Anda di halaman 1dari 3

BAB 1Rencana Tata Bangunan dan Kawasan Lingkungan

I. Perumusan dan strategi analisis SWOT

Analisis komponen perencanaan

Analisis kependudukan
1. Uji metode proyeksi

Analisis kependudukan dibutuhkan untuk melihat kecendrungan pertumbuhan penduduk


di masa yang akan datang. Kemungkinan besar akan terlihat pengaruh pertumbuhan penduduk di
kawasan tersebut terhadap perencanaan yang akan dilakukan. Oleh karena itu, analisis
kependudukan diawali dengan uji proyeksi penduduk dengan berbagai metode yaitu metode
linier, regresi, bunga berganda, dan eksponensial. Hasil uji keempat metode proyeksi penduduk
tersebut tergambar pada grafik berikut ini.

120000

100000

80000 Data asli


Linear
60000
Regresi
40000 Bunga berganda
Eksponensial
20000

0
2011 2012 2013 2014 2015

Gambar 1.1 Hasil uji metode proyeksi penduduk


Sumber: Kelompok 2017

Berdasarkan grafik tersebut, terlihat bahwa dari keempat metode proyeksi penduduk yang
digunakan, hasil dari metode linier dan regresi tampak berbeda dengan jumlah data asli
penduduk. Sedangkan metode bunga berganda dan eksponensial terlihat searah dengan data asli
penduduk. Jadi dapat dapat disimpulkan sementara bahwa metode terpilih yaitu antara metode
bunga berganda dan eksponensial. Namun berdasarkan data angka, metode bunga berganda
merupakan metode yang terpilih, karena memiliki selisih terkecil dengan data asli di antara
keempat metode lainnya. untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1.1 Hasil uji metode proyeksi penduduk
bunga
linear regresi berganda eksponensial
Tahun Data asli
selisi
hasil h Hasil selisih hasil selisih hasil selisih
2011 83456 83456 0 91035 7579 83456 0 83456 0
2012 84931 87077 2146 89016 4084.8 85530 599 85556 625
2013 86601 90893 4292 86997 395.6 87656 1055 87709 1108
2014 87955 94393 6438 89016 1060.8 89835 1880 89917 1962
10062
2015 92040 4 8584 91035 -1005 92067 27 92179 139
Sumber: Kelompok 2017

2. Proyeksi jumlah penduduk

Tabel 1.2 Hasil proyeksi menggunakan metode bunga berganda (Jiwa)

Kelurahan 2018 2019 2020 2021 2022


Benua Melayu Laut 10003 10167 10333 10501 10673
Benua Melayu Darat 30213 30738 31272 31815 32368
Parit Tokaya 19676 20267 20877 21504 22151
Akcaya 21518 22223 22951 23703 24479
Kota Baru 17108 17503 17908 18322 18745
Jumlah 98518 100898 103340 105845 108415
Sumber: Kelompok 2017

Tabel 1.3 Hasil proyeksi menggunakan metode bunga berganda (Jiwa)

Kelurahan 2023 2024 2025 2026 2027


Benua Melayu Laut 10847 11024 11203 11386 11572
Benua Melayu Darat 32930 33503 34085 34677 35279
Parit Tokaya 22816 23502 24209 24936 25686
Akcaya 25281 26109 26965 27848 28760
Kota Baru 19178 19621 20075 20538 21013
Jumlah 111053 113759 116536 119386 122311
Sumber: Kelompok 2017

Tabel diatas menunjukkan bahwa hasil proyeksi dengan metode bunga berganda dari
tahun 2016-2020 akan selalu mengalami peningkatan. Terlihat bahwa jumlah penduduk
Kecamatan Pontianak Selatan tahun 2020 adalah 103.340 jiwa. Jumlah tersebut terdistribusi pada
tiap-tiap kelurahan dengan jumlah masing-masing kelurahan yaitu kelurahan benua melayu laut
berjumlah 10.333 jiwa, kelurahan benua melayu darat berjumlah 31.272 jiwa, parit tokaya
berjumlah 20.877 jiwa, kelurahan akcaya berjumlah 22.951 jiwa, dan kelurahan Kota baru
berjumlah 17.908 jiwa. Jumlah penduduk hasil proyeksi tersebut dapat digunakan untuk
merencanakan sarana dan utilitas yang akan dibutuhkan di masa yang akan datang.

3. Proyeksi utilitas

Kepmen kipras wil

Spm utilitas

Proyeks utilitas kelurahan kota baru

Anda mungkin juga menyukai