Analisis Demografi Penduduk Kelurahan Kedaung, Kecamatan

Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten

Rahima Salsabila1, Solihin2

Program Studi Tadris Biologi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, Tangerang Selatan, Indonesia
Jl. Ir H. Juanda No.95, Cemp. Putih, Kec. Ciputat Tim., Kota Tangerang Selatan, Indonesia
E-mail: Rahima.salsabila21@mhs.uinjkt.ac.id

Abstrak
Distribusi penduduk selain sebagai pijakan awal dalam berbagai kegiatan perencanaan juga merupakan pedoman
dalam optimalisasi pembangunan berwawasan penduduk. Komposisi penduduk dapat direpresentasikan
menggunakan Piramida Penduduk. Piramida penduduk secara umum menyajikan data kependudukan dalam bentuk
grafik batang berlawanan arah dengan posisi horizontal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis
distribusi penduduk menurut umur, jenis kelamin di kelurahan Kedaung. Metode yang digunakan adalah dengan
menghitung beberapa parameter seperti rasio jenis kelamin, kepadatan penduduk, dan beban ketergantungan..
Berdasarkan data yang diperoleh, Kelurahan Kedaung memiliki jumlah penduduk sebanyak 47.850 jiwa dengan
jumlah penduduk laki-laki lebih banyak daripada perempuan dan jumlah tertinggi yaitu pada kelompok umur 0-4
tahun. Persentase jumlah penduduk laki-laki yaitu sebesar 102,9 persen, sedangkan persentase jumlah penduduk
perempuan sebesar 27,8 persen. Rasio jenis kelamin menunjukan angka 102,9%, SRB sebesar 108,6%, CWR sebesar
27,8%, beban tanggungan sebesar 33,4% an kepadatan penduduk sebesar 18,6 jiwa/km2

Kata KunciI—ntention to act, Rasio, Jenis kelamin, Kepadatan, Penduduk.

Abstract
Apart from being the starting point for various planning activities, population distribution is also a guideline for
optimizing population-oriented development. The composition of the population can be represented using the
Population Pyramid. Population pyramids generally present population data in the form of bar graphs in the opposite
direction with a horizontal position. The purpose of this study was to analyze the distribution of the population
according to age and sex in the Kedaung sub-district. The method used is to calculate several parameters such as sex
ratio, population density, and dependency burden. Based on the data obtained, Kedaung Sub-District has a population
of 47,850 people with a population of males more than females and the highest number is in the group 0-4 years old.
The percentage of the male population is 102.9 percent, while the percentage of the female population is 27.8
percent. The sex ratio shows 102.9%, SRB is 108.6%, CWR is 27.8%, dependents are 33.4% and population density
is 18.6 people/km2

Keywords: Intention to act, Ratio, Gender, Density, Population.

I. PENDAHULUAN Distribusi penduduk selain sebagai pijakan

awal dalam berbagai kegiatan perencanaan juga maju atau belum maju suatu wilayah, apabila
merupakan pedoman dalam optimalisasi semakin rendah rasio yang ada maka wilayah
pembangunan berwawasan penduduk. Distribusi tersebut terindikasi maju.
penduduk menurut Bidarti (2020), adalah bentuk
Kedaung merupakan sebuah Kelurahan,
penyebaran penduduk guna melihat pemerataan
Terletak di Kecamatan Pamulang, Kotamadya
yang maksimal di suatu wilayah. Kepadatan
Tangerang Selatan, Provinsi Banten, Indonesia.
penduduk adalah angka yang menunjukkan
Yang memiliki jumlah total penduduk menurut
jumlah rata-rata penduduk pada tiap kilometer
DKB Semester II Tahun 2022 sebanyak 51.410,
persegi. Kepadatan penduduk berkaitan erat
dan memiliki jumlah RW sebanyak 20 serta 96
dengan kemampuan wilayah dalam mendukung
RT.
kehidupan di atasnya.
Demografi adalah ilmu yang mempelajari
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran
penduduk di suatu wilayah terutama mengenai
dan kepadatan penduduk menurut Bidarti (2020)
struktur penduduk (jumlah, komposisi,
antara lain faktor fisiologis, faktor biologis, serta
persebaran) dan proses penduduk (kelahiran,
faktor budaya dan teknologi. Pembangunan dan
kematian, migrasi). Penelitian ini menggunakan
pertumbuhan suatu wilayah salah satunya dapat
analisis-analisis kependudukan.
dilihat dari angka pertumbuhan penduduk.
Kependudukan adalah hal yang berkaitan dengan
jumlah, pertumbuhan, persebaran, mobilitas,
II. METODE PENELITIAN
penyebaran, kualitas, kondisi kesejahteraan, yang
menyangkut politik, ekonomi, sosial, budaya, Penelitian dilaksanakan di Kelurahan
agama serta lingkungan (Undang-Undang Nomor Kedaung, Kecamatan Pamulang. Pada tanggal 15
23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Maret 2023. Dengan Analisis\
Kependudukan). Komposisi penduduk antara lain
ditampilkan berdasar pada umur dan jenis , Rasio Jenis Kelamin (RJK) adalah
kelamin, yang mana penduduk usia produktif dan perbandingan jumlah penduduk laki-laki dengan
penduduk usia nonproduktif divisualisasikan jumlah penduduk perempuan per 100 penduduk
dalam piramida penduduk. perempuan.
Piramida penduduk secara umum menyajikan
data kependudukan dalam bentuk grafik batang
berlawanan arah dengan posisi horizontal.
Komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin
didasarkan atas laki-laki dan perempuan.
Perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki
dan perempuan di suatu wilayah tertentu pada
tahun tertentu disebut perbandingan jenis kelamin Rasio ketergantungan atau dependency
(sex ratio) (). Komposisi ini sangat berpengaruh ratio (DR) adalah nilai yang menunjukkan
pada tingkat kelahiran, kaitannya dengan seberapa banyak penduduk produktif
kuantitas pasangan usia subur (PUS), yaitu menanggung penduduk yang tidak
pasangan dengan usia individu 15-44 tahun. produktif.Klasifikasi penduduk ke dalam
kelompok produktif didasarkan pada golongan
Sementara rasio ketergantungan (dependency
umur. Berdasarkan golongan umur penduduk
ratio) merupakan angka perbandingan besar
dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu:
beban tanggungan dari kelompok usia produktif
(15-64 tahun) (Bidarti, 2020). Semakin tinggi a. Penduduk usia muda, usia < 15 tahun
rasio ketergantungan menunjukkan semakin
tinggi beban yang harus ditanggung penduduk b. Penduduk usia produktif, usia 15 – 64
usia produktif guna membiayai hidup penduduk tahun
usia belum produktif dan tidak produktif lagi.
Rasio ketergantungan dapat memberi indikasi c. Penduduk usia tua, umur > 65 tahun
 Rasio beban tanggungan dapat dirumuskan
sebagai berikut:
Kepadatan penduduk fisiologis adalah
jumlah penduduk tiap hektar luas lahan pertanian
yang terdapat di suatu wilayah (jiwa/Ha).
Aspek fisiologis yang dimaksud adalah
kemampuan wilayah untuk mendukung
kebutuhan penduduk khususnya supply pangan
sebagai kebutuhan pokok, sehingga digunakan
indikator luas lahan pertanian.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Rasio jenis kelamin dilakukan untuk
mengetahui perbandingan jumlah dua jenis
kelamin baik pada beberapa wilayah (spasial)
maupun beberapa waktu (temporal).
Perbandingan jumlah bayi jenis kelamin
laki-laki dan bayi jenis kelamin perempuan
kemudian dapat berfungsi untuk menganalisis
kesempatan kerja pada masa yang akan datang,
sehingga dapat dipersiapkan lapangan pekerjaan
dengan sebaik mungkin untuk menekan tingkat
angka pengangguran di masa yang datang.
Kondisi rasio jenis kelamin di suatu daerah dapat
dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu:
a. Pola mortalitas dan fertilitas antara Penduduk
Laki-laki dan perempuan.
b. Pola migrasi penduduk laki-laki dan
perempuan.
Data kependudukan memiliki peran penting
dalam perencanaan dan keberhasilan
pembangunan, perumusan kebijakan,
memberikan sebuah gambaran terkait sumber
daya manusia dan pelayanan fasilitas publik.
Indonesia menjadi salah satu negara dengan
masalah kependudukan terbesar dalam
pertumbuhan penduduk yang tinggi dan
persebaran penduduknya tidak merata. Hal ini
dapat dirangkum dengan bentuk
permasalahannya seperti masalah pertumbuhan
penduduk, masalah persebaran penduduk,
kualitas dan kuantitas penduduk, serta masalah
dalam mobilitas migrasi antar penduduk.
Proses demografi yang berlangsung
memberikan penjelasan dari proses yang sedang
terjadi. Pengukuran karakteristik kependudukan
yang dilakukan untuk mengetahui kuantitas dari
wilayah tersebut dengan perhitungan yang
meliputi rasio jenis kelam in, rasio beban
tanggungan, dan kepadatan penduduk. Rasio
jenis kelamin merupakan perbandingan dari
jumlah penduduk berjenis kelamin laki laki
dengan penduduk berjenis k elamin perempuan.
Rasio jenis kelamin ini dilakukan untuk
pengukuran perbandingan jenis kelamin
penduduk di suatu wilayah. Pada penelitian ini,
rasio jenis kelamin yang dihitung berupa data
penduduk, jenis kelamin menurut kelahiran, dan
juga rasio anak perempuan.
Distribusi penduduk selain sebagai pijakan
awal dalam berbagai kegiatan perencanaan juga
merupakan pedoman dalam optimalisasi
pembangunan berwawasan penduduk. Komposisi
penduduk dapat direpresentasikan menggunakan
Piramida Penduduk. Piramida penduduk secara
umum menyajikan data kependudukan dalam
bentuk grafik batang berlawanan arah dengan
posisi horizontal. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk menganalisis distribusi penduduk
menurut umur, jenis kelamin di kelurahan
Kedaung. Metode yang digunakan adalah dengan
menghitung beberapa parameter seperti rasio
jenis kelamin, kepadatan penduduk, dan beban
ketergantungan.. Berdasarkan data yang
diperoleh, Kelurahan Kedaung memiliki jumlah
penduduk sebanyak 47.850 jiwa dengan jumlah
penduduk laki-laki lebih banyak daripada
perempuan dan jumlah tertinggi yaitu pada
kelompok umur 0-4 tahun. Persentase jumlah
penduduk laki-laki yaitu sebesar 102,9 persen,
sedangkan persentase jumlah penduduk
perempuan sebesar 27,8 persen. Rasio jenis
kelamin menunjukan angka 102,9%, SRB
sebesar 108,6%, CWR sebesar 27,8%, beban
tanggungan sebesar 33,4% an kepadatan
penduduk sebesar 18,6 jiwa/km2
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dapat
disimpulkan bahwa Rasio jenis kelamin di
Kelurahan Kedaung menunjukkan penduduk
laki-laki seimbang dengan penduduk perempuan
berdasarkan perhitungan data rasio sebesar 99,65.
Kepadatan penduduk di Kelurahan Kedaung
dari data hasil perhitungan sebesar 19,85
Jiwa/km2, menunjukkan tingkat kepadatan yang
cukup tinggi karena hasil lebih besar daripada
kepadatan wilayah kelurahan tersebut,Rasio
beban tanggungan di Kelurahan Kedaung
berdasarkan perhitungan data rasio sebesar 70,41.
Maka, dapat diartikan bahwa 100 penduduk usia
produktif akan menanggung sekiranya 70
penduduk belum atau tidak produktif
Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi
Sulawesi Utara Selama Periode Otonomi
Daerah 2001-2013. Jurnal Berkala Ilmiah
Efisiensi, 15(3), 1-15
Purnami, N. S., & Saskara, I. N. 2016. Analisis
Pengaruh Pendidikan dan Kontribusi Sektor
Pertanian Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Serta Jumlah Penduduk Miskin. E-Jurnal
Ekonomi Pembangunan Universitas
Udayana, 5(11), 1188-1218.
Rafik, M., & Pahlevi, K. 2020. Pengaruh Jumlah
Penduduk, Tenaga Kerja, Dependency Ratio
dan Rasio Jenis Kelamin Terhadap PDRB di
Kota Banjarmasin. Jurnal Ilmu Ekonomi
dan Pembangunan, 3(2), 293-306.
Rahmi Hamzah, Nur. 2017. Pengaruh
Faktor-Faktor Kependudukan Terhadap
Pembangunan Ekonomi Di Kota Makassar.
Tidak Diterbitkan. Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri
Alaudin Makassar: Makassar
Syaadah, Nilatus. 2014. Analisis Dampak
Pertambahan Penduduk Terhadap
Penyerapan Angkatan Kerja. Jurnal
Geografi, 2, 38-40.

DAFTAR PUSTAKA

Afrizal, Fitrah. 2013. Analisis Pengaruh Tingkat

Investasi, Belanja Pemerintah dan Tenaga
Kerja Terhadap PDRB di Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2001-2011. Fakultas
Ekonomi, Universitas Hasanudin: Makassar

Anggani, N. L., & Pitoyo, A. J. (2014). Analisis

Perubahan Struktur Umur Penduduk di
Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun
1971-2010. Jurnal Bumi Indonesia, 3(2).

Badan Pusat Statistik Kecamatan Pamulang.

2019. Kelurahan Kedaung Dalam Angka
2019. Banjarbaru: Badan Pusat Statistik
Bidarti, A. (2020). Teori Kependudukan. Penerbit
Lindan Bestari.
Hidayat, Muhammad., Sari, Lapeti. &, Aqualdo,
Nobel. 2016. Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Kota
Pekanbaru. Jurnal Sosial Ekonomi
Pembangunan. 2 (4) : 48-6.
Kristovel 2015. Faktor-Faktor Yang