Anda di halaman 1dari 15

BAB III

TINJAUAN KEBIJAKAN
Dalam penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten Mempawah, perlu
dilakukan tinjauan terhadap seluruh kebijakan yang telah di tetapkan dan terkait. Selain itu,
dalam penyususunan Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten Mempawah (RDTR) juga
dilakukan kajian terhadap perencanaan pembangunan di wilayah perencanaan. Oleh karena
itu, harus dilakukan tinjauan yang bersifat spasial yang merupakan analisis terhadap Rencana
Umum Tata Ruang yang merupakan perangkat penataan ruang wilayah yang disusun
berdasarkan pendekatan wilayah administrasi yang secara hirarki terdiri atas RTRW
Nasional, RTRW Provinsi dan RTRW Kabupaten yang nantinya dapat mengetahui
kedudukan wilayah perencanaan dalam kebijakan penataan ruang wilayah. Berikut hasil
tinjauan kebijakan terhadap RTRW Nasional, RTRW Provinsi Kalimantan Barat dan RTRW
Kabupaten Mempawah.
3.1 Tinjauan Kebijakan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional mencakup beberapa bagian yang dikaji yaitu :
1. Keterkaitan antara kawasan perdesaan dan perkotaan dapat diwujudkan dengan
pengembangan kawasan agropolitan
2. Pada wilayah pulau yang luas kawasan berfungsi lindungnya harus mencapai 30%
(tiga puluh persen) dari luas wilayah yang ada
3. Kawasan budidaya yang dikembangkan bersifat saling menunjang satu sama lain
4. Kawasan strategis Nasional adalah kawasan yang menjadi tempat kegiatan
perekonomian yang memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian Nasional
dan/atau menjadi tempat kegiatan pengolahan sumber daya strategis seperti kawasan
pertambangan dan pengolahan migas, radioaktif, atau logam mulia
5. Dikembangkannya prasarana dan sarana pendukung seperti jaringan jalan, air bersih,
jaringan listrik, dan telekomunikasi yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di
kawasan tersebut dan di kawasan sekitarnya
6. Strategi mengembangkan dan mempertahankan kawasan budi daya pertanian pangan
dilaksanakan, antara lain, dengan mempertahankan lahan sawah beririgasi teknis di
kawasan yang menjadi sentra produksi pangan Nasional
7. Pengembangan kegiatan pengelolaan sumber daya kelautan di ALKI, ZEE Indonesia,
dan/atau landas kontinen didasarkan pada hak berdaulat atas sumber daya alam yang
terkandung di dalamnya berdasarkan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Tentang
Hukum Laut Internasional
8. Adanya daya dukung lingkungan dan daya tampung lingkungan
9. Pemanfaatan ruang secara vertikal pemanfaatan ruang secara kompak
10. Kegiatan penunjang adalah kegiatan yang turut menunjang atau mendukung
terselenggaranya suatu kegiatan atau kegiatan utama yang memanfaatkan sumber
daya alam dan/atau teknologi strategis kegiatan turunan adalah kegiatan yang
memanfaatkan hasil atau produk dari kegiatan utama sebagai input produksinya.
Kebijakan pengembangan struktur ruang yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia No. 13 tahun 2017 tentang perubahan atas peraturan pemerintah nomor
26 tahun 2008 tentang rencana tata ruang wilayah nasional adalah sebagai berikut:
a) peningkatan akses pelayanan perkotaan dan pusat pertumbuhan ekonomi wilayah
yang merata dan berhierarki
b) peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana transportasi,
telekomunikasi, energi, dan sumber daya air yang terpadu dan merata di seluruh
wilayah nasional.
Kebijakan pengembangan pola ruang yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia No. 13 tahun 2017 tentang perubahan atas peraturan pemerintah nomor 26 tahun
2008 tentang rencana tata ruang wilayah nasional adalah sebagai berikut:
a) kebijakan pengembangan, pemanfaatan, dan pengelolaan kawasan lindung
pemeliharaan dan perwujudan kelestarian fungsi lingkungan hidup
pencegahan dampak negatif kegiatan manusia yang dapat menimbulkan
kerusakan lingkungan hidup.
Pulau Kalimantan dengan luas paling sedikit 45% (empat puluh lima persen) dari luas
pulau tersebut sesuai dengan kondisi, karakter, dan fungsi ekosistemnya serta tersebar
secara proporsional
b) kebijakan pengembangan kawasan budi daya
perwujudan dan peningkatan keterpaduan dan keterkaitan antarkegiatan budi
daya
pengendalian perkembangan kegiatan budi daya agar tidak melampaui daya
dukung dan daya tampung lingkungan.
c) kebijakan pengembangan kawasan strategi nasional.
3.2 Tinjauan Kebijakan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Barat
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Barat No. 10 tahun 2014 tentang
rencana tata ruang wilayah Provinsi Kalimantan Barat tahun 2014-2034, penataan ruang
wilayah Provinsi bertujuan untuk mewujudkan ruang wilayah Provinsi Kalimantan Barat
yang aman, produktif, seimbang, terpadu, berkelanjutan, dan berkeadilan melalui
pengembangan wilayah berbasis pada agribisnis, industri, dan pariwisata yang
mengakomodasi kearifan lokal untuk meningkatkan daya saing daerah dan kesejahteraan
masyarakat, dengan pengembangan kawasan perbatasan negara sebagai beranda depan
negara.
3.2.1 Kebijakan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Barat
1. Pengembangan fungsi dan peningkatan peran dari pusat-pusat kegiatan atau kawasan
strategis baik dalam lingkup internal maupun eksternal dengan memacu
pengembangan sistem jaringan prasarana intra-wilayah dan antar-wilayah secara
terpadu.
2. Pengembangan sistem infrastruktur terpadu dan berhierarki untuk mendukung
pengembangan pusat-pusat pertumbuhan, perkembangan antar-bagian wilayah, serta
pengembangan kawasan strategis;
3. Pemantapan perwujudan kawasan berfungsi lindung untuk kelestarian lingkungan;
4. Pengembangan sektor unggulan agribisnis, industri, dan pariwisata sebagai pendorong
peningkatan daya saing dan pertumbuhan ekonomi wilayah yang didukung dengan
perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan;
5. Pengembangan kawasan budidaya yang terpadu sesuai daya dukung dan daya
tampung lingkungan;
6. Pengembangan kawasan perbatasan untuk kepentingan pertahanan dan keamanan
serta peningkatan kesejahteraan masyarakat; dan
7. Pengembangan kawasan berbasis mitigasi bencana, kearifan lokal, adaptasi terhadap
dampak perubahan iklim, serta pencegahan dan penyelesaian konflik pemanfaatan
ruang
3.1.2 Rencana Struktur Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Barat terdiri dari :
1. Rencana Pusat-Pusat Kegiatan
a. PKN yaitu Kawasan Metropolitan Pontianak yang mencakup Kota Pontianak beserta
bagian wilayah Kabupaten Kubu Raya dan bagian wilayah Kabupaten Mempawah
yang berbatasan dengan Kota Pontianak.
b. PKW (Pusat Kegiatan Wilayah) terdiri dari :
Perkotaan Sambas (ibukota Kabupaten Sambas)
Perkotaan Singkawang;
Perkotaan Mempawah (ibukota Kabupaten Mempawah)
Perkotaan Entikong (ibukota Kecamatan Entikong di KabupatenSanggau)
Perkotaan Sanggau (ibukota Kabupaten Sanggau)
Perkotaan Sintang (ibukota Kabupaten Sintang)
Perkotaan Putussibau (ibukota Kabupaten Kapuas Hulu)
Perkotaan Ketapang (ibukota Kabupaten Ketapang)
c. PKSN terdiri dari :
Perkotaan Temajuk (di Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas)
Perkotaan Aruk (di Kecamatan Sajingan Besar Kabupaten Sambas)
Perkotaan Jagoi Babang (di Kecamatan Jagoi Babang Kabupaten Bengkayang)
Perkotaan Entikong (di Kecamatan Entikong Kabupaten Sanggau)
Perkotaan Jasa (di Kecamatan Ketungau Hulu Kabupaten Sintang)
Perkotaan Badau (di Kecamatan Badau Kabupaten Kapuas Hulu)
d. PKWp meliputi:
Perkotaan Bengkayang (ibukota Kabupaten Bengkayang)
Perkotaan Ngabang (ibukota Kabupaten Landak)
Perkotaan Sekadau (ibukota Kabupaten Sekadau)
Perkotaan Nanga Pinoh (ibukota Kabupaten Melawi)
Perkotaan Sukadana-Teluk Melano-Teluk Batang (KabupatenKayong Utara)
e. PKL meliputi:
Perkotaan Liku, Sekura, Sentebang, Tebas, Pemangkat, dan Selakau (Kabupaten
Sambas)
Perkotaan Seluas, Ledo, Samalantan, dan Sungai Duri (Kabupaten Bengkayang)
Perkotaan Sungai Kunyit, Sungai Pinyuh, dan Anjongan (Kabupaten Mempawah)
Perkotaan Karangan, Pahauman, dan Darit (Kabupaten Landak)
Perkotaan Sungai Kakap, Rasau Jaya, Kubu, dan Batu Ampar (Kabupaten Kubu
Raya)
Perkotaan Kendawangan, Manismata, Tumbang Titi, Sandai, dan Balai Berkuak
(Kabupaten Ketapang)
Perkotaan Tayan, Sosok, Kembayan, Balai Karangan, dan Pusat Damai
(Kabupaten Sanggau)
Perkotaan Sungai Ayak dan Nanga Taman (Kabupaten Sekadau)
Perkotaan Kota Baru dan Nanga Ella (Kabupaten Melawi)
Perkotaan Nanga Serawai, Nanga Mau, Nanga Sepauk, dan Nanga
Merakai (Kabupaten Sintang)
Perkotaan Semitau dan Nanga Tepuai (Kabupaten Kapuas Hulu).
2. Rencana Sistem Jaringan Prasarana Utama
a. Sistem jaringan transportasi darat
b. Sistem jaringan transportasi perkeretaapian
c. Sistem jaringan transportasi laut
d. Sistem jaringan transportasi udara.
3. Rencana Sistem Jaringan Prasarana lainnya
a. Sistem Jaringan Energi
b. Sistem Jaringan Telekomunikasi
c. Sistem Jaringan Sumber Daya Air
d. Sistem Prasarana dan Sarana Persampahan
e. Sistem Prasarana dan Sarana Sanitasi
3.2.3 Rencana Pola Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Barat terdiri dari :
1. Kawasan lindung terdiri dari :
a. Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya yang berupa
kawasan hutan lindung
b. Kawasan perlindungan setempat seperti sempadan pantai, sempadan sungai dan
kawasan sekitar sungai, danau atau waduk.
c. Kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya yang berupa kawasan cagar
budaya dan ilmu pengetahuan
d. Kawasan rawan bencana seperti kawasan rawan gelombang pasang, kawasan rawan
banjir dan kawasan rawan tanah longsor.
e. Kawasan lindung geologi terdiri dari kawasan sekitar abrasi dan kawasan sekitar mata
air.
f. Kawasan lindung lainnya terdiri dari kawasan terumbu karang dan kawasan kebun
raya.
2. Kawasan budi daya terdiri dari :
a. Kawasan peruntukan hutan produksi
b. Kawasan peruntukan pertanian tanaman pangan
c. Kawasan peruntukan hortikultura
d. Kawasan peruntukan perkebunan
e. Kawasan peruntukan peternakan
f. Kawasan peruntukan perikanan
g. Kawasan peruntukan pertambangan
h. Kawasan peruntukan industri
i. Kawasan peruntukan pariwisata
j. Kawasan peruntukan permukiman
k. Kawasan peruntukan pertahanan.
3.3 Tinjauan Kebijakan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Mempawah
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Mempawah Nomor 3 tahun 2014 tentang
rencana tata ruang wilayah Kabupaten Mempawah tahun 2014- 2034, tujuan Penataan Ruang
Wilayah Daerah adalah untuk mewujudkan ruang wilayah Daerah yang aman, nyaman,
produktif dan berkelanjutan yang berbasiskan sektor pertanian, perikanan dan kelautan
dengan mengoptimalkan sumber daya alam, sumber daya manusia serta teknologi untuk
mewujudkan masyarakat yang berkualitas dan sejahtera.
3.3.1 Kebijakan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Mempawah
a. Meningkatkan sektor pertanian
b. Mengembangkan sektor perikanan dan kelautan
c. Mengembangkan penataan ruang yang memperhatikan perlindungan
d. Dan pengelolaan lingkungan hidup
e. Kebijakan pengembangan struktur ruang
f. Kebijakan kawasan lindung
g. Kebijakan kawasan strategis daerah
h. Memberikan aksesibilitas ke pusat kegiatan, khususnya pusat produksi atau
pemasaran.
3.3.2 Rencana Struktur Ruang Kabupaten Mempawah
1. Rencana Pengembangan Sistem Pusat Kegiatan
Penetapan sistem pusat kegiatan sebagaimana dimaksud dalam RTRW Kabupaten
Mempawah terdiri dari :
a. PKW yaitu Kota Mempawah (Kecamatan Mempawah Hilir dan Kecamatan
Mempawah Timur) dengan fungsi sebagai pusat jasa pelayanan pemerintahan skala
kabupaten, pendidikan, kesehatan, objek wisata skala kota dan permukiman.
b. PKL yaitu meliputi Kecamatan Sungai Pinyuh, Sungai Kunyit dan Anjongan dengan
fungsi sebagai pusat kegiatan ekonomi, perdagangan dan jasa, pusat kegiatan industri,
permukiman, objek wisata skala kecamatan, pertanian tanaman pangan dan
hortikultura.
c. PPK yaitu meliputi Kecamata Siantan, Segedong dan Toho dengan fungsi sebagai
pusat kegiatan industri, pertanian tanaman pangan, hortikultura dan permukiman.
d. PPL yaitu meliputi Pentek,Takong (sepang), Semudun, Sungai Bakau Kecil,
Peniraman, Sungai Purun Kecil, Wajok Hulu dan Sembora dengan fungsi sebagai
pusat pemerintahan skala lokal, pendidikan skala lokal dan pusat pengumpul/
pengolahan skala lokal.
2. Rencana Sistem Jaringan Prasarana Utama
Rencana sistem prasarana utama di wilayah Kabupaten Mempawah sebagaimana
dalam RTRW Kabupaten Mempawah terdiri dari :
a. Rencana sistem jaringan transportasi darat/jalan terdiri dari :
Jaringan jalan terdiri dari :
Jaringan jalan arteri primer, yang melintasi ruas jalan Sungai Pinyuh Sebadu
danruas jalan Sungai Pinyuh Mempawah Sungai Kunyit SungaiDuri.
Jaringan jalan kolektor primer K1 yang dipersiapkan untukditingkatkan fungsinya
menjadi jalan arteri primer meliputi :
Ruas jalan Sungai Pinyuh Bts Kota Mempawah;
Ruas jalan Daeng Menambon;
Ruas jalan Raden Kusno;
Ruas jalan Gst Lelanang (Jln. Merdeka);
Ruas jalan Bts Kota Mempawah Sungai Duri;
Ruas jalan Wan Salim Sejegi Parit Raden Sungai Kunyit Hulu Bukit
Batu Sungai Duri II;
Ruas jalan Sungai Pinyuh Anjongan; dan
Ruas jalan Anjongan Simpang Tiga.
Jaringan jalan kolektor primer K2 yang ada di Kabupaten Mempawahyaitu
ruas jalan Anjongan Karangan
Jaringan jalan lokal primer yang dipersiapkan untuk pengembangandan
peningkatan fungsi yang ada di Kabupaten Mempawah, terdiri atas:
Parit Bugis Peniti Besar Mandor
Jungkat Peniti Dalam Mandor
Peniti Besar Sungai Purun Kecil
Purun Kecil Sungai Pinyuh
Sungai Pinyuh Sungai Bakau Besar
Antibar Anjungan
Pasir Pentek
Sungai Duri II Amawang
Sungai Limau Semayar
Toho Pentek Suak Barangan Karangan
Sembora Benuang Sepang
Kepayang Anjongan Melancar
Lubuk Ubah Aris
Jaringan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan
Jaringan pelayanan lalu lintas dan angkutan jalan.
b. Rencana Sistem Jaringan Perkeretaapian
Sistem Jalur kereta api meliputi :
Jalur kereta api umum lintas utara yaitu menghubungkan Pontianak Sungai Pinyuh
Mempawah Singkawang Pemangkat dan Sambas
Jalur kereta api umum lintas tengah yaitu Sungai Pinyuh Ngabang
Jalur kereta api khusus untuk kepentingan kegiatan pertambangan yaitu lintas Toho
Sungai Kunyit.
Rencana jaringan prasarana kereta api terdiri dari
Stasiun kereta api umum terletak di Sungai Pinyuh dan Mempawah
Stasiun kereta api khusus terletak di Toho dan Sungai Kunyit.
c. Rencana Sistem Jaringan Transportasi Laut
Pelabuhan utama yang merupakan pelabuhan internasional yaitu Pelabuhan Pontianak
di Kota Pontianak dikembangkan di Temajo Kecamatan Sungai Kunyit, dan
merupakan kesatuan dengan pelabuhan internasional Pontianak di Kota Pontianak;
Pelabuhan pengumpan yang merupakan pelabuhan regional atau lokal yaitu di
Kecamatan Mempawah Timur
Tempat pendaratan ikan di Kecamatan Siantan.
Alur pelayaran internasional terdiri atas: Pelabuhan Temajo Sungai Kunyit Luar
Negeri
Alur pelayaran nasional meliputi Temajo Laut Natuna.
3. Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Prasarana Lainnya
a. Sistem jaringan energi dan kelistrikan
b. Sistem jaringan telekomunikasi
c. Sistem jaringan sumber daya air
d. Sistem jaringan pengelolaan lingkungan.
3.3.3 Rencana Pola Ruang Kabupaten Mempawah
Rencana Pola Ruang dibagi menjadi dua yaitu kawasan lindung dan budidaya yang
terdiri dari :
1. Kawasan Lindung
a. Kawasan peruntukan hutan produksi
Hutan lindung di Kecamatan Sadaniang dengan luas kurang lebih818,850 Ha
Hutan lindung di Kecamatan Sadaniang dengan luas kurang lebih 428,720 Ha
Hutan lindung di Kecamatan Sadaniang dengan luas kurang lebih1.313,390 Ha
Hutan lindung di Kecamatan Sadaniang dengan luas kurang lebih 1.251,505 Ha
Hutan lindung di Kecamatan Sadaniang dengan luas kurang lebih 19,204 Ha
Hutan lindung di Kecamatan Sadaniang dengan luas kurang lebih77,704 Ha
Hutan lindung di Kecamatan Sadaniang dengan luas kurang lebih39,442 Ha
b. Kawasan bergambut di kecamatan sungai kunyit, sadaniang, mempawah hilir,
mempawah timur, sungai pinyuh dan anjongan seluas kurang lebih + 31,14 Ha
c. Kawasan resapan air di kecamatan siantan, sungai pinyuh, Mempawah hilir dan sungai
kunyit seluas kurang lebih 194.016,89 Ha.
d. Kawasan perlindungan setempat meliputi
Sempadan pantai yang tersebar pada Kecamatan Siantan, Segedong, Sungai Pinyuh,
Mempawah Timur, Mempawah Hilir dan Sungai Kunyit;
Sempadan sungai besar pada Wilayah Sungai Mempawah, yaitu Sungai Raya Duri,
Mempawah dan Sungai Penit
Sempadan sungai kecil yang tersebar pada Kecamatan Siantan, Segedong, Sungai
Pinyuh, Sungai Kunyit, Sadaniang, Mempawah Hilir dan Mempawah Timur.
e. Kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya terdapat di Kecamatan
Mempawah Hilir dan Mempawah Timur meliputi Makam Opu Daeng Menambon,
Istana Amantubillah Kerajaan Mempawah, Mesjid JamiAtul Khoir, Komplek Makam
Raja Mempawah, Makam Habib Husen Alkadri dan KelentengLong Fong Pa.
f. Kawasan rawan bencana meliputi :
Kawasan tanah longsor di Kecamatan Sadaniang dan Sungai Pinyuh
Kawasan rawan kebakaran hutan dan lahan di semua kecamatan
Kawasan rawan gelombang pasang disepanjang pesisir pantai
Kawasan rawan banjir di Kecamatan Mempawah Hilir, Mempawah Timur, Sungai
Kunyit, Segedong, Toho dan Siantan.
g. Kawasan lindung geologi meliputi :
Kawasan sekitar mata air yang tersebar pada semua Kecamatan
Kawasan rawan abrasi tersebar disepanjang pesisir pantai.
h. Kawasan lindung lainnya yaitu kawasan RTH yang terdapat di kota/kawasan perkotaan
dengan luas minimal 30% dari luasan wilayah perkotaan.
2. Kawasan Budidaya
a. Kawasan peruntukan hutan produksi meliputi:
Hutan produksi Segedong dan Siantan dengan luas kurang lebih 19.217,259 Ha
Hutan produksi Sungai Pinyuh dan Anjongan dengan luas kurang lebih 12,100 Ha
Hutan produksi Sadaniang dengan luas kurang lebih 36,817 Ha
Hutan produksi Anjongan, Mempawah Hilir, Mempawah Timur, Sungai Kunyit,
Toho, dan Sadaniang dengan luas kurang lebih 23.743,281 Ha
Hutan produksi Sungai Kunyit dan Sadaniang dengan luas kurang lebih 2.804,990
Ha
Hutan produksi Sadaniang dengan luas kurang lebih 4.215,808 Ha.
b. Kawasan peruntukan hutan produksi konversi meliputi :
Hutan produksi konversi di Kecamatan Sadaniang dan Mempawah Hilir dengan
luas kurang lebih 128,688 Ha; dan
Hutan produksi konversi di Kecamatan Sadaniang dengan luas kurang lebih
2.238,683 Ha.
Kawasan peruntukan hutan produksi terbatas mencakup :
o Hutan produksi terbatas di Kecamatan Sungai Kunyit, Mempawah Hilir dan
Sadaniang dengan luas kurang lebih 716,740 Ha
o Hutan produksi terbatas di Kecamatan Sungai Kunyit dan Mempawah Hilir
dengan luas kurang lebih 3.501,060 Ha
o Hutan produksi terbatas di Kecamatan Mempawah Timur dengan luas
kurang lebih 18,762 Ha
o Hutan produksi terbatas di Kecamatan Mempawah Timur, Sungai Pinyuh
dan Anjongan dengan luas kurang lebih 4.528,772 Ha
d. Kawasan peruntukan pertanian terdiri atas:
Kawasan pertanian tanaman pangan berada di kawasan pertanian lahan basah dan
lahan kering dengan pengembangan jenis komoditas :
Padi sawah di Kecamatan Toho, Siantan dan Segedong dengan luas kurang lebih
11.405 Ha
Padi ladang di Kecamatan Toho dengan luas kurang lebih 185 Ha
Jagung di Kecamatan Segedong dan Siantan dengan luas kurang lebih 633 Ha
Ubi kayu di Kecamatan Segedong dan Mempawah Hilir dengan luas kurang lebih
223 Ha
Ubi jalar di Kecamatan Siantan dan Toho dengan luas kurang lebih 33 Ha
Kacang tanah di Kecamatan Toho dan Sungai Kunyit dengan luas kurang lebih 6
Ha
Kedelai di Kecamatan Toho dan Segedong dengan luas kurang lebih 9 Ha
Kacang hijau di Kecamatan Mempawah Hilir dan Segedong dengan luas kurang
lebih 18 Ha.
e. Kawasan pertanian hortikultura berada di kawasan pertanian lahan kering dengan
pengembangan jenis komoditas :
Buah-buahan meliputi pisang, durian, nenas, jeruk siam, rambutan dengan luas
kurang lebih 12.959,30 Ha, diarahkan di setiap kecamatan
Sayur-sayuran meliputi semangka, kacang panjang, petsai, terung, ketimun dengan
luas kurang lebih 375 Ha, diarahkan di setiap kecamatan.
f. Kawasan peruntukan perkebunan terdiri atas:
Kawasan perkebunan karet terutama di Kecamatan Toho, Sadaniang, Sungai Pinyuh
dan Anjongan dengan luas kurang lebih 12.387,27 Ha
Kawasan perkebunan Kelapa Dalam terutama di Kecamatan Siantan, Segedong,
Sungai Pinyuh, Mempawah Hilir, Mempawah Timur dan Sungai Kunyit dengan
luas kurang lebih 19.843,74 Ha
Kawasan perkebunan Kelapa Hybrida terutama di Kecamatan Siantan Dengan luas
kurang lebih 777 Ha.
g. Kawasan peruntukan peternakan sebagaimana dimaksud terdiri atas :
Ternak besar meliputi komoditas sapi yang terdapat di Kecamatan Sungai Kunyit
dan Toho;
Ternak kecil meliputi komoditas babi yang terdapat di Kecamatan Toho, Sadaniang,
Anjongan dan komoditas kambing yang terdapat di Kecamatan Sungai Kunyit; dan
Ternak unggas meliputi komoditas ayam ras yang terdapat di Kecamatan
Mempawah Hilir, Mempawah Timur, Anjongan, komoditas Ayam buras dan
komoditas itik yang terdapat di Kecamatan Siantan, Segedong, Sungai Pinyuh,
Anjongan, Mempawah Hilir, Mempawah Timur, Sungai Kunyit, Sadaniang.
h. Kawasan peruntukan perikanan terdiri atas :
Kawasan peruntukan perikanan tangkap yang terdapat di KecamatanSungai Pinyuh,
Mempawah Hilir, Mempawah Timur dan Sungai Kunyit;
Kawasan peruntukan perikanan budidaya yang terdapat di KecamatanMempawah
Hilir, Mempawah Timur, Anjongan dan Toho; dan
Kawasan pengolahan hasil perikanan, yaitu industri perikanan dan tempat
pelelangan ikan, yang tersebar di Kecamatan Mempawah Timur dan Mempawah
Hilir.
i. Kawasan Peruntukan Pertambangan yaitu merupakan bagian dari RTRW yang
diperuntukkanbagi kegiatan usaha pertambangan dapat berupa Kawasan
PeruntukanPertambangan Mineral, Batubara.
Kecamatan Anjongan, Kecamatan Mempawah Hilir, Kecamatan Tohodan
Kecamatan Sadaniang termasuk kawasan peruntukanpertambangan/wilayah usaha
pertambangan mineral logam;
Kecamatan Anjongan, Kecamatan Toho dan Kecamatan Sadaniangtermasuk
kawasan peruntukan/wilayah usaha pertambanganmineral non logam;
Kecamatan Sungai Kunyit, Kecamatan Mempawah Hilir, Kecamatan Mempawah
Timur, Kecamatan Anjongan dan Kecamatan Toho termasuk kawasan peruntukan
pertambangan/wilayah usaha pertambangan batubara (gambut)
Kecamatan Sungai Pinyuh, Kecamatan Sungai Kunyit, KecamatanAnjongan,
Kecamatan Mempawah Hilir dan Kecamatan Tohotermasuk kawasan peruntukan
pertambangan/wilayah usahapertambangan batuan.
j. Rencana kawasan peruntukan permukiman terdiri dari :
Kawasan peruntukan permukiman perkotaan berada di kawasanperkotaan Ibukota
Kabupaten dan Kota, Ibukota Kecamatan dan Desayang sudah menampakkan gejala
perkotaan seperti di KecamatanSungai Pinyuh, Segedong dan Mempawah Timur;
dan
Kawasan peruntukan permukiman perdesaan berada di luar kawasanperkotaan yang
didominasi oleh penggunaan pertanian lahan basah,pertanian lahan kering dan
perkebunan seperti di KecamatanMempawah Hilir, Sungai Kunyit, Anjongan,
Siantan, Toho danSadaniang.
J. Rencana kawasan peruntukan industri terdiri dari :
Kawasan peruntukan industri besar meliputi industri kimia dan bahan bangunan
(pengetaman, moulding, arang tempurung), industri sandang dan kerajinan (tukang
emas), industri pangan (minyak kelapa, tepung, jagung, beras dll, industri es batu,
industri kecambah dan batu, industri minuman ringan dan AMDK)
Kawasan peruntukan industri menengah meliputi industri logam dan elektronika
(las dan bubuk, bak truk, reparasi kapal dan perahu, reparasi roda empat), industri
kimia dan bahan bangunan (peti kemas dari kayu, photocopy, percetakan, sablon,
vulkanisir ban, pemecah batu, pasir zicron, furnitur dari kayu dan meubel kayu)
industri sandang dan kerajinan (pengolahan kulit kayu dan penjahit pakaian)
industri pangan (udang dan ikan, minyak nabati dan garahu, minyak sawit, kopi
bubuk, kerupuk, selai pisang)
Kawasan peruntukan industri rumah tangga meliputi industri logam(tralis pagar dari
logam, alat angkut), industri kimia dan bahanbangunan (sablon, karet remah, kaca
cermin, bengkel las danpengisian accu dan cas accu), industri sandan dan kerajinan
(alatdapur dan pakaian jadi tekstil), industri pangan (kue kering, roti &roti bakar,
mie basah).
k. Alokasi lahan untuk rencana kawasan peruntukan industri yaitu :
Kecamatan Siantan dengan luas kurang lebih 1.000 Ha; dan
Kecamatan Sungai Kunyit dengan luas kurang lebih 600 Ha.
l. Rencana kawasan peruntukan pariwisata terdiri atas:
Kawasan peruntukan wisata alam meliputi :
Pulau temajo terdapat di Sungai Kunyit
Pantai kijing terdapat di Kecamatan Sungai Kunyit
Jungkat beach terdapat di Kecamatan Siantan
Air terjun sambora terdapat di Kecamatan Toho
Kawasan lainnya yang terdapat di sepanjang garis pantai di Kabupaten
Mempawah.
Kawasan peruntukan wisata budaya dan peninggalan sejarah meliputi :
Keraton amantubillah terdapat di kecamatan Mempawah Timur
Makam habieb husein Al-Qadry terdapat di Kecamatan Mempawah Timur
Makam opu daeng manambon terdapat di Kecamatan Mempawah Hilir
Kawasan peruntukan wisata religi meliputi :
Masjid jamiatul khoir terdapat di Kecamatan Mempawah Timur;
Vihara thein hew sin mu terdapat di Kecamatan Mempawah Hilir; dan
Goa maria bernadetha terdapat di Kecamatan Toho dan Anjongan.
Kawasan peruntukan pariwisata minat khusus meliputi :
Wisata pemancingan ikan atau udang lokal di DAS Mempawah
Wisata kuliner di Kecamatan Sungai Kunyit, Segedong, Mempawah Hilir
Mempawah Timur wisata nusantara terdapat di Kecamatan Mempawah Hilir.
Kawasan peruntukan efen unggulan, meliputi :
Kegiatan robo-robo di kuala mempawah terdapat di Kecamatan Mempawah
Timur;
Cap go meh terdapat di Kecamatan Sungai Pinyuh;
Naik dango terdapat di Kecamatan Anjongan, Sadaniang dan Toho;
Sahur-sahur terdapat di Kecamatan Mempawah Hilir; dan
Sedekah bumi terdapat di Kecamatan Anjongan, Toho dan MempawahHilir.
m. Pengembangan kawasan peruntukan lainnya meliputi :
Kawasan peruntukan perdagangan dan jasa
Kawasan peruntukan pertahanan dan keamanan.
n. Kawasan peruntukan pertahanan dan keamanan yaitu:
Kodim 1201/Mempawah di Kecamatan Mempawah Hilir;
Yonif 643/Wanara Saktidi Kecamatan Anjongan;
Denzipur-6/Satya Dikdaya di Kecamatan Anjongan;
Koramil yang terdapat di kecamatan-kecamatan wilayah Kabupaten;
Pos TNI AL Tipe A Mempawah di Kecamatan Mempawah Hilir; dan
Pos TNI AL Tipe B Temajo di Kecamatan Sungai Kunyit

Anda mungkin juga menyukai