Jumlah Kebutuhan
Jumlah kebutuhan Jaringan
Jaringan Utilitas yang
No Jenis Jaringan Utilitas (Unit)
harus terpenuhi
2018 2027 2018 2027
Jaringan
615892 756467
1 Listrik ( 3 4
Volt Volt
Gardu )
Jaringan
2 47m3/Hari 58 m3/Hari 8 10
Persampahan
Jaringan Air
3 547 672
Limbah Asumsi 5
orang/rumah/hari
Jaringan Air 582
4 714 m3/Hari
Bersih m3/Hari
Aspek Standar / Pedoman Kondisi Eksisting Hasil Analisis Rencana
Penilaian Pengembangan
1. Konsep Pengembangan
4.3 Perumusan Konsep Pengembangan
Perumusan konsep pengembangan akan dibahas mengenai konsep dari setiap 7 komponen yang terdiri dari struktur
peruntukan lahan, intensitas pemanfaatan lahan, rencana tata bangunan, sitem sirkulasi dan jalur penghubung, sistem ruang
terbuka hijau, tata kualitas lingkungan, dan utilitas dan prasarana lingkungan. Pada masing-masing konsep tersebut akan
membahas hasil eksisting dan akan merencanakan utnuk konsep ke depan.
4.3.1 Struktur Peruntukan Lahan
Peta Zona Peruntukan Lahan
4.3.2 Intesnsitas Pemanfaanta Lahan
1. peta eksisting pemanfaatan lahan
2. peta konsep intesitas pemanfaatan lahan
1. peta sirkulasi
Konsep tata kualitas lingkungan yang diadopsi adalah konsep tata kualitas lingkungan yang berkesinambungan serta menyatu dengan
alam. Konsep yang akan diterapkan adalah :
1. Membuat landmark kawasan yang merupakan identitas atau pengenal di dalam kawasan itu sendiri.
2. Membuat rambu-rambu penjelas dan rambu petunjuk yang berguna sebagai pengarah bagi para pengunjung.
3. Membuat sistem tata informasi seperti denah lokasi yang akan memudahkan para pengunjung ke tempat yang ingin dituju.
4. Membuat jalur pedestrian baik di dalam kawasan maupun di luar kawasan.
5. Membuat tata penanda identitas bangunan bagi setiap bangunan yang ada di kawasan guna memberi tahu nama setiap bangunan.
Dibawah ini merupakan konsep untuk komponen-komponen Rencana Tata Kualitas Lin gkungan sebagai berikut :
a. Konsep tata Penanda Identitas Lingkungan
Tata penanda identitas merupakan penanda yang digunakan agar bangunan dapat mudah dikenali seperti adanya plang nama pada setiap
bangunan .
Kegiatan pendukung secara formal dan infornal merupakan poin penting dalam menghidupkan suasana di suatu kawasan itu
sendiri. Tata kegiatan pendukung secara formal dan informal jika diolah secara terintegrasi maka, seluruh aktivitas informal sebagai
pendukung dari aktivitas formal yang diwadahi dalam ruang/bangunan, dapat menghidupkan interaksi sosial dari para pemakainya.
Gambar : Contoh Bangunan Kantor Lurah
Sumber : Office Development.com
Dapat dilihat dar contoh gambar bangunan kantor lurah diatas merupakan tata kegiatan pendukung secara formal dari ruang
bangunan itu sendiri sesuai dengan tugas dalam menyelenggarakan urusan pemerintahaan, pembangunan dan kemasyarakatan serta
urusan yang dilimpahkan oleh Walikota sesuai dengan kebutuhan kelurahan dengan memperhatikan prinsip efisiensi dan peningkatan
akuntabilitas yang dimana aktivitas formal tersebut dapat menarik para pengguna jasa terminal.
d. Wajah Jalan
1. Perabot jalan (Street Furniture)
- Lampu jalan
- Konsep lampu jalan tidak hanya berfungsi untuk penerangan, namun berfungsi juga sebagai penghias kawasan ataupun jalan
raya agar indah dipandang mata, sehingga diperlukan model dan bentuk lampu yang bervariasi begitu pun dengan intensitas
cahaya dari lampu tersebut. Lampu-lampu penerangan jalan ini didesain dari besi-besi yang dibentuk menyerupai tanaman yang
merambat. Lampu penerangan jalan pun didesain menyerupai lampu-lampu jalanan yang ada di Praha. Kemudian juga terdapat
konsep lampu jalan yang di atas kepala tiang lampu berbentuk kapal laut. Jadi, lampu penerangan jalan tidak hanya bermanfaat
menerangi jalanan, lampu ini juga dapat memanjakan pengunjung yang ingin berfoto ria di sekitar tempat tersebut. Kemudian,
dengan desain warna yang beraneka ragam sehingga terlihat menarik dan dengan intensitas cahaya yang sangat terang sehingga
mampu menerangi jalan dan kawasan pada malam hari dengan jarak antar lampu jalan berkisar 5-6 meter.
-
Gambar : Konsep Lampu Jalan
Sumber : Lampuhias.com
- Kursi Taman
Kursi taman berfungsi sebagai tempat bagi para pengunjung yang lelah berolahraga di kawasan jogging track dan bagi
para pedestrian. Selain itu, kursi taman juga berfungsi sebagai tempat bersantai dan berfoto-foto bagi sebagian pengunjung.
Kursi di kawasan ini harus memiliki desain yanng unik dan sesuai dengan fungsi perdagangan sehingga selain memberikan nilai
estetik juga memberikan rasa nyaman bagi pengunjung.
- Tempat Sampah
Tempat sampah sangat diperlukan agar pengunjung tidak membuang sampah sembarangan. Tempat sampah didesain
semenarik mungkin dan diletakkan di setiap titik di dalam kawasan, tempat sampah dibagi menjadi 4 kategori yaitu sampah
umum, sampah kertas, sampah plastik, dan sampah kimia. Pembedaan 4 tong sampah dengan gambar/keterangan yang berbeda-
beda di setiap tong sampahnya agar memudahkan para pengunjung untuk membuang sampah di setiap fungsi nya. Kemudian
juga terdapat tempat sampah dengan 3 kategori dengan warna yang berbeda-beda yaitu sampah organik, sampah non organik,
dan sampah kimia. Pada setiap tempat sampah diberi papan penjelas agar pengunjung bisa membedak mana sampah organik,
non organik, dan kimia.
2. Penerangan Jalan
a. penerangan jalan dibuat dengan mengikuti jalan
b. adanya tiang listrik yang menggunakan panel surya sehingga meminimalisir kegelapan
disaat mati lampu
e. masa pembuangan sampah pada jam 6 malam hingga 5 pagi dan akan diangkut pada jam 5
pagi sampai 6 pagi
7. Jaringan Listrik
a. Jaringan Listrik di Lokasi tapak menggunakan kondisi eksisting
Dari rencana pembangunan diatas sesuai dengan elemen-elemen penilaian yang ada pada Rencana Utilitas dan Prasarana Lingkungan dapat di
konsepkan sebagai berikut :
Gambar : Konsep Pembuangan sampah yang berada Gambar : Konsep Pengambilan Sampah pada jam 5 pagi
di lokasi perencanaan oleh truk sampah Dinas Kebersihan
Sumber : Tongsampah.com Sumber : Truksampah.com