Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN

Mata Kuliah : Pengantar Pendidikan


Dosen Pengampu : Dra. Wawat Suryati S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh :
KELOMPOK 6

1. Agista Ramadona (19130011)

2. Almas Shifa Priastri (19130006)

3. Annisa Fadila Qinvi (19130013)

4. Eva Febriana (19130007)

5. Septiyani (19130009)

PENDIDIKAN MATEMATIKA
2019

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................................................................
I
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................
II

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................
III

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah...................................................................................................................


2

1.2. Tujuan Penulisan..............................................................................................................................


2

1.3. Manfaat Penulisan...........................................................................................................................


2

BAB II . ISI

2.1. Pengertian .......................................................................................................................................


3

2.2. Esensi Pendidikan dan Pembangunan Serta Titik Temunya ...........................................................


3

2.3. Sumbangan Pendidikan Pada Pembangunan..................................................................................


4

2.4. Pembangunan Sistem Pendidikan Nasional....................................................................................


5

2.5. Keragaman Persepsi konsep Pembangunan....................................................................................


6

2.6. Peranan Pendidikan Dalam Pembangunan.....................................................................................


6

BAB III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan ......................................................................................................................................


8

3.2 Saran.................................................................................................................................................
8
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................................
9

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada

Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan

makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Pendidikan. Kami juga berterima

kasih pada Ibu Dra. Wawat Suryati S.Pd., M.Pd selaku Dosen mata kuliah Pengantar

Pendidikan STKIP PGRI BANDAR LAMPUNG yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Tak ada gading yang tak retak. Kami menyadari makalah ini masih jauh dari

sempurna. Maka dari itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi

kesempurnaan makalah ini.

Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada rekan – rekan yang

telah membantu hingga makalah ini selesai tepat pada waktunya.

Bandar Lampung, 28 November 2019


BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Keunggulan suatu bangsa tidak lagi bertumpu pada kekayaan alam, melainkan pada
keunggulan sumber daya manusia, yaitu tenaga terdidik yang mampu menjawab tantangan-
tantangan yang sangat cepat. Kenyataan ini sudah lebih dari cukup untuk mendorong pakar
dan praktisi pendidikan melakukan kajian sistematik untuk membenahi atau memperbaiki
sistem pendidikan nasional. Agar lulusan sekolah mampu beradaptasi secara dinamis dengan
perubahan dan tantangan itu, pemerintah melontarkan berbagai kebijakan tentang
pendidikan yang memberikan ruang yang luas bagi sekolah dan masyarakatnya untuk
menentukan program dan rencana pengembangan sendiri sesuai dengan kebutuhan dan
kondisi masing-masing.

Pendidikan juga sangat berpengaruh dalam pembangunan, baik itu dalam


pembangunan sumber daya manusia, ekonomi, sosial, dan bahkan masih lebih banyak lagi
peranan pendidikan dalam pembangunan masyarakat, bangsa, dan Negara.

1.2 Tujuan

1.2.1 Menjelaskan perbedaan arah antara pendidikan dan pembangunan.

1.2.2 Menjelaskan sumbangan pendidikan dalam pembangunan (pada umumnya)

1.2.3 Menunjukkan titik temu pendidikan dengan pembangunan.

1.2.4 Menjelaskan posisi manusia sebagai objek dan manusia sebagai subjek
pembangunan.

1.3 Manfaat

1.3.1 sebagai salah satu referensi dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang terkait

dengan masalah pendidikan dan pembangunan nasional.


1.3.2 salah satu wahana dalam pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang menulis.
BAB II ISI
2.1 Pengertian

Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan karena sasarannya adalah


peningkatan kualitas SDM. Oleh sebab itu, pendidikan juga merupakan alur tengah
pembangunan dari seluruh sektor pembangunan. Terdapat suatu kesan bahwa persepsi
masyarakat umum tentang arti pembangunan lazimnya bersifat menjurus. Pembangunan
semata-mata hanya beruang lingkup pembangunan material atau pembangunan fisik berupa
gedung, jembatan, pabrik, dan lain-lain. Padahal sukses tidaknya pembangunan itu justru
sangat ditentukanoleh keberhasilan di dalam pembangunan rohaniah/spiritual, yang secara
bulat di artikan pembangunan manusia, dan yang terakhir ini menjadi tugas utama
pendidikan.

2.2 Esensi Pendidikan dan Pembangunan Serta Titik Temunya

Menurut paham umumnya kata “pembangunan” lazimnya diasosiasikan dengan


pembangunan ekonomi dan industri yang selanjutnya diaosiasikan dengan dibangunnya
pabrik-pabrik, jalanan, jembatan sampai kepada pelabuhan, alat-alat transportasi,
komunikasi dan sejenisnya. Sedangkan hal yang mengenai sumber daya manusia tidak
secara langsung terlihat sebagai sasaran pembicaraan. Padahal banyak bukti yang dialami
oleh banyak negara menunjukkan bahwa kemajuan di bidang ekonomi da industri yang di
tandai oleh kenaikan GNP, lalu kenaikan volume ekspor dan impor sebagai indikator, ternyata
tidak otomatis membawa kesejahteraan masyarakatnya.

Pembangunan dalam arti yang terbatas pada bidang ekonomi dan industri saja
beelumlah menggambarkan esensi yang sebenarnya dari pembangunan, jika kegiatan-
kegiatan tersebut belum dapat mengatasi masalah yang hakiki yaitu terpenuhinya hajat
hidup dari rakyat banyak material dan spiritual. Pembangunan ekonomi dan industri
mungkin dapat memenuhi aspek tertentu dan kebutuhan misalnya: kebutuhan akan
sandangan, pangan, dan papan, tetapi mungkin tidak untuk kebutuhan spiritual yang lain.
Bukankah kenyataan menunjukkan bahwa banyak orang yang secara material cukup mampu,
tetapi secara spiritual menanggung banyak masalah.

Dinyatakan dalam GBHN, hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan


manusia indonesia. Pernyataan tersebut dapat diartikan bahwa yang menjadi tujuan akhir
pembangunan adalah manusia, yaitu dapatnya dipenuhi hajat hidup, jasmaniah dan
rohaniah, sebagai makhluk individua, makhluk sosial, dan makhluk religius, agar dengan
demikian dapat meningkatkan martabatnya selaku makhluk. Sebagai objek pembangunan
manusia dipandang sebagai sasaran yang di bangun. Dalam hal ini pembangunan meliputi
ikhtiar ke dalam diri manusia, berupa pembinaan pertumbuhan jasmani, dan perkembangan
rohani yang meliputi kemampuan penalaran, sikap diri, sikap sosial, dan sikap terhadap
lingkungannya, tekad hidup yang positif serta keterampilan kerja. Ikhtiar ini disebut
pendidikan.

Jadi pendidikan mengarah ke dalam diri manusia, sedangkan pembangunan


mengarah ke luar yaitu ke lingkungan sekitar manusia. Jika pendidikan dan pembangunan
dilihat sebagai suatu garis proses, maka keduanya merupakan suatu garis yang terletak
kontinu yang saling mengisi. Proses pendidikan pada suatu garis menempatkan manusia
sebagai titik awal. Pembangunan yang dapat memenuhi hajat hidup masyarakat luas serta
mengangkat martabat manusia sebagai makhluk.

2.3 Sumbangan Pendidikan Pada Pembangunan

Pendidikan sebagai upaya yang bulat dan menyeluruh hasilnya tidak segera dapat diliat. Ada
jarak penantian yang cukup panjang antara dimulainya proses usaha dengan tercapainya
hasil. Jika pembangunan di pandang sebagai sistem makro maka pendidikan merupakan
sebuah komponen atau bagian dari pembangunan.

Sumbangan pendidikan terhadap pembangunan dapat diliat pada beberapa segi :

1. Segi Sasaran Pendidikan

Pendidikan adalah usaha sadar yang di tunjukkan kepada peserta didik agar menjadi
manusia yang berkepribadian kuat dan utuh serta bermoral tinggi. Jadi tujuan citra manusia
pendidikan adalah terwujudnya citra manusia yang dapat menjadi sumber daya
pembangunan yang manusiawi.

2. Segi Lingkungan Pendidikan

Klasifikasi ini menunjukkan peran pendidikan dalam berbagai lingkungan atau sistem.
Lingkungan keluarga (pendidikan informal), lingkungan sekolah (pendidikan formal),
lingkungan masyarakat (pendidikan nonformal), ataupun dalam sistem pendidikan pra-
jabatan dan dalam jabatan.

a) Lingkungan Keluarga

Di dalam lingkungan keluarga anak dilatih berbagai kebiasaan yang baik (habit formation)
tentang hal-hal yang berhubungan dengan kecekatan, kesopanan, dan moral.

b) Lingkungan Sekolah
Di lingkungan sekolah (pendidikan formal),peserta didik dibimbing untuk memperluas bekal
yang telah di peroleh dari lingkungan kerja keluarganya berupa pengetahuan, keterampilan,
dan sikap.

c) Lingkungan Masyarakat

Di lingkungan masyarakat (pendidikan nonformal) perserta didik memperoleh bekal praktis


untuk berbagai jenis pekerjaan, khususnya mereka yang tidak sempat melanjutkan proses
belajarnya melalui jalur formal.

3. Segi Jenjang Pendidikan

Jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah (SM), dan pendidikan tinggi (PT)
memberikan bekal kepada para peserta didik secara bersinambungan.

4. Segi Pembidangan Kerja Atau Sektor Kehidupan

Pembidangan kerja menurut sektor kehidupan meliputi antara lain: bidang ekonomi, hukum,
sosial politik, keuangan, perhubungan, dan komunikasi, pertanian, pertambangan,
pertahanan, dan lain-lain. Pembinaan dan pengenmbangan bidang-bidang tersebut hanya
mungkin dikerjakan jika diisi oleh orang-orang yang memiliki kemampuan seperti yang di
butuhkan. Orang orang dimaksud hanya tersedia jika pendidikan berbuat untuk itu.

2.4 Pembangunan Sistem Pendidikan Nasional

Pada bagian ini dikemukakan dua hal, yaitu:

1. Mengapa Sistem Pendidikan Harus Dibangun

Setiap pendidikan selalu berurusan dengan manusia karena hanya manusia yang
dapat dididik dan harus selalu dididik (demikian menurut Langeveld). Manusia adalah satu-
satunya makhluk yang dikarunia potensi untuk selalu menyempurnakan diri. Bisa dikatakan
manusia hanya akan mengejar kesempurnaan agar dekat dengan kesempurnaan, tetapi tidak
pernah akan menyatu dengan kesempurnaan itu sendiri.

Persoalan tentang bagaimana wujud manusia sebagai makhluk yang ingin


menyempurnakan diri, tetapi yang tidak kunjung dapat sempurna itu, banyak dibahas oleh
para filosofi di dalam bidang filsafat antropologi. Untuk dapat menyongsong suasana hidup
yang diperlukan itu sistem pendidikan yang harus berubah. Jika tidak, maka pendidikan
sebagai an agent of social change (angen perubahan sosial) tidak berfungsi sebagaimana
mestinya. Strukturnya, kurikulum, pengelolaannya, tentang kependidikan mau tidak mau
harus disesuaikan dengan tuntutan baru tersebut.

2. Wujud Pembangunan Sistem Pendidikan

Secara makro, sistem pendidikan meliputi banyak aspek yang satu sama bertali erat, yaitu:
a) Hubungan Antar Aspek-aspek

Aspek filosofi, keilmuan, dan yuridis menjadi landasan bagi butir-butir yang lain, karena
memberikan arah serta mewadahi butir-butir yang lain. Meskipun aspek filosofi itu menjadi
landasan tetapi tidak harus di artikan bahwa setiap terjadi perubahan filosofi dan yuridis
harus diikuti dengan perubahan aspek-aspek yang lain itu secara total.

b) Aspek Filosofi Keilmuan

Aspek filosofi berupa penggarapan tujuan nasional pendidikan. Rumusan tujuan nasional
yang tentunya memberikan paluang bagi pengembangan sifat hakikat manusia yang bersifat
kodrati yang berarti pula bersifat wajar.

c) Aspek yuridis

Undang-Undang Dasar 1945 sebagai landasan hukum pendidikan sifatnya relatif tetap.
Tetapi kemajuan zaman menimbulkan kebutuhan-kebutuhan baru, khususnya kebutuhan
akan penyempurna sistem pendidikan yang sesuai dengan tuntunan kebutuhan-kebutuhan
baru tersebut.

d) Aspek struktur

Aspek struktur pembangunan sistem pendidikan berperan pada upaya pembenahan struktur
pendidikan yang mencakup jenjang dan jenis pendidikan, lama waktu belajar dari jenjang
yang satu ke jenjang yang lain, sebagai akibat dari perkembangan sosial budaya dan politik.

e) Aspek kurikulum

Kurikulum merupakan sarana pencapaian tujuan. Jika tujuan kurikulum berubah, maka
kurikulum berubah pula. Kurikulum dalam sistem pendidikan persekolahan di negara kita
telah mengalami penyempurnaan dalam perjalanannya.

2.5 Keragaman Persepsi Konsep Pembangunan

Terdapat pula ahli yang berpendapat seperti yang dinyatakan oleh Fletcher (1976) ,
pembangunan adalah suatu yang alami bagaimana manusia, masyarakat , dan Negara untuk
mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Hal ini dapat diibaratkan seperti halnya biji-
bijian atau sel tanaman yang akan berkembang menjadi dewasa. Bila dianalisis secara filosofi
pembangunan terjadi dalam ruang yang berinteraksi penuh dengan factor budaya, sosial dan
historis yang bersaman dalam satu kelompok atau masyarakat.

2.6 Peranan Pendidikan Dalam Pembangunan

1) Mengembangkan Teknologi Baru

Hasil pendidikan adalah orang terdidik yang mempunyai kemampuan melaksanakan


penelitian dan pengembangan yang dapat menghasilkan teknologi baru. Lembaga – lembaga
penelitian dan pengembangan seperti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Badan-badan
Penelitian dan Pengembangan di setiap departemen, dan sebagainya, orang-orang terdidik
hasil pendidikan bekerja, dan menghasilkan berbagai teknologi baru.

2) Menjadi Tenaga Produktif dalam Bidang Konstruksi

Orang-orang terdidik hasil pendidikan, juga masuk dan aktif bekerja di bidang konstruksi
yang menghasilkan rancang bangun berbagai macam pabrik dan perusahaan. Pabrik-pabrik
ini yang akan menghasilkan berbagai barang kebutuhan hidup dan jasa.

3) Menjadi Tenaga Produktif yang Menghasilkan Barang dan Jasa

Orang-orang terdidik hasil pendidikan menjadi pula masukan dalam pabrik-pabrik dan
perusahaan-perusahaan, sebagai tenaga kerja produktif yang memproses produksi barang-
barang kebutuhan hidup dan jasa. Dengan demikian, adalah penghasil barang dan jasa yang
diperlukan masyarakat.

4) Pelaku Generasi dan Penciptaan Budaya

Orang-orang terdidik hasil pendidikan tidak hanya merevisi kebudayaan masa lampau, tetapi
juga sekaligus individu-individu atau kelompok individu yang melakukan perbaikan dan
penciptaan unsure-unsur budaya baru berdasarkan budaya lama yang telah dimilikinya.
Mereka inilah yang memelihara dan memperbaiki nilai-nilai budaya dalam masyarakat.

5) Konsumen Barang dan Jasa

Orang-orang terdidik hasil pendidikan merupakan generasi baru yang mengkonsumsi


barang-barang dan jasa yang dihasilkan oleh pabrik-pabrik dan perusahaan-perusahaan.
Sebagai konsumen, mereka merupakan konsumen yang lebih banyak jenis kebutuhannya
serta lebih kritis dalam menggunakan barang-barang keperluan hidup dan jasa, apabila
dibandingkan dengan orang-orang yang tidak/kurang terdidik.
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pendidikan mempunya misi pembangunan. Mula-mula membangun manusianya,


selanjutnya manusia yang sudah terbentuk oleh pendidikan menjadi sumber daya
pembangunan. Pembangunan yang di maksud baik yang bersasaran lingkungan fisik mau
pun yang bersasaran lingkungan social yaitu diri manusia itu sendiri Jika manusia memiliki
jiwa pembangunan sebagai hasil pendidikan maka di harapkan lingkungannya akan
terbangun dengan baik. Sumbangan pendidikan terhadap pembangunan dapat dilihat dari
segi sasarannya, lingkungan pendidikan, jenjang pendidikan, dan sektor kehidupan. Secara
khusus sumbangan pendidikan terhadap pembangunan adalah pembangunan atas
penyampurnaan sistem pendidikan itu sendiri.

3.2 Saran

 Bila pembangunan di Negara kita ingin maksimal, maka harus meningkatkan mutu
sumber daya manusianya lewat pendidikan yang lebih maju.

 Meningkatkan dan meratakan pendidikan di seluruh Negara.

 Memberikan sarana dan prasarana pendidikan yang lengkap, agar menunjang


peningkatan mutu pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA

1. Tirtarahardja, Umar. 2012. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

2. http://dyanazar.blogspot.com/2015/11/makalah-pengantar-pendidikan-
pendidikan.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai