Anda di halaman 1dari 11

P-ISSN 0216-8138 | E-ISSN 2580-0183

MKG Vol. 21, No.1, Juni 2020 (63 - 73)


© 2020 FHIS UNDIKSHA dan IGI
DOI: http://dx.doi.org/10.23887/mkg.v21i1.22958

Pengaruh Tingkat Kepadatan Penduduk Terhadap Indeks


Pembangunan Manusia di Provinsi Bali
I Gede Made Yudi Antara, I Gede Putu Eka Suryana
Masuk: 09 01 2020 / Diterima: 24 06 2020 / Dipublikasi: 30 06 2020
© 2020 Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial UNDIKSHA dan IGI

Abstract The population in an area determines the development in an area. Human resources are
closely related to the quantity and quality of the population must be a concern of the government for
smooth development. Quantity can be seen from the population's number and density, while the quality of
the population of an area can be seen from the Human Development Index (HDI) achieved by an area.
Bali Province, with a population density of 743 people/km 2, has a high category HDI based on the
classification issued by the Central Statistics Agency. The purpose of this study is to determine the extent
to which the population quantity, i.e., population density, affects the quality of the population, as seen
from the HDI achievements. The secondary data obtained were then analyzed quantitatively by
regression analysis to determine the effect of population density on HDI performance and visualized by
digital mapping using Arcview GIS 3.3. The results obtained that the population density significantly
influences HDI achievement, thus indicating that a large population must be accompanied by an increase
in the quality of human resources.

Key words: Population Density; Human Development Index; Mapping

Abstrak Penduduk dalam suatu wilayah sangat menentukan pembangunan di suatu wilayah. Sumber
daya manusia yang erat kaitannya kuantitas dan kualitas penduduk harus menjadi perhatian pemerintah
demi lancarnya pembangunan. Kuantitas dapat dilihat dari jumlah dan kepadatan penduduk, sedangkan
kualitas penduduk suatu wilayah dapat dilihat dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang dicapai
suatu wilayah. Provinsi Bali dengan kepadatan penduduk 743 jiwa/km 2 memiliki IPM dengan kategori
tinggi berdasarkan klasifikasi yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui sejauh mana kuantitas penduduk yaitu kepadatan penduduk berpengaruh
terhadap kualitas penduduk yang dilihat dari capaian IPM. Data sekunder yang diperoleh kemudian
dianalisis secara kuantitaif dengan analisis regresi untuk mengetahui pengaruh dari kepadatan penduduk
terhadap capaian IPM dan divisualisasikan dengan pemetaan digital menggunakan Arcview GIS 3.3.
Hasil yang diperoleh bahwa kepadatan penduduk berpengaruh secara siginifikan terhadap capaian IPM,
sehingga menunjukkan bahwa jumlah penduduk yang besar harus diiringi peningkatan kualitas sumber
daya manusia.

Kata kunci: Kepadatan Penduduk; Indeks Pembangunan Manusia; Pemetaan

1. Pendahuluan menimbulkan variasi pula dalam kegiatan


Provinsi Bali terdiri dari tujuh ekonomi pada masing-masing Kabupaten/
Kabupaten dan satu Kota Madya dengan Kota. Lingkungan Geografis terdiri dari
karakteristik geografis dan demografi yang kondisi bentang lahan suatu wilayah yang di
bervariasi. Karakteristik tersebut dalamnya terdapat aktifitas manusia dalam
hubungannya dengan lingkungan. Kondisi
I Gede Made Yudi Antara, I Gede Putu Eka Suryana alam Bali yang terdiri dari bentang lahan
STMIK STIKOM, Indonesia
yang unik dan bervariasi tentu menjadi daya
yudi.antara7@gmail.com tarik tersendiri untuk potensi wisata yang
Pengaruh Tingkat Kepadatan Penduduk Terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Bali/I Gede
Made Yudi Antara, I Gede Putu Eka Suryana

ditunjang oleh kebudayaan yang berasal dari Tujuan dari penelitian ini adalah
masyarakat Bali yang diwariskan secara untuk mengetahui pengaruh dari kepadatan
turun termurun. Kondisi-kondisi tersebut penduduk terhadap kualitas pembangunan
yang menunjang kegiatan ekonomi Provinsi manusia di Provinsi Bali. Hal ini didasari
Bali didominasi oleh sektor pariwisata. oleh IPM secara langsung diukur dengan
Wilayah Provinsi Bali, dimana Kota indikator pendidikan, kesehatan dan
Denpasar sebagai Ibukota Provinsi memiliki ekonomi dimana hal tersebut sangat terkait
kondisi kependudukan yang bevariasi satu dengan distribusi penduduk di suatu
dengan yang lainnya. Hal tersebut wilayah. Distribusi dan kepadatan penduduk
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu dianggap mempengaruhi kualitas pelayanan
kelahiran, kematian, dan migrasi yang di suatu wilayah sehingga menarik untuk
sangat dipengaruhi oleh aktifitas ekonomi dilihat apakah daerah dengan tingkat
dari suatu wialayah. kepadatan penduduk yang tinggi mampu
Perpindahan penduduk dari desa ke untuk memberikan pelayanan yang baik dan
kota sebagai salah satu bagian dari merata di bidang pendidikan, kesehatan
urbanisasi mempengaruhi persebaran maupun secara ekonomi sehingga mampu
penduduk pada masing-masing wilayah di mencapai angka IPM yang baik.
Provinsi Bali. Kota Denpasar sebagai pusat Penelitian atau tulisan terdahulu
Ibukota dan pusat dari segala aktifitas yang dilakukan oleh Rochaida (2016) yaitu
perekonomian di provinsi Bali tentu akan terkait dengan pengaruh pertumbuhan
menjadi faktor penarik bagi penduduk di luar penduduk yang lebih memfokuskan pada
wilayah Kota Denpasar maupun di luar pengaruhnya terhadap kondisi ekonomi
Provinsi Bali untuk ber migrasi ke Kota penduduk di suatu wilayah. Kemudian
Denpasar. Arus migrasi yang masif penelitian oleh Christiani (2014) yaitu
menyebabkan penumpukan penduduk pengaruh kepadatan penduduk terhadap
terutama di wilayah ibukota Provinsi. Hal ini kualitas hidup masyarakat yang lebih
ditunjukkan oleh data Badan Pusat Statistik menunjukkan upaya-upaya pemerintah
Provinsi Bali tahun 2018, menunjukkan dalam meningkatkan kesejahteraan
tingkat kepadatan penduduk tertinggi berada masyarakat. Perbedaan penelitian yang
di Kota Denpasar yaitu 7.283 jiwa per km 2. dilakukan dengan penelitan terdahulu yakni
Angka yang sangat timpang dibandingkan terletak pada variabel kualitas SDM yang
dengan Kabupaten lain di Provinsi Bali yaitu digunakan yaitu IPM dengan melihat
743 jiwa per km 2. Kepadatan penduduk yang indicator pendidikan, kesehatan dan
tinggi tentu akan sangat berpengaruh ekonomi sebagai indicator utama dalam
terhadap beberapa aspek kehidupan capaian IPM pada suatu wilayah.
masyarakat baik di bidang pendidikan, Adapun kaijan pustaka yang
kesehatan, maupun ekonomi. Masing- digunakan dalam penelitian ini yaitu konsep
masing wilayah harus mampu menjamin kepadatan penduduk, kepadatan penduduk
penduduknya agar dapat mengakses adalah perbandingan antara jumlah
layanan yang terkait dengan kebutuhan penduduk dengan luas wilayah yang dihuni.
pokok secara merata karena pembangunan Ukuran yang biasa digunakan adalah
sumber daya manusia sangat penting bagi jumlah penduduk setiap satu Km2 atau
pembangunan saat ini (Sarmita, 2015). setiap 1 mil.

64 | Media Komunikasi Geografi, Vol. 21, No. 1, Juni 2020: 63-73


Pengaruh Tingkat Kepadatan Penduduk Terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Bali/I Gede
Made Yudi Antara, I Gede Putu Eka Suryana

UNDP (1997) dalam (Azahari, 2000) data terkait dengan indikator-indikator yang
(menyatakan bahwa human development digunakan untuk mengukur IPM seperti data
(pembangunan manusia) merujuk kepada terkait dengan kualitas pendidikan,
proses “perluasan pilihan bagi masyarakat”. kesehatan, dan perekonomian atau
Perluasan ini meliputi pilihan-pilihan yang pendapatan perkapita di wilayah tersebut
memungkinkan masyarakat untuk hidup serta capaian IPM dari masing-masing
lebih lama dan lebih sehat, lebih Kabupaten yang diperoleh dari gabungan
berpendidikan dan memiliki standar tiga indikator tersebut.
kehidupan yang lebih baik. IPM Data yang dikumpulkan kemudian
menjelaskan bagaimana penduduk dapat dianalis dengan analisis statistik deskriptif
mengakses hasil pembangunan dalam dan inferensial, berupa data tabel frekuensi
memperoleh pendapatan, kesehatan, dan persentase. Untuk mengetahui
pendidikan, dan sebagainya. IPM pengaruh dari kepadatan penduduk
merupakan indikator penting untuk terhadap kualitas SDM yaitu dilihat dari
mengukur keberhasilan dalam upaya capaian IPM di Provinsi Bali dianalisis
membangun kualitas hidup manusia dengan statistik inferensi yaitu regresi linier
(masyarakat/penduduk) (Sarmita, 2017). sederhana. Data kepadatan penduduk dan
IPM dapat menentukan peringkat atau level distribusi timbunan sampah menurut
pembangunan suatu wilayah/negara. Bagi Kabupaten di Provinsi Bali kemudian
Indonesia, IPM merupakan data strategis dipetakan secara digital dengan aplikasi
karena selain sebagai ukuran kinerja Arcviiew GIS 3.3 untuk memperoleh
Pemerintah, IPM juga digunakan sebagai gambaran secara visual terkait dengan
salah satu alokator penentuan Dana Alokasi persebaran kepadatan penduduk dan IPM
Umum (DAU) (Badan Pusat Statistik, 2019). di Provinsi Bali sehingga informasi yang
didapatkan lebih informatif dan menarik.
2. Metode
Langkah-langkah penelitian yang 3. Hasil & Pembahasan
akan dilaksanakan secara general terdiri
dari proses perencanaan yang dijabarkan Kepadatan Penduduk Provinsi Bali
melalui alur penelitian, dilanjutkan Provinsi Bali dengan kondisi
pengumpulan, identifikasi dan analisis data. geografis yang bervariasi dengan kegiatan
Penelitian dilaksanakan dengan analisis perekonomian utama adalah dalam sektor
kuantitatif dengan aplikasi SPSS dan pariwisata tentu akan sangat
didukung dengan Arcview GIS untuk mempengaruhi distribusi penduduk di
memetakan kondisi kepadatan penduduk masing-masing Kabupaten (Soritua, 2015).
dan capaian IPM di Provinsi Bali agar lebih Hal ini dikarenakan distribusi penduduk
informatif. tidak hanya dipengaruhi oleh faktor
Data yang dikumpulkan terkait dengan kelahiran dan kematian, namun migrasi
penelitan yaitu data sekunder yang penduduk menjadi faktor yang sangat
diperoleh dari data Badan Pusat Statistik berpengaruh juga terhadap distribusi
Provinsi Bali yaitu data kepadatan penduduk. Penduduk pendatang paling
penduduk menurut Kabupaten sehingga banyak biasanya terdapat pada daerah
diketahui distribusi penduduk per dengan sumber ekonomi yang memadai
Kabupaten berdasarkan luas wilayah dan (Sarmita & Simamora, 2018)

65 | Media Komunikasi Geografi, Vol. 21, No. 1, Juni 2020: 63-73


Pengaruh Tingkat Kepadatan Penduduk Terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Bali/I Gede
Made Yudi Antara, I Gede Putu Eka Suryana

Tabel 1. Tingkat Kepadatan Penduduk Provinsi Bali Menurut Kabupaten


Kabupaten/Kota Kepadatan Penduduk (jiwa/km2)
Kab. Jembrana 329
Kab. Tabanan 437
Kab. Badung 1 569
Kab. Gianyar 1 381
Kab. Klungkung 566
Kab. Bangli 461
Kab. Karangasem 494
Kab. Buleleng 482
Kota Denpasar 7 283
Provinsi Bali 743
Sumber : (Badan Pusat Staistik, 2019)

Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan tingkat tentang segregasi Ruang Sosial Antara


kepadatan penduduk rata-rata provinsi Bali Pendatang dengan Penduduk Asli pada
adalah 743 jiwa/km 2. Menurut Kabupaten/ Permukiman Perkotaan di Denpasar.
Kota Madya kepadatan tertinggi berada di Dengan kepadatan penduduk yang tinggi
Kota Denpasar yang jauh di atas rata-rata tersebut harus diikuti dengan pemerataan
kepadatan penduduk Provinsi Bali. Hal ini fasilitas yang memungkinkan penduduk
tentu disebabkan oleh Kota Denpasar dapat mengakses segala macam kebutuhan
sebagai pusat perekonomian dan seperti lapangan pekerjaan untuk
pemerintahan Provinsi Bali yang sebagian memperoleh pendapatan, pendidikan dan
besar penduduknya berasal dari penduduk kesehatan yang erat kaitannya dengan
pendatang dari luar Kota Denpasar maupun pembangunan manusia (Rahman, 2018).
luar Provinsi Bali. Hal ini sesuai dengan Persebaran kepadatan penduduk Provinsi
temuan Paturusi (2016), yang mengkaji Bali dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Peta Kepadatan Penduduk Provinsi Bali

66 | Media Komunikasi Geografi, Vol. 21, No. 1, Juni 2020: 63-73


Pengaruh Tingkat Kepadatan Penduduk Terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Bali/I Gede
Made Yudi Antara, I Gede Putu Eka Suryana

IPM Provinsi Bali dilihat dari salah satunya yaitu rata-rata


Indikator yang digunakan untuk lama sekolah yang ditempuh oleh penduduk
mengukur Indeks Pembanguna Manusia di wilayah tersebut. Untuk rata-rata lama
adalah terdiri dari dari tiga indikator yaitu sekolah di Provinsi Bali dapat dilihat pada
pendidikan, kesehatan, dan perekonomian Tabel 2.
(Setiawan, 2013). Kualitas pendidikan dapat

Tabel 2. Rata-rata Lama Sekolah menurut Kabupaten di Provinsi Bali


Kabupaten/Kota Lama Sekolah (Tahun)
Kab. Jembrana 7.95
Kab. Tabanan 8.64
Kab. Badung 10.06
Kab. Gianyar 8.92
Kab. Klungkung 7.75
Kab. Bangli 7.13
Kab. Karangasem 5.97
Kab. Buleleng 7.04
Kota Denpasar 11.16
Provinsi Bali 8.65
Sumber : (Badan Pusat Staistik, 2019)

Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat rata-rata sehingga para orang tua relatif cukup
lama sekolah di Provinsi Bali yaitu 8,65 mampu menyekolahkan anaknya. Hal ini
tahun. Rata-rata lama sekolah tertinggi sejalan dengan temuan Sulistyastuti (2007),
terdapat di Kota Denpasar disusul yang menemukan bahwa masih terjadinya
kemudian oleh Kabupaten Badung yang ketimpangan pembangunan pendidikan
masing-masing dengan rata-rata lama antara daerah Kota dan Desa. Di samping
sekolah yaitu 11,16 tahun dan 10.06 tahun. itu kebijakan-kebijakan yang diterapkan
Hal ini disebabkan oleh Kota Denpasar pemerintah daerah yang mendukung
sebagai Ibu Kota Provinsi Bali tentu jalannya pendidikan seperti keringanan
memiliki sarana-prasarana yang lebih baik biaya sekolah maupun biaya sekolah gratis
dan merata dibanding Kabupaten lainnya dianggap mampu meningkatkan rata-rata
dan memiliki lapangan kerja yang cukup lama sekolah di Kabupaten tersebut.

Tabel 3. Umur Harapan Hidup menurut Kabupaten di Provinsi Bali


Kabupaten/Kota Harapan Hidup (Tahun)
Kab. Jembrana 71.91
Kab. Tabanan 73.23
Kab. Badung 74.71
Kab. Gianyar 73.26
Kab. Klungkung 70.7
Kab. Bangli 70.05
Kab. Karangasem 70.05
Kab. Buleleng 71.36
Kota Denpasar 74.38
Provinsi Bali 71.68
Sumber : (Badan Pusat Staistik, 2019)

67 | Media Komunikasi Geografi, Vol. 21, No. 1, Juni 2020: 63-73


Pengaruh Tingkat Kepadatan Penduduk Terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Bali/I Gede
Made Yudi Antara, I Gede Putu Eka Suryana

Tabel 3 ditunjukkan bahwa kualitas hidup Provinsi Bali adalah 71,68 tahun.
kesehatan suatu wilayah dapat dilihat salah Umur harapan hidup tertinggi menurut
satunya adalah dari rata-rata umur lama Kabupaten dicapai oleh Kabupaten Badung.
hidup diwilayah tersebut. Asumsinya Hal ini disebabkan dengan baiknya
semakin tinggi umur harapan hidup pelayanan kesehatan di wilayah tersebut
penduduk di wilayah tersebut maka dengan jaminan kesehatan bagi masyarakat
semakin baik pula kualitas kesehatan di yang juga memadai menyebabkan
wilayah tersebut. Misalnya adalah manyarakat dapat memeriksakan
pelayanan kesehatan yang sangat kesehatannya setiap waktu sehingga resiko
menentukan dalam penanganan penduduk kematian akibat penyakit dapat dikurangi
yang sakit dan prilaku msyarakat dalam dan dapat meningkatkan harapan hidup dari
menjaga kesehatan. Berdasarkan Tabel 3 penduduk di wilayah tersebut.
dapat dilihat bahwa rata-rata umur harapan

Tabel 4. Pengeluaran Per Kapita menurut Kabupaten di Provinsi Bali


Kabupaten/Kota Pengeluaran Perkapita Disesuaikan (000 rupiah)
Kab. Jembrana 11666
Kab. Tabanan 14245
Kab. Badung 17325
Kab. Gianyar 14376
Kab. Klungkung 11318
Kab. Bangli 11160
Kab. Karangasem 10050
Kab. Buleleng 13235
Kota Denpasar 19698
Provinsi Bali 13886
Sumber : (Badan Pusat Staistik, 2019)

Selain pendapatan perkapita, pengeluaran pertahun. Hal ini tentu disebabkan oleh
perkapita juga dianggap mampu untuk biaya hidup yang lebih tinggi karena Kota
mengukur tingkat perekonomian untuk Denpasar sebagai Ibu Kota Provinsi dan
masing-masih rumah tangga di wilayah juga gaya hidup dari masyarakat perkotaan.
tersebut. Semakin tinggi rata-rata Temuan ini sejalan dengan teori teori
pengeluaran perkapita di wilayah tersebut pertumbuhan model Lewis yang
maka diasumsikan kondisi perekonomian di menyatakan bahwa ketimpangan distribusi
wilayah tersebut semakin baik yang pendapatan dalam sektor modern
dibuktikan dengan kemampuan daya beli (perkotaan) sebagai pusatnya kegiatan
masyarakat yang tinggi sehingga ekonomi yang tengah mengalami
pengeluaran meningkat. Bardasarkan Tabel pertumbuhan pesat jauh lebih besar
4 dapat dilihat bahwa rata-rata pengeluaran daripada yang terkandung dalam sektor
perkapita Provinsi Bali adalah Rp tradisional yang relatif stagnan dan konstan
13.886.000 pertahun. Pengeluaran (Hariadi, 2008). Pendapatan yang tinggi
perkapita tertinggi terdapat di Kota diikuti pula oleh tingkat pengeluaran yang
Denpasar yaitu sebesar Rp 19.698.000 tinggi.

68 | Media Komunikasi Geografi, Vol. 21, No. 1, Juni 2020: 63-73


Pengaruh Tingkat Kepadatan Penduduk Terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Bali/I Gede
Made Yudi Antara, I Gede Putu Eka Suryana

Tabel 5. IPM menurut Kabupaten di Provinsi Bali


Kabupaten/Kota IPM
Kab. Jembrana 71.65
Kab. Tabanan 75.45
Kab. Badung 80.87
Kab. Gianyar 76.61
Kab. Klungkung 70.9
Kab. Bangli 68.96
Kab. Karangasem 66.49
Kab. Buleleng 71.7
Kota Denpasar 83.3
Provinsi Bali 74.77
Sumber : (Badan Pusat Staistik, 2019)

Berdasarkan Tabel 5 dapat dilihat kategori sangat tinggi yaitu Kota Denpasar
gabungan dari tiga indikator yaitu dan Kabupaten Badung. Hal ini sejalan
pendidikan, kesehatan dan ekonomi di dengan indikator-indikator penyusun IPM
Provinsi Bali pada capaian IPM Provinsi Bali sebelumnya yang secara konsisten
yaitu sebesar 74.77. Berdasarkan klasifikasi menunjukkan untuk dua wilayah ini selalu
IPM, IPM Provinsi Bali.berada dalam berada pada posisi teratas dibandingkan
kategori Tinggi. Beberapa Kabupaten di wilayah lainnya.
Provinsi Bali bahkan mencapai IPM dengan

Tabel 6. Klasifikasi Capaian IPM


Klasifikasi Capaian IPM
Sangat Tinggi IPM ≥80
Tinggi 70 ≤ IPM <80
Sedang 60≤ IPM< 70
Rendah IPM <60
Sumber Badan Pusat Statistik

Gambar 2. Peta Capaian IPM Provinsi Bali

69 | Media Komunikasi Geografi, Vol. 21, No. 1, Juni 2020: 63-73


Pengaruh Tingkat Kepadatan Penduduk Terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Bali/I Gede
Made Yudi Antara, I Gede Putu Eka Suryana

Pengaruh Kepadatan Penduduk merupakan potensi yang harus


Terhadap IPM di Provinsi Bali dimanfaatkan untuk pembangunan dengan
Sumber daya manusia tidak hanya kualitas memadai pula (Sarmita, 2017).
berbicara mengenai kualitas namun juga Berdasarkan hal tersebut dengan
kuantitas. Kualitas penduduk yang baik kepadatan penduduk yang bervariasi tiap
akan dicapai dengan adanya sinergi yang Kabupaten di Provinsi Bali akan dilihat
baik antara penduduk dengan pengambil seberapa besar pengaruhnya terhadap
kebijakan. Jumlah penduduk yang besar capaian IPM.

Tabel 4. Koefisien Determinasi Variabel X terhadap Variabel Y

Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate

1 .738a .545 .480 3.99732

a. Predictors: (Constant), Kepadatan Penduduk


b.

Berdasarkan Tabel 3.4 diperoleh ditafsirkan bahwa variabel bebas yaitu


nilai R Square atau koefisien determinasi kepadatan penduduk memiliki pengaruh
(KD) yang menunjukkan seberapa bagus kontribusi sebesar 54,5 % terhadap variabel
model regresi yang dibentuk oleh interaksi terikat yaitu IPM dan 45,5% lainnya
variabel bebas dan variabel terikat. Nilai KD dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar
yang diperoleh adalah 0,545 yang dapat variabel X.

Tabel 5. Signifikansi Pengaruh dari Variabel Tingkat Kepadatan Penduduk terhadap IPM
di Provinsi Bali

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 134.058 1 134.058 8.390 .023a

Residual 111.850 7 15.979

Total 245.908 8

a. Predictors: (Constant), Kepadatan Penduduk

b. Dependent Variable: IPM

70 | Media Komunikasi Geografi, Vol. 21, No. 1, Juni 2020: 63-73


Pengaruh Tingkat Kepadatan Penduduk Terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Bali/I
Gede Made Yudi Antara, I Gede Putu Eka Suryana

Berdasarkan hasil analisis yang sebesar 54,5 % terhadap capaian IPM,


dilakukan diperoleh nilai signifikansi 45,5 % dipengaruhi oleh faktor lain
0,023 sehingga <0,05, jadi diluar kepadatan penduduk. Hal ini
kesimpulannya adalah terdapat menunjukkan bahwa kontribusi
pengaruh yang signifikan dari variabel pengaruh dari kepadatan penduduk
bebas yaitu kepadatan penduduk terhadap IPM tidak terlalu besar,
terhadap IPM di Provinsi Bali. Hal ini terdapat faktor pendidikan, kesehatan,
menunjukkan bahwa jumlah dan ekonomi yang menjadi faktor penentu
persebaran penduduk, baik kepadatan dari capaian IPM suatu wilayah. Oleh
penduduk akan mempengaruhi karena itu kebijakan dan pelaksanaan
persebaran dan kualitas fasiltas atau pemerataan pelayanan terhadap ketiga
infrastruktur pembangunan SDM indikator tadi oleh pemerintah dianggap
seperti fasilitas pendidikan, kesehatan menjadi faktor yang langsung
maupun ketersediaan lapangan kerja berpengaruh terhadap capaian IPM.
suatu wilayah. Hal ini sejalan dengan Kontribusi pengaruh yang rendah juga
temuan Rumengan, (2019), Sadali, ditunjukkan dengan data bahwa tidak
Mohammad Isnaini; Fikri Intizhar semua wilayah dengan kepadatan
(2017), Lumbantoruan (2013) yang penduduk yang lebih tinggi dari wilayah
menemukan bahwa ketersediaan lainnya memiliki capaian IPM yang
berbagai fasilitas publik sangat lebih tinggi pula. Sektor terutama
tergantung dari keberadaan penduduk. pendidikan, pelayanan dan kesehatan
Semakin banyak penduduk memusat di yang menjadi indikator capaian IPM.
satu titik tertentu, maka keberadaan Provinsi Bali yang saat ini capaian IPM
fasilitas publik semakin lengkap, begitu dalam klasifikasi baik dapat
pula sebaliknya. Dengan demikian ditingkatkan menjadi sangat baik jika
maka dapat dikatakan bahwa, semua pihak dapat saling mendukung
kepadatan penduduk yang tinggi untuk meningkatkan kualitas sumber
memiliki korelasi dengan ketersediaan daya manusia. Bagi stakeholder terkait,
fasilitas pelayanan publik, yang hal ini dapat dijadikan sebagai
selanjutnya dari ketersediaan fasilitas masukan bahwa penduduk yang besar
tersebut pada akhirnya berpengaruh memiliki potensi yang sangat baik bila
terhadap kualitas manusianya. Mereka diiringi dengan pemerataan kualitas
mudah dalam mengakses segala jenis SDM. Mengetahui pengaruh kuantitas
fasilitas yang ada memungkinkan nilai penduduk terhadap kualitas penduduk
IPMnya menjadi tinggi. juga penting untuk mengetahui sejauh
mana penduduk dapat mengakses
4. Penutup hasil-hasil pembangunan terutama
Berdasarkan hasil yang pada bidang pendidikan, kesehatan
diperoleh bahwa kuantitas penduduk dan ekonomi.
yang dinyatakan dengan kepadatan
penduduk mempunyai pengaruh yang Daftar Pustaka
signifikan terhadap capaian IPM di Azahari, A. (2000). Pembangunan
Provinsi Bali. Kepadatan penduduk Sumberdaya Manusia dan IPM
mempunyai kontribusi pengaruh Sektor Pertanian. Jurnal Ekonomi

71 | Media Komunikasi Geografi, Vol. 21, No. 1, Juni 2020: 63-73


Pengaruh Tingkat Kepadatan Penduduk Terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Bali/I
Gede Made Yudi Antara, I Gede Putu Eka Suryana

Dan Bisnis Indonesia, 15(1), 56– Rochaida, E. (2016). Dampak


69. Pertumbuhan Penduduk Terhadap
Badan Pusat Staistik. (2019). Bali Pertumbuhan Ekonomi Dan
Dalam Angka. Keluarga Sejahtera Di Provinsi
Christiani, C. P. T. B. M. (2014). Kalimantan Timur. Forum
Analisis Dampak Kepadatan Ekonomi, 18(14–24).
Penduduk Terhadap Kualitas https://doi.org/http://dx.doi.org/10.2
Hidup Masyarakat Provinsi Jawa 9264/jfor.v18i1.42
Tengah. Serat Acitya, 3(1), 102– Rumengan, M. R. C. (2019). Analisis
114. Ketersediaan Dan Kebutuhan
http://jurnal.untagsmg.ac.id/index.p Fasilitas Sosial Di Kota
hp/sa/article/view/125 Kotamobagu. Jurnal Spasial, 6(2),
Hariadi, P. A. I. R. B. (2008). 375–387.
Ketimpangan Distribusi https://ejournal.unsrat.ac.id/index.p
Pendapatan di Kabupaten hp/spasial/article/view/25320
Banyumas Jawa Tengah. Sadali, Mohammad Isnaini, Fikri
Economic Journal Og Emerging Intizhar, A. (2017). Analisis
Markets, 13(2), 1–17. Ketersediaan Fasilitas Sosial di
https://doi.org/https://doi.org/10.20 Kabupaten Banjarnegara, sebagai
885/ejem.v13i2.222 Pendukung Kondisi Darurat
Lumbantoruan, J. W. W. L. (2013). Bencana dan Pengembangan
Analisis Ketersediaan Fasilitas Wilayah. Media Komunikasi
Pelayanan Sosial Ekonomi di Geografi, 18(2), 128–145.
Kecamatan Batang Kuis https://doi.org/http://dx.doi.org/10.2
Kabupaten Deli Serdang. Jurnal 3887/mkg.v18i2.12517
Geografi, 5(2), 149–155. Sarmita, I. M. (2015). Perencanan
https://doi.org/https://doi.org/10.24 Pembangunan Sumber Daya
114/jg.v5i2.8155 Manusia (Tenaga Kerja)
Paturusi, S. A. (2016). Segregasi Indonesia. Media Komunikasi
Ruang Sosial Antara Pendatang Geografi, 16(2), 65–77.
dengan Penduduk Asli pada https://doi.org/http://dx.doi.org/10.2
Permukiman Perkotaan di 3887/mkg.v16i2.8430
Denpasar. Jurnal Kajian Bali, 6(2), Sarmita, I. M. (2017). Refleksi Kritis
57–78. Kondisi Demografi Indonesia:
https://ojs.unud.ac.id/index.php/kaj Antara Bonus Dan Bencana
ianbali/article/view/24349 Demografi. Media Komunikasi
Rahman, D. A. (2018). Komparasi Geografi, 18(1), 66–76.
Kepadatan Dan Pertumbuhan https://doi.org/http://dx.doi.org/10.2
Penduduk Antara Urban 3887/mkg.v18i1.10558
(Perkotaan) Dan Rural Sarmita, I. M., Simamora, A. H. (2018).
(Perdesaan) Di Kota Payakumbuh. Karakteristik Sosial Ekonomi Dan
Jurnal Buana, 2(1), 323–337. Tipologi Migrasi Migran Asal Jawa
http://geografi.ppj.unp.ac.id/index. Di Kuta Selatan-Bali. Jurnal Ilmiah
php/student/article/view/80/47 Ilmu Sosial, 4(2), 132–143.

72 | Media Komunikasi Geografi, Vol. 21, No. 1, Juni 2020: 63-73


Pengaruh Tingkat Kepadatan Penduduk Terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Bali/I
Gede Made Yudi Antara, I Gede Putu Eka Suryana

https://doi.org/http://dx.doi.org/10.2
3887/jiis.v4i2.16528
Setiawan, M. B. A. H. (2013). Indeks
Pembangunan Manusia Indonesia.
Jurnal Ekonomia, 9(1), 18–26.
https://doi.org/https://doi.org/10.21
831/economia.v9i1.1373
Soritua, Y. (2015). Analisis Peran
Sektor Pariwisata Menjadi
Pendapatan Utama Daerah (Studi
Banding: Peran Sektor Pariwisata
di Provinsi Bali). Jurnal Ilmu
Manajemen Dan Akuntansi, 3(2).
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.3
3366/ref.v3i2.506
Sulistyastuti, D. R. (2007).
Pembangunan Pendidikan dan
MDGs di Indonesia Sebuah
Refleksi Kritis. Jurnal
Kependudukan Indonesia, II(2),
19–44.
https://doi.org/https://doi.org/10.14
203/jki.v2i2.146

73 | Media Komunikasi Geografi, Vol. 21, No. 1, Juni 2020: 63-73

Anda mungkin juga menyukai