Disusun oleh:
1. Ahmat Sugiyarto
(11110110)
2. Alvin Septian M.
(1111011036)
3. Harry Irfan T.
(1111011048)
4. Khoirul Hidayat
(1111011050)
(1111011051)
BAB I
PENDAHULUAN
I.1.
Latar Belakang
Aspek
kependudukan
merupakan
hal
paling
mendasar
dalam
karena itu, tanpa pembangunan masalah lingkungan justru akan menjadi makin
parah.
Indonesia adalah salah satu negara yang tidak luput dari masalah
kependudukan. Pertambahan penduduk yang cepat, penyebaran penduduk yang
tidak merata dan kualitas penduduk yang rendah merupakan ciri-ciri masalah
kependudukan di Indonesia. Pertumbuhan penduduk yang cepat (lebih dari 2%),
akan mengakibatkan terjadinya struktur penduduk muda, sehingga akan
ketergantungan tinggi. Keadaan yang demikian akan menjadi beban dalam
pembangunan yang telah tercapai sebagian hanya digunakan untuk konsumsi
penduduk yang tidak produktif.
Penyebaran
penduduk
yang
tidak
merata
akan
mengakibatkan
pemanfaatan sumber daya manusia tidak atau kurang efektif. Di luar Jawa banyak
sumber daya alam yang belum atau kurang dimanfaatkan karena kekurangan
tenaga kerja, sementara di Jawa banyak pengangguran karena terbatasnya
lapangan kerja, kualitas penduduk yang rendah, yang ditandai dengan tingkat
pendidikan, tingkat kesehatan, dan pendapatan perkapita, akan merupakan
hambatan pula upaya memperhambat laju pembangunan.
Beberapa langkah telah dilakukan untuk mengatasi masalah kependudukan
tersebut, diantaranya program keluarga berencana yang telah dimulai sejak tahun
1970 dan pendidikan kependudukan yang dimulai sejak tahun 1976. Diharapkan
dengan kedua usaha tersebut laju pertumbuhan pendudukan yang dapat
ditingkatkan.
Kadar perlunya PKLH (Pendidikan Kependudukan Lingkungan Hidup)
juga tersirat dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN). Seperti diketahui,
untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila yang
membahagiakan
seluruh
bangsa
Indonesia,
negara
kita
melaksanakan
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat diambil permasalahan sebagai
berikut:
1. Berapa jumlah penduduk yang ada di Kelurahan Sumbersari, Kecamatan
Sumbersari, Kabupaten Jember pada bulan agustus 2013?
2. Berapa Jumlah penduduk pendatang, perpindahan, kelahiran, dan kematian di
Kelurahan Sumbersari, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember pada bulan
agustus 2013 ?
II.3.
Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah:
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1
Pengertian Kependudukan
Kependudukan adalah hal yang berkaitan dengan jumlah, pertumbuhan,
(perubahan
status). Merupakan
analisa
statistik
penduduk,
hanya
yang tinggi, distribusi penduduk yang tidak merata, kondisi sosial ekonomi
yang rendah.
b. Masalah pencemaran lingkungan.
c. Masalah ekonomi dalam hubungannya dengan konsep pertumbuhan dan
biaya-biaya sosial.
d. Masalah institusional : kerjasama baik langsung atau tidak langsung yang
dapat mengakibatkan memburuk atau membaiknya kualitas lingkungan.
e. Masalah persepsi manusia terhadap kualitas lingkungan hidupnya (Suharyono,
1988 : 5)
Sedangkan dalam Seminar Pelaksanaan Pendidikan Kependudukan dan
Lingkungan Hidup sebagai Salah Satu Upaya Mempersiapkan Peningkatan
Kualitas Hidup Yang Berwawasan Lingkungan yang diselenggarakan di IKIP
Semarang pada tanggal 23 Maret 1988, diungkapkan bahwa program Pendidikan
Lingkungan Hidup dapat mencakup berbagai disiplin, beberapa di antaranya
meliputi :
1. Ekosistem
Ini mencakup struktur dan cara berfungsinya ekosistem, pengaruh manusia
terhadap ekosistem serta bagaimana manusia mampu mengubah sistem di bumi.
2. Populasi
Di dalamnya mengatur populasi, pengelompokkan umur, sebab-sebab
meningkatnya jumlah penduduk, pengaruh populasi terhadap lingkungan,
perpindahannya, pemakaian sumber daya oleh populasi yang makin meningkat,
gaya hidup populasi, tingkat kelahiran/kematian, dan kesehatan populasim terkait
di sini kebijaksanaan kependudukan serta implikasi sosial, ekologi, politik.
3. Ekonomi dan Teknologi
Sistem perekonomian membentuk pengaturan sosial untuk memproduksi
dan mendistribusikan barang maupun jasa yang dikehendaki oleh individu
maupun masyarakat.
4. Keputusan yang berkaitan dengan Lingkungan
Dalam proses pembuatan keputusan yang berkaitan dengan lingkungan
perlu dipertimbangkan aspek ekonomi, sosial, teknologi, serta kemungkinan
alternatif pemecahan, kebijaksanaan dan tindakan dalam masalah tersebut.
5. Etika Lingkungan
Manusia merupakan salah satu makhluk yang menghuni bumi ini, sebagai
makhluk manusia memiliki beberapa kelebihan dari makhluk yang lain. Dengan
akal budinya, manusia dapat mengeksploitasi bumi beserta alam lingkungan
secara maksimal. Namun apabila mengeksploitasi bumi beserta alam lingkungan
secara maksimal. Namun eksploitasi itu tidak didasari oleh rasa cinta dan rasa
menghormati terhadap bumi dan segala kehidupan yang ada, planet ini mungkin
sekali akan menjadi sulit untuk mendukung populasi manusia meski dalam jumlah
yang kecil sekali pun.
Jadi etika lingkungan adalah rasa menghargai/menghormati lingkungan
yang berawal dari rasa cinta terhadap lingkungan dan kesadaran akan peranan
keseimbangan dalam lingkungan hidup. Oleh sebab itu, tingginya kadar etika
lingkungan dapat menunjang timbulnya perilaku yang positif terhadap
keseimbangan lingkungan hidup.
Lingkungan hidup bukan hanya mengenai masalah manusia, tetapi juga
berkaitan dengan masalah yang lain. Sumber daya alam seperti udara, air, tumbuhtumbuhan, hewan, tanah, bahan-bahan dari bumi, sumber-sumber energi
(matahari, bahan-bahan fosil, tenaga air, tenaga atom, dan sebagainya) dapat
termasuk bahan kajian lingkungan hidup. Manusia, sebagai sumber daya dan
pemeran
dalam
perekayasaan
untuk
memenuhi
kebutuhannya,
dapat
1. Masalah Lingkungan
Masalah lingkungan adalah persoalan yang timbul sebagai akibat dari
berbagai gejala alam. Dalam arti ini masalah lingkungan adalah sesuatu yang
melekat pada lingkungan itu sendiri, dan sudah ada sejak alam semesta ini,
khususnya bumi dan segala isinya diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Namun, tidak semua masalah lingkungan itu disebabkan oleh ulah
manusia, malah sebagian besar terjadi di luar campur tangan manusia. Contohnya,
gempa bumi, pencairan es di kutub-kutub yang menyebabkan naiknya permukaan
laut, meteor yang jatuh dari langit dan sebagainya adalah gejala-gejala alam yang
terjadi di luar kehendak dan kendali manusia. Campur tangan manusia dalam
masalah lingkungan hanya sedikit dan itupun baru terasa akhir-akhir ini saja
ketika jumlah manusia di dunia sudah demikian banyaknya. Manusia-manusia
yang banyak itu sudah menguasai berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi yang
mampu mempengaruhi alam secara besar-besaran.
Masalah
lingkungan
ini
menjadi
semakin
serius
karena
dalam
Oikos yang berarti rumah atau tempat hidup. Jadi, ekologi adalah suatu ilmu
yang mempelajari hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
3. Keselarasan Lingkungan
Dalam setiap lingkungan hidup antara komponen yang satu dengan
lainnya terikat adanya saling ketergantungan. Hukum saling ketergantungan
berlaku pada setiap lingkungan hidup. Ketergantungan antar jenis, ketergantungan
antar populasi, dan ketergantungan antar komponen biotik dengan komponen
abiotik. Saling ketergantungan yang paling nyata tampak pada masalah-masalah
makanan.
4. Peranan manusia dalam Lingkungan Hidup
Manusia merupakan salah satu komponen biotik di dalam suatu
lingkungan hidup. Manusia mempunyai kelebihan dari makhluk lain, ialah akal
budi. Dengan kelebihan inilah manusia mempunyai kedudukan yang istimewa
dalam suatu lingkungan hidup. Dengan akal dan pikirannya, manusia banyak
bertindak sehingga kepentingan manusia lebih diutamakan dan dimanfaatkan
sesuai dengan kebutuhannya.
Seringkali manusia dalam memanfaatkan lingkungan hidup mengabaikan
terjaminnya keseimbangan alam, sebagai contoh bahwa manusia membunuh
makhluk-makhluk lain yang menjadi saingannya dalam memperoleh pangan.
Kalau manusia memerlukan padi sebagai bahan makanan maka diberantaslah
belalang, ulat, tikus, dan hama-hama lain yang suka kepala padi.
Makhluk-makhluk lain dikendalikan dalam berkembang biak agar tidak
banyak mengganggu kepentingan manusia. Hewan-hewan yang menjadi musuh
langsung bagi manusia, dibinasakan. Tumbuhan yang mengganggu usaha
pertanian manusia diberantas dengan berbagai cara dengan menggunakan
herbisida, fungisida, dan sebagainya. Makhluk-makhluk kecil lainnya tidak pula
terlepas dari ancaman manusia bila makhluk-makhluk itu mengganggu manusia
lainnya, misalnya kuman, nyamuk, kepiting, cacing dan lainnya..
5. Pertumbuhan penduduk dan sumber alam
habitat (tempat dimana makhluk hidup itu berada) tidak murni lagi, karena
pengaruh terhadap habitat itu.
Pencemaran
lingkungan
disebabkan
oleh
berbagai
hal,
terutama
banyak gas-gas yang membahayakan kesehatan seperti gas karbin monoksida dan
partikel-partikel halus dan timah hitam. Polusi udara juga sangat membahayakan
lalu lintas baik di darat, laut maupun udara. Untuk menjaga terjadinya polusi
udara, alangkah baiknya jika dapat diusahakan alat-alat untuk mencegah atau
mengurangi keluarnya asap-asap dari pabrik atau kendaraan bermotor.
3. Pencemaran air
Sebagaimana telah diuraikan di atas bahwa manusia amat membutuhkan
air, meskipun permukaan bumi ini penuh dengan air, namun sering menjadi
masalah dalam memperoleh air bersih. Hal ini telah dirasakan setelah meledaknya
jumlah penduduk yang mendiami bumi. Air bukan saja dibutuhkan oleh manusia,
melainkan juga oleh semua makhluk hidup. Karena itu perlu kesadaran manusia
untuk memelihara air jangan sampai kotor, lebih-lebih jika dapat mengganggu
kesehatan. Polusi air dapat terjadi karena penggunaan zat-zat kimia yang berlebihlebihan, seperti penggunaan DDT, endrin yang melebihi dosis yang telah
ditentukan. Pencemaran air dapat juga disebabkan oleh air yang mengandung
sampai kimia dari pabrik-pabrik, sebagai bahan pencuci yang dibuang ke sungaisungai. Untuk mencegah polusi air, maka penggunaan obat-obatan dan bahan
kimia hendaklah menurut aturan atau petunjuk-petunjuk yang telah ditentukan.
Juga pembuangan sampah dari pabrik-pabrik, kendaraan bermotor, kapal terbang
dan sebagainya. Dalam hal ini juga Pemerintah telah mengatur bagi orang yang
mendirikan industri agar meminta izin. Ini dimaksudkan supaya penetapan
industri itu dapat diatur begitu rupa, sehingga tidak menimbulkan polusi suara
pada penduduk sekitarnya.
BAB III
PEMBAHASAN
Lingkungan
Gumuk Kerang
Krajan Barat
Krajan Timur
Tegal Boto Lor
Tegal Boto Kidul
Jumlah
L
2.474
1.855
2.642
2.101
2.373
11.445
L+P
5.101
5.882
5.403
4.453
5.019
25.858
KELOMPOK
UMUR
1
00-04
05-09
10-14
15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60-64
65-69
70-74
75+
JUMLAH
LAKI-LAKI ( L ) PEREMPUAN
2
650
750
614
510
786
890
769
744
1392
969
998
756
516
675
215
110
11.445
3
676
1590
1218
1124
884
1060
810
809
1312
990
1498
916
582
432
302
210
14.413
(P)
L+ P
4
1326
2340
1832
1634
1670
1950
1579
1553
2704
1959
2496
1672
1098
1107
517
320
25.858
Keterangan
Jumlah
Kedatangan
11
Perpindahan
16
Kelahiran
14
Kematian
11
Jumlah
52
BAB IV
PENUTUP
IV.1.
Kesimpulan
Kelurahan Sumbersari berada pada Kecamatan Sumbersari, Kabupaten
Kerang,
Krajan
Barat, Krajan Timur, Tegal Boto Lor, dan Tegal Boto Kidul. Jumlah penduduk
laki-laki yang terbanyak adalah di Krajan Timur, sedangkan jumlah penduduk
terbanyak perempuan di Krajan Barat. Dari keseluruhan jumlah penduduk yang
terbanyak laki-laki adalah di Krajan Barat, sedangkan jumlah terkecil adalah di
Tegal Boto Lor.
IV.2.
Saran
Saran yang dapat kami sampaikan adalah agar tiap warga yang ingin
pindah maupun datang diharap lapor kepada pihak yang berwajib, agar warga
yang datang atau keluar dapat didata validitasnyanya.
DAFTAR PUSTAKA
Een,
Hendarti.
2013.
Makalah
Kependudukan
dan
Keluarga
Berencana.
http://www.academia.edu/4673480/MAKALAH_MASALAH_KEPENDUDUKA
N
Mardiansyah,
Hari.
2013.
http://hari-mardiansyah.blogspot.com/2013/04/makalah-
kependukan.
Hadi,
Ernandi.
2012.
Makalah
Permasalahan
http://ebookbrowsee.net/contoh-makalah-permasalahan-penduduk-pdfd422950436
id.m.wikipedia.org/wiki/Demografi
Penduduk.