Anda di halaman 1dari 7

UTS

Mata Kuliah : Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya dan Teknologi

Kopel/SKS : MKU 111 / 2 sks

Dosen Pengampu : Nurashri Partasiwi, S.Si., M.Pd.

Nama : ALMAS SHIFA PRIASTRI

Npm : 19130006

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!

1. Berikanlah contoh kasus pendekatan dan metode pemecahan masalah dalam

PLSBT!

2. Bagaimana hakikat manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial?

3. Bagaimana peran nilai, norma, dan hukum dalam masyarakat indonesia?

4. Interaksi sosial dan sosialisasi yang bagaimana yang berdampak positif bagi

masyarakat?

5. Berikan contoh komunitas masyarakat yang berpengaruh di Indonesia, dan apa

pengaruhnya!

Selamat Mengerjakan ☺

JAWABAN
1. Masalah Kependudukan

Negara kita dihadapkan kepada permasalahan kependudukan seperti berikut ini:

a. Tingginya tingkat pertambahan penduduk.

b. Distribusi penduduk yang tidak seimbang antara penduduk kota dan desa.

c. Distribusi yang timpang antara pulau Jawa dan luar Jawa.

d. Komposisi yang timpang antara usia produktif dan non produktif.

e. Kualitas penduduk yang masih rendah.

Berikut ini adalah komentar salah seorang mahasiswa terhadap masalah tersebut di atas.

1. Ekonomi

Jumlah penduduk yang besar dengan pertumbuhan penduduk yang tidak merata,
mengakibatkan keadaan ekonomi dari penduduk tersebut relative rendah. Hal ini dapat
dilihat dari jumlah pengannguran. Tingginya tingkat pertumbuhan penduduk akan
berpengaruh juga pada tingginya penyediaan tenaga kerja. Penawaran tenaga kerja yang
tinggi tanpa diikuti penyediaan kesempatan kerja yang cukup akan menimbulkan
pengangguran, baik itu itu pengangguran kentara maupun pengangguran tidak kentara.
Dari banyaknya jumlah pengangguran akan menyebabkan bertambahnya jumlah keluarga
miskin.

2. Hukum

Dengan bertambahnya jumlah pengangguran da keluarga miskin, akan berpengaruh


pada meningkatnya tingkat kejahatan. Hal ini terjadi karena setiap manusia memiliki
kebutuhan, apabila kebutuhan itu tidak terpenuhi dengan baik, maka orang
berkecenderungan mengupayakannya termasuk dengan cara-cara melanggar aturan.

3. Pendidikan

Tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi juga berpengaruh terhadap bidang


pendidikan. Karena banyaknya pengangguran dan keluarga miskin sehingga kebutuhan
akan pendidikan menjadi terabaikan, prioritas untuk memilih kebutuhan pokok, seperti
sandang dan pangan. Masalah ini akan menjadi sebuah lingkaran setan, karena
pendidikan juga akan menmibulkan masalah sebelumnya, yaitu pengangguran dan
kemiskinan. Karena pendidikan kurang maka akan menghasilkan kualitas sumber daya
manusia yang kurang juga, sumber daya manusia yang kurang ketrampilan dan keahlian
akan menimbulkan kemiskinan.

4. Geografis

Karena banyaknya orang miskin, maka banyak orang berlomba-lomba untuk mencari
penghidupan yang layak. Mereka beranggapan hidup di kota akan menjadi lebi baik
daripada hidup di desa, kota memiliki daya tarik dalam bidang ekonomi, sehingga
membuat orang melakukan migrasi ke kota. Migrasi dari desa ke kota akan menimbulkan
masalah baru, karena lama kelamaan kota tidak mampu lagi menyediakan fasilitas buat
penduduknya (migrasi berlebih). Kota mengalami masalah dalam penyediaan masalah
pemukiman, kesehatan, lingkungan, pendidikan, dan masalah kriminalitas lainnya.

5. Kesehatan

Tingginya pertambahan penduduk, menimbulkan permintaan akan pemukiman juga


tinggi, sedangkan ruang tidak bertambah. Permasalahan pemukiman kumuh muncul
apabila tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi tidak disertai dengan penyediaan
pemukiman yang memadai, dari sinilah akan memunculkan problem pemukiman kumuh
yang sekaligus menimbulkan masalah kesehatan. Karena banyaknya pemukiman kumuh,
orang kurang memperhatikan factor kesehatan, munculah problem kesehatan dengan
munculnya berbagai penyakit. Penyakit yang muncul biasanya penyakit kulit, gangguan
pernapasan, atau diare. Penyakit ini muncul dari lingkungan dan kebiasaan hidup. Orang
yang hidup dalam pemukiman kumuh biasanya udaranya kotor, air bersih tidak memadai,
sarana mandi cuci kakus (MCK) seadanya, sehingga rentan terhadap berbagai penyakit.

6. Lingkungan

Jumlah dan tingkat pertambahan penduduk yang tinggi berdampak pada tingkat
kebutuhan penduduk juga tinggi. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, baik sandang
pangan dan perumahan, manusia akan memamfaatkan lingkungannya yang ada.
Lingkungan alam memiliki daya topang yang terbatas, sedangkan keinginan dan
kebutuhan manusia seringkali melewati batas. Pemamfaatan lingkungan yang melewati
batas akan menimbulkan kerusakan alam. Pencemaran udara, air, dan tanah, akan menjadi
sumber bencana bagi manusia.
7. Sosiologi

Problem-problem sosiologis sering muncul seiring dengan permasalahan


kependudukan. Penduduk desa yang bermigrasi ke kota memiliki tujuan untuk
memperbaiki tarap hidupnya, mereka bermaksud melakukan mobilitas social. Mobilitas
sosial sangat terbuka bagi siapa saja, namun bagi penduduk desa hidup di kota akan
menjadi status social tersendiri apabila mereka kembali ke desa dan membawa cerita-
cerita suksesnya. Kota telah menjadi socal standing tersendiri bagi symbol perubahan
status orang desa.

Solusi

1. Melaksanakan program keluarga berencana (KB) untuk menekan angka pertumbuhan


penduduk.

2. Pemerataan pembangunan ke seluruh wilayah Negara.

Pemerataan pembangunan bidang ekonomi, pendidikan, dan kebuadayaan akan


mengurangi kesenjangan antara desa – kota, jawa-luar jawa, sehingga dapat menghindari
migrasi penduduk dari satu tempat ketempat lain, yang akhirnya akan mengurangi
konsentrasi atau kepadatan penduduk pada suatu daerah saja.

3. Lakukan kebijakann kependudukan dengan cara memberikan reward bagi keluarga


yang menunjang kebijakan kependudukan, misalnya dengan memberikan kemudahan
dalam pendidikan, potongan pajak, atau pelayanan publik lainnya.

4. Memberikan fasilitas dan insentif tambahan bagi pelopor pembangunan di daerah


terpencil dan perbatasan. Berikan juga kemudahan dan insentif bagi para pegawai yang
ditempatkan di daerah terpencil.

5. Menerapkan hukum yang tegas bagi para perusak lingkungan baik itu aparat
pemerintah, masyarakat, atau pengusaha. Dengan diterapkannya kebijakan yang tegas
dalam bidang lingkungan akan menciptkan lingkungan hidup yang bermutu sehingga
kualitas SDM yang dihasilkan pun bermutu pula.

2. Hakikat Manusia sebagai makhluk individu dan Makhluk Sosial


 Manusia sebagai makhluk individu
Manusia sebagai makhluk individu memiliki  unsur jasmani dan rohani , unsur
fisik dan psikis , unsur raga dan jiwa . Seseorang dikatakan sebagai manusia
individu manakala unsur-unsur tersebut menyatu pada dirinya . Jika unsur tersebut
sudah tidak menyatu lagi maka seseorang tidak disebut sebagai makhluk individu .
Setiap manusia memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri , tak ada yang sama
persis . Seorang individu adalah perpaduan antara faktor fenotip dan genotip .
Faktor genotip adalah faktor yamg dibawa individu sejak lahir , ia merupakan
faktor keturunan . Kalau seorang individu memiliki ciri pisik atau karakter sifat
yang dibawa sejak lahir , ia jga akan memiliki ciri fisik atau karakter sifat yang
dipengaruhi oleh faktor lingkungan (faktor fenotip). Karakterisristik yang khas
dari seseorang dapat kita sebut dengan kepribadian .

 Manusia sebagai makhluk sosial

Menurut kodratnya manusia adalah makhliuk sosial atau makhluk


bermasyarakat , selain itu juga diberikan yang berupa akal pikiran yang
berkembang serta dapat dikembangkan . Dalam hubungannya dengan manusia
sebagai makhluk sosial , manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya .
Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu menampakkan dirinya
dalam berbagai bentuk , karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu
bermasyarakat dalam kehidupannya . Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial
juga karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan
(interaksi) dengan orang lain , manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai
manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia .

3. Manusia  tidak dapat dipisahkan dengan nilai moral dan hukuman. Bahkan
persoalan kehidupan manuisa terjadi ketika tidak ada lagi peranan nilai moral dan
hukuman dalam kehidupan. Nilai – nilai menjadi landasan sangat penting yang
mengatur semua perilaku manusia,  nilai menjadi sumber kekuatan dalam
menegakkan suatu ketertiban dan keteraturan sosial. Moral sebagai landasan
perilaku manuisa yang menjadi kan kehidupan berjalan dengan norma norma
kehidupan berjalan dengan humanis religus. Kekutan hukum menjadi kontrol
dalam mengatur keadilan akan hak dan kewajiban setiap manusia dalam
menjalakan peran peran penting bagi kehidupan manusia . peran nilai ,moral dan
hukum menjadi bagian penting bagi proses pembentukam karakter. 

4. Interaksi sosial dan sosialisasi positif terjadi apabila kedua pihak yang berinteraksi
merasa saling diuntungkan satu sama lain dan ditandai dengan adanya timbal balik
yang serasi. Hubungan antar sesama ini sangatlah penting, Karena manusia tidak
bisa hidup seorang diri, manusia pasti membutuhkan bantuan orang lain dalam
menjalani kehidupannya hari lepas hari. contohnya seperti hubungan yang baik
dapat menimbulkan rasa perhatian antar sesama, rasa simpati juga empati yang
tinggi, dan keinginan saling tolong menolong.

5. Contohnya Komunitas LGBT


Komunitas LGBT adalah LGBT adalah singkatan dari lesbian, gay, biseksual,
dan transgender. Istilah tersebut digunakan pada tahun 1990 untuk menggantikan
frasa komunitas gay atau komunitas yang memiliki orientasi seks terhadap sesama
jenis khususnya laki-laki. Istilah LGBT sudah mewakili kelompok-kelompok
yang telah disebutkan seperti di atas. LGBT memiliki lambang berupa bendera
berwarna pelangi.
Pengaruhnya yaitu :

a. Dapat mengganggu keamanan, ketertiban dan ketidakharmonisan dalam


masyarakat.

b. Merusak tatanan nilai, norma, dan berbagai pranata sosial yang berlaku di
masyarakat.

c. Menimbulkan beban sosial, psikologis, dan ekonomi bagi keluarga pelaku.

d. Merusak unsur-unsur budaya dan unsur-unsur lain yang mengatur perilaku


individu dalam kehidupan masyarakat.

Komunitas LGBT sangat berpengaruh bagi masyarakat indonesia karena dapat


merusak generasi bangsa indonesia.

Anda mungkin juga menyukai