Anda di halaman 1dari 16

6.

Tata Kualitas Lingkungan


Analisis pada komponen ini merujuk pada beberapa aspek penilaian terkait upya pengenalan identitas suatu kawasan. Aspek penilaian
tersebut, antara lain konsep identitas lingkungan, konsep orientasi lingkungan, wajah jalan. Berikut hasil analisis yang akan kami berikan.
Tabel IV.6 Analisis Tata Kualitas Lingkungan
No Aspek Kategori Standar/Pedoman Kondisi Eksisting Hasil Analisis Konsep Rancangan
Penilaian Penilaian
1 Konsep Tata Karakter Permen 06 tahun - Karakter bangunan - Dari hasil analisis - Menambah
Identitas Bangunan 2007 tentang menghadap kea bahwa kawasan beberapa
Lingkungan Rencana Tata rah Jalan Harapan perencanaan bangunan
memiliki tata dengan model
Bangunan dan Jaya
karakter bangunan yang unik
Lingkungan - Orientasi dua arah yang memberikan dengan
- Pemanfaatan area ciri khas lokasi interior dan
sebagai kawasan tersebut dengan exterior yang
permukiman adanya rusun yang akan member
- Rata-ratabangunan memilii 4 lantai ciri khas
1 lantai tersebut lokasi
memberikan ciri perencanaan
- Terdapat rusun
khas yang bisa
yang memiliki 4 menjadi identitas
lantai di sekitar lokasi perencanaan
dalam lokasi
perencanaan
- Kondisi jalan
berlubang dan
berbatu
- Pada bangunan
pasar ,bentuk
pasar yang ada di
sekitar lokasi
tapak berbentuk
persegi dengan
bangunan tipe
tunggal
- Pada bangunan
Kantor lurah
memiliki bentuk
persegi panjang
dengan bangunan
type tunggal
Tata Penanda - Setiap bangunan - Dari hasil analisis - Pada identitas
Identitas yang ada di lokasi dapat diketahui bangunan akan
tapak baik di bahwa kawasan dibuat pintu masuk
perencanaan kawasan lokasi
dalam maupun di perencanaan seperti
merupakan
luar kawasan kawasan yang gerbang, sehingga
perencanaan mudah dikenali masyarakat dapat
memiliki penanda mengetahui kawasan
identitas bangunan tersebut.
- Membuat model di
seperti plang nama setiap plang nama
pada Kantor agar terlihat unik dan
Lurah, Suplier menarik
Bahan Bangunan
dan masjid
Tata Kegiatan - Di lokasi - Dari hasil analisis - Menertibkan kios-
Pendukung perencanaan bahwa kegiatan kios yang ada di
terdapat Tata formal pendukung pinggir jalan
tersebut ialah Harapan Jaya agar
kegiatan formal tiak menggung
kantor lurah yang
- Terdapat kegiatan berada di Jl. Kurnia pergerakan.
informal seperti
tokot-toko di
pinggir jalan
Harapan Jaya
2 Konsep Sistem Tata Permen 06 tahun - Tidak memiliki - Dari hasil analisis - Membuat denah
Orientasi Informasi 2007 tentang sistem informasi bahwa lokasi disetiap bangunan
Lingkungan Rencana Tata pada lokasi tapak perencanaan hanya agar memudahkan
dan lokasi sekitar member sistem para pengunjung
Bangunan dan tapak namun untuk informasi dengan dimana denah
Lingkungan bangunan Kantor plang nama sebab tersebut diletakkan
Lurah berada d Jl. lokasi tersebut di bagian depan
Kurnia yang mudah merupakan bangunan atau
di temukan karena kawasan ruang tunggu
sudah memiliki permukiman
penanda identitas
Sistem Tata - Tidak adanya rambu - Dari hasil analisis - Pemasangan
Rambu Pengarah pengarah pada lokasi dengan tidak ada rambu pengarah
perencanaan adanya rambu di setiap bagian
pengarah jalan maka depan arah
akan menyulitkan masuk jalan dan
bagi seseorang yang arah keluar jalan
baru pertama kali serta rambu-
datang rambu lainnya
baik rambu
larangan parker,
larangan belok,
dll.
3 Wajah Jalan Wajah Permen 06 tahun - Tidak terdapat - Dari hasil analisis ini - Memberi marka
Penampang Jalan 2007 tentang marka jalan dapat diketahui jalan sehingga
Rencana Tata bahwa dengan tidak para pengguna
Bangunan dan adanya marka jalan jalan dituntuk
Lingkungan pada lokasi untuk mengikuti
perencanaan tersebut marka jalan yang
membuktikan bahwa telah dibuat.
system pergerakan
yang tidak jelas
karena tidak ada
perbedaan arah
masuk dan keluar
hanya saja arah
masuk pada sisi kiri
dan keluar pada sisi
kanan
Perabot Jalan - Jl. Harapan Jaya - Keberadaan lampu - Pemasangan rambu
mupakan salah satu merah di lalu lintas di
sisi yang persimpangan hjalann persimpangan jalan
bersimpangan dengan merupakan atribut serta membanguan
Jl.M Yamin dan terpenting jalan jalan kembali
Jl.Ampera namun sehingga dari hasil dengan ketentuan
tidak terdapatnya analisis bahwa daerah rumija, ruwasja
rambu lampu merah kawasan perencanaan yang sesuai dengan
sehingga berpotensi berpotensi adanya status jalan
kecelakaan kecelakaan lalu lintas. Harapan jaya
- Jl. Harapan Jaya - Dari hasil analisis sebagai jalan arteri
memiliki lebar badan bahwa lokasi sekunder serta
jalan 5 m dan bahu perencanaan dengan sebagai lingkar
jalan kiri kanan rumija dan ruwasja dalam kota yang
masing-masing 2 m yang tidak sesuai menghubungi jalan
yang digunakan untuk denan status jalan Ampera dan jalan
jalur keluar masuk sebagai arteri sekundar Purnama dalam
kendaraan yang memiliki rumija
min 11 m dan ruwasja
6 m.
Jalur Pejalan Kaki - Di lokasi perencanaan - Dari hasil analisis - Pembangunan jalur
kami tidak memiliki dengan tidak adanya pejalan kaki di sisi
jalur pejalan kaki area pejalan kaki maka kiri dan kanan jalan
namun bahu jalan menyulitkan para dengan jalur pejalan
sering digunakan pejalan kaki sehingga kaki lebih tinggi
sebagai jalur pejalan akan mengganggu dari jalan
kaki aktifitas pergerakan
serta dengan memicu
kecelakaan
Tata Hijau Pada - Tata hijau berada di - Dari hasil analisis - Menata kembali
Penampang Jalan sisi kiri dan kanan dengan adanya tata jalur hijau dengan
jalan hijau yang berada di mengikuti bentuk
sisi kanan dan kiri jalan yang berada di
jalan memberikan sisi kiri dan kanan
kesan yang asri. jalan
Elemen Tata - Tata informasi untuk - Dari hasil analisis - Menyediakan papan
Informasi dan bangunan ditandai untuk tata informasi di informasi yang
Pengarah dengan plang nama lokasi kawasan tentunya dengan
bangunan perencanaan hanya ada selalu memberika
penanda pada informasi di setiap
bangunan yang minggunya baik itu
ditandai dengan plang baliho kesehatan,
nama. pendidikan,
lingkungan sehat
dan lainnya.
Elemen Papan - Tidak terdapat papan - Dari hasil analisis - Meletakkan papan
Reklame reklame dapat diketahui bahwa reklame yang
kawasan tersebut informatif di bagian
hanya diperuntukkan depan terminal.
untuk kawasan
permukiman sehingga
tidak terdapat papan
reklame yang berdiri

6.1 Analisis SWOT Aspek Tata Kualitas dan Lingkungan


TABEL IV.6.1 SWOT ASPEK TATA KUALITAS DAN LINGKUNGAN

Analisis Sirkulasi dan Jalur Penghubung S W


A. IDENTITAS LINGKUNGAN A. IDENTITAS LINGKUNGAN
1. Adanya rumah susun yang memiliki karakter 1. Terdapat beberapa bangunan yang kaku dan
bangunan yang mudah dikenali sulit di kenali.
2. Tata penanda identitas sudah jelas B. KONSEP ORIENTASI LINGKUNGA
terpampang setiap bangunan perdagangan 1. Lokasi perencana mudah dijangkau namun
dan jasa kondisi tidak layak digunakan karena berbatu
B. KONSEP ORIENTASI LINGKUNGAN dan bolong-bolong.
1. Untuk rumah susun dan Kantor Lurah 2. Pohon-pohon menghalangi penglihatan atas
letaknya sudah sangat jelas yaitu berada di identitas bangunan
Jl. Harapan Jaya dan Kurnia C. WAJAH PENAMPANG JALAN
2. Sistem tata rambu pengarah tata hijau yaitu 1. Pohon yang tumbuh di sekitar lokasi tidak
arah menuju kawasan perencana sangat merata dan memiliki jarak yang tidak
mudah dijangkau karena tidak terlalu dalam beraturan.
dari Jl. M. Yamin 2. Tidak adanya area pejalan kaki
C. WAJAH PENAMPANG JALAN 3. Kurang lebarnya jalan Harapan Jaya dan
1. Disekitar lokasi banyak ditumbuhi pohon- jalan kurnia
pohon rimbun sebagai peneduh serta
penghias jalan.
2. Lebar jalan Harapan Jaya ialah 4 m dan Jalan
Kurnia 4 m yang digunakan untuk keluar
masuk kendaraan
3. sudah adanya nama jalan dan lampu jalan
4. sirkulasi dapat melalui dua jalan yaitu jalan
Harapan Jaya dan Jalan Kurnia.
O T Skenario 1 (Potensi S dikembangkan untuk
A. IDENTITAS LINGKUNGAN A. IDENTITAS LINGKUNGAN meraih peluang O )
1. Memudahkan masyarakat dalam mengenali 1. Adanya beberapa bangunan memiliki bentuk A. IDENTITAS LINGKUNGAN
bangunan yang ada dalam lokasi yang kaku sehingga sulit dikenali B. KONSEP ORIENTASI LINGKUNGAN
perencanaan B. KONSEP ORIENTASI LINGKUNGAN 1. Menerapkan konsep orientasi
B. KONSEP ORIENTASI LINGKUNGAN 1. Adanya beberapa bangunan yang tidak lingkungan yang akan memberikan
1. Tertatanya lokasi kawasan perencanaan menggunakan konsep orientasi lingkungan kesan yang rapih an tertata terhadap
C. WAJAH PENAMPANG JALAN C. WAJAH PENAMPANG JALAN bangunan yang ada
1. dengan adanya pohon-pohon yang tumbuh 1. Jalan yang sempit akan menyebabkan C. WAJAH PENAMPANG JALAN
di sekitar lokasi maka meningkatkan kemacetan 1. menciptakan sirkulasi yang aman
keasrian lokasi perencanaa. 2. Adanya kecelakaan terhadap pejalan kaki dengan memiliki dua jalur keluar
2. Sirkulasi yang memiliki dua jalur maka masuk yaitu jalan harapan jaya dan
dapat menghindari kemacetan. kurnia.
Skenario 2 ( W dikembangkan untuk meraih Skenario 3 ( S dikembangkan untuk mengurangi Skenario 4 ( W dikembangkan untuk
peluang O ) T tantangan ) menanggulangi tantangan )
A. IDENTITAS LINGKUNGAN A. IDENTITAS LINGKUNGAN A. IDENTITAS LINGKUNGAN
1. Membuat bangunan yang memiliki 1. Melakukan tindak tegas terhadap 1. Merenovasi bangunan yang kaku
karakteristik bangunan yang tidak memiliki penanda sehingga memiliki ciri khas tersendiri.
2. Memberikan penamaan identitas identitas. B. KONSEP ORIENTASI LINGKUNGAN
bangunan. B. KONSEP ORIENTASI LINGKUNGAN 1. Menerapkan konsep orientasi lingkungan
B. KONSEP ORIENTASI LINGKUNGAN 1. Menata ulang kembali bangunan yang tidak yang dapat memudahkan bagi orang yang
1. Meningkatkan kualitas akses jalan sesua dengan konsep orientasi bangunan baru pertama kali melihatnya.
2. Menata kembali pohon-pohon yang yang ditetapkan di lokasi perencanaan. C. WAJAH JALAN
menghias jalan sehingga lebih tertata C. WAJAH JALAN 1. Memperlebar ruang jhalan agar tidak
rapih. 1. Melakukan pelebaran jalna mengalami kemacetan serta pembuatan jalur
C. WAJAH JALAN 2. Pembuatan area pejalan kaki pejalan kaki agar tidak adanya kecelakaan
1. Untuk mengikatkan sirkulasi maka dan tidak mengganggu system pergerakan.
dibuatnya pelebaran jalan di jalan kurnia
dan jalan harapan jaya
2. Membuat area bagi pejalan kaki

7. Sistem Prasarana dan Utilitas Lingkungan


Sesuai dengan namanya, analisis pada komponen ini meliputi komponen fisik suatu lingkungan yang keberadaannya sangat diperlukan
dalam usaha perencanaan ruang. Analisis komponen ini mencakup sistem jaringan air bersih, sistem jaringan air limbah dan kotor, sistem
jaringan drainase, sistem jaringan persampahan, sistem jaringan listrik, sistem jaringan telepon dan internet.

Jumlah Kebutuhan
Jumlah kebutuhan Jaringan
Jaringan Utilitas yang
No Jenis Jaringan Utilitas (Unit)
harus terpenuhi
2018 2027 2018 2027
Jaringan
615892 756467
1 Listrik ( 3 4
Volt Volt
Gardu )
Jaringan
2 47m3/Hari 58 m3/Hari 8 10
Persampahan

Jaringan Air
3 547 672
Limbah Asumsi 5
orang/rumah/hari
Jaringan Air 582
4 714 m3/Hari
Bersih m3/Hari
Aspek Standar / Pedoman Kondisi Eksisting Hasil Analisis Rencana
Penilaian Pengembangan

Tabel IV.7 Analisis Sistem Prasarana dan Utilitas Lingkungan


1 Sistem Jaringan Keputusan Mentri Permukiman 1. Terdapat Jaringan 1. Lokasi tapak berada jauh dari 1. Perlunya booster
Air Bersih dan Prasarana Wilayah No. PDAM PDAM Tirta Khatulistiwa sehingga
534/KTPS/M/2001 yaitu : 2. Sesuai SPM sebesar 2. Selain PDAM masyarakat memperlancar
Penduduk terlayani 170 l/o/h bahwa pada mendapatkan air bersih dengan aliran air PDAM
Tingkat debi tahun 2016 standar cara menampung air hujan 2. Perlu Dibuatnya
pelayanan/orang kebutuhan air bersih 3. Berdasarkan peta jaringan air alat penampungan
Tingkat kualitas air minum sebesar 5626.667 bersih yang terdapat pada RDTR air yang besar
55-75% penduduk terlayani L/Detik Kota Pontianak Tahun 2013- sehingga dapat
2033, terdapat tiga jenis saluran menampung air
SNI 19-6728.1-2002 (Sumber yang tersebar di sekitar lokasi hujan yang
Daya Air Spasial) tapak, yaitu saluran primer, banyak
SPM sebesar 170 l/o/h sekunder, dan tersier. Pada
lokasi tapak kami terdapat satu
jenis saluran yaitu saluran
Tersier sehingga distribusi air
bersih langsung ke rumah
masyarakat
4. Kebutuhan air bersih sesuai
Standar SPM sebesar 170 l/o/h
pada tahun 2027 harus tersedia
sebesar 7182.667 L/Detik.
2 Sistem Jaringan Keputusan Menteri 1. Tidak terdapat jaringan 1. Menurut hasil analisis, sebagian 1. Menyediakan
Air Limbah Permukiman dan Prasana pembuangan air limbah besar rumah-rumah penduduk pengelolaan
Wilayah No. disekitar lokasi tapak dan bangunan sekitar limbah (IPAL)
534/KPTS/M/2001 yaitu : menggunakan jasa sedot wc secara terpisah
Prosentase penduduk untuk menanggulangi masalah sehingga air
terlayani limbah. limbah yang
50-70% pendud-uk sudah dipisah dan
terlayani 3.80-90% pendud- diolah baru bisa
uk terlayani untuk daerah dialirkan k sungai
dgn kepadatan >300 Kapuas agar
jiwa/Ha, dengan asumsi - kualitas air yang
produksi lumpur tinja 40 ada di sungai
lt/org/ thn - produksi air Kapuas tetap
limbah 85-175 lt/org/thn terjaga.
2. Melakukan
pemasangan
Biofill yang
bertujuan agar
hasil limbah yang
berasal dari
kloset/ wc dapat
disaring dan
diubah sehingga
limbah yang
keluar sudah
menjadi air dan
bukan limbah
kotor lagi.
3 Sistem Jaringan Keputusan Menteri 1. Lebar drainase 1. Berdasarkan peta , lokasi tapak harus adanya
Drainase Permukiman dan Prasana Jl. Harapan Jaya : 1 cm merupakan jaringan drainase pelebaran dan
Wilayah No. Jl. Kurnia : 1 cm saluran sekunder yang artinya perdalaman drainase
534/KPTS/M/2001 yaitu : Komp. Mavari Village : menerima air dari saluran tersier agar dapat
Prosentase daerah genangan 1 cm dan menyalurkan ke saluran menampung limbah
tertangani 2. Kedalaman Drainase primer. domestic maupun
Lama genangan Jl. Harapan Jaya : 1,5 cm limpasan air hujan
Tinggi genangan Jl. Kurnia : 1,5 cm agar tidak terjadi
Frekuensi genangan Komp. Mavari Village : banjir pada saat
50 s/d 80% daerah 1 cm peningkatan
genangan kegiatan diatasnya
Pemeliharaan saluran
drainase
Penataan prasarana dan
sarana lingkungan
permukiman
Lama genangan /2 jam
Tinggi genangan < 30 cm.
10. Frekuensi genangan maks.
2 kali setahun
4 Sistem Jaringan 1. SK SNI M-36-1991-03 1. Masyarakat melakukan 1. Disediakan TPS
Persampahan 2. SNI-19-2425-1391 pembakaran masing- 1. Berdasarkan Peta Persebaran agar masyarakat
3. SNI 03-3241-1994 masing di pekarangan TPS yang tercantum dalam dapat membuang
4. Kep DJCK No. rumah dan di lahan RTRW Kota Pontianak Tahun sampah sehingga
07/KTPS/1999 kosong, 3-4 kali dalam 2013-2033 terdapat 1 buah TPS tidak merusak
Pedoman tersebut 1 minggu dengan Type II di Jalan estetika serta
mencakup 60-80% 2. Tidak terdapatnya TPS Harapan Jaya, namun pada kawasan tapak
produksi sampah (80- di lokasi tapak lapangan tidak terdapat TPS lebih kondusif
90% komersial dan 50- pada Jalan Harapan Jaya 2. Adanya
805 permukiman dengan 2. TPS Type II artinya pembuatan plang
kepadatan 100 jiwa/Ha) menampung sampah dengan tanda larangan
terlayani dengan asumsi volume 300 m 2
dengan membuang
: timbunan sampah 2-35 jumlah KK 6000 dan jumlah sampah di
ltr/org/hr untuk non penduduk 30.000 sekitar TPS
komersial 0,2-0,6 bayangan agar
ltr/org/hr untuk masyarakat
komersial langsung
Timbunan sampah 2,5 membuang
3,5 lt/org 75% sampah sampah ke unit
domestik, 25% sampah TPS yang telah
non domestik disediakan dan
jika terdapat
warga yang
masih ada
mebuah sampah
di sekitar TPS
bayangan maka
akan diberikan
denda sesuai
kesepakatan
yang telah
diberlakukan.
3. Membuat waktu-
waktu
pembuangan
sampah
5 Sistem Jaringan Permen Energi dan Sumber 1. Sudah terdapat jaringan 1. Dengan adanya 2 gardu yang
Listrik Daya Mineral RI No.13 listrik berada di sekitar lokasi tapak
Tahun 2012 tentang 2. Terdapat 2 gardu yang maka seharusnya distribusi
Pemakaian Tenaga Listrik : berada di sebelah listrik minimal penduduk
1. Perbangunan 900VA - selatan dan timur di debesar 1.300 watt per
1200 VA sekitar lokasi tapak rumah tangga terpenuhi.
2. Gardu 10.000 VA-25.000
VA

7.1 Analisis Swot Aspek Prasarana dan Utilitas Lingkungan


Tabel SWOT Prasarana dan Utilitas Lingkungan
Analisis Sirkulasi dan Jalur Penghubung S W
1. SISTEM JARINGAN AIR BERSIH 1. SISTEM JARINGAN AIR BERSIH
Sudah menggunakan air PDAM Air PDAM tidak bisa dikonsumsi untuk
2. SISTEM JARINGAN AIR LIMBAH minum
Limbah langsung dibuang ke drainase 2. SISTEM JARINGAN AIR LIMBAH
3. SISTEM JARINGAN DRAINASE Tidak adanya pengolahan limbah sebelum
Drainase berada di sepanjang jalan dibuang
4. SISTEM JARINGAN PERSAMPAHAN 3. SISTEM JARINGAN DRAINASE
Menggunakan system pembakaran sampah Terdapat drainase yang tidak terawatt
pribadi karena dipenuhi rumput serta tidak di
5. SISTEM JARINGAN LISTRIK pondasi
Tiang listrik dan LPJ berada di sepanjang 4. SISTEM JARINGAN PERSAMPAHAN
jalan dengan jarak 15m Pembakaran sampah disetiap rumah akan
6. SISTEM JARINGAN TELEPON DAN mengurangi setetika
INTERNET 5. SISTEM JARINGAN LISTRIK
Sudah dimasuki oleh jaringan internet Terdapat beberapa LPJ yang lampunya
tidak menyalah
6. SISTEM JARINGAN TELEPON DAN
INTERNET
-
O T Skenario 1 (Potensi S dikembangkan untuk meraih
1. SISTEM JARINGAN AIR BERSIH 1. SISTEM JARINGAN AIR BERSIH peluang O )
Seiring bertambahnya penduduk maka Kondisi air PDAM yang kotor 1. SISTEM JARINGAN AIR BERSIH
bertambahnya pula pemasokan air yang 2. SISTEM JARINGAN AIR LIMBAH Menambah debit air agar memenuhi
harus tersalurkan Pembuangan limbah sembarangan pemenuhan kebutuhan setiap masyarakat
2. SISTEM JARINGAN AIR LIMBAH 3. SISTEM JARINGAN DRAINASE 2. SISTEM JARINGAN AIR LIMBAH
Adanya sistem pengelolaan air limbah Tidak tertampungnya limbah yang ada pada Membuat pengelolaan air limbah agar
3. SISTEM JARINGAN DRAINASE drainase sehingga menyebabkan banjir/air drainase tidak mengeluarkan bau-bau
Perbaikan kondisi pada drainase sehingga tergenang yang berbau menyengat.
dapat menampung limbah para warga 4. SISTEM JARINGAN PERSAMPAHAN 3. SISTEM JARINGAN DRAINASE
sekitar Bertaburnya sampah yang belum dibakar Perbaikan drainase
4. SISTEM JARINGAN PERSAMPAHAN akibat angin maupun hujan yang 4. SISTEM JARINGAN PERSAMPAHAN
Adanya TPS menyebabkan basah dan tidak bisa di bakar Penyedian TPS agar masyarakat membuang
5. SISTEM JARINGAN LISTRIK 5. SISTEM JARINGAN LISTRIK sampah pada TPS dan tidak membakar
Penambahan LPJ agar suasana malam lebih Terjadinya mati lampu secara bergilir sendiri agar tidak mengurangi estetika
aman 6. SISTEM JARINGAN TELEPON DAN 5. SISTEM JARINGAN LISTRIK
6. SISTEM JARINGAN TELEPON DAN INTERNET Penambahan LPJ akan memberikan kesan
INTERNET - lebih aman pada saat malam hari
- 6. SISTEM JARINGAN TELEPON DAN
INTERNET
-
Skenario 2 ( W dikembangkan untuk meraih Skenario 3 ( S dikembangkan untuk mengurangi T Skenario 4 ( W dikembangkan untuk
peluang O ) tantangan ) menanggulangi T tantangan )
1. SISTEM JARINGAN AIR BERSIH 1. SISTEM JARINGAN AIR BERSIH 1. SISTEM JARINGAN AIR BERSIH
Meningkatkan kualitas air PDAM agar Pembuatan penampuang air hujan agar Pembuatan penampuang air hujan agar
dapat dikonsumsi secara layak dapat dikonsumsi warga sekitar dapat di konsumsi warga sekitar
2. SISTEM JARINGAN AIR LIMBAH 2. SISTEM JARINGAN AIR LIMBAH 2. SISTEM JARINGAN AIR LIMBAH
Penyediaan pengelolaan air limbah Membuat system pengelolaan tingkat Melakukan gotong royong dalam
3. SISTEM JARINGAN DRAINASE kelurahan pengelolaan air limbah tentunya
Perbaikan sistem drainase 3. SISTEM JARINGAN DRAINASE diadakannya pengelolaan air limbah
4. SISTEM JARINGAN PERSAMPAHAN Perbaikan drainase agar layak digunakan 3. SISTEM JARINGAN DRAINASE
Pembuatan TPS yang dekat agar sebagai pembuangan Perbaikan kondisi drainase
massyarakat dapat membuang tanpa 4. SISTEM JARINGAN PERSAMPAHAN 4. SISTEM JARINGAN PERSAMPAHAN
membakar. Penyediaan TPS Menyediakan TPS
5. SISTEM JARINGAN LISTRIK 5. SISTEM JARINGAN LISTRIK 5. SISTEM JARINGAN LISTRIK
Penambahan Lampu Penerang Jalan Penambahan LPJ Menambah LPJ
6. SISTEM JARINGAN TELEPON DAN 6. SISTEM JARINGAN TELEPON DAN 6. SISTEM JARINGAN TELEPON DAN
INTERNE INTERNET INTERNET
-

1. Konsep Pengembangan
4.3 Perumusan Konsep Pengembangan
Perumusan konsep pengembangan akan dibahas mengenai konsep dari setiap 7 komponen yang terdiri dari struktur
peruntukan lahan, intensitas pemanfaatan lahan, rencana tata bangunan, sitem sirkulasi dan jalur penghubung, sistem ruang
terbuka hijau, tata kualitas lingkungan, dan utilitas dan prasarana lingkungan. Pada masing-masing konsep tersebut akan
membahas hasil eksisting dan akan merencanakan utnuk konsep ke depan.
4.3.1 Struktur Peruntukan Lahan
Peta Zona Peruntukan Lahan
4.3.2 Intesnsitas Pemanfaanta Lahan
1. peta eksisting pemanfaatan lahan
2. peta konsep intesitas pemanfaatan lahan

4.3.3 Rencana Tata Bangunan

4.3.4 Rencana Sistem Sirkulasi dan Jalur Penghubung

1. peta sirkulasi

4.3.5 Rencana Sistem Ruang Terbuka dan Tata Hijau

1. peta rencana ruang terbuka dan tata hijau

4.3.6 Rencana Tata Kualitas Lingkungan

Konsep tata kualitas lingkungan yang diadopsi adalah konsep tata kualitas lingkungan yang berkesinambungan serta menyatu dengan
alam. Konsep yang akan diterapkan adalah :

1. Membuat landmark kawasan yang merupakan identitas atau pengenal di dalam kawasan itu sendiri.
2. Membuat rambu-rambu penjelas dan rambu petunjuk yang berguna sebagai pengarah bagi para pengunjung.
3. Membuat sistem tata informasi seperti denah lokasi yang akan memudahkan para pengunjung ke tempat yang ingin dituju.
4. Membuat jalur pedestrian baik di dalam kawasan maupun di luar kawasan.
5. Membuat tata penanda identitas bangunan bagi setiap bangunan yang ada di kawasan guna memberi tahu nama setiap bangunan.
Dibawah ini merupakan konsep untuk komponen-komponen Rencana Tata Kualitas Lin gkungan sebagai berikut :
a. Konsep tata Penanda Identitas Lingkungan
Tata penanda identitas merupakan penanda yang digunakan agar bangunan dapat mudah dikenali seperti adanya plang nama pada setiap
bangunan .

Contoh Plang nama pada bangunan


Sumber : JagoanReklame.com

b. Tata kegiatan pendukung secara formal dan informal

Kegiatan pendukung secara formal dan infornal merupakan poin penting dalam menghidupkan suasana di suatu kawasan itu
sendiri. Tata kegiatan pendukung secara formal dan informal jika diolah secara terintegrasi maka, seluruh aktivitas informal sebagai
pendukung dari aktivitas formal yang diwadahi dalam ruang/bangunan, dapat menghidupkan interaksi sosial dari para pemakainya.
Gambar : Contoh Bangunan Kantor Lurah
Sumber : Office Development.com
Dapat dilihat dar contoh gambar bangunan kantor lurah diatas merupakan tata kegiatan pendukung secara formal dari ruang
bangunan itu sendiri sesuai dengan tugas dalam menyelenggarakan urusan pemerintahaan, pembangunan dan kemasyarakatan serta
urusan yang dilimpahkan oleh Walikota sesuai dengan kebutuhan kelurahan dengan memperhatikan prinsip efisiensi dan peningkatan
akuntabilitas yang dimana aktivitas formal tersebut dapat menarik para pengguna jasa terminal.

c. Sistem Tata Informasi


Sistem tata informasi merupakan elemen fisik yang memberikan informasi/petunjuk mengenai tempat pada suatu lokasi, sehingga
memudahkan pemakai mengenali lokasi dirinya terhadap lingkungannya. Papan denah informasi umum juga harus didesain semenarik
mungkin agar indah di pandang namun tidak melupakan fungsi beserta ciri khas dari kawasan tersebut.

Gambar : Contoh Papan Informasi


Sumber : PapanInformasi.com

d. Wajah Jalan
1. Perabot jalan (Street Furniture)
- Lampu jalan
- Konsep lampu jalan tidak hanya berfungsi untuk penerangan, namun berfungsi juga sebagai penghias kawasan ataupun jalan
raya agar indah dipandang mata, sehingga diperlukan model dan bentuk lampu yang bervariasi begitu pun dengan intensitas
cahaya dari lampu tersebut. Lampu-lampu penerangan jalan ini didesain dari besi-besi yang dibentuk menyerupai tanaman yang
merambat. Lampu penerangan jalan pun didesain menyerupai lampu-lampu jalanan yang ada di Praha. Kemudian juga terdapat
konsep lampu jalan yang di atas kepala tiang lampu berbentuk kapal laut. Jadi, lampu penerangan jalan tidak hanya bermanfaat
menerangi jalanan, lampu ini juga dapat memanjakan pengunjung yang ingin berfoto ria di sekitar tempat tersebut. Kemudian,
dengan desain warna yang beraneka ragam sehingga terlihat menarik dan dengan intensitas cahaya yang sangat terang sehingga
mampu menerangi jalan dan kawasan pada malam hari dengan jarak antar lampu jalan berkisar 5-6 meter.
-
Gambar : Konsep Lampu Jalan
Sumber : Lampuhias.com

- Kursi Taman
Kursi taman berfungsi sebagai tempat bagi para pengunjung yang lelah berolahraga di kawasan jogging track dan bagi
para pedestrian. Selain itu, kursi taman juga berfungsi sebagai tempat bersantai dan berfoto-foto bagi sebagian pengunjung.
Kursi di kawasan ini harus memiliki desain yanng unik dan sesuai dengan fungsi perdagangan sehingga selain memberikan nilai
estetik juga memberikan rasa nyaman bagi pengunjung.

Gambar : Konsep Kursi Taman


Sumber : KursiTaman.com

- Tempat Sampah
Tempat sampah sangat diperlukan agar pengunjung tidak membuang sampah sembarangan. Tempat sampah didesain
semenarik mungkin dan diletakkan di setiap titik di dalam kawasan, tempat sampah dibagi menjadi 4 kategori yaitu sampah
umum, sampah kertas, sampah plastik, dan sampah kimia. Pembedaan 4 tong sampah dengan gambar/keterangan yang berbeda-
beda di setiap tong sampahnya agar memudahkan para pengunjung untuk membuang sampah di setiap fungsi nya. Kemudian
juga terdapat tempat sampah dengan 3 kategori dengan warna yang berbeda-beda yaitu sampah organik, sampah non organik,
dan sampah kimia. Pada setiap tempat sampah diberi papan penjelas agar pengunjung bisa membedak mana sampah organik,
non organik, dan kimia.

Gambar : Konsep Tempat Sampah Organik, Non Organik dan Kimia


Sumber : KursiTaman.com

2. Elemen Tata Informasi dan rambu pengarah


Papan penjelas akan diletakkan di beberapa titik di dalam kawasan dan di tepi jalan. Papan penjelas berupa papan penunjuk arah
lokasi dan papan denah di dalam kawasan. Papan penjelas berfungsi untuk memberikan informasi petunjuk arah serta denah
kawasan agar dapat mempermudahkan pengunjung dalam mencapai lokasi yang dituju dan agar pengunjung mengetahui denah-
denah di dalam kawasan tersebut. Papan penjelas juga harus didesain semenarik mungkin agar indah di pandang namun tidak
melupakan fungsi beserta ciri khas dari kawasan tersebut.

Gambar : Konsep Papan Penunjuk Arah


Sumber : PapanPenunjukArah.com

3. Jalur Pejalan Kaki (Pedestrian)


Dalam tata ruang kota jalur pejalan kaki merupakan elemen yang sangat penting. Selain karena memberikan ruang yang khusus
bagi pejalan kaki, jalur pejalan kaki juga memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pejalan kaki yang melintasi jalur tersebut.
Oleh kerena itu, ruang pejalan kaki sangat berperan dalam menciptakan lingkungan yang manusiawi. Jalur pedestrian bukan saja
berfungsi sebagai tempat bergeraknya manusia atau menampung sebagian kegiatan sirkulasi manusia untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya, namun juga merupakan ruang (space) tempat beraktivitasnya manusia itu sendiri, seperti kegiatan jual- beli, media
interaksi sosial, pedoman visual ataupun ciri khas suatu lingkungan kawasan.

Gambar : Contoh Konsep Pedestrian yang ada di lokasi Perencanaan


Sumber : Pedestrian.com

4.3.7 Rencana Utilitas dan Prasarana Lingkungan

3.7 Tabel Rencana Pembangunan Utilitas dan Prasarana Lingkungan

No Aspek Penilaian Rencan Pembangunan


1 Sistem Prasarana dan Utilitas 1. Rencana Jaringan Drainase
Lingkungan
a. drainase sekunder dibuat dengan lebar 3 m dan kedalaman 2 m

b. drainase sekunder dibuat dengan mengikuti pola jalan

c. drainase sekunder dibuat dengan model drinase tetutup

2. Penerangan Jalan
a. penerangan jalan dibuat dengan mengikuti jalan
b. adanya tiang listrik yang menggunakan panel surya sehingga meminimalisir kegelapan
disaat mati lampu

c. tinggi tiang listrik ialah 3 m dan jarak 5-6 m

3. Sistem Jaringan Persampaham


a. Tempat sampah menggunakan ukuran 55 x 47 x 93 cm, dan
kapasitas 120 liter
b. Dibuat dengan jangkauan 20 m berdasarkan PERATURAN
MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 03/PRT/M/2014
TENTANG PEDOMAN PERENCANAAN, PENYEDIAAN,
DAN PEMANFAATAN PRASARANA DAN SARANA
JARINGAN PEJALAN KAKI DI KAWASAN PERKOTAAN
c. diletakkan di area permukiman, taman dan area terminal
d. Setiap titik penempatan sampah terdapat 4 tempat sampah yaitu untuk kertas, botol plastik,
Kaleng dan limbah umum.

e. masa pembuangan sampah pada jam 6 malam hingga 5 pagi dan akan diangkut pada jam 5
pagi sampai 6 pagi

4. Sistem Jaringan Air Bersih


a. Sumber air dipasok dari PDAM Tirta Khatulistiwa

b. pembangunan booster pada terminal dan taman

5. Sistem Pengolahan Air Limbah


a. limbah cair dialirkan langsung ke drainase

b. limbah yang berasal dari toilet akan disalurkan ke septictank

6. Sistem Jaringa Telekomunikasi


a. jaringan telepon umum letakkan di terminal

b. jaringan telepon lainnya menggunakan jaringan seluler yang sudah ada

c. pemasangan titik wifi di area terminal dan taman

7. Jaringan Listrik
a. Jaringan Listrik di Lokasi tapak menggunakan kondisi eksisting

Dari rencana pembangunan diatas sesuai dengan elemen-elemen penilaian yang ada pada Rencana Utilitas dan Prasarana Lingkungan dapat di
konsepkan sebagai berikut :

1. Sistem Prasarana dan Utilitas Lingkungan


a. Rencana Jaringan Drainase
Drainase dalam perencanaan di kawasan tapak ialah drainase sekunder dengan lebar 3 m dan kedalaman 2 m dengan bentuk drainase
persegi dan tertutup. Dibuatnya drainase tertutup agar lokasi perencanaan tampak rapih dan mencegah penumpukan sampah pada
drainase sehingga fungsi drainase tidak dapat terganggu. Selain yang telah disebutkan, manfaat dari fungsi drainase tertutup juga
dapat digunakan untuk berjalan. Sehingga dengan banyanknya manfaat maka konsep drainase tertutup akan terlihat sempurna.
Gambar : Konsep Drainase Tertutup
Sumber : drainaseTertutupcom
b. Penerangan Jalan
Penerangan Jalan yang dikonsepkan pada rencana pembangunan di lokasi perencanaan ialah memiliki jarak 5-6 m dengan
ketinggian 3 m. selain pasokan dari PLN, penerangan jalan juga menerapkan system Tenaga panel Surya yang posisinya berdampingan
dengan penerangan jalan yang id pasok dari PLN. Adanya system tenaga panel surya adalah untuk meminimalisir kegelapan pada saat
mati lampu.

Gambar : Konsep lampu jalan PLN dan Panel Surya


Sumber : LampuJalan.com
c. Sistem Jaringan Persampahan
Jaringan persampahan yang telah dikonsepkan pada rencana pembangunan di lokasi perencanaan ialah Tempat sampah
menggunakan ukuran 55 x 47 x 93 cm dengan kapasitas 120 liter. Setiap titik penempatan sampah terdapat 4 tempat sampah yaitu
untuk kertas, botol plastik, Kaleng dan limbah umum yang diletakkan di kawasan perumahan terminal dan taman dan masa
pembuangan sampah pada jam 6 malam hingga 5 pagi dan akan diangkut pada jam 5 pagi sampai 6 pagi. Sesuai dengan konsep diatas
maka untuk lebih jelasnya dibawah ini merupakan rencana pembangunan yang telah dikonsepkan sebagai berikut.

Gambar : Konsep Pembuangan sampah yang berada Gambar : Konsep Pengambilan Sampah pada jam 5 pagi
di lokasi perencanaan oleh truk sampah Dinas Kebersihan
Sumber : Tongsampah.com Sumber : Truksampah.com

d. Sistem Jaringan Air Bersih


Jaringan air bersih yang telah dikonsepkan pada rencana pembangunan di lokasi perencanaan ialah dengan membangun booster yang
sehingga tekanan air yang dipasok ke rumah warga lebih lancar. Serta penambahan pipa tersier pada termina dan taman.
Gambar : Contoh Konsep Pembangunan Booster
Sumber : Pompaair.com

e. Sistem Pengelolaan air Limbah


Pengelolaan air limbah yang telah dikonsepkan pada rencana pembangunan di lokasi perencanaan ialah dengan pembuangan
langsung pada drainase yang ada serta pembangunan septic tank di setiap blok kawasan yang ada di terminal. Untuk lebih jelasnya
berikut merupakan gambaran konsep yang telah dirampungkan sebagai berikut :

Gambar : Konsep pemasangan Septic Tank


Sumber : KonsepSepticTank.com
f. Jaringan Listrik
Jaringan listrik yang telah dikonsepkan pada rencana pembangunan di lokasi perencanaan ialah dengan tetap menggunakan
kondisi eksisting.

1, peta tata kualitas lingkungan

Anda mungkin juga menyukai