Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG

Kabupaten Madiun merupakan salah satu dari 29 kabupaten yang


berada di Provinsi Jawa Timur. Dilihat dari perspektif astronomis, Kabupaten
Madiun dengan julukan “Kampung Pesilat” ini terletak di antara 7° 12’ – 7°
48’ Lintang Selatan dan 111° 25’ – 111° 51’ Bujur Timur, dengan koordinat
UTM 49 M pada titik X: 568209.07 m dan titik Y: 9158842.11 m S. Jarak
antara Kabupaten Madiun dan Surabaya (Ibukota Provinsi Jawa Timur) kira-
kira 175 Km ke arah timur, sementara jaraknya dengan Jakarta (Ibukota
Indonesia) sekitar 775 Km ke arah barat. Kabupaten ini juga terkenal sebagai
“Gadis of City” yang mencakup sektor perdagangan, pendidikan, dan
perindustrian. Kabupaten ini terbagi menjadi 15 kecamatan, di mana
Kecamatan Kare memiliki wilayah terluas, sebagian besar terdiri dari hutan
dan perbukitan, sementara Kecamatan Sawahan memiliki wilayah paling
kecil.
Kabupaten ini terkenal dengan sajian pecelnya dan berbatasan
administratif dengan Kabupaten Bojonegoro di bagian Utara, Kabupaten
Nganjuk di bagian Timur, Kabupaten Ponorogo di bagian Selatan, serta
Kabupaten Magetan dan Ngawi di bagian Barat. Wilayah administratifnya
mengelilingi Kota Madiun.

1.2 Tujuan
1. Menjelaskan kondisi sosial-ekonomi dan budaya di Kabupaten Madiun
2. Memaparkan kependudukan di Kabupaten Madiun

1.3 Landasan Teori


Pemberdayaan masyarakat pada hakikatnya upaya memperkuat
partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan, sehingga
memungkinkan mereka mengambil keputusan sesuai dengan pilihannya
sendiri. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Madiun telah
menjalankan berbagai program pembangunan, termasuk Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) mandiri pedesaan, mandiri perkotaan,
Alokasi Dana Desa (ADD), serta program pro-rakyat seperti Program Usaha
Ekonomi Desa (UED-SP). Program ini bertujuan untuk meningkatkan
pendapatan dan kesejahteraan masyarakat melalui pelatihan keterampilan
dalam pemanfaatan teknologi tepat guna, penyediaan tambahan modal usaha,
serta program pengembangan ketrampilan manajemen BUMDes. Selain itu,
kegiatan evaluasi tingkat perkembangan Desa/Kelurahan juga dilakukan
melalui lomba Desa/Kelurahan dan pendataan profil desa.
Dalam upaya mengontrol pertumbuhan penduduk, diimplementasikan
program Keluarga Berencana yang bertujuan untuk menyusun dan mengatur
jumlah anak dalam suatu keluarga, sekaligus meningkatkan kesejahteraan
keluarga. Program ini memberikan hak kepada individu dan pasangan untuk
mengambil keputusan secara sadar mengenai jumlah dan interval kelahiran
anak. Sementara itu, kontribusi program ini juga melibatkan aspek kesehatan
ibu dan anak, dengan mengurangi angka kematian maternal dan infantil, serta
memberikan dampak positif pada aspek ekonomi dan sosial masyarakat.
Ketika dilihat dari perspektif pemberdayaan masyarakat di Kabupaten
Madiun, Program Keluarga Berencana (KB) melibatkan beragam strategi dan
pendekatan untuk meningkatkan kesadaran, pengetahuan, dan kemampuan
masyarakat dalam mengelola jumlah anak dan kesehatan reproduksi.
Beberapa unsur utama dari program KB di Kabupaten Madiun mencakup
kegiatan penyuluhan, pelayanan kesehatan reproduksi, distribusi alat
kontrasepsi, dan dukungan masyarakat.
IPM (Indeks Pembangunan Manusia) merupakan suatu ukuran yang
digunakan untuk mengukur tingkat pembangunan manusia di suatu wilayah
atau negara. IPM menggabungkan tiga dimensi utama pembangunan manusia,
yaitu kesehatan (diukur dengan harapan hidup), pendidikan (diukur dengan
angka melek huruf dan angka partisipasi sekolah), dan taraf hidup (diukur
dengan pendapatan riil per kapita). IPM memiliki kegunaan yang sangat
penting dalam konteks pembangunan suatu wilayah atau negara. Beberapa
kegunaan IPM antara lain mengukur kesejahteraan manusia, perbandingan
antar wilayah, menilai keberhasilan pembangunan, orientasi kebijakan
pembangunan, mengidentifikasi ketidaksetaraan, penyusunan prioritas
pembangunan, mendorong transparansi dan pertanggungjawaban. Dengan
demikian, IPM bukan hanya sekadar angka statistik, tetapi juga alat penting
dalam membimbing kebijakan pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif.
Perkembangan pembangunan sumber daya manusia di Kabupaten
Madiun mengalami peningkatan dari tahun 2014 hingga 2017 (BPS
Kabupaten Madiun, 2021). Indikator keberhasilan kinerja suatu wilayah dapat
dilihat dari sejauh mana penduduk dapat terserap di lapangan kerja yang
tersedia, yang tercermin dalam rasio penduduk yang bekerja. Jika penduduk
banyak yang bekerja, ini mengindikasikan bahwa jumlah penduduk yang
menganggur atau tidak bekerja semakin berkurang. Rasio penduduk yang
bekerja adalah perbandingan antara jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas
yang bekerja dengan angkatan kerja. Rasio ini mencerminkan keterkaitan
antara angkatan kerja dan kemampuan mereka untuk menyerap tenaga kerja.
Walaupun tabel 2.6 menunjukkan fluktuasi dalam rasio penduduk yang
bekerja di Madiun, namun pada tahun terakhir, terlihat bahwa rasio tersebut
mencapai tingkat yang relatif tinggi. Pencapaian ini menunjukkan bahwa
upaya pembangunan yang telah dilakukan berhasil menjadi daya penyerap
tenaga kerja yang ada.
1.4 Metode
Penelitian ini memanfaatkan metode kuantitatif dan kualitatif. Metode
kuantitatif digunakan untuk menganalisis data numerik yang terdapat dalam
komputer, sedangkan metode kualitatif digunakan untuk memberikan
deskripsi pada hasil pengolahan data. Penerapan metode kualitatif bertujuan
untuk merinci hasil pengolahan data. Pendekatan pengumpulan data dilakukan
melalui penelusuran pustaka, yang merupakan sumber data sekunder.

1.4.1 Lokasi Penelitian

1.2.1 Variabel Penelitian

1. Profil penduduk Kabupaten Madiun


2. Situasi ekonomi-sosial yang berada di Kabupaten Madiun

3. Kondisi pendidikan penduduk Kabupaten Madiun

4. Kondisi kesehatan penduduk Kabupaten Madiun

1.2.2 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data menggunakan data sekunder yang memuat


informasi dari dokumen yang diambil dari dokumen BPS melalui
proses pengumpulan data dan perhitungan.

1.2.3 Metode Analisis Data

Analisis data menggunakan analisis deskriptif dengan cara


mengevaluasi data yang telah dikumpulkan, khususnya data sekunder.
Melalui proses komputasi, tujuannya adalah untuk memperoleh hasil
yang dapat digunakan dalam interpretasi atau deskripsi analitis.
BAB II

PROFIL PENDUDUK KABUPATEN MADIUN


Kabupaten Madiun, sebagai bagian dari keberagaman geografis dan budaya
Indonesia, memiliki profil penduduk yang mencerminkan kekayaan dan dinamika
masyarakatnya. Terletak di Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Madiun merupakan
salah satu entitas pemerintahan yang memiliki peran penting dalam menjaga dan
mengembangkan potensi wilayahnya.

Profil penduduk Kabupaten Madiun tidak hanya mencakup data demografis,


tetapi juga mencerminkan warisan budaya, sejarah, dan perkembangan ekonomi di
wilayah ini. Melalui analisis mendalam terhadap karakteristik penduduk, kita dapat
memahami berbagai aspek kehidupan masyarakat, mulai dari struktur usia, tingkat
pendidikan, hingga sektor pekerjaan yang menjadi tulang punggung ekonomi lokal.

Ketika membahas profil penduduk Kabupaten Madiun, kita tidak hanya


melihat angka dan statistik semata, tetapi juga mencoba meresapi nilai-nilai lokal,
tradisi, dan potensi yang dapat menjadi pendorong pembangunan. Dengan
pemahaman yang baik tentang penduduk, pemerintah dan masyarakat setempat dapat
merancang kebijakan yang lebih efektif dan berkelanjutan, sejalan dengan visi
pembangunan yang diinginkan.

Pada bagian ini, kita akan menjelajahi beberapa aspek utama dalam profil
penduduk Kabupaten Madiun, meliputi demografi, pendidikan, ekonomi, dan aspek-
aspek lain yang memberikan gambaran lengkap tentang kehidupan masyarakat di
wilayah ini. Melalui pemahaman yang mendalam terhadap profil penduduk,
diharapkan kita dapat menggali potensi-potensi yang dapat memberikan kontribusi
positif bagi perkembangan dan kesejahteraan Kabupaten Madiun.

2.1 Struktur Penduduk


Pertumbuhan penduduk Indonesia cenderung melambat, tetapi masih
merupakan negara dengan pertumbuhan penduduk positif. Indonesia memiliki
struktur piramida usia yang menunjukkan adanya jumlah penduduk muda yang
signifikan. Ini mencerminkan tingginya tingkat kelahiran. Pada pertengahan tahun
2020, jumlah penduduk Indonesia sebanyak 270,20 juta jiwa. Jumlah tersebut akan
kembali meningkat menjadi 272,68 juta jiwa pada pertengahan tahun 2021. Setelah
itu, jumlah penduduk Indonesia akan kembali meningkat menjadi 275,77 juta jiwa
hingga pertengahan tahun 2022 (BPS Indonesia, 2022). Beberapa wilayah yang ada
salah satunya Kabupaten Madiun di tahun 2022 menyumbang penduduk sebanyak
761.392 jiwa. Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Madiun pada tahun 2021
hingga 2022 sebesar 1,49%, dengan kepadatan penduduk 754 jiwa per kilometer
persegi. Namun distribusi yang tidak merata di beberapa wilayah kabupaten
menyebabkan terjadinya ketimpangan.

2.1.1 Umur dan Jenis Kelamin


Struktur penduduk menurut umur merupakan aspek kritis dalam analisis
demografi yang memberikan gambaran tentang distribusi usia suatu populasi. Hal ini
menjadi dasar penting dalam perencanaan pembangunan, kebijakan kesejahteraan,
dan strategi pembangunan sumber daya manusia. Tabel 2.1 di bawah ini
menunjukkan jumlah penduduk Kabupaten Madiun tahun 2022 menurut kelompok
umur dan jenis kelamin.

Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Kabupaten
Madiun tahun 2022

Jenis Kelamin/Sex
Kelompok
Prosentase (%) tiap
Umur Laki - laki Perempuan Jumlah
Kelompok Umur
Age Group Male Female Total

(1) (2) (3) (4) (5)


0–4 6445 6243 12688 6,4
5–9 6370 6202 12572 6,38
10–14 6976 6748 13724 6,96
15–19 7791 7317 15108 7,67
20–24 7411 7215 14626 7,42
25–29 7065 6969 14034 7,12
30–34 6880 6803 13683 6,94
35–39 7335 7323 14658 7,4
40–44 7749 7772 15521 7,8
45–49 6980 7082 14062 7,14
50–54 6383 6941 13324 6,76
55–59 5651 6412 12063 6,12
60–64 4893 5467 10360 5,26
65–69 3830 4729 8559 4,34
70–74 2149 3038 5187 2,63
75+ 2369 4379 6748 3,42
Jumlah
96277 100640 196917
Sumber: Kabupaten Madiun Dalam Angka, 2023

Tabel 2.1 menunjukkan jika usia produktif Kabupaten Madiun masih


mendominasi. Sehingga Kabupaten Madiun tidak kehilangan generasi muda usia
kerja. Hal ini dapat mengurangi kekhawatiran bahwa dalam beberapa tahun ke depan
masih akan lahir generasi muda kreatif yang mampu mengembangkan dan
memajukan bidang Kabupaten Madiun.

Piramida Penduduk Kab. Madiun Th. 2022

70-75 tahun

60-64 tahun

50-54 tahun

40-44 tahun

30-34 tahun

20-24 tahun

10-14 tahun

0-4 tahun
10,000 8,000 6,000 4,000 2,000 0 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000
Laki-Laki Perempuan

Gambar 2.1 Piramida Penduduk Kabupaten Madiun Tahun 2022


Gambar 2.1 memperlihatkan piramida penduduk di Kabupaten Madiun tahun
2022 tergolong stationary. Hal ini mengindikasikan jika jumlah penduduk usia muda
masih lebih besar dibandingkan usia lanjut. Apabila jumlah penduduk pada setiap
kelompok umur kurang lebih sama, kecuali pada beberapa kelompok umur. Hal ini
menunjukkan rendahnya angka kelahiran dan kematian.

2.1.2 Kepadatan Penduduk per Kecamatan


Kepadatan penduduk merupakan salah satu indikator kunci dalam analisis
demografi yang mencerminkan distribusi spatialis penduduk di suatu wilayah.
Konsep ini mencakup hubungan antara jumlah penduduk dengan luas wilayah
tertentu, dan menjadi aspek penting dalam pemahaman pola geografis perkembangan
sosial, ekonomi, dan lingkungan suatu daerah terutama Kabupaten Madiun.
Tabel 2.2 di bawah ini menunjukkan Kepadatan Penduduk per Kecamatan
Kabupaten Madiun tahun 2022.

Tabel 2.2 Tabel Kepadatan Penduduk per Kecamatan Kabupaten Madiun


Tahun 2022

No Kecamatan Jumlah Penduduk Luas Wilayah Kepadatan Penduduk


(jiwa) (km2) (jumlah /luas)
1 Balerejo 44123 51,98 848,8457099
2 Dagangan 54384 72,36 751,5754561
3 Dolopo 62301 48,85 1275,353122
4 Geger 67971 36,61 1856,623873
5 Gemarang 35056 101,97 343,7873884
6 Jiwan 60360 33,76 1787,914692
7 Kare 33848 190,85 177,3539429
8 Kebon Sari 61481 47,45 1295,700738
9 Madiun 39966 35,93 1112,32953
10 Mejayan 46904 55,22 849,4023904
11 Pilangkenceng 54508 81,34 670,1253996
12 Saradan 71828 152,92 469,7096521
13 Sawahan 26162 22,15 1181,128668
14 Wonoasri 35827 33,93 1055,909225
15 Wungu 62946 45,54 1382,213439
Total 757665 1010,86 15057,97323
Sumber: Kabupaten Madiun Dalam Angka, 2023
Gambar 2.2 di bawah ini menunjukkan Kepadatan Penduduk per Kecamatan
Kabupaten Madiun Tahun 2022.

Gambar 2.2 Peta Kepadatan Penduduk per Kecamatan Kabupaten Madiun


Tahun 2022

Kepadatan penduduk di Kabupaten Madiun Tahun 2022 terbilang cukup padat


dengan tingkat kepadatan sebesar 749,52 jiwa/km2 .Gambar 2.2 menunjukkan tingkat
kepadatan penduduk di tahun 2022 dengan tingkat sangat padat terletak di wilayah
Kecamatan Jiwan dengan luas wilayah 33,76 km2. Selain kecamatan Jiwan, terdapat
kecamatan yang hampir sama kondisinya yaitu Kecamatan Geger dengan luas 36,61
km2. kondisi kepadatan penduduk di Kecamatan Jiwan dan Geger tahun tergolong
sangat padat. Penyebabnya dapat berasal dari beberapa faktor, seperti peningkatan
jumlah penduduk setiap tahun dan keterbatasan wilayah karena tidak ada perluasan
area. Gambar 2.2 menunjukkan kepadatan penduduk terendah berdasarkan luas
wilayah kecamatan Wilayah pusat pemerintahan yang berada di Kecamatan Mejayan
memiliki tingkat kepadatan penduduk cukup dengan luas wilayah 55,22 km2 .
Pertambahan penduduk merupakan faktor utama yang menyebabkan perubahan
penggunaan lahan terutama penggunaan lahan untuk pemukiman, dengan
bertambahnya jumlah penduduk di suatu daerah, penggunaan lahan terbangun akan
bertambah mengikuti pertambahan jumlah penduduk.

2.1.3 Laju Pertumbuhan Penduduk


Laju pertumbuhan penduduk merupakan salah satu indikator penting dalam
menganalisis dinamika populasi suatu wilayah atau negara. Fenomena ini merujuk
pada perubahan jumlah penduduk dalam suatu periode waktu tertentu, yang dapat
diukur melalui angka kelahiran, angka kematian, migrasi, dan faktor-faktor lainnya
yang memengaruhi pertumbuhan populasi.
Tabel 2.3 di bawah ini menunjukkan Tingkat Pertumbuhan Penduduk per
Kecamatan Kabupaten Madiun tahun 2017-2022.
Tabel 2.3 Tingkat Pertumbuhan Penduduk per Kecamatan Kabupaten Madiun 2017-
2022

No Kecamatan Jumlah Penduduk Tingkat Pertumbuhan Penduduk (r)


2017 2022 (%)
1. Kebonsari 50352 61481 10,49995
2. Geger 60188 67971 6,269068
3. Dolopo 52594 62301 8,837713
4. Dagangan 45052 54384 9,869851
5. Wungu 58529 62946 3,704718
6. Kare 29422 33848 7,258177
7. Gemarang 31547 35056 5,414935
8. Saradan 63622 71828 6,253496
9. Pilangkenceng 49878 54508 4,538342
10. Mejayan 42972 46904 4,474946
11. Wonoasri 31426 35827 6,772809
12. Balerejo 40577 44123 4,277965
13. Madiun 37957 39966 2,612295
14. Sawahan 24223 26162 3,925352
15. Jiwan 58549 60360 1,53479
Jumlah 676888 757665 86,24441
Rata-rata pertumbuhan penduduk 7,5
Sumber: Kabupaten Madiun Dalam Angka, 2023

Gambar 2.3 di bawah ini menunjukkan grafik Laju Pertumbuhan Penduduk


per Kecamatan Kabupaten Madiun tahun 2017-2022.

Laju Pertumbuhan 2017-2022


12

10

0
i er e g ri
ar o
eg olop ang
an ngu ar n g n
an ada cen jaya oas erej
o un han wan
on
s
G u K ar r n n l adi a Ji
a e a M Saw
eb D ag W em S gke M W
o B
K D G
lan
Pi

Gambar 2.3 Grafik Tingkat Pertumbuhan Penduduk per Kecamatan


Kabupaten Madiun tahun 2017-2022
Gambar 2.3 menunjukkan hasil pertumbuhan penduduk rata-rata di Kabupaten
Madiun tahun 2017-2022 sekitar 7,5%. Niali r lebih besar dari 0 mengindikasikan
jika terjadi penambahan jumlah penduduk secara positif. Pertumbuhan penduduk
yang lebih dari 2% tergolong tinggi. Penyebab terjadinya pertumbuhan penduduk di
Kabupaten Madiun dapat dipengaruhi oleh tingkat kelahiran tinggi, kematian, migrasi
, dan sosial budaya. Tingkat kelahiran melebihi tingkat kematian, ini dapat
menyebabkan pertumbuhan penduduk yang cepat. Faktor seperti kurangnya akses
terhadap pendidikan seksual dan kesehatan reproduksi dapat berkontribusi pada
tingkat kelahiran yang tinggi. Penurunan tingkat kematian perkembangan dalam
bidang kesehatan, sanitasi, dan pelayanan kesehatan dapat menyebabkan penurunan
tingkat kematian. Ini dapat menghasilkan pertumbuhan penduduk karena lebih
banyak orang bertahan hidup. Pindah masuknya penduduk dari wilayah lain atau
negara dapat menjadi faktor signifikan dalam pertumbuhan penduduk. Migrasi dapat
disebabkan oleh faktor ekonomi, politik, atau lingkungan.

2.1.4 Proyeksi Jumlah Penduduk Kabupaten Madiun Tahun 2035 dan 2045
Proyeksi jumlah penduduk menjadi landasan utama dalam perencanaan
pembangunan suatu wilayah atau negara. Dalam konteks demografi, proyeksi
penduduk merujuk pada perkiraan jumlah penduduk di masa mendatang
berdasarkan analisis tren-tren demografis seperti tingkat kelahiran, kematian,
dan migrasi. Proyeksi ini tidak hanya memberikan gambaran tentang ukuran
populasi di masa depan, tetapi juga menjadi alat strategis untuk merancang
kebijakan publik, mengelola sumber daya, dan menyesuaikan infrastruktur.
Tabel 2.3 di bawah ini menunjukkan Proyeksi Jumlah Penduduk Kabupaten
Madiun Tahun 2035 dan 2045.
Tabel 2.4 Proyeksi Jumlah Penduduk Kabupaten Madiun Tahun 2025 dan
2035

Pertumbuhan Jumlah Penduduk Proyeksi Jumlah Penduduk


Penduduk (r) Tahun 2022 2035 2045
7,5 757.665 1.939.935 3.998.267
Sumber: Kabupaten Madiun Dalam Angka, 2023

Proyeksi penduduk di Kabupaten Madiun berdasarkan tabel 2.4 yang


diprediksi di tahun 2035 dan 2045 dapat dilihat dari asumsi kejadian
pertumbuhan penduduk sekitar r= 7,5. Hasil dari prediksi terlihat pada grafik
proyeksi penduduk Kabupaten Madiun terdapat pertumbuhan yang cukup
signifikan pada periode 2022-2045 dari 757.665 jiwa menjadi 3.998.267.
Tentunya perlu beberapa hal yang harus dipersiapkan pemerintah. Tingginya
pertumbuhan penduduk dapat menjadi tantangan bagi pembangunan
berkelanjutan. Hal ini dapat mengakibatkan tekanan pada sumber daya alam,
infrastruktur, dan layanan kesehatan dan pendidikan. Oleh karena itu, untuk
mengelola pertumbuhan penduduk dengan mengadopsi kebijakan keluarga
berencana, meningkatkan akses terhadap pendidikan, dan mengatasi faktor-
faktor lain yang dapat memengaruhi tingkat pertumbuhan penduduk.
2.1.5 Penduduk Menurut Agama
Pentingnya pemahaman terhadap penduduk menurut agama dapat
tercermin dalam berbagai aspek kehidupan, seperti pendidikan, ekonomi, dan
kebijakan sosial. Data ini dapat digunakan untuk merancang kebijakan publik
yang lebih inklusif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat yang
beragam kepercayaan agama. Berikut tabel 2.5 yang menunjukkan Proyeksi
Jumlah Penduduk Kabupaten Madiun tahun 2022.

Sumber: Kabupaten Madiun Dalam Angka, 2023

Jumlah penduduk di Kabupaten Madiun berdasarkan agama tahun


masih di dominasi agama islam diikuti protestan, katolik, hindu, budha, dan
lainnya. Kecamatan Saradan menjadi salah satu kecamatan dengan pemeluk
agama terbanyak dibanding kecamatan lain. Sementara Kecamatan Sawahan
menjadi wilayah dengan jumlah penduduk berdasarkan agama yang paling
seidikit. Melihat kondisi yang demikian tentunya perlu meningkatkan rasa
toleransi dan saling meningkatkan kerukunan antar masyarkat, agar tercipta
situasi dan kondisi yang kondusif.
2.1.6 Penduduk Menurut Pekerjaan
Pemahaman terhadap distribusi pekerjaan membantu pemerintah dan
lembaga terkait mengidentifikasi sektor-sektor yang perlu ditingkatkan
produktivitasnya, menciptakan lapangan kerja, dan mempromosikan
pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Berikut tabel 2.6 yang
menunjukkan penduduk menurut pekerjaan Kabupaten Madiun Tahun 2022.

Sumber: Kabupaten Madiun Dalam Angka, 2023


Angka penduduk yang termasuk angkatan ke katogori berkerja di
Kabupaten Madiun di tahun 2022 tercatat sebanyak 383.280. Sementara angka
pengangguran di katogori angkatan kerja sekitar 5,8% dari total keseluruhan
sebanyak 407.037. Meskipun begitu, perkembangan jumlah penduduk yang
terus meningkat memungkinkan bahwa kesempatan bekerja akan semakin
menurun khususnya di Kabupaten Madiun. Perlu dilakukan kebijakan baru
terkait peluang/ kesempatan kerja bagi penduduk agar tertata dan
meningkatkan stabilisasi ekonomi.
2.2 Proses Penduduk
2.2.1 Tingkat Kelahiran
2.2.1.1 Tingkat Kelahiran Kasar Kabupaten Madiun
Tingkat Kelahiran Kasar (TKK) merupakan indikator sentral dalam
pemahaman dinamika demografi suatu wilayah, termasuk Kabupaten Madiun.
TKK mencerminkan jumlah kelahiran per seribu penduduk dalam suatu
periode waktu tertentu, menjadi parameter vital yang krusial untuk
pemahaman pertumbuhan populasi dan kebijakan pembangunan. Dalam
konteks Kabupaten Madiun, pemahaman mendalam tentang Tingkat
Kelahiran Kasar menjadi landasan penting bagi perencanaan pembangunan
berkelanjutan. Berikut angka kelahiran di Kabupaten Madiun tahun 2012
seperti pada tabel 2.7.
Sumber: Badan Pusat Statistik
Angka kelahiran Kabupaten Madiun di tahun 2012 terbanyak berada di
Kecamtan Wungu dan Mejayan. Sementara untuk wilayah dengan angka
kelahiran terndah di Kecamatan Kare dan Sawahan. Tingginya angka
kelahiran dapat menyebabkan tekanan besar pada sistem kesehatan dan
pendidikan. Peningkatan jumlah kelahiran dapat mengakibatkan kebutuhan
tambahan untuk layanan kesehatan maternal dan anak, fasilitas persalinan, dan
pendidikan, yang dapat melampaui kapasitas yang ada. Jika pertumbuhan
ekonomi tidak mampu menciptakan cukup lapangan kerja untuk jumlah
penduduk yang bertambah cepat, tingkat pengangguran dapat meningkat. Ini
dapat berdampak negatif pada stabilitas sosial dan ekonomi suatu wilayah.

2.2.2 Tingkat Kematian


Tingkat kematian mencerminkan jumlah individu yang meninggal
dalam suatu populasi dalam jangka waktu tertentu. Analisis mendalam
terhadap tingkat kematian menjadi penting karena memberikan gambaran
mengenai kesehatan masyarakat, kualitas layanan kesehatan, dan potensi
dampak terhadap struktur usia serta kebijakan pembangunan. Tabel 2.8
menunjukkan tingkat kematian kasar Kabupaten Madiun Tahun 2012.
2.2.2.1 Tingkat Kematian Kasar Kabupaten Madiun Tahun 2012
Tabel 2.8 Kematian kasar Kabupaten Madiun Tahun 2012

Sumber: Badan Pusat Statistik

Tingkat kematian Kabupaten Madiun tahun 2012 yang tertinggi berada


di Kecamatan Wungu. Sedangkan Kecamatan Gemarang menajdi wilayah
dengan tingkat kematian terendah. Tingkat kematian yang tinggi dapat
mengakibatkan struktur usia yang lebih muda, dengan proporsi besar populasi
berada dalam kelompok usia muda. Hal ini dapat berdampak pada kebutuhan
pendidikan dan kesejahteraan anak-anak. Ini dapat menghambat pertumbuhan
ekonomi dan pembangunan wilayah.
2.2.3 Migrasi Penduduk
Migrasi penduduk, atau perpindahan manusia dari satu tempat ke
tempat lain, menjadi fenomena yang kompleks dan memainkan peran penting
dalam dinamika sosial, ekonomi, dan demografi suatu wilayah. Mengenai
migrasi penduduk tidak hanya mencakup aspek perpindahan fisik, tetapi juga
melibatkan berbagai faktor yang mendorong individu atau kelompok untuk
berpindah serta dampaknya terhadap masyarakat di tempat asal dan tujuan.
Terutam di wilayah Kabupaten Madiun seperti terlihat pada tabel 2.8 berikut
ini.
Tabel 2.8 Migrasi Penduduk Kabupaten Madiun Tahun 2016

NO.
Migrasi Masuk Migrasi Keluar
Kecamatan
Perempua
Laki-Laki Laki-Laki Perempuan
n
1 Kebonsari 131 126 534 562
2 Geger 142 136 726 784
3 Dolopo 156 137 527 542
4 Dagangan 108 89 542 648
5 Wungu 270 252 706 738
6 Kare 83 66 325 345
7 Gemarang 121 133 416 411
8 Saradan 124 109 602 602
9 Pilangkenceng 101 98 539 531
10 Mejayan 125 125 536 513
11 Wonoasri 101 109 384 376
12 Balerejo 172 139 539 449
13 Madiun 701 540 834 727
14 Sawahan 168 145 307 301
15 Jiwan 196 411 647 640
Sumber: Badan Pusat Statistik
Penting juga untuk mengakui bahwa migrasi penduduk juga membawa
tantangan, seperti masalah integrasi sosial, ketidaksetaraan ekonomi, dan
masalah hak asasi manusia. Oleh karena itu, pendekatan yang seimbang dan
berkelanjutan terhadap migrasi penting untuk memaksimalkan manfaatnya
sambil mengatasi potensi risiko dan dampak negatif.

Pembahasan tentang profil penduduk Kabupaten Madiun mencakup


berbagai aspek penting untuk perencanaan dan pembangunan wilayah.
Perhatian pada tingkat kelahiran, kematian, migrasi, distribusi agama, dan
pekerjaan menjadi kunci untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan
dan inklusif.

Anda mungkin juga menyukai