0 0 0 0 0 0
9 TOKO ALKES 0 0 0 0 0 0 0

Sumber : Data sekunder tahun 2021

Dari tabel di atas terlihat bahwa Puskesmas Tondasi memiliki sarana kesehatan yaitu
4 puskesmas keliling, dan 3 puskesmas pembantu.

3.2. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan


Akses pelayanan kesehatan dapat diartikan sebagai suatu bentuk pelayanan kesehatan
dengan berbagai macam jenis pelayanannya yang dapat dijangkau oleh masyarakat. Akses
dan mutu pelayanan kesehatan perlu terus ditingkatkan demi tercapainya hasil yang
optimal dari upaya pelayanan kesehatan.

3.2.1) Cakupan kunjungan rawat jalan dan rawat inap di sarana pelayanan kesehatan

Puskesmas tondasi merupakan puskesmas non rawat inap. Puskesmas non


rawat inap merupakan puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan kepada
pasien dengan tujuan pengamatan, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi, dan pelayanan
kesehatan lainnya yang tidak membutuhan rawat inap. Adapun cakupan kunjungan di
Puskesmas Tondasi salah satunya yaitu kunjungan rawat jalan. Untuk tahun 2021,
jumlah kunjungan rawat jalan di Puskesmas Tondasi yaitu 668 kunjungan yang terdiri
atas 169 kunjungan pasien pria dan 499 kunjungan pasien wanita.

3.2.2) Jumlah kunjungan gangguan jiwa di sarana pelayanan kesehatan

Dalam upaya memberikan pelayanan kesehatan jiwa bagi Orang Dengan


Gangguan Jiwa (ODGJ) maka Puskesmas Tondasi juga melayani pasien dengan
gangguan kejiwaan. Adapun jumlah kunjungan gangguan jiwa di Puskesmas Tondasi di
tahun 2021 yaitu 1 kunjungan dimana kunjungan ini terdiri atas 1 kunjungan pasien pria
dan tidak ada kunjungan pasien wanita.

3.2.3) Angka kematian

Angka kematian atau mortalitas adalah frekuensi kematian dalam suatu


populasi per seribu penduduk setiap tahunnya. Angka kematian dapat menjadi indikator
tingkat kesejahteraan dan derajat kesehatan masyarakat. Jumlah kematian pada tahun
2021 adalah 30 kematian. Sehingga angka kematian kasar di Puskesmas Tondasi pada
tahun 2021 adalah 4,37. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa angka kematian masih
tergolong rendah karena < 10.
3.2.4) Indikator kinerja pelayanan Kesehatan Rujukan

Sistem rujukan adalah suatu sistem pelayanan kesehatan dimana terjadi


pelimpahan tanggung jawab timbal balik atas kasus atau masalah kesehatan. Gambaran
jumlah kunjungan kasus rujukan di Puskesmas Tondasi tahun 2021 dapat dilihat pada
tabel berikut :

Tabel 3.2.4 Jumlah Kunjungan Kasus Rujukan tahun 2021

Diagnosa Jumlah Jumlah feedback

L P Jumlah Sehat Rawat lanjut Meninggal

ANXIETY DISORDERS 1 1 1

LBP 1 1 1

HAEMANGIOMA 1 1 1

COMPLICATIONS OF
1 1 1
PROCEDURES
INJURY OF EYE AND
1 1 1
ORBIT

EPISTAXIS 1 1 1

INTRACRANIAL
ABSCESS AND 1 1 1
GRANULOMA

STROKE 1 1 1

CHEST PAIN 1 1 1

ANGINA PECTORIS 1 1 1

GANGLION 1 1 1

BENIGN NEOPLASM 1 1 2 2

ABDOMINAL PAIN 1 1 1

SENILE CATARACT 1 1 1

OCULAR LACERATION
1 1 1
AND RUPTURE
IMPACTED TEETH 1 1 1

INSULIN DM 1 1 1

RETAINED DENTAL
1 1 1
ROOT

MAGLIANT
NEOPLASM OF 1 1 1
BREAST

SINGLE DELIVERY BY
CAESAREAN 1
SECTION 1 1

VESTIBULAR
1
NEURONITIS 1 1

NECROSIS OF PULP 2 2 2

CONTACT WITH AND


EXPOSURE TO VIRAL 1
HEPATITIS 1 1

MATERNAL CARE 1 1 1

FIBROADENOSIS OF
1
BREAST 1 1

SUPERVISION OF
NORMAL 2
PREGNANCY 2 2

POSTPROCEDURAL
DISORDERS OF EYE
AND ADNEXA 1 1 1

ANGINA PECTORIS 1 1 1

THROMBOANGITIS
OBLITERANS 1 1 1

CATARACT 1 1 2 2

CHRONIC
LARYNGOTRACHEITIS 1 1 1

ACUTE AND
TRANSIENT
PSYCHOTIC
DISORDERS 1 1 1

MALIGNANT
1 1 1
NEOPLASM OF
TONGUE

GONARTHROSIS 1 1 1

CALCULUS KIDNEY 1 1 1

Sumber : Programmer Rujukan 2021

Dari tabel di atas terlihat bahwa jumlah rujukan pada tahun 2021 yaitu 39 kasus
rujukan. Adapun jenis diagnosa rujukan terdiri atas 30 jenis penyakit.

3.2.5) Ketersediaan Obat Vaksin

Obat sebagai salah satu indikator yang dipantau ketersediaannya merupakan


obat indikator untuk pelayanan kesehatan dasar dan obat yang mendukung pelaksanaan
program kesehatan. Obat esensial adalah obat terpilih yang paling dibutuhkan
pelayanan kesehatan mencakup upaya diagnosis, profiklasis, terapi dan rehabilitasi
yang diupayakan tersedia di fasilitas kesehatan sesuai dengan fungsi dan tingkatnya.
Ketersediaan obat dan vaksin esensial dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.2.5 Ketersediaan obat dan vaksin esensial

DESA/ KEL KETERSEDIAAN OBAT & VAKSIN ESENSIAL*

DESA TONDASI 

DESA SANTIRI 

DESA TIGA 

DESA WANSERIWU 

DESA TASIPI 

DESA BERO 

DESA MANDIKE 

DESA SANTIGI 

Sumber : Apoteker Puskesmas Tondasi tahun 2021


3.3 Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
Upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) merupakan bentuk
fasilitas pelayanan kesehatan yang dikelola oleh masyarakat. Beberapa bentuk UKBM
adalah Posyandu, Polindes dan Desa Siaga.

3.3.1) Cakupan posyandu menurut strata


Posyandu menyelenggarakan minimal 5 program prioritas yaitu kesehatan ibu
dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, imunisasi dan penanggulangan diare.
Untuk memantau perkembangannya, Posyandu dikelompokkan ke dalam 4 strata yaitu
strata pratama, strata madya, strata purnama dan strata mandiri. Adapun cakupan
posyandu menurut strata di Puskesmas Tondasi tahun 2021 adalah sebagai berikut :
Tabel 3.3.1 Cakupan Posyandu Menurut Strata

No. Desa Strata posyandu Posyandu aktif

Pratama Madya Purnama Mandiri

1 DESA TONDASI 1 1

2 DESA SANTIRI 1 1

3 DESA TIGA 1 1

4 DESA 1 1
WANSERIWU

5 DESA TASIPI 1 1

6 DESA BERO 1 1

7 DESA MANDIKE 1 1

8 DESA SANTIGI 1 1

Sumber : Programmer Promkes tahun 2021

Jadi, secara keseluruhan Puskesmas Tondasi memiliki 8 posyandu purnama menurut


strata pada tahun 2021.

3.3.2) Rasio posyandu per 100 balita

Rasio posyandu per 100 balita adalah jumlah posyandu per 100 balita. Rasio posyandu
terhadap jumlah balita diperlukan dalam upaya peningkatan fasilitasi pelayanan pemenuhan
kebutuhan tumbuh kembang anak dan agar status gizi dan derajat kesehatan ibu dapat
dipertahankan atau ditingkatkan. Rasio posyandu dapat diketahui dengan membagi jumlah
balita dengan jumlah posyandu. Rasio posyandu balita di Puskesmas Tondasi adalah 1 : 1,8.

3.3.3) Posbindu PTM (Penyakit Tidak Menular)

Posbindu PTM merupakan wujud peran serta masyarakat dlm kegiatan deteksi dini,
pemantauan dan tindak lanjut dini faktor resiko Penyakit Tidak Menular secara mandiri dan
berkesinambungan. Posbindu PTM menjadi salah satu bentuk upaya kesehatan masyarakat
(UKM) yang selanjutnya berkembang menjadi upaya kesehatan bersumber daya masyarakat
(UKBM). Tujuan dari Posbindu PTM yaitu:

1. Deteksi faktor risiko ptm oleh masyarakat sedini mungkin;


2. Terselenggaranya penanganan faktor risiko ptm oleh masy sesegera mungkin;
3. Terselenggaranya kegiatan pemantauan faktor resiko PTM oleh masyarakat sebaik
mungkin;

Jenis-jenis kegiatan Posbindu PTM di Puskesmas Tondasi meliputi :


1. Melakukan wawancara untuk menggali informasif fakto rresiko keturunan dan perilaku;
2. Melakukan penimbangan dan mengukur lingkar perut, serta Indeks Massa Tubuh termasuk
analisa lemak tubuh;
3. Melakukan pengukuran tekanan darah;
4. Melakukan pemeriksaan gula darah;
5. Melakukan pengukuran kadar lemak darah (kolesterol total dan trigliserida);
6. Melaksanakan konseling (diet, merokok, stress, aktifitas fisik dan lain-lain) dan
penyuluhan kelompok termasuk sarasehan;
Adapun jumlah posbindu menurut desa di wilayah Puskesmas Tondasi dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 3.3.3 Jumlah Posbindu menurut Desa
No. Desa Jumlah Posbindu
1 DESA TONDASI 1

2 DESA SANTIRI 1

3 DESA TIGA 1

4 DESA WANSERIWU 1
5 DESA TASIPI 1

6 DESA BERO 1

7 DESA MANDIKE 1

8 DESA SANTIGI 1

Sumber : Programmer PTM tahun 2021


Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa tiap desa memiliki dan diselenggarakan posbindu
PTM. Hal ini tentu akan mengoptimalkan upaya pencegahan dan penemuan dini faktor resiko
PTM serta kontrol akan kasus PTM pada masyarakat.
BAB IV
TENAGA KESEHATAN

4.1 Jumlah dan rasio tenaga medis


Tenaga medis adalah tenaga kesehatan yang lebih spesifik dimana yang masuk dalam
kategori adalah dokter umum, dokter gigi dan dokter spesialis. Puskesmas Tondasi memiliki
2 orang dokter yaitu 1 dokter umum dan 1 dokter gigi.
Tabel 4.1 Tenaga Medis di Puskesmas Tondasi tahun 2021
DOKTER DOKTER DOKTER GIGI DOKTER GIGI JUMLAH
SPESIALIS UMUM SPESIALIS
0 1 1 0 2
Sumber : Data Primer Puskesmas Tondasi 2021

4.2 Jumlah dan rasio tenaga keperawatan


Tenaga keperawatan adalah salah satu tenaga kesehatan yang paling utama dalam
membantu dokter untuk melakukan tindakan medik. Jumlah perawat yang ada di Puskesmas
Tondasi yaitu 10 orang. Perawat-perawat ini terdiri dari 9 perawat dan 1 perawat gigi yang
terdiri atas 9 perawat perempuan dan 1 perawat laki-laki.
Grafik 4.2 Tenaga Keperawatan Puskesmas Tondasi 2021

Sumber : Data Primer Puskesmas Tondasi 2021

4.3 Jumlah dan rasio tenaga kesehatan masyarakat, kesehatan lingkungan, dan gizi
Selain tenaga medis dan tenaga perawat, Puskesmas Tondasi juga memiliki tenaga
kesehatan lain diantaranya tenaga kesmas, kesling dan gizi. Untuk tenaga kesehatan
masyarakat terdapat 4 orang, tenaga kesehatan lingkungan 2 orang sedangkan tenaga gizi 1
orang. Gambaran tenaga kesmas, kesling dan gizi dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.3 Tenaga Kesmas, Kesling dan Gizi di Puskesmas Tondasi tahun 2021
KESEHATAN KESEHATAN GIZI
MASYARAKAT LINGKUNGAN
L P JUMLA L P JUMLA L P JUMLA
H H H
0 4 4 0 2 2 0 1 1
Sumber : Data Primer Puskesmas Tondasi 2021

4.4 Jumlah dan rasio tenaga teknik biomedika, keterapian fisik, dan keteknisan medik
Ahli teknologi laboratorium medik adalah setiap orang yang telah lulus pendidikan
teknologi laboratorium medik atau analis kesehatan yan memiliki kompetensi melakukan
analisis terhadap cairan dan jaringan tubuh manusia untuk menghasilkan informasi kesehatan
perseorangan dan masyarakat. Puskesmas Tondasi memiliki 1 orang tenaga laboratorium
medik yang menjadi penanggungjawab laboratorium di Puskesmas Tondasi.

4.5 Jumlah dan rasio tenaga kefarmasian (tenaga teknis kefarmasian dan apoteker)
Tenaga kefarmasian adalah tenaga yang melakukan Pekerjaan Kefarmasian yang
terdiri atas apoteker dan tenaga teknis kefarmasian. Tenaga teknis kefarmasian sendiri dibagi
menjadi apoteker, asisten apoteker dan ahli madya famasi. Tenaga kefarmasian di Puskesmas
Tondasi terdiri atas 1 orang apoteker dan 1 orang asisten apoteker. Gambaran tenga
kefarmasian tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.5 Tenaga Kesmas, Kesling dan Gizi di Puskesmas Tondasi tahun 2021
TENAGA TEKNIS APOTEKER JUMLAH
KEFARMASIAN
L P L P L+P
1 0 0 1 2
Sumber : Data Primer Puskesmas Tondasi 2021
BAB V

PEMBIAYAAN KESEHATAN

5.1 Peserta jaminan pemeliharaan kesehatan

Jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat (JPKM) merupakan satu strategi yang


mendekatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan karena sistemnya managed
care, pelayanan yang komprehensif dengan mengutamakan pencegahan dan peningkatan
tanpa melupakan pengobatan dan pemulihan. Peserta jaminan pemeliharaan kesehatan adalah
mereka yang telah menyatakan kesediannya untuk memakai jasa pemeliharaan kesehatan
yang dikelola Bapel JPKM dengan mendaftarkan diri dan membayar iuran dan karena itu
mempunyai hak untuk memperoleh pemeliharaan kesehatan sesuai dengan ketentuan yang
disepakati dalam ikatan kontrak. Adapun gambaran Peserta jaminan pemeliharaan kesehatan
di wilayah Puskesmas Tondasi dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 5.1 Cakupan Jaminan Kesehatan Penduduk Menurut Jenis Jaminan 2021

PESERTA JAMINAN
NO JENIS KEPESERTAAN KESEHATAN
JUMLAH %
1 2 3 4
PENERIMA BANTUAN IURAN (PBI)
1 PBI APBN
2 PBI APBD 2381
SUB JUMLAH PBI 2381
NON PBI
1 Pekerja Penerima Upah (PPU)
Pekerja Bukan Penerima Upah
2
(PBPU)/mandiri
3 Bukan Pekerja (BP)
SUB JUMLAH NON PBI
JUMLAH 5586 81,5
Sumber : Data Primer Puskesmas Tondasi 2021

Dari data di atas terlihat bahwa jumlah peserta jaminan kesehatan untuk PBI APBD sebesar
2381 orang dari total 5586 orang peserta jaminan kesehatan.

5.2. Desa yang Memanfaatkan Dana Desa Untuk Kesehatan

Dana desa merupakan dana yang bersumber dari APBN yang diperuntukkan bagi desa
yang ditransfer melalui APBD Kabupaten/ kota dan digunakan untuk membiayai
penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan, kemasyarakatan dan
pemberdayaan masyarakat. Penggunaan alokasi dana desa diperuntukkan untuk pembiayaan
operasional pemerintah desa di berbagai bidang salah satunya bidang kesehatan. Untuk desa-
desa di wilayah kerja Puskesmas Tondasi, semua desa memanfaatkan dana desa untuk bidang
kesehatan.

5.3 Persentase anggaran kesehatan dalam APBD kabupaten/kota

Anggaran kesehatan dalam APBD kab/kota adalah dana yang disediakan untuk
penyelenggaraan upaya kesehatan yang dialokasikan melalui APBD kab/kota. Adapun
alokasi dan realisasi anggaran kesehatan Puskesmas Tondasi tahun 2021 dapat dilihat pada
tabel berikut :

Tabel 5.3 Persentase anggaran kesehatan dalam APBD kabupaten/kota


ALOKASI
ANGGARAN REALISASI ANGGARAN KESEHATAN
NO SUMBER BIAYA KESEHATAN
Rupiah Rupiah %
1 2 3 4

ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:

1 APBD KAB/KOTA #DIV/0!


a. Belanja Langsung
b. Belanja Tidak Langsung
c. Dana Alokasi Khusus (DAK)
- DAK fisik
1. Reguler
2. Penugasan
3. Afirmasi
- DAK non fisik
1. BOK 937.565.434 872.458.900
2. Akreditasi
3. Jampersal 42.020.000
2 APBD PROVINSI - #DIV/0!
a. Belanja Langsung
b. Belanja Tidak Langsung
c. Dana Alokasi Khusus (DAK) : BOK

3 APBN : - #DIV/0!
a. Dana Dekonsentrasi
b. Lain-lain (sebutkan), misal bansos kapitasi

4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) #DIV/0!


(sebutkan project dan sumber dananya)

5 SUMBER PEMERINTAH LAIN* JKN PUSK 274.736.637 267.897.257 #DIV/0!

TOTAL ANGGARAN KESEHATAN


TOTAL APBD KAB/KOTA
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA #DIV/0!
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA -

Sumber : Data Primer Tahun 2021

5.4 Angggaran Kesehatan Per Kapita

Anggaran kesehatan per kapita adalah jumlah anggaran yang dialokasikan oleh
pemerintah untuk biaya penyelenggaraan upaya kesehatan per kapita per tahun. Adapun
anggaran kesehatan yang dialokasikan di Puskesmas Tondasi tahun 2021 sebesar Rp.
274.736.637 dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 267.897.257.
BAB VI

KESEHATAN KELUARGA

Kesehatan keluarga adalah pengetahuan tentang keadaan sehat fisik, jasmani dan
sosial dari setiap individu yang terdapat dalam satu keluarga. Antara individu yang satu
dengan lainnya saling mempengaruhi dalam lingkaran siklus keluarga untuk mencapai
derajat kesehatan yang optimal.

6.1. Kesehatan Ibu


6.1.1 Jumlah dan angka kematian ibu
Mortalitas adalah angka kematian yang terjadi pada kurun waktu dan tempat tertentu
yang diakibatkan oleh keadaan tertentu dapat berupa penyakit maupun sebab lainnya. Angka
kematian (mortalitas) dalam masyarakat seringkali digunakan sebagai indikator dalam
menilai keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya.
Angka Kematian Ibu (AKI) adalah banyaknya wanita yang meninggal pada tahun
tertentu dengan penyabab kematian yang terkait gangguan kehamilan atau penanganannya
(tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan masa
nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000
kelahiran hidup.
Angka Kematian Ibu berguna untuk menggambarkan tingkat kesadaran perilaku hidup
sehat, status gizi, kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan, kualitas pendidikan dan
pengetahuan masyarakat, sosial budaya, serta tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu
hamil, waktu melahirkan dan masa nifas. Terkait aspek tingkat pelayanan kesehatan, AKI
dapat mengindikasikan kemampuan dan kualitas pelayanan kesehatan, kapasitas pelayanan
kesehatan, serta hambatan dalam memperoleh akses terhadap pelayanan kesehatan. Data AKI
dapat dimanfaatkan untuk pengembangan program peningkatan kesehatan reproduksi,
program peningkatan jumlah kelahiran yang dibantu oleh tenaga kesehatan, serta penyiapan
keluarga dan suami siaga dalam menyonson kelahiran yang semuanya bertujuan untuk
mengurangi angka kematian Ibu dan meningkatkan derajat kesehatan reproduksi.
Data Puskesmas Tondasi tahun 2021 menunjukkan tidak adanya kematian ibu baik
kematian ibu hamil, ibu bersalin maupun ibu nifas. Hal ini merupakan pencapaian yang baik
dimana dapat menjadi indikator bahwa kesadaran masyarakat akan pentingnya kontrol
kesehatan pada tenaga kesehatan baik selama kehamilan atau pasca persalinan cukup tinggi.
Selain itu, ini juga mengindikasikan bahwa sebagian besar persalinan masyarakat telah
ditolong oleh nakes.

6.1.2 Pelayanan kesehatan pada ibu hamil

Pelayanan kesehatan ibu adalah pelayanan untuk menjaga kesehatan ibu agar
mampu melahirkan generasi sehat dan berkualitas serta mengurangi angka kematian
ibu. Upaya kesehatan ibu meliputi kegiatan peningkatan, pencegahan, pengobatan dan
pemulihan kesehatan ibu. Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan Pemerintah
Kabupaten/Kota, menjamin ketersediaan tenaga, fasilitas, alat, dan obat dalam
penyelenggaraan pelayanan kesehatan ibu secara aman, bermutu dan terjangkau.
Standar pelayanan untuk menjaga kesehatan ibu berpedoman pada peraturan
perundang-undangan. Dinas menyusun petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis
pelaksanaan upaya kesehatan ibu. Pelayanan kesehatan ibu di Puskesmas Tondasi
diantaranya meliputi pelayanan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu dengan
komplikasi kebidanan, dan keluarga berencana.
Pelayanan kesehatan ibu hamil meliputi pemeriksaan ibu hamil K-1, K-4, dan
pemberian tablet Fe-1 dan Fe-3 untuk ibu hamil. Salah satu indikator untuk mengetahui
keberhasilan pelayanan ibu hamil ini adalah dengan melihat cakupan kunjungan K1
(kunjungan pelayanan antental yang pertama), dan cakupan kunjungan K4 (kunjungan
pelayanan antental ke empat)
Gambaran pelayanan kesehatan pada ibu hamil di Puskesmas Tondasi tahun 2021
dapat dilihat pada grafik sebagai berikut :
Grafik 6.1.2 Pelayanan Kesehatan pada Ibu Hamil tahun 2021

Sumber : Programmer KIA Tahun 2021


Dari grafik di atas terlihat bahwa Desa Bero memiliki persentase paling tinggi untuk
cakupan pelayanan K-1. Sedangkan untuk capaian pelayanan K-4 Desa Tondasi
memiliki persentase paling tinggi dibandingkan desa-desa lain. Rendahnya cakupan K-1
dan K-4 pada beberapa desa dapat dipengaruhi berbagai faktor salah satunya kurangnya
kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kehamilannya.

6.1.3 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan


Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah persalinan yang ditolong oleh
tenaga kesehatan ( bidan, dokter, dan tenaga para medis). Banyak manfaat dari persalinan
ditolong tenaga kesehatan diantaranya keselamatan ibu dan bayi lebih terjamin, jika terdapat
kelainan dapat segera ditolong atau dirujuk ke puskesmas atau rumah sakit dan persalinan
akan lebih aman, bersih dan steril sehingga terhindar dari infeksi dan bahaya kesehatan
lainnya. Jumlah kelahiran ditolong nakes di wilayah Puskesmas Tondasi dapat dilihat pada
grafik berikut :
Grafik 6.1.3 Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan Tahun 2021

Sumber : Programmer KIA tahun 2021


Dari grafik di atas terlihat bahwa untuk Desa Tondasi semua ibu hamil ditolong
persalinannya oleh nakes. Sedangkan desa dengan jumlah ibu hamil ditolong nakes paling
rendah adalah Desa Tasipi dengan jumlah 2 orang.

6.1.4 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di fasyankes


Ketentuan persalinan harus dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan merupakan
kebijakan Pemerintah dalam menjaga kesehatan ibu dan mengurangi angka kematian ibu. Di
samping adanya pengecualian pada kondisi tertentu dapat dilakukan di luar Fasyankes.
Jumlah persalinan di Fasyankes sepanjang tahun 2021 dapat dilihat pada grafik sebagai
berikut:
Grafik 6.1.4 Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di fasyankes

Sumber : Programmer KIA tahun 2021


Dari grafik di atas terlihat bahwa untuk Desa Tondasi semua ibu hamil ditolong
persalinannya oleh nakes di fasyankes. Sedangkan desa dengan jumlah ibu hamil ditolong
nakes di fasyankes paling rendah adalah Desa Tasipi dengan jumlah 2 orang.

6.1.5 Cakupan pelayanan nifas


Pelayanan nifas adalah berbagai bentuk pelayanan kesehatan yang diberikan pada
masa pasca persalinan. Cakupan pelayanan nifas diantaranya meliputi pelayanan KF 1, KF 2,
dan KF3. Cakupan pelayanan nifas Puskesmas Tondasi selama tahun 2021 dapat dilihat pada
grafik berikut ini :

Grafik 6.1.5 Cakupan Pelayanan Nifas

Sumber : Programmer KIA tahun 2021


Dari grafik di atas, cakupan pelayanan KF1, KF2, dan KF3 tertinggi terdapat di Desa
Tondasi. Sedangkan capaian KF1 dan KF2 yang paling rendah di Desa Tasipi. Untuk KF3
paling rendah di Desa Mandike.

6.1.6 Persentase ibu nifas mendapat vitamin A

Selain KF1,KF2 dan KF3, pemberian vitamin A pada ibu nifas juga termasuk dalam
pelayanan ibu nifas. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi diberikan setelah melahiran
sebanyak 1 kapsul dan 1 kapsul lagi 24 jam setelah pemberian kapsul pertama. Hal ini
bermanfaat untuk meningkatkan kuantitas ASI, meningkatkan daya tahan tubuh serta
meningkatkan elangsungan hidup anak.

Grafik 6.1.6 Persentase ibu nifas mendapat vitamin A

Sumber : Programmer KIA tahun 2021

Dari grafik di atas persentase pemberian vitamin A paling tinggi di Desa Tondasi sedangkan
paling rendah di Desa Tasipi.

6.1.7. Persentase cakupan imunisasi Td ibu hamil dan wanita usia subur

Imunisasi Td merupakan imunisasi yang diberikan pada remaja dan dewasa untuk
mencegah tetanus dan difteri. Cakupan imunisasi Td pada ibu hamil dan wanita usia subur
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 6.1.7 (I) Persentase cakupan imunisasi Td ibu hamil

IMUNISASI Td PADA IBU HAMIL


DESA /KEL JUMLAH IBU HAMIL Td1 Td2 Td3 Td4 Td5 Td2+
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

DESA TONDASI 20 5 25,00 2 10,00 3 15,00 0 0,00 0 0,00 5 25,00


DESA SANTIRI 52 8 15,38 6 11,54 5 9,62 1 1,92 1 1,92 13 25,00
DESA TIGA 18 7 38,89 2 11,11 0 0,00 0 0,00 0 0,00 2 11,11
DESA WANSERIWU 17 0 0,00 4 23,53 4 23,53 1 5,88 0 0,00 9 52,94

TASIPI 20 5 25,00 7 35,00 2 10,00 0 0,00 0 0,00 9 45,00

BERO 10 3 30,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00

MANDIKE 19 2 10,53 2 10,53 2 10,53 0 0,00 0 0,00 4 21,05

SANTIGI 15 3 20,00 1 6,67 2 13,33 0 0,00 0 0,00 3 20,00


#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
171 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 45 26,3

Sumber : Programmer KIA tahun 2021

Cakupan Td paling tinggi yaitu Td1 di Desa Tiga, Td2 di tasipi, Td3 di wanseriwu. Untuk
cakupan Td4 dan Td5 secara keseluruhan masih rendah. Adapun untuk Td2+ paling tinggi di
Desa Wanseriwu.

Tabel 6.1.7 (II) Persentase cakupan imunisasi Td wanita usia subur

IMUNISASI Td PADA WUS TIDAK HAMIL


JUMLAH WUS TIDAK
DESA/ KEL HAMIL Td1 Td2 Td3 Td4 Td5
(15-39 TAHUN)
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

DESA TONDASI 217 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0


DESA SANTIRI 475 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
DESA TIGA 181 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
DESA WANSERIWU 173 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
TASIPI 160 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
BERO 99 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
MANDIKE 95 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
SANTIGI 76 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
Sumber : Programmer KIA tahun 2021

Berdasarkan data di atas, secara keseluruhan cakupan imunisasi Td pada wanita usia
subur masih sangat rendah yaitu 0 orang untuk semua desa. Dengan ini perlu upaya lebih dari
bidan-bidan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya imunisasi Td .

6.1.8 Persentase ibu hamil yang mendapatkan tablet tambah darah

Tablet tambah darah adalah tablet salut gula yang mengandung zat besi dan asam
folat. Ibu hamil dianjurkan minum tablet tambah darah guna mengoptimalkan asupan zat besi
harian. Zat besi ini merupakan salah satu zat gizi yang sangat diperlukan ibu hamil.
Persentase ibu hamil yang mendapatkan tablet tambah darah di tahun 2021 dapat dilihat di
grafik berikut :
Grafik 6.1.8 Persentase ibu hamil yang mendapatkan tablet tambah darah

Sumber : Programmer KIA tahun 2021

Dari grafik di atas desa dengan presentase paling tinggi untuk cakupan pemberian
tablet tambah darah adalah desa Tondasi dengan 75% sedangkan desa tiga memiliki
persentase paling rendah yaitu 11,1%.

6.1.9 Cakupan penanganan komplikasi kebidanan

Komplikasi kebidanan adalah kesakitan pada ibu hamil, ibu bersalin, dan ibu nifas
yang dapat mengancam jiwa ibu dan atau bayi. Cakupan penanganan komplikasi kebidanan
di Puskesmas Tondasi tahun 2021 akan diuraikan pada tabel berikut :
Tabel 6.1.9 Cakupan penanganan komplikasi kebidanan
PERKIRAAN PERKIRAAN NEONATAL PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL
JUMLAH BUMIL DENGAN PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN JUMLAH LAHIR HIDUP
KOMPLIKASI
IBU HAMIL KOMPLIKASI L P L+P
KEBIDANAN S % L P L+P L P L+P S % S % S %
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
20 10 0 0,00 11 12 23 2 2 3 0 0,00 0 0,00 0 0,00
52 19 0 0,00 10 20 30 2 3 5 0 0,00 0 0,00 0 0,00
18 6 0 0,00 7 8 15 1 1 2 0 0,00 0 0,00 0 0,00
17 7 3 42,86 4 8 12 1 1 2 2 333,33 0 0,00 2 111,11
20 5 0 0,00 3 8 11 0 1 2 0 0,00 0 0,00 0 0,00
10 5 2 40,00 5 4 9 1 1 1 0 0,00 0 0,00 0 0,00
19 8 0 0,00 3 3 6 0 0 1 0 0,00 0 0,00 0 0,00
15 6 0 0,00 3 3 6 0 0 1 0 0,00 0 0,00 0 0,00
#DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
#DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
#DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

171 66 5 7,6 46 66 112 7 10 17 2 29 0 0,0 2 11,9

Sumber : Programmer KIA tahun 2021


Dari tabel di atas terlihat bahwa cakupan penanganan komplikasi kebidanan paling
tinggi adalah di Desa Wanseriwu dengan persentase 42,86% sedangkan penanganan
komplikasi neonatal paling tinggi adalah juga di Desa Wanseriwu.

6.1.10 Persentase peserta KB aktif

Keluarga berencana (KB) adalah program skala nasional untuk menekan angka
kelahiran dan mengendalikan pertambahan penduduk di suatu negara. Peserta KB aktif
adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang sedang menggunakan salah satu alat/obat
kontrasepsi. Persentase peserta KB aktif Puskesmas Tondasi tahun 2021 adalah sebagai
berikut :

Grafik 6.1.10 Persentase peserta KB aktif

Sumber : Programmer KIA tahun 2021

Dari grafik di atas terlihat bahwa persentase peserta KB aktif paling tinggi ada di
Desa Santiri dengan persentase 100%. Adapun pesentase alat KB yang paling banyak
digunakan masyarakat adalah KB suntik.

6.1.11 Persentase peserta KB pasca persalinan

KB pasca persalinan merupakan upaya pencegahan kehamilan dengan menggunakan


metode/ alat/ obat kontrasepsi segera setelah melahirkan sampai dengan 42 hari/ 6 minggu
setelah melahirkan. Persentase peserta KB pasca persalinan di Puskesmas Tondasi tahun
2021 dapat dilihat pada grafik sebagai berikut :
Grafik 6.1.11 Persentase peserta KB pasca persalinan

Sumber : Programmer KIA tahun 2021

Berdasarkan grafik di atas, persentase peserta KB pasca persalinan paling tinggi


adalah dari Desa Bero dengan persentase 10% kemudian Desa Tondasi dengan persentase
5,0% sedangkan desa-desa lain persentasenya 0 %. Masing-masing dari peserta KB ini
menggunakan jenis kontrasepsi suntik dan implan. Dari hasil ini perlu adanya upaya dari para
bidan untuk mengedukasi masyarakat akan pentingnya penggunaan KB.

6.2 Kesehatan Anak

Kesehatan anak adalah upaya di bidang kesehatan yang menyangkut pelayanan dan
pemeliharaan bayi, anak balita dan anak pra sekolah.

6.2.1 Jumlah dan Angka Kematian Neonatal per-1.000 Kelahiran Hidup

Neonatal adalah bayi yang baru berusia di bawah 28 hari. Sedangkan Angka kematian
neonatal adalah jumlah anak yang dilahirkan pada tahun tertentu dan meninggal dalam
periode 28 hari pertama kehidupan dan dinyatakan sebagai angka per 1.000 kelahiran hidup.
Adapun angka kematian nenonatal dapat diperoleh dengan rumus sebagai berikut :

AKN = Jumlah kematian neonatal × 1000


Jumlah kelahiran hidup pada periode waktu yang sama

Karena kematian neonatal disebabkan faktor endogen yang berhubungan dengan


kehamilan, maka angka ini dapat dimanfaatkan untuk program pelayanan kesehatan yang
tepat untuk mengurangi angka tersebut. Jumlah dan angka kematian neonatal di Puskesmas
Tondasi tahun 2021 dapat dilihat di grafik berikut :

Grafik 6.2.1 Jumlah dan Angka Kematian Neonatal per-1.000 Kelahiran Hidup

Sumber : Programmer KIA tahun 2021

Dari grafik terlihat bahwa ada 3 kematian nenonatal pada tahun 2021 dimana
semuanya berjenis kelamin laki-laki. Dengan jumlah kelahiran hidup sebanyak 112 di tahun
2021, maka angka kematian neonatalnya yaitu sebesar 26,78. Berdasarkan data ini maka
perlu dilakukan upaya-upaya kesehatan terutama yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan
ibu hamil misalnya program pemberian pil besi dan suntikan anti tetanus sebab faktor-faktor
yang berhubungan selama kehamilan berperan penting pada kesehatan bayi baru lahir.
Diharapkan dengan demikian jumlah kematian dan angka kematian neonatal dapat ditekan.

6.2.2 Jumlah dan Angka Kematian Bayi dan Balita per-1.000 Kelahiran Hidup

Angka kematian bayi dan balita merupakan salah satu indikator yang sangat penting
untuk mengukur keberhasilan program berbagai penyebab kematian maupun program
kesehatan ibu dan anak sebab angka kematian bayi ini berkaitan erat dengan tingkat
kesehatan ibu dan anak. Angka kematian bayi dan balita merupakan indikator yang lazim
digunakan untuk menentukan derajat kesehatan masyarakat yang merujuk kepada jumlah
bayi yang meninggal pada fase antara kelahiran hingga bayi belum mencapai umur 1 tahun
per 1.000 Kelahiran Hidup. Sedangkan angka kematian balita adalah jumlah kematian anak
berusia 0- 4 tahun pada tahun tertentu per 1000 anak umur yang sama pada pertengahan
tahun yang sama.
Beberapa hal yang dapat mempengaruhi angka kematian ini, dimana secara umum
diantaranya yaitu tingkat kesakitan dan status gizi, kesehatan ibu waktu hamil dan proses
penanganan persalinan. Gangguan perinatal merupakan salah satu dari sekian faktor yang
mempengaruhi kondisi kesehatan ibu selama hamil yang mempengaruhi perkembangan
fungsi dan organ janin.
Berdasarkan data yang diperoleh, sepanjang tahun 2021 tidak ditemukan kematian bayi
dan balita di wilayah kerja Puskesmas Tondasi. Dengan demikian maka angka kematian bayi
dan balita di Puskesmas Tondasi juga nilai adalah 0. Hal ini merupakan indikator yang baik
bahwa program kesehatan yang dijalankan khususnya terkait bayi dan balita telah berjalan
dengan baik.

6.2.3 Penanganan komplikasi pada neonatal

Penanganan komplikasi pada neonatal adalah penanganan terhadap neonatal sakit dan
atau neonatal dengan kelainan atau komplikasi yang mendapat pelayanan sesuai standar oleh
tenaga kesehatan baik di rumah maupun sarana pelayanan kesehatan. Cakupan penanganan
komplikasi neonatal Puskesmas Tondasi tahun 2021 dapat dilihat pada grafik berikut :

Grafik 6.2.3 Penanganan komplikasi pada neonatal

Sumber : Programmer KIA tahun 2021


Berdasarkan data di atas, 2 neonatus dengan perkiraan komplikasi mendapat
penanganan komplikasi neonatal oleh tenaga kesehatan sedangkan desa-desa lain tidak
dilakukan penanganan komplikasi neonatal.

6.2.4 Persentase berat badan bayi lahir rendah

Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) adalah bayi baru lahir yang saat dilahirkan
memiliki berat badan senilai < 2500 gram. Bayi yang lahir dengan BBLR akan terlihat lebih
kecil dan kurus, serta memiliki ukuran kepala yang terlihat lebih besar. Banyak faktor yang
menyebabkan BBLR diantaranya terlahir dari ibu yang memiliki masalah kesehatan selama
kehamilan, infeksi selama kehamilan, kelainan genetik, terlahir dari ibu dengan berat badan
kurang selama kehamilan, gaya hidup ibu yang kurang sehat dan lain-lain. Gambaran BBLR
di wilayah Puskesmas Tondasi tahu 2021 dapat dilihat pada grafik berikut :

Grafik 6.2.4 Persentase berat badan bayi lahir rendah

Sumber : Programmer KIA tahun 2021


Dari grafik di atas terlihat bahwa persentase BBLR paling tinggi terdapat di Desa
Tiga dengan persentase sebesar 30 %. Terkait hal ini maka Puskesmas Tondasi terus
mengupayakan pelayanan kesehatan yang dapat bertujuan untuk menekan angka BBLR di
wilayah kerjanya.

6.2.5 Cakupan kunjungan neonatal 1 (KN1) dan KN lengkap

Kunjungan neonatus adalah pelayanan sesuai standar yang diberikan tenaga kesehatan
yang kompeten kepada neonatus sedikitnya 3 kali selama periode 0-28 hari setelah lahir baik
di fasilitas kesehatan maupun kunjungan rumah yaitu KN1 dilakukan dalam kurun waktu 6-
48 jam setelah lahir, KN2 dalam 3-7 hari setelah lahir, KN3 dalam 8-28 hari setelah lahir.
Kegiatan ini adalah salah satu bentuk Pelayanan KIA di Puskesmas Tondasi yang dilakukan
secara rutin. Adapun cakupan KN1 dan KN lengkap di Puskesmas Tondasi dapat dilihat pada
grafik berikut :
Grafik 6.2.5 Cakupan KN1 Dan KN Lengkap

Sumber : Programmer KIA tahun 2021

Berdasarkan grafik di atas terlihat bahwa Desa Tondasi dan Desa Santiri memiliki
cakupan KN1 dan KN lengkap paling tinggi dibandingkan desa-desa lain. Ada berbagai
faktor yang mempengaruhi cakupan KN ini diantaranya kesadaran masyarakat akan
pentingnya mendapatkan pelayanan kesehatan juga didukung peran aktif para bidan.
Pelayanan tidak hanya diberikan di dalam Puskesmas namun juga di luar Puskesmas
termasuk desa yang ada di kepulauan sehingga akses kesehatan lebih mudah untuk
masyarakat.

6.2.6 Persentase bayi diberi ASI eksklusif

ASI eksklusif adalah pemberian air susu ibu segera setelah persalinan sampai bayi
berusia 6 bulan tanpa tambahan makanan lain. Manfaat ASI eksklusif yang paling penting
adalah menunjang sekaligus membantu proses perkembangan otak dan fisik bayi. Salah satu
upaya untuk meningkatkan cakupan pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Tondasi adalah
dengan memberikan konseling secara berkala mengenai ASI Eksklusif oleh nutrisionis
Puskesmas Tondasi. Adapun gambaran pemberian ASI eksklusif di wilayah Puskesmas
Tondasi dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik 6.2.6 Persentase bayi diberi ASI eksklusif

Sumber : Programmer Gizi tahun 2021

Dari grafik di atas terlihat bahwa persentase pemberian ASI eksklusif paling tinggi
terdapat di Desa Bero dan Santigi dengan persentase 70%. Namun masih ada desa-desa yang
persentasenya di bawah 50%. Maka perlu upaya intensif untuk menyadarkan masyarakat
terutama para ibu akan pentingnya ASI eksklusif.

6.2.7 Cakupan pelayanan kesehatan bayi

Pelayanan kesehatan bayi diberikan minimal 4 kali yaitu satu kali pada umur 29 hari-
2 bulan, 1 kali pada umur 3-5 bulan, 1 kali pada umur 6-8 bulan dan 1 kali pada umur 9-11
bulan. Adapun pelayanan kesehatan bayi di Puskesmas Tondasi meliputi pemberian
imunisasi dasar, pemantauan pertumbuhan, stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh
kembang, pemberian vitamin A pada bayi berumur 6-11 bulan, penyuluhan pemberian ASI
eksklusif dan makanan pendamping ASI (MP-ASI). Gambaran cakupan bayi yang mendapat
pelayanan kesehatan menurut pada tahun 2021 dapat dilihat pada grafik sebagai berikut :

Grafik 6.2.7 Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi di Puskesmas Tondasi Tahun 2021

Sumber : Programmer KIA Tahun 2021


Berdasarkan grafik di atas terlihat bahwa desa dengan cakupan pelayanan kesehatan
bayi paling tinggi adalah di desa Tondasi, Santiri, Wanseriwu dan Bero ssedangkan desa
dengan cakupan pelayanan paling rendah adalah desa Tasipi.

6.2.8 Persentase desa/kelurahan UCI

Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang


secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila suatu saat terpajan dengan penyakit
tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan. Imunisasi merupakan hal
terpenting dalam usaha melindungi kesehatan anak. Imunisasi merupakan suatu cara efektif
untuk memberikan kekebalan khususnya terhadap seseorang yang sehat, dengan tujuan utama
untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian karena berbagai penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi. Kegiatan imunisasi merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan
setiap bulan di tiap-tiap desa oleh Puskesmas Tondasi yang dilaksanaan saat pelaksanaan
Posyandu.
Desa/ kelurahan UCI adalah desa/ kelurahan dimana 80% dari jumlah bayi yang ada
di desa tersebut sudah mendapat imunisasi dasar lengkap dalam waktu satu tahun yaitu BCG
1 kali, DPT 3 kali, polio 4 kali dan campak 1 kali. Untuk wilayah Puskesmas Tondasi, desa-
desa yang telah UCI adalah Tondasi, Santiri, Tiga, Wanseriwu dan Santigi.
6.2.9 Cakupan imunisasi campak/MR pada bayi

Imunisasi campak/MR adalah imunisasi dasar yang diberikan saat anak berusia telah
berusia 9 bulan. Cakupan imunisasi campak/ MR tahun 2021 dapat dilihat pada grafik
berikut:

Grafik 6.2.9 cakupan imunisasi campak/ MR pada bayi

Sumber : Programmer Imunisasi 2021


Jumlah bayi yang mendapat vaksin campak/MR adalah 120 bayi dengan persentase
rata-rata 99,2 %. Dari grafik diatas dapat diketahui Desa Tondasi cakupan memiliki imunisasi
Campak/MR paling tinggi dengan persentase 111,8 %. Adapun capaian imunisasi campak
Desa Wanseriwu masih rendah karena desa ini periode oktober baru masuk menjadi bagian
dari Puskesmas Tondasi.

6.2.10 Cakupan pemberian vitamin A pada bayi dan anak balita


Setiap bulan februari dan agustus yang merupakan bulan vitamin A, di posyandu
Puskesmas Tondasi dibagikan vitamin A secara gratis pada anak balita. Selain pemberian
vitamin A pada balita pemberian vitamin A juga diberikan pada anak usia 6-59 bulan.
Vitamin A yang dibagikan yaitu vitamin A dosis tinggi dimana ada 2 jenis vitamin A yang
diberikan yaitu yan berwarna biru (100.000 IU) untuk bayi usia 6 sampai dengan 11 bulan
dan yang yang merah (200.000 IU) untuk usia 12 sampai dengan 59 bulan. Diharapkan
dengan rutinnya dilakukan kegiatan ini, kekurangan vitamin A (KVA) dapat ditanggulangi
dan dicegah. Adapun cakupan pemberian vitamin A pada bayi dan balita tahun 2021 dapat
dilihat pada grafik sebagai berikut :

Grafik 6.2.10 Cakupan pemberian vitamin A pada bayi dan anak balita

Sumber : Programmer Gizi 2021


Dari grafik di atas terlihat bahwa Desa Santigi memiliki persentase pemberian vitamin
A tertinggi pada bayi yaitu sebesar 100 % sedangkan untuk anak balita 12- 59 bulan dan 6-
59 bulan persentase tertinggi terdapat di Desa Santiri. Adapun cakupan dari desa-desa lain
juga sudah cukup baik.
6.2.11 Cakupan pelayanan kesehatan balita

Pelayanan kesehatan anak balita adalah pelayanan anak balita (12-59 bulan) yang
memperoleh pelayanan sesuai standar oleh tenaga kesehatan. Pelayanan kesehatan anak balita
di Puskesmas Tondasi meliputi :
• Pelayanan pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali setahun yang tercatat dalam Buku
KIA/KMS.
• Stimulasi deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) minimal 2 kali dalam
setahun.
• Pemberian Vitamin A dosis tinggi (200.000 IU) 2 kali dalam setahun
• Kepemilikan dan pemanfaatan buku KIA oleh setiap anak balita
• Pelayanan anak balita sakit sesuai standar dengan menggunakan pendekatan MTBS.
Grafik 6.2.11 Cakupan Pelayanan Kesehatan Balita di Puskesmas Tondasi Tahun 2021

Sumber : Programmer Gizi 2021


Dari grafik di atas terlihat bahwa Desa Santiri adalah memiliki persentase tertinggi
untuk cakupan pelayanan kesehatan balita Puskesmas Tondasi. Adapun desa-desa cakupan
pelayanannya sudah cukup baik. Dengan peran aktif tenaga gizi Puskesmas Tondasi
diharapkan capaian pelayanan balita akan terus meningkat.

6.2.12 Persentase balita ditimbang


Pemantauan pertumbuhan merupakan salah satu kegiatan utama program perbaikan
gizi di Puskesmas Tondasi yang menitikberatkan pada upaya pencegahan gizi buruk dan
peningkatan status gizi anak. Pelayanan kesehatan untuk balita selain di puskesmas, juga
dilakukan pemantauan kesehatan di posyandu melalui kegiatan penimbangan rutin setiap
bulan. Tujuan utama dari kegiatan penimbangan ini adalah untuk menjaring status gizi balita.
Cakupan penimbangan diukur berdasarkan jumlah balita ditimbang (D) dibanding dengan
jumlah balita yang ada di wilayah (S). Indikator D/S dapat juga diartikan sebagai indikator
yang menggambarkan tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan di Posyandu. Tingkat
partisipasi masyarakat ke posyandu (D/S) di Puskesmas Tondasi pada tahun 2021 mencapai
70,7 % dari 516 balita. Perkembangan capaian balita ditimbang di Puskesmas Tondasi tahun
2021 dapat dilihat pada grafik berikut ini.

6.2.12 Grafik balita ditimbang

Sumber : Programmer Gizi 2021

6.2.13 Persentase balita gizi kurang (BB/umur), pendek (TB/umur), dan kurus (BB/TB)
Balita gizi kurang adalah status gizi yang didasarkan pada indeks berat badan menurut
umur (BB/U). Adapun balita pendek adalah status gizi yang didasarkan pada indeks tinggi
badan menurut umur (TB/U). Balita kurus adalah status gizi yang didasarkan pada indeks
berat badan menurut tinggi badan. Status gizi balita adalah cerminan ukuran terpenuhinya
kebutuhan gizi anak balita yang didapatkan dari asupan dan penggunaan zat gizi oleh tubuh.
Status gizi dapat ditentukan dengan pengukuran antropometri, pemeriksaan klinis, analisa
biokimia, dan biofisik. Pengukuran yang digunakan di lapangan oleh tenaga gizi Puskesmas
Tondasi adalah dengan pengukuran antropometri yang menggunakan indeks Berat Badan
menurut Umur (BB/U) maupun menurut Tinggi Badan (BB/TB). Pengukuran status gizi
balita menjadi salah satu dari rangkaian kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap bulan saat
pelaksanaan posyandu. Hal ini merupakan salah satu upaya untuk perbaikan status gizi balita.
Pemantauan status gizi harus dilakukan secara berkesinambungan disertai dengan kajian
tindakan yang harus dilakukan. Selain pemantauan status gizi, penyuluhan gizi seimbang
serta pemberian PMT juga menjadi bagian dari rangkaian kegiatan yang rutin dilakukan
sebagai upaya perbaikan gizi di wilayah Puskesmas Tondasi. Adapun gambaran status gizi
balita di Puskesmas Tondasi tahun 2021 dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik 6.2.13 Status Gizi Balita di Puskesmas Tondasi Tahun 2021

Sumber : Programmer Gizi 2021


Berdasarkan grafik di atas terlihat bahwa dari 365 balita usia 0 - 59 bulan yang
ditimbang dan diukur tinggi badannya, persentase balita gizi kurang paling tinggi terdapat di
Desa Santigi, Persentase balita pendek paling tinggi di Desa Tiga dan persentase balita kurus
paling tinggi di Desa Mandike.

6.2.14 Cakupan penjaringan kesehatan siswa kelas 1 SD/MI, 7 SMP/MTs, dan 10


SMA/MA

Penjaringan kesehatan anak sekolah adalah salah satu bentuk pelayanan kesehatan
yang bertujuan untuk mendeteksi dini siswa yang memiliki masalah kesehatan agar sgera
mendapatkan penanganan sedini mungkin serta tersedianya data atau informasi untuk menilai
perkembangan kesehatan peserta didik. Penjaringan kesehatan siswa ini salah satu agenda
rutin yang dilaksanakan oleh Puskesmas Tondasi setahun sekali yang dilaksanakan setiap
awal penerimaan siswa-siswi baru atau tahun ajaran baru. Kegiatan ini dilaksanakan dengan
koordinasi berbagai program atau lintas program Puskesmas Tondasi. Cakupan penjaringan
kesehatan siswa-siswi SD kelas 1, SMP kelas 7, dan SMA kelas 10 dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 6.2.14 Cakupan penjaringan kesehatan siswa-siswi SD, SMP, dan SMA Tahun
2021
PESERTA DIDIK SEKOLAH

KELAS 1 SD/MI KELAS 7 SMP/MTS KELAS 10 SMA/MA


DESA/ KEL
JUMLAH MENDAPAT
MENDAPAT PELAYANAN
PESERTA MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN % JUMLAH PESERTA DIDIK % JUMLAH PESERTA DIDIK PELAYANAN %
KESEHATAN
DIDIK KESEHATAN

3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
DESA TONDASI 33 28 84,8 24 21 87,5 74 54 73,0
DESA SANTIRI 23 21 91,3 36 15 41,7 #DIV/0!
DESA TIGA 18 18 100,0 8 6 75,0 #DIV/0!
DESA WANSERIWU 25 0 0,0 0 #DIV/0! #DIV/0!
DESA TASIPI 23 18 78,3 20 14 70,0 #DIV/0!
DESA BERO 13 13 100,0 15 11 73,3 #DIV/0!
DESA MANDIKE 11 11 100,0 7 7 100,0 #DIV/0!
DESA SANTIGI 12 11 91,7 10 10 100,0 #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
158 120 75,9 120 84 70,0 74 54 73,0

Sumber : Programmer Kesehatan Gigi dan Mulut tahun 2021


Dari tabel di atas terlihat bahwa persentase peserta didik yang mendapat pelayanan
kesehatan atau penjaringan adalah siswa SD dengan persentase 75,9 %. Adapun desa dengan
persentase penjaringan anak SD paling tinggi adalah Desa Tiga. Untuk peserta didik SMP
adalah Desa Santigi dan Peserta didik SMA adalah Desa Tondasi. Secara keseluruhan
persentase peserta didik yang menjadi peserta penjaringan sudah cukup baik walaupun belum
100%.

6.2.15. Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar

Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar adalah penjaringan kesehatan yang
diberikan kepada anak usia pendidikan dasar, minimal satu kali pada kelas 1 dan kelas 7 yang
dilakukan oleh Puskesmas. Puskesmas Tondasi secara rutin setiap tahun melaksanakan
kegiatan penjaringan ini dimana pelayanan- pelayanan kesehatan yang diberikan meliputi :
1. Penilaian status gizi (tinggi badan, berat badab, tanda klinis anemia)
2. Penilaian tanda vital
3. Penilaian kesehatan gigi dan mulut
4. Penilaian ketajaman indera penglihatan
5. Penilaian ketajaman indera pendengaran
Cakupan Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar Puskesmas Tondasi akan
ditampilkan pada grafik berikut :
Grafik 6.2.15 Cakupan Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar

Sumber : Programmer Imunisasi tahun 2021


Dari grafik di atas terlihat bahwa persentase peserta didik usia pendidikan dasar yang
mendapat pelayanan kesehatan paling tinggi adalah Desa Bero denga persentase 23,1%.
Namun secara keseluruhan jumlah peserta didik usia pendidikan dasar yang mendapatkan
pelayanan kesehatan masih cukup rendah. Maka perlu upaya lebih intensif untuk
meningkatkan capaian di tahun-tahun mendatang misalnya dengan berkoordinasi dengan
pihak sekolah juga dengan orangtua murid saat kegiatan penjaringan akan dilaksanakan.

6.3 Kesehatan Usia Produktif dan Usia Lanjut

Pelayanan kesehatan usia produktif adalah setiap warga negara usia 15-59 tahun
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar. Sedangkan pelayanan kesehatan usia lanjut
adalah Setiap Warga Negara usia 60 tahun ke atas mendapatkan pelayanan kesehatan usia
lanjut sesuai standar.

6.3.1 Persentase pelayanan kesehatan usia produktif

Pelayanan kesehatan usia produktif adalah pelayanan kesehatan yang diberikan pada
setiap warga negara usia 15 tahun sampai 59 tahun sesuai standar. Pelayanan kesehatan usia
produktif Puskesmas Tondasi merupakan pelayanan kesehatan usia produktif sesuai standar
yang meliputi edukasi kesehatan kepada masyarakat dan skrining faktor risiko penyakit
menular dan penyakit tidak menular. Adapun mekanisme pelayanan usia produktif
Puskesmas Tondasi meliputi :
1. Pelayanan edukasi pada usia produktif
2. Pelayanan Skrining faktor risiko pada usia produktif adalah skrining yang dilakukan
minimal 1 kali dalam setahun untuk penyakit menular dan penyakit tidak menular
meliputi:
3. a) Pengukuran tinggi badan, berat badan dan lingkar perut.
b) Pengukuran tekanan darah.
c) Pemeriksaan gula darah.
d) Anamnesa perilaku berisiko.
4. Tindaklanjut hasil skrining kesehatan meliputi:
a) Melakukan rujukan jika diperlukan.
b) Memberikan penyuluhan kesehatan.

Persentase pelayanan kesehatan usia produktif Puskesmas Tondasi tahun 2021 dapat dilihat
pada grafik sebagai berikut :

Grafik 6.3.1 Persentase pelayanan kesehatan usia produktif

Sumber : Programmer Posbindu Tahun 2021


Dari grafik di atas diketahui bahwa desa dengan persentase pelayanan kesehatan usia
produktif paling tinggi adalah di Desa Tondasi dengan persentase 70,1% sedangkan
persentase terendah terdapat di Desa Wanseriwu dengan persentase 4,9 %.
6.3.2 Persentase pelayanan kesehatan usia lanjut (60+ tahun)

Pelayanan kesehatan lanjut usia adalah upaya kesehatan yang diselenggarakan sendiri
atau secara bersama-sama dalam suatu wadah dan merupakan upaya preventif, promotif,
kuratif serta rehabilitatif bagi lanjut usia. Salah satu tujuan dari pelayanan kesehatan usia
lanjut adalah untuk mendukung peningkatan kualitas hidup dan kemandirian lanjut usia.
Pelayanan kesehatan kepada lanjut usia dapat dilakukan di puskesmas, puskesmas pembantu,
dan kelompok lanjut usia. Adapun cakupan pelayanan kesehatan pada lanjut usia di
Puskesmas Tondasi meliputi :

a. Pelayanan kesehatan di kelompok lansia , jenis pelayanan yang dapat diberikan kepada
lanjut usia di kelompok sebagai berikut :

1) Pemeriksaan aktifitas sehari hari (activity of day living) meliputi kegiatan dasar dalam
kehidupan
2) Pemeriksaan status mental.
3) Pemeriksaan status gizi.
4) Pengukuran tekanan darah
5) Pelaksanaan rujukan ke puskesmas
6) Penyuluhan pada kelompok dan konseling

b. Pelayanan kesehatan di puskesmas, jenis pelayanan yang dapat diberikan kepada lanjut
usia di puskesmas meliputi kegiatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative.

Adapun cakupan pelayanan kesehatan lansia Puskesmas Tondasi tahun 2021 dapat dilihat
pada grafik dibawah ini :

Grafik 6.3.2 Cakupan Pelayanan Lansia tahun 2021

Sumber : Programmer Lansia tahun 2021


Dari gambar diatas capaian pelayanan kesehatan usia lanjut tahun 2021 sebesar 70,7%,
artinya capaian tersebut belum mencapai dari target SPM (100%). Hal ini dapat diakibatkan
oleh berbagai faktor. Oleh karena itu perlu upaya lebih dari petugas kesehaan untuk
mengedukasi masyarakat akan pentingnya pemeriksaan kesehatan secara berkala terutama
bagi para lansia serta koordinasi yang baik dengan para petugas kesehatan atau kader di desa
sehingga saat dilaksanakan pelayanan posyandu lansia di desa, masyarakat tahu sehingga
tingkat partisipasinya juga tinggi.
BAB VII

PENGENDALIAN PENYAKIT

Pengendalian penyakit adalah segala upaya yang dilakukan untuk menurunkan amgka kesakitan,
kematian dan kecacatan akibat penyakit.

7.1. Pengendalian Penyakit Menular Langsung

Penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya agen penyebab yang
mengakibatkan perpindahan penularan penyakit dari orang atau hewan yang terinfeksi, kepada orang
atau hewan yang rentan. Untuk menanggulangi hal tersebut maka dilakukan upaya pencegahan dan
pemberantasan penyakit menular ini yang bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan, kematian,
dan kecacatan akibat penyakit menular. Program P2M mempunyai ruang lingkup pencegahan
terhadap beberapa penyakit menular dengan memberikan vaksinasi/ imunisasi dan pemberantasan
penyakit TB paru, kusta, diare, ispa, DBD atau penyakit yang bersumber binatang serta pengamatan
penyakit berpotensi KLB dengan kegiatan surveilans/ penyelidikan epidemiologi.

7.1.1. Persentase orang terduga TBC mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar

Suspek TB adalah seeorang terduga TB dengan gejala utama batuk berdahak selama 2-3
minggu atau lebih yang tidak jelas penyebabnya dengan atau tanpa diikuti dengan gejala tambahan.
Setiap orang terduga tuberculosis (TB) di Puskesmas Tondasi mendapatkan pelayanan kesehatan
sesuai standar. Pelayanan orang terduga TB sesuai standar di Puskesmas Tondasi meliputi :

1) Pemeriksaan klinis Pelayanan klinis dilakukan setiap 1 (satu) tahun sekali untuk melihat tanda
dan gejala
2) Pemeriksaan penunjang adalah pemeriksaan dahak dan atau bakteriologis dan atau radiologis.
3) Edukasi perilaku berisiko dan pencegahan penularan.
4) Melakukan rujukan jika diperlukan.

Persentase orang terduga TBC yang mendapatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas Tondasi adalah
sebagai berikut :
Grafik 7.1.1 Terduga TB yang mendapat pelayanan kesehatan

Sumber : Programmer TB tahun 2021


Secara keseluruhan jumlah terduga TB pada tahun 2021 adalah sebanyak 5 orang yang terdiri
dari 3 orang dari Desa Tiga dan masing-masing 1 dari Desa Tasipi dan Bero. Semua terduga TB ini
mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar dari tenaga kesehatan Puskesmas Tondasi.

7.1.2 Case Notification Rate seluruh kasus TBC

Case notification rate adalah angka yang menunjukkan jumlah seluruh pasien TB yang
ditemukkan dan tercatat diantara 100.000 penduduk di suatu wilayah. Angka CNR berguna untuk
menunjukkan kecenderungan penurunan atau peningkatan pasien TB di suatu wilayah. Adapun
rumusnya adalah sebagai berikut :

CNR = Jumlah semua kasus TB yang dilaporkan × 100%


Jumlah penduduk

Adapun untuk wilayah kerja Puskesmas Tondasi di tahun 2021, tidak ditemukkan kasus TB yang
terkonfirmasi melalui uji laboratorium sehingga untuk CNR kasus TBC tahun 2021 adalah nol (0).

7.1.3 Case detection rate TBC


Case detection rate adalah banyaknya jumlah yang dinyatakan sebagai penderita yang telah
ditemukan dibandingkan dengan jumlah penderita yang masih diperkirakan ada dalam suatu wilayah.
Case detection rate menggambarkan cakupan penemuan pasien baru BTA positif pada wilayah
tersebut. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut :

Rumus : Jumlah pasien baru TB BTA positif × 100%


Perkiraan jumlah pasien baru TB BTA positif
Perkiraan jumlah pasien baru TB BTA positif diperoleh berdasarkan perhitungan angka insidens
kasus TB paru BTA positif dikali dengan jumlah penduduk. Target CDR program penanggulangan
TB nasional adalah 100%. CDR kasus TB di wilayah Puskesmas Tondasi adalah nol (0) %.
Berdasarkan hasil ini maka dapat disimpulkan bahwa CDR Puskesmas Tondasi tidak memenuhi
standar nasional.

7.1.4 Cakupan penemuan kasus TBC anak


Kasus TBC anak adalah seluruh kasus TB anak yang ditemukan di antara perkiraan jumlah
kasus TB anak yang ada di suatu wilayah dalam periode tertentu. Penemuan pasien TB anak dapat
ditemukkan dengan cara aktif dan pasif. Di Puskesmas Tondasi upaya pasif dilakukan dengan
melakukan pemeiksaan pada anak dengan gejala atau tanda klini TB yang datang ke fasyankes.
Adapun untuk upaya aktifnya dilakukan dengan melakukan investigasi kontak pada anak yang
kontak erat dengan pasien TB menular. Adapun untuk tahun 2021, tidak ditemukkan kasus TB pada
anak di wilayah Puskesmas Tondasi.

7.1.5 Angka kesembuhan (cure rate) tuberkulosis paru terkonfirmasi bakteriologis

Angka kesembuhan adalah angka yang menunjukkan persentase pasien baru TB paru
terkonfirmasi bakteriologis yang sembuh setelah selesai masa pengobatan di antara pasien baru TB
terkonfirmasi bateriologis yang tercatat. Angka kesembuhan dihitung juga untuk pasien BTA positif
pengobatan ulang. Cara menghitung angka kesembuhan TB adalah sebagai berikut :

Jumlah pasien baru TB BTA positif yang sembuh × 100 %


Jumlah pasien baru TB BTA positif yang diobati

Karena tidak adanya pasien baru yang terkonfirmasi TB dan tidak ada pula pasien yang diobati untuk
kasus TB paru terkonfirmasi di Puskesmas Tondasi maka Angka kesembuhan (cure rate)
tuberkulosis paru terkonfirmasi bakteriologis tahun 2021 adalah 0 %.

7.1.6 Angka pengobatan lengkap (complete rate) semua kasus tuberkulosis


Pengobatan lengkap adalah pasien TB yang telah menyelesaikan pengobatan secara lengkap
dimana pada salah satu pemeriksaan sebelum akhir pengobatan hasilnya negatif namun tanpa ada
bukti hasil pemeriksaan bakteriologis pada akhir pengobatan. Angka pengobatan lengkap diperoleh
dengan membandingkan jumlah semua kasus tuberkulosis yang mendapat pengobatan lengkap dan
jumlah semua kasus tuberkulosis terdaftar dan diobati. Adapun angka pengobatan lengkap kasus TB
Puskesmas Tondasi tahun 2021 adalah 0 %.
7.1.7 Angka keberhasilan pengobatan (success rate) semua kasus TBC

Angka keberhasilan pengobatan adalah angka yang menunjukkan persentase pasien baru TB
paru BTA positif yang menyelesaikan pengobatan baik yang sembuh maupun pengobatan lengkap
diantara pasien baru TB Paru BTA positif yang tercatat. Dengan demikian angka ini merupakan
penjumlahan dari angka kesembuhan dan angka pengobatan lengkap. Adapun cara perhitungannya
yaitu

Jumlah pasien baru TB BTA positif (sembuh+ pengobatan lengkap) × 100%


Jumlah pasien baru TB BTA positif yang diobati

Untuk angka keberhasilan pengobatan kasus TB tahun 2021 Puskesmas Tondasi adalah 0 %.
7.1.8 Jumlah kematian selama pengobatan tuberkulosis
Dari sekian banyak penyakit menular yang mematikan, WHO menempatkan Tuberkulosis
menjadi penyakit yang berada di peringkat 1 sebagai penyakit menular paling mematikan dan tingkat
di tingkat internasional Indonesia menempati urutan ketiga dengan jumlah penderita TB paling
banyak setelah India dan Cina. Berdasarkan hal ini maka selain pemeriksaan klinis terhadap suspek
TB, petugas kesehatan Puskesmas Tondasi juga melakukan berbagai upaya untuk menurunkan Case
Rate TB dan meningkatkan Success Rate pengobatan kasus TB. Upaya- upaya yang dapat dilakukan
diantaranya penyuluhan secara rutin dan berkesinambungan terkait TB terutama kepada penderita
dan anggota keluarga penderita TB. Selain itu pemberdayaan masyarakat sebagai pengawas minum
obat juga dapat menjadi upaya untuk meningkatkan angka kesembuhan dan juga sebagai upaya
memutus rantai penularan penyakit TB Paru. Berdasarkan data yang diperoleh, untuk tahun 2021 di
wilayah kerja Puskesmas Tondasi tidak ditemukan adanya kematian pada akibat TB.

7.1.9 Persentase penemuan penderita pneumonia pada balita

Pneumonia adalah infeksi akut yang menyerang jaringan paru (alveoli). Infeksi ini bisa
disebabkan oleh bakteri, jamur, virus atau kecelakaan karena menghirup cairan atau bahan kimia.
Balita pneumonia akan mengalami batk dan atau kesukaran bernapas dan hasil perhitungan napas
usia 0-2 bulan ≥ 60 kali/ menit, usia 2-12 bulan ≥ 50 kali/ menit , usia 12-59 bulan ≥ 40 kali/ menit.
Pneumonia memiliki determinan resiko yang sama dengan diare diantaranya cakupan pemberian ASI
Ekslusif, status gizi yang rendah dan BBLR. Populasi rentan yang terserang pneumonia adalah anak
umur < 2 tahun. Penemuan dan tatalaksana kasus adalah salah satu kegiatan program
penanggulangan pneumonia di Puskesmas Tondasi.
Berdasarkan data Puskesmas Tondasi tahun 2021, tidak ditemukan kasus pneumonia pada
balita. Adapun untuk cakupan penemuan pneumonia Puskesmas Tondasi tahun 2021 juga 0%. Hal
ini masih jauh di bawah target nasional dimana cakupan penemuan pneumonia yaitu 10% balita per
tahun. Oleh karena itu agar cakupan penemuan kasus pneumonia balita di puskesmas mencapai
target maka dapat dilakukan pembinaan dan pelatihan kepada penanggungjawab ISPA mengenai
pengetahuan pneumonia pada balita. Petugas juga perlu secara aktif melakukan pelacakan kasus dan
kunjungan rumah penderita pneumonia balita.

7.1.10 Puskesmas yang melakukan tatalaksana standar pneumonia min 60%


Menurut WHO, tatalaksana standar pada penderita pneumonia di sarana kesehatan tingkat
pertama dapat mencegah kematian balita sebesar 60-80%. Tatalaksana pneumonia merupakan
pemberian tatalaksana standar dilakukan hitung napas/ melihat TTDK balita dengan keluhan batuk
dan atau kesukaran bernapas yang berkunjung ke sarana kesehatan. Di Puskesmas Tondasi
tatalaksana standar ini telah diterapkan pada setiap balita yang datang ke Puskesmas dengan gelaja
pneumonia. Pada tahun 2021, persentase yang diberikan tatalaksana standar pneumonia adalah 100
% dari jumlah kunjungan balita sebanyak 113 orang dengan gejala pneumonia. s

7.1.11 Jumlah kasus HIV dan AIDS

HIV/AIDS merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus Human
Immunodeficiency Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh penderitanya sehingga penderita
mengalami penurunan ketahanan tubuh sehingga sangat mudah terinfeksi berbagai macam penyakit
yang lain. Sebelum memasuki fase AIDS, penderita terlebih dahulu dinyatakan sebagai HIV positif.
HIV positif dapat diketahui dengan 2 cara yaitu VCT dan zero survey. Metode pemeriksaan ini telah
dilakukan di Puskesmas Tondasi sebagai upaya pencegahan dan deteksi dini HIV AIDS.

Berdasarkan data Puskesmas Tondasi tahun 2021, tidak ditemukan adanya kasus
HIV/AIDS pada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Tondasi. Meskipun demikian, upaya
pencegahan terus dilakukan oleh petugas kesehatan di Puskesmas Tondasi diantaranya pelayanan
skrining ibu hamil dan kelompok beresiko lainnya serta penyuluhan/ konseling untuk meningkatkan
pengetahuan masyarakat terkait HIV/AIDS.

7.1.12 Jumlah kematian karena AIDS


Penyakit HI/AIDS telah menjadi penyakit yang begitu ditakuti banyak orang sebab menjadi
salah satu penyakit paling berbahaya yang menyebabkan kematian penderitanya. Tak hanya itu, obat
untuk menyembuhakn penyakit ini juga tidak ada. Kematian yang terjadi pada penderita HIV/AIDS
bukan karena virus HIV nya tetapi karena penyakit-penyakit yang timbul di masa AIDS sedang
menyerang penderitanya. Berdasarkan data yang diperoleh, di tahun 2021 tidak ditemukkan adanya
kematian akibat AIDS di wilayah Puskesmas Tondasi.

7.1.13 Persentase diare ditemukan dan ditangani pada balita

Diare dapat didefinisikan sebagai kejadian buang air besar berair lebih dari tiga kali namun
tidak berdarah dalam 24 jam, bila disertai dengan darah disebut disentri. Meskipun jumlah kasus
diare cukup tinggi, namun angka kematiannya relatif rendah. Serangan penyakit yang bersifat akut
mendorong penderitanya untuk segera mencari pengobatan ke pelayanan kesehatan. Dalam
perjalanan alamiahnya sebagian besar penderita sembuh sempurna. Laporan dari WHO menunjukan
bahwa sekitar 525.000 anak balita meninggal setiap tahunnya akibat diare. Sebagian besar diare pada
anak balita disebabkan oleh infeksi virus. Penyebab lainnya adalah infeksi bakteri dan parasit
disamping faktor-faktor penyebab lainnya. Persentase diare ditemukan dan ditangani pada balita di
Puskesmas Tondasi tahun 2021 dapat dilihat pada grafik berikut :

Grafik 7.1.13 Persentase diare ditemukan dan ditangani pada balita

Sumber : Programmer Diare tahun 2021

Berdasarkan grafik diatas persentase balita diare yang ditemukkan dan dilayani paling tinggi
adalah Desa Tondasi dengan persentase 50% sedangkan persentase terendah adalah desa Wanseriwu,
Bero dan Santigi.

7.1.14. Persentase diare ditemukan dan ditangani pada semua umur

Diare merupakan buang air besar dengan konsistensi cair sebanyak 3 kali atau lebih dalam
sehari. Dua kriteria penting harus ada yaitu buang air besar cair dan sering. Upaya pencegahan yang
dilakukan oleh pihak Puskesmas Tondasi untuk mencegah dan mengendalikan kasus diare yaitu
dengan penyehatan lingkungan dan penyuluhan yang dilakukan di setiap umur baik balita sampai
dengan lansia dengan menggunakan alat seperti poster maupun leaflet sedangkan penyehatan
lingkungan dilakukan oleh petugas kesling yaitu memeriksa kantin, memeriksa air bersih di
masyarakat, penyuluhan tentang pengelolaan sampah yang baik dan mengawasi kepemilikan jamban.
Adapun gambaran kasus diare yang ditemukan dan ditangani di Puskesmas Tondasi dapat dilihat
pada grafik sebagai berikut :

Grafik 7.1.14. Persentase diare ditemukan dan ditangani pada semua umur

Sumber : Programmer Diare tahun 2021


Berdasarkan grafik di atas terlihat persentase kasus diare yang ditangani pada semua umur yang
tertinggi yaitu Desa Tondasi sebanyak 44,4 %.

7.1.15 Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR)

Kusta adalah penyakit kulit infeksi yang disebabkan oleh mycobacterium leprae. Penyakit ini
menular dan bersifat kronik menyerang kulit dan saraf tepi yang menyebabkan kecacatan. Dampak
lainnya terkait penyakit kusta ialah adanya stigma negatif kepada penderita kusta dalam bentuk
penolakan dan pengasingan terhadap penderita kusta di lingkungan sosial penderita. Hal ini
menyebabkan pemerintah membuat program nasional eliminasi kusta yang tujuannya agar penderita
kusta dapat ditemukan dan diobati. Strategi global WHO menetapkan indikator eliminasi kusta
adalah angka penemuan penderita/ new case detection rate (NCDR) yaitu 0,1 per 10.000 penduduk.
Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) adalah angka penemuan penderita terdaftar (NCDR
kurang dari 1 per 10.000 penduduk). Untuk Puskesmas Tondasi baik tahun 2020 maupun 2021 tidak
ditemukkan kasus untuk penyakit kusta. Namun tatalaksana pasien kusta yang sesuai standar akan
tetap dijalankan jika ditemukan kasus yang meliputi penemuan kasus baru, diagnosis, pemeriksaan
kontak, pemantauan pengobatan, penanganan reaksi, perawatan diri, serta penyuluhan perorangan.

7.1.16 Persentase kasus baru kusta anak 0-14 tahun

Hingga januari 2021 Kementrian Kesehatan RI mencatat terdapat 16.704 kasus kusta aktif di
Indonesia dan 9,4 persen di antaranya terdiri dari kasus kusta anak. Hal yang dikhawatirkan apabila
sampai terjadi kecacatan pada anak, maka akan lebih mempengaruhi masa depan anak. Meskipun
anak yang menderita kusta sudah diobati dan sembuh, tapi kecacatannya akan sulit hilang. Di
wilayah Puskesmas Tondasi, tidak ditemukkan kasus kusta pada anak usia 0-14 tahun. Hal ini
menjadi indikator keberhasilan upaya pencegahan dan pemberantasan kusta yang dilakukan oleh
tenaga kesehatan di Puskesmas Tondasi. Diharapkan hal ini akan terus berlanjut di tahun-tahun
mendatang.

7.1.17 Persentase Cacat Tingkat 0 dan tingkat 2 Penderita Kusta

Cacat tingkat 0 merupakan kasus kusta baru yang tidak memiliki kelainan sensorik maupun
anatomis. Sedangkan cacat tingkat 2 adalah cacat pada tangan dan kaki atau terdapat kelainan
anatomis. Tingkat cacat digunakan untuk menilai kualitas penanganan pencegahan cacat yang
dilakukan oleh petugas. Angka proporsi cacat tingkat 2 yang tinggi mengindikasikan adanya
keterlambatan dalam penemuan klien yang dapat diakibatkan oleh rendahya kinerja petugas dan
rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai tanda-tanda dini penyakit kusta. Untuk Puskesmas
Tondasi tidak ditemukan adanya cacat tingkat 0 dan tingkat 2 penderita kusta.

7.1.18 Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta

Cacat tingkat 2 penderita kusta adalah cacat atau kerusakan yang terlihat pada mata, tangan,
maupun kaki. Tingkat cacat digunaka untuk menilai kualitas penanganan dan pencegahan cacat yang
dilakukan petugas. Dengan tidak ditemukkannya kasus kusta di wilayah Puskesmas Tondasi maka
angka cacat tingkat 2 penderita kusta adalah nol (0).

7.1. 19 Angka prevalensi kusta per 10.000 penduduk

Angka prevalensi kusta per 10.000 penduduk adalah kasus kusta terdaftar (kasus baru dan
kasus lama) per 10.000 penduduk pada wilayah dan kurun waktu tertentu. Dengan tidak adanya
kasus kusta tahun 2021 di wilayah Puskesmas Tondasi maka angka prevalensi kusta juga sama
dengan nol (0).
7.1.20 Penderita kusta PB dan MB selesai berobat (RFT PB dan MB)
Kusta merupakan penyakit menular menahun yang dibagi menjadi 2 jenis yaitu kusta kering
(PB/ kuman sedikit) dan kusta basah (MB/ kuman banyak). Kusta dapat diobati dengan obat
kombinasi MDT yaitu pengobatan dengan lebih dari satu macam obat yang direkomendasikan. Obat
MDT ini diberikan secara cuma-cuma di Puskesmas ketika ditemukan kasus. Dosis pertama harus
diminum di depan petugas puskesmas dan untuk selanjutnya obat diminum sesuai petunjuk.
RFT PB adalah jumlah kasus baru dari periode kohort satu tahun yang sama yang
menyelesaikan pengobatan tepat waktu (6 blister dalam 6-9 bulan). Sedangkan RFT MB adalah
jumlah kasus baru MB dari periode kohort satu tahun yang sama yang menyelesaikan pengobatan
tepat waktu (12 blister dalam 12-18 bulan).
Dengan tidak ditemukkannya kasus kusta baik tahun ini maupun 2 tahun terakhir, maka
persentase RFT PB dan MB untuk tahun 2021 adalah nol (0).

7.1.21 Penanggulangan/pengendalian kasus Covid-19


Covid -19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2. Covid- 19
dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan, mulai dari gejala yang ringan seperti flu hingga
infeksi paru- paru seperti pneumonia. Pada tahun 2021 di wilayah Puskesmas Tondasi terdapat 39
kasus konfirmasi Covid- 19. Untuk kasus kematian akibat covid- 19 tidak ditemukkan di wilayah
Puskesmas Tondasi.
Berbagai upaya dilakukan oleh nakes Puskesmas Tondasi untuk menanggulangi dan
mengendalikan kasus covid-19 di wilayahnya. Untuk para nakes di Puskesmas senantiasa memakai
masker dan alat pelindung diri saat berinteraksi dengan pasien, segera dilakukan swab test ketika
memiliki gejala covid-19 dan karantina serta pengobatan bagi yang terinfeksi corona virus. Selain itu
para nakes juga telah melakukan vaksin baik vaksin ke-1 maupun vaksin ke-2. Beberapa nakes
bahkan telah melakukan vaksin ke-3.
Adapun untuk masyarakat upaya pencegahan dan pengendalian yang dilakukan yaitu
pelaksanaan penyuluhan terkait covid-19, pelaksanaan vaksin massal baik di desa-desa maupun di
puskesmas, pembagian masker gratis, pemeriksaan swab test bagi masyarakat bergejala covid-19
maupun yang berkontak erat dengan kasus konfirmasi covid-19 serta upaya kuratif bagi positif
covid-19.Segala upaya-upaya yang dilakukan ini diharapkan dapat menekan angka kejadian covid-
19.
7.2 Pengendalian Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi

Imunisasi adalah cara memperkuat sistem kekebalan tubuh untuk melawan beberapa jenis
penyakit menular tertentu. Imunisasi dicapai dengan menyuntikkan vaksin secra berkala meski juga
bisa dengan meneteskannya ke mulut. Beberapa penyakit dapat dicegah dengan imunisasi
diantaranya yaitu hepatitis B, tuberkulosis, polio, campak rubella,difeteri, tetanus dan pertusis.

7.2. 1. Acute Flaccid Paralysis (AFP) non polio per 100.000 Penduduk<15 tahun

Acute Flaccid Paralysis (AFP) merupakan atau lumpuh layu adalah kelumpuhan yang
sifatnya lemas, terjadi mendadak dalam 1-14 hari dan bukan disebabkan ruda paksa/ trauma yang
dialami oleh anak usia < 15 tahun. Non polio AFP rate per 100.000 penduduk usia < 15 tahun
merupakan jumlah kasus FP non polio yang ditemukan diantara 100.000 penduduk berusia < 15
tahun di satu wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu.
Penyebab AFP diantaranya adalah virus polio dan kurangnya penerapan perilaku hidup bersih
dan sehat. Maka dari itu salah satu upaya pencegahan AFP adalah dengan memberikan imunisasi
polio. Dalam upaya mendukung Program Eradikasi Polio maka Puskesmas Tondasi melaksanakan
kegiatan imunisasi yang dilaksanakan secara rutin dimana salah satunya adalah pemberian imunisasi
polio. Pada tahun 2021, tidak ditemukan adanya kasus polio di wilayah kerja Puskesmas Tondasi.
Hal ini menjadi indikator yang baik akan upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit polio yang
telah dilakukan serta didukung tingginya tingkat partisipasi dan kesadaran masyarakat akan
pentingnya pemberian vaksin polio pada anak.

7.2.2 Jumlah dan CFR difteri

Difteri adalah salah satu penyakit yang sangat menular dan dapat dicegah dengan imunisasi
yang disebabkan oleh bakteri. Bakteri ini menghasilkan racun yang dapat membahayakan atau
merusak jaringan dan organ tubuh manusia. Bahkan pada kasus terburuk dapat menyebabkan
kematian. Penyakit difteri pada umumnya menyerang anak-anak usia 1-10 tahun. CFR difteri
merupakan angka kematian yang disebabkan oleh penyakit difteri pada periode waktu tertentu dibagi
jumlah kasus penyakit difteri.
Pemberian imunisasi merupakan salah satu bentuk intervensi kesehatan yang paling cost
effective karena mecegah dan mengurangi kejadian kesakitan, kecacatan dan kematian akibat
penyakit ini. Maka dari itu, kegiatan pemberian vaksin DPT pada bayi 2-12 bulan dan pemberian
booster Difteri Toksoid (DT) menjadi agenda rutin yang dilaksanakan oleh Puskesmas Tondasi di
desa-desa yang menjadi wilayah kerjanya.
Berdasarkan data yang diperoleh, di tahun 2021 tidak ditemukan kasus difteri di wilayah
kerja Puskesmas Tondasi sehingga dengan demikian CFR difteri Puskesmas Tondasi di tahun 2021
juga nol (0). Hal ini adalah pencapaian yang baik dan diharapkan agar kasus ini tetap dapat dicegah
dan diberantas.
7.2.3 Jumlah pertusis dan hepatitis B
Pertusis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Bordetella pertussis. Pertussis
sering disebut juga sebagai batuk rejan yang mengakibatkan infeksi bakteri pada paru-paru dan
saluran pernapasan yang mudah sekali menular. Pertussis paling sering dialami oleh balita sekitar
60% dan dapat mengancam jiwa terlebih pada bayi yang belum menerima vaksin pertussis.
Pencegahan pertussis yang efektif adalah dengan memberikan vaksin pertussis pada bayi atau anak-
anak.
Hepatitis B adalah peradangan organ hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B. Virus ini
dapat menular melalui hubungan seksual dan jarum suntik. Penyakit hepatitis B dapat dicegah
dengan melakukan vaksinasi hepatitis B. vaksin hepatitis B merupakan vaksin wajib yang diberikan
kepada anak-anak. Efek vaksin ini tidak akan bertahan seumur hidup sehingga vaksinasi perlu
diulang saat dewasa.
Pemberian vaksinasi pertussis dan hepatitis ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan
Puskesmas Tondasi. Tujuan dari pemberian vaksin ini adalah sebagai upaya pencegahan daan
pemberantasan penyakit pertussis dan hepatitis B. Pada tahun 2021, tidak ditemukkan kasus pertussis
dan hepatitis B baik pada anak-anak maupun orang dewasa. Peranan tenaga kesehatan dalam
memberikan pelayanan kesehatan yang optimal kepada masyarakat serta partisipasi masyarakat
dalam kegiatan imunisasi menjadi kunci keberhasilan capaian program imunisasi.

7.2.4. Jumlah dan CFR tetanus neonatorum

Tetanus neonatorum adalah penyakit tetanus yang menyerang bayi baru lahir. Bayi baru lahir
berisiko tinggi terkena tetanus apabila dilahirkan dengan bantuan peralatan persalinan yang tidak
steril. Pencegahan sejak dini dari tetanus neonatorum lebih diutamakan dibandingkan pengobatan
karena tingkat kematian penderita tetanus neonatorum sangat tinggi. Pencegahan yang umum
dilakukan adalah pemberian vaksinasi tetanus. Hal ini juga diterapkan di Puskesmas Tondasi, dimana
pemberian pemberian vaksin diberikan baik kepada anak-anak maupun dewasa. Jenis-jenis vaksin
tetanus sendiri diantaranya terdiri atas vaksin DPT dimana vaksin tetanus ini dikombinasikan dengan
vaksin untuk mencegah penyakit lain , dan vaksin TT. Sama halnya dengan tahun 2021, pada tahun
2021 di Puskesmas Tondasi tidak ditemukan adanya kasus tetanus neonatorum pada bayi baru lahir.
Dengan tidak ditemukannya kasus tersebut maka angka CFR tetanus neonatorum pada tahun 2021
juga adalah nol (0).

7.2.5 Jumlah suspek campak

Campak merupakan munculnya ruam kemerahan di seluruh tubuh akibat infeksi virus.
Seseorang yang mengalami gejala mirip campak namun belum terkonfirmasi sebagai campak karena
belum dilakukan pemeriksaan penunjang disebut suspek campak. Campak merupakan penyakit
menular dan dapat menyebabkan komplikasi serius terutama pada bayi dan anak-anak. Seseorang
yang tidak mendapatkan imunisasi campak lebih beresiko tertular campak. Oleh karena itu cara
paling efektif untuk mencegah campak adalah dengan pemberian vaksin campak dan dilanjutkan
dengan vaksin gabungan campak dan rubella (vaksin MMR). Pemberian vaksin campak ini telah
dilaksanakan secara rutin di Puskesmas Tondasi sesuai dengan jadwal imunisasi yang telah
ditetapkan. Hal ini sebagai upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit campak di wilayah kerja
Puskesmas Tondasi. Adapun untuk jumlah suspek campak di wilayah Puskesmas Tondasi tahun
2021, tidak ditemukan adanya masyarakat baik anak-anak maupun dewasa dengan gelaja campak.

7.2.6 Insiden rate suspek campak per 100.000 penduduk

Insiden rate suspek campak diperoleh dengan membagi jumlah suspek campak dengan
jumlah penduduk yang mempunyai risiko mengalami campak dalam kurun waktu tertentu di wilayah
tertentu lalu dikalikan dengan konstanta 100.000. Insiden rate suspek campak menggambarkan rate
suspek campak di tiap 100.000 penduduk. Selain itu insiden rate juga dapat menjadi pembanding
jumlah kasus/ suspek campak antara satu wilayah dengan wilayah yang lain. Dengan tidak
ditemukannya suspek campak di wilayah Puskesmas Tondasi maka insiden rate suspek campak
secara otomatis adalah nol (0).

7.2.7 Persentase KLB ditangani < 24 jam

KLB adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan dan atau kematian yang
bermakna secara epidemiologi pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu dan merupakan
keadaan yang dapat menjurus terjadinya wabah. KLB ditangani < 24 jam merupakan
penanggulangan KLB kurang dari 24 jam. Adapun kasus KLB yang terjadi di desa/ kelurahan akan
ditanggulangi < 24 jam oleh pemerintah kabupaten/kota. Dengan ditemukannya kasus KLB penyakit
di wilayah kerja Puskesmas Tondasi tahun 2021 maka persentase KLB ditangani < 24 jam adalah nol
(0).
7.3 Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik

Penyakit tular vektor dan zoonotik adalah penyakit menular melalui vektor dan binatang
pembawa penyakit antara lain malaria, demam berdarah, filariasis, chikungunya, rabies dan lain-lain.
Penyakit-penyakit tersebut masih menjadi masalah kesehatan yang berpotensi menimbulkan KLB
atau wabah. Vektor dan binatang pembawa penyakit di Indonesia telah teridentifikasi terutama
terkait dengan penyakit menular tropis baik yang endemis maupun yang berpotensi wabah.
Mengingat beragamnya penyakit tropis yang merupakan penyakit tular vektor dan zoonotik maka
upaya pengendalian vektor dan binatang pembawa penyakit menjadi bagian integral dari upaya
penanggulangan penyakit tular vektor termasuk penyakit zoonotik yang potensial menyerang
manusia.

7.3.1 Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) per-100.000 penduduk

DBD merupakan penyakit menular yang berasal dari gigitan nyamuk Aedes aegypti dan
Aedes albopictus betina yang membawa virus dengue. Tantangan dalam pemberantasan penyakit
menular ditularkan vektor dan binatang pembawa penyakit antara lain penanggulangan vektor yang
tidak optimal dan kurangnya keterlibatan masyarakat, penggunaan insektisida yang tidak rasional,
masih minimnya data vektor belum terlaksananya kegiatan surveilans vektor dan lain-lain.
Beberapa upaya dilakukan oleh Puskesmas Tondasi sebagai langkah pencegahan dan pemberantasan
DBD diantaranya edukasi kepada masyarakat terkait DBD dan pemberian bubuk ABATE. Dalam
upaya pencegahan dan pemberantasan DBD, dibutuhkan peran serta bukan saja dari tenaga
kesehatan tapi juga dari masyarakat salah satunya yaitu dengan penerapan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat. Adapun angka kesakitan DBD adalah jumlah kasus DBD di suatu wilayah selama satu tahun
tiap 100.000 penduduk. Dengan tidak ditemukannya kasus DBD di wilayah Puskesmas Tondasi
tahun 2021 maka angka kesakitan DBD Puskesmas Tondasi adalah nol (0).

7.3.2 Angka Kematian Demam Berdarah Dengue (DBD)

Angka kematian DBD adalah jumlah kasus kematian akibat DBD dalam suatu kurun waktu
tertentu. Terkait kasus DBD, untuk wilayah Puskesmas Tondasi tidak ditemukan kasus kesakitan
maupun kematian akibat DBD sepanjang tahun 2021. Meskipun demikian upaya pencegahan dan
pemberantasan DBD tetap dilaksanakan secara optimal.

7.3.3 Angka Kesakitan Malaria per-1.000 Penduduk


Malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh plasmodium yang ditularkan oleh nyamuk
Anopheles. Kesakitan malaria digambarkan dengan insidens malaria dalam hal ini Annual Parasite
Incidence (API). API adalah angka kesakitan per 1000 penduduk beresiko dalam setahun.
Endemisitas malaria sangat dipengaruhi oleh sistem kesehatan yang buruk, meningkatnya resistensi
terhadap pemakaian obat dan insektisida, pola perubahan iklim, gaya hidup, upaya penanggulangan
vektor dan migrasi penduduk. Berbagai upaya dilakukan sebagai langkah pencegahan,
pemberantasan dan pengendalian malaria di wilayah Puskesmas Tondasi diantaranya diagnosa
malaria terkonfirmasi mikroskop atau rapid diagnostic test, pengobatan dengan artemisinin
combination therapy, distribusi kelambu, dan lain-lain. Kerjasama lintas program dan lintas sektor
berperan penting dalam upaya ini. Tahun 2021 tidak ditemukan adanya kasus malaria di wilayah
Puskesmas Tondasi dengan demikian angka kesakita malaria di tahun 2021 adalah nol (0).

7.3.4 Persentase konfirmasi laboratorium pada suspek malaria

Suspek malaria adalah setiap individu yang tinggal di daerah endemik malaria yang
menderita demam atau memiliki riwayat demam dalam 48 jam terakhir atau tampak anemi atau
setiap individu yang tinggal di daerah non endemik malaria yang menderita demam atau riwayat
demam dalam 7 hari terakhir dan memiliki risiko tertular malaria. Pemeriksaan laboratorium yang
dilakukan untuk memeriksa kasus suspek malaria adalah dengan pemeriksaan mikroskopis dan
Rapid Diagnostic Test (RDT) . RDT malaria bertujuan untuk mendeteksi protein (antigen) yang bisa
menjadi tanda keberadaan parasit malaria. Hasilnya dapat diketahui dalam beberapa menit. Untuk
memastikan malaria, tidak cukup dengan pemeriksaan RDT saja. Diperlukan pemeriksaan darah di
bawah mikroskop untuk melihat keberadaan parasit dan membedakan jenis malaria. Pemeriksaan
RDT dan mikroskopis ini juga diterapkan di Puskesmas Tondasi untuk mengkonfirmasi kasus suspek
malaria. Pada tahun 2021, tidak adanya suspek malaria di wilayah Puskesmas Tondasi dengan
demikian pemeriksaan laboratorium untuk konfirmasi suspek malaria ini juga tidak dilaksanakan.

7.3.5 Persentase pengobatan standar kasus malaria positif

Pengobatan malaria harus mengikuti kebijakan nasional pengendalian di Indonesia.


Pengobatan dengan ACT hanya diberikan kepada penderita dengan hasil pemeriksaan darah malaria
positif. Penderita malaria tanpa komplikasi harus diobati dengan terapi kombinasi berbasis
arteminisin (ACT) plus primakuin sesuai dengan jenis plasmodiumnya. Setiap tenaga kesehatan
harus memastikan kepatuhan pasien meminum obat sampai habis melalui konseling agar tidak terjadi
resistensi Plasmodium terhadap obat. Penderita malaria berat harus diobati dengan Artesunate
intramuskular dan dilanjutkan ACT oral plus primakuin. Pengobatan sesuai standar ini diterapkan di
Puskesmas Tondasi jika didapatkan kasus malaria positif. Dengan tidak adanya kasus malaria positif
maka persentase pengobatan standar kasus malaria positif juga adalah nol (0).

7.3.6 Case fatality rate malaria

Case fatality rate malaria adalah angka kematian yang disebabkan oleh penyakit malaria
periode tertentu dibagi jumlah kasus dari penyakit malaria dalam waktu periode tertentu. Adapun
rumus CFR adalah sebagai berikut :

CFR = Jumlah kematian akibat malaria × 100%


Jumlah kasus malaria tekonfirmasi positif

Dengan demikian berdasarkan jumlah kasus positif maupun jumlah kematian malaria tahun 2021
yang nilainya adalah nol (0) maka CFR malaria tahun 2021 juga adalah nol (0).

7.3.7 Penderita kronis filariasis


Filariasis atau penyakit kaki gajah adalah sejumlah infeksi yang disebabkan oleh cacing
filaria yang ditularkan melalui berbagai jenis nyamuk dan dapat menyerang hewan maupun manusia.
Parasit filaria masuk ke tubuh manusia melalui gigitan nyamuk yang sudah terinfeksi. Infeksi ini
menyebabkan kerusakan pada sistem limfatik yang dapat mengakibatkan cacat permanen. Terdapat
berbagai faktor yang mempengaruhi kepadatan vektor filariasis salah satunya yaitu lingkungan.
Lingkungan yang ideal bagi nyamuk akan menjadi tempat potensial untuk perkembangbiakan
nyamuk. Selain itu faktor perilaku juga menjadi faktor risiko dari filariasis. Oleh karena itu, salah
satu upaya yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Tondasi terkait pencegahan filariasis adalah
dengan pemberian penyuluhan atau edukasi kepada masyarakat terutama mengenai personal hygiene
dan sanitasi lingkungan yang mana sangat erat kaitannya dengan penyakit ini. Filariasis termasuk
penyakit kronis yang bisa memberikan efek jangka panjang dan pembengkakan tubuh dalam waktu
yang lama hingga kehilangan kemampuan seksual. Komplikasi yang akan timbul jika filariasis tidak
segera mendapat penanganan yang tepat adalah cacat permanen, infeksi sekunder, serta kesehatan
jiwa terganggu. Berdasarkan data yang diperoleh dari programmer filariasis, sama halnya dengan
tahun 2020 untuk tahun 2021 tidak ditemukan kasus untuk filariasis kronis di wilayah Puskesmas
Tondasi.

7.4 Pengendalian Penyakit Tidak Menular

Penyakit tidak menular (PTM) adalah penyakit-penyakit yang tidak bisa ditularkan dari dari
orang ke orang yang perkembangannya berjalan perlahan dalam jangka waktu yang panjang (kronis).
Pada perjalanan awal PTM seringkali tidak bergejala, banyak yang tidak mengetahui dan menyadari
jika mengidap PTM. Sehingga banyak yang periksa ketika terjadi komplikasi dari PTM bahkan
berakibat kematian dini. Perubahan perilaku untuk melaksanakan gaya hidup sehat (GERMAS)
mutlak diperlukan untuk mencegah terjadinya PTM.

7.4.1 Persentase penderita hipertensi yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar

Hipertensi adalah istilah medis dari penyakit tekanan darah tinggi. Kondisi ini dapat
mengakibatkan berbagai komplikasi kesehatan yang membahayakan nyawa sekaligus meningkatkan
risiko terjadinya penyakit jantung, stroke, bahkan kematian. Seseorang bisa dikatakan mengalami
hipertensi bila pembacaan tekanan darah sistolik pada pengukuran selama dua hari berturut-turut
menunjukkan hasil yang lebih besar dari 140 mmHg dan atau pembacaan tekanan darah diastolik
menunjukkan hasil yang lebih besar dari 90 mmHg. Faktor risiko hipertensi adalah umur, gaya
hidup, dan riwayat penyakit keluarga.

Pelayanan kesehatan penderita hipertensi adalah pelayanan kesehatan sesuai standar kepada
seluruh penderita hipertensi usia 15 tahun ke atas sebagai upaya pencegahan sekunder di wilayah
kerjanya dalam kurun waktu satu tahun meliputi :
1. Pengukuran tekanan darah dilakukan minimal satu kali sebulan di fasilitas pelayanan kesehatan
2. Edukasi perubahan gaya hidup dan/ atau kepatuhan minum obat
Upaya- upaya pelayanan kesehatan yang sesuai standar pada penderita hipertensi telah diterapkan di
Puskesmas Tondasi. Pengukuran tekanan darah tidak hanya dilakukan pada pasien yang datang
berkunjung ke Puskesmas tapi juga pada pasien yang datang saat pelayanan posbindu maupun tim
medis keliling yang rutin dilaksanakan setiap bulan di desa-desa wilayah kerja Puskesmas Tondasi.
Tujuan dari pelayanan-pelayanan ini dilaksanakan di desa-desa adalah untuk memudahkan
masyarakat mendapatkan akses pelayanan kesehatan khususnya yang desanya berada di wilayah
kepulauan. Tidak lupa pula pemberian edukasi atau konseling juga diberikan untuk meningkatkan
pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pentingya pola hidup yang sehat serta kepatuhan
minum obat agar kondisi tekanan darah penderita hipertensi tetap terkontrol. Adapun persentase
penderita hipertensi yan mendapatkan pelayanan sesuai standar dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik 7.4.1 Persentase penderita hipertensi yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standar

Sumber : Programmer PTM tahun 2021


Berdasarkan grafik di atas diketahui bahwa dari 147 orang yang diperkirakan menderita
hipertensi, penderita hipertensi yang mendapat pelayanan sesuai standar sebanyak 59 orang. Jadi
secara keseluruhan persentase penderita hipertensi yang mendapat pelayanan sesuai standar adalah
40%. Walaupun capaiannya masih belum maksimal namun berbagai upaya akan dilakukan untuk
meningkatkan capaian tersebut dan memaksimalkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

7.4.2 Persentase penderita DM yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar


Diabetes melitus adalah penyakit ronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula di dalam
darah. Diabetes dapat disebabkan oleh beberapa kondisi seperti kurangnya produksi insulin,
gangguan respon tubuh terhadap insulin atau adanya pengaruh hormon lain yang menghambat kerja
insulin. Diabetes sendiri terdiri atas diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Tes yang umum dilakukan
untuk menegakkan diagnosa diabetes melitus adalah dengan pemeriksaan gula darah. Pengobatan
diabetes melitus tegantung dengan jenis/ tipe DM yang diderita. Adapun beberapa pilihan obat
penyakit gula diantaranya suntik insulin dan obat-obatan. Pengobatan ini bukan untuk
menyembuhkan namun untuk mengendalikan penyakitnya.
Pelayanan kesehatan penderita DM sesuai standar adalah pelayanan kesehatan yang diberikan
kepada seluruh penderita DM usia 15 tahun ke atas sebagai upaya pencegahan sekunder meliputi :
1. Pengukuran gula darah dilakukan minimal satu kali sebulan di fasilitas pelayanan kesehatan
2. Edukasi perubahan gaya hidup dan atau nutrisi
3. Melakukan rujukan jika diperlukan
Penerapan pelayanan sesuai standar ini juga diterapkan di Puskesmas Tondasi sebagai upaya
memberikan pelayanan kesehatan optimal pada masyarakat. Adapun persentase penderita DM di
wilayah kerja Puskesmas Tondasi yang mendapat pelayanan sesuai standar di tahun 2021 mencapai
100% dimana semua penderita DM mendapat atau memperoleh akses pelayanan kesehatan sesuai
standar. Hal ini tidak lepas dari peran aktif tenaga kesehatan serta partisipasi yang tinggi dari
masyarakat.

7.4.3 Persentase deteksi dini kanker leher rahim dan kanker payudara
Kanker leher rahim (serviks) adalah tumor ganas pada leher rahim yaitu bagian paling bawah
uterus. Angka harapan hidup pada penderita kanker serviks tergantung stadium yang dialaminya.
Tindakan pengobatan kanker serviks meliputi kemoterapi, radioterapi, bedah atau kombinasi
ketiganya. Peluang penderita kanker serviks untuk sembuh akan lebih besar jika kondisi ini
terdeteksi sejak dini. Deteksi dini kanker serviks dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya
IVA test, pap smear, kolposkopi, tes schiller, kuretase endoserviks dan biopsi.

Kanker payudara merupakan suatu jenis tumor ganas yang berkembang pada sel-sel
payudara. Kanker ini dapat tumbuh jika terjadi pertumbuhan yang abnormal dari sel-sel pada
payudara. Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang rentan menyerang wanita selain
kanker serviks. Kendati demikian peluang kesembuhan kanker payudara bisa semakin besar apabila
terdeteksi dini dan segera diobati. teknik SADARI (pemeriksaan payudara sendiri) dapat dilakukan
dengan menggunakan tangan dan penglihatan untuk memeriksa apakah terdapat perubahan fisik pada
payudara.

Persentase deteksi dini kanker leher rahim dan kanker payudara untuk tahun 2021 di
Puskesmas Tondasi adalah nol (0) persen. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Pada
kenyataannya pemeriksaan atau deteksi dini tidak hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan.
Untuk kasus kanker atau tumor payudara, deteksi dini dapat dilakukan dengan melakukan
pemeriksaan pada payudara sendiri. Namun kurangnya kesadaran masyarakat untuk melakukan
pemeriksaan dini guna mengantisipasi adanya penyakit tertentu serta budaya malu atau tabu untuk
melakukan pemeriksaan menjadi pemicu rendahnya angka deteksi dini kanker leher rahim dan
kanker payudara. Oleh karena itu perlunya upaya masif seperti edukasi pada masyarakat untuk
meningkatkan kesadaran serta pengetahuan akan pentingnya IVA test dan Sadanis khususnya pada
kaum wanita.
7.4.4 Persentase IVA positif pada perempuan usia 30-50 tahun

Tes IVA merupakan salah satu cara untuk deteksi dini penyakit kanker serviks atau kanker
mulut rahim dengan menggunakan asam asetat. Tes IVA diketahui tidak sakit, hanya membutuhkan
waktu singkat dan dinilai efektif mendeteksi kanker serviks. Wanita yang dianjurkan untuk tes IVA
yaitu usia 30- 50 tahun. Hasil tes IVA bisa segera diketahui setelah pemeriksaan dilakukan. Tes IVA
negatif menunjukkan tidak ditemukan adanya pertumbuhan sel pra kanker ataupun sel kanker di
dalam serviks. Adapun hasil tes IVA positif adalah pertanda adanya kelainan pada serviks.
Pada tahun 2021 di Puskesmas Tondasi, tidak ada pemeriksaan IVA jadi berbanding lurus
dengan hal ini makan tahun 2021 tidak ditemukkan pula hasil tes IVA positif. Maka dengan
demikian persentase IVA positif pada perempuan usia 30- 50 tahun adalah nol (0) persen.

7.4.5 Persentase tumor/benjolan payudara pada perempuan 30-50 tahun yang diskrining

Tumor/ benjolan payudara adalah jaringan lain yang tumbuh di dalam payudara. Sebagian
besar benjolan payudara bersifat jinak. Akan tetapi benjolan pada paudara juga bisa menjadi tanda
kanker payudara. Oleh karena itu penting untuk segera memeriksakan diri bila ada benjolan yang
tumbuh di payudara. Dengan kemampuan dan kapasitas tenaga dan fasilitas kesehatan di Puskesmas,
apabila ditemukan tumor/ benjolan pada payudara oleh nakes puskesmas, petugas kesehatan akan
merujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi seperti rumah sakit untuk mendapatkan konfirmasi
diagnosis dan tindakan lanjutan. Untuk persentase tumor/ benjolan pada perempuan 30-50 tahun
yang diskrining di wilayah kerja Puskesmas Tondasi tahun 2021 adalah nol (0) persen. Hal ini dapat
disebabkan karena tidak adanya perempuan yang terindikasi atau punya gelaja tumor payudara di
wilayah Puskesmas Tondasi atau karena tiada perempuan yang melakukan skrinning atau deteksi
dini tumor payudara.

7.4.6 Persentase pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat

Pelayanan kesehatan jiwa pada orang dengan gangguan jiwa berat adalah pelayanan
kesehatan sesuai standar kepada seluruh orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) berat (psikotik akut
dan skizofrenia) sebagai upaya pencegahan sekunder meliputi pemeriksaan kesehatan jiwa dan
edukasi. Penerapan pelayanan kesehatan ODGJ berat sesuai standar telah diterapkan di Puskesmas
Tondasi. Hal ini sebagai upaya untuk mendukung tercapainya SPM bidang kesehatan yaitu 100%
ODGJ mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar. Adapun Persentase pelayanan kesehatan
orang dengan gangguan jiwa berat tahun 2021 dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik 7.4.6 Persentase pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat

Sumber : Programmer Kesehatan Jiwa Tahun 2021


Berdasarkan data di atas dari 5 orang sasaran ODGJ berat di wilayah Puskesmas Tondasi,
hanya 1 orang yang mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar. Jadi persentase pelayanan
kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat Puskesmas Tondasi tahun 2021 adalah 20%. Hal ini
masih jauh dari standar SPM yaitu 100%. Oleh karena itu perlu upaya proaktif bukan hanya dari
masyarakat namun juga tenaga kesehatan puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan yang
optimal.
BAB VIII

KEADAAN LINGKUNGAN

Penyehatan lingkungan merupakan upaya pengendalian faktor risiko penyakit baik menular
maupun tidak menular melalui peningkatan kemampuan penyehatan, pengendalian dan pengamanan
terhadap media lingkungan baik secara fisik, biologi, kimia maupun sosial. Dalam rangka
memperkuat upaya penyehatan lingkungan guna mengurangi faktor risiko penyebaran penyakit
berbasis lingkungan pada masyarakat berbagai upaya kesehatan dilakukan oleh Puskesmas Tondasi.
Kegiatan utama untuk mewujudkan kualitas lingkungan sehat melalui kegiatan teknis penyehatan,
pengamanan dan pengendalian pada media air, udara, tanah, pangan, sarana bangunan dan vektor
atau binatang pembawa penyakit berupa penyehatan air dan sanitasi dasar, penyehatan permukiman
dan tempat tempat umum, penyehatan kawasan dan sanitasi darurat, Higine sanitasi pangan dan
pengamanan limbah khususnya limbah medis. Adapun pendekatan kegiatan penyehatan lingkungan
yang digunakan untuk mendorong mewujudkan kualitas lingkungan sehat melalui Konseling,
Inspeksi Kesehatan Lingkungan dan intervenesi kesehatan lingkungan.

8.1 Persentase sarana air minum dengan risiko rendah+sedang

Menurut WHO (2005), kurangnya akses terhadap air minum yang aman, bersama dengan
dengan hygiene dan sanitasi yang tidak memadai berkontribusi besar terhadap 1,8 juta kematian per
tahun karena penyakit diare. Secara definisi, air bersih merupakan air yang dapat digunakan untuk
keperluan sehari¬ hari yang kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan seperti syarat fisik, kimia
bakteriologis dan dapat diminum apabilah telah masak. Penyelenggara sarana air minum meliputi
PDAM /BPAM/PT yang terdaftar di persatuan perusahaan air minum seluruh Indonesia
(PERPAMSI), Sarana air minum perpipaan non PDAM, Sarana air minum bukan jaringan perpipaan
komunal (Sumur gali, sumur bor dengan pompa, penampungan air hujan, mata air terlindung,
terminal air/ tangki air, depot air minum). Adapun tingkatan risiko pencemaran sarana air minum
terbagi atas 3 tingkatan yaitu :

1. Sarana air minum dengan resiko rendah : Sarana air minum yang berdasarkan hasil inspeksi
kesehatan lingkungan pada parameter negatif kualitas fisik air minum memenuhi jawaban ya <
25%
2. Sarana air minum dengan resiko sedang : Sarana air minum yang berdasarkan hasil inspeksi
kesehatan lingkungan pada parameter negatif kualitas fisik air minum memenuhi jawaban ya
25%-50%
3. Sarana air minum dengan resiko tinggi : Sarana air minum yang berdasarkan hasil inspeksi
kesehatan lingkungan pada parameter negatif kualitas fisik air minum memenuhi jawaban ya >
75%

Melihat betapa besarnya pengaruh kualitas air minum terhadap tingkat kesehatan masyarakat,
maka tenaga sanitarian Puskesmas Tondasi melakukan pendekatan penyehatan air yang diawali
dengan kegiatan pengawasan kualitas air melalui inspeksi sanitasi yang ditindaklanjuti oleh kegiatan
perbaikan kualitas air dan pembinaan pemakai air, untuk pengamanan kualitas air dari risiko
pencemaran dengan melibatkan peran serta masyarakat. Inspeksi sanitasi dilaksanakan oleh petugas
Sanitasi Puskesmas dengan mendatangi sarana air bersih secara rutin. Adapun gambaran Persentase
sarana air minum dengan risiko rendah dan sedang di wilayah Puskesmas Tondasi dapat dilihat pada
grafik berikut :

Grafik 8.1 Persentase sarana air minum dengan risiko rendah+sedang

Sumber : Programmer Kesling Tahun 2021


Berdasarkan data di atas, terlihat bahwa Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) belum
dilakukan di semua sarana air minum yang tersedia. Adapun dari sarana air minum tersedia yang
dilakukan IKL, sarana air minum dengan resiko rendah dan sedang yang ditemukan yaitu sebanyak 1
sarana air minum yang terdapat di Desa Wanseriwu. Untuk desa-desa lain yang tidak terdapat sarana
air minum dengan resiko rendah dan sedang. Sehingga dengan demikian Persentase sarana air
minum dengan risiko rendah+sedang di wilayah Puskesmas Tondasi adalah 1,7 %.
8.2 Persentase sarana air minum memenuhi syarat

Selain untuk memeriksa tingkat resiko pencemaran sarana air minum yang tersedia, tujuan
lain dari Inspeksi Kesehatan Lingkungan untuk memeriksa kualitas air minum. Dalam proses
inspeksi sanitasi sarana air minum, setelah diketahui resiko pencemaran sarana air minum kemudian
dilanjutkan dengan pengujian kualitas air minum. Pengujian ini terdiri dari Pengujian Lapangan yang
dilakukan terhadap parameter lapangan (Suhu, pH, Sisa Klor, NH3, NO2, NO3) dan Pengujian
Laboratorium terhadap parameter wajib dan parameter tambahan. Gambaran persentase sarana air
minum memenuhi syarat di wilayah Puskesmas Tondasi dapat dilihat pada grafik berikut :

Grafik 8.2 Persentase sarana air minum memenuhi syarat

Sumber : Programmer Kesling Tahun 2021

Berdasarkan grafik di atas dari 81 sarana air minum yang tersedia, terdapat 58 sarana air
minum yang diambil sampelnya. Dari hasil pemeriksaan sampel terdapat 3 sarana air minum yang
memenuhi syarat dimana semuanya terletak di Desa Tondasi. Dengan demikian persentase sarana air
minum memenuhi syarat di wilayah Puskesmas Tondasi tahun 2021 adalah 5,1 %. Capaian
persentase ini masih tergolong rendah oleh karena itu perlu upaya keras dari tenaga sanitarian
Puskesmas untuk meningkatkan capaiannya di tahun mendatang.

8.3 Persentase penduduk dengan akses terhadap sanitasi yang layak (jamban sehat)

Fasilitas sanitasi yang layak (Jamban Sehat) adalah fasilitas sanitasi yang memenuhi syarat
kesehatan antara lain dilengkapi dengan leher angsa, tanki septik/Sistem Pengolahan Air Limbah
(SPAL), yang digunakan sendiri atau bersama. Jamban yang tidak layak dapat menjadi media
penularan penyakit, dimana hal ini karena adanya transmisi penyakit dari tinja. Berbagai penyakit
menular seperti hepatitis A, polio, kholera, dan lainnya merupakan penyakit yang terkait dengan
akses penyediaan jamban. Oleh karena itu perlunya penggunaan jamban sehat oleh seluruh lapisan
masyarakat. Adapun beberapa syarat Jamban Sehat antara lain :

 Tidak mencemari sumber air minum, letak lubang penampung berjarak 10-15 meter dari sumber
air minum.
 Tidak berbau dan tinja tidak dapat dijamah oleh serangga maupun tikus.
 Cukup luas dan landai/miring ke arah lubang jongkok sehingga tidak mencemari tanah di
sekitarnya.
 Mudah dibersihkan dan aman penggunannya.
 Dilengkapi dinding dan atap pelindung, dinding kedap air dan berwarna.
 Cukup penerangan
 Lantai kedap air
 Ventilasi cukup baik
 Tersedia air dan alat pembersih.

Adapun cakupan penduduk dengan akses terhadap sanitasi yang layak (jamban sehat) di wilayah
Puskesmas Tondasi dapat dilihat pada grafik berikut :

Grafik 8.3 Persentase penduduk dengan akses terhadap sanitasi yang layak (jamban sehat)

Sumber : Programmer Kesling Tahun 2021


Dari tabel di atas terlihat bahwa penduduk dengan persentase akses jamban sehat paling
tinggi terdapat di Desa Tondasi dengan persentase 98,6% sedangkan Desa Santiri memiliki
persentase paling rendah untuk akses terhadap jamban sehat. Secara keseluruhan capaian untuk akses
terhadap jamban sehat sudah cukup baik meskipun masih ada beberapa desa yang capaiannya masih
rendah. Oleh karena itu perlunya kegiatan edukasi atau konseling kesehatan oleh sanitarian
puskesmas untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya
penggunaan jamban sehat.

8.4 Persentase desa STBM

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) merupakan pendekatan untuk merubah perilaku
higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan. Program STBM
memiliki indikator outcome dan output. Indikator outcome STBM yaitu menurunnya kejadian
penyakit diare dan penyakit berbasis lingkungan lainnya yang berkaitan dengan sanitasi dan perilaku.
Sedangkan indikator output STBM adalah setiap individu dan komunitas mempunyai akses terhadap
sarana sanitasi dasar sehingga dapat mewujudkan komunitas yang bebas dari buang air di sembarang
tempat (ODF), setiap rumah tangga telah menerapkan pengelolaan air minum dan makanan yang
aman di rumah tangga, setiap rumah tangga dan sarana pelayanan umum dalam suatu komunitas
(seperti sekolah, kantor, rumah makan, puskesmas, pasar, terminal) tersedia fasilitas cuci tangan (air,
sabun, sarana cuci tangan), sehingga semua orang mencuci tangan dengan benar, setiap rumah
tangga mengelola limbahnya dengan benar, dan setiap rumah tangga mengelola sampahnya dengan
benar.

Terdapat 5 pilar STBM yaitu stop buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun,
pengolahan makanan dan minuman rumah tangga, pengamanan sampah rumah tangga dan
pengelolaan limbah cair rumah tangga. Desa melaksanakan STBM berarti Desa tersebut sudah
melakukan pemicuan minimal 1 dusun, mempunyai tim kerja masyarakat/Natural Leader, dan telah
mempunyai rencana tindak lanjut/ rencana kerja masyarakat untuk menuju Sanitasi Total. Untuk
wilayah Puskesmas Tondasi telah dilaksanakan STBM sejak tahun 2020. Adapun desa yang telah
menjadi desa STBM adalah Desa Tondasi.

8.5 Persentase tempat-tempat umum memenuhi syarat kesehatan

Tempat- tempat umum merupakan tempat atau sarana yang diselenggarakan pemerintah atau
swasta atau perorangan yang digunakan untuk kegiatan bagi masyarakat yang meliputi sarana
kesehatan, sarana sekolah, tempat ibadah dan pasar. Tempat- tempat umum yang memenuhi syarat
kesehatan adalah tempat dan fasilitas umum yang memenuhi persyaratan dalam pencegahan
terjadinya masalah kesehatan.
Untuk wilayah kerja Puskesmas Tondasi di tahun 2021 dari 19 sarana TTU yang ada yang
meliputi sarana pendidikan, sarana kesehatan, dan tempat ibadah, terdapat 5 sarana TTU yang
memenuhi syarat kesehatan. Tempat- tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan tersebut terdiri
atas 2 sekolah dasar, 1 sekolah menengah atas, 1 puskesmas dan 1 tempat ibadah. Secara keseluruhan
persentase tempat-tempat umum memenuhi syarat kesehatan yaitu sebesar 26%. Hasil ini masih
tergolong rendah dibandingkan target yang diharapkan. Oleh karena itu perlu adanya upaya yang
lebih optimal dari sanitarian untuk mengedukasi masyarakat akan pentingnya sanitasi dan hygiene di
tempat- tempat umum tersebut dan tentu saja perlu partisipasi dari masyarakat itu sendiri.

8.6 Persentase tempat pengelolaan makanan memenuhi syarat kesehatan

Tempat pengelolaan makanan (TPM) adalah usaha pengelolaan makanan yang meliputi jasa
boga, rumah makan, depot air minum, kantin dan makanan jajanan. Berkaitan dengan hal tersebut,
maka dalam rangka upaya preventif dan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, maka
dilakukan pengawasan dan pembinaan tempat pengelolaan makanan oleh sanitarian Puskesmas
Tondasi untuk menjaga keamanan makanan yang beredar di masyarakat. Adapun pembinaan yang
dilakukan berupa edukasi mengenai penerapan hygiene sanitasi dalam pengelolaan makanan. Ruang
lingkup syarat kesehatan yang mesti dipenuhi oleh pemilik tempat pengelolaan makanan terdiri atas
beberapa aspek diantaranya lokasi, konstruksi, halaman, lantai, dinding, pencahayaan, ventilasi,
ruang pengelolaan makanan, air bersih, jamban, kamar mandi, tempat sampah, dan lain-lain.

Untuk wilayah Puskesmas Tondasi di tahun 2021 dari 17 jumlah TPM yang terdiri atas
rumah makan, depot air minum, kantin dan sentra penjualan makanan jajanan, terdapat 10 TPM yang
memenuhi syarat kesehatan. Jadi persentase keseluruhan untuk TPM yang ada di wilayah Puskesmas
Tondasi yang memenuhi syarat kesehatan adalah 58,8 %. Diharapkan dengan upaya pembinaan
yang berkelanjutan kepada masyarakat capaian ini dapat meningkat di tahun- tahun mendatang.
BAB IX

PENUTUP

9.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisi data dasar dan pencapaian kegiatan yang dilaksanakan di Puskesmas
Tondasi maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Pelayanan kesehatan telah diupayaan untuk dilaksanakan secara maksimal baik pelayanan di
Puskesmas maupun pelayanan langsung di masyarakat dengan terjun langsung ke desa-desa
yang masyarakatnya sulit untuk mengakses fasilitas kesehatan namun terkadang masih
ditemukkan partisipasi yang rendah dari masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang
diberikan
2. Sarana kesehatan ( bangunan fisik) Puskesmas Tondasi sudah cukup memadai
3. Sumber daya manusia kesehatan Puskesmas Tondasi sudah mencukupi standar sesuai dengan
Permenkes 43 tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
4. Program esensial dan pengembangan sudah berjalan namun beberapa program masih belum
mencapai standar untuk capaian programnya atau capaian program rendah
5. Manajemen terkait data Puskesmas masih belum maksimal karena kendala sarana khusunya
sarana untuk Sistem Informasi Kesehatan

9.2 Saran
1. Pemberdayaan dan kemandirian masyarakat dalam upaya kesehatan masih perlu ditingkatkan
melalui kemitraan yang setara, terbuka dan saling menguntungkan baik pemerintah maupun
swasta dalam upaya pemberdayaan perilaku hidup bersih dan sehat;
2. Sarana dan prasarana Puskesmas telah memadai namun diharapkan adanya pengadaan sarana
dan prasarana pendukung lainnya agar pelayanan kesehatan yang diberikan dapat lebih
maksimal
3. Sumber daya kesehatan Puskesmas telah memenuhi syarat namun jika diperlukkan maka
penambahan tenaga kesehatan yang kompeten dapat dilakukan demi pelayanan kesehatan yang
lebih optimal
4. Perlu adanya ide-ide atau terobosan baru dari para tenaga kesehatan dalam pelaksanaan
kegiatan programnya sehingga capaian programnya dapat meningkat
5. Perlu adanya upaya untuk meningkatkan Sistem Informasi Kesehatan baik sarana kesehatan
milik pemerintah maupun swasta melalui sistem pencatatan dan pelaporan yang lengkap dan
tepat baik sehingga didapat data yang lengkap dan valid;
LAMPIRAN
RESUME PROFIL KESEHATAN
KABUPATEN/KOTA MUNABARAT
TAHUN 2020

ANGKA/NILAI No.
NO INDIKATOR
L P L+P Satuan Lampiran
I GAMBARAN UMUM
1 Luas Wilayah 76 Km2 Tabel 1
2 Jumlah Desa/Kelurahan 0 Desa/Kel Tabel 1
3 Jumlah Penduduk 3,503 3,347 6,850 Jiwa Tabel 2
4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 3.9 Jiwa Tabel 1
5 Kepadatan Penduduk /Km2 90.5 Jiwa/Km2 Tabel 1
6 Rasio Beban Tanggungan 32.3 per 100 penduduk produktif Tabel 2
7 Rasio Jenis Kelamin 104.7 Tabel 2
8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 50.9 49.1 100.0 % Tabel 3
9 Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi
a. SMP/ MTs 56.5 43.5 100.0 % Tabel 3
b. SMA/ SMK/ MA 54.5 45.5 100.0 % Tabel 3
c. Sekolah menengah kejuruan #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 3
d. Diploma I/Diploma II 28.3 71.7 100.0 % Tabel 3
e. Akademi/Diploma III #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 3
f. Universitas/Diploma IV #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 3
g. S2/S3 (Master/Doktor) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 3

II SARANA KESEHATAN
II.1 Sarana Kesehatan
10 Jumlah Rumah Sakit Umum 1 RS Tabel 4
11 Jumlah Rumah Sakit Khusus 0 RS Tabel 4
12 Jumlah Puskesmas Rawat Inap 0 Puskesmas Tabel 4
13 Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap 0 Puskesmas Tabel 4
14 Jumlah Puskesmas Keliling 4 Puskesmas keliling Tabel 4
15 Jumlah Puskesmas pembantu 3 Pustu Tabel 4
16 Jumlah Apotek 0 Apotek Tabel 4
17 RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 #REF! % Tabel 6

II.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan


18 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 4.8 14.9 9.8 % Tabel 5
19 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 0.0 0.0 0.0 % Tabel 5
20 Angka kematian kasar/Gross Death Rate (GDR) di RS #REF! #REF! #REF! per 1.000 pasien keluar Tabel 7
21 Angka kematian murni/Nett Death Rate (NDR) di RS #REF! #REF! #REF! per 1.000 pasien keluar Tabel 7
22 Bed Occupation Rate (BOR) di RS #REF! % Tabel 8
23 Bed Turn Over (BTO) di RS #REF! Kali Tabel 8
24 Turn of Interval (TOI) di RS #REF! Hari Tabel 8
25 Average Length of Stay (ALOS) di RS #REF! Hari Tabel 8
26 Puskesmas dengan ketersediaa obat vaksin & essensial 0.0 % Tabel 9

II.3 Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)


27 Jumlah Posyandu 8 Posyandu Tabel 10
28 Posyandu PURI Aktif 100.00 % Tabel 10
29 Rasio posyandu per 100 balita - per 100 balita Tabel 10
30 Posbindu PTM 8 Posbindu PTM Tabel 10

III SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN


31 Jumlah Dokter Spesialis 0 0 0 Orang Tabel 11
32 Jumlah Dokter Umum 0 1 1 Orang Tabel 11
33 Rasio Dokter (spesialis+umum) 0.00 per 100.000 penduduk Tabel 11
34 Jumlah Dokter Gigi + Dokter Gigi Spesialis 1 1 2 Orang Tabel 11
35 Rasio Dokter Gigi (termasuk Dokter Gigi Spesialis) 29.2 per 100.000 penduduk Tabel 11
36 Jumlah Bidan 0 Orang Tabel 12
37 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 0.0 per 100.000 penduduk Tabel 12
38 Jumlah Perawat 1 9 10 Orang Tabel 12
39 Rasio Perawat per 100.000 penduduk 146.0 per 100.000 penduduk Tabel 12
40 Jumlah Tenaga Kesehatan kesehatan 0 4 4 Orang Tabel 13
41 Jumlah Tenaga Sanitasi 0 2 2 Orang Tabel 13
42 Jumlah Tenaga Gizi 0 1 1 Orang Tabel 13
43 Jumlah Tenaga Kefarmasian 0 0 0 Orang Tabel 15

IV PEMBIAYAAN KESEHATAN
44 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan 81.55 % Tabel 17
45 Desa yang memanfaatkan dana desa untuk kesehatan #DIV/0! % Tabel 18
46 Total Anggaran Kesehatan 0 Rp Tabel 19
47 APBD Kesehatan terhadap APBD Kab/Kota #DIV/0! % Tabel 19
48 Anggaran Kesehatan Perkapita 0 Rp Tabel 19

V KESEHATAN KELUARGA
V.1 Kesehatan Ibu
49 Jumlah Lahir Hidup 0 0 112 Orang Tabel 20
50 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 0.0 0.0 50.8 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 20
51 Jumlah Kematian Ibu 0 Ibu Tabel 21
52 Angka Kematian Ibu (dilaporkan) #DIV/0! per 100.000 Kelahiran Hidup Tabel 21
53 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 81.3 % Tabel 23
54 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 46.2 % Tabel 23
55 Ibu hamil dengan imunisasi Td2+ 26.3 % Tabel 24
56 Ibu Hamil Mendapat Tablet Tambah Darah 90 41.5 % Tabel 27
57 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 49.7 % Tabel 23
58 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan di Fasyankes 44.2 % Tabel 23
59 Pelayanan Ibu Nifas KF3 42.3 % Tabel 23
60 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 45.4 % Tabel 23
61 Penanganan komplikasi kebidanan 7.6 % Tabel 30
62 Peserta KB Aktif 54.5 % Tabel 28
63 Peserta KB Pasca Persalinan 1.2 % Tabel 29

V.2 Kesehatan Anak


64 Jumlah Kematian Neonatal 3 0 0 neonatal Tabel 31
65 Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) #DIV/0! #DIV/0! 0.0 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 31
66 Jumlah Bayi Mati 0 0 0 bayi Tabel 31
67 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) #DIV/0! #DIV/0! 0.0 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 31
68 Jumlah Balita Mati 0 0 0 Balita Tabel 31
69 Angka Kematian Balita (dilaporkan) #DIV/0! #DIV/0! 0.0 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 31
70 Penanganan komplikasi Neonatal 29.0 0.0 11.9 % Tabel 30
71 Bayi baru lahir ditimbang 80 88 85 % Tabel 33
72 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 16.22 6.90 10.53 % Tabel 33
73 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 89.13 80.30 83.93 % Tabel 34
74 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) - #DIV/0! 75.89 % Tabel 34
75 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 59.06 % Tabel 35
76 Pelayanan kesehatan bayi 89.13 80.30 83.93 % Tabel 36
77 Desa/Kelurahan UCI - % Tabel 37
ANGKA/NILAI No.
NO INDIKATOR
L P L+P Satuan Lampiran
78 Cakupan Imunisasi Campak/MR pada Bayi 94.03 104.55 99.25 % Tabel 39
79 Imunisasi dasar lengkap pada bayi 92.54 90.91 91.73 % Tabel 39
80 Bayi Mendapat Vitamin A 87.39 % Tabel 41
81 Anak Balita Mendapat Vitamin A 92.61 % Tabel 41
82 Pelayanan kesehatan balita 187.89 171.79 - % Tabel 42
83 Balita ditimbang (D/S) 70.59 70.22 70.39 % Tabel 43
84 Balita gizi kurang (BB/umur) 8.43 % Tabel 44
85 Balita pendek (TB/umur) 8.20 % Tabel 44
86 Balita kurus (BB/TB) 0.47 Tabel 44
87 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa Kelas 1 SD/MI 75.95 % Tabel 45
88 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa Kelas 7 SMP/MTs 70.00 % Tabel 45
89 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa Kelas 10 SMA/MA 72.97 % Tabel 45
V.3 Kesehatan Usia Produktif dan Usia Lanjut
90 Pelayanan Kesehatan Usia Produktif 10.79 35.17 23.07 % Tabel 48
91 Pelayanan Kesehatan Usila (60+ tahun) 64.29 77.27 70.72 % Tabel 49

VI PENGENDALIAN PENYAKIT
VI.1 Pengendalian Penyakit Menular Langsung
93 Persentase orang terduga TBC mendapatkan pelayanan
sesuai standar #DIV/0! % Tabel 51
94 CNR seluruh kasus TBC 0.00 per 100.000 penduduk Tabel 51
95 Case detection rate TBC 0.00 % Tabel 51
96 Cakupan penemuan kasus TBC anak 0.00 % Tabel 51
97 Angka kesembuhan BTA+ #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 52
98 Angka pengobatan lengkap semua kasus TBC #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 52
99 Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) semua kasus TBC
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 52
100 Jumlah kematian selama pengobatan #DIV/0! per 100.000 penduduk Tabel 52
101 Penemuan penderita pneumonia pada balita 0.0 % Tabel 53
102 Balita Pneumonia yang diberikan tatalaksana standar 100.0 % Tabel 53
103 Puskesmas yang melakukan tatalaksana standar
pneumonia min 60% 1.0 % Tabel 53
104 Jumlah Kasus HIV 0 0 0 Kasus Tabel 54
105 Jumlah Kasus Baru AIDS 0 0 0 Kasus Tabel 55
106 Jumlah Kematian karena AIDS 0 0 0 Jiwa Tabel 55
107 Persentase Diare ditemukan dan ditangani pada balita 13.0 % Tabel 56
108 Persentase Diare ditemukan dan ditangani pada semua umur 8.3 % Tabel 56
109 Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) 0 0 0 Kasus Tabel 57
110 Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 0.0 #DIV/0! 0.0 per 100.000 penduduk Tabel 57
111 Persentase Kasus Baru Kusta anak 0-14 Tahun #DIV/0! % Tabel 58
112 Persentase Cacat Tingkat 0 Penderita Kusta #DIV/0! % Tabel 58
113 Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta #DIV/0! % Tabel 58
114 Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0.0 per 100.000 penduduk Tabel 58
115 Angka Prevalensi Kusta 0.0 per 10.000 Penduduk Tabel 59
116 Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 60
117 Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) #DIV/0! #DIV/0! 133.3 % Tabel 60

VI.2 Pengendalian Penyakit yang Dapat Dicegah dengan


Imunisasi
118 AFP Rate (non polio) < 15 th 0.0 per 100.000 penduduk <15 tahun Tabel 61
119 Jumlah Kasus Difteri 0 0 0 Kasus Tabel 62
120 Case Fatality Rate Difteri 0.0 % Tabel 62
121 Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0 Kasus Tabel 62
122 Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 0 0 Kasus Tabel 62
123 Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum 0.0 % Tabel 62
124 Jumlah Kasus Hepatitis B 45 45 0 Kasus Tabel 62
125 Jumlah Kasus Suspek Campak 0 0 0 Kasus Tabel 62
126 Insiden rate Campak 0.0 0.0 0.0 per 100.000 penduduk Tabel 62
127 KLB ditangani < 24 jam #DIV/0! % Tabel 63

VI.3 Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik


128 Angka kesakitan (Incidence Rate) DBD 0.0 0.0 0.0 per 100.000 penduduk Tabel 65
129 Angka kematian (Case Fatality Rate) DBD #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 65
130 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) 0.0 0.0 0.0 per 1.000 penduduk Tabel 66
131 Konfirmasi laboratorium pada suspek Malaria #DIV/0! % Tabel 66
132 Pengobatan standar kasus Malaria positif #DIV/0! % Tabel 66
133 Case Fatality Rate Malaria #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 66
134 Penderita Kronis Filariasis 0 0 0 Kasus Tabel 67

VI.4 Pengendalian Penyakit Tidak Menular


135 Penderita Hipertensi Mendapat Pelayanan Kesehatan 82.5 0.0 40.1 % Tabel 68
136 Penyandang DM mendapatkan pelayanan kesehatan
sesuai standar 100.0 % Tabel 69
138 Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara #DIV/0! % perempuan usia 30-50 tahun Tabel 70
139 Persentase IVA positif pada perempuan usia 30-50 tahun #DIV/0! % Tabel 70
140 % tumor/benjolan payudara pada perempuan 30-50 tahun #DIV/0! % Tabel 70
141 Pelayanan Kesehatan Orang dengan Gangguan Jiwa Berat 20.0 % Tabel 71

VII KESEHATAN LINGKUNGAN


142 Penduduk dengan akses berkelanjutan terhadap air minum 6.4
berkualitas (layak) % Tabel 72
143 Sarana air minum dengan risiko R+S 1.7 % Tabel 73
144 Sarana air minum memenuhi syarat 5.1 % Tabel 73
145 Penduduk dengan akses terhadap sanitasi yang layak 0.0
(jamban sehat) % Tabel 74
146 Desa STBM #DIV/0! % Tabel 75
147 Tempat-tempat umum memenuhi syarat kesehatan 26.3 % Tabel 76
148 Tempat pengelolaan makanan memenuhi syarat kesehatan #DIV/0! % Tabel 77
TABEL 1

LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,


DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
2021
LUAS JUMLAH JUMLAH RATA-RATA
JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS NAMA DESA WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH
2 DESA KEL DESA/KEL PENDUDUK
(km ) TANGGA TANGGA
1 2 3 4 5 6 7 8 9=(7/8)
1 KECAMATAN TIWORO UTARA PUSKESMAS TONDASI DESA TONDASI 17.38 989 220 3.70
DESA SANTIRI 17.88 1,941 501 3.87
DESA TIGA 1.20 858 202 4.25
DESA WANSERIWU 24.8 955 262 3.65
DESA TASIPI 4.26 768 215 3.57
DESA BERO 3.00 485 119 4.08
DESA MANDIKE 5.00 472 132 3.58
DESA SANTIGI 2.24 382 102 3.75
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
#REF! #DIV/0!
JUMLAH (KECAMATAN) 75.71 - - - 6,850 1,753 3.91

Sumber: Data PIS-PK


- sumber lain…... (sebutkan)

Jenjang Koordinasi Tingkat Puskesmas


Penanggung Jawab Nama Tanda Tangan Ket Tanggal
Pengelola Program Puskesmas
Koordinator UKM/UKP/Admin
Kepala Puskesmas
KEPADATAN
PENDUDUK
2
per km
10=(7/3)
57
109
715 1,874
39 6,506
180 8,465
162 4,202
94 5,155
171 7,305
#DIV/0! 5,501
#DIV/0! 7,409
#DIV/0! 5,528
90 51,945

Jenjang Koordinasi Tingkat Dinas Kesehatan


Ket
Penanggung Jawab Nama Tanda Tangan
Tanggal
Pengelola Program Dinas Kesehatan
Kepala Seksi
Kepala Bidang
TABEL 2

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR


KABUPATEN MUNA BARAT

JUMLAH PENDUDUK

NO KELOMPOK UMUR (TAHUN) LAKI-LAKI+ RASIO JENIS


LAKI-LAKI PEREMPUAN
PEREMPUAN KELAMIN

1 2 3 4 5=(3+4) 6=(3/4*100)
1 0-4 223 201 424 111
2 5-9 286 261 547 110
3 10 - 14 281 277 558 101
4 15 - 19 173 165 338 105
5 20 - 24 312 334 646 93
6 25 - 29 341 310 651 110
7 30 - 34 300 312 612 96
8 35 - 39 327 311 638 105
9 40 - 44 310 289 599 107
10 45 - 49 330 302 632 109
11 50 - 54 256 232 488 110
12 55 - 59 252 243 495 104
13 60 - 64 43 37 80 116
14 65 - 69 40 35 75 114
15 70 - 74 21 25 46 84
16 75+ 8 13 21 62
JUMLAH 3503 3,347 6,850 105
ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) 32

Sumber: -
- Sumber lain…... (sebutkan)
TABEL 3
PENDUDUK BERUMUR 15 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF
DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN
TAHUN 2021

JUMLAH PERSENTASE
NO VARIABEL
LAKI-LAKI+ LAKI-LAKI+
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN
PEREMPUAN PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8

1 PENDUDUK BERUMUR 15 TAHUN KE ATAS 2,713 2,608 5,321 51 49 100


2 PENDUDUK BERUMUR 15 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF 2,645 2,552 5,197 51 49 100
3 PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN:

a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!


b. SD/MI 650 519 1,169 56 44 100
c. SMP/ MTs 251 193 444 57 43 100
d. SMA/ MA/ SMK 180 150 330 55 45 100
e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
f. DIPLOMA I/DIPLOMA II, III.IV / S1/ keatas 15 38 53 28 72 100
g. AKADEMI/DIPLOMA III 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Sumber:
TABEL 4

JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN


2021

PEMILIKAN/PENGELOLA
NO FASILITAS KESEHATAN PEM.KAB/
KEMENKES PEM.PROV TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
KOTA
1 2 3 4 5 6 7 8 9
RUMAH SAKIT
1 RUMAH SAKIT UMUM 0 0 1 0 0 0 1
2 RUMAH SAKIT KHUSUS 0 0 0 0 0 0 -
PUSKESMAS DAN JARINGANNYA
1 PUSKESMAS RAWAT INAP 0 0 0 0 0 0 -
2 - JUMLAH TEMPAT TIDUR
3 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 0 0 0 0 0 0
4 PUSKESMAS KELILING 0 0 4 0 0 0 4
5 PUSKESMAS PEMBANTU 0 0 3 0 0 0 3
SARANA PELAYANAN LAIN
1 RUMAH BERSALIN 0 0 0 0 0 0 -
2 KLINIK PRATAMA 0 0 0 0 0 0 -
3 KLINIK UTAMA 0 0 0 0 0 0 -
4 BALAI PENGOBATAN 0 0 0 0 0 0 -
5 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 0 0 0 0 0 0 -
6 PRAKTIK DOKTER UMUM PERORANGAN 0 0 0 0 0 0 -
7 PRAKTIK DOKTER GIGI PERORANGAN 0 0 0 0 0 0 -
8 PRAKTIK DOKTER SPESIALIS PERORANGAN 0 0 0 0 0 0 -
9 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0 -
10 BANK DARAH RUMAH SAKIT 0 0 0 0 0 0 -
11 UNIT TRANSFUSI DARAH 0 0 0 0 0 0 -
SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN
1 INDUSTRI FARMASI 0 0 0 0 0 0 -
2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0 -
3 USAHA MIKRO OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0 -
4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN 0 0 0 0 0 0 -
5 PEDAGANG BESAR FARMASI 0 0 0 0 0 0 -
6 APOTEK 0 0 0 0 0 0 -
7 APOTEK PRB 0 0 0 0 0 0 -
8 TOKO OBAT 0 0 0 0 0 0 -
9 TOKO ALKES 0 0 0 0 0 0 -

Sumber: Data Puskesmas Tondasi


TABEL 5
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
TAHUN 2021

JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA


NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

A Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama 169 499 668 0 0 0 1 0 1

1 Puskesmas
Puskesmas
2 Rumah Sakit
RSUD Muna Barat
3 Klinik Pratama
1
dst
4 Praktik Mandiri Dokter
1
dst
5 Praktik Mandiri Dokter Gigi
1
dst
6 Praktik Mandiri Bidan
1
dst
7 Praktek Mandiri Tenaga Kesehatan Lainnya

SUB JUMLAH I
JUMLAH (KAB/KOTA) 169 499 668 0 0 0
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 3,503 3,347 6,850 3,503 3,347 6,850
CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 4.8 14.9 9.8 0.0 0.0 0.0

Sumber: Data Kunjungan Sakit


Catatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan
TABEL 9

PERSENTASE PUSKESMAS DENGAN KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN ESENSIAL


2021

KETERSEDIAAN OBAT &


NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/ KEL
VAKSIN ESENSIAL*

1 2 3 4

1 KECAMATAN TIWORO UTARA PUSKESMAS TONDASI DESA TONDASI V


DESA SANTIRI V
DESA TIGA V
DESA WANSERIWU V
DESA TASIPI V
DESA BERO V
DESA MANDIKE V
DESA SANTIGI V

JUMLAH PUSKESMAS YANG MEMILIKI 80% OBAT DAN VAKSIN ESENSIAL

JUMLAH PUSKESMAS YANG MELAPOR


% PUSKESMAS DENGAN KETERSEDIAAN OBAT & VAKSIN ESENSIAL

Sumber: Data Farmasi Puskesmas Tondasi


Keterangan: *) beri tanda "V" jika puskesmas memiliki obat dan vaksin esensial ≥80%
*) beri tanda "X" jika puskesmas memiliki obat dan vaksin esensial <80%
*) jika puskesmas tersebut tidak melapor, mohon dikosongkan atau tidak memberi tanda "V" maupun "X"
TABEL 10
JUMLAH POSYANDU DAN POSBINDU PTM* MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
2021

STRATA POSYANDU POSYANDU AKTIF JUMLAH


NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/ KEL PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI (PURI)* POSBINDU
JUMLAH PTM**
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 KECAMATAN TIWORO UTARA PUSKESMAS TONDASI DESA TONDASI 0 0.0 0 0.0 1 100.0 0 0.0 1 1 100.0 1
DESA SANTIRI 0 0.0 0 0.0 1 100.0 0 0.0 1 1 100.0 1
DESA TIGA 0 0.0 0 0.0 1 100.0 0 0.0 1 1 100.0 1
DESA WANSERIWU 0 0.0 0 0.0 1 100.0 0 0.0 1 1 100.0 1
DESA TASIPI 0 0.0 0 0.0 1 100.0 0 0.0 1 1 100.0 1
DESA BERO 0 0.0 0 0.0 1 100.0 0 0.0 1 1 100.0 1
DESA MANDIKE 0 0.0 0 0.0 1 100.0 0 0.0 1 1 100.0 1
DESA SANTIGI 0 0.0 0 0.0 1 100.0 0 0.0 1 1 100.0 1
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
JUMLAH 0 0.0 0 0 8 100.0 0 0 8 8 100.0 8
RASIO POSYANDU PER 100 BALITA

Sumber: Data Promkes


TABEL 11

JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN


2021

DOKTER
DR SPESIALIS a DOKTER UMUM TOTAL DOKTER GIGI
GIGI SPESIALIS
TOTAL
NO UNIT KERJA
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 PUSKESMAS TONDASI 0 1 1 0 1 1 0 1 1 2
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN

JUMLAH 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 2
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK b 0.00 29.20
Keterangan : a) Jumlah termasuk S3; b) Tenaga kesehatan yang bertugas di lebih dari satu tempat, hanya dihitung satu kali
Sumber: Data SDMK Puskesmas Tondasi
TABEL 12

JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN DI FASILITAS KESEHATAN


2021

NO UNIT KERJA PERAWATa BIDAN


L P L+P
1 2 3 4 5 6

1 PUSKESMAS TONDASI 1 9 10 8

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN


JUMLAH 1 9 10
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUKb 146.0 0.0

Sumber: Data SDMK Puskesmas Tondasi


TABEL 13

JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT, KESEHATAN LINGKUNGAN, DAN GIZI DI FASILITAS KESEHATA
2021

KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN LINGKUNGAN


NO UNIT KERJA
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8
1 PUSKESMAS TONDASI 0 4 4 0 2 2

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN


JUMLAH 0 4 4 0 2 2
a
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 58.4 29.2

Sumber: Data SDMK Puskesmas Tondasi


JUMLAH TENAGA TEKNIK BIOMEDIKA, KETERAPIAN FISIK, DAN KETEKNISAN MEDIK DI FASILITAS KESEHATAN
TAHUN 2021

NO UNIT KERJA AHLI LABORATORIUM MEDIK TENAGA TEKNIK BIOMEDIKA LAINNYA KETERAPIAN FISIK KETEKNISIAN MEDIS

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 PUSKESMAS TONDASI 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN

JUMLAH 1 0 0 0
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUKa 14.6 0.0 0.0 0.0

Sumber: Data SDMK Puskesmas Tondasi


Keterangan : a) Tenaga kesehatan yang bertugas di lebih dari satu tempat, hanya dihitung satu kali
TABEL 15

JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATAN


2021

TENAGA KEFARMASIAN
a
NO UNIT KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN APOTEKER TOTAL
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 PUSKESMAS TONDASI 1 0 1 0 1 1 1 1 2

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN


JUMLAH
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK b 0.00 0.00 0.00

ber: Data SDMK Puskesmas Tondasi


uk analis farmasi, asisten apoteker, dan sarjana farmasi;
n yang bertugas di lebih dari satu tempat, hanya dihitung satu kali
TABEL 16

JUMLAH TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN


2021

TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN


TOTAL
NO UNIT KERJA PEJABAT STRUKTURAL TENAGA PENDIDIK TENAGA DUKUNGAN MANAJEMEN

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 PUSKESMAS TONDASI 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0
JUMLAH 0 1 1 0 0 0 15 13 0 0 0 0

Sumber : Data SDMK Puskesmas Tondasi


TABEL 17

CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK MENURUT JENIS JAMINAN


2021

PESERTA JAMINAN KESEHATAN


NO JENIS KEPESERTAAN
JUMLAH %
1 2 3 4

PENERIMA BANTUAN IURAN (PBI)

1 PBI APBN

2 PBI APBD 2,381

SUB JUMLAH PBI 2,381

NON PBI

1 Pekerja Penerima Upah (PPU)

Pekerja Bukan Penerima Upah


2
(PBPU)/mandiri

3 Bukan Pekerja (BP) 0 0.0

SUB JUMLAH NON PBI

JUMLAH 5,586 81.5

Sumber: Data BPJS


TAB
EL

PERSENTASE DESA YANG MEMANFAATKAN DANA DESA UNTUK KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
2021

DESA

NO PUSKESMAS YG MEMANFAATKAN
DESA DANA DESA UNTUK %
KESEHATAN

1 3 4 5 6
1 PUSKESMAS TONDASI DESA TONDASI V #VALUE!
DESA SANTIRI V #VALUE!
DESA TIGA V #VALUE!
DESA WANSERIWU V #VALUE!
DESA TASIPI V #VALUE!
DESA BERO V #VALUE!
DESA MANDIKE V #VALUE!
DESA SANTIGI V #VALUE!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

JUMLAH - - #DIV/0!

Sumber: Data Promkes


TABEL 19

ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA


TAHUN 2021

ALOKASI
ANGGARAN REALISASI ANGGARAN KESEHATAN
NO SUMBER BIAYA KESEHATAN
Rupiah Rupiah %
1 2 3 4

ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:

1 APBD KAB/KOTA #DIV/0!


a. Belanja Langsung
b. Belanja Tidak Langsung
c. Dana Alokasi Khusus (DAK)
- DAK fisik
1. Reguler
2. Penugasan
3. Afirmasi
- DAK non fisik
1. BOK 937,565,434 872,458,900
2. Akreditasi
3. Jampersal 42,020,000
2 APBD PROVINSI - #DIV/0!
a. Belanja Langsung
b. Belanja Tidak Langsung
c. Dana Alokasi Khusus (DAK) : BOK

3 APBN : - #DIV/0!
a. Dana Dekonsentrasi
b. Lain-lain (sebutkan), misal bansos kapitasi

4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) #DIV/0!


(sebutkan project dan sumber dananya)

5 SUMBER PEMERINTAH LAIN* JKN PUSK 274,736,637 267,897,257 #DIV/0!

TOTAL ANGGARAN KESEHATAN


TOTAL APBD KAB/KOTA
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA #DIV/0!
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA -

*Sumber: Data Perencana Anggaran


TABEL 20

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS


TAHUN 2021

JUMLAH KELAHIRAN
KECAMATAN/ LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
NO KECAMATAN DESA/ KEL
PUSKESMAS HIDUP +
HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI
MATI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 KECAMATAN TIWORO UTARA PUSKESMAS TONDASI DESA TONDASI 11 0 11 12 0 12 23 0 23

DESA SANTIRI 10 0 10 20 1 21 30 1 31

DESA TIGA 7 1 8 8 0 8 15 1 16

DESA WANSERIWU 4 1 5 8 1 9 12 2 14

TASIPI 3 0 3 8 0 8 11 0 11

BERO 5 0 5 4 0 4 9 0 9

MANDIKE 3 1 4 3 0 3 6 1 7

SANTIGI 3 1 4 3 0 3 6 1 7

0 0 0
0 0 0
0 0 0
JUMLAH 50 68 112 6 118
ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN) 0.0 0.0 50.8

Sumber: Data KIA

Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
TABEL 21

JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


TAHUN 2021

KEMATIAN IBU
KECAMATAN/ JUMLAH JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU
NO KECAMATAN DESA /KEL
PUSKESMAS LAHIR HIDUP < 20 20-34 ≥35 < 20 20-34 ≥35 < 20 20-34 ≥35
20-34 tahun ≥35 tahun JUMLAH < 20 tahun JUMLAH JUMLAH JUMLAH
tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 KECAMATAN TIWORO UTARA PUSKESMAS TONDASI DESA TONDASI 23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


DESA SANTIRI 30 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
DESA TIGA 15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
DESA WANSERIWU 12 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
TASIPI 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
BERO 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
MANDIKE 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SANTIGI 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH

ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) #DIV/0!

Sumber: Data KIA


Keterangan:
- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas
- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi

Jenjang Koordinasi Tingkat Puskesmas Jenjang Koordinasi Tingkat Dinas Kesehatan


Penanggung Jawab Nama Tanda Tangan Ket Tanggal Penanggung Jawab Nama Tanda Tangan Ket Tanggal
Pengelola Program Puskesmas Pengelola Program Dinas Kesehatan
Koordinator UKM/UKP/Admin Kepala Seksi
Kepala Puskesmas Kepala Bidang
Pengelola Program Puskesmas Pengelola Program Dinas Kesehatan
TABEL 22

JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT PENYEBAB, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


TAHUN 2021

PENYEBAB KEMATIAN IBU


GANGGUAN
HIPERTENSI
NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/ KEL SISTEM GANGGUAN
PERDARAHAN DALAM INFEKSI LAIN-LAIN
PEREDARAN METABOLIK**
KEHAMILAN
DARAH *
1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 KECAMATAN TIWORO UTARA PUSKESMAS TONDASI DESA TONDASI 0 0 0 0 0 0


DESA SANTIRI 0 0 0 0 0 0
DESA TIGA 0 0 0 0 0 0
DESA WANSERIWU 0 0 0 0 0 1
TASIPI 0 0 0 0 0 0
BERO 0 0 0 0 0 0
MANDIKE 0 0 0 0 0 0
SANTIGI 0 0 0 0 0 0

JUMLAH 0 0 0 0 0 1

Sumber: Data KIA


* Jantung, Stroke, dll
** Diabetes Mellitus, dll
TABEL 23

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN PADA IBU HAMIL, IBU BERSALIN, DAN IBU NIFAS MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
TAHUN 2021

IBU HAMIL IBU BERSALIN/NIFAS

PERSALINAN PERSALINAN DI IBU NIFAS


K1 K4 KF1 KF2 KF3
DITOLONG NAKES FASYANKES MENDAPAT VIT A
NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/ KEL
JUMLAH JUMLAH

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 KECAMATAN TIWORO UTARA PUSKESMAS TONDASI DESA TONDASI 20 18 90.00 19 95.00 19 20 105.26 19 100.00 23 121.05 23 121.05 20 105.26 19 100.00
DESA SANTIRI 52 35 67.31 18 34.62 50 27 54.00 25 50.00 30 60.00 31 62.00 27 54.00 24 48.00
DESA TIGA 18 15 83.33 9 50.00 17 7 41.18 5 29.41 9 52.94 6 35.29 3 17.65 6 35.29
DESA WANSERIWU 17 15 88.24 10 58.82 16 11 68.75 11 68.75 10 62.50 9 56.25 9 56.25 9 56.25
TASIPI 20 16 80.00 9 45.00 19 2 10.53 2 10.53 2 10.53 1 5.26 1 5.26 2 10.53
BERO 10 13 130.00 5 50.00 10 8 80.00 8 80.00 8 80.00 8 80.00 5 50.00 7 70.00
MANDIKE 19 13 68.42 4 21.05 18 3 16.67 1 5.56 4 22.22 3 16.67 0 0.00 3 16.67
SANTIGI 15 14 93.33 5 33.33 14 3 21.43 1 7.14 5 35.71 4 28.57 4 28.57 4 28.57
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

JUMLAH 171 139 81.3 79 46.2 163 81 49.7 72 44.2 91 55.8 85 52.1 69 42.3 74 45.4

Sumber: Data KIA


TABEL 24

CAKUPAN IMUNISASI Td PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS


TAHUN 2021

IMUNISASI Td PADA IBU HAMIL


NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA /KEL JUMLAH IBU HAMIL Td1 Td2 Td3 Td4 Td5 Td2+
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 KECAMATAN TIWORO UTARA PUSKESMAS TONDASI DESA TONDASI 20 5 25.00 2 10.00 3 15.00 0 0.00 0 0.00 5 25.00
DESA SANTIRI 52 8 15.38 6 11.54 5 9.62 1 1.92 1 1.92 13 25.00
DESA TIGA 18 7 38.89 2 11.11 0 0.00 0 0.00 0 0.00 2 11.11
DESA WANSERIWU 17 0 0.00 4 23.53 4 23.53 1 5.88 0 0.00 9 52.94
TASIPI 20 5 25.00 7 35.00 2 10.00 0 0.00 0 0.00 9 45.00
BERO 10 3 30.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00
MANDIKE 19 2 10.53 2 10.53 2 10.53 0 0.00 0 0.00 4 21.05
SANTIGI 15 3 20.00 1 6.67 2 13.33 0 0.00 0 0.00 3 20.00
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH 171 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 45 26.3

Sumber: Data KIA

Jenjang Koordinasi Tingkat Puskesmas Jenjang Koordinasi Tingkat Dinas Kesehatan


Penanggung Jawab Nama Tanda Tangan Ket Tanggal Penanggung Jawab Nama Tanda Tangan Ket Tanggal
Pengelola Program Puskesmas Pengelola Program Dinas Kesehatan
Koordinator UKM/UKP/Admin Kepala Seksi
Kepala Puskesmas Kepala Bidang
Pengelola Program Puskesmas Pengelola Program Dinas Kesehatan
TABEL 25

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI Td PADA WANITA USIA SUBUR YANG TIDAK HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
TAHUN 2021

IMUNISASI Td PADA WUS TIDAK HAMIL


JUMLAH WUS TIDAK
NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/ KEL HAMIL Td1 Td2 Td3 Td4 Td5
(15-39 TAHUN)
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 KECAMATAN TIWORO UTARA PUSKESMAS TONDASI DESA TONDASI 217 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0
DESA SANTIRI 475 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0
DESA TIGA 181 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0
DESA WANSERIWU 173 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0
TASIPI 160 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0
BERO 99 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0
MANDIKE 95 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0
SANTIGI 76 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0
0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0
0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0
0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0
JUMLAH 18,131 2 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0

Sumber: Data KIA

Jenjang Koordinasi Tingkat Puskesmas Jenjang Koordinasi Tingkat Dinas Kesehatan


Penanggung Jawab Nama Tanda Tangan Ket Tanggal Penanggung Jawab Nama Tanda Tangan Ket Tanggal
Pengelola Program Puskesmas Pengelola Program Dinas Kesehatan
Koordinator UKM/UKP/Admin Kepala Seksi
Kepala Puskesmas Kepala Bidang
Pengelola Program Puskesmas Pengelola Program Dinas Kesehatan
TABEL 26

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI Td PADA WANITA USIA SUBUR (HAMIL DAN TIDAK HAMIL) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
TAHUN 2021

IMUNISASI Td PADA WUS


JUMLAH WUS
NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/ KEL Td1 Td2 Td3 Td4 Td5
(15-39 TAHUN)
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 KECAMATAN TIWORO UTARA PUSKESMAS TONDASI DESA TONDASI 217 5 2.3 2 0.9 3 1.4 0 0.0 0 0.0
DESA SANTIRI 475 8 1.7 6 1.3 5 1.1 1 0.2 1 0.2
DESA TIGA 181 7 3.9 2 1.1 0 0.0 0 0.0 0 0.0
DESA WANSERIWU 173 0 0.0 4 2.3 4 2.3 1 0.6 0 0.0
TASIPI 160 5 3.1 7 4.4 2 1.3 0 0.0 0 0.0
BERO 99 3 3.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0
MANDIKE 95 2 2.1 2 2.1 2 2.1 0 0.0 0 0.0
SANTIGI 76 3 3.9 1 1.3 2 2.6 0 0.0 0 0.0
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH 1,476 33 2.2 0.0 18 1.2 2 0.1 1 0.1

Sumber: Data KIA


TABEL 27

JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET TAMBAH DARAH (TTD) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
TAHUN 2021

JUMLAH IBU TTD (90 TABLET)


NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA /KEL
HAMIL JUMLAH %
1 2 3 4 5 6
1 KECAMATAN TIWORO UTARA PUSKESMAS TONDASI DESA TONDASI 20 15 75.0
DESA SANTIRI 52 21 40.4
DESA TIGA 18 2 11.1
DESA WANSERIWU 17 4 23.5
TASIPI 20 8 40.0
BERO 10 5 50.0
MANDIKE 19 8 42.1
SANTIGI 15 8 53.3
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

JUMLAH 171 71 41.5

Sumber: Data KIA


TABEL 28

PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KABUPATEN MUNA BARAT
TAHUN 2021
TAHUN

PESERTA KB AKTIF
NO KECAMATAN KECAMATAN/ PUSKESMAS DESA/KEL JUMLAH PUS
KONDOM % SUNTIK % PIL % AKDR % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 DESA TONDASI 154 2 148.00 52 46.84 8 44.94 0 0.00 0 0.00 2 1.90 14 6.01 78 50.65
KECAMATAN TIWORO UTARA PUSKESMAS TONDASI
DESA SANTIRI 553 3 1.26 228 69.81 43 25.16 0 0.00 0 0.00 0 0.00 12 3.77 286 51.72

DESA TIGA 159 0 0.00 32 54.82 2 35.53 0 0.00 0 0.00 2 2.54 1 7.11 37 23.27

DESA WANSERIWU 153 1 0.17 75 62.69 13 36.46 0 0.00 0 0.00 1 0.17 15 0.51 105 68.63

TASIPI 145 0 2.33 38 63.98 8 33.26 0 0.42 0 0.00 2 0.00 11 0.00 59 40.69

BERO 74 0 0.00 26 61.11 2 38.89 0 0.00 0 0.00 1 0.00 5 0.00 34 45.95

MANDIKE 85 0 0.00 41 46.53 2 38.37 0 0.00 0 0.00 0 1.02 0 14.08 43 50.59

SANTIGI 69 0 0.58 48 63.43 5 22.93 12 1.74 0 0.00 0 0.87 4 10.45 69 100.00

0.93 42.28 26.70 22 3.40 0 0.00 0.31 26.39 22 #DIV/0!

0.67 67.93 10.75 10 0.84 8 0.67 0.76 17.72 26 #DIV/0!

0.91 72.14 13.54 0 0.00 0 0.00 0.78 12.63 0 #DIV/0!

JUMLAH 1,392 6 0.8 540 71.1 83 10.9 44 5.80 8 1.1 8 1.1 62 8.2 759 54.5

Sumber: Data KIA


Keterangan:
AKDR: Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
MOP : Metode Operasi Pria
MOW : Metode Operasi Wanita
TABEL 29

CAKUPAN DAN PROPORSI PESERTA KB PASCA PERSALINAN MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
TAHUN 2021

JUMLAH IBU PESERTA KB PASCA PERSALINAN


NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/ KEL
BERSALIN
KONDOM % SUNTIK % PIL % AKDR % MOP % MOW % IM PLAN % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 KECAMATAN TIWORO UTARA PUSKESMAS TONDASI DESA TONDASI 20 0 0.0 1 100.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 1 5.0
DESA SANTIRI 52 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0
DESA TIGA 18 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0
DESA WANSERIWU 17 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0
TASIPI 20 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0
BERO 10 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 1 10.0 1 10.0
MANDIKE 19 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0
SANTIGI 15 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0
0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

JUMLAH 171 0 0.0 1 50.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 1 50.0 2 1.2

Sumber: Data KIA


TABEL 30
JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
TAHUN 2021

PERKIRAAN PERKIRAAN NEONATAL PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL


KECAMATAN/ JUMLAH BUMIL DENGAN PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN JUMLAH LAHIR HIDUP
NO KECAMATAN DESA/ KEL KOMPLIKASI
PUSKESMAS IBU HAMIL KOMPLIKASI L P L+P
KEBIDANAN S % L P L+P L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 KECAMATAN TIWORO UTARA PUSKESMAS TONDASI DESA TONDASI 20 10 0 0.00 11 12 23 2 2 3 0 0.00 0 0.00 0 0.00
DESA SANTIRI 52 19 0 0.00 10 20 30 2 3 5 0 0.00 0 0.00 0 0.00
DESA TIGA 18 6 0 0.00 7 8 15 1 1 2 0 0.00 0 0.00 0 0.00
DESA WANSERIWU 17 7 3 42.86 4 8 12 1 1 2 2 333.33 0 0.00 2 111.11
TASIPI 20 5 0 0.00 3 8 11 0 1 2 0 0.00 0 0.00 0 0.00
BERO 10 5 2 40.00 5 4 9 1 1 1 0 0.00 0 0.00 0 0.00
MANDIKE 19 8 0 0.00 3 3 6 0 0 1 0 0.00 0 0.00 0 0.00
SANTIGI 15 6 0 0.00 3 3 6 0 0 1 0 0.00 0 0.00 0 0.00
#DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
#DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
#DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

JUMLAH 171 66 5 7.6 46 66 112 7 10 17 2 29 0 0.0 2 11.9

Sumber: Data KIA

Jenjang Koordinasi Tingkat Puskesmas Jenjang Koordinasi Tingkat Dinas Kesehatan


Penanggung Jawab Nama Tanda Tangan Ket Tanggal Penanggung Jawab Nama Tanda Tangan Ket Tanggal
Pengelola Program Puskesmas Pengelola Program Dinas Kesehatan
Koordinator UKM/UKP/Admin Kepala Seksi
Kepala Puskesmas Kepala Bidang
Pengelola Program Puskesmas Pengelola Program Dinas Kesehatan
TABEL 31

JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
TAHUN 2021

JUMLAH KEMATIAN
LAKI - LAKI PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN
NO KECAMATAN KECAMATAN/ PUSKESMAS DESA/ KEL BALITA BALITA BALITA
NEONATAL NEONATAL ANAK JUMLAH NEONATAL ANAK JUMLAH
BAYIa ANAK BALITA JUMLAH TOTAL BAYIa BAYIa
BALITA TOTAL BALITA TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 KECAMATAN TIWORO UTARA PUSKESMAS TONDASI


DESA TONDASI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
DESA SANTIRI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
DESA TIGA 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
DESA WANSERIWU 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0

TASIPI 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

BERO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

MANDIKE 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

SANTIGI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
JUMLAH 3 0 0 0 0 0 0 0 0
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0.0 0.0 0.0 0.0

Sumber: Data KIA

rkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
TABEL 32

JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT PENYEBAB UTAMA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
TAHUN 2021

PENYEBAB KEMATIAN NEONATAL (0-28 HARI) PENYEBAB KEMATIAN POST NEONATAL (29 HARI-11 BULAN) PENYEBAB KEMATIAN ANAK BALITA (12-59 BULAN)

NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/ KEL


KELAINAN
PNEUMON KELAINAN PNEUMON
BBLR ASFIKSIA TETANUS NEONATORUM SEPSIS KELAINAN BAWAAN LAIN-LAIN DIARE MALARIA TETANUS SALURAN LAIN-LAIN DIARE MALARIA CAMPAK DEMAM DIFTERI LAIN-LAIN
IA SARAF IA
CERNA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

1 DESA TONDASI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KECAMATAN TIWORO UTARA PUSKESMAS TONDASI

DESA SANTIRI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

DESA TIGA 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

DESA WANSERIWU 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
TASIPI

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
BERO

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
MANDIKE

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SANTIGI

JUMLAH 1 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sumber: Data KIA


TABEL 33
BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
TAHUN 2021

BAYI BARU LAHIR DITIMBANG BBLR


JUMLAH LAHIR HIDUP
NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/ KEL L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 KECAMATAN TIWORO UTARA PUSKESMAS TONDASI DESA TONDASI 11 12 23 11 100 12 100 23 100 2 18.18 0 0.00 2 8.70
DESA SANTIRI 10 20 30 8 80 21 105 29 97 0 0.00 2 9.52 2 6.90
DESA TIGA 7 8 15 4 57 6 75 10 67 2 50.00 1 16.67 3 30.00
DESA WANSERIWU 4 8 12 2 50 8 100 10 83 1 50.00 0 0.00 1 10.00
TASIPI 3 8 11 2 67 2 25 4 36 0 0.00 0 0.00 0 0.00
BERO 5 4 9 5 100 4 100 9 100 1 20.00 0 0.00 1 11.11
MANDIKE 3 3 6 3 100 2 67 5 83 0 0.00 1 50.00 1 20.00
SANTIGI 3 3 6 2 67 3 100 5 83 0 0.00 0 0.00 0 0.00
0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

JUMLAH 46 66 112 37 80 58 87.9 95 84.8 6 16 4 6.9 10 10.5

Sumber: Data KIA

Jenjang Koordinasi Tingkat Puskesmas Jenjang Koordinasi Tingkat Dinas Kesehatan


Penanggung Jawab Nama Tanda Tangan Ket Tanggal Penanggung Jawab Nama Tanda Tangan Ket Tanggal
Pengelola Program Puskesmas Pengelola Program Dinas Kesehatan
Koordinator UKM/UKP/Admin Kepala Seksi
Kepala Puskesmas Kepala Bidang
Pengelola Program Puskesmas Pengelola Program Dinas Kesehatan
TABEL 34
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
TAHUN 2021

KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1) KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP)


JUMLAH LAHIR HIDUP
NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/ KEL
L P L+P L P L+P
L P L +P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 KECAMATAN TIWORO UTARA PUSKESMAS TONDASI


DESA TONDASI 11 12 23 11 100.00 12 100.00 23 100.00 11 100.00 12 100.00 23 100.00
DESA SANTIRI 10 20 30 10 100.00 20 100.00 30 100.00 10 100.00 20 100.00 30 100.00
DESA TIGA 7 8 15 5 71.43 5 62.50 10 66.67 2 28.57 5 62.50 7 46.67
DESA WANSERIWU 4 8 12 4 100.00 8 100.00 12 100.00 3 75.00 8 100.00 11 91.67

TASIPI 3 8 11 2 66.67 0 0.00 2 18.18 1 33.33 0 0.00 1 9.09

BERO 5 4 9 5 100.00 4 100.00 9 100.00 4 80.00 3 75.00 7 77.78

MANDIKE 3 3 6 2 66.67 2 66.67 4 66.67 1 33.33 1 33.33 2 33.33

SANTIGI 3 3 6 2 66.67 2 66.67 4 66.67 3 100.00 1 33.33 4 66.67


0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

JUMLAH 46 66 112 41 89 53 80.3 94 83.9 0.0 50 #DIV/0! 85 75.9

Sumber: Data KIA

Jenjang Koordinasi Tingkat Puskesmas Jenjang Koordinasi Tingkat Dinas Kesehatan


Penanggung Jawab Nama Tanda Tangan Ket Tanggal Penanggung Jawab Nama Tanda Tangan Ket Tanggal
Pengelola Program Puskesmas Pengelola Program Dinas Kesehatan
Koordinator UKM/UKP/Admin Kepala Seksi
Kepala Puskesmas Kepala Bidang
Pengelola Program Puskesmas Pengelola Program Dinas Kesehatan
TABEL 35

BAYI BARU LAHIR MENDAPAT IMD* DAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI < 6 BULAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
TAHUN 2020

BAYI BARU LAHIR BAYI USIA < 6 BULAN

NO KECAMATAN KECAMATAN/ PUSKESMAS DESA/ KEL MENDAPAT IMD DIBERI ASI EKSKLUSIF
JUMLAH JUMLAH
JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 KECAMATAN TIWORO UTARA PUSKESMAS TONDASI DESA TONDASI 23 20 87.0 33 23 69.7
DESA SANTIRI 30 26 86.7 22 9 40.9
DESA TIGA 15 7 46.7 25 16 64.0
DESA WANSERIWU 12 7 58.3 12 8 66.7
DESA TASIPI 11 2 18.2 12 4 33.3
DESA BERO 9 11 122.2 10 7 70.0
DESA MANDIKE 6 4 66.7 3 1 33.3
DESA SANTIGI 6 4 66.7 10 7 70.0
0 #DIV/0! #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0!

JUMLAH 112 81 72.3 127 75 59.1

Sumber: Data Gizi


Keterangan: IMD = Inisiasi Menyusui Dini
TABEL 36

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
TAHUN 2021

PELAYANAN KESEHATAN BAYI


JUMLAH BAYI
NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/ KEL L P L+P

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KECAMATAN TIWORO UTARA PUSKESMAS TONDASI DESA TONDASI 11 12 23 11 100.00 12 100.00 23 100.00
DESA SANTIRI 10 20 30 10 100.00 20 100.00 30 100.00
DESA TIGA 7 8 15 5 71.43 5 62.50 10 66.67
DESA WANSERIWU 4 8 12 4 100.00 8 100.00 12 100.00
DESA TASIPI 3 8 11 2 66.67 0 0.00 2 18.18
DESA BERO 5 4 9 5 100.00 4 100.00 9 100.00
DESA MANDIKE 3 3 6 2 66.67 2 66.67 4 66.67
DESA SANTIGI 3 3 6 2 66.67 2 66.67 4 66.67
0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

JUMLAH 46 66 112 41 89.1 53 80.3 94 83.9

Sumber: Data KIA


TABEL 37
CAKUPAN DESA/KELURAHAN UNIVERSAL CHILD IMMUNIZATION (UCI) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
TAHUN 2021

JUMLAH DESA/
KECAMATAN/ % DESA/ KELURAHAN
NO KECAMATAN DESA/ KEL DESA/ KELURAHAN
PUSKESMAS UCI
KELURAHAN UCI
1 2 3 4 5 6

1 KECAMATAN TIWORO UTARA PUSKESMAS TONDASI


DESA TONDASI 1 UCI #VALUE!
DESA SANTIRI 1 UCI #VALUE!
DESA TIGA 1 UCI 100.0
DESA WANSERIWU 1 UCI #VALUE!
DESA TASIPI 1 NON UCI #VALUE!
DESA BERO 1 NON UCI #VALUE!
DESA MANDIKE 1 NON UCI #VALUE!
DESA SANTIGI 1 UCI #VALUE!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

JUMLAH 8 0 0.0

Sumber: Data Imunisasi

MUBAR 15 86 74 86.0

Jenjang Koordinasi Tingkat Puskesmas Jenjang Koordinasi Tingkat Dinas Kesehatan


Penanggung Jawab Nama Tanda Tangan Ket Tanggal Penanggung Jawab Nama Tanda Tangan Ket Tanggal
Pengelola Program Puskesmas Pengelola Program Dinas Kesehatan
Koordinator UKM/UKP/Admin Kepala Seksi
Kepala Puskesmas Kepala Bidang
Pengelola Program Puskesmas Pengelola Program Dinas Kesehatan
TABEL 38

CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B0 (0 -7 HARI) DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
TAHUN 2021

BAYI DIIMUNISASI
HB0
JUMLAH LAHIR HIDUP BCG
NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/ KEL < 24 Jam 1 - 7 Hari
L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 KECAMATAN TIWORO UTARA PUSKESMAS TONDASI DESA TONDASI 11 12 23 9 81.8 10 125.0 19 112.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 9 100.0 8 100.0 17 73.9
DESA SANTIRI 10 20 30 19 190.0 18 100.0 37 100.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 19 100.0 18 100.0 37 123.3
DESA TIGA 7 8 15 9 128.6 8 89.0 17 94.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 10 111.0 9 100.0 19 126.7
DESA WANSERIWU 4 8 12 4 100.0 6 75.0 10 83.3 0 0.0 0 0.0 0 0.0 4 100.0 8 100.0 12 100.0
DESA TASIPI 3 8 11 8 73.0 6 5.0 14 67.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 10 91.0 9 90.0 19 172.7
DESA BERO 5 4 9 5 83.0 3 60.0 8 73.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 6 100.0 4 80.0 10 111.1
DESA MANDIKE 3 3 6 3 50.0 3 60.0 6 55.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 6 100.0 4 80.0 10 166.7
DESA SANTIGI 3 3 6 3 100.0 2 67.0 5 83.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 4 133.0 3 100.0 7 116.7
0 0 0 #DIV/0! ##### 0 ##### 0 ##### 0 ##### 0 ##### ##### ##### 0 #####
0 0 0 #DIV/0! ##### 0 ##### 0 ##### 0 ##### 0 ##### ##### ##### 0 #####
0 0 0 #DIV/0! ##### 0 ##### 0 ##### 0 ##### 0 ##### ##### ##### 0 #####
JUMLAH 0 46 66 112 60 130.4 56 84.8 116 103.6 0 ##### 0 0.0 0 0.0 68 147.8 63 95.5 131 117.0

Sumber: Data Imunisasi


TABEL 39

CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB-Hib 3, POLIO 4*, CAMPAK/MR, DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
TAHUN 2021

BAYI DIIMUNISASI
JUMLAH BAYI
KECAMATAN/ DPT-HB-Hib3 POLIO 4* CAMPAK/MR IMUNISASI DASAR LENGKAP
NO KECAMATAN DESA/ KEL (SURVIVING INFANT)
PUSKESMAS L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 KECAMATAN TIWORO UTARA PUSKESMAS TONDASI DESA TONDASI 9 8 17 15 166.7 8 100.0 23 135.3 13 144.4 9 112.5 22 129.4 8 88.9 11 137.5 19 111.8 10 111.1 10 125.0 20 117.6
DESA SANTIRI 19 18 37 20 105.3 18 100.0 38 102.7 17 89.5 15 83.3 32 86.5 20 105.3 18 100.0 38 102.7 21 110.5 16 88.9 37 100.0
DESA TIGA 9 9 18 9 100.0 8 88.9 17 94.4 9 100.0 8 88.9 17 94.4 8 88.9 10 111.1 18 100.0 8 88.9 10 111.1 18 100.0
DESA WANSERIWU 4 8 12 4 100.0 8 100.0 12 100.0 4 100.0 8 100.0 12 100.0 4 100.0 8 100.0 12 100.0 4 100.0 8 100.0 12 100.0
DESA TASIPI 11 10 21 8 72.7 7 70.0 15 71.4 8 72.7 11 110.0 19 90.5 9 81.8 10 100.0 19 90.5 8 72.7 5 50.0 13 61.9
DESA BERO 6 5 11 4 66.7 7 140.0 11 100.0 6 100.0 5 100.0 11 100.0 4 66.7 5 100.0 9 81.8 4 66.7 4 80.0 8 72.7
DESA MANDIKE 6 5 11 8 133.3 4 80.0 12 109.1 4 66.7 6 120.0 10 90.9 6 100.0 4 80.0 10 90.9 4 66.7 4 80.0 8 72.7
DESA SANTIGI 3 3 6 3 100.0 3 100.0 6 100.0 4 133.3 5 166.7 9 150.0 4 133.3 3 100.0 7 116.7 3 100.0 3 100.0 6 100.0
0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

JUMLAH 0 67 66 133 71 106.0 63 95.5 134 100.8 65 97.0 67 101.5 132 99.2 63 94.0 69 104.5 132 99.2 62 92.5 60 90.9 122 91.7

Sumber: Data Imunisasi


Keterangan:
*khusus untuk provinsi DIY, diisi dengan imunisasi IPV dosis ke 3
MR = measles rubella
TABEL 40

CAKUPAN IMUNISASI LANJUTAN DPT-HB-Hib 4 DAN CAMPAK/MR2 PADA ANAK USIA DIBAWAH DUA TAHUN (BADUTA)
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
TAHUN 2021

BADUTA DIIMUNISASI
JUMLAH BADUTA DPT-HB-Hib4 CAMPAK/MR2
NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/ KEL
L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 KECAMATAN TIWORO UTARA PUSKESMAS TONDASI DESA TONDASI 10 8 18 8 80.0 8 100.0 16 88.9 14 140.0 10 125.0 24 133.3
DESA SANTIRI 15 13 28 12 80.0 12 92.3 24 85.7 17 113.3 12 92.3 29 103.6
DESA TIGA 10 8 18 7 70.0 9 112.5 16 88.9 8 80.0 7 87.5 15 83.3
DESA WANSERIWU 9 9 18 3 33.3 9 100.0 12 66.7 3 33.3 7 77.8 10 55.6
DESA TASIPI 9 19 28 8 88.9 8 42.1 16 57.1 8 88.9 10 52.6 18 64.3
DESA BERO 5 9 14 3 60.0 2 22.2 5 35.7 3 60.0 2 22.2 5 35.7
DESA MANDIKE 6 11 17 3 50.0 4 36.4 7 41.2 5 83.3 4 36.4 9 52.9
DESA SANTIGI 5 8 13 5 100.0 3 37.5 8 61.5 3 60.0 2 25.0 5 38.5
0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

JUMLAH 69 85 154 49 71.0 55 64.7 104 67.5 61 88.4 54 63.5 115 74.7

Sumber: Data Imunisasi


TABEL 41

CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI DAN ANAK BALITA MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
TAHUN 2021

BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN) BALITA (6-59 BULAN)
NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/ KEL MENDAPAT VIT A MENDAPAT VIT A MENDAPAT VIT A
JUMLAH BAYI JUMLAH JUMLAH
S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 KECAMATAN TIWORO UTARA PUSKESMAS TONDASI DESA TONDASI 16 13 81.3 68 65 95.6 84 78 92.9
DESA SANTIRI 20 17 85.0 101 98 97.0 121 115 95.0
DESA TIGA 12 11 91.7 52 49 94.2 64 60 93.8
DESA WANSERIWU 14 14 100.0 68 61 89.7 82 75 91.5
DESA TASIPI 16 14 87.5 58 51 87.9 74 65 87.8
DESA BERO 11 8 72.7 41 38 92.7 52 46 88.5
DESA MANDIKE 11 9 81.8 37 33 89.2 48 42 87.5
DESA SANTIGI 11 11 100.0 35 31 88.6 46 42 91.3
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

JUMLAH 111 97 87.4 460 426 92.6 571 523 91.6

Sumber: Data Gizi


pada Februari dan Agustus, maka perhitungan bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A dalam setahun
dihitung dengan mengakumulasi bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A di bulan Februari dan yang mendapat vitamin A di bulan Agustus.
Untuk perhitungan anak balita 12-59 bulan yang mendapat vitamin A menggunakan data bulan Agustus.
TABEL 42

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
TAHUN 2021

PELAYANAN KESEHATAN BALITA


JUMLAH BALITA
NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/ KEL L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 KECAMATAN TIWORO UTARA PUSKESMAS TONDASI DESA TONDASI 39 46 85 29 74.4 32 69.6 61 71.8
DESA SANTIRI 61 63 124 43 70.5 47 74.6 90 72.6
DESA TIGA 31 39 70 21 67.7 29 74.4 50 71.4
DESA WANSERIWU 48 44 92 31 64.6 32 72.7 63 68.5
DESA TASIPI 38 41 79 27 71.1 34 82.9 61 77.2
DESA BERO 30 33 63 19 63.3 24 72.7 43 68.3
DESA MANDIKE 23 29 52 18 78.3 14 48.3 32 61.5
DESA SANTIGI 19 24 43 16 84.2 12 50.0 28 65.1
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

JUMLAH 289 319 608 543 187.9 548 171.8 1,091

Sumber: Data Gizi


TABEL 43

JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


TAHUN 2021

BALITA
DITIMBANG
NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/ KEL JUMLAH SASARAN BALITA (S)
JUMLAH (D) % (D/S)
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 KECAMATAN TIWORO UTARA PUSKESMAS TONDASI DESA TONDASI 39 46 85 29 32 61 74.4 69.6 71.8
DESA SANTIRI 61 63 124 43 47 90 70.5 74.6 72.6
DESA TIGA 31 39 70 21 29 50 67.7 74.4 71.4
DESA WANSERIWU 48 44 92 31 32 63 64.6 72.7 68.5
DESA TASIPI 38 41 79 27 34 61 71.1 82.9 77.2
DESA BERO 30 33 63 19 24 43 63.3 72.7 68.3
DESA MANDIKE 23 29 52 18 14 32 78.3 48.3 61.5
DESA SANTIGI 19 24 43 16 12 28 84.2 50.0 65.1
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

JUMLAH 289 319 608 204 224 428 70.6 70.2 70.4

Sumber: Data Gizi

Jenjang Koordinasi Tingkat Puskesmas Jenjang Koordinasi Tingkat Dinas Kesehatan


Penanggung Jawab Nama Tanda Tangan Ket Tanggal Penanggung Jawab Nama Tanda Tangan Ket Tanggal
Pengelola Program Puskesmas Pengelola Program Dinas Kesehatan
Koordinator UKM/UKP/Admin Kepala Seksi
Kepala Puskesmas Kepala Bidang
Pengelola Program Puskesmas Pengelola Program Dinas Kesehatan
TABEL 44

STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN INDEKS BB/U, TB/U, DAN BB/TB MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
TAHUN 2021

JUMLAH BALITA
JUMLAH BALITA BALITA GIZI KURANG (BB/U) BALITA PENDEK (TB/U) JUMLAH BALITA BALITA KURUS (BB/TB)
0-59 BULAN YANG
NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/ KEL 0-59 BULAN YANG 0-59 BULAN YANG
DIUKUR TINGGI
DITIMBANG DIUKUR
JUMLAH % BADAN JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KECAMATAN TIWORO UTARA PUSKESMAS TONDASI DESA TONDASI 61 6 9.8 61 5 8.2 61 0 0.0
DESA SANTIRI 90 7 7.8 90 7 7.8 90 0 0.0
DESA TIGA 50 8 16.0 50 10 20.0 50 0 0.0
DESA WANSERIWU 62 1 1.6 62 0 0.0 62 1 1.6
DESA TASIPI 61 5 8.2 61 7 11.5 61 0 0.0
DESA BERO 43 1 2.3 43 1 2.3 43 0 0.0
DESA MANDIKE 32 3 9.4 32 3 9.4 32 1 3.1
DESA SANTIGI 28 5 17.9 28 2 7.1 28 0 0.0
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

JUMLAH 427 36 8.4 427 35 8.2 427 2 0.5

Sumber: Data Gizi


TABEL 45

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) PESERTA DIDIK SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
TAHUN 2021

PESERTA DIDIK SEKOLAH SEKOLAH


USIA PENDIDIKAN DASAR
KELAS 1 SD/MI KELAS 7 SMP/MTS KELAS 10 SMA/MA SD/MI SMP/MTS SMA/MA
NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/ KEL
JUMLAH MENDAPAT MENDAPAT MENDAPAT MENDAPAT MENDAPAT
MENDAPAT PELAYANAN
PESERTA MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN % JUMLAH PESERTA DIDIK % JUMLAH PESERTA DIDIK PELAYANAN % JUMLAH PELAYANAN % JUMLAH PELAYANAN % JUMLAH PELAYANAN % JUMLAH PELAYANAN %
KESEHATAN
DIDIK KESEHATAN KESEHATAN KESEHATAN KESEHATAN KESEHATAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 KECAMATAN TIWORO UTARATONDASI


PUSKESMAS DESA TONDASI 33 28 84.8 24 21 87.5 74 54 73.0 242 49 150 28.0 #REF! 92 21 100.0 202 54 26.7
DESA SANTIRI 23 21 91.3 36 15 41.7 #DIV/0! 339 36 247 21.0 #REF! 92 15 100.0 #DIV/0!
DESA TIGA 18 18 100.0 8 6 75.0 #DIV/0! 153 24 117 18.0 #REF! 36 6 100.0 #DIV/0!
DESA WANSERIWU 25 0 0.0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 122 0 122 0.0 #REF! 0 0 100.0 #DIV/0!
DESA TASIPI 23 18 78.3 20 14 70.0 #DIV/0! 153 32 108 18.0 #REF! 45 14 100.0 #DIV/0!
DESA BERO 13 13 100.0 15 11 73.3 #DIV/0! 104 24 76 13.0 #REF! 28 11 100.0 #DIV/0!
DESA MANDIKE 11 11 100.0 7 7 100.0 #DIV/0! 80 18 55 11.0 #REF! 25 7 100.0 #DIV/0!
DESA SANTIGI 12 11 91.7 10 10 100.0 #DIV/0! 92 21 67 11.0 #REF! 25 10 100.0 #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100.0 #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100.0 #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100.0 #DIV/0!
JUMLAH 158 120 75.9 120 84 70.0 74 54 73.0 1,285 204 15.9 942 120 12.7 343 84 100.0 202 54 26.7

Sumber: Data Penjaringan Jenjang Koordinasi Tingkat Puskesmas Jenjang Koordinasi Tingkat Dinas Kesehatan
TABEL 46
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
TAHUN 2021

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/ KEL


TUMPATAN GIGI
RASIO
% KASUS
JUMLAH KASUS GIGI PENCABUTAN GIGI TETAP TUMPATAN/ JUMLAH KASUS DIRUJUK
TETAP DIRUJUK
PENCABUTAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 KECAMATAN TIWORO UTARA PUSKESMAS TONDASI DESA TONDASI 75 18 19 25.3 1 1.3
DESA SANTIRI 29 7 11 37.9 1 3.4
DESA TIGA 12 0 3 25.0 1 8.3
DESA WANSERIWU 5 1 3 60.0 0 0.0
DESA TASIPI 1 0 1 100.0 0 0.0
DESA BERO 1 0 1 100.0 0 0.0
DESA MANDIKE 3 0 1 33.3 0 0.0
DESA SANTIGI 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH 126 26 39 31.0 3 2.4

Sumber: Data Pelayanan Gigi dan Mulut


Keterangan: pelayanan kesehatan gigi meliputi seluruh fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah kerja puskesmas
TABEL 47
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN M ULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT M ENURUT JENIS KELAM IN, KECAM ATAN, DAN PUSKESM AS
TAHUN 2021

UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH

NO KECAMATAN KECAMATAN/ PUSKESMAS DESA/ KEL JUMLAH JUMLAH MURID SD/MI MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATAN
SD/MI DGN JUMLAH SD/MI MENDAPAT
JUMLAH SD/MI % %
SIKAT GIGI YAN. GIGI
MASSAL
L P L+P L % P % L+P % L P L+P L % P % L+P %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

1 KECAMATAN TIWORO UTARA PUSKESMAS TONDASI DESA TONDASI 2 1 50.0 2 0.0 74 76 150 14 18.9 14 18.4 28 18.7 13 14 27 7 53.8 4 28.6 11 40.7
DESA SANTIRI 1 0 0.0 1 0.0 120 127 247 10 8.3 10 7.9 20 8.1 11 10 21 0 0.0 1 10.0 1 4.8
DESA TIGA 1 0 0.0 1 0.0 60 57 117 10 16.7 10 17.5 20 17.1 8 10 18 0 0.0 0 0.0 0 0.0
DESA WANSERIWU 1 0 0.0 0 0.0 63 59 122 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0 0 0 ##### 0 ##### 0 #####
DESA TASIPI 1 0 0.0 1 0.0 63 45 108 8 12.7 10 22.2 18 16.7 8 10 18 0 0.0 0 0.0 0 0.0
DESA BERO 1 0 0.0 1 0.0 44 32 76 8 18.2 3 9.4 11 14.5 8 3 11 0 0.0 0 0.0 0 0.0
DESA MANDIKE 1 0 0.0 1 0.0 33 22 55 6 18.2 5 22.7 11 20.0 6 5 11 0 0.0 0 0.0 0 0.0
DESA SANTIGI 1 0 0.0 1 0.0 35 32 67 8 22.9 3 9.4 11 16.4 8 3 11 0 0.0 0 0.0 0 0.0
#DIV/0! 0.0 0 ##### ##### 0 ##### 0 ##### ##### 0 #####
#DIV/0! 0.0 0 ##### ##### 0 ##### 0 ##### ##### 0 #####
#DIV/0! 0.0 0 ##### ##### 0 ##### 0 ##### ##### 0 #####
JUMLAH 9 1 11.1 8 0.0 492 450 942 64 13.0 55 12.2 119 12.6 62 55 117 7 11.3 5 9.1 12 10.3

Sumber: Data Pelayanan Gigi dan Mulut


TABEL 48
PELAYANAN KESEHATAN USIA PRODUKTIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN MUNA BARAT
TAHUN 2020

PENDUDUK USIA 15-59 TAHUN

MENDAPAT PELAYANAN SKRINING KESEHATAN SESUAI STANDAR BERISIKO


JUMLAH
LAKI-LAKI +
NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/ KEL' LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN
PEREMPUAN

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 KECAMATAN TIWORO UTARA PUSKESMAS TONDASI DESA TONDASI 358 264 622 138 38.5 298 112.9 436 70.1 8 5.8 18 6.0 26 6.0
DESA SANTIRI 742 490 1,232 64 8.6 265 54.1 329 26.7 5 7.8 16 6.0 21 6.4
DESA TIGA 371 197 568 48 12.9 117 59.4 165 29.0 5 10.4 9 7.7 14 8.5
DESA WANSERIWU 298 255 593 10 3.4 19 7.5 29 4.9 1 10.0 1 5.3 2 6.9
DESA TASIPI 354 243 597 10 2.8 34 14.0 44 7.4 4 40.0 4 11.8 8 18.2
DESA BERO 138 141 279 28 20.3 25 17.7 53 19.0 0 0.0 4 16.0 4 7.5
DESA MANDIKE 140 127 267 21 15.0 29 22.8 50 18.7 2 9.5 4 13.8 6 12.0
DESA SANTIGI 108 105 213 15 13.9 26 24.8 41 19.2 5 33.3 3 11.5 8 19.5
0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH 25,990 26,380 52,370 2,804 10.8 9,278 35.2 12,082 23.1 561 20.0 2,063 22.2 2,624 21.7

Sumber: Data Pelayanan Posbindu


TABEL 49

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
TAHUN 2021

USIA LANJUT (60TAHUN+)


NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/ KEL
JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN

L P L+P L % P % L+P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KECAMATAN TIWORO UTARA PUSKESMAS TONDASI DESA TONDASI 23 11 34 16 69.6 10 90.9 26 76.5
DESA SANTIRI 37 41 78 21 56.8 30 73.2 51 65.4
DESA TIGA 22 28 50 14 63.6 20 71.4 34 68.0
DESA WANSERIWU 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
DESA TASIPI 10 12 22 7 70.0 9 75.0 16 72.7
DESA BERO 7 11 18 5 71.4 9 81.8 14 77.8
DESA MANDIKE 10 6 16 7 70.0 6 100.0 13 81.3
DESA SANTIGI 3 1 4 2 66.7 1 100.0 3 75.0
0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

JUMLAH 112 110 222 72 64.3 85 77.3 157 70.7

Sumber: Data Pelayanan Lansia

Jenjang Koordinasi Tingkat Puskesmas Jenjang Koordinasi Tingkat Dinas Kesehatan


Penanggung Jawab Nama Tanda Tangan Ket Tanggal Penanggung Jawab Nama Tanda Tangan Ket Tanggal

Pengelola Program Puskesmas Pengelola Program Dinas Kesehatan


Koordinator UKM/UKP/Admin Kepala Seksi
Kepala Puskesmas Kepala Bidang
Pengelola Program Puskesmas Pengelola Program Dinas Kesehatan
TABEL 50

PUSKESMAS YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN PELAYANAN KESEHATAN KELUARGA


TAHUN 2021
PUSKESMAS

MELAKSANAKAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/ KEL
MELAKSANAKAN MELAKSANAKAN MELAKSANAKAN PENJARINGAN MELAKSANAKAN PENJARINGAN PENJARINGAN
MELAKSANAKAN KEGIATAN KESEHATAN REMAJA
KELAS IBU HAMIL ORIENTASI P4K KESEHATAN KELAS 1 KESEHATAN KELAS 7 DAN 10 KESEHATAN KELAS 1,
7, 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 KECAMATAN TIWORO UTARA PUSKESMAS TONDASI DESA TONDASI V V X V V V
DESA SANTIRI V V X V V V
DESA TIGA V V X V V V
DESA WANSERIWU V V X V V V
DESA TASIPI V V X V V V
DESA BERO V V X V V V
DESA MANDIKE V V X V V V
DESA SANTIGI V V X V V V

JUMLAH 0 0 0 0 0 0
PERSENTASE 15 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0

Sumber: Data Pelayanan Penjaringan


catatan: diisi dengan tanda "V"
TABEL 51

JUMLAH TERDUGA TUBERKULOSIS ,KASUS TUBERKULOSIS, KASUS TUBERKULOSIS ANAK, CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK
DAN CASE DETECTION RATE (CDR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
TAHUN 2021

JUMLAH TERDUGA TUBERKULOSIS YANG MENDAPATKAN


JUMLAH SEMUA KASUS TUBERKULOSIS KASUS
PELAYANAN TUBERKULOSIS
NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/ KEL ANAK 0-14
SESUAI TIDAK SESUAI LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI +
SESUAI STANDAR + TIDAK SESUAI STANDAR TAHUN
STANDAR STANDAR JUMLAH % JUMLAH % PEREMPUAN

1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 KECAMATAN TIWORO UTARA PUSKESMAS TONDASI DESA TONDASI 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0
DESA TONDASI 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0
DESA SANTIRI 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0
DESA TIGA 3 0 3 0 0.0 0 0.0 0 0
DESA WANSERIWU 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0
DESA TASIPI 1 0 1 0 0.0 0 0.0 0 0
DESA BERO 1 0 1 0 0.0 0 0.0 0 0
DESA MANDIKE 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0
DESA SANTIGI 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0
#DIV/0! #DIV/0! 0
#DIV/0! #DIV/0! 0
JUMLAH 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 0
JUMLAH TERDUGA TUBERKULOSIS

PERSENTASE ORANG TERDUGA TUBERKULOSIS MENDAPATKAN PELAYANAN TUBERKULOSIS SESUAI STANDAR #DIV/0!

CNR SEMUA KASUS TUBERKULOSIS PER 100.000 PENDUDUK 0.0000

PERKIRAAN INSIDEN TUBERKULOSIS (DALAM ABSOLUT) BERDASARKAN MODELING TAHUN 2019 244

CASE DETECTION RATE (%) 0.0


CAKUPAN PENEMUAN KASUS TUBERKULOSIS ANAK (%) 0.0

Sumber: Data Program TB


Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien Tuberkulosis yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di RS, BBKPM/BPKPM/BP4, Lembaga Pemasyarakatan,
Rumah Tahanan, Dokter Praktek Mandiri, Klinik dll
TABEL 52
ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN TUBERKULOSIS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
TAHUN 2021

ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE) TUBERKULOSIS PARU TERKONFIRMASI ANGKA PENGOBATAN LENGKAP ANGKA KEBERHASILAN PENGOBATAN (SUCCESS RATE/SR) JUMLAH KEMATIAN
JUMLAH KASUS TUBERKULOSIS PARU TERKONFIRMASI BAKTERIOLOGIS YANG BAKTERIOLOGIS (COMPLETE RATE) SEMUA KASUS TUBERKULOSIS SEMUA KASUS TUBERKULOSIS SELAMA
JUMLAH SEMUA KASUS TUBERKULOSIS TERDAFTAR DAN DIOBATI*)
TERDAFTAR DAN DIOBATI*) PENGOBATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/ KEL' TUBERKULOSIS
LAKI-LAKI PEREMPUAN L+P LAKI-LAKI PEREMPUAN L+P LAKI-LAKI PEREMPUAN L+P

JUMLA JUMLA JUMLA JUMLA JUMLA JUMLA JUMLA


L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % % % % % % % %
H H H H H H H
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
1 KECAMATAN TIWORO UTARA PUSKESMAS TONDASI DESA TONDASI 0 0 0 0 0 0 0 ##### 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 ### 0 ##### 0 ### 0 ##### 0 ##### 0 ##### 0 #####
DESA SANTIRI 0 0 0 0 0 0 0 ##### 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 ### 0 ##### 0 ### 0 ##### 0 ##### 0 ##### 0 #####
DESA TIGA 0 0 0 0 0 0 0 ##### 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 ### 0 ##### 0 ### 0 ##### 0 ##### 0 ##### 0 #####
DESA WANSERIWU 0 0 0 0 0 0 0 ##### 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 ### 0 ##### 0 ### 0 ##### 0 ##### 0 ##### 0 #####
DESA TASIPI 0 0 0 0 0 0 0 ##### 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 ### 0 ##### 0 ### 0 ##### 0 ##### 0 ##### 0 #####
DESA BERO 0 0 0 0 0 0 0 ##### 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 ### 0 ##### 0 ### 0 ##### 0 ##### 0 ##### 0 #####
DESA MANDIKE 0 0 0 0 0 0 0 ##### 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 ### 0 ##### 0 ### 0 ##### 0 ##### 0 ##### 0 #####
DESA SANTIGI 0 0 0 0 0 0 0 ##### 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 ### 0 ##### 0 ### 0 ##### 0 ##### 0 ##### 0 #####
0 0 ##### #DIV/0! #DIV/0! ### ##### ### ##### ##### ##### #####
0 0 ##### #DIV/0! #DIV/0! ### ##### ### ##### ##### ##### #####
0 0 ##### #DIV/0! #DIV/0! ### ##### ### ##### ##### ##### #####
JUMLAH 0 0 0 0 0 0 0 ##### 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 ### 0 ##### 0 ### 0 ##### 0 ##### 0 ##### 0 #####

Sumber: Data Program TB


Keterangan:
*) Kasus Tuberkulosis terdaftar dan diobati berdasarkan kohort yang sama dari kasus yang dinilai kesembuhan dan pengobatan lengkap
Jumlah pasien adalah seluruh pasien Tuberkulosis yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di RS, BBKPM/BPKPM/BP4, Lembaga Pemasyarakatan,
Rumah Tahanan, Dokter Praktek Mandiri, Klinik dll
TABEL 53
PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
TAHUN 2021

BALITA BATUK ATAU KESUKARAN BERNAPAS REALISASI PENEMUAN PENDERITA PNEUMONIA PADA BALITA

BATUK BUKAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/ KEL JUMLAH BALITA
PERKIRAAN PNEUMONIA
PNEUMONIA
PNEUMONIA
JUMLAH PNEUMONIA
PERSENTASE YANG BALITA BERAT
JUMLAH DIBERIKAN TATALAKSANA STANDAR (DIHITUNG
DIBERIKAN TATALAKSANA %
KUNJUNGAN NAPAS / LIHAT TDDK*)
STANDAR
L P L P L P L+P L P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 KECAMATAN TIWORO UTARA PUSKESMAS TONDASI DESA TONDASI 85 48 48 100.0 7 0 0 0 0 0 0 0 0.0 23 25
DESA SANTIRI 124 19 19 100.0 6 0 0 0 0 0 0 0 0.0 8 11
DESA TIGA 70 20 20 100.0 7 0 0 0 0 0 0 0 0.0 8 12
DESA WANSERIWU 92 0 0 #DIV/0! 3 0 0 0 0 0 0 0 0.0 0 0
DESA TASIPI 79 1 1 100.0 1 0 0 0 0 0 0 0 0.0 1 0
DESA BERO 63 8 8 100.0 3 0 0 0 0 0 0 0 0.0 5 3
DESA MANDIKE 52 15 15 100.0 3 0 0 0 0 0 0 0 0.0 6 9
DESA SANTIGI 43 2 2 100.0 1 0 0 0 0 0 0 0 0.0 1 1
#DIV/0! 0 #####
#DIV/0! 0 #####
#DIV/0! 0 #####
JUMLAH 0 608 113 113 100.0 31 0 0 0 0 0 0 0 0.0 52 61
Prevalensi pneumonia pada balita
Jumlah Puskesmas yang melakukan tatalaksana Standar minimal 60% 7
Persentase Puskesmas yang melakukan tatalaksana standar minimal 60% 100.0%

Sumber: Data Program ISPA


Keterangan:
TABEL 54

JUMLAH KASUS HIV MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR


TAHUN 2021

HIV
NO KELOMPOK UMUR PROPORSI
L P L+P KELOMPOK
UMUR
1 2 3 4 5 6

1 ≤ 4 TAHUN 0 0 0 #DIV/0!

2 5 - 14 TAHUN 0 0 0 #DIV/0!

3 15 - 19 TAHUN 0 0 0 #DIV/0!

4 20 - 24 TAHUN 0 0 0

5 25 - 49 TAHUN 0 0 0

6 ≥ 50 TAHUN 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0

PROPORSI JENIS KELAMIN #DIV/0! #DIV/0!

Jumlah estimasi orang dengan risiko terinfeksi HIV 176

Jumlah orang dengan risiko terinfeksi HIV yang mendapatkan pelayanan sesuai standar 72

Persentase orang dengan risiko terinfeksi HIV mendapatkan


pelayanan deteksi dini HIV sesuai standar 32%

Sumber: Data Program HIV


Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus
Ket:
yang ditemukan di RS
TABEL 55

JUMLAH KASUS DAN KEMATIAN AKIBAT AIDS MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR
TAHUN 2021

JUMLAH KEMATIAN
KASUS BARU AIDS KASUS KUMULATIF AIDS
AKIBAT AIDS
NO KELOMPOK UMUR
PROPORSI
PROPORSI
L P L+P KELOMPOK L P L+P KELOMPOK UMUR L P L+P
UMUR

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 < 1 TAHUN 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0.00 0 0 0
2 1 - 4 TAHUN 0 0 0 0.00 0 0 0 0.00 0 0 0
3 5 - 14 TAHUN 0 0 0 0.00 0 0 0 0.00 0 0 0
4 15 - 19 TAHUN 0 0 0 0.00 0 0 0 0.00 0 0 0
5 20 - 29 TAHUN 0 0 0 0.00 0 0 0 0.00 0 0 0
6 30 - 39 TAHUN 0 0 0 0.00 0 0 0 0.00 0 0 0
7 40 - 49 TAHUN 0 0 0 0.00 0 0 0 0.00 0 0 0
8 50 - 59 TAHUN 0 0 0 0.00 0 0 0 0.00 0 0 0
9 ≥ 60 TAHUN 0 0 0 0.00 0 0 0 0.00 0 0 0
10 TIDAK DIKETAHUI 0 0 0 0.00 0 0 0 0.00 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0
PROPORSI JENIS KELAMIN #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Sumber: Data Program HIV


Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru ditemukan yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 56

KASUS DIARE YANG DILAYANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
TAHUN 2021

DIARE
JUMLAH TARGET PENEMUAN DILAYANI MENDAPAT ORALIT MENDAPAT ZINC
NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/ KEL JUMLAH PENDUDUK BALITA SEMUA UMUR BALITA SEMUA UMUR BALITA

BALITA SEMUA UMUR JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 KECAMATAN TIWORO UTARA PUSKESMAS TONDASI DESA TONDASI 989 14 27 7 50.0 12 44.4 4 57.1 9 75.0 7 100.0
DESA SANTIRI 1,941 21 52 1 4.8 3 5.8 1 100.0 3 100.0 1 100.0
DESA TIGA 858 12 23 2 16.7 1 4.3 2 100.0 0 0.0 2 100.0
DESA WANSERIWU 955 15 26 0 0.0 0 0.0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
DESA TASIPI 768 13 22 1 7.7 0 0.0 1 100.0 0 #DIV/0! 1 100.0
DESA BERO 485 10 16 0 0.0 0 0.0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
DESA MANDIKE 472 8 13 2 25.0 0 0.0 1 50.0 0 #DIV/0! 1 50.0
DESA SANTIGI 382 7 13 0 0.0 0 0.0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 6,850 100 192 13 13.0 16 8.3 9 69.2 12 75.0 12 92.3

ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK 0.00 0.00

Sumber: Data Program Diare


TABEL 57

KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


TAHUN 2021

KASUS BARU

NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/ KEL Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah PB + MB

L P L+P L P L+P L P L+P


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 KECAMATAN TIWORO UTARA PUSKESMAS TONDASI DESA TONDASI 0 0 0 0 0 0 0 0 0


DESA SANTIRI 0 0 0 0 0 0 0 0 0
DESA TIGA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
DESA WANSERIWU 0 0 0 0 0 0 0 0 0
DESA TASIPI 0 0 0 0 0 0 0 0 0
DESA BERO 0 0 0 0 0 0 0 0 0
DESA MANDIKE 0 0 0 0 0 0 0 0 0
DESA SANTIGI 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0
0 0
0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0
PROPORSI JENIS KELAMIN #DIV/0! 1.0 1.0 0.0 0.0 1.0 #DIV/0! 1.0
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK #DIV/0!

Sumber: Data Program Kusta


TABEL 58

KASUS BARU KUSTA CACAT TINGKAT 0, CACAT TINGKAT 2, PENDERITA KUSTA ANAK<15 TAHUN,
PENDERITA KUSTA ANAK<15 TAHUN DENGAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
TAHUN 2021

KASUS BARU

PENDERITA KUSTA
NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/ KEL PENDERITA KUSTA ANAK ANAK<15 TAHUN
CACAT TINGKAT 0 CACAT TINGKAT 2
PENDERITA KUSTA <15 TAHUN DENGAN CACAT
TINGKAT 2

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 KECAMATAN TIWORO UTARA PUSKESMAS TONDASI DESA TONDASI 0 0.0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0
DESA SANTIRI 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0
DESA TIGA 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0
DESA WANSERIWU 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0
DESA TASIPI 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0
DESA BERO 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0
DESA MANDIKE 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0
DESA SANTIGI 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0
0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0
0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0
0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0
ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 1.000.000 PENDUDUK

Sumber: Data Program Kusta


TABEL 59

JUMLAH KASUS TERDAFTAR DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
TAHUN 2021

KASUS TERDAFTAR

NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/ KEL Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH

L P L+P L P L+P L P L+P


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KECAMATAN TIWORO UTARA PUSKESMAS TONDASI DESA TONDASI 0 0 0 0 0 0 0 0 0
DESA SANTIRI 0 0 0 0 0 0 0 0 0
DESA TIGA 0 0 0 0 0 0 0 0
DESA WANSERIWU 0 0 0 0 0 0 0 0 0
DESA TASIPI 0 0 0 0 0 0 0 0 0
DESA BERO 0 0 0 0 0 0 0 0 0
DESA MANDIKE 0 0 0 0 0 0 0 0 0
DESA SANTIGI 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0
ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK

Sumber: Data Program Kusta

Jenjang Koordinasi Tingkat Puskesmas Jenjang Koordinasi Tingkat Dinas Kesehatan


TABEL 60

PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
TAHUN 2021

KUSTA (PB) KUSTA (MB)


TAHUN 2019 TAHUN 2020
RFT PB RFT MB
NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/ KEL PENDERITA PBa PENDERITA MBb
L P L+P L P L+P

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 KECAMATAN TIWORO UTARA PUSKESMAS TONDASI DESA TONDASI 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
DESA SANTIRI 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
DESA TIGA 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
DESA WANSERIWU 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
DESA TASIPI 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
DESA BERO 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
DESA MANDIKE 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
DESA SANTIGI 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 #DIV/0! 0 0 3 0 #DIV/0! 1 #DIV/0! 4 133.3

Sumber: Data Program Kusta

Keterangan :
a= Penderita kusta PB merupakan penderita pada kohort yang sama, yaitu diambil dari penderita baru yang masuk dalam kohort yang sama 1 tahun sebelumnya,
misalnya: untuk mencari RFT rate tahun 2018, maka dapat dihitung dari penderita baru tahun 2017 yang menyelesaikan pengobatan tepat waktu
b= Penderita kusta MB merupakan penderita pada kohort yang sama, yaitu diambil dari penderita baru yang masuk dalam kohort yang sama 2 tahun sebelumnya,
misalnya: untuk mencari RFT rate tahun 2018, maka dapat dihitung dari penderita baru tahun 2016 yang menyelesaikan pengobatan tepat waktu
TABEL 61

JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS


TAHUN 2021

JUMLAH KASUS
JUMLAH PENDUDUK
NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/ KEL AFP
<15 TAHUN
(NON POLIO)
1 2 3 4 5
1 KECAMATAN TIWORO UTARA PUSKESMAS TONDASI DESA TONDASI 128 0
DESA SANTIRI 132 0
DESA TIGA 74 0
DESA WANSERIWU 138 0
DESA TASIPI 187 0
DESA BERO 141 0
DESA MANDIKE 112 0
DESA SANTIGI 100 0
0
0
0
JUMLAH 0
AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN

Sumber : Data Kesakitan


Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

Jenjang Koordinasi Tingkat Puskesmas


TABEL 62
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
TAHUN 2021

JUMLAH KASUS PD3I

NO KECAMATAN KECAMATAN/ PUSKESMAS DESA/ KEL DIFTERI TETANUS NEONATORUM HEPATITIS B


PERTUSIS SUSPEK CAMPAK
JUMLAH KASUS JUMLAH KASUS JUMLAH KASUS
MENINGGAL MENINGGAL
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 KECAMATAN TIWORO UTARA PUSKESMAS TONDASI DESA TONDASI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
DESA SANTIRI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
DESA TIGA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
DESA WANSERIWU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
DESA TASIPI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
DESA BERO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
DESA MANDIKE 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
DESA SANTIGI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0
0 0
0 0
JUMLAH 0 0 45 45
CASE FATALITY RATE (%) #DIV/0! #DIV/0!
INSIDENS RATE SUSPEK CAMPAK

Sumber: Data Kesakitan


TABEL 63

KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM


TAHUN 2021

KLB DI DESA/KELURAHAN
KECAMATAN/
NO KECAMATAN DESA/ KEL DITANGANI
PUSKESMAS JUMLAH %
<24 JAM
1 2 3 4 5 6
1 KECAMATAN TIWORO UTARA PUSKESMAS TONDASI DESA TONDASI 0 0 0.0
DESA SANTIRI 0 0 0.0
DESA TIGA 0 0 0.0
DESA WANSERIWU 0 0 0.0
DESA TASIPI 0 0 0.0
DESA BERO 0 0 0.0
DESA MANDIKE 0 0 0.0
DESA SANTIGI 0 0 0.0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
JUMLAH 0 0 #DIV/0!

Sumber: Data Program Surveilans


TABEL 64

JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
TAHUN 2021

YANG TERSERANG JUMLAH PENDUDUK


WAKTU KEJADIAN (TANGGAL) JUMLAH PENDERITA KELOMPOK UMUR PENDERITA JUMLAH KEMATIAN ATTACK RATE (%) CFR (%)
TERANCAM
NO JENIS KEJADIAN LUAR BIASA
JUMLAH KEC JUMLAH DESA/KEL
DITANGGU- 0-7 8-28 1-11 1-4 5-9 10-14 15-19 20-44 45-54 55-59 60-69 70+
DIKETAHUI AKHIR L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
LANGI HARI HARI BLN THN THN THN THN THN THN THN THN THN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0


0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Sumber: Data Program Surveilans


TABEL 65

KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
TAHUN 2021

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)


NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/ KEL JUMLAH KASUS MENINGGAL CFR (%)
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KECAMATAN TIWORO UTARA PUSKESMAS TONDASI DESA TONDASI 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
DESA SANTIRI 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
DESA TIGA 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
DESA WANSERIWU 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
DESA TASIPI 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
DESA BERO 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
DESA MANDIKE 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
DESA SANTIGI 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK -

Sumber: Data Program DBD


kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 66

KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
TAHUN 2021
MALARIA
KONFIRMASI LABORATORIUM POSITIF MENINGGAL CFR

NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/ KEL % KONFIRMASI PENGOBATAN % PENGOBATAN


SUSPEK RAPID LABORATORIUM STANDAR STANDAR
MIKROSKOPIS DIAGNOSTIC TOTAL L P L+P L P L+P L P L+P
TEST (RDT)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 KECAMATAN TIWORO UTARA PUSKESMAS TONDASI DESA TONDASI 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
DESA SANTIRI 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
DESA TIGA 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
DESA WANSERIWU 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
DESA TASIPI 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
DESA BERO 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
DESA MANDIKE 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
DESA SANTIGI 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

JUMLAH KAB 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK 0.0

Sumber: Data Program Malaria


Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 67

PENDERITA KRONIS FILARIASIS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KABUAPTEN MUNA BARAT
TAHUN 2021

PENDERITA KRONIS FILARIASIS

NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/ KEL JUMLAH SELURUH KASUS


KASUS KRONIS TAHUN SEBELUMNYA KASUS KRONIS BARU DITEMUKAN KASUS KRONIS PINDAH KASUS KRONIS MENINGGAL
KRONIS
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 KECAMATAN TIWORO UTARA PUSKESMAS TONDASI DESA TONDASI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
DESA SANTIRI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
DESA TIGA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
DESA WANSERIWU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
DESA TASIPI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
DESA BERO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
DESA MANDIKE 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
DESA SANTIGI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sumber: Data Program Filariasis


Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 68

PELAYANAN KESEHATAN PENDERITA HIPERTENSI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
TAHUN 2021

MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN


JUMLAH ESTIMASI PENDERITA HIPERTENSI BERUSIA ≥ 15 TAHUN LAKI-LAKI +
NO KECAMATAN KECAMATAN/ PUSKESMAS DESA/ KEL LAKI-LAKI PEREMPUAN
PEREMPUAN

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KECAMATAN TIWORO UTARA PUSKESMAS TONDASI DESA TONDASI 10 15 25 3 30.0 13 86.7 16 64.0
DESA SANTIRI 14 18 32 5 35.7 11 61.1 16 50.0
DESA TIGA 2 6 8 2 100.0 6 100.0 8 100.0
DESA WANSERIWU 16 8 24 0 0.0 0 0.0 0 0.0
DESA TASIPI 6 13 19 2 33.3 2 15.4 4 21.1
DESA BERO 2 16 18 0 0.0 4 25.0 4 22.2
DESA MANDIKE 3 12 15 1 33.3 4 33.3 5 33.3
DESA SANTIGI 4 2 6 4 100.0 2 100.0 6 100.0
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH 5,531 10,108 147 4,562 82.5 0.0 59 40.1

81,624
Sumber: Data Program PTM

Jenjang Koordinasi Tingkat Puskesmas Jenjang Koordinasi Tingkat Dinas Kesehatan


Penanggung Jawab Nama Tanda Tangan Ke Tanggal Penanggung Jawab Nama Tanda Tangan Ket Tanggal
Pengelola Program Puskesmas Pengelola Program Dinas Kesehatan
Koordinator UKM/UKP/Admin Kepala Seksi
Kepala Puskesmas Kepala Bidang
Pengelola Program Puskesmas Pengelola Program Dinas Kesehatan
TABEL 69

PELAYANAN KESEHATAN PENDERITA DIABETES MELITUS (DM) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
TAHUN 2021

PENDERITA DM YANG MENDAPATKAN PELAYANAN KESEHATAN


JUMLAH PENDERITA SESUAI STANDAR
NO KECAMATAN KECAMATAN/ PUSKESMAS DESA/ KEL
DM

JUMLAH %

1 2 3 4 5 6
1 KECAMATAN TIWORO UTARA PUSKESMAS TONDASI DESA TONDASI 5 5 100.0
DESA SANTIRI 10 10 100.0
DESA TIGA 6 6 100.0
DESA WANSERIWU 1 1 100.0
DESA TASIPI 4 4 100.0
DESA BERO 0 0 #DIV/0!
DESA MANDIKE 1 1 100.0
DESA SANTIGI 2 2 100.0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
JUMLAH 29 29 100.0

Sumber: Data Program PTM

Jenjang Koordinasi Tingkat Puskesmas Jenjang Koordinasi Tingkat Dinas Kesehatan


Penanggung Jawab Nama Tanda Tangan Ket Tanggal Penanggung Jawab Nama Tanda Tangan Ket Tanggal
Pengelola Program Puskesmas Pengelola Program Dinas Kesehatan
Koordinator UKM/UKP/Admin Kepala Seksi
Kepala Puskesmas Kepala Bidang
Pengelola Program Puskesmas Pengelola Program Dinas Kesehatan
TABEL 70

CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (SADANIS)
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

PUSKESMAS
PEMERIKSAAN LEHER RAHIM DAN PAYUDARA IVA POSITIF CURIGA KANKER TUMOR/BENJOLAN
MELAKSANAKAN PEREMPUAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/ KEL
KEGIATAN DETEKSI DINI USIA 30-50 TAHUN
IVA & SADANIS*
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 KECAMATAN TIWORO UTARA PUSKESMAS TONDASI DESA TONDASI 0 117 0 0 0 0
DESA SANTIRI 0 260 1 0 1 0
DESA TIGA 0 114 0 0 0 0
DESA WANSERIWU 0 119 0 0 0 0
DESA TASIPI 0 155 0 0 0 0
DESA BERO 0 143 0 0 0 0
DESA MANDIKE 0 140 0 0 0 0
DESA SANTIGI 0 135 0 0 0 0

#DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

JUMLAH #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

Sumber: Data Kesakitan

KET: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat

Jenjang Koordinasi Tingkat Puskesmas Jenjang Koordinasi Tingkat Dinas Kesehatan


Penanggung Jawab Nama Tanda Tangan Ket Tanggal Penanggung Jawab Nama Tanda Tangan Ket Tanggal
Pengelola Program Puskesmas Pengelola Program Dinas Kesehatan
Koordinator UKM/UKP/Admin Kepala Seksi
Kepala Puskesmas Kepala Bidang
Pengelola Program Puskesmas Pengelola Program Dinas Kesehatan
TABEL 71

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA (ODGJ) BERAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
TAHUN 2021

PELAYANAN KESEHATAN ODGJ BERAT

NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/ KEL MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN


SASARAN ODGJ
BERAT
JUMLAH %
1 2 3 4 5 6

1 KECAMATAN TIWORO UTARA PUSKESMAS TONDASI DESA TONDASI 3 0 0.0


DESA SANTIRI 1 1 100.0
DESA TIGA 0 0 #DIV/0!
DESA WANSERIWU 1 0 0.0
DESA TASIPI 0 0 #DIV/0!
DESA BERO 0 0 #DIV/0!
DESA MANDIKE 0 0 #DIV/0!
DESA SANTIGI 0 0 #DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

JUMLAH 5 1 20.0

Sumber: Data Program Keswa 15 120 15 12.5

#DIV/0!
Jenjang Koordinasi Tingkat Puskesmas Jenjang Koordinasi Tingkat Dinas Kesehatan
Penanggung Jawab Nama Tanda Tangan Ket Tanggal Penanggung Jawab Nama Tanda Tangan Ket Tanggal
Pengelola Program Puskesmas Pengelola Program Dinas Kesehatan
Koordinator UKM/UKP/Admin Kepala Seksi
Kepala Puskesmas Kepala Bidang
Pengelola Program Puskesmas Pengelola Program Dinas Kesehatan
TABEL 72

PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
TAHUN 2021

JUMlLAH PENDUDUK PENGGUNA PENDUDUK DENGAN


AKSES
BERKELANJUTAN
TERHADAP AIR
BUKAN JARINGAN PERPIPAAN PERPIPAAN MINUM
BERKUALITAS
KECAMATAN/ (LAYAK)
NO. KECAMATAN DESA/ KEL JUMLAH PENDUDUK
PUSKESMAS

DEPOT AIR MINUM

(PDAM,BPSPAM)
DENGAN POMPA

DENGAN POMPA

PERPIPAAN NON

JUMLAH TOTAL
PENAMPUNGAN
TERMINAL AIR
TERLINDUNG

TERLINDUNG
SUMUR GALI

SUMUR GALI

SUMUR BOR

PERPIPAAN
AIR HUJAN
MATA AIR

PDAM
%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 KECAMATAN TIWORO UTARA PUSKESMAS TONDASI
DESA TONDASI 989 35 0 22 2 0 12 2 0 0 73 7.4
DESA SANTIRI 1,941 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.0
DESA TIGA 858 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.0
DESA WANSERIWU 955 150 150 65 0 0 0 1 0 0 366 38.3
DESA TASIPI 768 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.0
DESA BERO 485 25 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.0
DESA MANDIKE 472 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.0
DESA SANTIGI 382 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
JUMLAH 6,850 210 150 87 2 0 12 3 0 0 439 6.4

Sumber: Data Program Kesling


TABEL 73

PERSENTASE SARANA AIR MINUM YANG DILAKUKAN PENGAWASAN


KABUPATEN MUNA BARAT
TAHUN 2021
INSPEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN (IKL) PEMERIKSAAN

JUMLAH
JUMLAH SARANA AIR
NO KECAMATAN KECAMATAN/ PUSKESMAS DESA/ KEL JUMLAH JUMLAH SARANA AIR SARANA AIR
MINUM JUMLAH SARANA AIR
SARANA AIR % MINUM DGN RESIKO % % MINUM %
MINUM DIAMBIL SAMPEL
MINUM DI IKL RENDAH+ SEDANG MEMENUHI
SYARAT

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KECAMATAN TIWORO UTARA PUSKESMAS TONDASI DESA TONDASI 35 25 71.4 0 0.0 25 100.0 3 12.0

DESA SANTIRI 20 15 75.0 0 0.0 15 100.0 0 0.0

DESA TIGA 3 2 66.7 0 0.0 2 100.0 0 0.0

DESA WANSERIWU 1 1 100.0 1 100.0 0 0.0 0 #DIV/0!


DESA TASIPI 2 2 100.0 0 0.0 2 100.0 0 0.0

DESA BERO 5 4 80.0 0 0.0 4 100.0 0 0.0

DESA MANDIKE 12 8 66.7 0 0.0 8 100.0 0 0.0

DESA SANTIGI 3 2 66.7 0 0.0 2 100.0 0 0.0

#DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

#DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

#DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

JUMLAH 81 59 1 1.7 0.0 3 5.1

Sumber: Data Program Kesling


TABEL 74

PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
2021

SHARING/ KOMUNAL JAMBAN SEHAT SEMI PERMANEN (JSSP) JAMBAN SEHAT PERMANEN (JSP) PENDUDUK DENGAN
AKSES TERHADAP
KECAMATAN/ JUMLAH FASILITAS SANITASI YANG
NO KECAMATAN DESA/ KEL
PENDUDUK
PUSKESMAS JUMLAH JUMLAH JUMLAH
JUMLAH LAYAK (JAMBAN SEHAT)
JUMLAH SARANA JUMLAH SARANA PENDUDUK
SARANA PENDUDUK PENGGUNA PENDUDUK PENGGUNA
PENGGUNA
JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KECAMATAN TIWORO UTARA PUSKESMAS TONDASI DESA TONDASI 989 207 75 0 0 180 900 975 98.6
DESA SANTIRI 1,941 433 125 0 0 73 365 490 25.2
DESA TIGA 858 217 100 0 0 50 250 350 40.8
DESA WANSERIWU 955 36 131 57 206 109 443 780 81.7
DESA TASIPI 768 214 75 0 0 30 150 225 29.3
DESA BERO 485 108 100 0 0 30 150 250 51.5
DESA MANDIKE 472 119 225 0 0 38 190 415 87.9
DESA SANTIGI 382 97 150 0 0 14 70 220 57.6
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
JUMLAH 6,850 0 0 57 206 524 2,518 0.0

Sumber: Data Program Kesling


TABEL 75

DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT


TAHUN 2021

SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)

KECAMATAN JUMLAH DESA STOP BABS


NO KECAMATAN DESA/ KEL JUMLAH KK JUMLAH DESA MELAKSANAKAN STBM JUMLAH DESA STBM
/PUSKESMAS (SBS)

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 KECAMATAN TIWORO UTARA PUSKESMAS TONDASI DESA TONDASI 220 1 100 1 95 1 95
DESA SANTIRI 501 0 - 0 - 0 -
DESA TIGA 202 0 - 0 - 0 -
DESA WANSERIWU 262 0 0.0 202 77.1 0 0.0
DESA TASIPI 215 0 - 0 - 0 -
DESA BERO 119 0 - 0 - 0 -
DESA MANDIKE 132 0 - 0 - 0 -
DESA SANTIGI 102 0 - 0 - 0 -
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

JUMLAH #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Sumber: Data Program Kesling


* SBS (Stop Buang Air Besar Sembarangan)
TABEL 76

PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM (TTU) MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
TAHUN 2021

TTU YANG ADA TTU MEMENUHI SYARAT KESEHATAN


SARANA PENDIDIKAN SARANA KESEHATAN
SARANA PENDIDIKAN SARANA KESEHATAN RUMAH SAKIT TEMPAT IBADAH PASAR JUMLAH TOTAL
SD/MI SMP/MTs SMA/MA PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/ KEL JUMLAH TTU UMUM
TEMPAT IBADAH PASAR
YANG ADA
SD/MI SMP/MTs SMA/MA PUSKESMAS RUMAH SAKIT UMUM ∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 KECAMATAN TIWORO UTARA PUSKESMAS TONDASI DESA TONDASI 2 1 1 1 5 0 1 100 1 100 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 2 40
DESA SANTIRI 1 1 - 2 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0
DESA TIGA 1 1 - 2 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0
DESA WANSERIWU 1 - 1 1 3 1 100.0 #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! 1 100 #DIV/0! 2.0 66.67
DESA TASIPI 1 - - 1 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0
DESA BERO 1 1 - 2 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0
DESA MANDIKE 1 1 - 2 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0
DESA SANTIGI 1 1 - 2 1 100 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 1 50
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #####
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #####
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #####
JUMLAH KECAMATAN 9 6 2 1 0 1 0 19 2 22 0 1 50 1 100 0 #DIV/0! 1 100 0 #DIV/0! 5 26

Sumber: Data Program Kesling


TABEL 77

TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN (TPM) MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
TAHUN 2021

TPM YANG ADA TPM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN


MAKANAN MAKANAN
JAJANAN/ RUMAH MAKAN/ DEPOT AIR MINUM JAJANAN/KANTIN/SEN
RUMAH JASA BOGA
NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA /KEL KANTIN/ JUMLAH TPM YANG RESTORAN (DAM) TRA MAKANAN
JASA BOGA MAKAN/ DEPOT AIR MINUM (DAM)
SENTRA ADA JAJANAN
RESTORAN
MAKANAN
JAJANAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 KECAMATAN TIWORO UTARA PUSKESMAS TONDASI
DESA TONDASI 0 1 2 14 17 0 #DIV/0! 1 100.0 1 50.0 8 57.1
DESA SANTIRI 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
DESA TIGA 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
DESA WANSERIWU 0 0 1 1 1 0 #DIV/0! 0 0.0 0 0.0 0 0.0
DESA TASIPI 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
DESA BERO 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
DESA MANDIKE 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
DESA SANTIGI 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH (KECAMATAN) 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 1 ##### 8 #DIV/0!
TABEL 1

KASUS COVID-19 MENURUT KABUPATE

KASUS
NO KABUPATEN/KOTA DESA/KEL
KONFIRMASI

1 2 3

1 DESA TONDASI 10
PUSKESMAS TONDASI
DESA SANTIRI 1

DESA TIGA 2

DESA WANSERIWU 0

DESA TASIPI 1

DESA BERO 0

DESA MANDIKE 0

DESA SANTIGI 1

KABUPATEN MUNA BARAT 15


Sumber : Data Tracer Covid

Jenjang Koordinasi Tingkat Puskesmas


Penanggung Jawab Nama
Pengelola Program Puskesmas
Koordinator UKM/UKP/Admin
Kepala Puskesmas
Pengelola Program Puskesmas
OVID-19 MENURUT KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2021

ANGKA
SEMBUH MENINGGAL KESEMBUHA ANGKA KEMATIAN (CFR)
N (RR)
4 5 7 8

10 0
100.00 0.00
1 0
100.00 0.00
1 0
0.00 0.00
0 0
#DIV/0! #DIV/0!
1 0
100.00 0.00
0 0
#DIV/0! #DIV/0!
0 0
0.00 0.00
1 0
0.00 0.00

#DIV/0! #DIV/0!

#DIV/0! #DIV/0!

#DIV/0! #DIV/0!

14 0 93.33 0.0

Jenjang Koordinasi Tingkat Din


Tanda Tangan Ket Tanggal Penanggung Jawab
Pengelola Program Dinas Kesehatan
Kepala Seksi
Kepala Bidang
Pengelola Program Dinas Kesehatan
Jenjang Koordinasi Tingkat Dinas Kesehatan
Nama Tanda Tangan Ket Tanggal
TABEL 2

JUMLAH LAB YANG ME


NO UNIT KERJA DESA/KEL
RT-PCR

1 2 3 3
PUSKESMAS TONDASI DESA TONDASI
DESA SANTIRI
DESA TIGA
DESA WANSERIWU
DESA TASIPI
DESA BERO
DESA MANDIKE
DESA SANTIGI

Sumber : Data Laboratorium

Catatan: kolom F bukan merupakan penjumlahan D dan E

Jenjang Koordinasi Tingkat Puskesmas


Penanggung Jawab Nama
Pengelola Program Puskesmas
Koordinator UKM/UKP/Admin
Kepala Puskesmas
Pengelola Program Puskesmas
JUMLAH LABORATORIUM DAN PEMERIKSAAN SPESIMEN COVID-19 MENURU
KABUPATEN
TAHUN

JUMLAH LAB YANG MEMERIKSA JUMLAH


LAB YANG
RT-PCR DAN MELAPOR
TCM DIPERIKSA
TCM
4 5 6 7
113
43
13
6
0
0
0
0

0 0 0 175

Jenjang Koordinasi Tingkat Di


Tanda Tangan Ket Tanggal Penanggung Jawab
Pengelola Program Dinas Kesehatan
Kepala Seksi
Kepala Bidang
Pengelola Program Dinas Kesehatan
EN COVID-19 MENURUT KABUPATEN/KOTA
MUNA BARAT
2021

JUMLAH SPESIMEN JUMLAH


JUMLAH
ORANG
ORANG
DIPERIKSA
DIPERIKSA
POSITIF NEGATIF INKONKLUSIF INVALID POSITIF
8 9 10 11 12 13
3 110 0 0 113 3
1 42 0 0 43 1
0 13 0 0 13 0
1 5 0 0 6 1
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0

5 101 0 0 175 5

g Koordinasi Tingkat Dinas Kesehatan


Nama Tanda Tangan Ket Tanggal
JUMLAH
ORANG
JUMLAH POSITIVITY
DIPERIKSA/1
PENDUDUK RATE (%)
JUTA
PENDUDUK
14 15 16
989 2.65
1,941 2.32
858 0
955 16.66
768 0
485 0
472 0
382 0

6850 2.9
TABEL 3

0-2 TAHUN
NO PUSKESMAS DESA/KEL
L
1 2 3

DESA TONDASI
1 PUSKESMAS TONDASI 0
DESA SANTIRI
0
DESA TIGA
0
DESA WANSERIWU
0
DESA TASIPI
0
DESA BERO
0
DESA MANDIKE
0

DESA SANTIGI 0

KABUPATEN MUNA BARAT 0

Sumber : Data tracer covid

Jenjang Koordinasi Tingkat Puskesmas


Penanggung Jawab Nama
Pengelola Program Puskesmas
Koordinator UKM/UKP/Admin
Kepala Puskesmas
Pengelola Program Puskesmas
KASUS COVID-19 BERDASARKAN JENIS KELAMIN DAN KELOM

0-2 TAHUN 3-6 TAHUN 7-12 TAHUN

P L P L
4 5 6 7

0 0 0 0

0 0 0 0

0 0 0 0

0 0 0 0

0 0 0 0

0 0 0 0

0 0 0 0

0 0 0 0

0 0 0 0

Jenjang Koordinasi Tingkat Dinas K


Tanda Tangan Ket Tanggal Penanggung Jawab
Pengelola Program Dinas Kesehatan
Kepala Seksi
Kepala Bidang
Pengelola Program Dinas Kesehatan
ENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR
TAHUN 2021

13-15 TAHUN 16-18 TAHUN 19-30 TAHUN

P L P L P L P
8 9 10 11 12 13 14

1 0 0 0 1 0 5

0 0 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 0 1

0 0 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 0 0

1 0 0 0 1 0 6

g Koordinasi Tingkat Dinas Kesehatan


Nama Tanda Tangan Ket Tanggal
31-45 TAHUN 46-59 TAHUN 60+ TAHUN TOTAL

L P L P L P L P
15 16 17 18 19 20 21 22

0 20 0 1 0 0 0 28

0 1 0 0 0 0 0 1

1 1 0 0 0 0 1 1

0 0 0 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 0 0 1

0 0 0 0 0 0 0 0

0 6 0 0 0 0 0 6

0 1 0 0 0 0 0 1

1 29 0 1 0 0 1 38

39
TABEL: 81

NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/KEL

1 2 3 4
1 KECAMATAN TIWORO UTARA PUSKESMAS TONDASI DESA TONDASI
DESA SANTIRI
DESA TIGA
DESA WANSERIWU
DESA TASIPI
DESA BERO
DESA MANDIKE
DESA SANTIGI

JUMLAH (KECAMATAN)

Jenjang Koordinasi Tingkat Puskesmas

Penanggung Jawab Nama Tanda Tangan


Pengelola Program Puskesmas
Koordinator UKM/UKP/Admin
Kepala Puskesmas
Pengelola Program Puskesmas
JUMLAH TENAGA KESEHATAN YANG MENDAPATAN REKOM
TAHUN 2021
JUMLAH TENAGA KESEHATAN
JUMLAH KK TERAPIS
DOKTER DOKTER GIGI PERAWAT
GIMUL
5 6 7 8 9
220 1 1 9 1
501
202
262
215
119
132
102

Jenjang Koordinasi Tingkat Dinas Kesehatan


Ket Tanda
Penanggung Jawab Nama
Tanggal Tangan
Pengelola Program Dinas Kesehatan
Kepala Seksi
Kepala Bidang
Pengelola Program Dinas Kesehatan
MENDAPATAN REKOMENDASI IZIN SESUAI STANDAR
TAHUN 2021
MLAH TENAGA KESEHATAN JUMLAH TENAGA KE
FARMASI FARMASI/ DOKTER
BIDAN GIZI KESMAS KESLING ATLM DOKTER
APOTEKER TTK GIGI
10 11 12 13 14 15 16 17 18
5 1 4 2 1 1 1 1 1
1 0
2 0
0 0

t Dinas Kesehatan
Ket Tanggal
JUMLAH TENAGA KESEHATAN YANG TELAH MENDAPAT REKOMENDASI IZIN DLL
TERAPIS FARMASI FARMASI/
PERAWAT BIDAN GIZI KESMAS KESLING ATLM
GIMUL APOTEKER TTK
19 20 21 22 23 24 25 26 27
9 1 2 1 0 2 1 0 1
1
1
0
TABEL 82

JUMLAH KEMATIAN MENUR

NO Sebab kematian
0-7 HARI 8-28 HARI 1-11 BLN 1-4 THN
1 2 11 12 13 14
1 Kecelakaan 1
2 Gastritis
3 ISKA
4 Hipertensi
5 Stroke
6 Keracunan
7 Dimensia
8 Hernia
9 Stop jantung
10 Tumor
11 Demam 1
12 Pendarahan post abortus
13 Cardiac arrest
14 Ppok
15 Sesak
16 Hiposia suspect
17 Epileptikus

Jenjang Koordinasi Tingkat Puskesmas


Tanda
Penanggung Jawab Nama Ket Tanggal
Tangan
Pengelola Program Puskesmas
Koordinator UKM/UKP/Admin
Kepala Puskesmas
Pengelola Program Puskesmas
JUMLAH KEMATIAN MENURUT PENYEBAB, GOLONGAN UMUR JENIS KELAMIN
TAHUN 2021

KELOMPOK UMUR PENDERITA

5-9 THN 10-14 THN 15-19 THN 20-44 THN


15 16 17 18
4
1

1
1

Jenjang Koordinasi Tingkat Dinas Kesehatan


Tanda
Penanggung Jawab Nama Ket Tanggal
Tangan
Pengelola Program Dinas Kesehatan
Kepala Seksi
Kepala Bidang
Pengelola Program Dinas Kesehatan
ENIS KELAMIN

JUMLAH KEMATIAN
JUM
45-54 THN 55-59 THN 60-69 THN 70+ THN L P L+P
19 20 21 22 23 24 25
5
1 1 3
1 1
2 2 5 9
1 2 3
1
1 1
1 1
1 1
1 1
1
2
2 2
1 1
1 1
1
1
TABEL 83
JUMLAH KUNJUNGAN KASUS RUJUKAN
TAHUN 2021

NO DIAGNOSA
L

1 2 3
1 ANXIETY DISORDERS 1
2 LBP 1
3 HAEMANGIOMA 1
4 COMPLICATIONS OF PROCEDURES 1
5 INJURY OF EYE AND ORBIT
6 EPISTAXIS
7 INTRACRANIAL ABSCESS AND GRANULOMA
8 STROKE
9 CHEST PAIN
10 ANGINA PECTORIS
11 GANGLION
12 BENIGN NEOPLASM 1
13 ABDOMINAL PAIN
14 SENILE CATARACT 1
15 OCULAR LACERATION AND RUPTURE 1
16 IMPACTED TEETH
17 INSULIN DM
18 RETAINED DENTAL ROOT
19 MAGLIANT NEOPLASM OF BREAST
20 SINGLE DELIVERY BY CAESAREAN SECTION
21 VESTIBULAR NEURONITIS
22 NECROSIS OF PULP

23 CONTACT WITH AND EXPOSURE TO VIRAL HEPATITIS

24 MATERNAL CARE
25 FIBROADENOSIS OF BREAST
26 SUPERVISION OF NORMAL PREGNANCY
27 POSTPROCEDURAL DISORDERS OF EYE AND ADNEXA 1
28 ANGINA PECTORIS
29 THROMBOANGITIS OBLITERANS 1
30 CATARACT 1
31 CHRONIC LARYNGOTRACHEITIS
32 ACUTE AND TRANSIENT PSYCHOTIC DISORDERS 1
33 MALIGNANT NEOPLASM OF TONGUE
34 GONARTHROSIS
35 CALCULUS KIDNEY 1

Jenjang Koordinasi Tingkat Puskesmas


Penanggung Jawab Nama
Pengelola Program Puskesmas
Koordinator UKM/UKP/Admin
Kepala Puskesmas
Pengelola Program Puskesmas
JUMLAH KUNJUNGAN KASUS RUJUKAN
TAHUN 2021

JUMLAH JUMLAH FEEDBACK


P Jumlah SEHAT RAWAT LANJUT MENINGGAL

4 5 6 7 8
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 2 2
1 1 1
1 1
1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
2 2 2

1
1 1
1 1 1
1 1 1
2 2 2
1 1
1 1 1
1 1
1 2 2
1 1 1
1 1
1 1 1
1 1 1
1 1

Jenjang Koordinasi Tingkat Dinas Kesehatan


Tanda
Ket Tanggal Penanggung Jawab Nama
Tangan
Pengelola Program Dinas Kesehatan
Kepala Seksi
Kepala Bidang
Pengelola Program Dinas Kesehatan
Koordinasi Tingkat Dinas Kesehatan
Tanda Tangan Ket Tanggal
Tabel 84

NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/KEL

1 2 3 4
1 KECAMATAN TIWORO UTARA PUSKESMAS TONDASI DESA TONDASI
DESA SANTIRI
DESA TIGA
DESA WANSERIWU
DESA TASIPI
DESA BERO
DESA MANDIKE
DESA SANTIGI

JUMLAH KABUPATEN

Jenjang Koordinasi Tingkat Puskesmas


Penanggung Jawab Nama Tanda Tangan
Pengelola Program Puskesmas
Koordinator UKM/UKP/Admin
Kepala Puskesmas
Pengelola Program Puskesmas
SARANA APOTIK DAN PENJULAN OBAT INDUSTRI PANGAN,

SARANA
SENTRA PENJUALAN OBAT LAYANAN PRAKTEK
PRAKTEK
APOTIK TOKO OBAT TOKO LAINNYA PRAKTEK DOKTER GIGI
DOKTER
5 6 7 8 9
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0

Jenjang Koordinasi Tingkat Dinas Kesehatan


Ket Tanggal Penanggung Jawab Nama Tanda Tangan
Pengelola Program Dinas Kesehatan
Kepala Seksi
Kepala Bidang
Pengelola Program Dinas Kesehatan
NDUSTRI PANGAN, SENTRA PENJULAN DAN PENGOLAHAN MAKANAN DAN PRAKTEK TENAGA KESEHAT
KABUPATEN MUNA BARAT
TAHUN 2021
LAYANAN PRAKTEK INDUSTRI RT Pangan SENTRA PENJUALA
INDUSTRI
PRAKTEK JASA RUMAH DEPOT JUM
PRAKTEK BIDAN MAKANAN APOTIK %
PERAWATAN BOGA MAKAN/R AIR BERSKALA
10 11 12 13 14 15 16 17 18
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0

Kesehatan
Ket Tanggal
EK TENAGA KESEHATAN YANG MEMENUHI PENRSYRATAN / MENDAPAT REKOMENDASI UNTUK PERIZIN
BARAT

MEMENUHI SYARAT/ RE
SENTRA PENJUALAN OBAT LAYANAN /PRAKTEK
TOKO PRAKTEK PRAKTEK PRAKTEK
TOKO OBAT % % % % %
LAINNYA DOKTER DOKTER GIGI BIDAN
19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
ASI UNTUK PERIZINAN

MEMENUHI SYARAT/ REKOMENDASI PERIZINAN


PENGOLAHAN MAKANAN
MAKANAN
PRAKTEK JASA RUMAH DEPOT
PERAWATAN
% % % % JAJANAN/
BOGA MAKAN/REST AIR KANTIN/
29 30 31 32 33 34 35 36 37
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
INDUSTRI
JUM %
% MAKANAN %
BERSKALA
38 39 40 41 42
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
Tabel 85

JUMLAH PEMANFAATAN TOGA, PELAYANAN AKUPUNTUR, OBA

NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/ KEL

1 2 3 4
1 KECAMATAN TIWORO UTARA PUSKESMAS TONDASI DESA TONDASI
DESA SANTIRI
DESA TIGA
DESA WANSERIWU
DESA TASIPI
DESA BERO
DESA MANDIKE
DESA SANTIGI

JUMLAH (KECAMATAN)

Jenjang Koordinasi Tingkat Puskesmas


Penanggung Jawab Nama Tanda Tangan
Pengelola Program Puskesmas
Koordinator UKM/UKP/Admin
Kepala Puskesmas
Pengelola Program Puskesmas
ELAYANAN AKUPUNTUR, OBAT TRADISIONAL DAN PEMBINAAN DUKUN BAYI, SENTRA

JUMLAH YANG MEMANFAATKAN TOGA PUSKESMAS MELAKSNAKAN

JUMLAH KK
JUMLAH. % akupuntur

5 6 7 8
220 25 11.3 0
501 5 1 0
202 5 2.5 0
262 15 5.7 0
215 4 2.8 0
119 3 2.6 0
132 3 2.6 0
102 3 3.1

Jenjang Koordinasi Tingkat Dinas Kesehatan


Ket Tanggal Penanggung Jawab Nama
Pengelola Program Dinas Kesehatan
Kepala Seksi
Kepala Bidang
Pengelola Program Dinas Kesehatan
PEMBINAAN DUKUN BAYI, SENTRA PENJULAN JAMU, LAINNYA

PUSKESMAS MELAKSNAKAN DUKUN BAYI, LAINNYA DAN SENTRA PENJUALAN JAMU


DUKUN LAINNYA (PATAH
DUKUN BAYI
Tulang )
SENTRA PENJUAL JAMU
Obat Tard/ Non kimia YANG YANG
JUMLAH DILAKUKAN JUMLAH DILAKUKAN JUMLAH
PEMBINAAN PEMBINAAN
9 10 11 12 13 14
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0

oordinasi Tingkat Dinas Kesehatan


Tanda Tangan Ket Tanggal
SENTRA PENJUAL JAMU
YANG
DILAKUKAN
PEMBINAAN
15
0
0
0
0
0
0
0
Tabel 86
PELAYANAN KESEJAT

NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/KEL

1 3
1 KECAMATAN TIWORO UTARA PUSKESMAS TONDASI DESA TONDASI
DESA SANTIRI
DESA TIGA
DESA WANSERIWU
DESA TASIPI
DESA BERO
DESA MANDIKE
DESA SANTIGI

JUMLAH (KECAMATAN)

Sumber: Data Program Kesjaor

Jenjang Koordinasi Tingkat Puskesmas


Penanggung Jawab Nama Tanda Tangan
Pengelola Program Puskesmas
Koordinator UKM/UKP/Admin
Kepala Puskesmas
Pengelola Program Puskesmas
LAYANAN KESEJATAN KERJA DAN OLAHRAGA
TAHUN 2021
SARANA
JUMLAH KK UKK PERKUMPULAN OLAHRAGA
JUMLAH PESERTA YANG DILAKSANAKAN PEMBINAAN
KELOMPOK KERJA JUMLAH
PADA POS UKK

220 0 0 0
501 0 0 0
202 0 0 0
262 0 0 0
215 0 0 0
119 0 0 0
132 0 0 0
102 0 0 0
0 0
0 0
0 0
0 0

Jenjang Koordinasi Tingkat Dinas Kesehatan


Ket Tanggal Penanggung Jawab Nama
Pengelola Program Dinas Kesehatan
Kepala Seksi
Kepala Bidang
Pengelola Program Dinas Kesehatan
PERKUMPULAN OLAHRAGA CLUB SENAM KEBUGARAN
JUMLAH PESERTA AKTIF JUMLAH JUMLAH PESERTA AKTIF

0 0 0
0 0 0
0 0 4
0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0

nasi Tingkat Dinas Kesehatan


Tanda Tangan Ket Tanggal
TEBEL 88 TABEL 87
PENETAPAN STATUS AKRE
KABUPATEN MU

TAHUN PELAKSNAAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
AKREDITASI

1 2 3 4
1 KECAMATAN TIWORO UTARA PUSKESMAS TONDASI 2018
2017
2019
2018
2019
2018
2018
2018
2019
2019
2018
2019
2019
2017
2019
JUM KAB MUNA BARAT

Jenjang Koordinasi Tingkat Puskesmas


Penanggung Jawab Nama Tanda Tangan
Pengelola Program Puskesmas
Koordinator UKM/UKP/Admin
Kepala Puskesmas
Pengelola Program Puskesmas
ETAPAN STATUS AKREDITASI PUSKESMAS
KABUPATEN MUNA BARAT
TAHUN 2021

PENETAPAN STATUS RE-AKREDITASI PUSKESMAS


TIDAK DASAR MADYA UTAMA
TERAKREDITASI * ** ***
5 6 7 8

Jenjang Koordinasi Tingkat Dinas Kesehatan


Ket Tanggal Penanggung Jawab Nama
Pengelola Program Dinas Kesehatan
Kepala Seksi
Kepala Bidang
Pengelola Program Dinas Kesehatan
PENETAPAN STATUS AKREDITASI PUSKESMAS
KET TIDAK DASAR MADYA UTAMA PARIPURNA
PARIPURNA ****
TERAKREDITASI * ** *** ****
9 10 11 12 13 14 15

0 0 0 1 0 0

si Tingkat Dinas Kesehatan


Tanda Tangan Ket Tanggal
KET

16

1
TABEL 88
JUMLAH PEMAKAIAN OBAT
TAHUN 2021

JUMLAH PEMAKAIAN
NO UNIT KERJA NAMA OBAT TAHUN 2021

1 2 3 4
1 PUSKESMAS TONDASI Ambroksol 30 mg 505
2 Allopurinol 100 mg 240
3 Amlodipine 5 mg 658
4 Amlodipine 10 mg 1679
5 Amoxicillin 500 mg 2200
6 Antasida DOEN kunyah 287
7 Asam Mefenamat 500 mg 1200
8 Captopril 12,5 mg 694
9 Captopril 25 mg 769
10 Chlorphenamine maleate 4 mg 662
11 Dextral kombinasi 813
12 Glibenklamid 5 mg 458
13 Ibuprofen 400 mg 938
15 Loratadine 10 mg 321
16 Metformin 500 mg 2244
17 Natrium diklofenak 25 mg 1740
18 Omeprazole 20 mg 682
19 Parasetamol 500 mg 2641
20 Tablet Tambah Darah 709
Vitamin B Kompleks 1714

Sumber: Data Farmasi

Jenjang Koordinasi Tingkat Puskesmas


Penanggung Jawab Nama
Pengelola Program Puskesmas
Koordinator UKM/UKP/Admin
Kepala Puskesmas
Pengelola Program Puskesmas
KET

5
Tablet
Tablet
Tablet
Tablet
Tablet
Tablet
Tablet
Tablet
Tablet
Tablet
Tablet
Tablet
Tablet
Tablet
Tablet
Tablet
Kapsul
Tablet
Tablet
Tablet

i Tingkat Puskesmas Jenjang Koordinasi Tingkat D


Tanda Tangan Ket Tanggal Penanggung Jawab
Pengelola Program Dinas Kesehatan
Kepala Seksi
Kepala Bidang
Pengelola Program Dinas Kesehatan
ng Koordinasi Tingkat Dinas Kesehatan
Nama Tanda Tangan Ket Tanggal
NO UNIT KERJA

DATA 10 BESAR PENYAKIT 2 3


1 PUSKESMAS TONDASI DESA TONDASI
DESA SANTIRI
DESA TIGA
DESA WANSERIWU
DESA TASIPI
DESA BERO
DESA MANDIKE
DESA SANTIGI

JUMLAH
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUKa

Jenjang Koordinasi Tingkat Puskesmas


Penanggung Jawab
Pengelola Program Puskesmas
Koordinator UKM/UKP/Admin
Kepala Puskesmas
Pengelola Program Puskesmas
DATA 10 BESAR PENYAKIT
2021

ISPA

L P L+P L
4 5 6 7
2 4 6 2
2 3 5 1
1 1 2 2
0 1 1 1
1 2 3 1
1 1 2 1
1 0 1 1
1 1 2 1

9 13 22 10
#DIV/0!

si Tingkat Puskesmas
Nama Tanda Tangan Ket Tanggal
DYSPEPSIA MYALGIA

P L+P L P
8 9 10 11
6 8 2 3
3 4 2 6
3 5 3 3
2 3 1 2
2 3 1 2
1 2 0 1
1 2 0 1
1 2 0 1

19 29 9 19
#DIV/0!

Jenjang Koordinasi Tingkat Dinas Kesehatan


Ket
Penanggung Jawab Nama Tanda Tangan
Tanggal
Pengelola Program Dinas Kesehatan
Kepala Seksi
Kepala Bidang
Pengelola Program Dinas Kesehatan
HIPERTENSI DIARE DIABETES MELITUS

L+P L P L+P L P L+P L P


12 13 14 15 16 17 18 19 20
5 3 13 13 6 6 12 2 3
8 5 11 12 3 3 6 3 7
6 2 6 8 2 1 3 2 4
3 0 0 5 0 0 0 0 1
3 2 2 9 0 1 1 1 3
1 0 4 7 1 0 1 0 0
1 1 4 3 3 0 3 0 1
1 4 2 2 1 0 1 1 1

28 17 42 59 16 11 27 9 20
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
DIABETES MELITUS ASMA DERMATITIS NECROSIS OF PULP

L+P L P L+P L P L+P L P


21 25 26 27 28 29 30 31 32
5 4 7 11 4 6 10 2 5
10 2 5 7 3 4 7 1 2
6 1 1 2 3 3 6 1 1
1 1 2 3 1 1 2 0 0
4 0 2 2 2 3 5 0 0
0 1 1 2 1 4 5 0 0
1 1 2 3 1 1 2 0 0
2 0 1 1 0 0 0 0 0

29 10 21 31 15 22 37 4 8
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
NECROSIS OF PULP ARTHRITIS

L+P L P L+P
33 34 35 36
7 3 5 8
3 2 4 6
2 3 2 5
0 0 0 0
0 2 2 4
0 1 2 3
0 0 2 2
0 1 1 2

12 12 18 30
#DIV/0! #DIV/0!

Anda mungkin juga menyukai