PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pembangunan kesehatan adalah masyarakat, bangsa dan negara yang ditandai oleh
penduduknya yang hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku hidup sehat , memiliki
kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata,
Indonesia.
Daerah dan Pusat merupakan suatu peluang bagi daerah untuk meningkatkan kualitas
momentumnya dengan datangnya milenium baru dimana sektor kesehatan telah mengubah
paradigmanya dari paradigma sakit (yang selama ini menjadi pegangan bagi setiap insan
lingkungannya.
saling berkait erat dengan masalah-masalah lingkungan. Secara mikro paradigma sehat
mau berperilaku hidup sehat, sehingga mereka bisa mandiri dalam menjaga dan mengatasi
dilakukan kajian yang mendalam mengenai visi dan misi pembangunan kesehatan serta
nilai nilai yang mendasarinya. Visi adalah gambaran masa depan yang dipilih dan hendak
diwujudkan pada suatu saat yang ditentukan dengan perhitungan yang realistis, sehingga
strategis dalam pembangunan kesehatan, serta sesuai dengan arah, tujuan, sasaran serta
pembangunan kesehatan dilaksanakan secara terpadu dan sinergis oleh semua pelaku
2. Lingkungan Sehat
2
Untuk mencapai tujuan pembangunan jangka panjang bidang kesehatan tersebut
telah ditetapkan program jangka pendek yaitu program tahunan sebagai upaya yang harus
dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dalan setiap tahun anggaran. Program
– program tersebut telah disusun setiap tahun anggran yang disesuaikan dengan
kegiatan dengan tujuan, sasaran dan target yang telah ditetapkan. Dengan demikian disetiap
Akhir tahun anggaran perlu dilakukan evaluasi akhir tahun untuk mengetahui apakah tujuan
dari rencana pembangunan dalam setiap akhir tahun anggaran telah dapat dicapai.
jangka pendek yang telah dilaksanakan pada Tahun 2011 selama satu tahun anggaran adalah
merupakan rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan selama satu tahun dan merupakan
langkah awal baik untuk bahan pertimbangan dalam menentukan arah kebijakan, program
B. Tujuan
BAB II
3
SITUASI WILAYAH
A. Kondisi Geografis
dari Ibukota Provinsi Bengkulu . Luas wilayah Puskesmas Kemumu 62.3 Km², yang
terdiri dari 10 desa wilayah kerja yang terdiri 9 desa dan 1 Kelurahan. Wilayah kerja
Puskesmas kemumu berbatasan : sebelah Utara dan barat berbatasan dengan wilayah kerja
Puskesmas Gunung Alam, sebelah Selatan berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas
Dusun Curup sedangkan sebelah timur berbatasan dengan wilayah kerja puskesmas Lubuk
Durian.
B. Kondisi Demografi
diperoleh dari petugas yang ada didesa tahun 2011 berjumlah:10161 jiwa , dan 2721 KK
dengan rata – rata jiwa rumah tangga 3.73 dan kepadatan penduduk 2km/jiwa. Dimana
mempunyai perincian laki-laki 5186 jiwa , dan perempuan 4975 jiwa. Berdasarkan data
primer tersebut Desa dengan jumlah penduduk terbanyak adalah desa Kemumu (2271
Jiwa ), dan yang paling sedikit adalah adalah desa Gardu (396 Jiwa ).
Dibawah ini dapat dilihat jumlah penduduk menurut jenis kelamin dan umur di
terus meningkat. Jumlah Penduduk Tahun 2008 erjumlah 8703 Jiwa dengan tingkat
kepadatan penduduk pada tahun 2008 sebesar 140.3 jiwa/Km2,, Sedangkan pada tahun
2009 meningkat menjadi sebesar 141.97 jiwa/Km2. . Tahun 2011 meningkat menjadi
152.2.
sebagai berikut :
4
1. Kondisi Sosial Budaya
Puskesmas Kemumu terdiri dari, 10 Desa wilayah Kerja, yang mempunyai latar
belakang Budaya yang berbeda yaitu antara penduduk Asli ( Suku Rejang ) dengan
warga Eks Transmigrasi yang mempunyai latar belakang budaya Jawa, Bali dan Sunda ,
dengan Mayoritas pekerjaan Petani, ( 75 % ), Ladang / Kebun (15 %), Lain –lain 10 %
terdiri dari pedagang, PNS , Buruh serta lainnya . Suku Rejang, terdapat di Desa Air
merah, Gardu, Kali I, Kali II, Pematang Sapang dan Pagar Banyu. Suku Jawa dan Bali,
lainnya; Melayu, padang dll , yang umumnya bekerja sebagai pedagang, dan PNS .
memeluk agama Islam 90% dari total jumlah penduduk, Nasrani 2% dari total
penduduk , dan agama lainnya Hindu, 8 % dari total penduduk ini terdapat didesa Eks
2011 adalah 65,3 tahun dan angka harapan hidup untuk laki-laki 63,8 tahun, dengan
rasio beban tanggungan 56,50 %, untuk rasio Jenis Kelamin 103,5 % , perempuan yang
melek huruf 92,75 % dan laki-laki 93,26 %, rata-rata perempuan masuk sekolah usia
Secara administratif Puskesmas Kemumu terdiri dari 10 desa yang terdiri dari 1
kelurahan dan 9 desa, jumlah desa tertinggal berjumlah 6 desa (60 %).
2. Kondisi Ekonomi
tahun 2008-2011 yang menunjukkan angka kenaikan yang cukup signifikan dengan
pendapatan perkapita atas dasar harga berlaku sebagai berikut : Tahun 2008 sebesar
2011 Rp. 5.150.000,-KK/Tahun. Pada Tahun 2011 memiliki kenaikan yang signifikan
oleh karena kenaikan harga komoditi perkebunan seperti karet dan sawit karena sebagian
5
dihitung berdasarkan pendapatan kasar KK/ Tahun ( Sumber. Laporan Pendataan Bidan
Desa Tahun 2011 ), Jumlah Penduduk miskin di wilayah kerja Puskesmas Kemumu
adalah 4112 jiwa dengan 1209 KK Miskin, Kriteria miskin yang digunakan adalah
berdasarkan kriteria statistik yaitu : Keluarga tidak bisa makan 2 kali sehari, Keluarga
yang tidak mampu mengobati anak/anggota keluarga yang sakit ke pelayanan kesehatan,
Keluarga terkena PHK atau kehilangan lapangan kerja, Keluarga terdapat anak yang
kemajuan ekonomi suatu daerah. Makin tinggi ratio angka beban penghasilan berarti
makin sedikit penduduk usia produktif (15 tahun - 65 tahun) dan semakin banyak sumber
daya yang harus dibagikan kepada kelompok tidak produktif. Angka beban tanggungan
di Puskesmas Kemumu tahun 2009 sebesar 52.42 pada tahun 2011 menjadi 56,50 ini
mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya dari penduduk usia produktif ini akan
usia produktifnya.
berkembang hal ini disebabkankan karena wilayah kerja Puskesmas Kemumu merupakan
daerah pertanian dan Kebun. Menurut data dari Wilayah Kerja Puskesmas kemumu
mempunyai Koperasi 1 Unit di Kelurahan Kemumu, dan Usaha Kecil 2 Unit di desa
Kemumu dan Sumber Agung, Usaha Kecil kurang berkembang karena kemauan dan
berupa padi merupakan andalan utama diwilayah kerja puskesmas Kemumu terutama di
kelurahan Kemumu yang merupakan salah satu Lumbung beras di Kabupaten Bengkulu
Utara, hasil pertanian lainnya berupa sayur dan kacang –kacangan, sehingga dapat
mulai produktif sejak empat tahun yang lalu sehingga hal ini dapat meningkatkan daya
6
beli masyarakat dan pemenuhan kebutuhan, termasuk pangan/ gizi dan secara tidak
ini hanya sedikit dikembangkan diwilayah kerja Puskesmas Kemumu dan mayoritas
hanya usaha sampingan dan hanya untuk pemenuhan kebutuhan sendiri, secara tidak
1. Sarana Kesehatan
bantu oleh 9 bidan desa Bidan desa yang tersebar disetiap desa di wilayah kerja
1 desa dengan tidak ada petugas bidan desa yaitu desa Gardu.. Serta sarana pendukung
berupa 2 Pusling dengan kondisi 1 baik dan 1 rusak berat. Di wilayah kerja Puskesmas
Kemumu dengan Luas Wilayah 62.3 Km2, dengan 10 desa wilayah kerja .
sebagai berikut :
potensi yang cukup besar ini terlihat dengan rasio posyandu dengan jumlah desa
sebanyak 10. Berarti disetiap desa diPuskesmas Kemumu sudah terdapat satu
Posyandu.
7
Persentase posyandu dengan strata Purnama (40 % ), Madya (60%), Untuk
Katagori Mandiri (0 %) sedangkan target nasional 40%. (SPM 2011) Berarti tingkat
yang merupakan tanggung jawab masyarakat. Peluang yang ada cukup besar untuk
Rasio kader posyandu dengan jumlah penduduk, masih kecil ini berarti beban
Puskesmas Kemumu sudah mencapai (50 %), berarti berdasarkan jumlah desa masih
ada (50 %) desa di Puskesmas Kemumu yang belum mempunyai polindes. Sedangkan
potensi yang ada dimasyarakat cukup besar yaitu dengan adanya program pemerintah
Bidan Desa.
polindes sebagai tempat dalam mengatasi masalah KIA dapat tercermin berdasarkan
data berikut yaitu partisipasi masyarakat terhadap kemandirian polindes sebagai sarana
purnama dan mandiri (0%). Peluang yang ada cukup besar ini dapat dilhat dengan
tingginya polindes yang mempunyai starata madya ( 100%). Ketersediaan Pos Obat
Desa Belum tersaedia, ini dapat diusahakan berdasarkan tingginya jumlah kader
Potensi cukup besar, yaitu UU Jamkesnas tahun 2004. menyatakan setiap orang berhak
atas jaminan sosial untuk dapat memenuhi kebutuhan dasar hidup yang layak.
2. Ketenagaan
8
Tabel 2
Jumlah dan Rasio Tenaga Kesehatan di Puskesmas Kemumu
Tahun 2011
Rasio Target Target
NO Tenaga Kesehatan Total Thp Pddk Th. 2011 Th. 2011
Tahun
Th.2009 2011
Dokter Umum 2 11.31 27.13 40 %
Dokter Gigi 0 0 0 0%
Dokter Spesialist Internist 0 0 5.50 6%
Bidan 18 201.11 59.0 100%
Perawat 12 120,66 112.16 117%
Gizi 1 11.31 12,7 22%
Apoteker / As. Apoteker 1 11.31 6.32 10%
Akademi Kesehatan Lingkungan 1 10,06 20.46 40%
Sarjana Kesehatan Masyarakat 5 45.22 18.18 40
Keterapian Fisik 0 0 2.53 4
Daya serap tenaga kesehatan oleh jaringan pelayanan kesehatan di Puskesmas
Kemumu berdasarkan latar belakang pendidikan profesi hampir memenuhi dari target
yang ditetapkan. Hal ini dapat dilihat dari tabel diatas hal tersebut berhasil karena
penerimaan dan penambahan tenaga kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dalam
rangka untuk memmenuhi kebutuhan masyarakat, dan usulan dari Puskesmas tenaga
Rasio tenaga kesehatan yang ada dan jumlah penduduk Puskesmas Kemumu yang
berjumlah 9945 jiwa, tenaga dokter umum di Puskesmas Kemumu berjumlah 2 orang
berstatus 1 PTT dan 1 PNS , dengan rasio perbandingan dokter dengan penduduk kira-
kira 1:11.31 masih dibawah target yang ditetapkan, dokter gigi tidak ada. Jumlah
dengan penduduk 8.83 per 100.000 penduduk hamper memenuhi target, Tenaga Bidan
termasuk PTT Tahun 2011 di Puskesmas Kemumu tahun 2011 berjumlah 2 orang yang
ditempatkan di Desa memiliki ratio 192.20 telah melebihi target sebesar 133.12
umum di Puskesmas Kemumu untuk tenaga kesehatan Cukup, Tetapi masih perlu
upaya menambah tenaga kesehatan terutama tenaga analis Seperti Labor., perawat gigi
dan dokter gigi. Sumber Daya Tenaga Kesehatan ( SDM ) di Puskesmas Kemumu perlu
9
pembangunan kesehatan dengan melakukan berbagai pembenahan, hal ini tercermin
dari kepuasaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan belum optimal, juga supaya
ini sistem sertifikasi, registrasi dan lisensi SDM kesehatan secara nasional di
3. Pembiayaan
tahun 2011 pembiayaan puskesmas di tambah juga dari dana BOK (bantuan operasional
kesehatan) yang di tujukan untuk kegiatan preventif dan promotif kegiatan puskesmas dalam
Sesuai dengan jenis Kunjungannnya, Yang meliputi Pasien umum sejak bulan mei 2009 tidak
dipungut biaya berdasarkan paraturan daerah,, untuk Pasien Peserta Jamkesmas gratis, dan
dibayarkan klaim jasa pasien berdasarkan Perda melalui bendahara Jamkesmas Puskesmas
termasuk persalinan, Untuk pasien dana sehat dibayarkan berdasarkan Kapitasi, termasuk
pasien Askes.
10
BAB III
STATUS KESEHATAN
A. Derajat Kesehatan
1. Tingkat Kematian
Tabel.3.
11
Jumlah Kematian Ibu dan Anak di Puskesmas Kemumu
a. Mortalitas
Puskesmas Kemumu tahun 2011 jumlah bayi meninggal tidak ada, Untuk Balita
meninggal selama tahun 2011 sebanyak 4 orang, yang ditemukan didesa pematang
sapang 1 orang yang disebabkan jatuh dari ketinggian / Trauma, di kali II disebabkan
karena keracunan, di desa sidodadi 2 orang 1 disebabkan oleh penyakit tumor, 1 tidak
diketahui penyebabnya.
2. Angka Kesakitan
Penyakit terbanyak yang ada di Puskesmas Kemumu dari tahun ke tahun masih
didominasi oleh penyakit menular. 10 penyakit terbanyak yang terjadi pada tahun 2011
yang paling tinggi adalah penyakit ispa, malaria klinis, gastritis, penyakit kulit, dararah
tinggi, radang sendi, infeksi kulit dan Hipertensi, penyakit gigi dan rematik.
3. Status Gizi
Status gizi Balita di Puskesmas Kemumu meliputi dari jumlah balita yang ada
sebanyak 891 orang yang ditimbang 709 orang (79.57%) selama penimbangan yang naik BB
12
nya 594 orang (83.78%) orang, terdapat BGM 12 Orang (1.69) , BGT 50 (7.05%) orang,
Jumlah bayi BGM Gakin 8 orang Persentase mendapatkan MP Asi 100%, Jumlah
Balita Mendapat Vit A 2 kali . A 870 Orang ( 97.64 % ), Balita dengan gizi buruk 2 orang
Cakupan ibu hamil yang mendapatkan tablet Fe1 adalah 250 orang ( 89.93%) dari 278
telah diwujudkan dalam program dan kegiatan sampai pada tahun 2011 adalah :
1. Kegiatan KIA
penurunan Angka Kematian Bayi dan Kematian Ibu, mulai dari pelayanan tingkat dasar di
desa oleh bidan maupun pada tingkat rujukan primer dan sekunder. Peningkatan sember
daya manusia terus dipacu melalui pembinaan & pelatihan baik ditingkat bidan Desa
Maupun di Puskesmas.
Dalam upaya menurunkan angka kematian ibu, bayi dan anak telah dilakukan
berbagai kegiatan yang dapat menekan angka kematian ibu dan anak. Pada tahun 2011
kepda seluruh bidan desa secara berkala dan teratur dalam rangka
13
Adapun hasil cakupan kegiatan yang telah dilaksanakan selama tahun 2011 adalah
sebagai berikut :
Tahun 2011, jumlah ibu hamil 278 orang, dengan target K1 (90 %) dan K4 (85 %)
sampai dengan akhir Tahun 2011 dapat dilayani kunjungan ibu hamil ke petugas
perkiraan persalinan selama tahun 2011, terdapat 199 persalinan, dari seluruh
Jumlah ibu hamil pada tahun 2011 berjumlah 278 orang dan terdapat ibu
hamil Resti 25 orang Jumlah Ibun hamil resti yang ditangani 17 orang ( 30,57 % ).
Selama Tahun 2011 Kemtaian ibu di wilayah kerja Puskesmas Kemumu tidak
terjadi, ini merupakan keberhasilan bagi petugas yang ada di desa untuk lebih
14
d. Jumlah lahir mati : 0
h. Jumlah kematian
2. Kegiatan GIZI
kegiatan perbaikan gizi masyarakat. DiPuskesmas Kemumu pada tahun 2011 masih
terdapat kasus gizi buruk 2 orang , bumil KEK 2 orang . Dengan ditemuinya kasus gizi
tersebut sudah dilakukan penanganan dengan pemberian PMT, bagi balita dan diberikan
PMT bagi Bumil bagi bumil KEK. Adapun kegiatan yang telah dilakukan untuk upaya
15
b. Penanggulangan
- Distribusi MP-ASI
c. Penanggulangan GAKY
d. Penanggulangan KVA
- Distribusi Sirop Besi & Tablet Besi pada balita, remaja sekolah dan bumil
Pada Tahun 2011 kasus gizi buruk sebesar 0.8 % atau 2 balita gizi buruk
mengalami Penurunan prevalensi gizi buruk ini disebabkan adanya upaya PMT
pemulihan pada anak balita . Namun demikian kasus gizi buruk masih manjadi ancaman
yang serius karena masih ada kasus gizi buruk yang belum dapat diatas yaitu sebanyak 2
anak balita. cakupan D/S sebesar 79,57 % Program penimbangan anak balita dapat
menjadi kontrol terhadap kesehatan anak balita sehingga dengan banyaknya anak yang
Cakupan program pada ibu hamil yang mendapat Fe pada tahun 2011 adalah
sebesar Fe1 250 (89,93%) dari 278 kehamilan Fe 3 , 233 ( 83,81 %). Dari wanita hamil
yang ada di Puskesmas Kemumu tersebut terdapat ibu hamil yang menderita Kurang
16
Distrbusi Kapsul Vitamin A pada balita di Puskesmas Kemumu pada Tahun 2011
1. Masih ada masyarakat yang tidak mengerti pentingnya gizi bagi bayi dan Balita
2. Adanya anggapan masyarakat untuk anaknya jika sudah lengkap imunisasi maka tidak
3. Ibu Balita banyak yang tinggal dikebun sehingga tidak datang pada saat kegiatan
posyandu.
3. Kegiatan P2M
ke tahun masih selalu mengalami perubahan baik dari segi perencanaan teknis operasional
maupun jumlah kegiatan. Kegiatan yang dilaksanakan untuk menekan angka kesakitan dan
a. P2 Malaria
Penemuan, pengobatan penderita Malaria dan PCD ditujukan pada setiap kasus
klinis Malaria dengan pencapaian pada tahun 2011 sebanyak 183 kasus Malaria
187kasus.
Permasalahan :
(a). Masih ditemui penderita yang tidak disiplin/tidak sesuai dengan anjuran petugas
(b). Tidak tersedianya tenaga Laboran / analis sesuai dengan latar belakang
17
2. P2 Arbovirosis
kasus DBD.
b. P2 Filaria
Selama tahun 2011 diwilayah kerja Puskesmas Kemumu tidak Kasus Filaria yang
ditemukan
c. P2 Rabies
d. P2 TB Paru
bila dilaksanakan survey secara terus-menerus akan ditemukan banyak suspek TB Paru,
hanya saja masyarakat merasa takut dan malu untuk memeriksakan diri karena menurut
1 s/d Kategori 3) secara umum berjalan dengan baik. Namun tidak demikian halnya
dengan pemeriksaan ulang dahak penderita TB Paru. Padahal tersedia dukungan dana
pengawasan dari petugas Puskesmas lewat DOTS dan pengawasan oleh keluarga
penderita lewat PMO. Hal ini terlihat dari pencatatan Kartu Pengobatan (TB-01)
dimana banyak yang belum diisi dengan lengkap dan juga tidak ada catatan
pemeriksaan dahak ulang sehingga angka konversi penderita menjadi kurang valid.
3. Penderita diobati
- TB Klinis : :
18
Hal ini dimungkinkan adanya beberapa kendala:
3. Pasien merasa bosan untuk berobat secara berulang – ulang pada pemeriksaan
awal.
Permasalahan :
1. Sepanjang Tahun 2011, angka penemuan kasus belum mencapai target yang
2. Pemeriksaan ulang dahak pada akhir tahap intensif dan akhir pengobatan sering
efektif.
dahak/sputum.
e. P2 Kusta
Selama tahun 2011 di wilayah kerja puskesmas Kemumu tidak ditemui kasus untuk
penyakit Kusta
f. P2 ISPA
Dalam program P2 ISPA golongan umur yang menjadi sasaran adalah golongan
Bukan Pneumonia
Pneumonia
Pneumonia Berat
standar frekuensi tarikan nafas sesuai dengan golongan umur dan tarikan dinding dada
19
Bila anak dengan masing-masing golongan umur mempunyai frekuensi nafas
sama atau lebih dari standar tersebut maka sudah tergolong dalam penderita
Pneumonia. Apabila frekuensi nafas melebihi dari standar dengan disertai tarikan
dinding dada bagian bawah maka diklasifikasikan ke Pneumonia Berat. Khusus untuk
Jumlah penderita Ispa pada anak balita yang tercatat sebanyak 509 penderita,. yang
terdiri dari 135 bayi dan anak golongan usia 1- 5 tahun sebanyak 374 kasus.
g. P2 Diare
Memasuki milenium ketiga ini, program pemberantasan penyakit diare (P2 Diare)
PPM & PLP). Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa selain penyakit diare memang
masih mempunyai angka kesakitan yang tinggi (280/1000 penduduk) dan sering timbul
dalam Kejadian Luar Biasa (KLB) dengan fatalitas kasus yang besar, juga merupakan
bagian komitmen kita dengan Konferensi Tingkat Tinggi Anak (World Summit
Mengacu pada hal tersebut diatas ditambah dengan kenyataan masih cukup
tingginya kasus diare di Puskesmas Kemumu yang disebabkan oleh kondisi rendahnya
20
Untuk program P2 Diare secara umum tidak ada permasalahan yang berarti, hal ini
dimungkan karena:
dengan baik.
1. Surveilans Penyakit
laporan kejadian luar biasa yang dilakukan oleh petugas puskesmas, secara umum
tidak ada kejadian luar biasa yang ada diwilayah kerja Puskesmas Kemumu.
2. Surveilans AFP
3. Kesehatan Haji
Secara kuantitas jemaah calon haji tahun 2011 yang melakukan kes. Haji di
Selama tahun 2011 kasus Tetanus Neonatorum pada tahun 2011 tidak
terdapat kasus
1. Rabies
2. Campak
j. Imunisasi
21
Pelaksanaan Imunisasi yang dilaksanakan meliputi 3 langkah kegiatan, yakni
Imunisasi Rutin, Pekan Imunisasi Nasional (PIN Polio) dan Bulan Imunisasi Anak
a. Imunisasi Rutin:
Diwilayah Puskesmas Kemumu Untuk desa/ kel. UCI pada Tahun 2011 Mencapai
90%.
2.Kegiatan PSM
Program Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat merupakan program utama
pembangunan kesehatan. Sebab saat ini Promkes memainkan peranan yang sangat penting
dan membudayakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) diberbagai tatanan, yang
pada akhirnya dapat mewujudkan Bengkulu Utara Sehat, Berdaya dan Mandiri tahun
2011. Untuk mencapai prasyarat tersebut telah diupayakan berbagai kegiatan dan berbagai
dan masyarakat dalam bidang kesehatan untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi
kesehatannya sendiri dan lingkungannya menuju masyarakat yang sehat, mandiri dan
produktif. Dari hasil survey PHBS di Puskesmas Kemumu tahun 2003 menunjukkan
angka yang tinggi dalam kriteria klasifikasi Sehat I dibandingkan dengan klasifikasi Sehat
IV yang menjadi target pencapaian. Artinya perilaku hidup bersih dan sehat dari masing-
22
masing tatanan masih sangat rendah dan sangat membutuhkan dukungan penanganan
Selama tahun 2011 survey kegiatan PHBS tidak dilakukan. Akan tetapi berdasarkan
data tahun 2006 persentase rumah tangga berPHBS yang dipantau sebanyak 8618, dan
1. Penyebar luasan informasi melalui media poster, leaflet, lembar balik dan buku
panduan.
Adapun tujuan penyebar luasan informasi melalui media ini agar informasi dapat
diterima kepada masyarakat luas baik langsung maupum melalui penjelasan petugas
dan kader kesehatan, media yang tersebar melalui media ini sebanyak 2000
23
Keluarga dan masyarakat disamping sebagai obyek pelayanan kesehatan,
Bentuk UKBM yang ada di Puskesmas Kemumu itu antara lain; Posyandu, Polindes,
Toga, UKS, Dana Sehat,. Peran serta masyarakat dalam UKBM tersebut sangat
pembinaan yang dilakukan oleh petugas Puskesmas, sampai dengan tahun 2011 di
2. Posyandu : 10 Posyandu
13. Kelompok Dana Sehat Lain : 9 Kelompok Termasuk dana sehat sekolah
24
Dari 10 desa dengan TOGA, 10 desa pada tingkat Madya ( 100 % )
Dari 4 Polindes yang ada, 3 masih pada tingkat Pratama ( 75 % ), 1 polindes pada
Dengan demikian sampai dengan akhir tahun 2005 dapat dilaporkan bahwa
masyarakat enggan untuk membayar iuran karena sudah ada kartu Askeskin yang
gratis.
Sampai dengan bulan Desember tahun 2011, dapat diketahui cakupan sarana
25
1. Jumlah keluarga dengan akses air bersih :
a. Ledeng : 591 KK
b. SPT : 12 KK
c. SGL : 1755 KK
d. PAH : 3 KK
makanan
Hasil kegiatan secara garis besar adalah : Jumlah total TUPM 6, yang diperiksa 6,
memenuhi syarat sebanyak 2 (33,33%) , TUPM Lainnya 110 yang diperiksa 110,
pada tahun 2011 dilakukan dengan kegiatan berupa penyuluhan ke sekolah – sekolah
yang mempunyai kantin, di Posyandu dengan sasaran ibu –ibu penjual kue – kue
tradisional dan warung / pasar tradisonal dan pengawasan penelolaan industri kecil
yang ada diwilayah kerja puskesmas Kemumu sebanyak 2 industri kecil yang berada di
desa Kemumu ( inmdustri rumah tangga pembuatan Tahu & tempe ) 1 di desa Sumber
Agung.
Pengawasan dan pembinaan TP2 Pestisida pada tahun 2011 , dengan memberikan
26
C. Permasalahan
3. Penyuluhan yang dilakukan hanya sebatas penyuluhan tidak / kurang respon dari
masyarakat.
Selama tahun 2011 di Puskesmas Kemumu tidak ditemukan kejadian luar biasa ( KLB )
dilakukan penepatan penyakit atau masalah kesehatan yang masih menjadi beban. Dalam
penetapan penyakit atau masalah tersebut dilihat dari hasil berbagai upaya kesehatan yang
telah dilaksanakan melaui program dan kegiatan dengan cara merumuskan masalah terlebih
dahulu. Perumusan masalah atau identifikasi masalah tersebut dapat dilihat dengan cara
yaitu :
1. Apa masalahnya dan berapa besar terjadinya kesenjangan terjadinya masalah tersebut
Adapun hasil identifikasi masalah yang yang masih menjadi beban daerah
1. Pencapaian pemberian ASI ekslusif masih rendah dari 199 bayi 64 orang (32,16) yang
diberi ASI ekslusif , dibandingkan dengan standar pelayanan minimal (SPM) untuk
27
2. Prevalensi penyakit malaria di Puskesmas Kemumu sebesar 19.29 per 1000 masih lebih
tinggi dibandingkan target Bengkulu Sehat 2011 sebesar 11,5 per 1000 pada tahun 2011
3. Angka N/D pada program gizi 83,78 % masih jauh dari target SPM 2011 sebesar
91.19% dan masih rendahnya angka kunjungan balita D/S yaitu 79,57 %.
28
BAB IV
PERIORITAS MASALAH
Dari hasil identifikasi masalah kesehatan yang ditemui, Prioritas masalah ditetapkan
berdasarkan dampak dari masalah tersebut (akibat yang ditimbulkan / kesakitan dan
kematian ), dan berdasarkan pentingnya masalah tersebut jika tidak ditangani dengan
kesakitan dan kematian yang disebabkan oleh permasalahan yang ada maka ditetapkan
1 Prevalensi penyakit malaria di Puskesmas Kemumu sebesar 19.29 per 1000 masih
lebih tinggi dibandingkan target Bengkulu Sehat 2011 sebesar 11,5 per 1000 pada
tahun 2011.
2. Pencapaian pemberian ASI ekslusif masih rendah dari 199 bayi 64 orang (32,16)
yang diberi ASI ekslusif , dibandingkan dengan standar pelayanan minimal (SPM)
3. Angka N/D pada program gizi 83,78 % masih jauh dari target SPM 2011 sebesar
91.19% dan masih rendahnya angka kunjungan balita D/S yaitu 79,57 %.
29
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
tahun 2011. Kegiatan Adapun beberapa masalah yang masih menjadi beban di Puskesmas
2 Prevalensi penyakit malaria di Puskesmas Kemumu sebesar 19.29 per 1000 masih
lebih tinggi dibandingkan target Bengkulu Sehat 2011 sebesar 11,5 per 1000 pada
tahun 2011.
2. Pencapaian pemberian ASI ekslusif masih rendah dari 199 bayi 64 orang (32,16)
yang diberi ASI ekslusif , dibandingkan dengan standar pelayanan minimal (SPM)
3. Angka N/D pada program gizi 83,78 % masih jauh dari target SPM 2011 sebesar
91.19% dan masih rendahnya angka kunjungan balita D/S yaitu 79,57 %.
B. Saran
upaya yang perlu dilakukan dalam rangka untuk memecahkan masalah tersebut adalah :
30
3. Perlunya melakukan pemeriksaan Slide darah pada setiap penderita malaria
4. Perlunya penyajian data hasil kegiatan secara terus menerus tertama insiden dan
promotif dan intervensi yang memungkinkan pemberian ASI ekslusif bagi bayi.
7. Pemberian ASI ekslusif bagi bayi perlu penyuluhan pentingnya ASI ekslusif,
dilakukan pelatihan tentang ASI ekslusif bagi ibu hamil, ibu yang memiliki bayi
dan perlunya petugas dalam memebrikan petunjuk teknis tentang ASI ekslusif.
dalam pemeberian ASI ekslusif bagi ibu bersalin, dan tidak memberikan
anjuran untuk memberikan PASI selama masa menunggu ASI produksi, dan
tidak menerima donasi susu formula bayi untuk memasarkan produk tersebut
9. Untuk meningkatkan angka D/S dan N/D, perlu dilakukan kegiatan berupa
31