Abstract The population in an area determines the development in an area. Human resources are
closely related to the quantity and quality of the population must be a concern of the government for
smooth development. Quantity can be seen from the population's number and density, while the quality of
the population of an area can be seen from the Human Development Index (HDI) achieved by an area.
Bali Province, with a population density of 743 people/km 2, has a high category HDI based on the
classification issued by the Central Statistics Agency. The purpose of this study is to determine the extent
to which the population quantity, i.e., population density, affects the quality of the population, as seen
from the HDI achievements. The secondary data obtained were then analyzed quantitatively by
regression analysis to determine the effect of population density on HDI performance and visualized by
digital mapping using Arcview GIS 3.3. The results obtained that the population density significantly
influences HDI achievement, thus indicating that a large population must be accompanied by an increase
in the quality of human resources.
Abstrak Penduduk dalam suatu wilayah sangat menentukan pembangunan di suatu wilayah. Sumber
daya manusia yang erat kaitannya kuantitas dan kualitas penduduk harus menjadi perhatian pemerintah
demi lancarnya pembangunan. Kuantitas dapat dilihat dari jumlah dan kepadatan penduduk, sedangkan
kualitas penduduk suatu wilayah dapat dilihat dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang dicapai
suatu wilayah. Provinsi Bali dengan kepadatan penduduk 743 jiwa/km 2 memiliki IPM dengan kategori
tinggi berdasarkan klasifikasi yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui sejauh mana kuantitas penduduk yaitu kepadatan penduduk berpengaruh
terhadap kualitas penduduk yang dilihat dari capaian IPM. Data sekunder yang diperoleh kemudian
dianalisis secara kuantitaif dengan analisis regresi untuk mengetahui pengaruh dari kepadatan penduduk
terhadap capaian IPM dan divisualisasikan dengan pemetaan digital menggunakan Arcview GIS 3.3.
Hasil yang diperoleh bahwa kepadatan penduduk berpengaruh secara siginifikan terhadap capaian IPM,
sehingga menunjukkan bahwa jumlah penduduk yang besar harus diiringi peningkatan kualitas sumber
daya manusia.
ditunjang oleh kebudayaan yang berasal dari Tujuan dari penelitian ini adalah
masyarakat Bali yang diwariskan secara untuk mengetahui pengaruh dari kepadatan
turun termurun. Kondisi-kondisi tersebut penduduk terhadap kualitas pembangunan
yang menunjang kegiatan ekonomi Provinsi manusia di Provinsi Bali. Hal ini didasari
Bali didominasi oleh sektor pariwisata. oleh IPM secara langsung diukur dengan
Wilayah Provinsi Bali, dimana Kota indikator pendidikan, kesehatan dan
Denpasar sebagai Ibukota Provinsi memiliki ekonomi dimana hal tersebut sangat terkait
kondisi kependudukan yang bevariasi satu dengan distribusi penduduk di suatu
dengan yang lainnya. Hal tersebut wilayah. Distribusi dan kepadatan penduduk
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu dianggap mempengaruhi kualitas pelayanan
kelahiran, kematian, dan migrasi yang di suatu wilayah sehingga menarik untuk
sangat dipengaruhi oleh aktifitas ekonomi dilihat apakah daerah dengan tingkat
dari suatu wialayah. kepadatan penduduk yang tinggi mampu
Perpindahan penduduk dari desa ke untuk memberikan pelayanan yang baik dan
kota sebagai salah satu bagian dari merata di bidang pendidikan, kesehatan
urbanisasi mempengaruhi persebaran maupun secara ekonomi sehingga mampu
penduduk pada masing-masing wilayah di mencapai angka IPM yang baik.
Provinsi Bali. Kota Denpasar sebagai pusat Penelitian atau tulisan terdahulu
Ibukota dan pusat dari segala aktifitas yang dilakukan oleh Rochaida (2016) yaitu
perekonomian di provinsi Bali tentu akan terkait dengan pengaruh pertumbuhan
menjadi faktor penarik bagi penduduk di luar penduduk yang lebih memfokuskan pada
wilayah Kota Denpasar maupun di luar pengaruhnya terhadap kondisi ekonomi
Provinsi Bali untuk ber migrasi ke Kota penduduk di suatu wilayah. Kemudian
Denpasar. Arus migrasi yang masif penelitian oleh Christiani (2014) yaitu
menyebabkan penumpukan penduduk pengaruh kepadatan penduduk terhadap
terutama di wilayah ibukota Provinsi. Hal ini kualitas hidup masyarakat yang lebih
ditunjukkan oleh data Badan Pusat Statistik menunjukkan upaya-upaya pemerintah
Provinsi Bali tahun 2018, menunjukkan dalam meningkatkan kesejahteraan
tingkat kepadatan penduduk tertinggi berada masyarakat. Perbedaan penelitian yang
di Kota Denpasar yaitu 7.283 jiwa per km 2. dilakukan dengan penelitan terdahulu yakni
Angka yang sangat timpang dibandingkan terletak pada variabel kualitas SDM yang
dengan Kabupaten lain di Provinsi Bali yaitu digunakan yaitu IPM dengan melihat
743 jiwa per km 2. Kepadatan penduduk yang indicator pendidikan, kesehatan dan
tinggi tentu akan sangat berpengaruh ekonomi sebagai indicator utama dalam
terhadap beberapa aspek kehidupan capaian IPM pada suatu wilayah.
masyarakat baik di bidang pendidikan, Adapun kaijan pustaka yang
kesehatan, maupun ekonomi. Masing- digunakan dalam penelitian ini yaitu konsep
masing wilayah harus mampu menjamin kepadatan penduduk, kepadatan penduduk
penduduknya agar dapat mengakses adalah perbandingan antara jumlah
layanan yang terkait dengan kebutuhan penduduk dengan luas wilayah yang dihuni.
pokok secara merata karena pembangunan Ukuran yang biasa digunakan adalah
sumber daya manusia sangat penting bagi jumlah penduduk setiap satu Km2 atau
pembangunan saat ini (Sarmita, 2015). setiap 1 mil.
UNDP (1997) dalam (Azahari, 2000) data terkait dengan indikator-indikator yang
(menyatakan bahwa human development digunakan untuk mengukur IPM seperti data
(pembangunan manusia) merujuk kepada terkait dengan kualitas pendidikan,
proses “perluasan pilihan bagi masyarakat”. kesehatan, dan perekonomian atau
Perluasan ini meliputi pilihan-pilihan yang pendapatan perkapita di wilayah tersebut
memungkinkan masyarakat untuk hidup serta capaian IPM dari masing-masing
lebih lama dan lebih sehat, lebih Kabupaten yang diperoleh dari gabungan
berpendidikan dan memiliki standar tiga indikator tersebut.
kehidupan yang lebih baik. IPM Data yang dikumpulkan kemudian
menjelaskan bagaimana penduduk dapat dianalis dengan analisis statistik deskriptif
mengakses hasil pembangunan dalam dan inferensial, berupa data tabel frekuensi
memperoleh pendapatan, kesehatan, dan persentase. Untuk mengetahui
pendidikan, dan sebagainya. IPM pengaruh dari kepadatan penduduk
merupakan indikator penting untuk terhadap kualitas SDM yaitu dilihat dari
mengukur keberhasilan dalam upaya capaian IPM di Provinsi Bali dianalisis
membangun kualitas hidup manusia dengan statistik inferensi yaitu regresi linier
(masyarakat/penduduk) (Sarmita, 2017). sederhana. Data kepadatan penduduk dan
IPM dapat menentukan peringkat atau level distribusi timbunan sampah menurut
pembangunan suatu wilayah/negara. Bagi Kabupaten di Provinsi Bali kemudian
Indonesia, IPM merupakan data strategis dipetakan secara digital dengan aplikasi
karena selain sebagai ukuran kinerja Arcviiew GIS 3.3 untuk memperoleh
Pemerintah, IPM juga digunakan sebagai gambaran secara visual terkait dengan
salah satu alokator penentuan Dana Alokasi persebaran kepadatan penduduk dan IPM
Umum (DAU) (Badan Pusat Statistik, 2019). di Provinsi Bali sehingga informasi yang
didapatkan lebih informatif dan menarik.
2. Metode
Langkah-langkah penelitian yang 3. Hasil & Pembahasan
akan dilaksanakan secara general terdiri
dari proses perencanaan yang dijabarkan Kepadatan Penduduk Provinsi Bali
melalui alur penelitian, dilanjutkan Provinsi Bali dengan kondisi
pengumpulan, identifikasi dan analisis data. geografis yang bervariasi dengan kegiatan
Penelitian dilaksanakan dengan analisis perekonomian utama adalah dalam sektor
kuantitatif dengan aplikasi SPSS dan pariwisata tentu akan sangat
didukung dengan Arcview GIS untuk mempengaruhi distribusi penduduk di
memetakan kondisi kepadatan penduduk masing-masing Kabupaten (Soritua, 2015).
dan capaian IPM di Provinsi Bali agar lebih Hal ini dikarenakan distribusi penduduk
informatif. tidak hanya dipengaruhi oleh faktor
Data yang dikumpulkan terkait dengan kelahiran dan kematian, namun migrasi
penelitan yaitu data sekunder yang penduduk menjadi faktor yang sangat
diperoleh dari data Badan Pusat Statistik berpengaruh juga terhadap distribusi
Provinsi Bali yaitu data kepadatan penduduk. Penduduk pendatang paling
penduduk menurut Kabupaten sehingga banyak biasanya terdapat pada daerah
diketahui distribusi penduduk per dengan sumber ekonomi yang memadai
Kabupaten berdasarkan luas wilayah dan (Sarmita & Simamora, 2018)
Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat rata-rata sehingga para orang tua relatif cukup
lama sekolah di Provinsi Bali yaitu 8,65 mampu menyekolahkan anaknya. Hal ini
tahun. Rata-rata lama sekolah tertinggi sejalan dengan temuan Sulistyastuti (2007),
terdapat di Kota Denpasar disusul yang menemukan bahwa masih terjadinya
kemudian oleh Kabupaten Badung yang ketimpangan pembangunan pendidikan
masing-masing dengan rata-rata lama antara daerah Kota dan Desa. Di samping
sekolah yaitu 11,16 tahun dan 10.06 tahun. itu kebijakan-kebijakan yang diterapkan
Hal ini disebabkan oleh Kota Denpasar pemerintah daerah yang mendukung
sebagai Ibu Kota Provinsi Bali tentu jalannya pendidikan seperti keringanan
memiliki sarana-prasarana yang lebih baik biaya sekolah maupun biaya sekolah gratis
dan merata dibanding Kabupaten lainnya dianggap mampu meningkatkan rata-rata
dan memiliki lapangan kerja yang cukup lama sekolah di Kabupaten tersebut.
Tabel 3 ditunjukkan bahwa kualitas hidup Provinsi Bali adalah 71,68 tahun.
kesehatan suatu wilayah dapat dilihat salah Umur harapan hidup tertinggi menurut
satunya adalah dari rata-rata umur lama Kabupaten dicapai oleh Kabupaten Badung.
hidup diwilayah tersebut. Asumsinya Hal ini disebabkan dengan baiknya
semakin tinggi umur harapan hidup pelayanan kesehatan di wilayah tersebut
penduduk di wilayah tersebut maka dengan jaminan kesehatan bagi masyarakat
semakin baik pula kualitas kesehatan di yang juga memadai menyebabkan
wilayah tersebut. Misalnya adalah manyarakat dapat memeriksakan
pelayanan kesehatan yang sangat kesehatannya setiap waktu sehingga resiko
menentukan dalam penanganan penduduk kematian akibat penyakit dapat dikurangi
yang sakit dan prilaku msyarakat dalam dan dapat meningkatkan harapan hidup dari
menjaga kesehatan. Berdasarkan Tabel 3 penduduk di wilayah tersebut.
dapat dilihat bahwa rata-rata umur harapan
Selain pendapatan perkapita, pengeluaran pertahun. Hal ini tentu disebabkan oleh
perkapita juga dianggap mampu untuk biaya hidup yang lebih tinggi karena Kota
mengukur tingkat perekonomian untuk Denpasar sebagai Ibu Kota Provinsi dan
masing-masih rumah tangga di wilayah juga gaya hidup dari masyarakat perkotaan.
tersebut. Semakin tinggi rata-rata Temuan ini sejalan dengan teori teori
pengeluaran perkapita di wilayah tersebut pertumbuhan model Lewis yang
maka diasumsikan kondisi perekonomian di menyatakan bahwa ketimpangan distribusi
wilayah tersebut semakin baik yang pendapatan dalam sektor modern
dibuktikan dengan kemampuan daya beli (perkotaan) sebagai pusatnya kegiatan
masyarakat yang tinggi sehingga ekonomi yang tengah mengalami
pengeluaran meningkat. Bardasarkan Tabel pertumbuhan pesat jauh lebih besar
4 dapat dilihat bahwa rata-rata pengeluaran daripada yang terkandung dalam sektor
perkapita Provinsi Bali adalah Rp tradisional yang relatif stagnan dan konstan
13.886.000 pertahun. Pengeluaran (Hariadi, 2008). Pendapatan yang tinggi
perkapita tertinggi terdapat di Kota diikuti pula oleh tingkat pengeluaran yang
Denpasar yaitu sebesar Rp 19.698.000 tinggi.
Berdasarkan Tabel 5 dapat dilihat kategori sangat tinggi yaitu Kota Denpasar
gabungan dari tiga indikator yaitu dan Kabupaten Badung. Hal ini sejalan
pendidikan, kesehatan dan ekonomi di dengan indikator-indikator penyusun IPM
Provinsi Bali pada capaian IPM Provinsi Bali sebelumnya yang secara konsisten
yaitu sebesar 74.77. Berdasarkan klasifikasi menunjukkan untuk dua wilayah ini selalu
IPM, IPM Provinsi Bali.berada dalam berada pada posisi teratas dibandingkan
kategori Tinggi. Beberapa Kabupaten di wilayah lainnya.
Provinsi Bali bahkan mencapai IPM dengan
Model Summary
Tabel 5. Signifikansi Pengaruh dari Variabel Tingkat Kepadatan Penduduk terhadap IPM
di Provinsi Bali
ANOVAb
Total 245.908 8
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.2
3887/jiis.v4i2.16528
Setiawan, M. B. A. H. (2013). Indeks
Pembangunan Manusia Indonesia.
Jurnal Ekonomia, 9(1), 18–26.
https://doi.org/https://doi.org/10.21
831/economia.v9i1.1373
Soritua, Y. (2015). Analisis Peran
Sektor Pariwisata Menjadi
Pendapatan Utama Daerah (Studi
Banding: Peran Sektor Pariwisata
di Provinsi Bali). Jurnal Ilmu
Manajemen Dan Akuntansi, 3(2).
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.3
3366/ref.v3i2.506
Sulistyastuti, D. R. (2007).
Pembangunan Pendidikan dan
MDGs di Indonesia Sebuah
Refleksi Kritis. Jurnal
Kependudukan Indonesia, II(2),
19–44.
https://doi.org/https://doi.org/10.14
203/jki.v2i2.146