Anda di halaman 1dari 5

A.

Analisis Sirkulasi dan Jalur Penghubung


Dalam analisis sistem sirkulasi dan pergerakan dapat dilakukan dengan
terlebih dahulu menganalisa Volume Capacity Ratio yang didapat dari kapasitas jalan
dan volume lalu lintas satuan mobil penumpang, sehingga dapat diketahui dan
diidentifikasi tingkat pelayanan pada setiap ruas jalan. LOS (Level of Service) atau
tingkat pelayanan jalan adalah salah satu metode yang digunakan untuk menilai
kinerja jalan yang menjadi indikator dari kemacetan. Suatu jalan dikategorikan
mengalami kemacetan apabila hasil perhitungan LOS menghasilkan nilai mendekati
satu (1).

Keterangan:
V = Volume kendaraan (smp)
C = Kapasitas jalan (smp/jam)

Dengan melakukan perhitungan terhadap nilai LOS, maka dapat diketahui klasifikasi
jalan atau tingkat pelayanan pada suatu ruas jalan tertentu. Adapun standar nilai LOS
dalam menentukan klasifikasi jalan adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1.4.
Standar Nilai LOSS

Tingkat
Ratio V/C Keterangan
Pelayanan
A Arus bebas, volume rendah dan kecepatan tinggi,
0,0 0,20
pengemudi dapat memilih kecepatan yang dikehendaki
B Arus stabil, kecepatan sedikit terbatas oleh lalu lintas,
0,21 0,44 pengemudi masih dapat bebas dalam memilih
kecepatannya.
C 0,45 0,74 Arus stabil, kecepatan dapat dikontrol oleh lalu lintas
D Arus mulai tidak stabil, kecepatan rendah dan berbeda-
0,75 0,84
beda, volume mendekati kapasitas
E Arus tidak stabil, kecepatan rendah dan berbeda-beda,
0,84 1,00
volume mendekati kapasitas
Arus yang terhambat, kecepatan rendah, volume diatas
F >1,00 kapasitas, sering terjadi kemacetan pada waktu yang
cukup lama.
Sumber : MKJI, 1997

1. Kapasitas
Kapasitas adalah jumlah maksimum arus kendaraan yang dapat melewati
suatu ruas jalan. Dalam hal ini ruas jalan yang kami observasi yaitu ruas jalan Arteri
skunder,yaitu Jalan Harapan Jaya. Masing-masing komponen mempunyai
karakteristik fisik yang mempengaruhi arus lalu-lintas maksimum yang dapat
dilewatkan. Dalam analisis kapasitas di Jalan Harapan Jaya, dalam perhitungan
kapasitas jalan yang digunakan adalah berikut ini.

C = Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs


Keterangan :
C : Kapasitas
Co : Kapasitas dasar
FCw : Faktor koreksi untuk lebar jalan
FCsp : Faktor koerksi kapasitas akibat pembagian arah (tidak berlaku
untuk satu arah)

FCsf : Faktor koreksi kapasitas akibat hambatan samping

FCcs : Faktor koreksi kapasitas akibat ukuran kota (jumlah


penduduk)

Berikut ini adalah analisis perhitungan kapasitas jalan di Jalan harapan Jaya yang
dapat dilihat pada tabel di bawah, namun sebelumnya kita harus mengidentifikasi lebar dan
lajur dari ruas jalan yang diamati sebagai berikut :

Lebar Eksisting : 6 meter


Jumlah Lajur dan jalur : 2 lajur tak terbagi (2/2 UD)
Lebar bahu jalan : 1 meter
NO Parameter Kondisi eksisting Nilai
Kapasitas dasar (Co) Dua lajur tidak terpisah 2900
Faktor penyesuaian lebar jalur 0.87
6 meter
lalu lintas (FCw)
Faktor penyesuaian pemisahan 1,00
Dua arah
arah (FCsp)
Faktor penyesuaian hambatan 0,92
Pohon dan perdagangan
samping (FCsf)
Faktor penyesuaian ukuran kota Jumlah penduduk ( 607438 0,94
(FCcs) jiwa)
Sumber: analisis PT bintang nusantara

C = Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs


C = 2900 x 0,87 x 1 x 0,92 x 0,94
C = 2181,89smp/jam
1) Volume
Volume merupakan jumlah kendaraan yang melalui suatu titik pada jalur gerak
persatuan waktu, dalam hal ini menganalisis volume kendaraan di tiga titik traffic
counting di Jalan Harpan Jaya. Perhitungan Volume Jalan dengan menghitung nilai
ekuivalensi dikalikan dengan traffic counting yang sudah dilakukan perkelompok
kendaraan. Untuk setiap kelompok terdapat nilai ekuivalensi yang berbeda tergantung
dari standar yang telah ditentukan dan untuk mengetahui nilai ekuivalensi yaitu :
HV ekuivalensi : 1,2 x HV
LV ekuivalensi : 1 x LV
MC ekuivalensi : 0,25 x MC
Perhitungan dari volume jalan sebagai berikut

V = HV ekuivalensi + LV ekuivalensi + MC ekuivalensi

Tabel 4.1.6
Hasil Perhitungan Volume Kendaraan Jalan Harapan Jaya
Arah ekuivalensi
Hari Survey Waktu Survey pergerakan MC LV HV Total Volume
Pagi (07.00-08.00) Jalur Kiri 48,5 40 21,6 110,1
jalur kanan 37,5 25 9,6 72,1 182,2
Siang (12.00-
13.00) Jalur Kiri 12 20 30 62
Hari Kerja
jalur kanan 12,5 18 33,6 64,1 126,1
Sore (15.00-
16.00) Jalur Kiri 50,75 45 51,6 147,35
jalur kanan 49,5 38 48 135,5 282,85
Pagi (07.00-08.00) Jalur Kiri 26 15 18 59
jalur kanan 22,25 20 8,4 50,65 109,65
Siang (12.00-
13.00) Jalur Kiri 52,25 11 15,6 78,85
Hari Libur
jalur kanan 7,5 13 12 32,5 111,35
Sore (15.00-
16.00) Jalur Kiri 57,5 41 21,6 120,1
jalur kanan 27,25 31 21,6 79,85 199,95

Sumber: analisis PT harapan Jaya


2) Level of Service dan Volume Capacity Ratio
Dari hasil perhitungan kapasitas dan volume, selanjutnya dapat mengetahui
tingkat pelayanan Jalan Harapan Jaya dengan memasukkan hasil ke rumus. Untuk
melanjutkan, di ambil hasil volume terbesar yaitu pada waktu Sore (15.00 WIB
16.00WIB) karena dapat menjadi acuan secara keseluruhan tingkat pelayanan Jalan
Tanjung Raya 2.
LOS = V / C
LOS =282,85/2181,89
LOS = 0,13
Hasil LOS adalah 0,13 yang mana termasuk dalam tingkat pelayanan A yang
berarti Arus bebas, volume rendah dan kecepatan tinggi, pengemudi dapat memilih
kecepatan yang dikehendaki.
Analisis di atas merupakan perhitungan LOS yang digunakan untuk menilai
kestabilan arus kendaraan. Sedangkan analisis mengenai sistem sirkulasi dan jalur
penghubung secara umum dapat dilihat apda tabel berikut ini.
Tabel 4.1.6.
Analisis Sirkulasi dan Jalur Penghubung
No Nama Jalan Kondisi Pedoman/Standar Hasil Analisis
Eksisting
1 Jalan Harapan Kelas Jalan: UU No 34 tahun 1. Lebar jalan
Jaya Arteri Skunder 2006 tentang Jalan harapan jaya
Lebar jalan: lebar RUWASJA kurang 2 meter
6 meter jalan arteri dari standar
Kondisi rusak minimal sehingga belum
dan banyak sekunder 15 sesuai
yang berlubang m 2. Kondisi jalan
Tidak terdapat lebar jalan yang buruk
jalur pejalan minimum 8 m mengganggu
kaki jalan arteri kenyaman
Jalan sutu jalur skunder penggunan jalan
untuk dua arah dirancang 3. Tidak adanya
dan tidak ada dengan jalur pejalan kaki
penanda jalur kecepatan
yang membatasi paling rendah
Waktu terpadat 30km/jam
adalah sore hari
( 15.00 -16.00
pada hari kerja

NO Nama Jalan Kondisi Pedoman/standar Analisis


Eksisting
2 Jalan komleks Kelas jalan: 1. Tidak diketahui
mafari vilage tidak diketahui kelas jalannya
Lebar jalan 4 m menyebabkan
Kondisi jalan susahnya
yang sudah di menentukan
vaping blok standar jalannya
agar sesuai dengan
pedoman
3 Jalan Kurnia Kelas jalan : 1. Tidak diketahui
NO Nama Jalan Kondisi Pedoman/standar Analisis
Eksisting
2 Jalan komleks Kelas jalan: 1. Tidak diketahui
mafari vilage tidak diketahui kelas jalannya
Lebar jalan 4 m menyebabkan
Kondisi jalan susahnya
yang sudah di menentukan
vaping blok standar jalannya
agar sesuai dengan
pedoman
tidak diketahui kelas jalannya
Lebar jalan 5 m menyebabkan
Jalan 1 jalur 2 susahnya
Arah menentukan
Bisa dilalui standar jalannya
kendaraan roda agar sesuai dengan
4 namun salah pedoman
satu harus
berhenti
4 Jalan Kurnia Kelas jalan : 1.Tidak diketahui
Jaya tidak diketahui kelas jalannya
Lebar jalan 1,5 menyebabkan
m susahnya
Tidak bisa menentukan
dilalu oleh standar jalannya
kendaraan roda agar sesuai dengan
4 pedoman

Anda mungkin juga menyukai